metode karyawisata, metode penugasan, metode eksperimen, metode bermain peran, metode pembelajaran koperatif cooperative learning, metode
quantum learning, dan metode active learning.
Menurut peneliti, Cooperative Learning tipe Team Assisted Individualization merupakan solusi alternatif dalam memecahkan masalah
pembelajaran TIK yang telah disampaikan di atas. Metode ini merupakan metode pembelajaran kelompok dengan pemberian bantuan dari siswa yang
pandai atau guru kepada siswa yang kurang pandai secara individual.
Penggunaan metode Cooperative Learning tipe Team Assisted
Individualization dalam pembelajaran, khususnya pada mata pelajaran TIK, diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara optimal, tentunya
dengan keterlibatan guru yang tidak terlalu dominan. Guru akan merasa terbantu dalam melaksanakan pembelajaran karena materi pembelajaran
didistribusikan kepada siswa dan siswa dituntut bertanggungjawab terhadap materi yang sudah diberikan kepadanya. Hal ini akan memberikan keleluasaan
kepada guru untuk memberikan bimbingan kepada siswa yang belum menguasai materi, sehingga distribusi materi pembelajaran tidak hanya
bersumber dari guru. Hal inilah yang mendorong penulis untuk melakukan penelitian
dengan judul “Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Metode Cooperative Learning Tipe Team Assisted Individualization
Dengan Metode Konvensional Pada Mata Pelajaran TIK di SMA Negeri 1 Purwanegara”.
B. Identifikasi Masalah
Atas dasar pemikiran tersebut di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Masih rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran TIK.
2. Minat siswa terhadap pelajaran TIK masih rendah.
3. Para siswa tidak memahami beberapa teori TIK yang diajarkan oleh guru.
4. Masih sedikit sekali guru TIK yang berasal dari background pendidikan.
5. Ketersediaan buku panduan untuk bahan ajar di kelas masih terbatas.
6. Di SMA Negeri 1 Purwanegara metode pembelajaran yang digunakan
pada mata pelajaran TIK masih konvensional.
C. Pembatasan Masalah
Dari masalah diatas, perlu kiranya diberikan pembatasan masalah agar penelitian lebih terarah dan menghindari meluasnya permasalahan. Dalam
penelitian ini peneliti membatasi masalah pada hasil belajar siswa yang mendapat perlakuan metode pembelajaran Cooperative Learning tipe Team
Assisted Individualization dengan siswa yang mendapat perlakuan metode pembelajaran Konvensional pada mata pelajaran TIK kelas XI IPA di SMAN
1 Purwanegara tahun ajaran 20102011. Hasil belajar yang akan diamati adalah kemampuan siswa pada tahap
pengetahuan, pemahaman, dan penerapan konsep dengan karakter soal pilihan ganda. Materi penelitian ini adalah menggunakan perangkat lunak pengolah
angka pada kompetensi dasar menggunakan menu ikon yang terdapat dalam
perangkat lunak pengolah angka dan membuat dokumen pengolah angka dengan variasi teks, tabel, grafik, gambar, dan diagram.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah “Apakah terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar
antara siswa yang mendapat perlakuan metode pembelajaran Cooperative
Learning tipe Team Assisted Individualization dan Konvensional?”
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan peningkatan hasil belajar antara siswa yang mendapat perlakuan
metode pembelajaran Cooperative Learning tipe Team Assisted
Individualization dan Konvensional.
F. Manfaat Penelitian
Dari kegiatan penelitian ini diharapkan dapat mempunyai manfaat
sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan memberi manfaat terutama dalam bidang pendidikan serta dapat membuktikan kebenaran
teori tentang Cooperative Learning yang dikemukakan oleh Slavin,
2005, yang menyatakan bahwa metode Cooperative Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Siswa dapat merasakan gaya belajar yang baru dalam pembelajaran TIK dan diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar
siswa. Selain itu, untuk meningkatkan motivasi dan daya tarik siswa terhadap mata pelajaran TIK. Semestinya ada perubahan dalam diri
siswa dari aspek kognitif, afektif maupun psikomotor. b.
Bagi Guru Dengan dilaksanakan penelitian ini guru dapat lebih
mengetahui secara tepat dan bertambah wawasan dalam penyelenggaraan proses belajar dengan menggunakan metode
pembelajaran yang tepat dalam mata pelajaran TIK. c.
Bagi Peneliti Mendapat pengalaman langsung menerapkan metode
pembelajaran Cooperative Learning tipe
Team Assisted Individualization sehingga dapat dijadikan bekal kelak ketika terjun di
lapangan.
8
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A.
Deskripsi Teori 1.
Pengertian Belajar
Belajar menurut Slameto 2003: 2 adalah “suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.
Oemar Hamalik 2008: 154, mendefinisikan bahwa belajar merupakan “perubahan tingkah laku yang relatif mantap berkat latihan dan
pengalaman”. Belajar merupakan ciri khas manusia dan yang membedakannya dengan hewan. Belajar yang dilakukan oleh manusia
merupakan bagian dari hidupnya, berlangsung seumur hidup Lifelong Education, kapan saja, dan dimana saja. Namun, satu hal yang pasti
bahwa belajar yang dilakukan oleh manusia senantiasa dilandasi oleh iktikad dan maksud tertentu. Oleh karena itu, belajar dalam hal ini harus
dilakukan dengan sengaja, direncanakan sebelumnya dengan struktur tertentu.
Hampir senada dengan Hamalik, Hilgard merumuskan: “Learning is the process by wich an activity originates or changed through training
procedurs wether in the laboratory or in the natural environment as distinguished from changes by factors not atributable to training”. Bagi
Hilgard, belajar itu adalah proses perubahan melalui kegiatan atau