Yogyakarta, 30 November 2016
245
memperhatikan dan mencatat tingkah laku subjek selama wawancara, interaksi subjek dengan peneliti dan hal-hal lain yang dianggap relevan sehingga dapat memberikan data
tambahan terhadap hasil wawancara.
d. Teknik Pengumpulan Data
Tehnik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan observasi.
1
Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden
dengan mengunakan alat. Banister dkk dalam Sugiyono, 2005. Sedangkan menurut Poerwandari 2001 adalah percakapan dan tanya jawab yang diarahkan untuk
mencapai tujuan tertentu. Patton dalam Poerwandari, 2001 membedakan wawancara pada tiga pendekatan dasar, yaitu :
a Wawancara mendalam
indepth interviewing
Proses wawancara didasar sepenuhnya pada berkembangnya pertanyaanpertanyaan secara spontan dalam interaksi alamiah. Tipe wawancara demikian umumya
dilakukan peneliti yang melakukan observasi partisipatif. b
Wawancara dengan pedoman umum Dalam proses wawancara ini, peneliti dilengkapi pedoman wawancara yang sangat
umum, yang mencantumkan isu-isu yang harus diliput tanpa menentukan urutan pertanyaan. Pedoman wawancara ini digunakan untuk mengingat peneliti mengenai
aspek-aspek yang harus dibahas sekaligus menjadi daftar pengecek
checklist
. Menurut Guba dan Lincoln dalam Moleong, 2000 menyatakan bahwa ada dua jenis
wawancara, yaitu : a.
Wawancara oleh tim atau panel Wawancara oleh tim berarti wawancara dilakukan tidak hanya oleh satu orang,
tetapi oleh dua orang atau lebih terhadap seseorang yang diwawancarai. Jika cara ini digunakan, hendaknya pada awalnya sudah diminta kesepakatan dan
persetujuan dari terwawancara, apakah ia tidak keberatan diwawancarai oleh dua orang. Di lain pihak, seseorang pewawancara dapat saja menghadapkan dua
orang atau lebih yang di wawancarai sekaligus, yang dalam hal ini dinamakan panel.
b. Wawancara tertutup dan wawancara terbuka Pada wawancara tertutup biasanya yang diwawancarai tidak menyadari bahwa mereka sedang diwawancarai.
246
Mereka tidak mengetahui tujuan wawancara. Sedangkan wawancara terbuka biasanya subjek yang diwawancarai tahu bahwa mereka sedang diwawancarai
dan mengetahui pula apa maksud dan tujuan wawancara. c. Wawancara riwayat secara lisan Jenis ini adalah wawancara terhadap orang-orang
yang pernah membuat sejarah atau yang membuat karya ilmiah besar, sosial ,pembangunan, perdamaian dan sebagainya. Maksud wawancara ini adalah
mengungkapkan riwayat
hidup dan
pekerjaannya, kesenangannya,
ketekunannya, pergaulannya dan lain-lain. d. Wawancara berstruktur
Dalam wawancara berstruktur, pertanyaan dan alternatif jawaban yang diberikan kepada subjek telah ditetapkan terlebih dahulu oleh
interviewer
. e.
Wawancara tidak berstruktur Wawancara tidak berstuktur lebih bersifat informal. Pertanyaan tentang
pandangan, sikap, keyakinan subjek atau tentang keterangan lainnya dapat diajukan secara bebas kepada subjek. Wawancara jenis ini memang tampak luas
dan biasanya direncanakan agar sesuai dengan subjek dan suasana pada waktu wawancara dilakukan. Serta subjek diberikan kebebasan menguraikan
jawabannya dan mengungkapkan pandangannya sesuka hati. Dalam penelitian ini bentuk wawancara yang digunakan adalah wawancara tidak berstruktur, karena
pertanyaan yang diberikan berisi tentang pandangan, sikap, keyakinan subjek atau tentang keterangan lainnya dapat diajukan secara bebas kepada subjek dan subjek
diberikan kebebasan
menguraikan jawabannya
serta mengungkapkan
pandangannya sesuka hati. 2
Observasi
Menurut Patton dalam Poerwandari, 2001 salah satu hal yang penting tetapi sering dilupakan dalam observasi adalah mengamati hal yang tidak terjadi. Hasil observasi
menjadi data yang penting karena : a. Peneliti akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang konteks yang akan
diteliti.
b. Observasi memungkinkan peneliti untuk bersikap terbuka, berorientasi pada
penemuan dari pada pembuktian dan mempertahankan pilihan untuk mendekati
masalah secara induktif. Dengan berada dalam situasi lapangan yang nyata, kecenderungan untuk dipengaruhi berbagai konseptualisasi tentang topik yang
diamati akan berkurang.