Sumber Transportasi Darat Transportasi Transportasi

20 b. Jalan Rel Kereta Api Sebagai upaya untuk merealisasikan jaringan transportasi jalan rel Forum menyepakati perlunya studi kelayakan dan pembangunan jaringan yang meliputi beberapa segmen : 1 Kalimantan Barat Rute I : Pontianak ‐ Singkawang ‐ Sambas ‐ Paloh ‐ Aruk Sajingan ‐Bengkayang ‐ Landak sepanjang 515 km Rute II : Pontianak ‐ Tayan ‐ Sanggau ‐ Sintang ‐ Putusibau‐sepanjang 600 km. 2 Kalimantan Timur Rute I : Kalipapak ‐ Kotabangun ‐ Samarinda ‐ Balikpapan sepanjang 230 km Rute II : Bontang ‐ Samarinda sepanjang 115 km. Rute III : Tabang ‐ Lubuk Tutung 185 km. Rute IV : Muara Wahau ‐ Lubuk Tutung ‐ Maloy 150 km. 3 Kalimantan Tengah. Tahap I : Puruk Cahu ‐ Bangkuang ‐ Batanjung 185 km + 175 Km =360 Km Tahap II : Kudangan ‐ Kumai 195 Km, dalam tahap desain Tahap III : Puruk Cahu ‐ Kuala Kurun ‐ Tumbang Samba ‐ Kuala Pembuang 466 Km, dalam tahap desain Tahap IV : Tumbang Samba ‐ Rantau Pulut ‐ Nanga Bulik 418 km Tahap V : Kuala Kurun ‐ Palangka Raya ‐ Pulang Pisau ‐ Kuala Kapuas 390 Km 4 Kalimantan Selatan Rute I : KotaTanjung‐Tanjung Pamukan sepanjang 150 Km. Rute II : Kota Tanjung Kab. Tabalong‐ Tg. Pulau Datu Kab. Tanah Laut sepanjang 300 Km Dalam rangka sinergitas pembangunan jalan rel di Kalimantan, disepakati bahwa masing‐masing Provinsi di Kalimantan akan menggunakan rel standar dengan lebar 1435 mm.

c. Sumber

Daya Air Program ‐program di bidang sumberdaya air yang disepakati antara lain : 1. Program Pengembangan, Pengelolaan, dan Konservasi Sungai, Danau, dan Sumber Daya Air Lainnya. 2. Program Pengendalian Banjir. 3. Program Pembangunan Air baku. 4. Penerbitan Peraturan Pemerintah PP tentang Pembentukan Badan Pengelola DAS Barito, DAS Mahakam dan DAS Sesayap yang terdiri dari lintas sektor dan berfungsi merumuskan perencanaan, pelaksanaan serta pengendalian pengeloaan DAS secara komprehensif dan sinergis. 5. Pengelolaan DAS Jelai ‐ Kendawangan sebagai satu kesatuan perencanaan secara komprehensif.

d. Transportasi Darat

Program ‐program di bidang transportasi darat yang disepakati antara lain : 1. Pembangunan jembatan timbang percontohan masing‐masing 1 satu unit tiap Provinsi. 2. Pengembangan Terminal Antar Kota Antar Provinsi AKAP: Kalbar: lanjutan Pembangunan Terminal Antar Lintas Batas Negara ALBN; Kalimantan Selatan: Pembangunan Terminal Regional Tipe A Km17; Kalimantan Tengah: lanjutan Pembangunan Terminal Tipe A Km 8; Kaltim: lanjutan 21 Pembangunan Terminal Tipe A Samarinda dan Balikpapan. 3. Pembangunan dan Peningkatan Lalu Lintas Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan LLASDP 4. Pengadaan dan Pemasangan Fasilitas Lalu Lintas pada Ruas Jalan Lintas Kalimantan

e. Transportasi

Laut Program ‐program di bidang transportasi laut yang disepakati antara lain : 1. Pembangunan Pelabuhan Temajo Tj. Gondol 50 M untuk Kalbar 2. Beroperasinya 2 dua pelabuhan laut Bagendang Kabupaten Kotawaringin Timur dan Bumiharjo Kabupaten Kotawaringin Barat sebagai pelabuhan yang melayani angkutan Crude Palm Oil CPO, General Cargo dan Kontainer di Kalimantan Tengah. 3. Pembangunan Pelabuhan Laut Bukit Pinang Tahap IV, Pembangunan Pelabuhan Laut Teluk Segintong dan pelabuhan laut Batanjung di Kuala Kapuas Kalimantan Tengah 4. Subsidi Angkatan Laut Perintis Pulang Pisau ‐ Gresik, Sukamara ‐ Semarang di Kalimantan Tengah. 5. Pembangunan Pelabuhan Maloy Kutai Timur, Kalimantan Timur. 6. Pembangunan Terminal Peti Kemas Kariangau Pelabuhan Balikpapan, Kalimantan Timur. 7. Pembangunan Pelabuhan Palaran Samarinda di Kaltim. 8. Pembangunan Pelabuhan Malundung Tarakan, Kalimantan Timur. 9. Perrbangunan Pelabuhan Laut alternatif Pulau Datu Tanah Laut, Kalimantan Selatan. 10. Peningkatan kapasitas bongkar muat pelabuhan Trisakti Banjarmasin.

f. Transportasi

Udara Program ‐program di bidang transportasi udara yang disepakati antara lain : 1. Peningkatan bandara Supadio Pontianak menjadi Bandara Internasional 2. Pembangunan Bandara Tebelian Kab. Sintang, Kalimantan Barat. 3. Pembangunan Bandara Singkawang Kalbar. 4. Pembangunan Terminal Penumpang Baru, pelapisan landasan dan penambahan fasilitas penunjang Bandara Tjilik Riwut di Palangka Raya sebagai persianan Bandara Embarkasi Haji. 5. Perpanjangan Runway Bandara Syamsudin Noor dari 2.500 meter menjadi 3.000 meter, dan pembangunan terminal dan sarana pendukungnya berstandar internasional. 6. Pengembangan Bandara Sepinggan, Balikpapan, Kalimantan Timur yang telah ditetapkan sebagai Bandar Udara Internasional yaitu perpanjangan landas pacu dari 2.500 meter menjadi 3.250 meter serta perluasan terminal penumpang. 7. Pembangunan Bandara Sungai Siring Samarinda sebagai pengganti Bandara Temindung Samarinda, Kalimantan Timur. 8. Pengembangan Sandara Internasional Juwata Tarakan, Kalimantan Timur perluasan terminal penumpang. 9. Subsidi angkutan udara perintis untuk kawasan perbatasan dan pedalaman. 10. Membuka rute Penerbangan Regional se Kalimantan Pontianak, Palangka Raya, Banjarmasin, Balikpapan, Kota Kinibalu, Brunai, Kuching.

g. Energi dan Kelistrikan