Mengontrol Tubing Teknik Pengumpulan Data

302 Gambar 1. Posisi mengapung pada inner tube. PENUTUP KESIMPULAN Berdasarkan uraian diatas ternyata tubing sebagai olahraga rekreasi mampu memberikan kesehatan, kecerian dan peduli terhadap lingkungan alam sekitar. SARAN Merunut dari simpulan diatas saran yang bisa disampaikan yaitu untuk bisa bisa sehat dan ceria serta peduliterhadap lingkungan sekitar cukup dengan melakukan olahraga tubing. DAFTAR PUSTAKA Ancok, Djamaluddin. 2003. Outbound Management Training . Yogyakarta : UII Press BPS. 2002. Statistik Kesejahteraan Rakyat Welfare Statistics. BPS, Jakarta. DEPKES RI. 1999. Paradigma Sehat Menuju Indonesia Sehat 2010. DEPKES, Jakarta. Gunadarma. 2010. Masalah Lingkungan Hidup. Tersedai pada hal http:wartawarga.gunadarma.ac.id 201001makalah-masalah-lingkungan- hidup- putri-juniarti diakses pada 16 November 2013 Helmizer. 2010. “Pengolahan Sampah Bakas Menjadi Asbes” tersedia pada http:inovasikimia.blogspot.com2 01009 pengolahan-sampah-kertas- menjadi- asbes.html?zx=862d7094c0e6fb1e. diakses pada tanggal 18 Nopember 2013 Yogyakarta, 30 November 2016 303 Kong, Wai. 2011. “Pengertian Istilah Tabung Sungai”. Tersedia pada http:www.be- a- traveler.combatarticlestubingtubi ng.sh tml . diakses tanggal 18 Nopember 2012. Krishna, Anand 2001 Sehat Dalam Sekejap dengan meditasi dinamis ananda MEDINA. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Krishna, Anand 200 Seni Memberdaya Diri 1 untuk manajemen Stre dan Neo Zen Riki untuk Kesehatan Jasmani dan Rohani. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Michael Allaby. 1979. Dictionary of the Environment, The Mac Milian Press, Ltd., London. Wendra. 2012. “Daur Ulang Sampah Anorganik”. Tersedia pada file http:wendrapriatama.blogspot.co m201 210tugas-makalah-biologi- umum-ii- daur.html. diakses tanggal 18 Nopember 2013 Otto Soemarwoto. 1973. Analisis Mengenal Dampak Lingkungon, Gadjah Mada University Press. St. Munadjat Danusaputro. 1980. Hukum Lingkungon, Buku I Umum, Binacipta. World Healt Organization. 2003. Health and Development Through Physical Activity and Sport. Geneva, Switzerland; The WHO Document Production Service12 304 PEMANFAATAN SAMPAH MENJADI BARANG BERGUNA Munthoha 1 , Denny Setya Budi 2 , Saipul Bahri 3 , Ade Yanyan Ramdhani 4 , Fadhli 5 , Mitasya Susilo 6 , Alita Sekar Puri 7 , Annisa Dian Pertiwi 8 , Eliyani Susanti 9 Universitas Islam Indonesia Email: dennysneijder10gmail.com ABSTRAK Penelitian ini, Analisis berjudul Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga menjadi barang yang berguna. Masalahnya adalah Cara mengolah dan memanfaatkan limbah rumah tangga sehingga menjadi produk yang memiliki nilai nilai baru dan tinggi? . dan karena itu dengan kreativitas dan semangat memanfaatkan barang bekas kemudian menjadi barang-barang unik dan menarik menarik untuk penampil dan nilai yang tinggi. Dan kami memanfaatkan botol untuk membuat tempat untuk tanaman hidroponik. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan tujuan untuk menyajikan analisis obyektif bagaimana membuat produk dengan pemanfaatan limbah rumah tangga. Kata kunci: Tanaman hidroponik, limbah, Produk ABSTRACT This study, entitled Analysis of Household Waste Utilization into useful items. The problem is How to process and utilize household waste so that it becomes a product that has value to new and high value? ”. and therefore with the creativity and the spirit of utilizing the used goods then become unique and interesting items compelling to the viewer and high va lue. And we utilize the bottles to make a place for hydroponic plant. The method used is descriptive method with the aim to present an objective analysis how to make a product with household waste utilization. Keywords: hydroponic plants, waste, Products PENDAHULUAN Sampah adalah sisa kegiatan sehari- hari manusia dan atau dari proses alam yang berbentuk padat Suyoto, 2008, dan permasalah tentang sampah seperti tidak pernah ada habisnya. Dan laju produksi sampah tidak sejajar dengan pertumbuhan penduduk, namun sejalan dengan meningkatnya pola konsumsi masyarakat. Dan di sisi lain, kapasitas penanganan sampah yang dilakukan masyarkat maupun pemerintah belum optimal. Berdasarkan perhitungan BAPPENAS dalam buku infrastruktur Indonesia pada tahun 1995 perkiraan timbulan sampah di Indonesia sebesar 22,5 juta ton dan akan meningkat lebih dari dua kali lipat pada tahun 2020 menjadi 53,7 juta ton. Sementara di kota besar produk sampah perkapita berkisar antara 600-830 gram per hari. Di Dusun Ngluwar, Desa Ngluwar, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang di RT 04 khususnya, sampah merupakan permasalah yang paling mengganggu. Dikarenakan letak RT 04 yang bersebelahan langsung dengan pasar, sehingga sampah sisa-sisa dagangan dari pasar Yogyakarta, 30 November 2016 305 sangat mengganggu di RT 04. Dan kurangnya kesadaran diri dari pedagang di pasar tersebut untuk membuang sampah sisa hasil dagangannya, sehingga jika siang, saat pasar mulai tutup, sampah berserakan di jalan-jalan,. Meskipun pada saat malam hari terdapat petugas kebersihan yang bertugas untuk membersihkan. Untuk sampah rumah tangga sendiri, para warga di Dusun Ngluwar mereka membakarnya sendiri. Karena di dusun Ngluwar sendiri belum tersedianya bank sampah ataupu TPA sampah. Di era globalisasi ini juga,seperti yang kita ketauhi bahwa peristiwa global warming sedang dialami oleh seluruh Negara di dunia,termasuk di Indonesia .Faktor yang menyebabkan global warming , salah satunya dari sampah. seperti pembakaran plastik yang menghasilkan karbon dioksida yang dapat pula merusak lapisan ozon bumi. Salah stu siasat untuk mengurangi dampak global warming adalah mimilah-milah sampah yang serta memisahkan sampah yang sebagian tidak berguna, namun jika kita lebih kreatif, kita bisa memanfaatkan sampah tersebut menjadi barang yang lebih berrnilai jual. Adapun tujuan dari pengolahan sampah tersebut adalah: Mengurang dan memanfaatkan limbah sampah yang ada di masyarakat.dan dapat di buat menjadi barang yang kreatif, Memberi pengetahuan kepada masyarakat bagaimana penting menjaga lingkungan bersih dan bebas dari sampah. METODE Metode yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah observasi dan wawancara langsung kepada sumber- sumber yang ada pada dusun Ngluwar, sperti para ketua RT, tokoh Masyarakat dan masyarakat dusun Ngluwar itu sendiri. Sestelah melakukan wawancara, kami mendapatkan informasi bahwa di dusun Ngluwar ini permasalahan utamanya adalah sampah. Maka dari itu kami berinisiatif bagaimana mengolah sampah khususnya sampah plastik, untuk didaur ulang. Kami malakukan praktek pengolahan sampah botol bekas air mineral yang akan dimanfaatkan sebagai pot untuk untuk tanaman hidroponik. Tahapan dalam penelitian ini adalah: 1. Mencari bahan baku menanam tanaman hidroponik menggunkan botol bekas air mineral. Pada tahap ini, kami mencari bahan- bahan apa saja yang diperlukan untuk membuat tanaman hidroponik ini, seperti mencari bibit tanaman, tanah, pupuk, dan untuk botol bekas air mineral sendiri, kami memakai botol bekas yang kami gunakan selama kkn. 2. Praktek menanam tanaman hidroponik menggunkan botol bekas air mineral. Praktek pembuatan dilakukan di posko KKN. 306 3. Sosialisasi dan memeperlihatkan hasil menananam tanaman hidroponik kepada masyarakat Pada tahap ini kami tidak mempraktekan langsung kepada masyarakat, kami hanya melakukan sosialisasi dan memperlihatkan hasil jadi tanaman hidroponik yang kami buat. Alat dan Bahan : Alat dan bahan dalam pembuatan tanaman hidroponik menggunkan botol bekas adalah sebagai berikut: 1. Bibittanaman 2. Tanah yang telah dicampur pupuk 3. Sekam padi 4. Botol bekas air mineral 1,5 liter 5. Pisau cutter 6. Gunting 7. Paku Cara pembuatan : 1. Botol plastik bekas air mineral dipotong persegi panjang pada salah satu sisinya. 2. Kemudian pada sisi botol yang lain, diberi lubang dengan cara paku dipanaskan, atau bisa menggunkan solder yang digunkan sebagai aerasi. Diameter lubang kira-kira 1 cm. 3. Media tanam yang sudah disiapkan, dimasukkan ke dalam botol, dengan cara sekam padi berada di dasar, lalu kemudian atasnya diberikan tanah yang telah dicampur pupuk. Setelah media tanam siap, maka tanamlah bibit syuranbuah- buahanbunga yang ingin dibudidayakan. Perlu diperhatikan dalam menanam hidroponik dengan botol, agar penanaman bisa berhasil, yang artinya mendapatkan hasil tanaman yang bagus, tempatkan botol tersebut di tempat yang bisa terkena cahaya matahari. Pada beberapa kasus, tanaman hidroponik mati dan gagal akibat kurang pencahayaan sehingga tanaman kurus dan tidak subur.Selain itu penanaman bibit juga harus dilakukan dengan benar, pastikan bibit yang ditanam pada kedalaman yang tepat. Sebaiknya berjarak lebih dekat dengan dasar botol plastik, supaya bibit mendapatkan nutrisi yang cukup. Kemudian lakukan pengecekan secara berkala untuk menghindari kehabisan nutrisi. Yogyakarta, 30 November 2016 307 HASIL DAN PEMBAHASAN Sumber-sumber sampah : 1. Rumah Tangga Sampah rumah tangga berasal dari dapur rumah tangga, yang biasanya berupa sampah organik. Seperti sisa ayuran, buah-buahan, dan makanan. Namun ada juga sampah anorganik seperti bekas bungkus sampo, pasta gigi, sikat gigi, dan lain sebagainya. 2. Pertanian 3. Pada umumnya sampah pertanian dapat dimanfaatkan sebagai pupuk, makanan ternak. Sampah pertanian contohnya batang-batang padi dan gabah sisa penggilingan padi. 4. Perkantoran Sampah perkantoran pada umumnya adalah kertas-kertas folio atau koran. Sebetulnya sampah kertas adalah yang apling mudah di daur ulang. 5. Pabrik Sampah pabrik biasanya dikenal sebagai limbah. Limbah industri ada yang berbahaya ada juga yang tidak. Sampah pabrik yang berbahaya contohnya limbah kimia yang dihasilkan oleh pabrik-pabrik kimia yang sebgian mengandung racun, sehingga dianggap berbahaya. 6. Rumah sakit Sampah rumah sakit contohnya dalah bekas alat suntik, obat- obatan, botol infus , dan lain- lain 7. Pasar Sampah dari pasar cukup beragam, pada umumnya adalah sisa-sisa sayuran yang layu dan busuk. Jika tidak dikelola dengan baik, maka sampah –sampah tersebut dapat menimbulkan bau yang tidak sedap. Sehingga mengganggu kenyamanan para pembeli. Jenis-jenis sampah: 1. Sampah Organik Sampah organik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan hayati yang dapat didegradasi oleh mikroba. Atau dengan kata lain smapah organik adalah sampah yang dapat mengalami pembusukan secara alami. Contohnya adalah sampah-sampah rumah tangga seperti sayuran, sisa makanan, tepung, kulit buahm dan lain sebagainya 2. Sampah non-organik Sampah non-organik adalah sampah yang terdiri dari barang-barang yang tidak dapat mengalami pembusukan secara alami, atau tidak dapat terurai dengan sendirinya. 308 Contohnya kertas, kaleng, plastik, karet, kaca, dan lain sebagainya. Meskipun sampah non- organik tidak bisa mengalami pembusukan secara alami, namun ssampah non organik dapat didaur ulang. Sampah adalah hasil dari suatu barang yang buang atau terbuang dari sumber aktivitas manusia maupun alam yang tidak memiliki nilai ekonomi dan nilai jual. Kondisi lingkkungan saat ini akibat sampah plastik sudah sangat memprihatinkan. Menurut data dari Kementrian Lingkungan Hidup KLH volume timbunan sampah plastik di Indonesia mencapai 93,24 juta liter per tahun. Apabila hal ini tidak di cegah maka akan menimbulkan dampak negatif pada lingkungan. Plastik merupakan polimer, namun masyarakat umum lebih mengenal polimer dengan nama plastik. “Polimer adalah molekul raksasa yang biasanya memiliki bobot molekul tinggi, dibangun dari pengulangan unit-unit. Molekul sederhana yang membentuk unit-unit ulangan ini dinamakan monomer. Plastik merupakan bahan anorganik buatan yang tersusun dari bahan-bahan kimia yang cukup berbahaya bagi lingkung an. “untuk menguraikan sampah plastik itu sendiriu membutuhkan kurang lebih 100 hingga 500 tahun agar dapat terdegradasi dengan sempurna Arcana, 2009 ”. Di kehidupan sehari-hari, penggunaan bahan plastik dapat ditemukan di hampir seluruh aktivitas kehidupan. Dilihat dari jumlah peduduk Indonsia yang menempati peringkat ke-4 terpadat di dunia, Indonesia bisa jadi mnjadi salah satu penyumbang sampah plastik terbesar di dunia. Apalagi penggarapan pembatasan sampah plastik di indonesia belum digarap dengan baik oleh pemerintah. hal ini Kementrian Lingkungan Hidup KLH . “padahal data KLH menunjukkan dari total volume timbunan sampah diseluruh kabupaten dan kota di Indonesia yang mencapai 666 juta liter per tahun, sekitar 14 persen merupakan sampah plastik atau sebesar 93,24 juta liter per tahun Kompas, 2009 ”. Dampak yang ditimbulkan dari sampah plastik sangat banyak. Diantaranya dapat mencemari air tanah, hewan bawah tanah. Racun-racun dari partikel-partikel plastik yang masuk ke dalam tanah akan membunuh hewan- hewan pengurai di dalam tanah seperti cacing, sehingga akan mnurunkan kesuburan tanah karena plastik akan menghalangi sirkulasi udara didalam tanah dan ruang gerak makhluk yang menyuburkan tanah tersebut. Dampak lainnya dari sampah plastik adalah plastik dapat mengganggu jalur air teresap kedalam tanah, sehingga resapan air menjadi tersumbat yang akhirnya dapat menyebabkan banjir di musim penghujan. Sampah yang menumpuk juga menyebabkan bersarangnya berbagai macam penyakit. Oleh sebab itu perlu dilakukan tidakan lebih lanjut terkait penanganan sampah ini. Yogyakarta, 30 November 2016 309 Dampak sampah bagi manusia dan lingkungan 1. Dampak terhadap kesehatan Salah satu dampak sampah yang paling berpengaruh adalah dampak terhadap kesehatan, karena sampah adalah salah satu sumber penyakit. Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah timbulnya berbagai penyakit, diantaranya: 1. Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit demam berdarah haemorhagic fever dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai. 2. Penyakit jamur dapat juga menyebar misalnya jamur kulit. 3. Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita taenia . Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam pencernaaan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanansampah. 4. Sampah beracun. Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira- kira 40.000 orang meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa Hg. Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator. 2. Dampak terhadap Lingkungan Pencemaran yang dapat ditimbulkan oleh sampah misalnya pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir dan akan memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan umum seperti jalan, jembatan, drainase, dan lain-lain. Bila ditinjau dari segi kesehatan sebagai tempat bersarang dan menyebarnya bibit penyakit, sedangkan ditinjau dari segi keindahan, tentu saja menurunnya estetika tidak sedap dipandang mata. 3. Dampak terhadap Keadaan Sosial dan Ekonomi Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat, seperti bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran dimana-mana. 4. Memberikan dampak negatif terhadap kepariwisataan. Pengelolaan sampah yang tidak baik menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan masyarakat. Hal penting di sini adalah meningkatnya pembiayaan secara langsung untuk mengobati orang sakit dan pembiayaan secara tidak langsung tidak masuk kerja, rendahnya produktivitas. 310 Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak memadai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk pengolahan air. Jika sarana penampungan sampah kurang atau tidak efisien, orang akan cenderung membuang sampahnya di jalan. Hal ini mengakibatkan jalan perlu lebih sering dibersihkan dan diperbaiki. Prinsip Pengolahan Sampah 1. Mengurangi Inggris: reduce Sebisa mungkin meminimalisasi barang atau material yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan. 2. Menggunakan kembali Inggris: reuse Sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang yang sekali pakai, buangInggris: disposable 3. Mendaur ulang Inggris: recycle Sebisa mungkin, barang-barang yang sudah tidak berguna didaur ulang lagi. Tidak semua barang bisa didaur ulang, tetapi saat ini sudah banyak industri tidak resmi Inggris: informal dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang berguna bagi manusia. 4. Mengganti Inggris: replace Teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang-barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama. 5. Mengubah Inggris: recovery Recovery ialah proses pengubahan sampah menjadi bentuk lain, misalnya sampah diubah menajdi energi listrik Pembangkit Listrik Tenaga Sampah PLTSa. Cara menangulangi permasalah sampah 1. Masyarakat diwajibkan membuang sampah pada tempatnya. 2. Pemerintah mengeluarkan peraturan tentang kewajiban masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya. Bagi masyarakat yang melanggar dikenakan hukuman sebagaimana diatur dalam peraturan tersebut. 3. Tersedianya tempat sampah di tempat-tempat tertentu sehingga masyarakat tidak susah membuang sampah di tempat tersebut. 4. Melakukan kerja bakti secara berkala untuk membersihkan lingkungan sekitar dari sampah. 5. Penimbunan Tanah didaerah perkotaan, setiap harinya ribuan meter kubik diangkut ketempat pembuangan akhir. Sampah-sampah yang bertumpuk ini dapat dimanfaatkan untuk menimbun tanah dataran rendah yang akan dijadikan perumahan, ruko atau yang Yogyakarta, 30 November 2016 311 lainnya. Sampah-sampah itu diratakan dan dipadatkan sampai ketinggian yang diinginkan. Marshall Bakar, 2012:32. 6. Pembakaran Sampah Cara pemusnahan sampah dengan pembakaran biasa dilakukan oleh penduduk desa atau pinggiran kota. Cara ini dianggap paling praktis. Namun ada kendala jika dating musim penghujan. Biasanya sampah menjadi basah dan sulit dibakar. Selain itu, pembakaran sampah menyebabkan pencemaran udara. Marshall Bakar, 2012:32 7. Penghancuran Pulverisation Sebagian kota besar telah memiliki mobil pengumpul sampah yang dilengkapi dengan mesin penghancur. Sampah dibuat potongan-potongan kecil sehingga menjadi praktis. Setelah sampah dilumatkan, maka sampah-sampah itu dibuang untuk menimbun dataran rendah atau dibuat pupuk kompos. Marshall Bakar, 2012:32. Beberapa cara untuk mengurangi penggunaan sampah plastik: 1. Membawa tas belanja sendiri saat belanja. Dengan begitu akan sedikit banyak mengurangi konsumsi penggunaan plastik. 2. Jangan langsung membuang botol plastik sesudah minum, karena sebenarnya penggunaan botol masih bagus digunakan kira-kira 5 kali pakai. 3. Lebih baik lagi menggunakan botol minum, sehingga bisa diisi ulang dan tidak perlu botol air mineral lagi. 4. Cara pengendalian sampah yang palin g sederhana adalah dengan menumbuh kan kesadaran dari dalam diri untuk tidak merusak lingkungan dengan sam pah. Selain itu diperlukan juga control sosial budaya masyarakat untuk lebih menghargai li ngkungan, walaupun kadang harus dih adapkan pada mitos tertentu. Peratura n pemerintah juga diharapkan,karena jika tidak maka par a perusak lingkungan akan terus meru sak sumber daya. 312 Hasil pengolahan sampah botol bekas air mineral menjadi pot tanaman hidroponik KESIMPULAN Keadaan lingkungan yang saat ini sudah sangat memprihatinkan akibat sampah. sumber-sumber sampah banyak berasal dari rumah tangga, pertanian, perkantoran, pabrik, rumah sakit dan pasar. Dampak negatif sampah dalam berbagai bidang, diantaranya yaitu dalam bidang kesehatan, dampak terhadap lingkungan, keadaan sosial dan ekonomi, kepariwisataan. Sampah yang banyak menyumbang pencemaran lingkungan adalah sampah non-organik salah satunya sampah plastik. Jumlah pemakaian plastik yang sangat tinggi mengakibatkan sampah yang dihasilkan tinggi pula. Sampah membutuhkan waktu yang sangat lama untuk benar- benar terurai. Membutuhkan waktu sekitar 100-500 tahun. Jadi jika tidak ada penanganan lebih lanjut terhadap sampah plastik ini akan maka semakin bertambah jumlahnya dan akan semakin membahayakan lingkungan. Prinsip-prinsip pengolahan sampah yang dapat dilakukan,yaitu mengurangi Inggris: reduce , menggunakan kembali Inggris: reuse , mendaur ulang Inggris: recycle , mengganti Inggris: replace , mengubah Inggris: recovery . Karena sampah plastik untuk penguraiannya membutuhkan waktu yang sangat lama, jadi limbah sampah plastik dapat dimanfaatkan menjadi suatu kerajinan yang mempunyai nilai. Seperti botol bekas air mineral yang dapat dimanfaatkan sebagai pot untuk tanaman hidroponik. Manfaat yang diperoleh dari pembuatan pot untuk tanaman hidroponik in adalah terciptanya suatu produk alternatif untuk tanaman sebagai salah satu solusi pencemaran lingkungan. REFERENSI 1. Riswan, R., Sunoko, H.R. and Hadiyarto, A., 2011. Pengelolaan sampah rumah tangga di Kecamatan Daha Selatan. Jurnal Ilmu Lingkungan , 9 1, pp.31-38. Yogyakarta, 30 November 2016 313 2. Wijayanto, D.S., Andriyansyah, D., Nurrohmah, S., Wijayasari, D.W., Raharjo, K.S. and Ermawaty, S., 2013. Pemberdayaan Masyarakat Melalui Penerapan Teknologi Karbonasi Sampah Organik Untuk Mengatasi Permasalahan Lingkungan Dan Energi Di Boyolali. Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik dan Kejuruan JIPTEK , 6 1. 3. Rezaistana, F., 2012. Peluang Bisnis Dengan Memanfaatkan Barang Bekas Menjadi Barang Hiasan Unik Bernilai Jual. Karya Ilmiah Mahasiswa S1 Teknik Informatika . 314 POTENSI LEMBAGA DUSUN KLEPU Nursya’bani Purnama, Very Firmansyah, Agung Cahyo, Lalu Muhammad, Rio Condro, Tri Hidayati, Meitha Rizky, Fairus Syafira, Ayuhalinda Ekso Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, UII Email: firmansyah.veryrocketmail.com ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengatur struktur organisasi di Klepu. Klepu adalah salah satu bagian desa Kokap, Kulonprogo. Terletak di dekat Waduk Sermo yang merupakan salah satu waduk terbesar di Yogyakarta. Hal ini desa kecil dengan sekitar 600 orang hidup di atasnya karena banyak orang wisatawan ke negara lainnya. Penduduk desa mayoritas hidup pada pertanian. Mereka membuat gula merah dari pohon Niras. Ada beberapa organisasi yang potensial di Klepu, tetapi tidak memiliki struktur manajemen yang jelas dan hanya sedikit dari mereka yang masih aktif. Proyek ini tentang mengatur dan meninjau struktur organisasi. Metode yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Hasil dari proyek ini adalah anggota dari organisasi tahu apa struktur dan tahu kendala dari organisasi. Selain itu, untuk meningkatkan kualitas dari anggota Kata kunci: Klepu, Kulonprogo, Nira, Brownsugar, Organisasi ABSTRACT The aim of the study was to organize the structure of organization in Klepu. Klepu is one of village part of Kokap, Kulonprogo. Located near Waduk Sermo which is one of biggest reservoir in Yogyakarta. It is small village with around 600 peoples live on it because many peoples traveler to other country. The majority villagers live on agriculture. They made brown sugar from Niras tree. There are several potential organization in Klepu but don’t have apparent structure management and only few of them who still active. The project is about organize and reviewing structure of the organization. The methods used are observation and interviews. The results from the project are members from organization know whats the structure and know obstacle from the organization. Besides, to improve quality from the members Keywords: Klepu, Kulonprogo, Nira, Brownsugar, Organization PENDAHULUAN Konsep lembaga kelembagaan telah banyak dibahas dalam sosiologi, antropologi, hukum dan politik. Dalam bidang sosiologi dan antropologi kelembagaan banyak di tekankan pada norma, tingkah laku maupun adat istiadat. Dalam ilmu politik kelembagaan banyak ditekankan pada aturan main, kegiatan kolektif untuk kepentingan bersama. Dalam ilmu Psikologi menegaskan pentingnya kelembagaan dari sudut pandang tingkah laku manusia. Sedangkan dari ilmu hukum melihatnya dari sudut hukum atau regulasinya serta instrumen dan litigasinya Djogo, dkk, 2003. Lembaga institutations adalah suatu sistem norma untuk mencapai suatu tujuan atau kegiatan yang oleh masyarakat dipandang penting atau secara formal, sekumpulan kebiasaan dan tata kelakuan yang berkisar pada suatu kegiatan pokok manusia. Dengan kata lain lembaga merupakan suatu wadah dimana untuk mengumpulkan beberapa orang yang memiliki Yogyakarta, 30 November 2016 315 visi dan misi yang sama dan menjalakan proses yang terstruktur tersusun untuk melaksanakan berbagai kegiatan tertentu secara runtut. Pendapat para tokoh tentang definisi lembaga sosial : 1. Menurut Koentjaraningkrat : Pranata sosial adalah suatu sistem tatakelakuan dan hubungan yang berpusat kepada aktifitas sosial untuk memenuhi kompleks-kompleks kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat. 2. Menurut Leopold Von Weise dan Becker : Lembaga sosial adalah jaringan proses hubungan antar manusia dan antar kelompok yang berfungsi memelihara hubungan itu beserta pola-polanya yang sesuai dengan minat kepentingan individu dan kelompoknya. 3. Menurut Robert Mac Iver dan C.H. Page : Lembaga sosial adalah prosedur atau tatacara yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antar manusia yang tergabung dalam suatu kelompok masyarakat. 4. Menurut Soerjono Soekanto, Pranata sosial adalah himpunan norma-norma dari segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok dalam kehidupan masyarakat. Selain itu, pengertian lembaga sosial sebagaimana dikemukakan oleh John Lewis Gillin dan Jhon Philip Gillin adalah sebagai berikut : 1. Lembaga sosial merupakan suatu organisasi pada pemikiran dan pola perilaku yang terwujud melalui aktivitas kemasyarakatan. Hasilnya terdiri atas adat istiadat, tata kelakuan, kebiasaan, serta unsur-unsur kebudayaan yang secara langsung atau tidak tergabung dalam suatu unit yang fungsional. 2. Hampir semua lembaga sosial mempunyai suatu tingkat kekekalan tertentu sehingga orang menganggapnya sebagai himpunan norma yang harus dipertahankan. Suatu sistem kepercayaan dan aneka macam tindakan baru akan menjadi bagian lembaga sosial setelah melewati waktu yang sangat lama. 3. Suatu lembaga sosial mempunyai satu atau beberapa tujuan tertentu. 4. Lembaga sosial mempunyai alat-alat perlengkapan yang dipergunakan untuk mencapai tujuan. 5. Suatu lembaga sosial biasanya juga memiliki lambang tertentu yang secara simbolis menggambarkan tujuan dan fungsinya 6. Lembaga sosial memiliki suatu tradisi, baik tertulis maupun tidak tertulis yang merupakan dasar bagi pranata yang bersangkutan dalam menjalankan fungsinya. Tradisi tersebut merumuskan tujuannya dan tata tertib yang berlaku Yudhistira, 2007 316 Pengertian Lembaga Pendidikan Kata lembaga dalam kamus bahasa indonesia modern adalah asal mula, bakal, bentuk asli, badan keilmuan Daryanto, 1994. Dalam bahasa Inggris lembaga dalam pengertian fisik disebut intitute , sarana organisasi untuk mencapai tujuan tertentu, sedangkan lembaga dalam pengertian non fisik atau abstrak adalah institution , suatu sistem norma untuk memenuhi kebutuhan Ali, 1995 Dalam arti sederhana, pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Selanjutnya, pendidikan diartikan sebagai usaha yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa dan mencapai tingkat hidup atau penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental Hasbullah, 2009. Jadi, yang dimaksud dengan Lembaga Pendidikan adalah lembaga atau tempat berlangsungnya proses pendidikan yang dilakukan dengan tujuan untuk mengubah tingkah laku individu ke arah yang lebih baik melalui interaksi dengan lingkungan sekitar. Dalam memberikan pengaruh terhadap perkembangan anak, lingkungan ada yang sengaja diadakan ada yang tidak usaha sadar dari orang dewasa yang normatif disebut pendidikan. Sedang yang lain disebut pengaruh. Lingkungan yang dengan sengaja diciptakan untuk mempengaruhi anak ada tiga, yaitu : lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Ketiga lingkungan ini disebut lembaga pendidikan atau satuan pendidikan. Ciri-ciri Lembaga Sosial Ada lima ciri lembaga sosial, yaitu : a. Lembaga sosial merupakan himpunan pola-pola pemikiran dan tingkah laku yang dicerminkan dalam kegiatan kemasyarakatan dan hasil-hasilnya. b. Lembaga sosial mempunyai taraf kekekalan tertentu. Lembaga sosial mempunyai satu atau lebih tujuan. c. Lembaga sosial mempunyai berbagai sarana untuk menempati tujuannya. d. Lembaga sosial mempunyai lambangsimbol yang khas. e. Lembaga sosial mempunyai tradisi lisan maupun tertulis yang berisikan rumusan tujuan, sikap, dan tindak tanduk individu yang mengikuti lembaga tersebut Gunawan, 2010. Macam-macam Lembaga Sosial Serta Fungsinya Fungsi daripada kelompok sosial dapat bersifat individual dan sosial. Fungsi individual daripada kelompok ialah dalam tarap-tarap tertentu dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan individu, di mana individu-individu melalui kelopmpok dapat dimiliki pengetahuan yang Yogyakarta, 30 November 2016 317 essensial, kecakapan, sikap yang penyesuaian dalam pengalaman-pengalaman pendewasaan nya dalam kelompok yang lebih luas Ahmadi, 2007. a. Lembaga Agama Agama merupakan suatu lembaga atau institusi penting yang mengatur kehidupan rohani manusia. Menurut Emile Durkheim, agama adalah suatu sistem yang terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal yang suci. Kita sebagai umat beragama semaksimal mungkin berusaha untuk terus meningkatkan keimanan kita melalui rutinitas beribadah, mencapai rohani yang sempurna kesuciannya. Fungsi lembaga agama antara lain sebagai: i. Sumber pedoman hidup bagi individu maupun kelompok. ii. Pengatur tata cara hubungan antar manusia, dan antara manusia dengan Tuhannya. b. Lembaga Pendidikan Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan bagi peranannya pada masa yang akan datang. Sekolah merupakan bentuk konkrit dari lembaga pendidikan. Menurut Horton dan Hunt, lembaga pendidikan berkaitan dengan fungsi nyata atau fungsi manifest, yaitu: i. Mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah. Dengan bekal keterampilan yang diperoleh dari lembaga pendidikan seperti sekolah maka seseorang siap untuk bekerja. ii. Mengembangkan bakat perseorangan demi kepuasan pribadi dan bagi kepentingan masyarakat. iii. Melestarikan kebudayaan masyarakat. Lembaga pendidikan mengajarkan beragam kebudayaan dalam masyarakat. iv. Menanamkan ketrampilan yang perlu bagi partisipasi dalam demokrasi. Sedangkan fungsi laten fungsi yang tidak disadari dari lembaga pendidikan adalah sebagai berikut: i. Mengurangi pengendalian orang tua. Keikutsertaan seorang anak dalam lembaga pendidikan seperti sekolah akan mengurangi pengendalian orang tuanya karena yang berperan saat dalam pengajaran dan pendidikan di sekolah adalah para gurunya. ii. Menyediakan sarana untuk pembangkangan. Aturan dalam keluarga atau rumah berbeda dengan aturan di sekolah,maka ada beberapa anak yang ingin mencoba melanggar aturanmembangkang, salah satunya bertujuan untuk menarik perhatian orang tuanya. 318 iii. Mempertahankan system kelas social. Adanya jenjang pendidikan secara tidak langsung telah mempertahankan system kelas sosial seperti adanya kelas-kelas dalam lembaga pendidikan kelas 1 sampai kelas XII iv. Memperpanjang masa remaja. Anak yang bersekolah hingga kelas XII akan menikmati masa remajanya berbeda dengan anak yang berhenti sekolah c. Lembaga Politik Lembaga politik adalah keseluruhan tata nilai dan norma yang berkaitan dengan kekuasaan. Misalnya keanggotaan DPR sebagai sarana aspirasi rakyat. Lembaga politik memiliki beberapa fungsi yaitu: i. Memelihara ketertiban di dalam negeri internal order Lembaga politik memiliki fungsi untuk memelihara ketertiban didalam masyarakat dengan menggunakan wewenang yang dimilikinya, baik dengan cara persuasif penyuluhan maupun cara koersif kekerasan. ii. Menjaga keamanan di luar negeri eksternal order Lembaga politik memiliki fungsi untuk mempertahankan negara dari ancaman atau serangan yang datang dari negara lain melalui jalan diplomasi ataupun dengan perang seperti TNI AL. iii. Mengusahakan kesejahteraan umum general welfare Lembaga politik memiliki fungsi untuk merencanakan dan melaksanakan pelayanan- pelayanan sosial serta mengusahakan pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat seperti organisasi politik yang melakukan bakti sosial. iv. Mengatur proses politik Lembaga politik memiliki fungsi mengatur proses persaingan untuk memperoleh kekuasaan agar tidak mengancam keutuhan masyarakat bangsa dan negara seperti adanya kesepakatan politik dari beberapa partai politik dalam menyikapi kebijakan pemerintah. d. Lembaga Ekonomi Lembaga ekonomi mulai muncul ketika orang mulai membutuhkan produk dari masyarakat atau orang lain yang menyangkut barang-barang kebutuhan pokok. Fungsi lembaga ekonomi antara lain ; i. Memberi pedoman untuk mendapatkan bahan pangan. ii. Memberi pedoman untuk melakukan pertukaran barang atau barter. iii. Memberi pedoman tentang harga jual beli barang. Yogyakarta, 30 November 2016 319 Untuk kegiatan untuk mendapatkan kebutuhan pokok diperlukan lembaga ekonomi yang disebut pasar. Pasar merupakan tempat transaksi jual-beli berbagai kebutuhan pokok masyarakat. Keberadaan pasar telah memudahkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari terutama bahan pangan. Klepu merupakan salah satu desa di daerah Kokap, Kulonprogo. Berlokasi di dekat Waduk Sermo yaitu salah satu waduk terbesar di daerah Yogyakarta yang dikelilingi oleh pepohonan ciri khas Sermo yaitu Pohon Sengon laut. Pada dasarnya, waduk sermo menjadi pusat pengairan di wilayah sekitarnya termasuk dusun Klepu ini. Di dusun Kokap sendiri mempunyai tumbuhan ciri khas selain sengon laut yaitu pohon kelapa yang menjadi sumber mata pencaharian untuk diolah kembali menjadi nilai ekonomis yaitu gula jawa dan gula semut yang mendongkrak perekonomian di dusun Klepu karena mayoritas penduduk dusun Klepu sebagai pengolah hasil dari pohon kelapa yaitu air nira. Di dusun ini ada berbagai bidang yang menjadi daya tarik para peneliti untuk meningkatkan kemajuan dalam berbagai bidang seperti pada bidang Sosial, Budaya, dan Pemerintahan SBP, Ekonomi dan Peningkatan Wirausaha EPW, Prasarana, Sarana, dan Teknologi PST, Kesehatan dan Lingkungan Hidup KLH, dan Dakwah Islamiyah dan Pendidikan DIP, dimana wilayahnya terdiri atas enam RT yang memiliki potensi untuk dikembangkan. Dalam dusun Klepu ini ada berbagai macam lembaga dusun yang saling melengkapi satu samalain dan mempunyai tujuan untuk membangun kemajuan desa. Diantaranya seperti Lembaga bank sampah Bank sampah di Di Dusun Klepu bernama “GIRI UWUH” berkedudukan di dusun klepu,desa hargowilis kokap kulon progo provinsi D.I.Yogyakarta. Sejak 1 januari 2014 Bank sampah sudah melakukan kegiatan-kegiatannya. Berbagai maacam kegiatan bank sampah sangat berdampak positif di dusun klepu ini terutama dalam hal kebersihan dan pengolahan sampah. Maksud dan tujuan di dirikannya bank sampah untuk mengurangi timbunan sampah yang dapat mencemarkan lingkungan, dan juga bisa menciptakan lingkungan yang sehat. Ada berbagai lembaga di dusun Klepu ini seperti Karang Taruna, Bina Keluarga Balita, Kelompok tani, PKK, Koperasi, KKLPMD, Bank Sampah dan Takmir Masjid. Dengan adanya Bank sampah di dusun klepu yang bernama GIRI UWUH di harapkan sifat kepentingan sosial jauh lebih tinggi dan bersifat gotong royong karena pada dasarnya di desa sangat menjujung tinggi sifat gotong royong. Bank sampah juga dapat meningkatkan pengetahuan dan kesejahteraan masyarakat dusun klepu serta dapat meningkatkan kerjasama antar anggota bahkan setiap desa di desa hargowilis. 320 METODE Metode yang digunakan adalah dengan observasi dan wawancara dimana penulis melakukan wawacara terhadap ketua setiap lembaga yang berada di desa Klepu, Hargowilis, Kokap, Kulonprogo. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan dapat diketahui bahwa lembaga yang aa di daerah klepu diantaranya karang taruna, kelompok tani, PKK, BKB, Koperasi, KKLPMD, bank sampah dan takmir masjid. Dari beberapa lembaga tersebut sebagian besar masih mendapati beberapa kendala seperti kurangnya pelatihan, motivasi, ketidak aktifan anggota, kurangnya lembaga manusia untuk mengelola lembaga tersebut dan manajemen waktu yang buruk. Hasil yang didapat dari pendataan lembaga desa ini adalah dapat mengetahui struktur dan kendala yang dialami oleh setiap lembaga, sehingga dapat mmepermudah untuk menanggulangi dan mencegah masalah yang akan dihadapi. Dengan demikian ketika sudah mengetahui struktur setiap lembaga maka dapat meningkatkan kualitas kinerja para anggota setiap lembga dengan demikian lembaga tersebut dapat berjalan dengan efisien. KESIMPULAN Dengan pendataan lembaga desa yang penulis lakukan maka dengan demikian para pihak terkait dapat mendapatkan dampak positif seperti para anggota dari lembaga tersebut dapat mengetahui peran nya sebagai anggota lembaga. Dan dimaksutkan kedepannya lebih aktif untuk terus menjalankan perannya masing-masing dalam lembaga yang ada. Sehingga dapat mencegah problem yang ada pada lembaga tersebut. Banyaknya lembaga yang ada di dusun klepu dapat digunakan sebagai wadah untuk silaturahmi antar individu dalam lingkup dusun, dengan demikian perlunya ke aktifan lembaga- lembaga dusun. Terutama lembaga yang menjadi lembaga unggulan yang ada di dusun. Ini dapat digunakan dasar untuk lembaga lembaga yang lain. Ada juga lembaga yang baru terbentuk yaitu karang taruna, perlunya terus belajar dan kerja keras untuk menjadi baik kedepannya. Dengan demikian setiap lembaga wajib menjalankan tujuan dan sasaran dari lembaga itu sendiri. Sehingga mendapatkan apa yang didapat sesuai latar belakang didirikannya lembaga. Yogyakarta, 30 November 2016 321 REFERENSI [1]http:mrpams.multiply.comjournalitem15?show_interstitial=1u=2Fjournal2 Fitem, Diakses Hari Minggu, 8 September 2016, Jam 20:57 [2] Tim Sosiologi, Sosiologi Suatu Kajian Masyarakat untuk SMA Kelas X , Jakarta : Yudhistira, 2007, hal 58 [3] Daryanto, Kamus Bahasa Indonesia Modern, Surabaya : Apolo, 1994, hal 127 [4] Mohammad Daud Ali dan Habibah Daud, Lembaga-lembaga Islam di Indonesia, Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada, 1995, hal 1 [5] Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada, 2009, hal 1 [6] Drs. H. Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan , Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2003, hal 16 [7] Ary H. Gunawan, Sosiologi Pendidikan, Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2010, hal 28-29 [8]Humam Syaharuddin, 2012, Ciri-Ciri Kurikulum Pendidikan Islam, http:humamsyaharuddin.blogspot.com201203ciri-ciri-kurikulum- pendidikan-islam.html, Diakses Hari Kamis 29 Maret 2012 [9] Drs. H. Abu Ahmadi, Sosiologi Pendidikan , Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2007, hal 86 [10]http:www.edukasi.netindex.php?mod=scriptcmd=Bahan20BelajarMateri20P okokviewid=290uniq=2770, Diakses Minggu 18-Maret-2012, Jam 21:29 [11] Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada, 2009, hal 38-43 [12] Drs. H. Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan , Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2003, hal 17 [13] Hasbullah,. Op.Cit , hal 49-51 [14] Hasbullah, . Ibid, hal 55-56 322 PEMANFAATAN LIMBAH SABUT KELAPA Raden Edi Fitriyanto 1 , Noor Akbar Utama 2 , Maulana Satrio Rahmadani 3 , Ahmad Syarif 4 , Risky Aria Prasetio 5 , Putri Ratnasari 6 , Masayu Laila 7 , Vinny Hanif Aditama 8 , Dewi Sumarah Rahayu 9 Universitas Islam Indonesia email: Adyoutomoyahoo.com ABSTRAK Indonesia merupakan agraria dan tentu memiliki banyak keuntungan baik dari segi kuantitas dan kualitas produk-produknya. Selama waktu ini karena keterbatasan penggunaan dan penguasaan teknologi oleh petani baik dari segi teknologi dan pemasaran industri bagian. Hasil industri pertanian masih terbatas penggunaannya di Dusun Tengah Blimbing adalah kelapa. Selama ini diketahui hanya kerang pengolahan daging kelapa dan kelapa publik. Meskipun ada banyak hal lain yang dapat digunakan untuk pengolahan dan mengambil keuntungan. Namun, penggunaannya masih terbatas baik dari segi varian produk yang dihasilkan oleh pengolahan produksi limbah sisa. KKN UII Unit 80 salah satu hasil produk olahan buah kelapa adalah sabut kelapa. Selama ini orang di dusun Blimbing Tengah hanya mengetahui sabut kelapa digunakan sebagai salah satu salah satu bahan bakar dalam industri baik rumah tangga dan kecil yang membutuhkan energi panas dalam proses produksi. Membuat bantal dari sabut kelapa merupakan salah satu pemanfaatan limbah dari sabut kelapa. Dengan demikian, limbah sabut kelapa menjadi sesuatu yang bernilai ekonomi yang memiliki dampak positif pada masyarakat Dusun Tengah Blimbing. Kata kunci: kelapa bantal sabut, Dusun Tengah Blimbing, limbah, program kerja, coco Sabut ABSTRACT Indonesia is an agrarian and certainly has many advantages both in terms of quantity and quality of its products. During this time because of the limitations of the use and mastery of technology by farmers in terms of both industrial technology and marketing section. The results of the agricultural industry is still limited its use in Dusun Central Blimbing is coconuts. During this known to the public only meat processing coconut and coconut shells. Though there are many other things that can be used for processing and taken advantage. However, its use is still limited in terms of both variants of the products produced by the processing of residual waste production. KKN UII unit 80 one result of processed fruit products of coconut is coconut fiber. During this time people in the hamlet Middle Blimbing just knowing coconut husk is used as one of one of the fuel in both the household and small industries that require thermal energy in the production process. Making the pillow from coconut husk is one of the utilization of waste from coconut husk. Thus, the coconut husk waste into something of economic value which has a positive impact on society Dusun Central Blimbing. Keywords: coconut coir pillow, Dusun Central Blimbing, waste, work programs, coco coir PENDAHULUAN Desa Blimbing merupakan salah satu desa yang terletak di kecamatan Bruno, kabupaten Purworejo dan merupakan salah satu desa yang memiliki hasil bumi yang melimpah. Akan tetapi, dari segi pemanfaatan hasil bumi, masyarakat di Desa Blimbing kurang bisa untuk mengolah dan kurang begitu mengetahui bagaimana cara pemanfaatan yang bagus agar dapat meningkatkan perekonomian warga Desa Blimbing khususnya warga di Dusun Blimbing Yogyakarta, 30 November 2016 323 Tengah. Salah satu hasil bumi dari sektor pertanian yang melimpah di Desa Blimbing adalah buah kelapa. Kebanyakan hasil panen mereka berupa buah kelapa langsung dijual di pasar dan langsung di dijual ke pengepul tanpa melalui proses pengolahan menjadi sebuah produk yang menarik. Begitupun juga dengan limbah dari buah kelapa. Warga di Dusun Blimbing Tengah hanya memanfaatkan sabut kelapa sebagai bahan bakar untuk keperluan rumah tangga dan indutri kecil serta menengah. Dengan kata lain, masyarakat di desa tersebut hanya menjual barang mentah tanpa melalui proses pengolahan terlebih dahulu sehingga pendapatan yang mereka dapatkan kurang maksimal. Selama ini yang diketahui masyarakat luas adalah pengolahan pada bagian daging kelapa dan batok kelapa. Namun, limbah yang didapat dari sabut kelapa bisa kita olah menjadi sesuatu yang bermanfaat dan bernilai ekonomis. Misalnya, penyusun mengambil sabut kelapa sebagai salah satu contoh pemanfaatan limbah yang baik tanpa mencemari lingkungan sekitar. Tulisan ini bertujuan untuk menggambarkan beberapa program yang memanfaatkan limbah dari buah kelapa yaitu untuk menghasilkan sebuah produk dari sabut kelapa seperti bantal, keset, sapu dan lain sebagainya yang dapat dikaitkan dengan industry tepat guna. Selanjutnya, produk seperti bantal dari sabut kelapa ini diolah sesuai dengan mutu dan jenis produk yang dapat diimplementasikan pada perancangan guna memenuhi kebutuhan pasar lokal hingga merambat pasar internasional serta dapat memberi peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat setempat, khususnya di Dusun Blimbing Tengah METODE PENELITIAN Pada penulisan artikel pada pemanfaatan limbah sabut kelapa ini, yaitu: Penelitian ini terdiri atas tiga kegiatan, yaitu survei lokasi mengenai manfaat buah kelapa, pemanfaatannya, serta olahan seperti makanan dan minuman. Sehingga memudahkan warga untuk mengkonsumsinya. Setelah dilakukannya survei, penyusun membuat salah satu produk olahan dari limbah sabut kelapa, yaitu bantal sabut kelapa. Dimana penyusun mengambil sabut kelapa untuk dijadikan sebagai salah satu produk yang kreatif dan inovatif. Setelah itu, dilakukan packaging atau proses pembungkusan sabut kelapa menjadi bantal. Lalu, memepraktikkan cara pembuatan bantal dari sabut kelapa kepada warga di Dusun Blimbing Tengah. Survei lokasi mengenai manfaat buah kelapa Dilakukan survei ke lingkungan Dusun Blimbing Tengah untuk mengetahui seberapa luas pemikiran para warga dalam pemanfaatan kelapa sebagai salah satu produk unggulan yang bagus di Desa Blimbing. Survei ini juga dilakukan juga untuk mengetahui dampak 324 perekonomian yang ditimbulkan ketika para warga kurang bisa berkreativitas dalam mengolah kelapa khususnya limbah kelapa untuk menjadi sesuatu yang bermanfaat. Setelah penyusun memberikan penyuluhan tentang pemanfaatan limbah dari sabut kelapa diharapkan warga dapat meneruskan program tersebut untuk menjadi sesuatu yang dapat diunggulkan di Desa Blimbing. Cara pembuatan bantal dari sabut kelapa Bahan: Sabut kelapa, air, plastik, sarung bantal. Cara pembuatan bantal sabut kelapa: sabut kelapa di sisir menggunakan tangan; direndam memakai air selama 3 hari; lalu dijemur hingga kering; dimasukkan ke dalam plastik; dan setelah itu dimasukkan ke dalam sarung bantal dengan ukuran sesuai selera; sebelumnya dibuat sarung bantal yang dijahit terlebih dahulu. Untuk menghasilkan sabut kelapa yang bagus dan tidak kotor dilakukan perendaman selama 3 didalamnya. Gambar 1. Proses pemotongan sabut kelapa Gambar 2. Sabut kelapa yang telah di sisir Packaging bantal sabut kelapa Penyusun memakai sarung bantal yang sebelumnya penyusun membeli kain yang belum dibuat menjadi sarung. Kain tersebut dijahit terlebih dahulu sesuai ukuran yang diinginkan. Yogyakarta, 30 November 2016 325 Baru dikemas menjadi bantal yang nyaman dan bagus. Packaging ini juga diberikan pelatihan kepada para warga di Dusun Blimbing Tengah bagaimana cara mengemas dan menjadikan sabut kelapa tersebut menjadi sesuatu yang bermanfaat dan menjadi sebagai salah satu produk ciri khas Desa Blimbing. HASIL dan PEMBAHASAN Sabut kelapa merupakan selimut dari buah kelapa. Produk inti dari sabut kelapa adalah sabut kelapa itu sendiri. Dari produk olahan limbah sabut kelapa akan menghasilkan aneka macam derivasi produk yang manfaatnya sangat luar biasa yang mampu memajukan perekonomian penduduk setempat khususnya di Dusun Blimbing Tengah. Pengolahan sabut kelapa sebagai bahan pengisi bantal dan bahan tambahan dalam pembuatan matras ini bisa menjadi salah satu alternative untuk mengurangi limbah dari sabut kelapa yang selama ini jarang sekali dimanfaatkan sebagai salah satu hasil suatu komoditas dari perkebunan kelapa yang tentunya bermanfaat dan mempunyai nilai jual yang tinggi. Dengan adanya perkembangan teknologi yang sangat canggih di era modern sepertai sekarang ini dalam aplikasi secara tepat, sabut kelapa ini telah terbukti bisa menghasilkan nilai ekonomis yang tinggi tentunya dengan nilai kreativitas yang tinggi. Kelebihan dari sabut kelapa itu sendiri yaitu sabut kelapa tahan terhadap jamur, tidak terkena kelembaban, mudah dibersihkan serta mampu menampung air 3x dari beratnya. Sabut 15x lebih lama daripada kapas untuk rusak dan 7x lebih lama dari rami untuk rusak. Gambar 3. Sabut kelapa yang telah dijadi dan dimasukkan ke dala m plastik untuk di packaging 326 Gambar 4. Pemotongan sabut kelapa memakai tangan Produk Sabut Kelapa Sabut kelapa dapat diolah menjadi beragam produk jadi dan setengah jadi yang tentunya meimiliki nilai jual yang tinggi. Produk tersebut anatara lain: bantal, guling, kasur, tali sabut, keset, dan lain sebagainya. Produk olahan sabut kelapa yang dibuat oleh penyusun benar-benar menggunakan sabut kelapa yang di sisir sendiri menggunakan tangan. Lalu, direndam selama tiga hari. Kemudian dijemur untuk mendapatkan hasil serabut kelapa yang bagus dan tahan lama. Produk olahan limbah dari sabut kelapa ini membantu masyarakat dalam menghasilkan kerajianan tangan yang mungkin belum pernah terpikirkan sebelumnya. Pengembangan Desain dan Kerajinan Pengembangan desain dari produk turunan sabut kelapa selama ini dapat dikatakan belum berjalan optimal. Berdasarkan hasil survei kami di Dusun Blimbing Tengah bahwa di desa tersebut belum mempunyai kerajinan tangan yang patut untuk dibanggakan dan menjadi ciri khas desa tersebut. Selama ini warga di desa tersebut hanya menggunakan biting kelapa untuk dijadikan sebagai sapu lidi dan bahkan warga di sana menjualnya. Ini terlihat berarti di desa tersebut tidak mengalami perkembangan design dan kreativitas dari tahun ke tahun. Desain produk yang memanfaatkan sabut kelapa ini umumnya masih bersifat fungsional, diakibatkan karena belum mengalami inovasi. Yogyakarta, 30 November 2016 327 Gambar 4. Sosialisai ke warga Dusun Blimbing Tengah KESIMPULAN Salah satu hasil olahan limbah dari perkebunan, yaitu pohon kelapa. Pohon kelapa memiliki banyak manfaat untuk manusia dan bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat setempat dan menjadi usaha sampingan. Dimulai dari membudidayakan pohon kelapa dan dipasarkan ke pasar lokal hingga merambah pasar internasional. Barang-barang dengan desain yang unik dan berkualitas tinggi dapat dibuat dari bagian-bagian setiap pohon kelapa. Buah kelapa sebagian besar memiliki banyak manfaat, misalnya di bidang interior, furniture, dan lain sebagainya Penggunaan sabut kelapa sebagai salah satu pengurangan limbah dari buah kelapa akan meminimalisir limbah rumah tangga maupun limbah industri. Hal ini seharusnya menjadi perhatian utama pemerintah setempat. Karena, di Dusun Blimbing Tengah sendiri memiliki hasil olahan melimpah namun belum bisa dimanfaatkan dengan baik. Prospek yang didapat dari olahan limbah sabut kelapa sangat menjanjikan. Tentunya dengan ketekunan dan keuletan warga setempat. Penelitian lanjutan diharapkan dengan mewujudkan berbagai prototype desain yang dapat diproduksi masal dengan teknologi tepat guna yang sesuai bagi masyarakat yang tinggal di sekitar area perkebunan kelapa. Akhir kata, hasil penelitian diharapkan dapat memberikan kemajuan pengembangan desain dalam hal pemanfaatan produk dari olahan limbah sabut kelapa sehingga dapat bernilai ekonomi tinggi serta berdampak pada kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan. REFERENSI http:mitalom.comberagam-manfaat-sabut-kela pa. Diakses tanggal 8 September 2016 328 https:kelapaindonesia2020.wordpress.comproduk-dari-kelapaserat-sabut-kelapa. Diakses tanggal 8 September 2016 Yogyakarta, 30 November 2016 329 BANGUNAN RUMAH TAHAN GEMPA DI INDONESIA Sufriyadi, Vito Briyandono, Bobby Faizal G, Yayi Diyah Ayu Palupi, Sandhi Harby Vidista, Nunung Elahayati, Zelvin Praditya I, Luthfia Maula H, Evi Yunimiartiningsih Universitas Islam Indonesia email: 12511085students.uii.ac.id ABSTRAK Gempa bumi merupakan fenomena alam yang tidak dapat dihindari, tidak dapat diprediksi kapan terjadi dan besarnya, dan akan menyebabkan kerugian bagi properti dan kehidupan bagi daerah menderita dalam waktu yang relatif singkat. Konsep perumahan adalah bangunan tahan gempa yang dapat bertahan keruntuhan akibat getaran gempa, serta memiliki fleksibilitas untuk meredam getaran. Pada prinsipnya pada dasarnya ada dua, yaitu pengurangan kekakuan struktural dan fleksibilitas. Kata kunci: Gempa bumi, konsep bangunan tahan gempa ABSTRACT Earthquakes are a natural phenomenon that can not be avoided, can not be predicted when it happened and magnitude, and would cause losses for both property and life for the a fflicted area in a relatively short time. Residential concept is earthquake resistant buildings that can survive the collapse due to earthquake vibrations, as well as having the flexibility to dampen vibration. In principle there are basically two, namely the reduction of structural rigidity and flexibility. Keywords: Earthquakes , concept is earthquake resistant buildings PENDAHULUAN Gempa Bumi merupakan suatu fenomena alam yang tidak dapat dihindari, tidak dapat diramalkan kapan terjadi dan besarnya, serta akan menimbulkan kerugian baik harta maupun jiwa bagi daerah yang ditimpanya dalam waktu relatif singkat Menurut ‘Teori Pelat Tektonik’, para ahli geologi mengasumsikan bahwa dunia terdiri dari beberapa lempengan yang mengambang, dimana masing-masing lempengan tersebut bergerak pada arah yang berlainan sehingga tabrakantumbukan antara dua atau lebih dari lempengan tersebut tidak dapat dihindari, dimana lempeng yang kuat akan melengkung ke atas, itulah peristiwa terjadinya ‘pegunungan’, sedangkan lempeng yang lemah akan terdesak ke bawah atau patah, peristiwa terjadi ‘jurang’. Pada peristiwa tabrakantumbukan tersebut akan terjadinya gesekan antara dua atau lebih lempengan yang mengakibatkan adanya pelepasan ‘energi’ yang besar sekali, yang berpengaruh pada daerah-daerah yang lemah pada lempengan tersebut. 330 Bila daerah lemah berada di daerah puncak, akan terjadi ‘letusan gunung api’ yang diawali dengan adanya ‘gempa vulkanik’. Pada daerah di bawah, bila terjadi patahan pada lempengan, akan terjadi peristiwa ‘gempa tektonik’. Filosofi Bangunan Tahan Gempa adalah sebagai berikut yaitu : a. Bila terjadi Gempa Ringan, bangunan tidak boleh mengalami kerusakan baik pada komponen non-struktural dinding retak, genting dan langit-langit jatuh, kaca pecah, dsb maupun pada komponen strukturalnya kolom dan balok retak, pondasi amblas, dsb. b. Bila terjadi Gempa Sedang, bangunan boleh mengalami kerusakan pada komponen non- strukturalnya akan tetapi komponen struktural tidak boleh rusak. c. Bila terjadi Gempa Besar, bangunan boleh mengalami kerusakan baik pada komponen non-struktural maupun komponen strukturalnya, akan tetapi jiwa penghuni bangunan tetap selamat, artinya sebelum bangunan runtuh masih cukup waktu bagi penghuni bangunan untuk keluarmengungsi ketempat aman. Di dunia ini, berdasarkan hasil pencatatan tentang gempa-gempa tektonik yang terjadi, terdapat 3 tiga Jalur Gempa Bumi, dimana Indonesia dilalui oleh 2 dua jalur tersebut. a. Jalur Sirkum Pasific Circum Pacific Belt Antara lain melalui daerah-daerah Chili, Equador, Caribia, Amerika Tengah, Mexico, California, Columbia, Alaska, Jepang, Taiwan, Philipina, Indonesia Sulawesi Utara, Irian, Selandia Baru, dan negara-negara Polinesia. b. Jalur Trans Asia Trans Asiatic Belt Antara lain melalui daerah-daerah Azores, Mediterania, Maroko, Portugal, Italia, Rumania, Turki, Irak, Iran, Afganistan, Himalaya, Myanmar, Indonesia Bukit Barisan, Lepas pantai selatan P. Jawa, Kep. Sunda Kecil, Maluku. c. Jalur Laut Atlantic Mid-Atlantic Oceanic Belt Antara lain melalui Splitbergen, Iceland dan Atlantik Selatan. Pembagian Jalur ‘Gempa Bumi’ di Indonesia dibagi menjadi 6 wilayah gempa Gambar 1. Wiayah Gempa Indonesia Yogyakarta, 30 November 2016 331 Pengukuran Kekuatan ‘Gempa Bumi’ Terdapat 2 dua besaran yang biasa dipakai untuk mengukur kekuatan gempa bumi : 1 Magnitude M Yaitu suatu ukuran dari besarnya energi yang dilepaskan oleh Sumber Gempa hypocenter. Skala yang biasa dipakai adalah Skala Magnitude dari Richter. 2 Intensitas Gempa MMI Yaitu besar kecilnya getaran permukaan di tempat bangunan berada. Skala Intensitas dibuat berdasarkan pengamatan manusia terhadap derajat kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa terhadap bangunan. Skala Intensitas yang biasa digunakan adalah Skala Intensitas dari Mercalli yang telah dimodifikasi. Acuan yang dipergunakan di indonesia yaitu SNI – 03 - 1726 - 2002 revisi tentang “Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Rumah dan Gedung”. Rumah yang dibangun oleh masyarakat tanpa direncanakan dan dilaksanakan oleh para akhli pembangunan. Indonesia telah mempunyai peraturan gempa yang modern. Dalam membuat peraturan tersebut para ahli telah mempelajari berbagai sumber dan besaran gempa yang pernah terekam, disertai kedalaman dan jenis patahan batuan. Seluruh masukan ini telah diolah secara probabilitas untuk menghasilkan peta gempa Indonesia yang mempunyai 6 wilayah, dimana dalam hal ini dianut prinsip resiko yang seragam untuk seluruh wilayah. Tingkat resiko yang diambil sudah mengikuti standar internasional, yaitu besaran gempa yang diambil adalah gempa 500 tahunan, dengan kemungkinan terlampaui 10 selama umur gedung 50 tahun. Dalam falsafah peraturan ini, suatu gedung tidak boleh roboh ketika terkena gempa kuat, meskipun strukturnya bisa rusak. Ketika terkena gempa sedang, strukturnya bisa mengalami kerusakan ringan – namun dapat diperbaiki dengan mudah – tetapi elemen non struktural seperti pasangan bata, langit- langit, kaca bisa saja rusak. Lingkungan masyarakat yang ada dewasa ini pada umumnya sudah wajib mengerti tentang teknik gempa, namun para masyarakat masih banyak tidak mengadopsi peraturan yang ada. Padahal berbagai asosiasi profesi telah seringkali menyebar-luaskan pengetahuan ini lewat seminar, simposium, dsb. Karena sebagian besar konstruksi di Indonesia menggunakan beton bertulang. Selain pengetahuan tahan gempa untuk gedung, berbagai panduan untuk membuat rumah tinggal tambahan sederhana juga telah tersedia. 332 METODE Konsep hunian tahan gempa adalah bangunan yang dapat bertahan dari keruntuhan akibat getaran gempa, serta memiliki fleksibilitas untuk meredam getaran. Prinsipnya pada dasarnya ada dua, yaitu kekakuan struktur dan fleksibilitas peredaman. a. Prinsip dasar kekakuan strukur rumah Prinsip kekakuan struktur rumah menjadikan struktur lebih solid terhadap goncangan. Terbukti, struktur kaku seperti beton bertulang jika dibuat dengan baik dapat meredam getaran gempa dengan baik. Hal ini berarti perlu diperhatikan dengan sungguh-sungguh struktur yang dibuat pada saat pembangunan agar dapat lebih kuat dan lebih kaku. Kekakuan struktur dapat menghindarkan kemungkinan bangunan runtuh saat gempa terjadi. Kolom-kolom dan balok pengikat harus kuat dan ditopang oleh pondasi yang baik pula.

b. Prinsip flexibilitas

Adanya kemungkinan struktur bangunan dapat bergerak dalam skala kecil, misalnya dengan menggunakan prinsip hubungan rol pada tumpuan-tumpuan beban. Yang dimaksud dengan roll adalah jenis hubungan pembebanan yang dapat bergerak dalam skala kecil untuk meredam getaran. c. Prinsip penggunaan bahan material yang ringan dan “kenyal” Prinsip penggunaan bahan material yang ringan dan “kenyal”, yaitu menggunakan bahan- bahan material ringan yang tidak lebih membahayakan jika runtuh dan lebih ringan sehingga tidak sangat membebani struktur yang ada. Contohnya : struktur kayu dapat menerima perpindahan hubungan antar kayu dalam skala gempa sedang. d. Prinsip massa yang terpisah-pisah Prinsip massa yang terpisah-pisah, yaitu memecah bangunan dalam beberapa bagian menjadi struktur yang lebih kecil sehingga struktur ini tidak terlalu besar dan terlalu panjang karena jika terkena gempa harus meredam getaran lebih besar. Prinsip dasar dari bangunan tahan gempa adalah membuat seluruh struktur menjadi satu kesatuan sehingga beban dapat ditanggung dan disalurkan bersama-sama dan proporsional. Bangunan juga harus bersifat daktail, sehingga dapat bertahan apabila mengalami perubahan bentuk akibat gempa. e. Kesatuan Struktur Struktur Atap, struktur dinding, struktur pondasi Prinsip dasar dari bangunan tahan gempa adalah membuat seluruh struktur menjadi satu kesatuan sehingga beban dapat ditanggung dan disalurkan bersama-sama dan proporsional. Bangunan juga harus bersifat daktail, sehingga dapat bertahan apabila mengalami perubahan bentuk akibat gempa. Yogyakarta, 30 November 2016 333 Gambar 2. Konsep sambungan antara kolom dan balok yang benar f. Pondasi Pondasi merupakan bagian dari struktur yang paling bawah dan berfungsi untuk menyalurkan beban ke tanah. Untuk itu pondasi harus diletakkan pada tanah yang keras. Kedalaman minimum untuk pembuatan pondasi adalah 6- – 75 cm. Lebar pondasi bagian bawah 0,4 m, sedangkan lebar bagian atas pondasi 0,3 m. Seluruh pekerjaan pasangan batu gunung ini menggunakan adukan campuran 1 semen : 4 pasir. Pasangan batu gunung untuk pondasi dikerjakan setelah lapisan urug dan aanstamping selesai dipasang.Pondasi juga harus mempunyai hubungan yang kuat dengan sloof. Hal ini dapat dilakukan dengan pembuatan angkur antara sloof dan pondasi dengan jarak 1 m. Angkur dapat dibuat dari besi berdiameter 12 mm dengan panjang 20 -25 cm. Gambar 3. Hubungan yang kuat antara pondasi dan sloof. g. Beton Beton yang digunakan untuk beton bertulang dapat menggunakan perbandingan 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil. Air yang digunakan adalah ½ dari berat semen FAS 0,5. Mutu yang diharapkan dapat tercapai dari perbandingan ini adalah 150 kgcm 2 h. Cetakan beton bekisting Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan cetakan beton adalah sbb : 1 Pemasangan bekisting harus kokoh dan kuat sehingga tahan terhadap getaran yang ditimbulkan pada saat pengecoran.