perekonomian desa. Semakin banyak jumlah Koperasi Unit Desa KUD pada suatu desa semakin besar kebutuhan pembiayaan koperasi desa tersebut.
f. Variabel Kepadatan Penduduk.
Yaitu rasio jumlah penduduk desa per luas wilayah desa pada desa-desa di
Kabupaten Dairi. Besarnya rasio jumlah penduduk di desa mencerminkan kebutuhan pelayanan yang diperlukan untuk menunjukkan perbedaan
kebutuhan pelayanan antara satu desa dengan desa yang lain. Semakin besar rasio jumlah penduduk maka semakin besar jumlah dana yang dibutuhkan
untuk pelayanan tersebut. Rasio jumlah penduduk merupakan variabel yang mencerminkan kebutuhan akan penyediaan layanan publik di setiap daerah.
3.5.2. Penentuan Bobot Variabel
Langkah kedua, adalah penentuan bobot variabel. Setiap variabel bisa mempunyai bobot tertentu yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan daerah.
Angka bobot masing-masing variabel kalau ditambahkan harus berjumlah 1 satu:
a1 + a2 + a3 +…..+an = 1 Keterangan :
a1 , a2,…..an :
Angka bobot Variabel pertama, Kedua hingga ke-n. Dalam penentuan bobot ini, setiap desa akan ditentukan bobot masing-
masing variabel independen nya misalnya : Pengangguran 0,4; Pendidikan dasar 0,3; Ketersediaan sarana kesehatan 0,2; keterjangkauan 0,1; totalnya adalah 1.
Dalam penelitian ini, Metode pembobotan yang digunakan penulis adalah proses pemilihan alternative terbaik menggunakan ‘weighting system’, dimana
metode tersebut merupakan metode kuantitatif.
Universitas Sumatera Utara
Dalam pengambilan keputusan multi faktor, pengambil keputusan secara subyektif dan intuitif menimbang berbagai faktor yang mempunyai pengaruh
penting terhadap alternatif pilihan mereka. Faktor-faktor tersebut dapat diberikan bobot yang sesuai dengan kondisi yang ada, widodo, 2006. Untuk keputusan
yang berpengaruh secara strategis, lebih dianjurkan menggunakan sebuah pendekatan kuantitatif. Pertama-tama seluruh kriteria yang menjadi faktor
penting dalam melakukan pertimbangan diberikan pembobotan weighting yang sesuai.
Tabel. 3.1. Kriteria Pembobotan Kriteria Pembobotan
Nilai
Sangat Penting 4
Penting 3
Cukup Penting 2
Kurang Penting 1
Sumber : SE Mendagri No. 140640 SJ tanggal 22 maret tahun 2005 perihal pedoman alokasi dana desa dari pemerintah KabupatenKota kepada pemerintah desa.
Berdasarkan surat edaran menteri dalam negeri nomor 140640SJ tanggal 22 maret tahun 2005 perihal pedoman alokasi dana desa dalam penentuan bobot
nilai dari karakteristik yang menonjol berdasarkan ketersediaan data dan kebutuhan setiap desa di Kabupaten Dairi, maka penulis melakukan wawancara
langsung dan pembagian angket serta pencatatan langsung tentang pemberian bobot nilai dari karakteristik desa dari setiap desa yang menonjol sesuai dengan
kebutuhan desa di kabupaten Dairi. Berikut hasil rekapitulasi pemberian bobot nilai oleh 161 seratus enam puluh satu kepala desa di Kabupaten Dairi.
Universitas Sumatera Utara
Tabel. 3.2. Pemberian bobot nilai oleh kepala desa terhadap karakteristik desa Kabupaten Dairi.
Nomor Variabel Independent
Karakteristik Desa Bobot Nilai
Jumlah Pemberi bobot
Kepala Desa
1 Pengangguran
4 87
2 Sarana Kesehatan
4 69
3 Keterjangkauan daerah Akses
Jarak desa ke ibukota kecamatan 4
56 4
Pendidikan Dasar 4
52 5
Koperasi Unit Desa KUD 4
15 6
Kepadatan Penduduk 4
19 7
Pengangguran 3
35 8
Sarana Kesehatan 3
46 9
Keterjangkauan daerah Akses Jarak desa ke ibukota kecamatan
3 40
10 Pendidikan Dasar
3 46
11 Koperasi Unit Desa KUD
3 26
12 Kepadatan Penduduk
3 24
13 Pengangguran
2 20
14 Sarana Kesehatan
2 34
15 Keterjangkauan daerah Akses
Jarak desa ke ibukota kecamatan 2
36 16
Pendidikan Dasar 2
38 17
Koperasi Unit Desa KUD 2
71 18
Kepadatan Penduduk 2
59 19
Pengangguran 1
19 20
Sarana Kesehatan 1
12 21
Keterjangkauan daerah 1
29 22
Pendidikan Dasar 1
25 23
Koperasi Unit Desa KUD 1
49 24
Kepadatan Penduduk 1
59
Sumber : Lampiran 21 Hasil Pemberian bobot nilai oleh kepala desa terhadap karakteristik desa Kabupaten Dairi.
3.5.3. Penentuan Koefisien Variabel Langkah ketiga adalah menentukan Koefisien variabel. Koefisien variabel
adalah koefisien angka desa yang dimiliki oleh desa untuk setiap variabel
Universitas Sumatera Utara
tertentu misalnya : variabel pengangguran, pendidikan dasar dan seterusnya. Koefisien variabel desa merupakan perbandingan antara Angka Variabel setiap
desa dengan jumlah total variabel desa. Dimana Koefisien Variabel dapat dihitung dengan :
KV1,2,……
X
= V1,2,… ΣVn
X
Keterangan : KV1,2,...x : Nilai Koefisien Variabel Pertama, Kedua, dan seterusnya untuk
Desa x. V1,2,...x : Angka Variabel Pertama, Kedua dan seterusnya untuk desa x.
ΣV
n
3.5.4. Penghitungan Bobot Desa