Desa penerima alokasai dana desa terbesar adalah Desa Sungai Raya Kecamatan Siempat Nempu Hulu yaitu sebesar 167.355.303 rupiah dengan
karakteristik desa untuk pengangguran 500 jiwa, sarana kesehatan 5 unit, keterjangkauan daerah sebesar 6 km
2
, pendidikan dasar usia 7-12 tahun yang tidak sekolah 15 jiwa, kepadatan penduduk sebesar 310 jiwa km
2
4.19. Analisis Simulasi III Alokasi Dana Desa ADD Kabupaten Dairi Tahun
dan memiliki 1 unit koperasi unit desa KUD.
2012
Sesuai dengan simulasi yang kedua melalui penetapan bobot nilai untuk Pengangguran tiga 3, sarana kesehatan dua 2, keterjangkauan daerah empat
4, pendidikan dasar dua 2, Kepadatan penduduk empat 4 dan jumlah Koperasi Unit Desa KUD satu 1. Berdasarkan hasil perhitungan yang ada pada
lampiran tujuh belas, berikut tabel perbandingan desa penerima alokasi dana desa
terkecil dan terbesar hasil simulasi ketiga pada tahun 2012. Tabel 4.24. Perbandingan Desa Penerima Alokasi Dana Desa ADD Terkecil
dan Terbesar Simulasi tiga 3 perKecamatan Kabupaten Dairi Tahun 2012
Nama Kecamatan
Nama Desa ADD
Terkecil Rupiah
Nama Desa ADD
Terbesar Rupiah
Sidikalang Bintang
89.344.869 Huta rakyat 177.719.598
Sumbul Barisan nauli
96.958.497 pegagan julu
VIII 133.179.796
Sitinjo Sitinjo
73.358.874 Sitinjo II 75.388.432
Berampu Pasi
74.760.256 Berampu 104.644.209
TigaLingga Palding
80.413.207 Tigalingga 132.922.600
Gunung Sitember
Kendit liang 77.850.998 Lau lebah
88.109.792 Tanah Pinem
Balandua 80.379.251 Sukadame
148.186.147 Siempat
Nempu Juma siulok
93.844.478 Adian gupa 154.783.059
Siempat Nempu Hilir
Jambur indonesia
76.808.082 Lae haporas 98.547.914
Universitas Sumatera Utara
Siempat Nempu Hulu
Sipoltong 111.805.430 Sungairaya
183.558.734 Lae Parira
Lae parira 77.033.584 Buluduri
113.550.736 Silahisabungan Silahai III
70.341.514 Paropo I 104.415.963
Silima Pungga-
Pungga Polling anak-
anak 78.689.395
Tungtung batu
108.425.745 Pegagan Hilir
Linggaraja II 102.624.082 Bukit tinggi
163.406.498 Parbuluan
Parbuluan III 75.167.725 Parbuluan VI
118.443.040 Dari 161 desa di Kabupaten Dairi, maka desa yang menerima alokasi Dana
Desa terkecil dari simulasi ketiga pada tahun 2012 adalah Desa silalahi III Kecamatan Silahisabungan yaitu sebesar 70.341.514 rupiah dengan karakteristik
desa untuk pengangguran 1 jiwa, sarana kesehatan 3unit, keterjangkauan daerah sebesar 0,8 km2, pendidikan dasar usia 7-12 tahun yang tidak sekolah tidak ada,
kepadatan penduduk sebesar 57 jiwa km2 dan tidak memiliki koperasi unit desa. Desa penerima alokasai dana desa terbesar adalah desa Sungai Raya
Kecamatan Siempat Nempu Hulu yaitu sebesar 183.558.734 rupiah dengan karakteristik desa untuk pengangguran 500 jiwa, sarana kesehatan 5 unit,
keterjangkauan daerah sebesar 6 km
2
, pendidikan dasar usia 7-12 tahun yang tidak sekolah 15 jiwa, kepadatan penduduk sebesar 310 jiwa km
2
Jika dibandingkan antara alokasi dana desa ADD realisasi dengan alokasi dana desa simulasi satu, simulasi dua dan simulasi tiga tahun 2012 berdasarkan
karakteristik desa, maka dapat diketahui dengan jelas bahwa alokasi dana desa realisasi tahun 2012 tidak memperhatikan karakteristik desa yang menjadi
kebutuhan setiap desa yang memerlukan anggaran. Dimana pada tahun 2012, alokasi dana desa realisasi terbesar diterima oleh desa pandiangan kecamatan lae
parira dengan karakteristik desa untuk pengangguran sebanyak 2 jiwa, sarana dan memiliki 1 unit
koperasi unit desa KUD.
Lanjutan Tabel 4.24
Universitas Sumatera Utara
kesehatan sebanyak 3 unit, keterjangkauan daerah 8 km
2
, pendidikan dasar usia 7- 12 tahun yang tidak sekolah tidak ada, kepadatan penduduk sebanyak 269 jiwa
km2 dan tidak memiliki koperasi unit desa. Dan jika dibandingkan dengan desa penerima alokasi dana desa ADD terbesar simulasi pertama, simulasi kedua dan
simulasi ketiga yaitu desa sungai raya kecamatan siempat nempu hulu. Dengan simulasi pertama sebesar 249.329.541 rupiah, simulasi kedua sebesar 167.355.303
rupiah, simulasi ketiga sebesar 183.558.734 rupiah dengan karakteristik desa untuk pengangguran sebanyak 500 jiwa, sarana kesehatan sebanyak 5 unit,
keterjangkauan daerah 6 km2, pendidikan dasar usia 7-12 tahun yang tidak sekolah sebanyak 15 jiwa, kepadatan penduduk sebanyak 310 jiwakm
2
Desa Pandiangan Kecamatan Lae Parira sebagai desa penerima alokasi dana desa realisasi terbesar pada tahun 2012 dengan jumlah sebesar 131.037.000 rupiah
seharusnya mendapatkan alokasi dana desa sesuai dengan perhitungan simulasi pertama yaitu sebesar 78.375.768 rupiah dengan fokus utama pembiayaan yang
sangat dibutuhkan masyarakat desa untuk mengurangi pengangguran dan mengerakkan perekonomian desa dan pemberdayaan masyarakat desa melalui
koperasi unit desa KUD tanpa mengabaikan karakteristik desa lainnya seperti ketersediaan sarana kesehatan, keterjangkauan daerah, pendidikan dasar dan
kepadatan penduduk. Sedangkan apabila kebijakan yang diambil untuk lebih dan
memiliki koperasi unit desa sebanyak 1 unit. Jadi sangat jelas diinformasikan melalui angka-angka karakteristik yang ada, bahwa alokasi dana desa simulasi
satu, simulasi dua dan simulasi tiga yang memberikan keadilan yang berdasarkan karakteristik yang dibutuhkan bagi setiap desa jika dibandingkan dengan alokasi
dana desa realisasi tahun 2012.
Universitas Sumatera Utara
fokus membiayai ketersediaan sarana kesehatan dan pendidikan dasar maka perhitungan simulasi yang kedualah yang lebih efektif tanpa mengabaikan
karakteristik desa yang lainnya yaitu sebesar 86.500.943 rupiah. Hasil simulasi ketiga Desa Pandiangan Kecamatan Lae Parira mendapat besaran alokasi dana
desa sebesar 90.438.453 rupiah apabila fokus pembiayaan untuk karakteristik desa keterjangkauan daerah dan kepadatan penduduk. Dimana kedua variabel ini fokus
utama untuk mempercepat mobilitasi hasil-hasil sumberdaya alam dan pergerakan masyarakat desa dan memperbaiki tata ruang pemukiman masyarakat desa.
4.20. Analisis Simulasi I Alokasi Dana Desa ADD Kabupaten Dairi Tahun 2013