Penentuan Variabel Independen Metode Analisis

mengetahui nilai Variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih independen tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan antara variabel satu dengan variabel yang lain”. Dengan demikian metode penelitian dalam tesis ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekaan kuantitatif. Dengan pendekatan kuantitatif yaitu dengan menggunakan angka-angka untuk pembobotan variabel dan data-data yang kemudian dimasukkan dalam formula yang akan ditentukan.

3.5.1. Penentuan Variabel Independen

Langkah pertama adalah penetapan variabel independen. Berdasarkan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 140640SJ tanggal 22 maret perihal pedoman alokasi dana desa dari pemerintah KabupatenKota kepada pemerintah desa maka ditentukan variabel independen. Variabel independen merupakan indikator yang mempengaruhi besarnya nilai bobot setiap desa BDx yang dapat membedakan beban yang ditanggung satu desa dengan desa lain. Variabel independen yang digunakan untuk menentukan nilai bobot desa BDx dibedakan atas variabel utama dan variabel tambahan yang ditentukan oleh masing-masing desa berdasarkan karakter, budaya dan kesediaan data daerah. Variabel independen utama adalah variabel yang dinilai terpenting untuk menentukan nilai bobot desa. Variabel utama ditujukan untuk mengurangi kesenjangan kesejahteraan masyarakat dan pelayanan dasar umum antar desa secara bertahap dan mengatasi kemiskinan masyarakat di Desa. Berikut variabel yang berdasarkan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 140640SJ tanggal 22 maret perihal pedoman alokasi dana desa dari pemerintah KabupatenKota kepada pemerintah desa. Variabel Independen utama berupa: a. Kemiskinan. Universitas Sumatera Utara b. Pendidikan dasar. c. Kesehatan. d. Keterjangkauan Desa. Variabel Independen tambahan berupa : a. Jumlah Penduduk. b. Luas wilayah, c. Potensi Ekonomi. d. Partisipasi Masyarakat e. Jumlah Unit Komunitas Di Desa. Setelah melihat kondisi daerah penelitian, maka variabel yang digunakan untuk penghitungan alokasi Dana Desa adalah variabel yang mencerminkan Kebutuhan fiskal Desa dan variabel tambahan lain. Variabel yang mencerminkan kebutuhan desa tersebut yaitu merupakan kebutuhan pendanaan Desa untuk melaksanakan fungsi layanan dasar umum. Berikut karakteristik desa-desa yang menonjol yang terdapat berdasarkan data di Kabupaten Dairi. Maka variabel-variabel tersebut adalah a. Variabel Pengangguran. Yaitu jumlah penduduk yang masuk kedalam angkatan kerja yang mencari kerja yang ada pada desa-desa di Kabupaten Dairi. Makin banyak penduduk yang mencari kerja maka semakin besar kebutuhan pembiayaan desa tersebut dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakatnya. Alokasi Dana Desa yang didapat desa dari Pemerintah Kabupaten dapat diarahkan untuk kegiatan menciptakan dan mengembangkan usaha kecil dan menengah dalam penyerapan tenaga kerja melalui pemberdayaan masyarakat desa dengan cara Universitas Sumatera Utara pelatihan sumber daya masyarakat desa, ketrampilan dan kecakapan berwirausaha yang dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat desa. b. Variabel Sarana Kesehatan. Yaitu banyaknya sarana kesehatan pustu, poskesdes, posyandu , BPU , BKIA, Polindes dan puskesmas yang ada pada desa-desa di Kabupaten Dairi. Pelayanan kesehatan merupakan program prioritas pemerintah yang memerlukan perhatian yang besar. Semakin banyak sarana kesehatan di desa maka semakin banyak kebutuhan kebutuhan pembiayaan desa tersebut. c. Variabel keterjangkauan daerah Yaitu jarak antara desa ke ibu kota Kecamatan. Semakin jauh jarak antara desa ke ibukota Kecamatan maka semakin besar biaya yang dibutuhkan untuk memenuhi prasarana jalan ke Ibukota Kecamatan. Dan biasanya desa yang lebih terjangkau dari Ibukota Kecamatan akan lebih cepat pembangunannya. d. Variabel Pendidikan dasar. Yaitu jumlah penduduk berumur 7-12 tahun yang tidak sekolah yang ada pada desa-desa di Kabupaten Dairi. Makin banyak jumlah penduduk yang tidak sekolah maka semakin besar kebutuhan pembiyaan desa tersebut dalam rangka mengurangi angka buta huruf dan meningkatkan sumber daya masyarakatnya. e. Variabel Koperasi Unit Desa KUD Yaitu jumlah Koperasi Unit Desa KUD yang terdapat pada desa-desa di Kabupaten Dairi. Koperasi Unit Desa KUD merupakan prioritas pemerintah yang memerlukan perhatian yang besar dalam rangka menggerakkan Universitas Sumatera Utara perekonomian desa. Semakin banyak jumlah Koperasi Unit Desa KUD pada suatu desa semakin besar kebutuhan pembiayaan koperasi desa tersebut. f. Variabel Kepadatan Penduduk. Yaitu rasio jumlah penduduk desa per luas wilayah desa pada desa-desa di Kabupaten Dairi. Besarnya rasio jumlah penduduk di desa mencerminkan kebutuhan pelayanan yang diperlukan untuk menunjukkan perbedaan kebutuhan pelayanan antara satu desa dengan desa yang lain. Semakin besar rasio jumlah penduduk maka semakin besar jumlah dana yang dibutuhkan untuk pelayanan tersebut. Rasio jumlah penduduk merupakan variabel yang mencerminkan kebutuhan akan penyediaan layanan publik di setiap daerah.

3.5.2. Penentuan Bobot Variabel