Analisis Simulasi III Alokasi Dana Desa ADD Kabupaten Dairi Tahun 2013

Silima Pungga- Pungga Siratah 64.093.176 Tungtung batu 86.804.624 Pegagan Hilir Perrik mbue 76.476.339 Bukit tinggi 126.907.642 Parbuluan Parbuluan III 61.278.896 Parbuluan VI 91.681.153 Dari 161 desa di Kabupaten Dairi, desa yang menerima alokasi dana desa terkecil dari simulasi kedua pada tahun 2013 adalah desa silalahi III Kecamatan Silahisabungan yaitu sebesar 56.463.315 rupiah dengan karakteristik desa untuk pengangguran 4 jiwa, sarana kesehatan 3unit, keterjangkauan daerah sebesar 0,8 km 2 , pendidikan dasar usia 7-12 tahun yang tidak sekolah tidak ada, kepadatan penduduk sebesar 57 jiwa km 2 Desa penerima alokasai dana desa terbesar adalah desa Sungai Raya Kecamatan Siempat Nempu Hulu yaitu sebesar 130.547.835 rupiah dengan karakteristik desa untuk pengangguran 500 jiwa, sarana kesehatan 5 unit, keterjangkauan daerah sebesar 6 km dan tidak memiliki koperasi unit desa. 2 , pendidikan dasar usia 7-12 tahun yang tidak sekolah 15 jiwa, kepadatan penduduk sebesar 310 jiwa km 2 dan memiliki 1 unit koperasi unit desa KUD.

4.22. Analisis Simulasi III Alokasi Dana Desa ADD Kabupaten Dairi Tahun 2013

Pada simulasi III pada tahun 2013 dengan pemberian nilai bobot pengangguran tiga 3, sarana kesehatan dua 2, keterjangkauan daerah empat 4, pendidikan dasar dua 2, jumlah Koperasi Unit Desa KUD satu 1 dan Kepadatan penduduk empat 4. Berdasarkan lampiran dua puluh perhitungan alokasi dana desa dengan simulasi ketiga, berikut tabel perbandingan desa penerima alokasi dana desa terkecil dan terbesar perkecamatan. Lanjutan Tabel 4.26 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.27. Perbandingan Desa Penerima Alokasi Dana Desa ADD Terkecil dan Terbesar Simulasi tiga 3 perKecamatan Kabupaten Dairi Tahun 2013 Nama Kecamatan Nama Desa ADD Terkecil Rupiah Nama Desa ADD Terbesar Rupiah Sidikalang Bintang 73.338.841 Huta rakyat 141.258.089 Sumbul Barisan nauli 75.912.583 pegagan julu VIII 105.076.188 Sitinjo Sitinjo 57.534.847 Sitinjo II 60.468.253 Berampu Pasi 58.070.126 Berampu 81.327.477 TigaLingga Palding 63.832.312 Tigalingga 117.349.528 Gunung Sitember Kendit liang 60.522.966 Lau lebah 68.751.175 Tanah Pinem Balandua 62.868.436 Sukadame 116.673.939 Siempat Nempu Juma siulok 73.041.961 Adian gupa 118.305.505 Siempat Nempu Hilir Jambur indonesia 58.804.312 Lae haporas 75.941.101 Siempat Nempu Hulu Sipoltong 86.960.747 Sungairaya 142.298.626 Lae Parira Lae parira 59.931.385 Buluduri 88.345.503 Silahisabungan Silalahi III 55.005.506 Paropo I 81.446.194 Silima Pungga- Pungga Polling anak- anak 61.328.952 Tungtung batu 84.443.504 Pegagan Hilir Perrik mbue 79.011.527 Bukit tinggi 133.157.059 Parbuluan Parbuluan III 58.683.923 Parbuluan VI 92.185.035 Dari 161 desa di Kabupaten Dairi, desa yang menerima alokasi dana desa terkecil dari simulasi ketiga pada tahun 2013 adalah desa silalahi III Kecamatan Silahisabungan yaitu sebesar 55.005.506 rupiah dengan karakteristik desa untuk pengangguran 4 jiwa, sarana kesehatan 3 unit, keterjangkauan daerah sebesar 0,8 km 2 , pendidikan dasar usia 7-12 tahun yang tidak sekolah tidak ada, kepadatan penduduk sebesar 57 jiwa km 2 Desa penerima alokasai dana desa terbesar adalah desa Sungai Raya Kecamatan Siempat Nempu Hulu yaitu sebesar 142.298.626 rupiah dengan karakteristik desa untuk pengangguran 500 jiwa, sarana kesehatan 5 unit, dan tidak memiliki koperasi unit desa. Universitas Sumatera Utara keterjangkauan daerah sebesar 6 km 2 , pendidikan dasar usia 7-12 tahun yang tidak sekolah 15 jiwa, kepadatan penduduk sebesar 310 jiwa km 2 Jika dibandingkan antara alokasi dana desa ADD realisasi dengan alokasi dana desa simulasi satu, simulasi dua dan simulasi tiga tahun 2013 berdasarkan karakteristik desa, maka dapat diketahui dengan jelas bahwa alokasi dana desa realisasi tahun 2013 tidak memperhatikan karakteristik desa yang menjadi kebutuhan setiap desa yang memerlukan anggaran. Dimana pada tahun 2013, alokasi dana desa realisasi terbesar diterima oleh desa longkotan kecamatan silima pungga-pungga dengan karakteristik desa untuk pengangguran sebanyak 27 jiwa, sarana kesehatan sebanyak 5 unit, keterjangkauan daerah 4 km2, pendidikan dasar usia 7-12 tahun yang tidak sekolah sebanyak 7 jiwa, kepadatan penduduk sebanyak 192 jiwakm dan memiliki 1 unit koperasi unit desa KUD. 2 dan tidak memiliki koperasi unit desa. Dan jika dibandingkan dengan desa penerima alokasi dana desa ADD terbesar simulasi I, simulasi II dan simulasi III yaitu desa sungai raya kecamatan siempat nempu hulu dengan simulasi I sebesar 193.621.961 rupiah, simulasi II sebesar 130.547.835 rupiah, simulasi III sebesar 142.298.626 rupiah dengan karakteristik desa untuk pengangguran sebanyak 500 jiwa, sarana kesehatan sebanyak 5 unit, keterjangkauan daerah 6 km2, pendidikan dasar usia 7-12 tahun yang tidak sekolah sebanyak 15 jiwa, kepadatan penduduk sebanyak 310 jiwakm 2 dan memiliki koperasi unit desa sebanyak 1 unit. Jadi sangat jelas diinformasikan melalui angka-angka karakteristik yang ada, bahwa alokasi dana desa simulasi satu, simulasi dua dan simulasi tiga yang memberikan keadilan yang berdasarkan Universitas Sumatera Utara karakteristik yang dibutuhkan bagi setiap desa jika dibandingkan dengan alokasi dana desa realisasi tahun 2013. Desa Longkotan kecamatan Silima Pungga-Pungga sebagai desa penerima alokasi dana desa realisasi terbesar pada tahun 2013 dengan jumlah sebesar 96.346.000 rupiah seharusnya mendapatkan alokasi dana desa sesuai dengan perhitungan simulasi satu yaitu sebesar 67.779.325 rupiah dengan fokus utama pembiayaan yang sangat dibutuhkan masyarakat desa untuk mengurangi pengangguran dan mengerakkan perekonomian desa dan pemberdayaan masyarakat desa melalui koperasi unit desa KUD tanpa mengabaikan karakteristik desa lainnya seperti ketersediaan sarana kesehatan, keterjangkauan daerah, pendidikan dasar dan kepadatan penduduk. Sedangkan apabila kebijakan yang diambil untuk lebih fokus membiayai ketersediaan sarana kesehatan dan pendidikan dasar maka perhitungan simulasi yang kedualah yang lebih efektif tanpa mengabaikan karakteristik desa yang lainnya yaitu sebesar 74.044.066 rupiah. Hasil simulasi ketiga Desa Lonkotan Kecamatan Silima Pungga-Pungga mendapat besaran alokasi dana desa sebesar 70.970.455 rupiah apabila fokus pembiayaan untuk karakteristik desa keterjangkauan daerah dan kepadatan penduduk. Dimana kedua variabel ini fokus utama untuk mempercepat mobilitasi hasil-hasil sumberdaya alam dan pergerakan masyarakat desa dan memperbaiki tata ruang pemukiman masyarakat desa. Adanya kebutuhan dominan dari setiap desa yang berbeda menjadikan pembagian alokasi dana desa ini harus adil agar tidak ada perbedaan. Konsistensi dari pelaksanaan alokasi dana desa ini haruslah sejalan dengan karakteristik desa yang sudah ditetapkan sesuai urutan kepentingan Universitas Sumatera Utara yang mau diutamakan. Anggaran alokasi dana desa harus pro rakyat desa dan memperhatikan apa yang dibutuhkan di lapangan. Dari perhitungan dan analisa-analisa sebelumnya, maka alokasi dana desa realisasi dari tahun 2010 sampai dengan 2013 belum berdasarkan karakteristik desa yang dibutuhkan desa. Hal ini terjadi karena penentuan karakteristik desa masih sepihak dari pemerintah kabupaten Dairi saja tanpa mengikutsertakan setiap desa, baik itu kepala desa maupun perangkat desa dalam menentukan karakteristik yang desa butuhkan yang memerlukan pembiayaan. Selain itu, dalam hal pemberian bobot nilai atas karakteristik desa juga masih dari pihak kabupaten dairi tanpa meminta dan mengkoordinasikannya dengan setiap desa yang ada di Kabupaten Dairi. Ini memperkuat kebenaran dari sebahagian besar pendapat kepala desa yang tidak diikutsertakan dalam penentuan karakteristik desa dan pemberian bobot nilai karakteristik desa yang akan digunakan dalam menghitung besaran alokasi dana desa yang akan diterima oleh setiap desa di Kabupaten Dairi. Didalam hal penyusunan program dan kegiatan yang didanai dari alokasi dana desa seharusnya sejalan antara penetapan karakteristik desa yang menjadi kebutuhan desa dengan hasil musyawarah pembangunan desa. Hal ini sangat penting agar pada penetapan anggaran pendapatan dan belanja desa APBDesa sesuai dengan karakteristik desa yang dominan yang akan menjadi fokus utama dalam pembiayaan alokasi dana desa, seperti karakteristik desa seperti pengangguran, sarana kesehatan, keterjangkauan daerah, pendidikan dasar, kepadatan penduduk dan koperasi unit desa KUD. Jadi didalam anggaran pendapatan dan belanja desa APBDesa akan tercantum enam karakteristik yang dominan di kabupaten Dairi. Dengan ditampungnya karakteristik desa pada Universitas Sumatera Utara anggaran pendapatan dan belanja desa APBDesa maka kekurangan-kekurangan yang ada selama ini yang ada pada desa-desa di kabupaten Dairi akan berkurang, seperti akan adanya perbaikan sarana kesehatan yang terdiri dari pos pelayanan terpadu, pos kesehatan desa, pondok bersalin desa, pusat kesehatan masyarakat dan pusat kesehatan masyarakat pembantu dalam bentuk skala kecil namun bermanfaat dan efektif. Masyarakat desa akan memiliki ketrampilan kerja melalui pelatihan dengan digerakkannya koperasi unit desa. Perekonomian desa akan berkembang, hasil- hasil bumi di desa akan diolah dan dipasarkan dengan lancar ke luar kota dengan perbaikan jalan, dan perbaikan penerangan lampu jalan. Pengangguran di desa akan berkurang dan perpindahan penduduk desa ke kota bisa dikurangi. Anak- anak desa yang selama ini putus sekolah yang ada di beberapa desa di kabupaten Dairi akan terbantu dengan pembagian alokasi dana desa yang efektif. Hal ini secara otomatis akan mengurangi buta aksara atau kemampuan membaca dan berhitung. Jika dibandingkan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya, sangat berbeda dimana pada penelitian ini khusus bertujuan untuk membuat simulasi perhitungan alokasi dana desa berdasarkan karakteristik desa yang dominan yang dibutuhkan setiap desa, sedangkan penelitian sebelumnya mengkaji dan membahas alokasi dana desa dari mulai sisi penyusunan anggaran, pelaksanaan anggaran atau penatausahaan anggaran sampai dengan pertanggung jawaban alokasi dana desa. Selain itu terdapat perbedaan dari sisi variabel yang merupakan karakteristik desa sesuai dengan kondisi di masing-masing wilayah penelitian. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Alokasi Dana Desa di Kabupaten Dairi belum berdasarkan karakteristik desa yang dominan yang jadi kebutuhan setiap desa di Kabupaten Dairi. Hal ini diketahui setelah melakukan simulasi penghitungan Alokasi Dana Desa berdasarkan karakteristik dari setiap desa di Kabupaten Dairi dengan Alokasi Dana Desa yang telah terealisasi dari tahun penelitian yaitu tahun 2010 sampai dengan tahun 2013. Realisasi alokasi dana desa hanya berdasarkan kebijakan dari pemerintah Kabupaten Dairi sehingga besaran alokasi dana desa pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2013 belum memberikan rasa keadilan bagi setiap desa. 2. Tidak diikutsertakannya para kepala desa dalam menentukan karakteristik desa yang dominan yang menjadi kebutuhan desa yang memerlukan pembiayaan dan menetapkan kebijakan tentang pemberian bobot nilai dari karakteristik desa di Kabupaten Dairi menjadikan alokasi dana desa realiasi tidak adil pada setiap desa. 3. Dengan perhitungan alokasi dana desa simulasi satu, dua dan tiga sangat jelas bahwa besarnya anggaran alokasi dana desa untuk desa sesuai dengan kebutuhan desa dan sesuai dengan besarnya jumlah karakteristik yang dominan yang dimiliki setiap desa yang memerlukan pembiayaan. Universitas Sumatera Utara