dilakukan secara berkelompok secara tidak langsung membuat siswa lebih mandiri dan lebih aktif mengeluarkan pendapatnya dan menanggapi ide
dari teman-teman sekelompoknya. Selama proses pembelajaran berlangsung, tampak bahwa aktivitas
guru yang paling dominan adalah mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran, membimbing siswa jika ada hal-hal yang tidak dimengerti
oleh siswa dan tidak dapat dipecahkan dalam kelompok, memotivasi siswa, serta menyampaikan materi esensial di akhir pembelajaran. Dari
proses pembelajaran tersebut, guru berperan sebagai fasilitator yang membimbing dan membantu siswa jika diperlukan. Namun, pada waktu-
waktu tertentu guru menyampaikan materi pelajaran pada sejumlah siswa dari kelompok yang berbeda namun memiliki kemampuan akademik yang
sama. Aktivitas ini terutama guru lakukan pada siswa yang lemah kemampuan akademiknya, demi membantu siswa tersebut memahami
materi yang dipelajari. Setelah tiga kali pertemuan, pada kedua kelas sampel dilakukan
kembali tes, yaitu posttest posttest untuk kompetensi dasar menggunakan menu ikon yang terdapat dalam perangkat lunak pengolah angka.
Berdasarkan analisis data pada data hasil posttest diperoleh hasil bahwa data tidak berdistribusi normal, sehingga tidak dilakukan uji homogenitas.
Analisis data dilanjutkan dengan melakukan uji perbedaan dua rata-rata menggunakan uji statistik non parametrik Mann Whitney. Dari pengujian
tersebut diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi ini
lebih kecil dari 0,05, maka berdasarkan kriteria pengujian H0 ditolak. Artinya rata-rata kemampuan akhir siswa dalam pelajaran TIK pada
kelompok eksperimen lebih besar daripada kelompok kontrol. Hal ini dapat terlihat dari banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
serta nilai maksimum yang diperoleh kelas eksperimen lebih tinggi dari nilai maksimum yang diperoleh kelas kontrol, yaitu 95. Sementara nilai
maksimum kelas kontrol hanya 90. Sedangkan untuk posttest kompetensi dasar membuat dokumen
pengolah angka dengan variasi teks, tabel, grafik, gambar, dan diagram dilakukan pada pertemuan sembilan. Berdasarkan analisis data pada data
hasil posttest diperoleh hasil bahwa data tidak berdistribusi normal, sehingga tidak dilakukan uji homogenitas. Analisis data dilanjutkan
dengan melakukan uji perbedaan dua rata-rata menggunakan uji statistik non parametrik Mann Whitney. Dari pengujian tersebut diperoleh nilai
signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi ini lebih kecil dari 0,05, maka berdasarkan kriteria pengujian H0 ditolak. Artinya rata-rata kemampuan
akhir siswa dalam pelajaran TIK pada kelompok eksperimen lebih besar daripada kelompok kontrol.
Selanjutnya berdasarkan data pretest dan posttest yang diperoleh pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol kemudian dilanjutkan
dengan perhitungan gain untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah penerapan metode pembelajaran Team
Assisted Individualization.
Berdasarkan analisis deskriptif data hasil penelitian diketahui bahwa ratarata nilai gain kelas eksperimen lebih baik daripada rata-rata
nilai gain kelas kontrol. Peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen terpaut 0,13 dari kelas kontrol pada kompetensi dasar menggunakan menu
ikon yang terdapat dalam perangkat lunak pengolah angka, sedangkan peningkatan hasil belajar siswa untuk kompetensi dasar membuat
dokumen pengolah angka dengan variasi teks, tabel, grafik, gambar, dan diagram kelas eksperimen terpaut 0, 15 dari kelas kontrol.
Seluruh uraian di atas menunjukkan bahwa secara umum pembelajaran TIK dengan menggunakan metode pembelajaran Team
Assisted Individualization memberikan pengaruh yang berarti dalam meningkatkan hasil belajar.
114
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan permasalahan, tujuan penelitian, hasil analisis, dan pembahasan yang dipaparkan pada bab-bab sebelumnya, dapat disimpulkan
bahwa terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi antara yang mendapat perlakuan metode
Cooperative Learning tipe Team Assisted Individualization dan Konvensional. Peningkatan hasil belajar siswa kelompok eksperimen dalam pembelajaran
Teknologi Informasi dan Komunikasi setelah diterapkannya metode pembelajaran Team Assisted Individualization lebih besar daripada
kelompok kontrol. Artinya
metode TAI berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran TIK. B.
Saran-saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka saran yang diberikan peneliti adalah perlunya peningkatan dalam hal:
1. Untuk penelitian selanjutnya, penulis menyarankan untuk mengadakan
penelitian mengenai Metode Pembelajaran TAI dalam ruang lingkup yang lebih luas. Seperti pengaruh Metode Pembelajaran TAI terhadap peningkatan
kemampuan menganalisis dan lain-lain. 2.
Penelitian selanjutnya dapat dilakukan untuk materi yang berbeda, jenjang yang berbeda dan pada sekolah yang berbeda pula.
3. Untuk penelitian selanjutnya bisa dilakukan penelitian tindakan kelas.
115
DAFTAR PUSTAKA ____________. Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk
Sekolah Menengah Atas SMA dan Madrasah Aliyah MA. http:www.docstoc.comdocs2440942687-TIK-SMA, diakses 10 Oktober
2010 pukul 9.00.
Aji. 2011. Konsep Dasar Cooperative Learning. http:www.aji.0fees.net, diakses 30 April 2011 pukul 4.45.
Akhsin Rosyadi. 2010. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI Team Assisted Individualization.http:matematikacerdas.wordpress.com20100
28model-pembelajaran-kooperatif-tipe-tai-team-assisted-individualization, diakses 30 April 2011 pukul 7.45.
Anita Lie. 2010. Cooperative Learning Mempraktikan Cooperatif Learning di Ruang-ruang Kelas. Jakarta: Grasindo.
B. Suryosubroto. 2002. Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Bahriyatul Azizah. 2006. Studi Komparasi Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan Metode Konvensional Pokok Bahasan Jurnal Khusus
Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pada Siswa Kelas II MAN Suruh.http:digilib.unnes.ac.idgsdlcollectskripsiarchivesHASH011000
a3 83e.dirdoc.pdf, diakses 30 April 2011 pukul 4.45.
Departemen Pendidikan Nasional. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Devy Rikasari. 2010. Penerapan Metode Pembelajaran Team Assisted Individualization untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi. Skripsi pada FPMIPA UPI : tidak diterbitkan
Dimyanti Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Evi Masluhatun. 2007. Efektivitas Model Pembeljaran TPS pada Pelajaran Sejarah.http:digilib.unnes.ac.idgsdlcollectskripsiarchivesHASH2e82.d
irdoc.pdf, diakses 22 Desember 2011 pukul 21.05.
Fahruddin Kurnia. 2009. Strategi Pembelajaran Matematika.
http:mtsalhikmahdua.wordpress.com20091017strategi-pembelajaran- matematika, diakses 28 April 2011 pukul 11.04.
Fullu Azka. 2005. Keefektivan Model Pembelajran Kooperatif Tipe STAD dan Jigsaw II Terhadap Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan Teorema
Pythagoras Pada Siswa Kelas II Semester 1 SMP N 10 Semarang Tahun Pelajaran20042005.http:digilib.unnes.ac.idgsdlcollectskripsiarchives
HASH01470da7ab86.dirdoc.pdf, diakses 22 Desember 2011 pukul 21.45.
Hake, Richard.1999. Analyzing ChangeGain Scores. http:www.physics.indiana.edu~sdiAnalyzingChange-Gain.pdf, diakses
25 Oktober 2010.
Heri Eko. 2011. Artikel Seminar Kolokium.. http:herielibeau.wordpress.com20110115artikel-seminar-kolokium,
diakses 28 April 2011 pukul 11.36.
Hermawan Widyastantyo. 2007. Penerapan Metode Quantum Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA Sains Bagi Siswa Kelas
v SD Negeri Kebonsari Kabupaten Temanggung. Skripsi pada FIP UNNES: tidak diterbitkan
Isjoni. 2010. Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Ifzanul. 2011. Cooperative Learning Pembelajaran Kooperatif.
http:ifzanul.blogspot.com201006cooperative-learning pembelajaran.html, diakses 28 April 2011 pukul 14.53.
Jafar. 2011. Perbedaan Model, Metode, Strategi, Tehnik dan Pendekatan
Pembelajaran. http:jafar74.comperbedaan-model-metode-strategi-tehnik- dan-pendekatan-pembelajaran, diakses 28 April 2011 pukul 14.09.
Magister Of Electrical Engineering Udayana University. 2009 Teknik Sampling http:staff.unud.ac.id~linawatiwp-contentuploads200910teknik-
sampling.pdf , diakses 2 Desember 2010 pukul 8.20.
Monks, F.J. dkk. 2006. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Rusmanto Maryanto. 2007. Pendidikan Komputer dengan Komputer Lama http:ruslinux.blogspot.com200708pendidikan-tik-dengan-komputer-
lama.html, diakses 10 Oktober 2010 pukul 12.00
Oemar Hamalik. 2008. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta : Bumi Aksara.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Slavin, R. E. 2008. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media.
Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan RD. Bandung: Alfabeta. Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi
Revisi VI. Jakarta: PT Rineka Cipta. ________. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Sulastri. 2010. Tugas PTK. http:s1pgsdbatang.blogspot.com201003sulastri- 282009047-tugas-ptk.html , diakses 30 April 2011 pukul 5.45.