Koperasi Unit Desa KUD sebagai pusat pelayanan dalam kegiatan perekonomiaan pedesaan memiliki dan melaksanakan fungsi :
a. Perkreditan, untuk keperluan produksi dan penyediaan kebutuhan modal investasi dan modal kerjausaha bagi anggota KUD dan warga desa umumnya.
b. Penyediaan dan penyaluran sarana-sarana produksi seperti sarana sebelum dan sesudah panen, sarana produksi untuk keperluan industrikerajinan
dan sebagainya, penyediaan dan penyaluran barang-barang keperluan sehari-hari khususnya sembilan bahan pokok.
c. Pengolahan dan pemasaran hasil produksiindustri dan sebagainya dari para anggota KUD dan warga desa umumnya.
d. Kegiatan perekonomian lainnya seperti perdagangan dan pengangkutan.
2.9. Penelitian Terdahulu
Pada penelitian terdahulu, para peneliti telah melakukan berbagai penelitian tentang alokasi dana desa ADD dan pembangunan desa, sehingga akan sangat
membantu dalam mencermati masalah yang akan diteliti dengan berbagai pendekatan spesifik sebagai rujukan utama. Selain itu juga memberikan
pembedaan atau pembanding penelitian ini dengan penelitian terdahulu yang telah dilakukan. Penelitian-penelitian terdahulu tersebut yaitu sebagai berikut :
Thomas pada tahun 2013 melakukan penelitian dengan judul Pengelolaan Alokasi Dana Desa Dalam Upaya Meningkatkan Pembangunan di Desa Sebayang Kecamatan
Sesayap Kabupaten Tana Tidung. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengelolaan Alokasi Dana Desa dan hambatan-hambatan yang di hadapi oleh pemerintah
desa dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa di Desa Sebawang. Penelitian ini menggunakan metode analisis data kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
Universitas Sumatera Utara
pengelolaan alokasi dana desa ADD dalam pembangunan yang dilaksanakan di Desa Sebawang Kecamatan Sesayap Kabupaten Tana Tidung dan dirangkai dari tahap-tahapan
pelaksanaan kegiatan didalam mengalokasikan semua dana desa yang mana dana tersebut berasal dari anggaran alokasi dana desa. Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis di
desa Sebawang untuk 30 dari dana ADD bisa berjalan sesuai dengan petunjuknya kemudian untuk yang 70 dari ADD berjalan kurang optimal karena lebih direalisasikan
pada pembangunan fisik pada tahun 2010 dan 2011 sedangkan untuk tahun 2012 lebih kepada pengadaan barang.
Bayu SukMawan Budiono pada tahun 2013 melakukan penelitian dengan judul Pelaksanaan Kebijakan Alokasi Dana Desa Berdasarkan Permendagri nomor 37 tahun
2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa. Studi di Desa Mergosari, Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif
kualitatif dengan pendekatan yuridis sosiologis. Subjek penelitian adalah Perangkat Desa Mergosari, Perangkat Kecamatan Tarik, Lembaga Masyarakat Desa, Badan
Permusyawaratan Desa serta masyarakat yang terlibat langsung dalam pelaksanaan kebijakan Alokasi Dana Desa. Dari hasil penelitian diketahui Desa Mergosari dapat
melaksanakan kebijakan ADD dengan cukup baik dan sesuai dengan peraturan yang mendasari, mencakup berbagai proses yang meliputi penyusunan rencana kegiatan
masing-masing desa yang disampaikan kepada Pemerintah Kabupaten. Alokasi Dana Desa dilaksanakan secara efektif berdasarkan standar dan tujuan yang mendasari.
Implementasi ADD memiliki kesesuaian tujuan dan sasaran dengan kebijakan Bupati mengenai ADD meskipun tidak semua kebijakan dijabarkan dalam bentuk program kerja
fisik karena disesuaikan dengan kebutuhan dan skala prioritas masing-masing desa.
Senia Dafmi pada tahun 2013 melakukan penelitian dengan judul Analisis Equity Keadilan Bantuan Alokasi Dana Desa ADD di Kabupaten Labuhan
Batu Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk membuat simulasi formula Alokasi
Universitas Sumatera Utara
DanaDesa ADD yang lebih memberikan keadilan equity dari Pemerintah Kabupaten Kota kepada Pemerintah Desa yang ditentukan variabel–variabel
karakteristik desa seperti tingkat kemiskinan, pendidikan, kesehatan, luas wilayah, jumlah penduduk, jumlah komunitas desa serta keterjangkauan desa di Kabupaten
Labuhanbatu Selatan. Penelitian ini dilakukan untuk melihat sebelum dan sesudah penerapan formula. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder dari tahun 2009-2011 yang bersumber dari Badan Pusat Statistik BPS Kabupaten Labuhanbatu, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Bappeda,
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa BPM-Pemdes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 2009 sd 2011 dengan menggunakan
simulasi I sd V menghasilkan variasi desa penerima tertinggi di setiap simulasi, namun menghasilkan desa penerima Alokasi Dana Desa terkecil yang tidak
berbeda disetiap tahun dan di setiap simulasi. Dan terdapat perbedaan Alokasi Dana Desa sebelum dan sesudah simulasi yaitu pada simulasi V Tahun 2009.
Namun bila dilihat penyebaran Alokasi Dana Desa di Kabupaten Labuhanbatu Selatan lebih menyebar pada simulasi IV. Hal ini dapat dilihat dari koefisien
variasi Alokasi Dana Desa simulasi IV yang memiliki nilai terkecil jika dibanding dengan Alokasi Dana Desa sesudah dan sebelum simulasi.
Nurliana pada tahun 2013 melakukan penelitian dengan judul Pengelolaan Alokasi Dana Desa ADD Dalam Pembangunan Fisik di Desa Sukomulyo
Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan menggambarkan Pengelolaan Alokasi Dana Desa ADD
dalam Pembangunan Fisik di Desa Sukomulyo kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif
Universitas Sumatera Utara
kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan data sekunder yang berkaitan dengan situasi dan kondisi empiris Pengelolaan Alokasi
Dana Desa ADD di Desa Sukomulyo Kecamatan Sepaku. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pengelolaan Alokasi Dana Desa ADD dalam
Pembangunan Fisik di Desa Sukomulyo Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara Pada proses Perencanaan Pengelolaan Alokasi Dana Desa ADD
dalam Pembangunan Fisik di Desa Sukomulyo Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara pemerintah desa telah melibatkan masyarakat desa dalam
penyusunan rencana kegiatan dan penentuan kebijakan penggunaan Alokasi Dana Desa ADD dan Keterbatasan Kemampuan Sumber Daya Manusia SDM
aparatur pemerintah desa sehingga pemahaman Perencanaan Pengelolaan Alokasi Dana Desa ADD dan pelaksanaan pembangunan fisik yaitu para Teknisi
pembangunan masih kurang membuat pembangunan fisik belum tepat sasaran. Didiek Setiabudi Hargono pada tahun 2010 melakukan penelitian dengan
judul Efektifitas Penyaluran Alokasi Dana Desa Pada Empat desa di Kabupaten Karangasem Propinsi Bali. Hasil penelitian menyatakan analisa yang dilakukan di
empat desa pada empat kecamatan yang berbeda di Kabupaten Karangasem, Bali menunjukkan bahwa penyaluran Alokasi Dana Desa di empat desa tersebut belum
mencapai efektifitas yang optimal. Hasil yang diperoleh bahwa besarnya Alokasi Dana Desa yang diberikan ke setiap desa tidak menggunakan formula yang
ditentukan dengan pembobotan tujuh variabel penting desa, tetapi menggunakan pembagian total jumlah desa di Kabupaten untuk penentuan ADDM ADD
Merata dan pembagian total jumlah banjar dinas untuk penentuan ADDP ADD Proporsional. Hasil perhitungan ini dianggap tidak adil bagi Desa, sehingga
Universitas Sumatera Utara
menimbulkan ketidakefektifan penyaluran ADD. Pemanfaatan ADD tidak disalurkan pada bidang-bidang yang dapat menggerakkan ekonomi desa.
Ketidakefisienan ini menyebabkan kecenderungan berasosiasi dengan disparitas yang ditunjukkan dengan nilai Indeks Williamson yang mendekati satu, yaitu :
Iw2004 = 0.378, Iw2005 = 0.389, Iw2006 = 0.404, Iw2007 = 0.410, dan Iw2008 = 0.421 yang berarti semakin timbul kesenjangan.
2.10. Kerangka Konseptual Penelitian