44
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
1. Metode Penelitian
Tipe atau jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Eksperimen adalah “suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat
hubungan kausal antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-
faktor lain yang mengganggu”. Eksperimen dilakukan untuk melihat akibat dari suatu perlakuan. Suharsimi, 2006: 3
Menurut Nana Sudjana Ibrahim 1989, 18-19: Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang memiliki derajat
kepastian yang dianggap paling tinggi. Eksperimen melihat ke masa depan sehingga bersifat prediktif. Pada umumnya eksperimen
dianggap sebagai metode penelitian yang paling canggih dan dilakukan untuk menguji hipotesis. Metode ini mengungkapkan
hubungan dua variabel atau lebih atau mencari pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya.
Metode dan desain penelitian yang digunakan adalah Quasi
Experimental Nonequivalent Control Group Design. Dalam rancangan ini terdapat dua kelompok subjek yang satu mendapat perlakuan dan satu
kelompok sebagai kelompok kontrol. Keduanya
sama-sama diberikan pretest dan posttest. Pretest diberikan untuk mengetahui keadaaan awal
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil pretest yang baik adalah
bila nilai kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol tidak berbeda
secara signifikan. Sugiyono, 2010: 116
Kelompok eksperimen memperoleh perlakuan pembelajaran TIK dengan metode Team Assisted Individualization, sementara itu kelompok
kontrol dengan metode Konvensional. Rancangan penelitian ini sangat sering dipakai dalam penelitian.
Dalam rancangan ini, subyek penelitian atau partisipan penelitian tidak dipilih secara acak untuk dilibatkan dalam kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Random kelompok biasanya hanya dipakai sebagai dasar untuk menetapkan sebagai kelompok perlakuan dan kontrol.
Dalam kaitannya dengan pemilihan subjek penelitian menurut Punaji Setyosari 2010, 156-158:
Peneliti tidak selalu dapat melakukan pemilihan subjek secara random. Dalam penetapan random random assignment, peneliti
tidak memungkinkan memilih dan memilah subjek sesuai dengan rancangannya. Akan tetapi peneliti terpaksa harus menerima kelas
atau kelompok subjek yang telah ditentukan sekolah, sesuai dengan kebijakan sekolah.
Menurut Nana Sudjana Ibrahim 1989, 18-19:
“... Apabila dimungkinkan, lebih baik memilih disain yang menggunakan randomisasi. Namun apabila tidak dimungkinkan
memilih subjek-subjek secara random, sebaiknya mencoba menempatkan para subjek ke dalam kelompok-kelompok secara
random. Jika ini juga tidak dimungkinkan, maka paling tidak harus mencoba memberikan perlakuan eksperimen kepada kelompok
secara random...” Rancangan di atas digambarkan sebagai berikut:
O1 X O2 eksperimen
............................. O3
O4 kontrol
Punaji Setyosari, 2010: 158
Keterangan: ...
: Subjek penelitian tidak dipilih secara random O1
: Nilai Pretest sebelum diberi perlakuan O2
: Nilai Posttest setelah diberi perlakuan X
: Perlakuan pemberian Metode Team Assisted Individualization O3
: Nilai Pretest kelompok kontrol O4
: Nilai Posttest kelompok kontrol Alasan menggunakan rancangan tersebut karena situasi kelas sebagai
tempat mengkondisikan perlakuan tidak memungkinkan pengontrolan yang demikian ketat seperti yang dikehendaki dalam eksperimen sejati. Selain itu
hal yang menguntungkan, bahwa eksperimen dalam situasi kelas yang sebenarnya lebih memungkinkan memperoleh ijin administratif untuk
melakukan eksperimen. Nana Sudjana Ibrahim, 1989: 44-46 Langkah-langkah penelitian dengan menggunakan desain ini
adalah sebagai berikut: a.
Menentukan sampel dari populasi. b.
Menentukan kelompok eksperimen dan kontrol secara acak. c.
Diberikan pretest kepada kedua kelompok untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum diberi perlakuan.
d. Dipertahankan semua kondisi untuk kedua kelompok agar tetap sama,
kecuali perlakuan X pada kelompok eksperimen. e.
Diberikan posttest kepada kedua kelompok untuk mengetahui kemampuan akhir siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung.
f. Dilakukan uji statitstik untuk mengetahui kemampuan akhir siswa dan
pengaruh metode pembelajaran Team Assisted Individualization terhadap hasil belajar siswa.