Tahap Sosialisasi Prosiding Seminar Nasional Seri 6 Pengabdian 2016
54
HASIL DAN PEMBAHASAN
Materi sosialisasi meliputi pengenalan zat aditif yang berbahaya, serta melakukan uji sederhana zat aditif pada makanan dan minuman. Peserta mendengarkan materi tersebut dengan
antusias dan menunjukkan ketertarikan pada materi yang disampaikan. Suasana penyuluhan dapat dilihat pada gambar 1.
Sosialisasi dimulai dengan penyampaian materi tentang bagaimana cara menjadi konsumen cerdas melalui Sosialisasi Perlindungan Konsumen oleh salah satu Dosen Fakultas
Syariah, Ibu Lusia Nia Kurnianti, S.H., M.H. Kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi tentang Sosialisasi Zat Aditif Pada Makanan dan Minuman.
Materi yang disampaikan adalah tentang macam-macam zat aditif pada makanan yang sifatnya sintesis beserta contoh dari masing-masing zat aditif tersebut dan bahaya jika
mengkonsumsinya. Pada acara tersebut, pemateri menyampaikan pengertian zat aditif dan empat macam zat
aditif pada makanan dan minuman yaitu pemanis buatan, penguat rasa, pengawet maakanan, dan zat warna sintesis.
Zat aditif atau bahan tambaan pangan merupakan sneyawa atau campuran berbagai senyawa yang dengan sengaja ditambhakan ke dalam makanan, terlibat dlaam proses
pengolahan atau penyimpanan dan bukan merupakan bahan utama Chahaya, 2003. Dan menurut Peraturan Mentri Kesehatan RI No. 722MENKESPERIX88 bahan tambahan
pangan adalah bahan yang biasanya tidak digunakan sebagai pangan dan biasanya bukan merupakan bahan khas pangan, mempunya atau tidak mempunyai nilai gizi yang dengan
sengaja ditambahkan ke dalam pangan atau mempengaruhi sifat khas pangan tersebut . Empat macam zat aditif yang disampaikan sebagai berikut :
1. Pemanis Buatan
Menurut Peraturan Mentri Kesehatan RI No. 722MENKESPERIX88 , Pemanis buatan adalah tambahan pangan makanan yang dapat menyebabkan rasa manis pada makanan, yang
tidak atau hamper tidak mempunyai nilai gizi. Tujuan penambahan bahan pewarna pada pangan diantaranya yaitu untuk memberi kesan menarik bagi konsumen, menyeragamkan warna
pangan, menstabilkan warna, menutupi perubahan warna selama proses pengeolahan, dan mengatasi perubahan selama penyimpanan.