2. Observasi
Menurut Suharsimi Arikunto 2006: 156 observasi atau yang disebut pula pengamatan meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap
sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Apa yang dikatakan ini sebenarnya adalah pengamatan langsung. Lembar observasi
dalam penelitian ini ditujukan sebagai alat yang berfungsi untuk mengamati secara langsung aktivitas guru dan kinerja siswa selama proses
pembelajaran dengan metode TAI berlangsung, sejak awal kegiatan pembelajaran sampai akhir pembelajaran. Pada lembar observasi ini,
pengamat memberi tanda ceklist √ pada setipa pernyataan kegiatan yang
dilakukan siswa dan guru. Pilihan jawaban untuk masing-masing pernyataan tersebut adalah ya dan tidak dilengkapi dengan keterangan dari
pengamat tentang kegiatan pembelajaran yang berlangsung.
E.
Teknik Analisis Instrumen Penelitian
Teknik analisis tes dilakukan untuk mengetahui kelayakan perangkat tes hasil belajar dalam pengambilan data.
Instrumen penelitian yang diujicobakan dalam penelitian ini berupa soal tes tertulis berbentuk pilihan berganda yang
terdiri atas 50 butir soal untuk kompetensi dasar menggunakan menu ikon yang terdapat dalam perangkat lunak pengolah angka dan 70 soal untuk
kompetensi dasar membuat dokumen pengolah angka dengan variasi teks, tabel, grafik, gambar, dan diagram dengan 5 opsi pilihan jawaban. Uji coba
tersebut diikuti oleh 40 orang siswa kelas XI-IPA2 SMA Negeri 1
Purwanegara yang berada di Kota Banjarnegara tahun ajaran 20102011 pada tanggal 3 Januari 2011 mulai pukul 08.30 – selesai di ruang kelas XI IPA2.
Uji instrumen yang dilakukan meliputi uji validitas, reliabilitas, daya
pembeda, dan indeks kesukaran butir soal. 1.
Uji Validitas
Validitas merupakan kemampuan instrumen dalam mengukur apa yang hendak diukur. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan
tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen Suharsimi Arikunto, 2006: 168. Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu
mengukur apa yang diinginkan. Tinggi rendahnya validitas instument menunjukan berapa jauhnya terjadinya penyimpangan data.
Suharsini Arikunto 2009: 65 membedakan atas dua macam validitas yaitu validitas logis dan validitas empiris. Validitas logis
merupakan validitas yang diperoleh melalui cara-cara yang benar sehingga menurut logika akan dapat dicapai suatu tingkat validitas yang
dikehendaki. Validitas empiris adalah validitas yang diperoleh dengan jalan mencobakan instrumen pada sasaran yang sesuai dengan sasaran
dalam penelitian responden. Validitas logis suatu instrumen dapat diperoleh dengan jalan
mengkonsultasikan butir-butir instrumen yang telah disusun kepada para ahli judgment experts. Para ahli yang ditunjuk adalah beberapa ahli dan
praktisi sesuai dengan bidangnya masing-masing, dengan tujuan untuk mendapatkan keterangan apakah maksud kalimat dalam instrumen dapat
dipahami oleh responden dan butir-butir tersebut dapat menggambarkan indikator-indikator setiap variabel. Instrumen dikatakan valid jika
instrumen tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur. Pengujian validitas logis pada penelitian ini dilakukan oleh guru
bidang studi TIK di SMA Negeri 1 Purwanegara, sedangkan pengujian validitas empiris dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product
moment dari Karl Pearson. Uji validitas ini adalah mengkorelasikan skor antara skor butir dengan skor total. Skor butir dikatakan nilai X sedangkan
skor total dikatakan dengan nilai Y. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut :
= Keterangan:
r
xy
: Koefisien korelasi antara x dan y N
: Jumlah sampel ∑
x
: Jumlah skor variabel x ∑y
: Jumlah skor variabel y ∑ x
2
: Jumlah skor kuadrat variabel x ∑y
2
: Jumlah skor kuadrat variabel y
∑xy : Jumlah perkalian antara skor variabel x dan skor variabel y Suharsimi Arikunto, 2006:170
Setelah r
hitung
ditemukan, kemudian dikonsultasikan dengan r
tabel
untuk mengetahui butir yang sahih dan tidak sahih. Dengan perhitungan pedoman apabila r
hitung
lebih besar atau sama dengan r
tabel
pada taraf signifikasi 5 dengan N= 40 yaitu 0,312 maka butir tersebut valid, dan
apabila r
hitung
lebih kecil dari r
tabel
maka item tersebut tidak valid. Interpretasi yang lebih rinci mengenai r
hitung
tersebut dibagi ke dalam kategori-kategori sebagai berikut:
Tabel 2. Intrepetasi Korelasi Validitas Nilai r
hitung
Intrepetasi Korelasi
0,810 – 1,000 Validitas sangat tinggi
0,610 – 0,800 Validitas tinggi
0,410 – 0,600 Validitas cukup
0,210 – 0,400 Validitas rendah
0,000 – 0,200 Validitas sangat rendah
Suharsimi Arikunto, 2009:75 Pada penelitian ini untuk menghitung koefisien validitas alat
evaluasi menggunakan software Microsoft Office Excel 2007. Setelah dilakukan uji coba instrumen, hasil yang diperoleh untuk analisis uji
validitas ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel 3. Hasil Analisis Validitas Soal Pretest dan Posttest KD 2.1 Instrumen Validitas
Nomor Soal
Jumlah
Pretest Valid
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 20, 21,
22, 23, 25 22
Tidak Valid 18, 19, 24
3 Posttest
Valid 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12,
13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 22, 23,24, 25
21 Tidak Valid
2, 9, 20, 21 4
Sumber : Data penelitian 2011, diolah
Tabel 4. Hasil Analisis Validitas Soal Pretest dan Posttest KD 2.2 Instrumen Validitas
Nomor Soal
Jumlah
Pretest Valid
1, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11 13, 14, 15, 17, 18, 19, 22, 25, 26,
28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35 26
Tidak Valid 2, 4, 12, 16, 20, 21, 23, 24, 27
9 Posttest
Valid 1, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 14,
15, 16, 18, 19, 20, 21, 22, 25, 28, 29, 31, 32, 33, 34, 35
25 Tidak Valid 2, 6, 12, 13, 17, 23, 24, 26,
27, 30 10
Sumber : Data penelitian 2011, diolah