Provinsi IRIO Provinsi Kalimantan Barat

102 Daerah ‐daerah yang banyak menerima dampak pendapatan akibat peningkatan permintaan akhir atas output sektor di daerah ini adalah Sumut, Riau, DKI Jakarta, Jabar, Banten dan Kaltim. Dari daerah‐daerah tersebut yang menerima dampak dalam skala sedang dan besar, serta sektor‐sektor yang menjadi pemicunya adalah sebagai berikut: DKI Jakarta menerima dampak akibat peningkatan permintaan atas output sektor perikanan; industri pengolahan hasil laut; angkutan darat; angkutan udara dan jasa‐jasa lainnya. Jabar menerima dampak akibat peningkatan output sektor padi, tanamanan bahan makanan, tanaman perkebunan; peternakan dan hasil‐hasilnya; perikanan; pertambangan non migas; industri kelapa sawit; industri pengolahan hasil laut; industri makanan‐minuman; industri tekstil dan produk tekstil; industri barang dari kayu, rotan dan bambu; industri karet dan barang dari karet; industri petrokimia; industri logam dasar; industri lainnya; Listrik; perdagangan; angkutan darat, air dan udara; dan industri lainnya. Sedangkan Kaltim menerima dampak akibat peningkatan output sektor industri pulp dan kertas.

6.1.2. Provinsi

Kalimantan Tengah Kegiatan ekonomi produktif di sini langsung dan tidak langsung berkaitan dengan pengolahan sumbedaya alam dan memproduksi sebagian kebutuhan masyarakat lokal yang ekonomis diusahakan dalam skala menengah dan kecil. Oleh karena itu karakteristik Kalteng adalah banyak mendatangkan bahan baku dari luar Provinsi, tetapi kurang mengirim bahan baku ke Provinsi‐Provinsi lainnya. Hal ini ditujukkan oleh beberapa indikator peta keterkaitan ekonomi antar‐Provinsi 2005. Provinsi‐Provinsi yang menjadi daerah asal bahan baku bagi Kalteng terutama adalah Sumut, Riau, Sumsel, DKI Jakarta, Jabar, Banten, Jateng dan Jatim, serta Kaltim. Oleh sebab itu, hanya sembilan Provinsi itulah yang paling banyak menikmati dampak positif dari berkembangnya perekonomian Kalteng. Tabel 6.2. IRIO Provinsi Kalimantan Tengah S ekt or Mu ltip lier Ou tp u t To tal Mu ltip lier Ou tp u t R egi onal Interregio n al Effec t NAD SUMUT SUMBA R RI AU JAM B I SUMSE L BABE L BENGKULU LAMPUNG DKI JABA R B ANTEN JA TENG YOGYA JAT IM KALBA R KALTENG KALSEL KALTIM SUL U T GORONTALO S U LTENG S U LS EL S U LTR A BAL I NTB NTT MALUKU MALUKUT PAPUA 1 1,233 1,114 0,118 2 1,148 1,079 0,069 3 1,425 1,227 0,198 4 1,938 1,828 0,110 5 1,342 1,189 0,153 6 1,262 1,166 0,096 7 1,000 1,000 0,000 8 1,382 1,144 0,238 9 1,000 1,000 0,000 10 2,040 1,856 0,185 11 1,838 1,546 0,292 12 2,064 1,830 0,233 13 2,381 1,222 1,159 14 1,000 1,000 0,000 15 2,155 1,800 0,355 16 2,244 1,371 0,872 17 1,771 1,382 0,389 18 1,000 1,000 0,000 19 1,000 1,000 0,000 20 1,000 1,000 0,000 21 1,000 1,000 0,000 22 1,000 1,000 0,000 23 1,952 1,256 0,696 24 2,379 1,452 0,927 25 2,381 1,505 0,876 26 2,172 1,643 0,529 27 1,706 1,426 0,280 28 2,109 1,927 0,182 29 1,870 1,180 0,690 30 2,098 1,197 0,900 31 2,463 1,248 1,215 32 1,598 1,293 0,304 33 1,492 1,242 0,250 34 1,000 1,000 0,000 35 1,909 1,425 0,484 103 Keteranga Ko de Deskripsi Sektor Ko de Deskripsi Sektor Ko de Deskripsi Sektor 1 Padi 13 Industri tekstil dan produk tekstil 25 Listrik, gas dan air bersih 2 Tanaman bahan makanan lainnya 14 Industri alas kaki 26 Bangunan 3 Tanaman perkebunan 15 Industri barang kayu, rotan dan bambu 27 Perdagangan 4 Peternakan dan hasil‐hasilnya 16 Industri pulp dan kertas 28 Hotel dan Restoran 5 Kehutanan 17 Industri karet dan barang dari karet 29 Angkutan darat 6 Perikanan 18 Industri petrokimia 30 Angkutan Air 7 Pertambangan minyak, gas dan panas bumi 19 Industri semen 31 Angkutan Udara 8 Pertambangan batu bara, biji logam dan lainnya 20 Industri dasar besi dan baja dan logam dasar bukan besi 32 Komunikasi 9 Pengilangan minyak bumi 21 Industri barang dari logam 33 Lembaga keuangan 10 Industri kelapa sawit 22 Industri mesin listrik dan peralatan listrik 34 Pemerintahan umum dan pertahanan 11 Industri pengolahan hasil laut 23 Industri alat angkutan dan perbaikiannya 35 Jasa‐jasa lainnya 12 Industri makanan minuman 24 Industri lainnya Secara lebih rinci mengenai lapangan usaha dan Provinsi yang menerima dampak besar