Sektor Unggulan dan Kompetitif di Kawasan Andalan

Perkembangan Pola Pemanfaatan Ruang di Wilayah Kalimantan Dalam Mendukung Perekonomian Daerah 70

5.2.2 Sektor Unggulan dan Kompetitif di Kawasan Andalan

Penciptaan peluang investasi dapat dilakukan dengan memberdayakan potensi sektor unggulan yang dimiliki oleh kawasan bersangkutan. Sektorsubsektor unggulan yang diukur dengan analisis Location Quotient LQ memiliki kesamaan dengan sektor ekonomi basis, yang pertumbuhannya menentukan pembangunan menyeluruh daerah itu, sedangkan aktivitas‐ aktivitas lain non basis merupakan konsekuensi dari pembangunan menyeluruh tersebut Soepono,2000:41 ‐53;Hoover, 1971. Basis ekonomi dari sebuah komunitas terdiri atas aktivitas ‐aktivitas yang menciptakan pendapatan dan kesempatan kerja basis yang menjadi tumpuan perekonomian. Kriteria pengukuran LQ menurut Bendavid‐Val, 1991:74 yaitu bila LQ 1 berarti tingkat spesialisasi sektor tertentu di tingkat daerah lebih besar dari sektor yang sama di tingkat nasional. Bila LQ 1 berarti tingkat spesialisasi sektor tertentu di tingkat daerah lebih kecil dari sektor yang sama di tingkat nasional, dan bila LQ = 1 : berarti tingkat spesialisasi sektor tertentu pada tingkat daerah sama dengan sektor yang sama pada tingkat nasional. Bila nilai LQ 1 berarti subsektor tersebut merupakan subsektor unggulan di daerah dan potensial untuk dikembangkan sebagai penggerak perekonomian daerah. Apabila nilai LQ1 berarti subsektor tersebut bukan merupakan subsektor unggulan dan kurang potensial untuk dikembangkan sebagai penggerak perekonomian daerah. Gambaran hasil analisis LQ kabupatenkota disetiap provinsi akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Provinsi

Kalimantan Barat Analisis LQ menunjukkan bahwa seluruh kabupaten kota baik yang berada dalam kawasan andalan maupun pada kawasan bukan andalan, memiliki nilai LQ yang lebih besar dari satu pada beberapa subsektor lapangan usaha. Artinya, semua kabupatenkota di Provinsi Kalimantan Barat memiliki sub‐sektor unggulan dan penetapan kawasan andalan berdasarkan persyaratan sektor unggulan dapat dipandang tepat. Hasil perhitungan analisis LQ dapat ditunjukkan pada tabel 5.12. Tabel 5.12: Hasil Analisis LQ Menurut 9 Sektor Ekonomi dan KabupatenKota di Provinsi Kalimantan Barat KABUPATENKOTA SEKTOR PDRB K AW AS AN AN D AL AN 1 . P e rt an ia n 2 . P e rt a m b a n g an p e n g g a lian 3 . In d u st ri p e n g o lah an 4 . Li str ik , g a s ai r b e rs ih 5 . K o n str u ks i 6 . P e rd ag an g a n , h o te l 7 . P e n g an g ku tan k o m u n ik a si 8 . K e u a n g a n , re a l e sta t, js . P rs h . 9 . Ja sa ‐jas a Kab. Sambas 1,54 0,10 0,62 0,63 0,38 1,27 0,58 1,01 0,52 Kab. Bengkayang 1,70 0,71 0,27 0,23 0,97 1,14 0,37 0,80 0,67 Kab. Landak 1,88 0,67 0,64 0,52 0,35 0,88 0,36 0,97 0,52 Kab. Pontianak 0,97 0,10 0,86 1,92 0,62 0,81 0,57 0,82 2,51 V Kab. Sanggau 1,35 0,49 1,46 0,48 0,58 0,83 0,36 0,52 0,81 V Kab. Ketapang 1,20 5,96 0,97 0,94 0,40 0,88 0,39 0,66 0,60 V Kab. Sintang 1,50 1,44 0,56 0,58 0,90 1,05 0,43 0,61 0,86 Kab. Kapuas Hulu 1,25 0,57 0,24 0,55 3,06 0,70 0,60 1,11 1,13 V Kab. Sekadau 1,67 1,09 0,66 0,76 0,90 0,96 0,36 0,79 0,45 Kab. Melawi 1,23 1,54 0,67 0,41 0,84 1,47 0,21 0,52 0,65 Kab. Kayong Utara 1,72 0,89 0,99 1,53 0,64 0,71 0,45 0,61 0,54 Kab. Kubu Raya 0,73 0,19 2,77 0,89 0,13 0,79 0,97 0,44 0,37 Kota Pontianak 0,06 ‐ 0,46 0,90 2,31 1,06 2,70 2,04 1,94 V Kota Singkawang 0,48 0,76 0,44 5,65 1,17 1,79 0,75 1,15 1,33 V Perkembangan Pola Pemanfaatan Ruang di Wilayah Kalimantan Dalam Mendukung Perekonomian Daerah 71 Berdasarkan hasil analisis LQ, sektor basisunggulan 1 di Kawasan Andalan meliputi: • Sektor pertanian menjadi sektor basis hampir diseluruh kabupaten kecuali Kota Singkawang dan Kota Pontianak. • Sektor Pertambangan dan Penggalian hanya menjadi sektor basis di Kabupaten Ketapang • Sektor Industri Pengolahan hanya menjadi sektor basis di Kabupaten Sanggau • Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih hanya menjadi sektor basis di Kota Singkawang, dan Kabupaten Pontianak. • Sektor Konstruksi menjadi sektor basis di Kabupaten Kapuas Hulu dan Kota Singkawang. • Sektor Perdagangan, Hotel dan restoral menjadi sektor basis di Kota Pontianak dan Kota Singkawang. • Sektor Keuangan, Real Estate, dan Jasa Perusahaan menjadi sektor basis di Kabupaten Kapuas Hulu, Kota Pontianak dan Kota Singkawan • Sektor Jasa‐Jasa menjadi sektor basis di Kabupaten Kapuas Hulu, Kabupaten dan Kota Pontiakan, serta Kota Singkawang. Hasil analisis Shift Share yang menggambarkan: i pergeseran proporsi proportional shift, yaitu perubahan relatif naikturun suatu sektor daerah terhadap sektor yg sama di tingkat provinsi, atau disebut juga pengaruh bauran industri industry mix, dan ii pergeseran diferensial differential shift yaitu mengetahui seberapa kompetitif sektor tertentu di daerah dibanding provinsi. Jika nilainya + berarti kompetitif, jika nilainya ‐ tidak kompetitif. Disebut juga pengaruh keunggulan kompetitif. Data yang digunakan dalam analisis ini adalah data PDRB menurut sektor pada tahun 2005 dan 2008. Hasil analisis dapat dilihat pada Tabel 5.13. Tabel 5.13: Hasil Analisis Shidt Share Menurut 9 Sektor Ekonomi dan KabupatenKota di Provinsi Kalimantan Barat KABUPATENKOTA SEKTOR PDRB KAWASAN ANDALAN 1 . P e rta n ia n 2 . P e rta m b a n g an p e n g g al ian 3 . In d u st ri p e n g o la h an 4 . Li st ri k, g a s ai r b e rs ih 5 . K o n st ru ks i 6 . P e rd ag an g an , h o te l r e st o ran 7 . P e n g a n g ku ta n k o m u n ik a si 8 . K e u a n g a n , re a l e sta t, js . P rs h 9 . Jas a ‐jas a Share 0,08 Proportional Shift 0,04 1,07 ‐0,02 ‐0,06 0,07 ‐0,02 ‐0,05 ‐0,04 ‐0,10 Defferential Shift : Kab. Sambas ‐0,13 ‐1,11 ‐0,09 0,02 ‐0,09 ‐0,04 ‐0,04 ‐0,08 0,10 Kab. Bengkayang 0,15 ‐1,19 ‐0,13 0,02 0,46 ‐0,04 0,01 ‐0,07 0,08 Kab. Landak ‐0,12 ‐1,09 ‐0,07 ‐0,11 ‐0,21 ‐0,09 0,15 0,06 ‐0,01 Kab. Pontianak ‐0,89 ‐2,18 ‐1,13 0,36 ‐0,64 ‐0,98 ‐0,89 ‐0,80 ‐0,42 V Kab. Sanggau ‐0,09 ‐1,31 ‐0,21 ‐0,23 0,05 0,14 0,12 ‐0,04 1,45 V Kab. Ketapang ‐0,32 2,16 ‐0,09 ‐0,06 ‐0,30 0,14 ‐0,74 0,00 0,06 V Kab. Sintang 0,50 ‐1,05 2,18 0,51 2,63 0,82 1,65 0,25 1,69 Kab. Kapuas Hulu 0,02 ‐1,20 1,47 0,45 1,76 ‐0,16 1,89 0,01 0,47 V Kab. Sekadau ‐0,02 ‐1,33 ‐0,17 ‐0,35 ‐0,06 0,02 ‐0,10 0,03 0,10 Kab. Melawi ‐0,27 ‐1,10 0,01 0,05 0,04 0,05 ‐0,07 0,21 0,09 Kab. Kayong Utara Kab. Kubu Raya Kota Pontianak 1,36 0,82 ‐0,53 ‐0,18 ‐0,02 ‐0,14 ‐0,03 ‐0,25 V Kota Singkawang ‐0,04 ‐1,16 ‐0,05 ‐0,02 ‐0,17 ‐0,04 0,02 ‐0,05 0,07 V Perkembangan Pola Pemanfaatan Ruang di Wilayah Kalimantan Dalam Mendukung Perekonomian Daerah 72 Perkembangan pergeseran proporsi proportional shift, menunjukkan sektor yang mengalami perubahan meningkat pada agregat provinsi terjadi pada sektor industri pengolahan, sektor listrik, gas, dan air minum, dan sektor Jasa‐jasa. Sementara untuk pergeseran diferensial differential shift yang mengindikasikan seberapa kompetitif sektor tertentu di kabupaten‐kabupaten yang termasuk Kawasan Andalan dapat diuraikan sebagai berikut: • Sektor pertanian menunjukkan sektor yang kompetitif di Kabupaten Kapuas Hulu dan Kota Pontianak. • Sektor pertambangan menjadi sektor yang kompetitif di Kabupaten Ketapang, • Sektor Industri Pengolahan menunjukkan sektor yang kompetitif di Kabupaten Kapuas Hulu, dan Kota Singkawang. • Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih menunjukkan sektor yang kompetitif di Kabupaten Pontianak dan Kapuas Hulu. • Sektor Konstruksi menunjukkan sektor yang kompetitif di Kabupaten Sanggau dan Kapuas Hulu. • Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran menunjukkan sektor yang kompetitif di Kabupaten Sanggau, dan Ketapang. • Sektor Pengangkutan dan dan Komunikasi menunjukkan sektor yang kompetitif di Kabupaten SanggauKapuas Hulu, dan Kota Singkawang. • Sektor Keuangan, Real Estate, dan Jasa Perusahaan menunjukkan sektor yang kompetitif di Kabupaten Ketapang dan Kapuas Hulu. • Sektor Jasa‐Jasa menunjukkan sektor yang kompetitif di Kabupaten Sanggau, Ketapang, Kapuas Hulu dan Kota Singkawang. Berdasarkan analisis Klassen yang menggambarkan pola dan struktur ekonomi, analisis LQ dan Shift Share untuk mengidentifikasi sektor unggulan basis, dan sektor yang kompetitif diferensial shift, maka dapat diperkirakan perkembangan dari setiap kawasan andalan di Provinsi Kalimantan Barat dengan gambaran sebagai berikut: • Kawasan Pontianak dan Sekitarnya dan Kawasan Andalan laut Pontianak dan sekitarnya yang diindikasikan melalui kondisi Kabupaten Pontianak dan Kota Pontianak menunjukkan kategori daerah maju tapi tertekan, yakni memiliki laju pertumbuhan PDRB di bawah rata‐ rata provinsi, namun memiliki PDRB perkapita di atas rata‐rata provinsi. Sektor unggulan yang dimiliki hampir diseluruh sektor ekonomi, kecuali sektor pertambangan untuk dikedua daerah tersebut, dan sektor industri pengolahan untuk di Kota Pontianak. Sektor unggulan yang kompetitif hanya terdapat pada sektor listrik, gas dan air bersih di Kabupaten Pontianak. Berkembangnya kawasan pontianak ini didukung oleh keberadaan pusat kota utama dan menjadi Pusat Kegiatan Nasional PKN di Provinsi Kalimantan Barat. Poros Pontianak‐ Mempawah di utara berkembang lebih cepat dari sisi penduduk dan ekonomi dibandingkan dengan rata‐rata provinsi dan nasional, sebagian besar karena konstruksi, manufaktur, perdagangan, jasa, pengeluaran pemerintah, dan bahan bangunan. Bahan bangunan adalah muatan utama dari Mempawah ke Pontianak. Rute itu kemungkinan besar calon yang kuat untuk jalan tol. Poros timur Pontianak‐Tayan dilayani dengan baik sekali oleh angkutan Perkembangan Pola Pemanfaatan Ruang di Wilayah Kalimantan Dalam Mendukung Perekonomian Daerah 73 sungai. serta koridor selatan Trans Kalimantan ke tenggara, dan koridor utara via Kabupaten Sanggau dan Kabupaten Kapuas. • Kawasan Sanggau yang diindikasikan oleh Kabupaten Sanggau, menunjukkan kategori daerah cepat maju dan cepat berkembang, yakni memiliki laju pertumbuhan PDRB dan PDRB perkapita di atas rata‐rata provinsi. Sektor unggulan yang dimiliki meliputi sektor pertanian, industri pengolahan, konstruksi, perdagangan, keuangan, dan jasa‐jasa. Sektor unggulan yang kompetitif terdapat pada sektor konstruksi, perdagangan dan sektor jasa‐ jasa. Kawasan ini memiliki potensi besar untuk pengembangan sektor pertanian, perkebunan dan dan kehutanan, dan didukung oleh posisi jaringan transportasi yang strategis dalam menghubungkan Ng. Pinoh dan Sintang menuju Kota Pontianak dan Singkawang. Kondisi ini memberikan kontribusi dalam perkembangan sektor konstruksi, perdagangan dan sektor jasa ‐jasa. • Kawasan andalan laut Ketapang dan sekitarnya yang diindikasikan oleh kondisi Kabupaten Ketapang, menunjukkan kategori daerah cepat maju dan cepat berkembang, yakni memiliki laju pertumbuhan PDRB dan PDRB perkapita di atas rata‐rata provinsi. Sektor unggulan yang dimiliki meliputi hampir pada seluruh sektor kecuali sektor konstruksi dan pengangkutan. Sektor unggulan yang kompetitif adalah sektor pertambangan, perdagangan, dan jasa‐jasa. Disamping sektor pertanian, Kabupaten Ketapang memiliki sektor unggulan yang kompetitif pada sektor pertambangan. Potensi pertambangan yang ada di Ketapang selain bouksit, galena dan bijih besi yang saat ini sudah dieksplorasi, juga memiliki potensi bahan tambang emas, kaolin, intan dan lainnya. Produk tambang ini telah menjadi daya tarik investor untuk menanamkan modal. Selain Kendawangan dan sekitarnya, potensi pertambangan juga akan dibuka di wilayah Sandai dan sekitarnya. • Kawasan Kapuas Hulu dan Sekitarnya yang diindikasikan oleh kondisi Kabupaten Kapuas Hulu menunjukkan daerah yang relatif tertinggal, yakni memiliki laju pertumbuhan PDRB dan PDRB perkapita di bawah rata‐rata provinsi. Berdasarkan sektor unggulan yang dimiliki hampir pada seluruh sektor kecuali sektor industri pengolahan, sementara sektor unggulan yang kompetitif terdapat pada sektor pertanian, listrik, konstruksi, pengangkutan, keuangan dan jasa‐jasa. Kawasan ini sangat jarang penduduk, namun kaya sumberdaya lahan, sungai danau. Kehutanan banyak mengalami kemunduran karena praktik‐praktik negatif dan illegal, termasuk aliran kayu yang sangat besar ke Sarawak, dan tidak ada penghijauan. Ada berbagai rencana untuk investasi di daerah perbatasan, terutama dalam kelapa sawit dan hutan industri, dan mengembangkan hubungan dengan Kalimanan Timur sebagai bagian dari koridor utara. • Kawasan Singkawang dan sekitarnya yang diindikasikan oleh kondisi Kabupaten Singkawang menunjukkan kategori daerah cepat maju dan cepat berkembang, yakni memiliki laju pertumbuhan PDRB dan PDRB perkapita di atas rata‐rata provinsi. Sektor unggulan yang dimiliki meliputi hampir seluruh sektor kecuali sektor pertanian dan industri. Perkembangan Pola Pemanfaatan Ruang di Wilayah Kalimantan Dalam Mendukung Perekonomian Daerah 74 Sedangkan sektor unggulan yang kompetitif terdapat pada sektor pengangkutan dan jasa‐ jasa. Perkembangan kawasan ini didukung oleh akses dan pelayanan jasa dalam kaitan dengan daerah perbatasan dan Sarawak. Sektor pertambangan dan pertanian perkebunan kelapa sawit dan kehutanan, kontribusinya relatif kecil terhadap perekonomian daerah. Sementara pengembangan industri pengolahan dan manufaktur mungkin terhambat oleh letaknya yang berdekatan dengan Kuching, yang memiliki produktivitas yang lebih tinggi dan sektor pelayanan yang telah lebih berkembang. Dimasa mendatang, kawasan Singkawang akan lebih berkembangnya sejalan dengan pembangunan pelabuhan baru di Pulau Temajo.

2. Provinsi

Kalimantan Tengah Hasil analisis LQ seluruh kabupaten kota di Provinsi Kalimantan Tengah baik yang berada dalam kawasan andalan maupun pada kawasan bukan andalan, memiliki nilai LQ yang lebih besar dari satu pada beberapa sub sektor lapangan usaha. Berdasarkan hasil analisis LQ Tabel…, sektor basisunggulan 1 di kabupatenkota yang termasuk kawasan andalan adalah sebagai berikut: • Sektor pertanian hanya menjadi sektor basis di Kabupaten Kobar, Kapuas, Seruyan dan Pulang Pisau. • Sektor Pertambangan dan Penggalian merupakan sektor basis di Kabupaten Barito Utara. • Sektor Industri Pengolahan menjadi sektor basis di Kabupaten Kobar dan Kotim. • Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih menjadi sektor basis di Kota Palangkaraya dan Kabupaten Barito Utara. • Sektor Konstruksi menjadi sektor basis di seluruh Kabupaten Kapuas, Barito Selatan, Barito Utara, dan Kota palangkaraya. • Sektor Perdagangan, Hotel dan restoral menjadi sektor basis di Kobar, Kapuas, Seruyan. • Sektor Pengangkutan dan Komunikasi menjadi sektor basis di Kabupaten Kotim, Barito Selatan, dan Kota Palangkaraya. • Sektor Keuangan, Real Estate, dan Jasa Perusahaan menjadi sektor basis di Kabupaten Kotim, Barito Selatan, dan Kota Palangkaraya. • Sektor Jasa‐Jasa menjadi sektor basis di Kabupaten Barito Selatan dan Kota Palangkaraya. Perkembangan Pola Pemanfaatan Ruang di Wilayah Kalimantan Dalam Mendukung Perekonomian Daerah 75 Tabel 5.14: Hasil Analisis LQ Menurut 9 Sektor di Provinsi Kalimantan Tengah KABUPATENKOTA 1 . P e rt a n ia n 2 . P e rt a m b a n g a n p e n g g a li a n 3 . In d u st ri p e n g o la h a n 4 . Li st ri k , g a s a ir b e rs ih 5 . K o n st ru k si 6 . P e rd a g a n g a n , h o te l re st o ra n 7 . P e n g a n g ku ta n ko m u n ik a si 8 . K e u a n g a n , re a l e st a

t, js.