4.9.1. Alokasi Dana Desa ADD Realisasi Kabupaten Dairi Tahun 2010
Dari data yang diperoleh dari Badan pemberdayaan masyarakat dan desa, dapat diketahui bahwa pada tahun 2010, Kabupaten dairi merealisasikan alokasi
dana desa dengan cara membagi 60 sebagai alokasi dana desa minimum dan alokasi dana desa proporsioanl sebesar 40 dan berdasarkan kebijakan sepihak
dengan memperhatikan aspek kemiskinan, pendidikan, kesehatan, keterjangkauan desa, jumlah penduduk, luas wilayah, jumlah dusun dan potensi ekonomi dan
partisipasi masyarakat desa serta pemberian nilai bobot kepentingan sepihak dari pemerintah kabupaten Dairi tanpa mengikutsertakan kepala desa dan aparatur desa
yang ada di Kabupaten Dairi. Hal ini berdasarkan peraturan bupati dairi nomor 03 tahun 2008 tentang pedoman pengelolaan keuangan desa dan berpedoman pada
surat edaran menteri dalam negeri nomer 140640SJ tanggal 22 maret tahun 2005 perihal pedoman alokasi dana desa dari pemrintah KabupatenKota kepada
pemerintah desa. Namun penentuan dari kebijakan jumlah penduduk, luas wilayah, jumlah dusun dan potensi ekonomi yang ada di Kabupaten Dairi masih
dari pihak pemerintah Kabupaten Dairi terkhusus Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa sehingga belum seutuhnya menggambarkan
karakteristik desa pada desa-desa di Kabupaten Dairi. Berdasarkan lampiran 1, berikut tabel alokasi dana desa ADD yang diterima oleh desa terkecil dan
terbesar per kecamatan di Kabupaten Dairi.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.12. Perbandingan Desa Penerima Alokasi Dana Desa ADD Realisasi Terkecil dan Terbesar per Kecamatan Tahun 2010
Kabupaten Dairi
Nama Kecamatan
Nama Desa ADD
Terkecil Rupiah
Nama Desa ADD
Terbesar Rupiah
Sidikalang Bintang mersada
56.500.000 Huta rakyat
62.822.000 Sumbul
Sileu-leu.P 55.420.000
Pegagan julu X 72.097.000
Sitinjo Sitinjo II
58.006.200 Sitinjo I
59.685.000 Berampu
Berampu 55.478.300
Karing 61.051.000
TigaLingga Sarintonu
59.094.000 Lau sireme
65.907.000 Gunung
Sitember Gunung sitember
55.253.700 Rante besi
59.198.000 Tanah Pinem
Alur subur 55.515.100
Kuta buluh 67.837.000
Siempat Nempu Maju 54.982.800
Sosor lontung 61.724.000
Siempat Nempu Hilir
Lae luhung 59.431.600
Markelang 66.858.000
Siempat Nempu Hulu
Gunung meriah 56.985.000
Silumboyah 62.086.000
Lae Parira Kentara
58.445.000 Lumban sihite
68.586.000 Silahisabungan
Silahai II 57.286.300
Silalahi I 58.513.000
Silima Pungga- Pungga
Lae Ambat 70.058.000
Longkotan 76.346.000
Pegagan Hilir Linggaraja
58.533.000 Bukit tinggi
65.245.000 Parbuluan
Parbuluan V 81.512.000
Parbuluan VI 92.077.000
Untuk 161 desa yang ada di Kabupaten dairi, maka desa yang menerima alokasi dana desa terkecil adalah desa maju kecamatan siempat nempu sebesar
54.982.800 rupiah dengan karakteristik desa untuk pengangguran sebanyak 39 jiwa, sarana kesehatan sebanyak 2 unit, keterjangkauan daerah sebesar 10 km
2
, pendidikan dasar usia 7-12 tahun yang tidak sekolah sebanyak 19 jiwa, kepadatan
penduduk sebesar 115 jiwa km
2
dan tidak memiliki koperasi unit desa. Desa yang menerima alokasi dana desa terbesar adalah desa parbuluan VI kecamatan
parbuluan sebesar 92.077.000 rupiah dengan karakteristik desa untuk pengangguran tidak ada, sarana kesehatan sebanyak 7 unit, keterjangkauan daerah
Universitas Sumatera Utara
sebesar 14 km
2
, pendidikan dasar usia 7-12 tahun yang tidak sekolah tidak ada, kepadatan penduduk sebesar 90 jiwa km
2
Dari realisasi alokasi dana desa dan karakteristik desa pada tahun 2010 memperkuat beberapa pernyataan setiap kepala desa bahwa alokasi dana desa
dirasakan kurang adil dan kurang sesuai dengan karakteristik desa yang sebenarnya yang menonjol dan yang dibutuhkan setiap desa. Karena ada desa
yang memiliki karakteristik desa yang lebih membutuhkan pembiayaan seperti desa sungai raya dengan karakteristik desa untuk pengangguran 530 jiwa, sarana
kesehatan sebanyak 5 unit, keterjangkauan daerah sebesar 6 km dan koperasi unit desa sebanyak 1 unit.
2
, pendidikan dasar usia 7-12 tahun yang tidak sekolah sebanyak 19 jiwa, kepadatan penduduk
sebesar 307 jiwa km
2
4.9.2. Alokasi Dana Desa ADD Realisasi Kabupaten Dairi Tahun 2011