Mengontrol Tubing Teknik Pengumpulan Data
                                                                                302
Gambar 1. Posisi mengapung pada
inner tube.
PENUTUP KESIMPULAN
Berdasarkan        uraian        diatas  ternyata    tubing   sebagai    olahraga  rekreasi mampu memberikan kesehatan, kecerian dan peduli terhadap lingkungan alam sekitar.
SARAN
Merunut   dari   simpulan   diatas saran  yang bisa  disampaikan  yaitu untuk bisa     bisa sehat    dan    ceria    serta peduliterhadap lingkungan sekitar cukup dengan melakukan olahraga
tubing.
DAFTAR PUSTAKA
Ancok,  Djamaluddin.  2003.
Outbound  Management  Training
.  Yogyakarta  :  UII  Press
BPS. 2002.  Statistik  Kesejahteraan  Rakyat
Welfare Statistics. BPS, Jakarta. DEPKES RI. 1999. Paradigma Sehat Menuju Indonesia Sehat 2010. DEPKES, Jakarta.
Gunadarma.  2010.  Masalah  Lingkungan  Hidup.  Tersedai        pada                            hal
http:wartawarga.gunadarma.ac.id 201001makalah-masalah-lingkungan- hidup- putri-juniarti            diakses pada              16
November 2013 Helmizer.      2010.
“Pengolahan      Sampah  Bakas      Menjadi      Asbes”      tersedia  pada http:inovasikimia.blogspot.com2
01009 pengolahan-sampah-kertas-
menjadi- asbes.html?zx=862d7094c0e6fb1e. diakses pada tanggal 18 Nopember
2013
Yogyakarta, 30 November 2016
303
Kong,   Wai.   2011. “Pengertian   Istilah Tabung   Sungai”.   Tersedia   pada http:www.be-
a- traveler.combatarticlestubingtubi ng.sh    tml .    diakses    tanggal    18 Nopember
2012. Krishna,   Anand   2001   Sehat   Dalam Sekejap dengan meditasi dinamis ananda MEDINA.
PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Krishna, Anand 200 Seni Memberdaya Diri 1 untuk manajemen Stre dan Neo Zen Riki untuk
Kesehatan Jasmani dan Rohani. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Michael Allaby. 1979. Dictionary of the Environment, The Mac Milian Press, Ltd., London.
Wendra.    2012. “Daur   Ulang Sampah Anorganik”.     Tersedia pada  file
http:wendrapriatama.blogspot.co m201
210tugas-makalah-biologi- umum-ii-
daur.html.            diakses  tanggal                18  Nopember  2013    Otto Soemarwoto. 1973. Analisis Mengenal Dampak Lingkungon, Gadjah Mada University Press. St. Munadjat
Danusaputro.  1980.  Hukum  Lingkungon,  Buku  I  Umum,  Binacipta.  World  Healt Organization.  2003.  Health  and Development  Through  Physical  Activity  and  Sport.
Geneva, Switzerland; The WHO Document Production Service12
304
PEMANFAATAN SAMPAH MENJADI BARANG BERGUNA Munthoha
1
, Denny Setya Budi
2
, Saipul Bahri
3
, Ade Yanyan Ramdhani
4
, Fadhli
5
, Mitasya Susilo
6
, Alita Sekar Puri
7
, Annisa Dian Pertiwi
8
, Eliyani Susanti
9
Universitas Islam Indonesia Email: dennysneijder10gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini, Analisis berjudul Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga menjadi barang yang berguna. Masalahnya adalah  Cara mengolah dan memanfaatkan limbah rumah tangga sehingga
menjadi produk yang memiliki nilai nilai baru dan tinggi? . dan karena itu dengan kreativitas dan semangat memanfaatkan barang bekas kemudian menjadi barang-barang unik dan menarik menarik
untuk penampil dan nilai yang tinggi. Dan kami memanfaatkan botol untuk membuat tempat untuk tanaman  hidroponik.  Metode  yang  digunakan  adalah  metode  deskriptif  dengan  tujuan  untuk
menyajikan  analisis  obyektif  bagaimana  membuat  produk  dengan  pemanfaatan  limbah  rumah tangga.
Kata kunci: Tanaman hidroponik, limbah, Produk
ABSTRACT
This study, entitled Analysis of Household Waste Utilization into useful items. The problem is  How to process and utilize household waste so that it becomes a product that has value to new
and high value? ”. and therefore with the creativity and the spirit of utilizing the used  goods  then
become  unique  and  interesting  items  compelling  to  the  viewer  and  high va lue. And we utilize the  bottles to  make  a  place  for hydroponic  plant. The  method used  is descriptive method with the
aim to present an objective analysis how to make a product with household waste utilization. Keywords: hydroponic plants, waste, Products
PENDAHULUAN
Sampah  adalah  sisa  kegiatan  sehari-  hari  manusia    dan    atau    dari    proses    alam  yang berbentuk  padat  Suyoto,  2008,  dan  permasalah  tentang  sampah  seperti  tidak  pernah  ada
habisnya.  Dan    laju  produksi sampah  tidak sejajar dengan  pertumbuhan penduduk, namun sejalan  dengan  meningkatnya  pola  konsumsi  masyarakat.  Dan  di  sisi  lain,  kapasitas
penanganan  sampah  yang  dilakukan  masyarkat  maupun  pemerintah  belum  optimal. Berdasarkan  perhitungan  BAPPENAS  dalam  buku  infrastruktur  Indonesia  pada  tahun  1995
perkiraan timbulan sampah di   Indonesia sebesar  22,5  juta  ton  dan  akan  meningkat lebih dari dua kali lipat pada tahun 2020 menjadi 53,7 juta ton. Sementara di kota besar produk sampah
perkapita berkisar antara 600-830 gram per hari. Di Dusun Ngluwar, Desa Ngluwar, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang di  RT  04
khususnya,  sampah  merupakan permasalah yang paling mengganggu. Dikarenakan  letak  RT 04  yang bersebelahan langsung dengan pasar, sehingga sampah sisa-sisa dagangan dari pasar
Yogyakarta, 30 November 2016
305
sangat mengganggu di RT 04. Dan kurangnya kesadaran diri dari pedagang di pasar  tersebut untuk  membuang  sampah sisa    hasil    dagangannya,    sehingga    jika siang, saat pasar mulai
tutup,  sampah  berserakan  di  jalan-jalan,.  Meskipun  pada  saat  malam  hari  terdapat  petugas kebersihan  yang  bertugas  untuk  membersihkan.  Untuk  sampah  rumah  tangga  sendiri,  para
warga  di  Dusun  Ngluwar  mereka  membakarnya  sendiri.  Karena  di  dusun  Ngluwar  sendiri belum   tersedianya   bank   sampah   ataupu TPA sampah.
Di  era
globalisasi
ini juga,seperti  yang kita  ketauhi  bahwa  peristiwa
global  warming
sedang   dialami   oleh   seluruh Negara   di   dunia,termasuk   di    Indonesia .Faktor  yang  menyebabkan
global  warming
,  salah  satunya  dari  sampah.  seperti  pembakaran plastik yang menghasilkan karbon dioksida yang dapat pula merusak lapisan
ozon
bumi. Salah stu siasat untuk mengurangi dampak
global warming
adalah mimilah-milah sampah yang serta memisahkan  sampah  yang  sebagian  tidak  berguna,  namun  jika  kita  lebih  kreatif,  kita  bisa
memanfaatkan  sampah  tersebut menjadi barang yang lebih berrnilai jual. Adapun tujuan dari pengolahan sampah tersebut adalah: Mengurang dan memanfaatkan limbah sampah  yang ada
di masyarakat.dan    dapat di buat menjadi barang yang kreatif, Memberi pengetahuan kepada masyarakat bagaimana penting menjaga lingkungan bersih dan bebas dari sampah.
METODE
Metode yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah observasi dan wawancara langsung kepada sumber- sumber  yang  ada  pada  dusun  Ngluwar, sperti para ketua RT, tokoh
Masyarakat dan masyarakat dusun Ngluwar itu sendiri. Sestelah melakukan wawancara, kami mendapatkan informasi bahwa di dusun Ngluwar ini permasalahan utamanya adalah sampah.
Maka dari itu kami berinisiatif bagaimana mengolah sampah khususnya sampah plastik, untuk didaur ulang. Kami malakukan praktek pengolahan sampah botol bekas air mineral yang akan
dimanfaatkan sebagai pot untuk untuk tanaman hidroponik.
Tahapan dalam penelitian ini adalah: 1. Mencari  bahan  baku  menanam tanaman    hidroponik    menggunkan botol bekas air mineral.
Pada tahap ini, kami mencari bahan- bahan   apa   saja    yang   diperlukan untuk  membuat tanaman  hidroponik ini, seperti mencari bibit tanaman, tanah, pupuk, dan untuk botol bekas
air mineral sendiri, kami memakai botol bekas yang kami gunakan selama kkn. 2. Praktek       menanam       tanaman hidroponik menggunkan botol bekas air mineral.
Praktek pembuatan dilakukan di posko KKN.
306
3. Sosialisasi        dan        memeperlihatkan  hasil    menananam    tanaman  hidroponik  kepada masyarakat
Pada  tahap  ini  kami  tidak  mempraktekan  langsung  kepada  masyarakat,  kami  hanya melakukan sosialisasi dan memperlihatkan hasil jadi  tanaman  hidroponik  yang  kami buat.
Alat dan Bahan : Alat dan bahan dalam pembuatan tanaman hidroponik menggunkan botol bekas adalah sebagai
berikut: 1.    Bibittanaman
2.    Tanah  yang  telah  dicampur pupuk 3.    Sekam padi
4.    Botol bekas air mineral 1,5 liter 5.    Pisau
cutter
6.    Gunting 7.    Paku
Cara pembuatan : 1.   Botol  plastik bekas  air  mineral dipotong persegi panjang pada salah satu sisinya.
2.   Kemudian pada sisi botol yang lain,  diberi  lubang  dengan  cara paku  dipanaskan,  atau bisa menggunkan solder yang digunkan sebagai aerasi. Diameter lubang kira-kira 1 cm.
3.  Media   tanam   yang   sudah disiapkan, dimasukkan ke dalam botol, dengan cara sekam padi berada di dasar, lalu kemudian atasnya diberikan tanah yang telah dicampur pupuk.
Setelah media  tanam  siap,  maka tanamlah bibit syuranbuah- buahanbunga yang ingin dibudidayakan.
Perlu  diperhatikan  dalam  menanam  hidroponik    dengan    botol,    agar  penanaman  bisa berhasil,  yang  artinya  mendapatkan  hasil  tanaman  yang  bagus,  tempatkan  botol  tersebut  di
tempat yang bisa terkena cahaya matahari. Pada beberapa   kasus,   tanaman   hidroponik mati dan  gagal  akibat  kurang pencahayaan  sehingga  tanaman  kurus dan tidak subur.Selain itu
penanaman  bibit  juga  harus  dilakukan  dengan  benar,  pastikan  bibit  yang  ditanam        pada kedalaman  yang  tepat.  Sebaiknya berjarak lebih dekat dengan dasar botol plastik, supaya bibit
mendapatkan  nutrisi  yang  cukup.  Kemudian  lakukan  pengecekan  secara  berkala  untuk menghindari kehabisan nutrisi.
Yogyakarta, 30 November 2016
307
HASIL DAN PEMBAHASAN Sumber-sumber sampah :
1.    Rumah Tangga Sampah  rumah tangga berasal dari dapur  rumah  tangga,  yang biasanya berupa   sampah
organik.      Seperti  sisa  ayuran,  buah-buahan,  dan  makanan.  Namun  ada  juga  sampah
anorganik
seperti bekas bungkus sampo, pasta gigi, sikat gigi, dan lain sebagainya. 2.    Pertanian
3.    Pada  umumnya  sampah  pertanian dapat dimanfaatkan sebagai pupuk,  makanan  ternak. Sampah pertanian contohnya batang-batang padi dan gabah sisa penggilingan padi.
4.    Perkantoran Sampah   perkantoran  pada umumnya      adalah      kertas-kertas folio     atau     koran.
Sebetulnya sampah kertas adalah yang apling mudah di daur ulang. 5.    Pabrik
Sampah  pabrik biasanya dikenal sebagai  limbah.   Limbah  industri ada  yang berbahaya ada  juga  yang  tidak.  Sampah  pabrik  yang  berbahaya  contohnya  limbah  kimia  yang
dihasilkan oleh pabrik-pabrik kimia yang sebgian mengandung racun, sehingga dianggap berbahaya.
6.    Rumah sakit Sampah rumah sakit contohnya dalah bekas alat suntik, obat- obatan, botol
infus
, dan lain- lain
7.    Pasar Sampah dari pasar cukup beragam, pada   umumnya   adalah   sisa-sisa sayuran  yang layu
dan  busuk.  Jika  tidak  dikelola  dengan  baik,  maka  sampah –sampah  tersebut  dapat
menimbulkan bau yang tidak sedap. Sehingga mengganggu kenyamanan para pembeli.
Jenis-jenis sampah:
1.  Sampah
Organik
Sampah   organik   adalah   sampah  yang dihasilkan dari bahan-bahan hayati  yang  dapat didegradasi  oleh mikroba. Atau dengan kata lain smapah    organik    adalah    sampah yang
dapat  mengalami  pembusukan  secara  alami.  Contohnya  adalah  sampah-sampah  rumah tangga seperti sayuran, sisa makanan, tepung, kulit buahm dan lain sebagainya
2.  Sampah
non-organik
Sampah  non-organik adalah  sampah  yang    terdiri    dari    barang-barang  yang       tidak dapat     mengalami pembusukan    secara    alami,    atau tidak dapat terurai dengan sendirinya.
308
Contohnya kertas, kaleng, plastik, karet, kaca,  dan lain sebagainya. Meskipun sampah non- organik tidak bisa mengalami pembusukan secara alami, namun ssampah non organik dapat
didaur ulang. Sampah adalah  hasil  dari suatu barang  yang buang atau terbuang dari sumber aktivitas
manusia maupun alam yang tidak memiliki nilai ekonomi dan nilai jual. Kondisi lingkkungan saat  ini  akibat  sampah  plastik  sudah  sangat  memprihatinkan.  Menurut  data  dari  Kementrian
Lingkungan Hidup KLH volume timbunan sampah plastik di Indonesia mencapai 93,24 juta liter per tahun.  Apabila  hal  ini  tidak  di  cegah maka  akan  menimbulkan  dampak negatif
pada  lingkungan.  Plastik  merupakan  polimer,  namun  masyarakat  umum  lebih    mengenal polimer  dengan nama plastik.
“Polimer adalah molekul raksasa yang biasanya memiliki bobot molekul  tinggi,  dibangun  dari  pengulangan    unit-unit.    Molekul  sederhana  yang  membentuk
unit-unit  ulangan  ini  dinamakan  monomer.  Plastik  merupakan  bahan  anorganik  buatan  yang tersusun dari bahan-bahan kimia yang cukup  berbahaya  bagi  lingkung
an. “untuk menguraikan sampah  plastik  itu  sendiriu  membutuhkan  kurang  lebih  100  hingga  500  tahun  agar  dapat
terdegradasi dengan sempurna Arcana, 2009 ”. Di kehidupan  sehari-hari,  penggunaan bahan
plastik  dapat  ditemukan  di  hampir  seluruh  aktivitas  kehidupan.  Dilihat          dari          jumlah peduduk Indonsia yang menempati peringkat ke-4 terpadat di dunia, Indonesia bisa jadi mnjadi
salah  satu  penyumbang  sampah  plastik  terbesar  di  dunia.  Apalagi  penggarapan  pembatasan sampah plastik di indonesia  belum digarap  dengan baik oleh  pemerintah.  hal ini Kementrian
Lingkungan   Hidup   KLH .   “padahal data    KLH    menunjukkan    dari    total volume
timbunan sampah diseluruh kabupaten dan kota di Indonesia yang mencapai 666 juta liter per tahun, sekitar 14  persen  merupakan  sampah  plastik atau  sebesar  93,24  juta  liter  per  tahun
Kompas, 2009 ”.
Dampak  yang  ditimbulkan  dari  sampah  plastik  sangat  banyak.  Diantaranya  dapat mencemari  air  tanah,  hewan  bawah  tanah.  Racun-racun  dari  partikel-partikel  plastik  yang
masuk ke dalam tanah akan membunuh hewan- hewan pengurai di dalam tanah seperti cacing, sehingga  akan  mnurunkan  kesuburan  tanah  karena  plastik  akan  menghalangi  sirkulasi  udara
didalam tanah dan  ruang  gerak makhluk  yang menyuburkan tanah tersebut. Dampak lainnya dari   sampah   plastik   adalah plastik   dapat   mengganggu   jalur   air teresap kedalam tanah,
sehingga  resapan  air  menjadi  tersumbat  yang  akhirnya  dapat  menyebabkan  banjir  di  musim penghujan.   Sampah   yang   menumpuk juga  menyebabkan  bersarangnya berbagai  macam
penyakit.  Oleh  sebab itu perlu dilakukan tidakan lebih lanjut terkait penanganan sampah ini.
Yogyakarta, 30 November 2016
309
Dampak    sampah    bagi    manusia    dan lingkungan
1.      Dampak terhadap kesehatan Salah satu dampak sampah yang paling berpengaruh adalah dampak terhadap kesehatan,
karena sampah adalah salah satu sumber penyakit. Potensi bahaya kesehatan  yang  dapat ditimbulkan adalah timbulnya berbagai penyakit, diantaranya:
1.  Penyakit     diare,     kolera,     tifus menyebar   dengan   cepat   karena virus   yang berasal    dari    sampah  dengan  pengelolaan  tidak  tepat  dapat  bercampur  air  minum.
Penyakit demam berdarah
haemorhagic fever
dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.
2.  Penyakit   jamur   dapat   juga menyebar misalnya jamur kulit. 3.  Penyakit  yang  dapat  menyebar  melalui      rantai      makanan.      Salah  satu  contohnya
adalah  suatu  penyakit    yang    dijangkitkan    oleh  cacing  pita
taenia
.  Cacing  ini sebelumnya masuk ke dalam pencernaaan      binatang      ternak melalui makanannya
yang berupa sisa makanansampah. 4. Sampah       beracun.       Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira- kira    40.000    orang
meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah   terkontaminasi   oleh   raksa Hg. Raksa ini berasal dari sampah  yang dibuang ke laut oleh pabrik  yang  memproduksi
baterai dan akumulator. 2.      Dampak terhadap Lingkungan
Pencemaran  yang dapat ditimbulkan oleh sampah  misalnya  pembuangan sampah  padat ke  badan  air  dapat  menyebabkan  banjir  dan  akan  memberikan  dampak  bagi  fasilitas
pelayanan umum seperti jalan, jembatan,
drainase,
dan lain-lain. Bila ditinjau dari segi kesehatan sebagai tempat bersarang dan menyebarnya bibit penyakit, sedangkan ditinjau
dari segi  keindahan,  tentu  saja menurunnya
estetika
tidak sedap dipandang mata. 3.      Dampak terhadap Keadaan Sosial dan Ekonomi
Pengelolaan  sampah  yang  kurang  baik  akan  membentuk  lingkungan  yang  kurang menyenangkan bagi masyarakat, seperti bau  yang tidak sedap  dan pemandangan   yang
buruk  karena sampah bertebaran dimana-mana. 4.    Memberikan dampak   negatif terhadap kepariwisataan.
Pengelolaan  sampah  yang    tidak  baik    menyebabkan    rendahnya  tingkat      kesehatan masyarakat.  Hal penting di sini adalah meningkatnya pembiayaan secara langsung untuk
mengobati  orang sakit  dan  pembiayaan secara   tidak    langsung   tidak   masuk kerja, rendahnya produktivitas.
310
Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak memadai, seperti  tingginya  biaya  yang  diperlukan  untuk  pengolahan  air.  Jika  sarana  penampungan
sampah kurang atau tidak efisien, orang akan cenderung membuang sampahnya di jalan. Hal ini mengakibatkan jalan perlu lebih sering dibersihkan dan diperbaiki.
Prinsip Pengolahan Sampah
1.    Mengurangi Inggris:
reduce
Sebisa mungkin  meminimalisasi  barang atau    material    yang    kita    pergunakan. Semakin        banyak        kita        menggunakan  material,  semakin  banyak    sampah    yang
dihasilkan. 2.    Menggunakan      kembali      Inggris:
reuse
Sebisa  mungkin  pilihlah    barang-barang  yang      bisa      dipakai      kembali.      Hindari pemakaian   barang yang   sekali   pakai,  buangInggris:
disposable
3. Mendaur ulang Inggris:
recycle
Sebisa    mungkin,    barang-barang    yang sudah tidak berguna  didaur  ulang  lagi. Tidak  semua barang  bisa  didaur  ulang, tetapi saat ini sudah
banyak industri tidak resmi   Inggris:   informal   dan   industri rumah     tangga     yang memanfaatkan sampah   menjadi   barang   berguna   bagi manusia.
4.    Mengganti Inggris:
replace
Teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang-barang yang hanya bisa dipakai sekali  dengan  barang  yang  lebih tahan lama.
5.    Mengubah Inggris:
recovery Recovery
ialah     proses     pengubahan sampah   menjadi bentuk    lain,   misalnya  sampah    diubah    menajdi    energi   listrik  Pembangkit  Listrik
Tenaga    Sampah PLTSa.
Cara menangulangi permasalah sampah
1.   Masyarakat diwajibkan membuang sampah pada tempatnya. 2.  Pemerintah  mengeluarkan  peraturan  tentang  kewajiban  masyarakat  untuk  membuang
sampah    pada    tempatnya.  Bagi  masyarakat  yang  melanggar  dikenakan        hukuman sebagaimana diatur dalam peraturan tersebut.
3.   Tersedianya     tempat     sampah     di tempat-tempat      tertentu      sehingga masyarakat tidak susah membuang sampah di tempat tersebut.
4.    Melakukan  kerja bakti secara berkala untuk      membersihkan      lingkungan sekitar dari sampah.
5.    Penimbunan Tanah didaerah perkotaan, setiap harinya ribuan    meter    kubik    diangkut ketempat pembuangan   akhir.   Sampah-sampah  yang bertumpuk  ini  dapat dimanfaatkan
untuk  menimbun  tanah  dataran  rendah  yang  akan  dijadikan  perumahan,  ruko  atau  yang
Yogyakarta, 30 November 2016
311
lainnya. Sampah-sampah itu diratakan dan dipadatkan sampai ketinggian yang diinginkan. Marshall Bakar, 2012:32.
6.    Pembakaran Sampah Cara pemusnahan sampah dengan pembakaran    biasa    dilakukan    oleh penduduk  desa
atau    pinggiran    kota.  Cara  ini  dianggap  paling  praktis.  Namun      ada      kendala      jika dating musim  penghujan.  Biasanya  sampah menjadi   basah   dan   sulit   dibakar. Selain
itu, pembakaran sampah menyebabkan pencemaran udara. Marshall Bakar, 2012:32 7.    Penghancuran
Pulverisation
Sebagian   kota   besar   telah   memiliki mobil     pengumpul sampah     yang dilengkapi dengan mesin penghancur. Sampah dibuat potongan-potongan
kecil   sehingga   menjadi  praktis. Setelah sampah  dilumatkan,  maka sampah-sampah  itu dibuang untuk menimbun dataran rendah atau dibuat pupuk    kompos.    Marshall    Bakar,
2012:32.
Beberapa cara untuk mengurangi penggunaan sampah plastik: 1.    Membawa tas  belanja  sendiri  saat belanja. Dengan begitu akan sedikit banyak mengurangi
konsumsi penggunaan plastik. 2.   Jangan    langsung    membuang    botol plastik      sesudah       minum,       karena sebenarnya
penggunaan    botol    masih bagus digunakan kira-kira 5 kali pakai. 3.    Lebih   baik   lagi   menggunakan   botol minum, sehingga bisa diisi ulang dan tidak perlu
botol air mineral lagi. 4.    Cara   pengendalian   sampah   yang   palin g  sederhana  adalah  dengan  menumbuh kan
kesadaran    dari    dalam    diri    untuk    tidak  merusak  lingkungan  dengan  sam  pah. Selain   itu diperlukan  juga  control  sosial  budaya masyarakat untuk lebih menghargai li
ngkungan,  walaupun  kadang  harus  dih  adapkan    pada    mitos    tertentu.    Peratura  n pemerintah      juga diharapkan,karena  jika  tidak  maka  par a  perusak  lingkungan  akan
terus  meru sak  sumber  daya.
312
Hasil pengolahan sampah botol bekas air mineral menjadi pot tanaman hidroponik
KESIMPULAN
Keadaan   lingkungan    yang   saat    ini sudah sangat   memprihatinkan   akibat sampah. sumber-sumber  sampah  banyak  berasal  dari  rumah  tangga,  pertanian,  perkantoran,  pabrik,
rumah sakit dan pasar. Dampak negatif sampah dalam berbagai bidang, diantaranya yaitu dalam bidang kesehatan, dampak terhadap lingkungan, keadaan  sosial  dan  ekonomi, kepariwisataan.
Sampah yang banyak menyumbang  pencemaran  lingkungan adalah sampah non-organik salah satunya sampah plastik. Jumlah pemakaian   plastik yang sangat tinggi mengakibatkan sampah
yang dihasilkan tinggi pula. Sampah membutuhkan   waktu   yang   sangat   lama untuk benar- benar  terurai.  Membutuhkan  waktu  sekitar  100-500  tahun.  Jadi  jika  tidak  ada      penanganan
lebih   lanjut   terhadap sampah plastik ini akan maka semakin bertambah jumlahnya dan akan semakin  membahayakan  lingkungan.  Prinsip-prinsip  pengolahan  sampah  yang  dapat
dilakukan,yaitu mengurangi Inggris:
reduce
, menggunakan kembali Inggris:
reuse
, mendaur ulang  Inggris:
recycle
, mengganti Inggris:
replace
, mengubah Inggris:
recovery
. Karena sampah plastik untuk  penguraiannya  membutuhkan  waktu yang   sangat   lama,   jadi   limbah
sampah  plastik  dapat  dimanfaatkan  menjadi  suatu  kerajinan  yang  mempunyai  nilai.  Seperti botol  bekas  air  mineral  yang  dapat  dimanfaatkan  sebagai  pot  untuk  tanaman  hidroponik.
Manfaat  yang diperoleh  dari pembuatan  pot  untuk tanaman  hidroponik in adalah terciptanya suatu produk alternatif untuk tanaman sebagai salah satu solusi pencemaran lingkungan.
REFERENSI
1. Riswan,   R.,   Sunoko,   H.R.   and Hadiyarto, A., 2011. Pengelolaan sampah rumah tangga di Kecamatan Daha  Selatan.
Jurnal  Ilmu Lingkungan
,
9
1, pp.31-38.
Yogyakarta, 30 November 2016
313
2. Wijayanto,  D.S.,  Andriyansyah,  D., Nurrohmah, S., Wijayasari, D.W., Raharjo,   K.S.   and Ermawaty,   S.,  2013. Pemberdayaan Masyarakat  Melalui Penerapan Teknologi Karbonasi
Sampah  Organik Untuk Mengatasi Permasalahan  Lingkungan Dan  Energi  Di  Boyolali.
Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik dan Kejuruan JIPTEK
,
6
1. 3.  Rezaistana,    F.,    2012.    Peluang  Bisnis  Dengan  Memanfaatkan  Barang  Bekas  Menjadi
Barang Hiasan   Unik   Bernilai  Jual.
Karya   Ilmiah   Mahasiswa   S1 Teknik  Informatika
.
314
POTENSI LEMBAGA DUSUN KLEPU Nursya’bani Purnama, Very Firmansyah, Agung Cahyo, Lalu Muhammad, Rio Condro,
Tri Hidayati, Meitha Rizky, Fairus Syafira, Ayuhalinda Ekso
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, UII Email: firmansyah.veryrocketmail.com
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengatur struktur organisasi di Klepu. Klepu adalah salah satu bagian desa Kokap, Kulonprogo. Terletak di dekat Waduk Sermo yang merupakan salah
satu waduk terbesar di Yogyakarta. Hal ini desa kecil dengan sekitar 600 orang hidup di atasnya karena  banyak  orang  wisatawan  ke  negara  lainnya.  Penduduk  desa  mayoritas  hidup  pada
pertanian. Mereka membuat gula merah dari pohon Niras. Ada beberapa organisasi yang potensial di Klepu, tetapi tidak memiliki struktur manajemen yang jelas dan hanya sedikit dari mereka yang
masih aktif. Proyek ini tentang mengatur dan meninjau struktur organisasi. Metode yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Hasil dari proyek ini adalah anggota dari organisasi tahu apa
struktur dan tahu kendala dari organisasi. Selain itu, untuk meningkatkan kualitas dari anggota
Kata kunci: Klepu, Kulonprogo, Nira, Brownsugar, Organisasi
ABSTRACT
The aim of the study was to organize the structure of organization in Klepu. Klepu is one of village part of Kokap, Kulonprogo. Located near Waduk Sermo which is one of biggest reservoir in
Yogyakarta. It is small village with around 600 peoples live on it because many peoples traveler to other country. The majority villagers live on agriculture. They made brown sugar from Niras tree.
There are several potential organization in Klepu but don’t have apparent structure management and only few of them who still active. The project is about organize and reviewing structure of the
organization.  The  methods  used  are  observation  and  interviews.  The  results  from  the  project  are members  from  organization  know  whats  the  structure  and  know  obstacle  from  the  organization.
Besides, to improve quality from the members
Keywords: Klepu, Kulonprogo, Nira, Brownsugar, Organization
PENDAHULUAN
Konsep lembaga kelembagaan telah banyak dibahas dalam sosiologi, antropologi, hukum dan  politik.  Dalam  bidang  sosiologi  dan  antropologi  kelembagaan  banyak  di  tekankan  pada
norma, tingkah laku maupun adat istiadat. Dalam ilmu politik kelembagaan banyak ditekankan pada  aturan  main,  kegiatan  kolektif  untuk  kepentingan  bersama.  Dalam  ilmu  Psikologi
menegaskan  pentingnya  kelembagaan  dari  sudut  pandang  tingkah  laku  manusia.  Sedangkan dari ilmu hukum melihatnya dari sudut hukum atau regulasinya serta instrumen dan litigasinya
Djogo, dkk, 2003. Lembaga
institutations
adalah  suatu  sistem  norma  untuk  mencapai  suatu  tujuan  atau kegiatan  yang oleh masyarakat dipandang penting  atau secara formal, sekumpulan kebiasaan
dan  tata  kelakuan  yang  berkisar  pada  suatu  kegiatan  pokok  manusia.  Dengan  kata  lain
lembaga  merupakan suatu wadah dimana untuk mengumpulkan beberapa orang yang memiliki
Yogyakarta, 30 November 2016
315
visi dan misi yang sama dan menjalakan proses yang terstruktur tersusun untuk melaksanakan berbagai kegiatan tertentu secara runtut.
Pendapat para tokoh tentang definisi lembaga sosial : 1.
Menurut Koentjaraningkrat : Pranata sosial adalah suatu sistem tatakelakuan dan hubungan yang  berpusat  kepada  aktifitas  sosial  untuk  memenuhi  kompleks-kompleks  kebutuhan
khusus dalam kehidupan masyarakat. 2.
Menurut  Leopold  Von  Weise  dan  Becker  :  Lembaga  sosial  adalah  jaringan  proses hubungan  antar  manusia  dan  antar  kelompok  yang  berfungsi  memelihara  hubungan  itu
beserta pola-polanya yang sesuai dengan minat kepentingan individu dan kelompoknya. 3.
Menurut Robert Mac Iver dan C.H. Page : Lembaga sosial adalah prosedur atau tatacara yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antar manusia yang tergabung dalam suatu
kelompok masyarakat. 4.
Menurut  Soerjono  Soekanto,  Pranata  sosial  adalah  himpunan  norma-norma  dari  segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok dalam kehidupan masyarakat.
Selain itu, pengertian lembaga sosial  sebagaimana dikemukakan oleh John  Lewis  Gillin  dan Jhon Philip Gillin adalah sebagai berikut :
1. Lembaga  sosial  merupakan  suatu  organisasi  pada  pemikiran  dan  pola  perilaku  yang
terwujud  melalui  aktivitas  kemasyarakatan.  Hasilnya  terdiri  atas  adat  istiadat,  tata kelakuan,  kebiasaan,  serta  unsur-unsur  kebudayaan  yang  secara  langsung  atau  tidak
tergabung dalam suatu unit yang fungsional. 2.
Hampir semua lembaga sosial mempunyai suatu tingkat kekekalan tertentu sehingga orang menganggapnya  sebagai  himpunan  norma  yang  harus  dipertahankan.  Suatu  sistem
kepercayaan dan aneka macam tindakan baru akan menjadi bagian lembaga sosial setelah melewati waktu yang sangat lama.
3. Suatu lembaga sosial mempunyai satu atau beberapa tujuan tertentu.
4. Lembaga  sosial  mempunyai  alat-alat  perlengkapan  yang  dipergunakan  untuk  mencapai
tujuan. 5.
Suatu  lembaga  sosial  biasanya  juga  memiliki  lambang  tertentu  yang  secara  simbolis menggambarkan tujuan dan fungsinya
6. Lembaga sosial memiliki suatu tradisi, baik tertulis maupun tidak tertulis yang merupakan
dasar  bagi  pranata  yang  bersangkutan  dalam  menjalankan  fungsinya.  Tradisi  tersebut merumuskan tujuannya dan tata tertib yang berlaku Yudhistira, 2007
316
Pengertian Lembaga Pendidikan
Kata lembaga dalam kamus  bahasa indonesia modern adalah asal mula, bakal, bentuk asli, badan keilmuan Daryanto, 1994. Dalam bahasa Inggris lembaga dalam pengertian fisik
disebut
intitute
, sarana organisasi untuk mencapai tujuan tertentu, sedangkan lembaga dalam pengertian  non  fisik  atau  abstrak  adalah
institution
,  suatu  sistem  norma  untuk  memenuhi kebutuhan Ali, 1995
Dalam arti sederhana, pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya  sesuai  dengan  nilai-nilai  di  dalam  masyarakat  dan  kebudayaan.  Selanjutnya,
pendidikan diartikan sebagai usaha yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa dan mencapai tingkat hidup atau penghidupan yang lebih tinggi dalam arti
mental Hasbullah, 2009. Jadi,  yang  dimaksud  dengan  Lembaga  Pendidikan  adalah  lembaga  atau  tempat
berlangsungnya  proses  pendidikan  yang  dilakukan    dengan  tujuan  untuk  mengubah  tingkah laku individu ke arah yang lebih baik melalui interaksi dengan lingkungan sekitar.
Dalam memberikan pengaruh terhadap perkembangan anak, lingkungan ada yang sengaja diadakan  ada  yang  tidak  usaha  sadar  dari  orang  dewasa  yang  normatif  disebut  pendidikan.
Sedang  yang  lain  disebut  pengaruh.  Lingkungan  yang  dengan  sengaja  diciptakan  untuk mempengaruhi anak ada tiga, yaitu : lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan
masyarakat. Ketiga lingkungan ini disebut lembaga pendidikan atau satuan pendidikan.
Ciri-ciri Lembaga Sosial
Ada lima ciri lembaga sosial, yaitu :
a.
Lembaga  sosial  merupakan  himpunan  pola-pola  pemikiran  dan  tingkah  laku  yang dicerminkan dalam kegiatan kemasyarakatan dan hasil-hasilnya.
b.
Lembaga sosial mempunyai taraf kekekalan tertentu. Lembaga sosial mempunyai satu atau lebih tujuan.
c.
Lembaga sosial mempunyai berbagai sarana untuk menempati tujuannya.
d.
Lembaga sosial mempunyai lambangsimbol yang khas.
e.
Lembaga sosial mempunyai tradisi lisan maupun tertulis yang berisikan rumusan tujuan, sikap, dan tindak tanduk individu yang mengikuti lembaga tersebut Gunawan, 2010.
Macam-macam Lembaga Sosial Serta Fungsinya Fungsi daripada kelompok sosial dapat bersifat individual dan sosial. Fungsi individual
daripada  kelompok  ialah  dalam  tarap-tarap  tertentu  dapat  memenuhi  kebutuhan-kebutuhan individu,  di  mana  individu-individu  melalui  kelopmpok  dapat  dimiliki  pengetahuan  yang
Yogyakarta, 30 November 2016
317
essensial,  kecakapan,  sikap  yang  penyesuaian  dalam  pengalaman-pengalaman  pendewasaan nya dalam kelompok yang lebih luas Ahmadi, 2007.
a.
Lembaga Agama
Agama merupakan suatu lembaga atau institusi penting yang mengatur kehidupan rohani manusia. Menurut Emile Durkheim, agama adalah suatu sistem yang terpadu yang terdiri
atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal yang suci. Kita sebagai umat beragama semaksimal mungkin berusaha untuk terus meningkatkan keimanan kita melalui
rutinitas beribadah, mencapai rohani yang sempurna kesuciannya. Fungsi lembaga agama antara lain sebagai:
i.
Sumber pedoman hidup bagi individu maupun kelompok.
ii.
Pengatur tata cara hubungan antar manusia, dan antara manusia dengan Tuhannya.
b.
Lembaga Pendidikan
Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan  atau latihan bagi
peranannya pada masa yang akan datang. Sekolah merupakan bentuk konkrit dari lembaga pendidikan. Menurut Horton dan Hunt, lembaga pendidikan berkaitan dengan fungsi nyata
atau fungsi  manifest, yaitu:
i.
Mempersiapkan  anggota  masyarakat  untuk  mencari  nafkah.  Dengan  bekal keterampilan yang diperoleh dari lembaga pendidikan seperti sekolah maka seseorang
siap untuk bekerja.
ii.
Mengembangkan bakat perseorangan demi kepuasan pribadi dan bagi kepentingan masyarakat.
iii.
Melestarikan  kebudayaan  masyarakat.  Lembaga  pendidikan  mengajarkan  beragam kebudayaan dalam masyarakat.
iv.
Menanamkan ketrampilan yang perlu bagi partisipasi dalam demokrasi. Sedangkan fungsi  laten fungsi  yang tidak disadari dari lembaga pendidikan adalah sebagai
berikut:
i.
Mengurangi  pengendalian  orang  tua.  Keikutsertaan  seorang  anak  dalam  lembaga pendidikan  seperti  sekolah  akan  mengurangi  pengendalian  orang  tuanya  karena  yang
berperan saat dalam pengajaran dan pendidikan di sekolah adalah para gurunya.
ii.
Menyediakan sarana untuk  pembangkangan. Aturan dalam keluarga atau rumah berbeda dengan  aturan  di  sekolah,maka  ada  beberapa  anak  yang  ingin  mencoba  melanggar
aturanmembangkang, salah satunya bertujuan untuk menarik perhatian orang tuanya.
318 iii.
Mempertahankan system kelas social. Adanya jenjang pendidikan  secara  tidak langsung telah  mempertahankan  system  kelas  sosial  seperti  adanya  kelas-kelas  dalam  lembaga
pendidikan kelas 1 sampai kelas XII
iv.
Memperpanjang  masa  remaja.  Anak  yang  bersekolah  hingga  kelas  XII  akan  menikmati masa remajanya berbeda dengan anak yang berhenti sekolah
c.
Lembaga Politik
Lembaga politik adalah keseluruhan tata nilai dan norma yang berkaitan dengan kekuasaan. Misalnya keanggotaan DPR sebagai sarana aspirasi rakyat.
Lembaga politik memiliki beberapa fungsi yaitu: i.
Memelihara ketertiban di dalam negeri
internal order
Lembaga politik memiliki fungsi untuk memelihara ketertiban didalam masyarakat dengan menggunakan  wewenang  yang  dimilikinya,  baik  dengan  cara  persuasif    penyuluhan
maupun cara koersif kekerasan. ii.
Menjaga keamanan di luar negeri
eksternal order
Lembaga  politik  memiliki  fungsi  untuk  mempertahankan  negara  dari  ancaman atau          serangan  yang  datang  dari  negara  lain  melalui  jalan  diplomasi  ataupun  dengan
perang seperti TNI AL. iii.
Mengusahakan kesejahteraan umum
general welfare
Lembaga  politik  memiliki  fungsi      untuk  merencanakan  dan  melaksanakan pelayanan- pelayanan sosial serta mengusahakan pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat
seperti organisasi politik yang melakukan bakti sosial. iv.
Mengatur proses politik Lembaga  politik  memiliki  fungsi  mengatur  proses  persaingan  untuk  memperoleh
kekuasaan agar tidak mengancam keutuhan masyarakat bangsa dan negara seperti adanya kesepakatan politik dari beberapa partai politik dalam menyikapi kebijakan pemerintah.
d.
Lembaga Ekonomi
Lembaga ekonomi mulai muncul ketika orang mulai membutuhkan produk dari masyarakat atau orang lain  yang menyangkut barang-barang kebutuhan pokok.
Fungsi lembaga ekonomi antara lain ; i.
Memberi pedoman untuk mendapatkan bahan pangan. ii.
Memberi pedoman untuk melakukan pertukaran barang atau barter. iii.
Memberi pedoman tentang harga jual beli barang.
Yogyakarta, 30 November 2016
319
Untuk kegiatan untuk mendapatkan kebutuhan pokok diperlukan lembaga ekonomi yang disebut  pasar.  Pasar  merupakan  tempat  transaksi  jual-beli  berbagai  kebutuhan  pokok
masyarakat.  Keberadaan  pasar  telah  memudahkan  masyarakat  untuk  memenuhi  kebutuhan sehari-hari terutama bahan pangan.
Klepu  merupakan  salah  satu  desa  di  daerah  Kokap,  Kulonprogo.  Berlokasi  di  dekat Waduk  Sermo  yaitu  salah  satu  waduk  terbesar  di  daerah  Yogyakarta  yang  dikelilingi  oleh
pepohonan  ciri  khas  Sermo  yaitu  Pohon  Sengon  laut.  Pada  dasarnya,  waduk  sermo  menjadi pusat  pengairan  di  wilayah  sekitarnya  termasuk  dusun  Klepu  ini.  Di  dusun  Kokap  sendiri
mempunyai  tumbuhan ciri khas  selain sengon laut  yaitu pohon kelapa  yang menjadi  sumber mata pencaharian untuk diolah kembali menjadi nilai ekonomis yaitu gula jawa dan gula semut
yang  mendongkrak  perekonomian  di  dusun  Klepu  karena  mayoritas  penduduk  dusun  Klepu sebagai pengolah hasil dari pohon kelapa yaitu air nira.
Di  dusun  ini  ada  berbagai  bidang  yang  menjadi  daya  tarik  para  peneliti  untuk meningkatkan  kemajuan  dalam  berbagai  bidang  seperti  pada  bidang  Sosial,  Budaya,  dan
Pemerintahan  SBP,  Ekonomi  dan  Peningkatan  Wirausaha  EPW,  Prasarana,  Sarana,  dan Teknologi  PST,  Kesehatan  dan  Lingkungan  Hidup  KLH,  dan  Dakwah  Islamiyah  dan
Pendidikan  DIP,  dimana  wilayahnya  terdiri  atas  enam  RT  yang  memiliki  potensi  untuk dikembangkan.
Dalam dusun Klepu ini ada berbagai macam lembaga dusun yang saling melengkapi satu samalain  dan  mempunyai  tujuan  untuk  membangun  kemajuan  desa.  Diantaranya  seperti
Lembaga  bank  sampah  Bank  sampah  di  Di  Dusun  Klepu  bernama  “GIRI  UWUH” berkedudukan  di  dusun  klepu,desa  hargowilis  kokap  kulon  progo  provinsi  D.I.Yogyakarta.
Sejak 1 januari 2014 Bank sampah sudah melakukan kegiatan-kegiatannya. Berbagai maacam kegiatan  bank  sampah  sangat  berdampak  positif  di  dusun  klepu  ini  terutama  dalam  hal
kebersihan  dan  pengolahan  sampah.  Maksud  dan  tujuan  di  dirikannya  bank  sampah  untuk mengurangi  timbunan  sampah  yang  dapat  mencemarkan  lingkungan,  dan  juga  bisa
menciptakan lingkungan yang sehat. Ada berbagai lembaga di dusun Klepu ini seperti Karang Taruna, Bina Keluarga Balita,
Kelompok tani, PKK, Koperasi, KKLPMD, Bank Sampah dan Takmir Masjid. Dengan adanya Bank sampah di dusun klepu yang bernama GIRI UWUH di harapkan
sifat kepentingan sosial jauh lebih tinggi dan bersifat gotong royong karena pada dasarnya di desa  sangat  menjujung  tinggi  sifat  gotong  royong.  Bank  sampah  juga  dapat  meningkatkan
pengetahuan dan kesejahteraan masyarakat dusun klepu serta dapat meningkatkan kerjasama antar anggota bahkan setiap desa di desa hargowilis.
320
METODE
Metode  yang  digunakan  adalah  dengan  observasi  dan  wawancara  dimana  penulis melakukan wawacara terhadap ketua setiap lembaga yang berada di desa Klepu, Hargowilis,
Kokap, Kulonprogo.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan  hasil  observasi  dan  wawancara  yang  dilakukan  dapat  diketahui  bahwa lembaga  yang  aa  di  daerah  klepu  diantaranya  karang  taruna,  kelompok  tani,  PKK,  BKB,
Koperasi, KKLPMD, bank sampah dan takmir masjid. Dari beberapa lembaga tersebut sebagian besar masih mendapati beberapa kendala seperti kurangnya pelatihan, motivasi, ketidak aktifan
anggota, kurangnya lembaga manusia untuk mengelola lembaga tersebut dan manajemen waktu yang buruk.
Hasil yang didapat dari pendataan lembaga desa ini adalah dapat mengetahui struktur dan kendala yang dialami oleh setiap lembaga, sehingga dapat mmepermudah untuk menanggulangi
dan mencegah masalah yang akan dihadapi. Dengan demikian ketika sudah mengetahui struktur setiap lembaga maka dapat meningkatkan kualitas kinerja para anggota setiap lembga dengan
demikian lembaga tersebut dapat berjalan dengan efisien.
KESIMPULAN
Dengan pendataan lembaga desa yang penulis lakukan maka dengan demikian para pihak terkait  dapat  mendapatkan  dampak  positif  seperti  para  anggota  dari  lembaga  tersebut  dapat
mengetahui  peran  nya  sebagai  anggota  lembaga.  Dan  dimaksutkan  kedepannya  lebih  aktif untuk  terus  menjalankan perannya masing-masing dalam  lembaga  yang ada. Sehingga dapat
mencegah problem yang ada pada lembaga tersebut. Banyaknya  lembaga  yang  ada  di  dusun  klepu  dapat  digunakan  sebagai  wadah  untuk
silaturahmi antar individu dalam lingkup dusun, dengan demikian perlunya ke aktifan lembaga- lembaga  dusun.  Terutama  lembaga  yang  menjadi  lembaga  unggulan  yang  ada  di  dusun.  Ini
dapat  digunakan  dasar  untuk  lembaga  lembaga  yang  lain.  Ada  juga  lembaga  yang  baru terbentuk  yaitu  karang  taruna,  perlunya  terus  belajar  dan  kerja  keras  untuk  menjadi  baik
kedepannya. Dengan demikian setiap lembaga wajib menjalankan tujuan dan sasaran dari lembaga itu
sendiri. Sehingga mendapatkan apa yang didapat sesuai latar belakang didirikannya lembaga.
Yogyakarta, 30 November 2016
321
REFERENSI
[1]http:mrpams.multiply.comjournalitem15?show_interstitial=1u=2Fjournal2 Fitem, Diakses Hari Minggu, 8 September 2016,  Jam  20:57
[2]    Tim  Sosiologi,
Sosiologi  Suatu  Kajian  Masyarakat  untuk    SMA  Kelas  X
,  Jakarta  : Yudhistira, 2007, hal 58
[3]  Daryanto,
Kamus Bahasa Indonesia Modern,
Surabaya : Apolo, 1994, hal 127 [4]    Mohammad  Daud  Ali  dan  Habibah  Daud,
Lembaga-lembaga  Islam  di Indonesia,
Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada, 1995, hal 1 [5]  Hasbullah,
Dasar-dasar Ilmu Pendidikan,
Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada, 2009, hal 1
[6]  Drs. H. Fuad Ihsan,
Dasar-dasar Kependidikan
, Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2003, hal 16
[7]  Ary H. Gunawan,
Sosiologi Pendidikan,
Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2010, hal  28-29 [8]Humam
Syaharuddin, 2012,
Ciri-Ciri Kurikulum
Pendidikan Islam,
http:humamsyaharuddin.blogspot.com201203ciri-ciri-kurikulum- pendidikan-islam.html, Diakses Hari Kamis 29 Maret 2012
[9]  Drs. H. Abu Ahmadi,
Sosiologi Pendidikan
, Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2007, hal 86 [10]http:www.edukasi.netindex.php?mod=scriptcmd=Bahan20BelajarMateri20P
okokviewid=290uniq=2770, Diakses Minggu 18-Maret-2012, Jam 21:29 [11]  Hasbullah,
Dasar-dasar Ilmu Pendidikan,
Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada, 2009, hal 38-43
[12]  Drs. H. Fuad Ihsan,
Dasar-dasar Kependidikan
, Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2003, hal 17
[13]  Hasbullah,.
Op.Cit
, hal 49-51 [14]  Hasbullah,
. Ibid,
hal 55-56
322
PEMANFAATAN LIMBAH SABUT KELAPA Raden Edi Fitriyanto
1
, Noor Akbar Utama
2
, Maulana Satrio Rahmadani
3
, Ahmad Syarif
4
, Risky Aria Prasetio
5
, Putri Ratnasari
6
, Masayu Laila
7
, Vinny Hanif Aditama
8
, Dewi Sumarah Rahayu
9
Universitas Islam Indonesia email: Adyoutomoyahoo.com
ABSTRAK
Indonesia merupakan agraria dan tentu memiliki banyak keuntungan baik dari segi kuantitas dan  kualitas  produk-produknya.  Selama  waktu  ini  karena  keterbatasan  penggunaan  dan
penguasaan  teknologi oleh petani  baik  dari  segi  teknologi dan  pemasaran  industri  bagian.  Hasil industri  pertanian  masih  terbatas  penggunaannya  di  Dusun  Tengah  Blimbing  adalah  kelapa.
Selama  ini  diketahui  hanya  kerang  pengolahan  daging  kelapa  dan  kelapa  publik.  Meskipun  ada banyak  hal  lain  yang  dapat  digunakan  untuk  pengolahan  dan  mengambil  keuntungan.  Namun,
penggunaannya  masih  terbatas  baik  dari  segi  varian  produk  yang  dihasilkan  oleh  pengolahan produksi limbah sisa. KKN UII Unit 80 salah satu hasil produk olahan buah kelapa adalah sabut
kelapa.  Selama  ini  orang  di  dusun  Blimbing  Tengah  hanya  mengetahui  sabut  kelapa  digunakan sebagai  salah  satu  salah  satu  bahan  bakar  dalam  industri  baik  rumah  tangga  dan  kecil  yang
membutuhkan energi panas dalam proses produksi. Membuat bantal dari sabut kelapa merupakan salah satu pemanfaatan limbah dari sabut kelapa. Dengan demikian, limbah sabut kelapa menjadi
sesuatu  yang  bernilai  ekonomi  yang  memiliki  dampak  positif  pada  masyarakat  Dusun  Tengah Blimbing.
Kata kunci: kelapa bantal sabut, Dusun Tengah Blimbing, limbah, program kerja, coco Sabut
ABSTRACT
Indonesia is an agrarian and certainly has many advantages both in terms of quantity and quality  of  its  products.  During  this  time  because  of  the  limitations  of  the  use  and  mastery  of
technology by farmers in terms of both industrial technology and marketing section. The results of the agricultural industry is still limited its use in Dusun Central Blimbing is coconuts. During this
known to the public only meat processing coconut and coconut shells. Though there are many other things that can be used for processing and taken advantage. However, its use is still limited in terms
of both variants of the products produced by the processing of residual waste production. KKN UII unit 80 one result of processed fruit products of coconut is coconut fiber. During this time people in
the hamlet Middle Blimbing just knowing coconut husk is used as one of one of the fuel in both the household and small industries that require thermal energy in the production process. Making the
pillow from coconut husk is one of the utilization of waste from coconut husk. Thus, the coconut husk waste  into  something  of  economic  value  which  has  a  positive  impact  on  society  Dusun  Central
Blimbing.
Keywords: coconut coir pillow, Dusun Central Blimbing, waste, work programs, coco coir
PENDAHULUAN
Desa Blimbing merupakan salah satu desa yang terletak di kecamatan Bruno, kabupaten Purworejo  dan  merupakan  salah  satu  desa  yang  memiliki  hasil  bumi  yang  melimpah.  Akan
tetapi,  dari  segi  pemanfaatan  hasil  bumi,  masyarakat  di  Desa  Blimbing  kurang  bisa  untuk mengolah dan kurang begitu mengetahui bagaimana cara pemanfaatan yang bagus agar dapat
meningkatkan  perekonomian  warga  Desa  Blimbing  khususnya  warga  di  Dusun  Blimbing
Yogyakarta, 30 November 2016
323
Tengah. Salah satu hasil bumi dari sektor pertanian yang melimpah di Desa Blimbing adalah buah kelapa. Kebanyakan hasil panen mereka berupa buah kelapa langsung dijual di pasar dan
langsung di dijual ke pengepul tanpa melalui proses pengolahan menjadi sebuah produk yang menarik. Begitupun juga dengan limbah dari buah kelapa. Warga di Dusun Blimbing Tengah
hanya  memanfaatkan  sabut  kelapa  sebagai  bahan  bakar  untuk  keperluan  rumah  tangga  dan indutri  kecil  serta  menengah.  Dengan  kata  lain,  masyarakat  di  desa  tersebut  hanya  menjual
barang  mentah  tanpa  melalui  proses  pengolahan  terlebih  dahulu  sehingga  pendapatan  yang mereka  dapatkan  kurang  maksimal.  Selama  ini  yang  diketahui  masyarakat  luas  adalah
pengolahan  pada  bagian  daging  kelapa  dan  batok  kelapa.  Namun,  limbah  yang  didapat  dari sabut kelapa bisa kita olah menjadi sesuatu yang bermanfaat dan bernilai ekonomis. Misalnya,
penyusun  mengambil  sabut  kelapa  sebagai  salah  satu  contoh  pemanfaatan  limbah  yang  baik tanpa mencemari lingkungan sekitar.
Tulisan  ini  bertujuan  untuk  menggambarkan  beberapa  program  yang  memanfaatkan limbah  dari  buah  kelapa  yaitu  untuk  menghasilkan  sebuah  produk  dari  sabut  kelapa  seperti
bantal,  keset,  sapu  dan  lain  sebagainya  yang  dapat  dikaitkan  dengan  industry  tepat  guna. Selanjutnya, produk seperti bantal dari sabut kelapa ini diolah sesuai dengan mutu dan jenis
produk yang dapat diimplementasikan pada perancangan guna memenuhi kebutuhan pasar lokal hingga  merambat  pasar  internasional  serta  dapat  memberi  peningkatan  kesejahteraan  bagi
masyarakat setempat, khususnya di Dusun Blimbing Tengah
METODE PENELITIAN
Pada penulisan artikel pada pemanfaatan limbah sabut kelapa ini, yaitu: Penelitian ini terdiri atas tiga kegiatan, yaitu survei lokasi mengenai manfaat buah kelapa,
pemanfaatannya,  serta  olahan  seperti  makanan  dan  minuman.  Sehingga  memudahkan  warga untuk mengkonsumsinya. Setelah dilakukannya survei, penyusun membuat salah satu produk
olahan dari limbah sabut kelapa, yaitu bantal sabut kelapa. Dimana penyusun mengambil sabut kelapa  untuk  dijadikan  sebagai  salah  satu  produk  yang  kreatif  dan  inovatif.  Setelah  itu,
dilakukan
packaging
atau  proses  pembungkusan  sabut  kelapa  menjadi  bantal.  Lalu, memepraktikkan  cara  pembuatan  bantal  dari  sabut  kelapa  kepada  warga  di  Dusun  Blimbing
Tengah.
Survei lokasi mengenai manfaat buah kelapa
Dilakukan survei ke lingkungan Dusun Blimbing Tengah untuk mengetahui seberapa luas pemikiran para warga dalam pemanfaatan kelapa sebagai salah satu produk unggulan yang
bagus  di  Desa  Blimbing.  Survei  ini  juga  dilakukan  juga  untuk  mengetahui  dampak
324
perekonomian yang ditimbulkan ketika para warga kurang bisa berkreativitas dalam mengolah kelapa  khususnya  limbah  kelapa  untuk  menjadi  sesuatu  yang  bermanfaat.  Setelah  penyusun
memberikan penyuluhan tentang pemanfaatan limbah dari sabut kelapa diharapkan warga dapat meneruskan program tersebut untuk menjadi sesuatu yang dapat diunggulkan di Desa Blimbing.
Cara pembuatan bantal dari sabut kelapa
Bahan: Sabut kelapa, air, plastik, sarung bantal. Cara pembuatan bantal sabut kelapa: sabut kelapa di sisir menggunakan tangan; direndam
memakai  air  selama  3  hari;  lalu  dijemur  hingga  kering;  dimasukkan  ke  dalam  plastik;  dan setelah itu dimasukkan ke dalam sarung bantal dengan ukuran sesuai selera; sebelumnya dibuat
sarung bantal yang dijahit terlebih dahulu. Untuk  menghasilkan  sabut  kelapa  yang  bagus  dan  tidak  kotor  dilakukan  perendaman
selama 3 didalamnya.
Gambar 1. Proses pemotongan sabut kelapa
Gambar 2. Sabut kelapa yang telah di sisir
Packaging
bantal sabut kelapa
Penyusun memakai sarung bantal yang sebelumnya penyusun membeli kain yang belum dibuat  menjadi  sarung.  Kain  tersebut  dijahit  terlebih  dahulu  sesuai  ukuran  yang  diinginkan.
Yogyakarta, 30 November 2016
325
Baru dikemas menjadi bantal yang nyaman dan bagus.
Packaging
ini juga diberikan pelatihan kepada  para  warga  di  Dusun  Blimbing  Tengah  bagaimana  cara  mengemas  dan  menjadikan
sabut kelapa tersebut menjadi sesuatu yang bermanfaat dan menjadi  sebagai salah satu produk ciri khas Desa Blimbing.
HASIL dan PEMBAHASAN
Sabut kelapa merupakan selimut dari buah kelapa. Produk inti dari sabut kelapa adalah sabut  kelapa  itu  sendiri.  Dari  produk  olahan  limbah  sabut  kelapa  akan  menghasilkan  aneka
macam  derivasi  produk  yang  manfaatnya  sangat  luar  biasa  yang  mampu  memajukan perekonomian penduduk setempat khususnya di Dusun Blimbing Tengah.
Pengolahan  sabut  kelapa  sebagai  bahan  pengisi  bantal  dan  bahan  tambahan  dalam pembuatan matras ini bisa menjadi salah satu alternative untuk mengurangi limbah dari sabut
kelapa yang selama ini jarang sekali dimanfaatkan sebagai salah satu hasil suatu komoditas dari perkebunan kelapa yang tentunya bermanfaat dan mempunyai nilai jual yang tinggi.
Dengan  adanya  perkembangan  teknologi  yang  sangat  canggih  di  era  modern  sepertai sekarang ini dalam aplikasi secara tepat, sabut kelapa ini telah terbukti bisa menghasilkan nilai
ekonomis yang tinggi tentunya dengan nilai kreativitas yang tinggi. Kelebihan  dari  sabut  kelapa  itu  sendiri  yaitu  sabut  kelapa  tahan  terhadap  jamur,  tidak
terkena kelembaban, mudah dibersihkan serta  mampu  menampung  air  3x  dari  beratnya.
Sabut 15x lebih lama daripada kapas untuk rusak dan 7x lebih lama dari rami untuk rusak.
Gambar 3. Sabut kelapa yang telah dijadi dan dimasukkan ke dala m plastik untuk di packaging
326 Gambar 4. Pemotongan sabut kelapa memakai tangan
Produk Sabut Kelapa
Sabut kelapa dapat diolah menjadi beragam produk jadi dan setengah jadi yang tentunya meimiliki nilai jual yang tinggi. Produk tersebut anatara lain: bantal, guling, kasur, tali sabut,
keset, dan lain sebagainya. Produk olahan sabut kelapa yang dibuat oleh penyusun benar-benar menggunakan sabut kelapa
yang di sisir sendiri menggunakan tangan. Lalu, direndam selama tiga hari. Kemudian dijemur untuk mendapatkan hasil serabut kelapa yang bagus dan tahan lama. Produk olahan limbah dari
sabut kelapa ini  membantu masyarakat dalam menghasilkan kerajianan tangan yang mungkin belum pernah terpikirkan sebelumnya.
Pengembangan Desain dan Kerajinan
Pengembangan  desain  dari  produk  turunan  sabut  kelapa  selama  ini  dapat  dikatakan belum berjalan optimal. Berdasarkan hasil survei kami di Dusun Blimbing Tengah bahwa di
desa tersebut belum mempunyai kerajinan tangan yang patut untuk dibanggakan dan menjadi ciri khas desa tersebut. Selama ini warga di desa tersebut hanya menggunakan biting kelapa
untuk dijadikan sebagai sapu lidi dan bahkan warga di sana menjualnya. Ini terlihat berarti di desa tersebut tidak mengalami perkembangan design dan kreativitas dari tahun ke tahun. Desain
produk yang memanfaatkan sabut kelapa ini umumnya masih bersifat fungsional, diakibatkan
karena belum mengalami inovasi.
Yogyakarta, 30 November 2016
327 Gambar 4. Sosialisai ke warga Dusun Blimbing Tengah
KESIMPULAN
Salah  satu  hasil  olahan  limbah  dari  perkebunan,  yaitu  pohon  kelapa.  Pohon  kelapa memiliki banyak manfaat untuk manusia dan bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan ekonomi
masyarakat  setempat  dan  menjadi  usaha  sampingan.  Dimulai  dari  membudidayakan  pohon kelapa  dan  dipasarkan  ke  pasar  lokal  hingga  merambah  pasar  internasional.  Barang-barang
dengan desain yang unik dan berkualitas tinggi dapat dibuat dari bagian-bagian setiap pohon kelapa.  Buah  kelapa  sebagian  besar  memiliki  banyak  manfaat,  misalnya  di  bidang  interior,
furniture, dan lain sebagainya Penggunaan sabut kelapa sebagai salah satu pengurangan limbah dari buah kelapa akan
meminimalisir  limbah  rumah  tangga  maupun  limbah  industri.  Hal  ini  seharusnya  menjadi perhatian  utama  pemerintah  setempat.  Karena,  di  Dusun  Blimbing  Tengah  sendiri  memiliki
hasil olahan melimpah namun belum bisa dimanfaatkan dengan baik. Prospek  yang  didapat  dari  olahan  limbah  sabut  kelapa  sangat  menjanjikan.  Tentunya
dengan  ketekunan  dan  keuletan  warga  setempat.  Penelitian  lanjutan  diharapkan  dengan mewujudkan  berbagai  prototype  desain  yang  dapat  diproduksi  masal  dengan  teknologi  tepat
guna yang sesuai bagi masyarakat yang tinggal di sekitar area perkebunan kelapa. Akhir  kata,  hasil  penelitian  diharapkan  dapat  memberikan  kemajuan  pengembangan
desain dalam hal pemanfaatan produk dari olahan limbah sabut kelapa sehingga dapat bernilai ekonomi tinggi serta berdampak pada kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan.
REFERENSI
http:mitalom.comberagam-manfaat-sabut-kela pa.
Diakses tanggal 8 September 2016
328
https:kelapaindonesia2020.wordpress.comproduk-dari-kelapaserat-sabut-kelapa.  Diakses tanggal 8 September 2016
Yogyakarta, 30 November 2016
329
BANGUNAN RUMAH TAHAN GEMPA DI INDONESIA Sufriyadi, Vito Briyandono, Bobby Faizal G, Yayi Diyah Ayu Palupi, Sandhi Harby
Vidista, Nunung Elahayati, Zelvin Praditya I, Luthfia Maula H, Evi Yunimiartiningsih
Universitas Islam Indonesia email: 12511085students.uii.ac.id
ABSTRAK
Gempa bumi merupakan fenomena alam yang tidak dapat dihindari, tidak dapat diprediksi kapan  terjadi  dan  besarnya,  dan  akan  menyebabkan  kerugian  bagi  properti  dan  kehidupan  bagi
daerah  menderita  dalam  waktu  yang  relatif  singkat.  Konsep  perumahan  adalah  bangunan  tahan gempa  yang  dapat  bertahan  keruntuhan  akibat  getaran  gempa,  serta  memiliki  fleksibilitas  untuk
meredam getaran. Pada prinsipnya pada dasarnya ada dua, yaitu pengurangan kekakuan struktural dan fleksibilitas.
Kata kunci: Gempa bumi, konsep bangunan tahan gempa
ABSTRACT
Earthquakes are a natural phenomenon that can not be avoided, can not be predicted when it happened and magnitude, and would cause losses for both property and life for the a fflicted area
in a relatively short time. Residential concept is earthquake resistant buildings that can survive the collapse  due  to  earthquake  vibrations,  as  well  as  having  the  flexibility  to  dampen  vibration.  In
principle there are basically two, namely the reduction of structural rigidity and flexibility.
Keywords: Earthquakes , concept is earthquake resistant buildings
PENDAHULUAN
Gempa  Bumi merupakan suatu  fenomena alam  yang tidak dapat  dihindari, tidak dapat diramalkan kapan terjadi dan besarnya, serta akan menimbulkan kerugian baik harta maupun
jiwa bagi daerah yang ditimpanya dalam waktu relatif singkat Menurut
‘Teori Pelat Tektonik’, para ahli  geologi mengasumsikan bahwa dunia terdiri dari beberapa lempengan yang mengambang, dimana masing-masing lempengan tersebut bergerak
pada arah  yang berlainan sehingga tabrakantumbukan antara dua atau lebih  dari lempengan tersebut  tidak  dapat  dihindari,  dimana  lempeng  yang  kuat  akan  melengkung  ke  atas,  itulah
peristiwa terjadinya ‘pegunungan’, sedangkan lempeng yang lemah akan terdesak ke bawah atau patah, peristiwa terjadi ‘jurang’.
Pada peristiwa tabrakantumbukan tersebut akan terjadinya gesekan antara dua atau lebih lempengan  yang  mengakibatkan  adanya  pelepasan  ‘energi’  yang  besar  sekali,  yang
berpengaruh pada daerah-daerah yang lemah pada lempengan tersebut.
330
Bila  daerah  lemah  berada  di  daerah  puncak,  akan  terjadi ‘letusan  gunung  api’  yang
diawali  dengan  adanya ‘gempa  vulkanik’.  Pada  daerah  di  bawah,  bila  terjadi  patahan  pada
lempengan, akan terjadi peristiwa ‘gempa tektonik’.
Filosofi Bangunan Tahan Gempa adalah sebagai berikut yaitu : a.
Bila  terjadi  Gempa  Ringan,  bangunan  tidak  boleh  mengalami  kerusakan  baik  pada komponen non-struktural dinding retak, genting dan langit-langit jatuh, kaca pecah, dsb
maupun pada komponen strukturalnya kolom dan balok retak, pondasi amblas, dsb. b.
Bila terjadi Gempa Sedang, bangunan boleh mengalami kerusakan pada komponen non- strukturalnya akan tetapi komponen struktural tidak boleh rusak.
c. Bila terjadi Gempa Besar, bangunan boleh mengalami kerusakan baik pada komponen
non-struktural  maupun  komponen  strukturalnya,  akan  tetapi  jiwa  penghuni  bangunan tetap  selamat,  artinya  sebelum  bangunan  runtuh  masih  cukup  waktu  bagi  penghuni
bangunan untuk keluarmengungsi ketempat aman. Di dunia ini, berdasarkan hasil pencatatan tentang gempa-gempa tektonik yang terjadi, terdapat
3 tiga Jalur Gempa Bumi, dimana Indonesia dilalui oleh 2 dua jalur tersebut. a. Jalur Sirkum Pasific  Circum Pacific Belt
Antara  lain  melalui  daerah-daerah  Chili,  Equador,  Caribia,  Amerika  Tengah,  Mexico, California,  Columbia,  Alaska,  Jepang,  Taiwan,  Philipina,  Indonesia  Sulawesi  Utara,
Irian, Selandia Baru, dan negara-negara Polinesia. b.   Jalur Trans Asia  Trans Asiatic Belt
Antara  lain  melalui  daerah-daerah  Azores,  Mediterania,  Maroko,  Portugal,  Italia, Rumania, Turki, Irak, Iran, Afganistan, Himalaya, Myanmar, Indonesia Bukit Barisan,
Lepas pantai selatan P. Jawa, Kep. Sunda Kecil, Maluku. c. Jalur Laut Atlantic  Mid-Atlantic Oceanic Belt
Antara lain melalui Splitbergen, Iceland dan Atlantik Selatan. Pembagian Jalur ‘Gempa Bumi’ di Indonesia  dibagi menjadi 6 wilayah gempa
Gambar 1. Wiayah Gempa Indonesia
Yogyakarta, 30 November 2016
331
Pengukuran Kekuatan ‘Gempa Bumi’
Terdapat 2 dua besaran yang biasa dipakai untuk mengukur kekuatan gempa bumi : 1   Magnitude  M
Yaitu  suatu  ukuran  dari  besarnya  energi  yang  dilepaskan  oleh  Sumber  Gempa hypocenter. Skala yang biasa dipakai adalah Skala Magnitude dari Richter.
2    Intensitas Gempa  MMI Yaitu  besar  kecilnya  getaran  permukaan  di  tempat  bangunan  berada.  Skala  Intensitas
dibuat  berdasarkan  pengamatan  manusia  terhadap  derajat  kerusakan  yang  ditimbulkan oleh  gempa  terhadap  bangunan.  Skala  Intensitas  yang  biasa  digunakan  adalah  Skala
Intensitas dari Mercalli yang telah dimodifikasi. Acuan yang dipergunakan di indonesia yaitu SNI
– 03 - 1726 - 2002 revisi tentang “Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Rumah dan Gedung”.
Rumah yang dibangun oleh masyarakat tanpa direncanakan dan dilaksanakan oleh para akhli pembangunan.  Indonesia  telah  mempunyai  peraturan  gempa  yang  modern.  Dalam  membuat
peraturan tersebut para ahli telah mempelajari berbagai sumber dan besaran gempa yang pernah terekam, disertai kedalaman dan jenis patahan batuan. Seluruh masukan ini telah diolah secara
probabilitas  untuk  menghasilkan  peta  gempa  Indonesia  yang  mempunyai  6  wilayah,  dimana dalam hal ini dianut prinsip resiko yang seragam untuk seluruh wilayah. Tingkat resiko yang
diambil  sudah  mengikuti  standar  internasional,  yaitu  besaran  gempa  yang  diambil  adalah gempa  500  tahunan,  dengan  kemungkinan  terlampaui  10  selama  umur  gedung  50  tahun.
Dalam  falsafah  peraturan  ini,  suatu  gedung  tidak  boleh  roboh  ketika  terkena  gempa  kuat, meskipun strukturnya bisa rusak.
Ketika  terkena  gempa  sedang,  strukturnya  bisa  mengalami  kerusakan  ringan – namun
dapat  diperbaiki dengan  mudah – tetapi elemen non struktural seperti pasangan bata, langit-
langit, kaca bisa saja rusak. Lingkungan  masyarakat  yang  ada  dewasa  ini  pada  umumnya  sudah  wajib  mengerti
tentang teknik gempa, namun para masyarakat masih banyak tidak mengadopsi peraturan yang ada. Padahal berbagai asosiasi profesi telah seringkali menyebar-luaskan  pengetahuan ini lewat
seminar, simposium, dsb. Karena sebagian besar konstruksi di Indonesia menggunakan beton bertulang. Selain pengetahuan tahan gempa untuk gedung, berbagai panduan untuk membuat
rumah tinggal tambahan sederhana juga telah tersedia.
332
METODE
Konsep hunian tahan gempa adalah bangunan yang dapat bertahan dari keruntuhan akibat getaran gempa, serta memiliki fleksibilitas untuk meredam getaran. Prinsipnya pada dasarnya
ada dua, yaitu kekakuan struktur dan fleksibilitas peredaman. a.
Prinsip dasar kekakuan strukur rumah Prinsip  kekakuan  struktur  rumah  menjadikan  struktur  lebih  solid  terhadap  goncangan.
Terbukti,  struktur  kaku  seperti  beton  bertulang  jika  dibuat  dengan  baik  dapat  meredam getaran  gempa  dengan  baik.  Hal  ini  berarti  perlu  diperhatikan  dengan  sungguh-sungguh
struktur yang dibuat pada saat pembangunan agar dapat lebih kuat dan lebih kaku. Kekakuan struktur dapat menghindarkan kemungkinan bangunan runtuh saat gempa terjadi.
Kolom-kolom dan balok pengikat harus kuat dan ditopang oleh pondasi yang baik pula.
                