Upaya Penanggulangan Teknik Pengumpulan Data
                                                                                Yogyakarta, 30 November 2016
251
membawa semangat jiwa kembali datang. Jika orang tua menunggu sampai mereka pergi orang tua akan menemukan masalah dan akan mengalami sindrom sarangg kosong.
d.  Membuat paket kegiatan kepedulian sosial Orang tua masih dapat berperan serta dalam membantu orang lain melalui kegiatan sosial
f. Beri selamat pada diri sendiri
Walaupun  peran  orang  tua  tidak  pernah  belum  selesai  dilaksanakan,  orang  tua  sudah mencapai  suatu  tujuan.  Orang  tua  sudah  menjadikan  anaknya  sebagai  seorang  dewasa
muda  yang  mandiri,  dimana  hal  ini  bukan  tugas  yang  mudah.  Beri  pujian  untuk  suatu pekerjaan yang berhasil dikerjakan dengan baik.
g. Dapatkan dukungan atau cari dukungan dari keluarga yang lain
Ketika orang tua mengalami perasaan tertekan, kesedihan  yang berlebihan, anak dapat mengunjungi atau dapat meminta pertolongan dokter, perawat, keluarga lain atau kerabat.
Apabila sindrom sarang kosong terjadi berlarut-larut dan tidak diantisipasi, maka seorang ibu  akan  menjadi  sangat  sensitif  dan  sering  berprasangka  negatif.  Seorang  ibu  merasa
anaknya  tidak  lagi  menempatkannya  di  urutan  pertama  dalam  hidup  setelah  anaknya menikah. Ia merasa anaknya lebih memilih pasangannya dari pada dirinya Indriasari
Ivvaty, 2007.
KESIMPULAN
Kepergian anak-anak menimbulkan perasaan yang tidak nyaman bagi para ibu. Perasaan tidak nyaman ini berupa perasaan sedih dan merasa kehilangan anak-anak, bahkan ada  yang
merasa stres, khawatir, dan kehilangan perannya sebagai seorang ibu. Perasaan tidak nyaman ini selalu muncul pada ibu di awal-awal dia harus melepaskan kepergian anak terakhirnya dari
rumah. Perilaku yang sering muncul yang menunjukan bahwa seseorang mengalami
emptynest syndrome
yaitu seperti sering merasa sedih dan kesepian saat hidup sendiri ditinggal orang yang disayangi,  merasa  hidupya  tidak  lagi  berdaya  karena  kurangnya  dukungan  dari  orang
disekitarnya hingga melemahnya kondisi tubuh karena pemikiran negatif yang sering muncul. Adanya  dukungan  sosial  dari  keluarga  dan  upaya  melakukan  stategi
coping
dengan  lebih mendekatkan diri kepada Tuhan, berkumpul bersama teman-teman dan keluarga yang lain, serta
menyibukkan  dirinya  dengan  bekerja,  dapat  membantu  para  ibu  tersebut  menyesuaikan  diri dengan  kepergian  anak-anak  mereka  dari  rumah.  Penyesuaian  diri  ini  pada  akhirnya  dapat
membantu para ibu mencapai kesejahteraan psikologis maupun kemajuan dalam perkembangan hidupnya untuk terus bersemangat menjalani sisa hidupnya.
252
SARAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diperoleh beberapa saran bagi pihak-pihak yang terkait dalam penelitian ini, antara lain:
1 Bagi ibu rumah tangga
Umumnya yang menyebabkan stres pada ibu rumah tangga adalah aktivitas yang statis dan  monoton,  serta
reinforcement
yang  mereka  peroleh  kurang  nyata.  Saran  yang diberikan pada ibu rumah tangga untuk mengurangi stres yang dialami adalah mengikuti
kegiatan-kegiatan  di  luar  rumah,  seperti  arisan,  kegiatan-kegiatan  sosial,  atau  acara perkumpulan yang diikuti oleh para ibu lainnya. Aktivitas tersebut secara tidak langsung
dapat memberikan
reinforcement
bagi ibu rumah tangga berupa relasi-relasi baru  yang memungkinkan  mereka  untuk  melakukan
coping  stress.
Meminimalisir  efek  yang ditimbulkan  oleh
empty  nest syndrome
dapat  dilakukan  dengan  cara  mempersiapkan sedini  mungkin  kondisi  psikis  orang  tua,  khusus  ibu,  dengan  cara  membangun
kemandirian anak sejak dini. Hal tersebut dilakukan agar orang tua, khususnya ibu, dapat menyesuaikan  diri  sejak  awal  saat  anak  telah  dapat  mengurus  dirinya  sendiri.  Selain
mempersiapkan kondisi psikis untuk menghadapi krisis
empty nest syndrome,
orang tua diharapkan  dapat  mengenal  dan  mengetahui
seberapa  besar  kemampuan  dan  kapasitas anak  untuk
hidup  mandiri.  Hal  tersebut  dilakukan  agar  orang  tua  dapat  membangun kepercayaan pada anak saat menjalani kehidupan yang lebih mandiri sehingga rasa cemas
atau khawatir pada anak dapat diminimalisir. 2
Bagi Ibu Bekerja Stres yang dialami oleh ibu bekerja disebabkan karena padatnya jadwal di dalam maupun
di luar rumah yang dijalani oleh ibu bekerja. Saran yang dapat diberikan untuk ibu bekerja adalah  mereka  dapat  mengatur  dan  menyeimbangkan  jadwal  mereka  antara  jadwal  di
lingkungan  tempat  kerja  dan  jadwal  untuk  mengatur  urusan  domestik  rumah  tangga. Selain  menyeimbangkan  jadwal  antara  pekerjaan  di  lingkungan  kerja  dengan  urusan
domestik dalam rumah tangga, ibu bekerja juga dapat menyediakan waktu bagi mereka untuk beristirahat.
3 Bagi  Pihak-Pihak Terkait  RT atau RW setempat Hal-hal  yang dapat  dilakukan oleh
pihak RT atau RW setempat untuk dapat mengurangi dan meminimalisir stres dan
empty nest syndrome
yang dialami oleh para ibu, yaitu membuat suatu kegiatan rutin yang dapat dihadiri  oleh  para  warga,  khususnya  para  ibu,  agar  para  warga  tersebut  dapat
bersosialisasi satu sama lain. Sosialisasi tersebut membuat mereka dapat  berbagi cerita
Yogyakarta, 30 November 2016
253
dan masalah pada individu lainnya dan mungkin mereka dapat  memperoleh saran dari individu lainnya untuk masalah yang sedang meraka hadapi.
4 Bagi peneliti selanjutnya.
Penelitian  tentang  tingkat  stres  tentu  sudah  sangat  umum  dilakukan,  khususnya  pada bidangpsikologi.  Penelitian  mengenai  tingkat  stres  dan
emptynest  syndrome
ini diharapkan  dapat  berkelanjutan,  yaitu  untuk  kedepannya  dapat  dikembangkan  dengan
meneliti  faktor-faktor  lain  yang  mungkin  terkait  dengan  tingkat  stres  dan
empty  nest syndrome,
seperti status sosio ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Akmalah, Nurul. 2014.  Psychological Well-being pada Ibu Usia Dewasa Madya yang
Berada pada Fase Sangkar Kosong, Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi, Vol 02 2.
Poerwandari,  K.  2007.  Pendekatan  Kualitatif  untuk  Penelitian  Perilaku  Manusia. Lembaga  Pengembangan  Sarana  Pengukuran  dan  Pendidikan  Psikologi  Fakultas
Psikologi Univeritas Indonesia. 3.
Santrock,  J.W.  2002.  Life-Span  Development:  Perkembangan  Masa  Hidup  edisi kelima.  Penerj.  Achmad  Chusairi,  Juda  Damanik;  Ed.  Herman  Sinaga,  Yati
Sumiharti. Jakarta: Erlangga. 4.
Tika, Larasati. 2001 . Jurnal Kualitas Wanita Yang Mengalami Menopause . Dibuka di website http:www.dokumen.orgpdf10865. Pada tanggal 6 September 2016
5. Utami, Putri Lila., Ni Wayan S.P., 2012, Perbedaan Tingkat Stres Ditinjau Dari
Empty Nest Syndrome
Dan Status Ibu, Journal Phsycology, Vol.01
254
PENDAMPINGAN MASYARAKAT DESA ARGODADI DI BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT
Bayu Wiyantoko dan Jamalul Lail
Universitas Islam Indonesia Email : Bayu_Wiyantokogmail.com, Jamalul_laingmail.com
ABSTRACT
Pendampingan kesehatan merupakan salah satu bentuk pendampingan yang paling banyak dibutuhkan  oleh  masyarakat  khususnya  desa  Argodadi.  Program  yang  di  lakukan  yaitu  C
ek kesehatan  gratis,  Sosialisasi  DBD,  sosialisasi  pemeriksaan  payudara  sendiri  SADARI  dan
Assessment  geriatri.  Metode  yang  digunakan  untuk    cek  kesehatan  gratis  bertempat  di  Dusun Selogedong,  Dingkikan,  serta  Dumpuh  yang  terdiri  dari
pemeriksaan berat badan, tinggi badan, tensi,  gula  darah,  asam  urat,
serta  edukasi  terkait  masing-masing  penyakit.  Sosialisasi  DBD dilakukan di Dusun Selogedong dilaksanakan dalam 1x tatap muka dengan menggunakan alat bantu
berupa  pamflet  yang  diberikan  pada  warga.  Program  SADARI  dilakukan  dengan  sosialisasi mengenai  kanker  payudara  dan  cara  melakukan  pemeriksaan  payudara  sendiri  SADARI  pada
masyarakat  di  dusun  Sumberan  dari  rumah  ke  rumah.  Assessment  geriatri  merupakan  suatu program  screening  yang  dilakukan  untuk  melihat  kondisi  lansia  dengan  menggunakan  10
pertanyaan penyaring kondisi fisik penglihatan, pendengaran, nutrisi, status dan depresi dengan jumlah 32 lansia total 180 orang. Hasil cek  kesehatan didapatkan di Dusun Selogedong Dusun
Dingkikan dan di Dusun Dumpuh terdapat 94 warga dari 184 orang yang mender ita Hipertensi, 10 orang dari 206 warga yang memiliki kadargula darah sewaktu  200 mgdl, dan terdapat 122 warga
dari  217  yang  mengalami  hiperurisemia  kadar  asam  urat  yang  tinggi.  Hasil  Sosialisasi  DBD berupa  pemahaman  warga  dusun  Selogedong  mengenai  demam  berdarah.  Hasil  Assessment
geriatri pada 32 orang lansia yang ada di Dusun Dumpuh dan dusun Dingkikan didapatkan  lansia yang  hipertensi,  gangguan  memori,  gangguan  penglihatan  ,  gangguan  pendengaran,  gangguan
mobilitas,  Inkontinensia  urin,  penurunan  ber at  badan,  gangguan  depresi,  dan  status  dimensia didapatkan  1  orang  mengalami  gangguan  Intelektual  berat,  5  orang  mengalami  gangguan
Intelektual  sedang,  6  orang  mengalami  gangguan  Intelektual  ringan.  Dari  hasil  pemeriksaan kesehatan warga Desa Argodadi  dapat disimpulkan bahwa kesehatan masih menjadi hal yang perlu
mendapat perhatian dan evaluasi dari pihak kesehatan yang ada dan juga warga khususnya warga Desa Argodadi sendiri.
Key words :, C
ek kesehatan gratis, Sosialisasi DBD, Sosialisasi SADARI dan Assessment geriatri.
ABSTRACT
Mentoring  health  is  one  form  of  assistance  most  needed  by  the  community,  especially  the village  Argodadi.  The  program  will  be  undertaken  ie  free  health  checks,  DBD  socialization,
socialization breast self-examination BSE and the Assessment geriatrics. The method used for free health check housed in Hamlet Selogedong, Dingkikan, and Dumpuh which consists of checking the
weight,  height,  blood  pressure,  blood  sugar,  uric  acid,  and  education  related  to  each  disease. Socialization DBD do in Dusun Selogedong implemented in 1x face to face with the use of tools in
the  form of a pamphlet given to residents. BSE done with the  socialization program about breast cancer and how to perform breast self-examination BSE in the community in the hamlet Sumberan
from house to house. Geriatric Assessment is a screening program conducted to see the condition of the elderly by using 10 questions filter physical condition vision, hearing, nutrition, status and
depression with the amount of 32 elder ly total 180 people. Results of health checks obtained in Hamlet Selogedong Dusun Dingkikan and the Hamlet Dumpuh there are 94 residents of 184 people
suffering from hypertension, 10 of the 206 residents who had kadargula blood when  200 mg  dl, and there are 122 residents of the 217 who have hyperuricemia elevated high uric acid. Results
Dissemination  DBD  villagers  Selogedong  form  of  understanding  regarding  dengue.  Results Assessment of geriatrics at 32 elderly people in the village Dumpuh and hamlets Dingkikan obtained
elderly  hypertension,  memory  impairment,  impaired  vision,  impaired  hearing,  impaired  mobility, incontinence of urine, weight loss, depression, and the status of dementia found 1 person impaired
Yogyakarta, 30 November 2016
255
intellectual  heavy,  five  people  are  being  intellectually  impaired,  6  people  have  mild  intellectual disorders.  From  the  results  of  medical  examination  Argodadi  village  residents  can  be  concluded
that health remains an area that needs attention and evaluation on the part of health providers and citizens, especially citizens Argodadi village itself.
Key words:, free health checks, DBD Socialization, socialization BSE and Assessment geriatrics
.
PENDAHULUAN
Kesehatan  yang  ada  di  Desa  Argodadi  dibilang  cukup  baik,  hal  ini  dapat  terlihat  dari jumlah angka kejadian penyakit yang ditemukan di Puskesmas Sedayu 2  sebagai Puskesmas
pengampu  kesehatan  di  Desa  Argodadi.  Penyakit  yang  paling  banyak  ditemukan  di  Desa Argodadi  diantaranya  adalah  Nasofaringitis  akut,  Reumatik  Arthritis,  Skizofrenia,  dan
Hipertensi. Menurut data statistik dari Puskesmas Sedayu II pada bulan Juli 2016, hipertensi menduduki  urutan  kedua  dari  sepuluh  besar  penyakit  yang  diderita  warga  di  Kecamatan
Sedayu,  Kabupaten  Bantul,  Daerah  Istimewa  Yogyakarta.  Arthritis  gout  menduduki  urutan keempat disusul diabetes melitus yang berada pada urutan kesepuluh. Ketiga penyakit tersebut
termasuk  dalam  penyakit  yang  paling  banyak  diderita  oleh  warga  Kecamatan  Sedayu Puskesmas Sedayu, 2016
. Observasi yang telah dilakukan di Desa Argodadi khusunya Dusun
selogedong ditemukan jumlah angka kejadian DBD cukup tinggi,di dusun sumberan terdapat 1 kasus  ibu  meninggal  akibat  kanker  payudara,  hal  ini  salah  satunya  dipengaruhi  karena
kurangnya  pengetahuan  tentang  kanker  payudara  serta  cara  deteksi  dini  untuk  pemeriksaan kanker payudara dan di Jumlah lansia yang ada di Desa Argodadi khusunya dusun Dumpuh dan
dusun Dingkikan dinilai cukup banyak. Dalam bidang kesehatan, pencegahan merupakan pilar utama untuk menunjang kesehatan
manusia.  Salah  satu  program  terkait  dengan  pencegahan  adalah  screening  kecehatan  cek kesehatan.  Cek  kesehatan  ini  terdiri  dari  pengukuran  tekanan  darah,  gula  darah,  asam  urat,
serta edukasi terkait masing-masing penyakit. Program cek kesehatan ini diharapkan mampu memberikan kesadaran kepada warga akan pentingnya menjaga kesehatan agar terhindar dari
penyakit  seperti  hipertensi,  diabetes  melitus,  serta  arthritis  gout.  Selain  itu,  program  ini bertujuan untuk pencegahan dan deteksi dini. Adapun pencegahan yang dapat dilakukan berupa
mengubah gaya hidup
life style
seperti rajin olahraga, mengontrol pola makan dan berat badan serta  mengurangi  konsumsi  rokok.  Diharapkan  setelah  dilaksanakannya  program  ini  akan
meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan. Hipertensi merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas di Indonesia.
Prevalensi hipertensi terus meningkat seiring bertambahnya usia. Hipertensi merupakan
silent killer
dimana gejala yang dijumpai dapat bervariasi pada masing-masing individu dan hampir
256
sama  dengan  gejala  penyakit  lainnya.  Gejala  tersebut  antara  lain  sakit  kepalarasa  berat  di tengkuk,  mumet  vertigo,  jantung  berdebar,  mudah  lelah,  penglihatan  kabur,  telinga
berdenging tinitus, dan mimisan. Peningkatan tekanan darah yang terjadi secara terus menerus dapat mengakibatkan kerusakan pada ginjal gagal ginjal, jantung penyakit jantung koroner,
dan  otak  stroke  bila  tidak  dideteksi  secara  dini  dan  mendapat  pengobatan  yang  memadai. Menurut  Kementrian  Kesehatan  Republik  Indonesia,  pada  tahun  2013  terdapat  28,5
penduduk Indonesia yang menderita hipertensi, hal tersebut setara dengan 65.048.110 jiwa jika jumlah total penduduk Indonesia adalah 252.124.458 jiwa.
Selain hipertensi, diabetes melitus juga merupakan penyebab mortalitas dan morbiditas yang cukup tinggi di Indonesia. Data dari Riskesdas tahun 2013, diperkirakan jumlah absolut
penderita  diabetes  melitus  di  Indonesia  adalah  sekitar  12  juta  jiwa.  Diabetes  melitus  adalah penyakit  gangguan  metabolik  akibat  pankreas  tidak  memproduksi  cukup  insulin  atau  tubuh
tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif. Insulin adalah hormon yang mengatur keseimbangan kadar gula darah. Akibatnya terjadi peningkatan konsentrasi glukosa
didalam  darah  hiperglikemia.  Individu  dikatakan  menderita  diabetes  melitus,  jika  pernah terdiagnosis menderita diabetes melitus oleh dokter atau belum pernah didiagnosis menderita
diabetes melitus oleh dokter tetapi dalam 1 bulan terakhir mengalami gejala sering lapar, sering haus, seriang buang air kecil dalam jumlah banyak dan berat badan turun.
Demam berdarah dengue merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan gejala berupa demam, nyeri otot dan atau nyeri sendi yang disertai penurunan jumlah
sel leukosit leukopenia,  ruam, pembesaran kelenjar limfa limfadenopati , penurunan jumlah trombosit trombositopenia dan perdarahan diatesis hemoragik Sudoyo, 2010. Jumlah rata-
rata  kasus  DBD  yang  dilaporkan  sebanyak  150.822  kasus  dengan  rata-rata  kematian  1.321 kematian dalam 3 tahun terakhir 2008-2011. Kejadian kasus DBD tahun 2011 sampai dengan
Juni  2011  dilaporkan  sebanyak  16.612  orang  dengan  kematian  sebanyak  142  orang CFR=0,85. Dari jumlah kasus tersebut, angka kematian akibat DBD pada perempuan lebih
tinggi dibanding laki-laki dengan proporsi penderita DBD pada perempuan sebesar 50,33 dan laki-laki sebesar 49,67 Kemenkes, 2011.
Disamping itu, kanker merupakan masalah kesehatan terbanyak di dunia dengan angka kejadian  yang  terus  meningkat  setiap  tahunnya.  Kanker  payudara  dapat  terjadi  pada  setiap
orang, namun kebanyakan terjadi pada usia diatas tiga puluh tahun dengan rerata usia terbanyak adalah rentang usia empat puluh lima sampai dengan empat puluh sembilan tahun 25,2. Di
Indonesia pada tahun 1994 terdapat 23.310 kasus baru kanker dengan kanker payudara terbesar kedua 2743 pasien setelah kanker serviks 4126 pasien. World Health Organisation WHO
Yogyakarta, 30 November 2016
257
menyebutkan bahwa tahun 2012 didapatkan 48,998 kasus baru akibat kanker payudara. Angka kejadian tersebut merupakan insidensi terbesar dibandingkan dengan kejadian kanker servik,
colorectum, ovarium dan paru paru pada wanita Arief Putra et al, 2014. Kanker payudara masih memungkinkan untuk disembuhkan apabila terdeteksi secara dini
dimana belum terjadi proses penyebaran ke jaringan lain. Deteksi dini adanya kanker payudara dapat dilakukan dengan pemeriksaan payudara sendiri SADARI. Pemeriksaan ini diketahui
dapat  mengetahui  adanya tanda keganasaan pada payudara sebesar 75-85. Penemuan awal melalui sadari ini  yang selanjutnya  akan berdampak terhadap proses  pengobatan dan tingkat
kesembuhan serta harapan hidup dari penderita Wan Desen et al, 2013.
Gambar 1. Angka Kejadian Kanker Pada Wanita Di Indonesia pada tahun  2016 jumlah lansia mencapai 30 juta jiwa dan di Desa Argodadi
Khusunya  Dusun  Dumpuh  dan  Dusun  Dingkikan  sebanyak  130  orang.  Pada  saat  memasuki kondisi usia lanjut banyak sekali penyakit degeneratif penyakit yang terjadi pada usia tua yang
sering dijumpai, seperti  darah tinggi, nyeri sendi, diabetes dan stroke. Hal ini terkait dengan perubahan-perubahan  fisik  yang  terjadi  pada  tubuh  lansia  dan  resiko  terjadinya  penyakit
semakin meningkat seiring dengan bertambahnya umur. Angka mortalitas dan mobilitas yang terjadi terutama pada lansia dikarenakan oleh penanganan medis yang tidak memadai, hal ini
karena banyak lansia yang enggan memeriksakan diri ke puskesmas karena merasa bahwa hal tersebut biasa ditemukan pada usia tua sehingga penanganan yang diberikan kurang efektif dan
penyakit telah menjadi kronis lanjut. Melihat hal tersebut perlu kiranya dilakukan
screening
rutin untuk melihat kondisi lansia secara umum, baik dari fisik , mental dan kognitif sehingga tindakan promotif dan preventif pencegahan dapat dilakukan untuk menghindari terjadinya
suatu penyakit dan angka harapan hidup lansia semakin meningkat.
258
METODE
Rangkaian  proses  cek  kesehatan  ini  diawali  dengan  registrasi  peserta,  kemudian dilakukan  informed  consent  secara  lisan  terhadap  peserta.  Menurut  Achadiat,  C,  M  2004,
Dengan  demikian  informed  consent  dapat  diartikan  sebagai  izin  atau  pernyataan  setuju  dari pasien  yang diberikan secara bebas, sadar, dan rasional setelah mendapatkan informasi  yang
dipahami terhadap tindakan atau penyakit dari dokter. Setelah peserta menyatakan diri setuju terhadap  informed  consent,  selanjutnya  dilakukan  tindakan  pemeriksaan.  Tindakan
pemeriksaan  yang  dilakukan  berupa  tensi  tekanan  darah,  pengambilan  darah  untuk  cek  gula darah  dan  asam  urat,  serta  edukasi  untuk  masing-masing  hasil  yang  didapat.  Tindakan  tensi
tekanan  darah  menggunakan  alat  berupa
sfigmomanometer
atau  biasa  dikenal  dengan  istilah tensi meter dan stetoskop. Kemudian, melakukan pemeriksaan kadar gula darah dan asam urat.
Pemeriksaan  kadar  gula  darah  menggunakan  alat  berupa  lanset,  lancing  device,  chip glukosa,  strip  glukosa,  alat  easy  touch  GCU,  kapas  alkohol,  serta  kapas  kering  atau  tissue.
Prosedur  pemeriksaan  kadar  asam  urat  hampir  sama  dengan  pemeriksaan  kadar  gula  darah, yang membedakan hanya chip dan strip yang dipakai. Untuk pemeriksaan asam urat chip dan
strip yang dipakai adalah chip dan strip asam urat yang berwarna orange. Setelah didapatkan hasil pemeriksaan, selanjutnya peserta diberikan edukasi yang disesuaikan dengan hasil yang
didapatkan pada saat pemeriksaan. Edukasi dilanjutkan dengan memberikan pengertian kepada peserta yang terdeteksi mengalami penyakit untuk segera memeriksakan diri ke pusat pelayanan
kesehatan  jika  gejala  yang  muncul  dirasa  mengganggu  aktivitas  sehari-hari.    Edukasi  yang diberikan  terkait  masing-masing  penyakit  yang  diderita  kepada  peserta  bertujuan  untuk
meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan.
Gambar 1. Alat cek kesehatan Setelah  peserta  cek  kesehatan  menjalani  rangkaian  prosedur  pemeriksaan  dan  edukasi,
selanjutnya data yang telah didapat direkap dalam suatu tabel post pemeriksaan hasil kesehatan di  Desa  Argodadi,  Kecamatan  Sedayu,  khusunya  pada  tiga  dusun  dimana  dilakukannya  cek
kesehatan,  yaitu Dusun Dingkikan, Dumpuh, serta Selogedong. Cek kesehatan di  tiga dusun
Yogyakarta, 30 November 2016
259
tersebut  dilakukan  selama  masing-masing  11,5  jam  disetiap  dusun.  Dimana  pemeriksa  akan menunggu warga di lokasi cek kesehatan dan peserta boleh bebas memilih waktu untuk datang
pada kegiatan tersebut.  Cek kesehatan pertama kali dilaksanakan di Dusun Selogedong pada tanggal 13 Agustus 2016, disusul dengan Dusun Dingkikan pada tanggal 21 Agustus 2016, dan
yang terakhir dilaksanakan di Dusun Dumpuh pada tanggal 28 Agustus 2016 Sosialisasi DBD merupakan suatu penyuluhan yang berisi mengenai apa definisi demam
berdarah, penyebab demam berdarah, tanda dan gejala demam berdarah, penanganan pertama demam berdarah dan pencegahan demam berdarah dalam 1x tatap muka dengan menggunakan
alat bantu berupa pamflet untuk mempermudah warga dalam memahami materi yang diberikan. Pelaksanaan  dengan  cara  mengunjungi  arisan  ibu-ibu  dusun  Selogedong  dan  memberikan
beberapa materi tentang demam berdarah. Untuk realisasinya dibutuhkan waktu 2,5 jam.
Gambar 2. Proses sosialisasi DBD Program  SADARI    dilakukan  dengan  melakukan  observasi  terhadap  angka  kejadian
kanker  payudara  di  dusun  Sumberan,  Argodadi,  Sedayu,  Bantul  yang  selanjutnya  dilakukan wawancara  serta  diskusi  mengenai  pemahaman  masyarakat  dalam  deteksi  dini  terjadinya
kanker  payudara.  Setelah  didapatkan  data  tersebut  selanjutnya  melakukan  analisis  mengenai faktor risiko yang mungkin berhubungan dengan kejadian kanker payudara di dusun Sumberan
Argodadi Sedayu Bantul. Berdasarkan hasil observasi tersebut selanjutnya dilakukan kegiatan sosialisasi serta pelatihan mengenai kanker payudara dan cara mendeteksi dini kanker payudara
dengan  melakukan  pemeriksaan  payudara  sendiri  SADARI  pada  masyarakat  di  dusun Sumberan  Argodadi  Sedayu  Bantul  secara  intensif  dari  rumah  ke  rumah.  Sampel  yang
digunakan dalam kegiatan ini adalah wanita dengan rentang usia 20-50 tahun yang merupakan kader posyandu.
260
Gambar 3. Cara Pemeriksaan SADARI Kegiatan sosialisasi serta pelatihan ini dilakukan sebanyak 8 kali dengan cara dari rumah
ke rumah dan membutuhkan waktu selama 2 jam. Setelah dilakukannya kegiatan ini didapatkan tingkat pemahaman masyarakat khususnya kader posyandu meningkat.
Program A
ssessment Geriatri
merupakan suatu program
screening
yang dilakukan untuk melihat  kondisi  lansia  dengan  menggunakan  10  pertanyaan  penyaring  kondisi  fisik
penglihatan,  pendengaran,  nutrisi,  status  dan  depresi.  Kemudian  menilai  skor  SFMMSE
short form of the Mini Mental State Examination
merupakan program pertanyaan singkat yang diajukan  untuk  melihat  status  dimensia  atau  ingatan  dengan  melihat  tingkat  kognitif  atau
Intelektual  pasien.  SFMMSE  merupakan  kuesioner  ringkas  dari  MMSE
Mini  Mental  State Examination
untuk melihat status dimensia, hanya saja karena di dusun Dumpuh dan dusun Dingkikan  banyak warga yang masih berpendidikan rendah. Maka menggunakan SFMMSE.
Proses
Assessment geriatri
dilakukan dari rumah ke rumah dengan jumlah 32 lansia total 130
yang diambil secara acak dengan waktu kegiatan per rumah 30 menit.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Jumlah  peserta  kegiatan  cek  kesehatan  di  tiga  dusun  di  Desa  Argodadi,  Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta adalah sebanyak 223 warga. Dengan
rincian  sebanyak  57  peserta  di  Dusun  Selogedong,  88  peserta  di  Dusun  Dingkikan,  serta  78 peserta di Dusun Dumpuh. Program cek kesehatan ini memiliki target 150 peserta dari ketiga
dusun, oleh karena itu maka persentase keberhasilan program cek kesehatan ini adalah sebesar 148,67  .  Data  hasil  pemeriksaan  didapatkan  penderita  hipertensi  di  Dusun  Selogedong
sebanyak 10 warga 47,61  dari 21 warga yang di cek tekanan darahnya, di Dusun Dingkikan
Yogyakarta, 30 November 2016
261
sebanyak 51 warga 60  dari 85 warga, dan di Dusun Dumpuh sebanyak 33 warga 42,30 dari 78 warga. Angka kejadian hipertensi  di  ketiga dusun  cukup tinggi,  banyak faktor risiko
yang dapat menjadi penyebab. Menurut Sugiharto, A 2007.
Gambar 4. Proses cek kesehatan gratis Faktor risiko terjadinya hipertensi pada masyarakat antara lain: umur, riwayat keluarga,
kebiasaan  konsumsi  makanan  asin,  konsumsi  lemak,  konsumsi  minyak  jelantah,  kebiasaan olahraga,  serta,  obesitas.  Jika  diamati  dari  warga  di  Desa  Argodadi,  khususnya  pada  ketiga
dusun  yaitu  Dusun  Selogedong,  Dingkikan,  serta  Dumpuh,  faktor  risiko  yang  mencetuskan terjadinya  hipertensi  adalah  umur,  riwayat  keluarga,  serta  konsumsi  makanan  dengan  kadar
garam  yang  kurang  terkontrol.  Jika  dilihat  dari  umur,  rata-rata  peserta  yang  mendatangi program cek kesehatan adalah peserta dengan usia diatas 40 tahun, yang mana semakin tinggi
usia  seseorang  maka  akan  semakin  meningkat  risiko  terkena  hipertensi.  Menurut  Duprez,  D 2012, pada usia lanjut, terjadi perubahan pada matriks ekstraseluler berupa penurunan serat
elastin  yang  menjaga  ke-fleksibel-an  pembuluh  darah  dan  peningkatan  serat  kolagen meningkatkan  kekakuan  pada  jaringan  ikat  pada  dinding  arteri,  sehingga  mengakibatkan
pembuluh  darah  pada  usia  lanjut  menjadi  kaku  dan  terjadilah  tekanan  darah  tinggi.  Jika seseorang memiliki riwayat keluarga hipertensi, maka risiko untuk terkena hipertensi juga akan
semakin  besar.  Begitu  juga  dengan  konsumsi  makanan  dengan  kadar  garam  yang  tidak terkontrol,  akan  memacu  peningkatan  tekanan  darah  dengan  cara  garam  akan  menyebabkan
penumpukan  cairan  dalam  tubuh,  sehingga  akan  meningkatkan  volume  dan  tekanan  darah Sugiharto, A., 2007.
Dari data pemeriksaan kadar gula darah didapatkan hasil sebanyak 2 warga 4,87  dari 41  warga  di  Dusun  Selogedong  memiliki  kadar  gula  darah  sewaktu    200  mgdL,  artinya
sebanyak  2  warga  dari  41  warga  Dusun  Selogedong  yang  diperiksa  kadar  gula  darahnya
262
menderita  diabetes  melitus.  Walaupun  sebenarnya  untuk  memastikan  diagnosis  diabetes melitus  banyak  hal  yang  harus  dikonfirmasi,  seperti  melalui  anamnesis,  pemeriksaan  fisik,
bahkan  pemeriksaan  penunjang  yang  berulang.  Untuk  Dusun  Dingkikan  sebanyak  6  warga 7,22  dari 83 warga serta di Dusun Dumpuh sebanyak 2 warga 2,63  dari 76 warga yang
di cek kadar gula darahnya memiliki kadar gula darah sewaktu  200 mgdL. Hasil pemeriksaan kadar asam urat dikatakan tinggi untuk wanita jika  6 mgdL dan untu pria  7 mgdL. Dari
hasil pemeriksaan kadar asam urat didapatkan hasil sebanyak 39 warga 69,64  dari 56 warga di Dusun Selogedong memiliki kadar asam urat yang tinggi. Untuk Dusun Dingkikan  sebanyak
47 warga 55,29  dari 85 warga serta di Dusun Dumpuh sebanyak 36 warga 47,36  dari 76  warga  memiliki  kadar  asam  urat  yang  tinggi.  Menurut  Suiraoka  2012,  makanan  yang
mengandung  purin  dalam  jumlah  tinggi  maupun  sedang,  antara  lain:  jeroan,  udang,  remis, kerang,  ragi,  alkohol,  makanan  kaleng,  kacang-kacangan,  kembang  kol,  bayam,  asparagus,
daun singkong, jamur, daun pepaya, serta kangkung. Di Desa Argodadi jumlah buah melinjo cukup  melimpah,  dan  warga  cenderung  untuk  mengkonsumsi  melinjo  yang  telah  dijadikan
emping. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab tingginya kadar asam urat pada warga di Desa Argodadi, khususnya pada ketiga dusun yang dilakukan cek kesehatan. Selain melinjo, di
Desa Argodadi  banyak terdapat  bayam,  yang mana bayam  cukup diperik sendiri  di  halaman rumah warga, sehingga angka konsumsi bayam di Desa Argodadi cukup tinggi.
Warga desa Argodadi khusuya Dusun Selogedong sudah mengenal lebih dalam mengeai DBD  baik  definisi  demam  berdarah,  penyebab  demam  berdarah,  tanda  dan  gejala  demam
berdarah, penanganan pertama demam berdarah dan pencegahan demam berdarah. Sosialisasi dan Pelatihan SADARI dirasa merupakan cara yang efektif agar masyarakat
menjadi lebih mengerti mengenai kanker payudara dan mengetahui tentang manfaat SADARI. Dengan    pengetahuan  tersebut  selanjutnya  dapat  mendorong  masyarakat  untuk  sadar  akan
kesehatan  payudara.  Upaya  yang  telah  dilakukan  tersebut  diharapkan  dapat  menekan  angka kejadian kanker payudara serta dapat sebagai langkah awal dalam skrining kanker payudara.
Hasil
Assesment  geriatri
pada  32  orang  lansia  yang  ada  di  Dusun  Dumpuh  dan  dusun Dingkikan didapatkan sebanyak 15 orang warga 46,87 terkena hipertensi, 17 orang warga
53,125  mengalami gangguan memori atau daya ingat, 15 orang warga 46,87 mengalami gangguan penglihatan , 7 orang warga 22,58 mengalami gangguan pendengaran, 6 orang
warga  18,75  mengalami  gangguan  mobilitas  kaki,  4  warga  12,5  mengalami Inkontinensia urin, 9 orang warga 28,13 mengalami penurunan berat badan, 4 orang warga
12,5  mengalami  gangguan  depresi,  dan  dari  Skor  SFMMSE  untuk  penyaring  status dimensia  didapatkan  1  orang  3,125  mengalami  gangguan  Intelektual  berat,  5  orang
Yogyakarta, 30 November 2016
263
15,625  mengalami  gangguan  Intelektual  sedang,  dan  6  orang  18,75  mengalami
gangguan Intelektual ringan.
Gambar 5. Proses assessment geriatric
KESIMPULAN
Dari Pemeriksaan kesehatan angka kejadian hipertensi dan asam urat di Desa Argodadi, Kecamatan  Sedayu,  Kabupaten  Bantul,  Daerah  Istimewa  Yogyakarta  cukup  tinggi.  Hal  ini
dipengaruhi oleh kebiasaan terlebih pola makan warga masyarakat yang gemar mengkonsumsi makanan  asin,  konsumsi  emping melinjo, serta bayam  yang cukup tinggi di  Desa Argodadi.
Dampak dari program cek kesehatan ini adalah dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman warga mengenai arti penting kesehatan.
Berdasarkan  kegiatan  tersebut  dapat  disimpulkan  bahwa  mayoritas  masyarakat  dusun Sumberan, Argodadi, Sedayu, Bantul belum mengetahui mengenai cara Pemeriksaan Payudara
Sendiri SADARI untuk deteksi dini kanker payudara. Kanker payudara merupakan salah satu penyakit  dengan  prognosis  yang  buruk  namun  apabila  terdeteksi  secara  dini  maka
dimungkinkan mememiliki  tindak lanjut  yang lebih  baik  sehingga kejadian kanker payudara dapat dicegah dengan dilakukan dengan pemeriksaan SADARI secara teratur .
Program sosialisasi DBD yang dilakukan di Dusun Selogedong dihadiri oleh peserta 29 orang  dengan  minat  peserta  saat  mengikuti  program  baik  dan  sengat  antusias,  hal  ini  dapat
dilihat  dari  kehadiran  peserta  yang  biasanya  hadir  sebelum  program  dimulai  serta  aktifnya peserta bertanya, berinteraksi saat pelaksanaan program berlangsung.
Dari
Assessment geriatri
yang dilakukan banyak lansia yang mengalami Hipertensi dan penyakit degeneratif seperti gangguan penglihatan, dan pendengaran, penurunan berat badan
dan ada beberapa yang mengalami depresi. Dilihat dari skor
dimensia
atau ingatan warga desa Argodadi rata-rata memiliki tingkat kognitif yang baik namun ada beberapa yang mengalami
ganggguan intelektual ringan, sedang dan berat. Hal ini kemungkinan karena pendidikan lansia
264
di Desa Argodadi masih termasuk rendah sehingga stimulasi dan latihan untuk meningkatkan daya ingat masih kurang sehingga perlu selalu dilatih.
SARAN
Untuk  program  cek  kesehatan  ke  depanya,  sebaiknya  disertakan  dengan  program pengobatan  gratis.  Agar  hasil  pemeriksaan  yang  telah  diketahui,  dapat  langsung  dilakukan
tatalaksana terkait masing-masing penyakit.
REFERENSI
Achadiat,  C,  M.,  2004.    Dinamika  Etika  dan  Hukum  Kedokteran  dalam  Tantangan  Zaman. Jakarta : EGC
Candra, A., 2010. Demam Berdarah Dengue: Epidemiologi,  Patogenesis,  dan  Faktor
Risiko Penularan.
Aspirator.
22: 110- 119
Duprez,  Daniel.,    Treatment  of  Isolated  Systolic  Hypertension  in  the  Elderly.  Expert  Rev Cardiovasc., 2012:1011:1367-1373
Forman, J, P., Stampfer, M, J., Curhan, G, C.,  Diet and Lifestyle Risk Factors Associated With Incident Hypertension in Women. JAMA., 2009:3024:401-411
Kemenkes, 2011. Modul Pengendalian Demam Berdarah
Dengue. Jakarta:
Bakti Husada.
Misnadiarly., 2007. Rematik: Asam Urat-Hiperurisemia, Arthritis Gout. Jakarta : Pustaka Obor Populer
Pengurus  Besar  Ikatan  Dokter  Indonesia.,  2013.  Panduan  Praktis  Klinis  Dokter  Pelayanan Kesehatan Primer. Jakarta : Indonesia
Perkumpulan  Endokrinologi  Indonesia  Perkeni.,  2011.  Konsensus  Pengelolaan  dan Pencegahan Diabetes Melitus tipe 2 di Indonesia 2011. Jakarta : Indonesia
Respati, D., Penginderaan Jauh dan Sistem   Informasi Geografis untuk Perkiraan  Kejadian Luar Biasa Penyakit Demam  Berdarah Dengue di Kota Yogyakarta.
Jurnal  Penelitian Humaniora.
142: 1- Sudoyo  A,W.,  Setiyohadi,  B.,  Alwi,  I.,  Simadibrata,  M.,  Setiati,  S.,  2014.  Buku  Ajar  Ilmu
Penyakit Dalam Jilid II Edisi VI. Jakarta : Interna Publishing Sugiharto,  Aris.,  2007.  Faktor-Faktor  Risiko  Hipertensi  Grade  II  pada  Masyarakat,  Tesis,
Program Pascasarjana Magister Epidemiologi, Universitas Diponegoro Suiraoka., 2012. Penyakit Degeneratif. Yogyakarta : Nuha Medika
Yogyakarta, 30 November 2016
265
ANALISIS KUALITAS KANDUNGAN AIR BAKU DESA MUNGGUNG DAN MENETUKAN SOLUSI PENGOLAHAN AIR YANG TEPAT
Eko Siswoyo
Universitas Islam Indonesia Email : juitajuitari24gmail.com
ABSTRAK
Air bersih merupaka n suatu kebutuhan terpenting bagi masyarakat, khususnya masyarakat Desa Munggung. Sampai saat ini masalah air bersih masih merupakan faktor masalah utama yang
ada  di  Desa  Munggung.  Merancang  teknologi  pengolahan  air  untuk  suatu  daerah,  mudah  dan murah  yakni  dengan  teknologi  filter  air  sederhana.  Filtrasi  adalah  proses  yang  digunakan  pada
pengolahan  air  bersih  untuk  memisahkan  bahan  pengotor  partikulat  yang  terdapat  dalam  air. Penelitian ini bertujuan menganalisa kualitas air yang bersumber dari tandon air  yang berada di
Desa Munggung dengan parameter bau, rasa, pH, Magnesium Mg, Mangan Mn, dan kekeruhan sesuai dengan standar Peraturan Menteri Kesehatan Permenkes No. 416MENKESPERIX1990.
Setelah diteliti menggunakan filter air sederhana, air yang tertampung lebih bersih, karena kotoran- kotoran  yang  terdapat  dalam  air  tersebut  telah  tersaring  oleh  bahan-bahan  yang  dimasukkan
kedalam pipa, air ini sudah dapat digunakan untuk keperluan rumah tangga namun belum dapat dikonsumsi secara langsung karena didalam air tersebut masih banyak terkandung patogen yang
berbahaya. Hal ini menunjukkan masih perlu adanya evaluasi mengenai flow air masuk dan flow air  keluar,  selain  itu  dari  segi  konstruksi  masih  harus  banyak  perbaikan  pemberian  shock  pada
pipa sambungan.
Key words : filter air, air bersih
ABSTRACT
Water is an important requirement for people, especially the village of Munggung. Until now, the  problem  of clean water is still a major problem  factor  in the  village  Munggung. Designing a
water  treatment  technology  to  a  region,  that  is  easy  and  inexpensive  with  simple  water  filter technology.  Filtration  is  a  process  used  in  water  treatment  to  separate  impurities  particulates
contained  in  water.  This  study  aimed  to  analyze  the  quality  of  water  from  the  wa ter  tank  in  the village  Munggung  with  parameters  odor,  taste,  pH,  Magnesium  Mg,  manganese  Mn,  and
turbidity in accordance with the standards of Ministry of Health Permenkes No. 416  Menkes Per  IX  1990. Having examined using a water filter is simple, water being stored cleaner, because
of impurities contained in water that has been filtered by the materials inserted into the pipe, this water can be used for domestic purposes but can not be consumed directly because in the water still
contained many harmful pathogens. This show is still need for an evaluation of the incoming water flow and water flow out, other than that in terms of construction, it needs a lot of improvement the
provision of shock on the pipe connection.
Key words : air filter , clean air
PENDAHULUAN
Latar Belakang Universitas Islam Indonesia UII dalam mewujudkan cita-cita UII yang berbeda dengan
universitas lainnya dimana menerapkan empat dharma. Pada pasal 5 Statuta UII menyatakan
266
pendidikan  dan    pengajaran,  penelitian,  pengabdian,  dan  dakwah  Islamiyah  adalah  empat dharma yang diberlakukan UII semenjak ditetapkannya tahun 2005. Kuliah Kerja Nyata KKN
masuk  dalam  dharma  pengabdian  dimana  KKN  adalah  wadah  bagi  mahasiswa  untuk menerapkan ilmu yang didapatkan dari bangku kuliah yang dimana akan diaplikasikan secara
langsung  kekehidupan  bermasyarakat  secara  nyata.  Dasarnya  program  KKN  mengharapkan mahasiswa    membantu  desa  yang  memang  berpotensi  untuk  mengembangkan  potensinya
sehingga tidak stagnan dan membantu permasalahan yang ada pada masyarakat tersebut. Kecamatan Karangdowo, khususnya desa Munggung sendiri memiliki potensi pertanian
dan  peternakan  yang  hingga  kini  masih  bisa  dikembangkan.  Dalam  hal  pertanian  desa Munggung bergerak di sektor pertanian padi. Padi sendiri adalah tumbuhan yang membutuhkan
pengairan yang sangat banyak, dikarenakan dalam pertumbuhannya padi harus terendam oleh air agar tumbuhan ini tetap bisa hidup.
Terkait  air  baku  masyarakat  yang  ada  di  desa  Munggung  dapat  dikategorikan  tidak kesulitan  jikalau  tidak  dalam  kondisi  kemarau  panjang.  Akan  tetapi  permasalahan  yang  ada
pada desa tersebut ialah kualitas kandunga air yang terdapat pada sumber air baku sangat jelek. Dimana  keluhan  masyarakat  atas  kandungan  air  baku  yang  berasal  dari  sumur  dangkal
masyarakat apabila dikonsumsi dengan cara menggunakannya untuk konsumsi air minum maka timbul endapan mineral.
Perlu adanya penanganan terkait dengan sumber air masyarakat desa Munggung dengan malukakan pengolahan air skala kecil atau pengolahan air secara sederhana.
Dengan adanya pengolahan air secara sederhana diharapkan kualitas air baku masyarakat desa  Munggung  sedikit  meningkat.  Dengan  dilakukannya  pengujian  sumber  air  baku
masyarakat yang dilakukan pengujannya di laboratorium. Hal yang dapat diperhatikan sebelum dilakukan pengujian air baku tersebut yaitu keluhan masyarakat atas sumber air yang mereka
konsumsi. Dilakukan dengan merasakan dari fisik melalui bau dan tingkat kekeruhan airnya. Kualitas air secara fisik Kimia Dan biologi
Penelitian ini bertujuan untuk: a. memahami jalannya proses filter air.
b. Menganalisa kualitas air yang bersumber dari Desa Munggung dengan parameter bau, rasa, pH, dan kekeruhan air sesuai dengan standar Peraturan Menteri Kesehatan Permenkes.
TINJAUAN PUSTAKA
Filtrasi  adalah  suatu  proses  pemisahan  zat  padat  dari  fluida  cair  maupun  gas  yang membawanya  menggunakan  suatu  medium  berpori  atau  bahan  berpori  lain  untuk
Yogyakarta, 30 November 2016
267
menghilangkan sebanyak mungkin zat padat halus yang tersuspensi dan koloid. Secara umum filtrasi  adalah  proses  yang  digunakan  pada  pengolahan  air  bersih  untuk  memisahkan  bahan
pengotor  partikulat  yang  terdapat  dalam  air.  Pada  prosesnya  air  merembes  dan  melewati media  filter  sehingga  akan  terakumulasi  pada  permukaan  filter  dan  terkumpul  sepanjang
kedalaman  media  yang  dilewatinya.  Filter  juga  mempunyai  kemampuan  untuk  memisahkan partikulat semua ukuran termasuk didalamnya algae, virus, dan koloid-koloid tanah.
Menurut Baker 1948, filtrasi tetap menjadi salah satu teknologi mendasar terkait dengan pengolahan  air.  Digunakannya  media  filter  atau  saringan  karena  merupakan  alat  filtrasi  atau
penyaring  yang  memisahkan  campuran  solida  likuida  dengan  media
porous
atau  material
porous
lainnya  guna  memisahkan  sebanyak  mungkin  padatan  tersuspensi  yang  paling  halus. Dan penyaringan ini merupakan proses pemisahan antara padatan atau koloid dengan cairan,
dimana prosesnya bisa dijadikan sebagai proses awal
primary treatment
. Menurut Tjokrokusumo 1995, pada pengolahan air baku dimana proses koagulasi tidak
perlu dilakukan, maka air baku langsung dapat disaring dengan saringan jenis apa saja termasuk pasir  kasar.  Karena  saringan  kasar  mampu  menahan  material  tersuspensi  dengan  penetrasi
partikel yang cukup dalam, maka saringan kasar mampu menyimpan lumpur dengan kapasitas tinggi.
Karakteristik  filtrasi  dinyatakan  dalam  kecepatan  hasil  filtrat.  Masing-masing  dipilih berdasarkan pertimbangan teknik dan ekonomi dengan sasaran utamanya, yakni menghasilkan
filtrat yang murah dengan kualitas yang tetap tinggi. Dikarenakan juga karena air olahan yang akan disaring berupa cairan yang mengandung butiran halus atau bahan-bahan yang larut dan
menghasilkan endapan, maka bahan-bahan tersebut dapat dipisahkan dari cairan melalui filtrasi Kusnaedi,1995.
METODE Materi Kegiatan
Ketersediaannya sumber air yang ada di Desa Munggung tidak mengalami kesulitan akan tetapi permasalahan yang ada masyarakat tidak berani mengelola sumber air sebagai air minum
dan  tidak  menggunakan  air  tersebut  sebagai  kegiatan  masak –  memasak  karena  tingginya
endapan yang ada. Terkait  dengan  tingginya  tingkat  kesadahan  pada  sumber  air  masyarakat  maka  dapat
dilakukan  dengan  menganalisa  kandungan  yang  ada  pada  sumber  air  baku  masyarakat  Desa Munggung dengan pengujian laboratorium dengan menentukan parameter apa saja yang akan
268
diuji. Sedangkan solusi yang akan diberikan yaitu dengan melakukan filter air penyaringan air secara sederhana. Dengan demikian dimaksudkan agar tingkat pencemar yang ada pada air bisa
berkurang.
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: pasir, kerikil, lem pipa PVC, kapas filter  aquarium,  dan  arang  aktif.  Sedangkan  alat  yang  digunakan  untuk  membuat  filter  air
adalah: Kran air ½ dim, shock pipa 1 dim, shock pipa ½ dim, L ½ dim, dob pipa paralon 4 dim, Pipa paralon ½ dim, pipa paralon 4 dim.
Jalannya Kegiatan
Waktu  dan  tempat  pelaksanaan  filter  air  sederhana  dilakukan  di  Desa  Munggung, Karangdowo, Klaten, pada tanggal 06 sampai 28 agustus 2016.
Rencana Kegiatan
Kegiatan dilakukan melibatkan masyarakat desa Munggung khususnya perangkat desa. Pembuatan filter air  dilakukan dengan mengunakan arang aktif dengan bahan lain yaitu pasir,
kerikil, lem pipa PVC dan kapas filter aquarium. Semua bahan ini berada dalam sebuah pipa,
yang berfungsi sebagai penjernih air.
PEMBAHASAN
Proses  Penjernihan  air  bertujuan  untuk  menghilangkan  zat  pengotor  atau  untuk memperoleh air yang kualitasnya memenuhi standar persyaratan kualitas air seperti :
a  Menghilangkan gas-gas terlarut b  Menghilangkan rasa yang tidak enak
c  Membasmi bakteri patogen yang sangat berbahaya d  Mengelolah agar air dapat digunakan untuk rumah tangga dan industri
e  Memperkecil sifat air yang menyebabkan terjadinya endapan dan korosif pada pipa atau saluran air lainnya.
Dari hasil pengujian teknologi saringan air sederhana yang dilakukan,   semakin   tebal dan   semakain banyak bahan  yang digunakan  maka  air  kotor  yang  disaring  akan  lebih
bersih  dari sebelumnya,   karena   kotoran   yang   terdapat dalam   air   telah  tersaring pada bahan-bahan yang digunakan.
Hasil yang diperoleh dari pembuatan filter air sederhana yaitu air yang semulanya keruh berubah  menjadi  jernih.  Hal  tersebut    dikarenakan  dalam  pembuatan  alat  saring  ketebalan
tertinggi terdapat pada pasir. Pasir dapat menjernihkan air secara optimal. Semakin tebal pasir yang digunakan semakin jernih air yang dikeluarkan. Namun, karena masih bersifat protitipe
Yogyakarta, 30 November 2016
269
maka perlu adanya evaluasi mengenai flow air keluar dan flow air masuk. Selain itu, dari segi konstruksi masih harus banyak perbaikan pemberian shock pada pipa.
KESIMPULAN
1. Proses pembuatan filter air secara umum berlangsung baik. Walaupun memakan waktu
yang cukup lama. 2.
Kandungan Mn yang terdapat pada air bersih desa Munggung merupakan kandungan yang paling tinggi dalam air.
REFERENSI Kusnaedi. 1995. Penjernihan Air. Fisika Terapan. bandung
Darmasetiawan.  2001.  Teori  dan  Perencanaan  Instalasi  Pengolahan  Air,  Bandung:  Yayasan
Suryono.
Tjokrokusumo, KRT. 1998. Pengantar Engineering Lingkungan, STTL “YLH”, Yogyakarta.
270
IMPLEMENTASI 5R PADA BALAI DESA RIMUN, KECAMATAN LOANO, KABUPATEN PURWOREJO
Irawan Jati
1
, Pamade Hatta
2
,Candra Yoga Adiyanto
3
, Ahmad Zarirudin Haki
4
, Andi Abdul Rahman Wahid
5
, Indah Lestari
6
, Alfrista Pramaidenta Pramana
7
, Rizky Yuliantari
8
, Tasya Pradipta
9
1Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia Email: deden.hattagmail.com
ABSTRACT
The condition of physical workplace is being one of the most important factors in the macro ergonomic system. Clean, neat, well-arranged and pleasant condition will automatically bring good
atmosphere in supporting working process. Time, raw material and space wastes can be eliminated in  order  to  achieve  better  improvement  in  the  working  condition.  A  good  principle  or  working
condition must cover the cleanliness,  the  correct  placement  of  the  equipment,  priority  of  safety process  and  assurance  of  the working  process  can  be  run  efficiently  and  effectively.  One  of
the  tools  to  establish  comfortable  job atmosphere is by implementing 5S methods that is known as  seiri,  seiton,  seiso,  seiketsu  and  shitsuke.  The  method  represents  several  phases  in  managing
condition  of  workplace  which  impacts  the  job  effectiveness,  efficiency  and  working  safety.This research  is  conducted  to  overcome  the  problem  above.  By  designing a system  with  the  basis  of
macro  ergonomic  especially  participatory  approach,  the  research  will  present ways to improve packaging workplace at CV. Valasindo. The purpose of this research is to analyze 5S implementation
as  an  effort  for  improving  working  condition  effectively.  By  using  Wilcoxon  non- parametric analysis for data processing, it shows that significant value p is 0,005 p 0,05. The final conclusion
shows  there  is  improvement  in  workplace  condition  after  implementing  5S  methodology.The productivity of packing increases 12,5 from 434 unit packed before 5S and 488 unit packed after
5S.
Keyword: Macroergonomic, Ergonomic participatory, 5S, Packing
ABSTRAK
Kondisi kerja fisik menjadi salah satu faktor yang paling penting dalam sistem  ergonomis makro.  ,  Rapi,  kondisi  baik-diatur  dan  menyenangkan  bersih  secara  otomatis  akan  membawa
suasana  yang  baik  dalam  mendukung  proses  kerja.  Waktu,  bahan  baku  dan  ruang  limbah  dapat dihilangkan untuk mencapai perbaikan yang lebih baik dalam kondisi kerja. Sebuah prinsip yang
baik  atau  kondisi  kerja  harus  mencakup  kebersihan,  penempatan  yang  benar  dari  peralatan, prioritas  proses  keselamatan  dan  jaminan  dari  proses  kerja  dapat  berjalan  secara  efisien  dan
efektif. Salah satu alat untuk membangun suasana kerja yang nyaman adalah dengan menerapkan 5S metode yang dikenal sebagai seiri, seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke. Metode ini merupakan
beberapa  tahapan dalam  mengelola  kondisi  tempat  kerja  yang  berdampak  pada  efektifitas  kerja, efisiensi  dan  safety.This  bekerja  penelitian  dilakukan  untuk  mengatasi  masalah  di  atas.  Dengan
merancang sistem dengan dasar ergonomis makro pendekatan terutama partisipatif, penelitian ini akan  menyajikan  cara  untuk  meningkatkan  kemasan  tempat  kerja  di  CV.  Valasindo.  Tujuan  dari
penelitian  ini  adalah  untuk  menganalisis  pelaksanaan  5S  sebagai  upaya  untuk  meningkatkan kondisi  kerja  secara  efektif.  Dengan  menggunakan  analisis  parametrik  Wilcoxon  non  untuk
pengolahan data, hal itu menunjukkan bahwa nilai signifikan p adalah 0,005 p  0,05. Kesimpulan akhir  menunjukkan  ada  perbaikan  dalam  kondisi  kerja  setelah  menerapkan  produktivitas  5S
methodology.The kemasan meningkat 12,5 dari 434 unit yang dikemas sebelum 5S dan 488 Unit dikemas setelah 5S.
Keyword: Macroergonomic, ergonomis partisipatif, 5S, Packing
Yogyakarta, 30 November 2016
271
PENDAHULUAN
Balai  desa  pada  umumnya  berfungsi  sebagai  tempat  berkumpulnya  para  warga  dan perangkat  desa  baik  itu  berupa  pertemuan  maupun  rapat.  Balai  desa  juga  berfungsi  sebagai
tempat  penyimpanan dokumen penting warga seperti  surat kematian, surat kelahiran dan lain sebagainya. Namun, kondisi balai desa saat ini sangatlah memprihatinkan dan jarang sekali di
rawat oleh perangkat desa maupun warga. Dan juga tak jarang balai desa digunakan        juga sebagai  tempat  penyimpanan  barang  sementara.  Hal  ini  tentu  saja  dapat  menimbulkan
ketidaknyamanan   bagi    para   pekerjanya. Oleh  karena itu perlu dilakukannya penyuluhan berkaitan dengan pemeliharaan balai  desa  dengan  menggerakkan  metode 5R yang terdiri dari
ringkas, rapi, resik, rawat dan rajin. Selain penyuluhan juga adanya penerapan 5R di balai desa sebagai contoh dengan harapan kedepannya balai desa dapat menjadi tempat kerja yang nyaman
dan bersih sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja dan juga dapat mengurangi waktu pencarian.  Pengertian  5R  sama  dengan  5S  Program  5S  Seiri,  Seiton,  Seiso,  Seiketsu  dan
Shitsuke  merupakan  dasar  bagi  mentalitas  karyawan  untuk  melakukan  perbaikan improvement dan juga  untuk mewujudkan kesadaran mutu quality awareness Heizer and
Render,  2009.  5S  adalah  sebuah  pendekatan  dalam  mengatur  lingkungan  kerja,  yang  pada intinya berusaha mengeliminasi waste sehingga tercipta lingkungan kerja yang efektif, efisien
dan produktif Osada, 2004. Sedangkan  Hirano  1996  mendefinisikan 5S sebuah alat untuk membantu mengungkapkan masalah     dan     bila digunakan   secara  canggih,  dapat  menjadi
bagian  dari  proses  pengendalian     visual dari  sebuah  sistem lean yang direncanakan dengan baik. 5S    sendiri    merupakan singkatan dari     Seiri     Sort, Seiton Straighten,     Seiso
Shine,  Seiketsu  Standardize,    dan    Shitsuke    Sustain.  Dalam  bahasa  Indonesia diterjemahkan  sebagai  5R  yang  berarti  Ringkas,  Rapi,  Resik,  Rawat,  Rajin.  Menurut    Imai
2001 5S sangatlah penting karena merupakan pondasi dalam membuat suatu proses menjadi sependek  mungkin,  mengurangi  biaya  produksi,  output  yang  berkualitas  dan  mengurangi
timbulnya  kecelakaan  dengan  adanya  kondisi  yang  lebih  baik.  Seiri  Sort  atau  Ringkas, merupakan tahap membedakan  item-item  yang  diperlukan dan tidak diperlukan, mengambil
keputusan  yang  tegas  dan  menerapkan  manajemen  stratifikasi  untuk  membuang  yang  tidak diperlukan dan menyimpan barang-barang yang masih diperlukan Osada, 2004. Pembedaan
item      ditujukan      agar      sistem  kerja  menjadi  ringkas.        Upaya        yang  dilakukan  dengan menyingkirkan  barang-  barang  yang  sudah  tidak  bermanfaat,  sehingga      perusahaan      akan
mempunyai  ruang  kerja  yang  lebih  luas.        Seiton  Straighten  atau  Rapi,  merupakan  tahap menyimpan    barang    di    tempat    yang    tepat  atau    dalam  tata    letak  yang  benar    dengan
menekankan  pada  aspek  keamanan,  mutu dan  efektifitas,  sehingga  dapat  digunakan dalam
272
keadaan mendadak Hirano, 1998. Hal   ini   berguna   untuk   menghilangkan waktu   yang terbuang  dalam  proses pencarian barang dan tempat kerja menjadi lebih rapi.    Seiso Shine
atau  Resik  merupakan  tahap  ketiga  dalam  metode  5S.  Prinsip  dari  Seiso  atau  shine  adalah membersihkan      tempat      atau      lingkungan  kerja,  mesin  atau  peralatan  dan  barang-  barang
lainnya   agar   tidak  terdapat  debu atau kotoran dan sampah  yang berserakan. Kondisi  yang bersih  dapat  mempengaruhi  manusia  secara  psikologis  dengan  membuat  diri  mereka  merasa
nyaman dan tidak merasa   stress   Hirano,   1998.   Langkah awal yang dapat dilakukan pada tahap ini seperti membuang sampah pada tempatnya dan membersihkan lantai pada ruang kerja.
Seiketsu  Standardize  atau  Rawat  merupakan  sebuah  kegiatan  di  mana  setiap  orang  harus berupaya mempertahankan kemajuan yang telah dicapai melalui tahap Seiri, Seiton dan Seiso
sebelumnya.  Pada  tahap  ini  hasil  yang  telah  dicapai  dipertahankan    dengan    cara membakukannya   atau   standardize   Imai, 2001.   Tahap terakhir dalam metode 5S adalah
Shitsuke      Sustain      atau      Rajin.  Prinsip  shitsuke  adalah  terciptanya  kebiasaan  pribadi karyawan  untuk menjaga dan  meningkatkan  apa  yang sudah  dicapai. Disiplin ditempat kerja
merupakan pengembangan kebiasaan positif di tempat kerja Heizer and Render, 2009. Agar tahap  shitsuke  dapat  terlaksana  dengan  baik  maka  proses-proses  sebelumnya  harus  dapat
dijalankan dengan baik.
METODE
Objek  percobaan  program  kerja  5R  yang  dilakukan  dengan  beberapa  tahap    Tahapan Kegiatan  yang  diawali  dengan  wawancara  dan  kajian  teori.  Dimana  wawancara  dilakukan
kepada perangkat desa secara door to door.dan tahapan nya terdiri dari : a.      Persiapan Materi
Dimana persiapan materi ini dilakukan dari beberapa referensi tentang 5R  yang di cari melalui buku maupun internet. Pencarian  refrensi ini untuk membuat slide presentasi
yang akan di berikan kepada
audiens
agar mengerti tentang dasar-dasar 5R. b.     Koordinasi
Setelah  pemberian  materi  tentang  5R  mahasiswa  melakukan  koordinasi  dengan perangkat   desa.   Koordinasi   ini   dilakukan untuk melaksanakan tahapan selanjutnya
yaitu penyuluhan 5R. c.      Penyuluhan 5R
Setelah  materi  terkumpul  dan  diringkas  agar  mudah  dipahami.  Setelah  melakukan koordinasi  dengan  perangkat  desa  langkah  selanjutnya  adalah  penyuluhan.  Dalam
penyuluhan  ini  dilakukan  oleh  salah  satu  mahasiswi  dari  anggota  kami  yaitu  dengan
Yogyakarta, 30 November 2016
273
dijelaskan tentang 5R itu apa bagiamana pelaksanaan nya dan diberikan contoh contoh penerapan 5R tersebut. Setelah itu dilakukan penerapan.
Gambar 1.1 Penyuluhan 5R di balai desa d.     Penerapan 5R
Setelah  melakukan  penyuluhan  5R  dan  memberikan  dasar-dasar  tentang  5R  langkah selanjutnya  adalah  penerapan  5R.  Dalam  penerapan  5R  mahasiswa  bergotong  royong
dengan  perangkat  desa  untuk  menerapkan  materi  yang  telah  dijelaskan  pada  saat penyuluhan.
Gambar 1.2 Penerapan 5R di Ruang Pertemuan Balai desa
Gambar 1.3 Penerapan 5R di balai desa
274
e.        Pembuatan layout dan label Dalam pembuatan layout ini menggunakan
softwere
VISIO   agar   lebih mudah diatur apabila terjadi kesalahan. Softwere ini memang dikhususkan untuk membuat layout dan
label.
Gambar 1.4 Layout Ruang Pertemuan di Balai desa
Gambar 1.5 Layout Ruang Kantor di Balai desa
Gambar 1.6 Layout Ruang dapur dan gudang di Balai desa
Yogyakarta, 30 November 2016
275
f.      Pemasangan layout dan label Setelah layout dan label sudah jadi langkah selanjutnya adalah pemasangan. Pemasangan
ini dilakukan pada waktu penerapan   5R.   Pemasangan   ini   berfungsi untuk memberi nama barang  ataupun  nama perangkat  agar  lebih membedakan  dan membagi  berkas   atau   barang
sesuai  tempat yang sudah dilabeli.
Gambar   1.7   Pemasangan   Layout   di ruang Pertemuan Balai desa
Gambar   1.8   Pemasangan   Layout   di Ruang kantor Balai desa
276
Gambar   1.9   Pemasangan   Layout   di Ruang dapur dan gudang Balai desa
g.      Evaluasi Pada tahapan evaluasi adalah tahapan  yang  terakhir.  Namun  tahapan ini tahapan
yang paling penting karena pada tahapan ini untuk membandingkan antara tata letak lama dengan tata letak baru   di   balai   desa.   Sehingga   dapat terlihat jelas banyak perbedaan
yang membuat balai desa terlihat lebih tertata. Dan  evaluasi  ini  dilakukan  oleh perangkat
desa beserta mahasiswa- mahasiswi kkn 137
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil dalam pelaksanan ataupun penerapan 5R yaitu : a.  Ruangan   balai   desa   menjadi   tertata rapi, bersih dan nyaman.
b.    Ruangan dapur yang menjadi satu dengan gudang terlihat lebih luas dan rapi. c.  Dokumen-dokumen  yang  terdapat  di balai desa telah tertata dengan rapi.
d.    Setiap  ruangan  telah  di  berikan gambaran  layout  sesudah  di  terapkan 5R  agar  setiap  adanya  pemindahan  meja  atau  kursi  dapat  di  tata  seperti  semula      sesuai
dengan   layout   yang telah di pajang. e.  Setiap  kursi  dan  meja  telah  diberikan label  penomoran  agar  mudah diketahui jika meja
dan kursi tersebut milik balai desa ketika dipinjam untuk keperluan tertentu. f.
Kedepannya    perangkat    desa    akan dapat mengaplikasikan dan menjaga kebersihan tersebut.
Didalam pembahasan 5R ini penerapan nya juga mempunyai tujuan, yaitu : 1.   Meningkatkan produktivitas karena pengaturan balai desa sebagai tempat kerja yang lebih
efisien.
Yogyakarta, 30 November 2016
277
2.   Meningkatkan  kenyamanan  karena tempat kerja selalu bersih dan menjadi luaslapang. 3.    Mengurangi bahaya di tempat kerja karena kualitas tempat kerja yang bagusbaik.
4.   Menambah    penghematan    karena menghilangkan  berbagai  pemborosan di balai desa. Tetapi dalam penerapan juga mengalami kendala, yaitu :
  Sulitnya    mengumpulkan    perangkat desa secara lengkap.   Kesulitan  pembuatan  layout  dan  label  karena  harus  mendata  ulang  sehingga
membutuhkan waktu yang lama.   Kesulitan  dari  pihak  perangkat  desa untuk bisa terus mempertahankan 5R setelah
KKN dikarenakan masih kurangnya kesadaran antar perangkat desa.   Kurangnya    ruangan   untuk   gudang ataupun tempat barang-barang bekas.
Hasil dari perubahan yang di Balai desa setelah penerapan 5R
Gambar 1.10 Sebelum dilakukan 5R
Gambar 1.11 Sesudah dilakukan 5R
278
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat di peroleh berdasarkan program yang telah dilaksanakan adalah : Penyuluhan   dan   penerapan   5R   Rapi, Resik, Rawat, Ringkas dan Rajin. Program
ini dapat  memberikan  manfaat  bagi  perangkat desa di Balai Desa Rimun dikarenakan barang- barang yang terdapat dibalai desa sebelumnya belum   tertata   dengan   rapi,   layout   setiap
ruangan juga belum tertata dengan rapi serta masih terdapat banyak barang-barang yang tidak diperlukan tetapi masih disimpan di balai desa tersebut.
Untuk di ruang pertemuannya sendiri terdapat  lemari  yang  udah  beberapa  tahun tidak dibuka  sehingga  tanpa  di  sadari dokumen-dokumen tersebut sebagian habis dimakan rayap
untungnya masih ada beberapa yang masih bisa diselamatkan. Selain itu, di ruang kantor juga telah  dirapikan  serta  barang  yang  tidak  lagi  terpakai  di  sisihkan  begitu  pula  pada  ruangan
gudang  yang  digabung  dengan  dapur  awalnya  sangat  berantakan  dan  sempit  namun  setelah layout dan tata letaknya diubah kini dapur menjadi luas.
Dan di harapkan agar perangkat desa dapat mempertahankan 5R yang telah diterapkan sebelumnya agar balai desa selalu bersih dan nyaman untuk para pekerjanya.
REFERENSI
a.  Santoso, G. 2004.
Ergonomi Manusia, Peralatan dan Lingkungan
. b.    Prestasi Pustaka, Jakarta Simanjuntak, P.
2000.
Produktivitas  dan  Tenaga Kerja Indonesia
.      FEUI,      Jakarta. Sukapto, P. 2008.
Bibliography
Ambon, B. 2015, September 15.
Pengaruh P erlakuan Panen dan Pascapanen Terhadap Mutu Cengkeh
.  Retrieved  September  8,  2016,  from  Balai  Besar  Perbenihan    Proteksi  Tanaman Perkebunan:  ditjenbun.pertanian.go.idbbpptpamb  onberita-377-pengaruh-perlakuan-  panen-
dan-pascapanen-terhadap- mutu-cengkih.html Evendi, R. 2015. Pengeringan Cengkeh Eugania Aromaticum Menggunakan Energi Surya.
Masengi, C., Caroline,  al., e. 2015. Peningkatan Aktifitas Petani Cengkeh di Wilayah Desa Toulimembet Kecamatan Kakas.
Yogyakarta, 30 November 2016
279
INOVASI PEMASARAN KUE GELANG SINGKONG KHAS DESA PURBAYAN Junaidi Safitri,Vina Rahmawati, Ananda Try Oktaviani, Auliya Hafiz, Widya Ayu
Sekar Rini, Eka Rachma Islamianti, Wira Setya Dharma, Fajarsurya Lintang, Dadang Hidayat
Universitas Islam Indonesia Email:
psivinarahmawatigmail.com
ABSTRAK
Program  ini  dilaksanakan  berdasarkan  hasil  observasi  dan  wawancara,  serangkaian pengamatan yang dilakukan untuk penyusunan rencana kegiatan yang bertujuan untuk memberikan
manfaat bagi masyarakat desa Purbayan Ada banyak sekali singkong. Singkong merupakan salah satu sumber terbesar dari karbohidrat makanan di daerah tropis, setelah padi dan jagung. Singkong
merupakan makanan pokok utama di negara berkembang, memberikan diet dasar bagi lebih dari setengah  miliar  orang.  Ini  adalah  salah  satu  tanaman  yang  paling  tahan  kekeringan,  mampu
tumbuh di tanah marginal, singkong memiliki banyak manfaat bagi manusia untuk contoh singkong bisa dibuat dari berbagai makanan. Olahan singkong bisa kita temukan di Desa Purbayan, salah
satu  yang  membuat  KUGESI.  KUGESI  Kue  Gelang  Singkong  adalah  makanan  tradisional dari Purbayan.  Rasa  KUGESI  adalah  gurih  dan  baik  sebagai  asin  atau  manis.  pemasaran  sederhana
memberikan  kami  dengan  ide-ide  untuk  membuat  memasarkannya,  sehingga  produk  dapat meningkatkan  nilai  jual.  Ide  untuk  mewujudkan  itu  adalah  dengan  merek  produk  dengan  nama
akrab, KUGESI. Selain itu, inovasi lain adalah membuat kemasan yang lebih baik, sehingga orang- orang bisa lebih menarik. Untuk rasa varian, saus Cuka ditambahkan dalam paket KUGESI ini.
Kata kunci: Program, singkong, Purbayan, Inovasi, makanan tradisional, KUGESI, kemasan.
ABSTRACT
The program is implemented based on the results of observation and interviews, the series of observations made to the preparation of the plan of activities aimed at providing benefits for the
people of  the  village of   Purbayan There are    an awful lot of  cassava. Cassava is one of largest
source of food carbohydrates in the tropics, after
rice and
maize. Cassava is a ma jor
staple food in
the  developing  world,  providing  a  basic  diet  for  over  half  a  billion  people.  It  is  one  of  the  most drought-tolerant crops, capable of growing on marginal soils
, cassava have many benefit for human for the example cassava
can be made of various food. Processed of cassava we can find in Purbayan village,  one  of  that  was  make  KUGESI.  KUGESI  Kue  Gelang  Singkong  is  traditional  food  of
Purbayan. The flavor of KUGESI is savory and as either salty or sweet .
Simple marketing provide us with ideas to make the marketing it, so the product can increase the sale value. The idea to realize
it is by branding the product with the familiar name,  KUGESI. Besides, the other innovation is make a better  packaging, so the people can be more interest. For the variant flavor, cuka sauce was added
in the KUGESI’s package. Keywords : Program, Cassava, Purbayan, Innovation ,traditional food, KUGESI, packaging.
PENDAHULUAN
Universitas Islam Indonesia UII memiliki visi rahmatan lil ‘alamiin, yang berkomitmen untuk meraih kesempurnaan di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat
dan dakwah. Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat KKN PPM adalah wahana bagi mahasiswa untuk belajar, berdakwah, dan bekerja dalam kegiatan pengabdian dan
pemberdayaan pada masyarakat dan prosesnya mencakup seluruh komponen Catur Dharma UII
280
pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengabdian pada masyarakat, dan dakwah Islamiyah yang dilakukan secara berkelompok.
Dengan  adanya  Kuliah  Kerja  Nyata  KKN,  mahasiswa  dapat  berkontribusi  secara langsung  dengan  masyarakat  dan  dapat  memberikan  kontribusi  positif,  dengan  adanya
program-program  pada  Kuliah  Kerja  Nyata  KKN.  Peran  KKN  bukan  hanya  sebagai  alat komunikasi untuk menjaga stabilitas nama baik perguruan tinggi, melainkan juga diharapkan
dapat memberikan pengabdian kepada masyarakat yang bermanfaat bagi kemanusiaan. Dengan adanya KKN ini mahasiswa dituntut untuk menjalani proses kehidupan yang bisa
dibilang  berbeda.  Manfaat  yang  didapatkan  oleh  mahasiswa  selama  KKN  diharapkan  dapat menjadi bekal yang sangat berguna dalam kehidupan bermasyarakat dan lebih bisa menghargai
segala perbedaan yang ada diantara sesama. Pelaksanaan KKN UII  berlangsung selama 30 hari dan selama KKN mahasiswa wajib
tinggal di lokasi. Aktivitas selama di lokasi meliputi: a perencanaan yang berupa koordinasi, sosialisasi dan persiapan segala  kebutuhan yang diperlukan selama menjalankan program, b
pelaksanaan program.  Wilayah kerjanya lokasi  adalah DesaKelurahan di  mana mahasiswa ditempatkan.
Untuk  mengendalikan  kegiatan  mahasiswa  selama  KKN,  pihak-pihak  yang  terkait Pembimbing,  Pemerintah  Desa,  dan  Mahasiswa  mengadakan  pertemuan  koordinasi  yang
dijadwalkan secara periodik. Semua mahasiswa KKN dalam satu unit di desa wajib mengikuti semua  kegiatan  koordinasi  tingkat  desa  yang  diselenggarakan  oleh  koordinator  desa  dan
mengundang perwakilan tokoh masyarakat dimana mahasiswa melaksanakan  kegiatan KKN serta Pembimbing 1 dan Pembimbing 2.
Program-progam  yang  dilaksanakan  disesuaikan  dengan  5  lima  bidang  garapan,  di mana  masing-masing  mahasiswa  diperkenankan  mengambil  1  dari  5  bidang  garapan  yang
ditawarkan. Mahasiswa disarankan untuk mengambil bidang kerja yang relevan dengan disiplin ilmu  mahasiswa  yang  bersangkutan.  Lima  bidang  kerja  yang  dimaksud  adalah:  1  Sosial,
Budaya,  dan  Pemerintahan  SBP,  2  Ekonomi  dan  Peningkatan  Wirausaha  EPW,  3 Prasarana,  Sarana,  dan  Teknologi  PST,  4  Kesehatan  dan  Lingkungan  Hidup  KLH,  5
Dakwah Islamiyah dan Pendidikan DIP Pusat KKN DPPM UII, 2016. Pada  KKN  kali  ini,  kami  dari  unit  31  yang  berlokasi  di  Desa  Purbayan,  Kecamatan
Kemiri, Kabupaten Purworejo. Kami  menyelenggarakan sebuah program yang mengacu pada bidang  Ekonomi  dan  Peningkatan  Wirausaha  EPW  dimana  hal  ini  berdasarkan  banyaknya
sumber  daya  alam  yang  layak  untuk  memasuki  pasar  dagang.  Perlu  diketahui  bahwa  Desa Purbayan memiliki kekayaan alam yang melimpah, diantaranya ialah singkong, cengkeh, kopi,
Yogyakarta, 30 November 2016
281
kelapa, daun nilam, dan sebagainya. Namun, dalam pemanfaatannya masih  sangat sederhana dan hanya bernilai jual rendah. Padahal jika dikembangkan lebih lanjut, bahan-bahan sederhana
seperti  diatas  dapat  menjadi  barang  yang  bernilai  jual  lebih  di  pasaran.  Singkong  menjadi komoditi utama yang dimiliki oleh Desa Purbayan.
Singkong adalah tanaman rakyat  yang telah dikenal di seluruh pelosok Indonesia. Saat ini produksi  singkong di  Indonesia telah mencapai  kurang lebih 20 juta ton  per tahun BPS,
2008. Singkong merupakan hasil pertanian yang jumlahnya berlimpah dan perlu alternatif lain dalam pemanfaatannya untuk menunjang program ketahanan pangan sesuai dengan PP Nomor
68  Tahun  2002  tentang  Ketahanan  Pangan  yang  mengatur  ketersediaan  pangan,  cadangan pangan,  penganekaragaman  pangan,  pencegahan,  dan  penanggulangan  masalah  pangan.
Berbagai  penelitian  mengenai  singkong  sudang  banyak  dikembangkan  oleh  berbagai  pihak. Berdasarkan  hasil  penelitian  tersebut  banyak  sekali  kandungan  yang  ada  di  dalamnya.
Berdasarkan  laporan  dari  USDA
United  States  Department  of  Agriculture
,  untuk  100gr singkong memiliki kandungan energi sebesar 160 Kcal, jumlah Karbohidrat 38.06 g, Protein
1,36 g 2,5, Total Lemak 0.28 g, Kolesterol 0 mg, dan Serat 1,8 g. Kandungan vitamin tertinggi ubi  kayu  adalah  Folat  vitamin  B9  27  mg,  Vitamin  C  20,6  mg,  dan  Vitamin  K  1,9  mg.
Selebihnya adalah Niacin 0.854 mg, Pyridoxine 0.088 mg, Riboflavin 0.048 mg, Thiamin 0,087 mg, Vitamin A 13 IU , dan Vitamin E 0,19 mg. Sodium 14 mg, Kalium 271 mg, Kalsium 16
mg 1,6, Zat Besi 0,27 mg, Magnesium 21 mg, Mangan 0,383 mg, Fosfor 27 mg, dan Zinc 0.34 mg Koswara, 2009.
Gambar 1.1. Singkong yang matang dan siap diolah Pemanfaatan  singkong  oleh  masyarakat  Desa  Purbayan  hanya  sebagai  panganan
sederhana yang mudah untuk diolah, seperti singkong goreng ataupun singkong rebus. Adapun olahan makanan yang sudah secara turun-temurun diolah oleh setiap rumah di Desa Purbayan,
282
yaitu  tiwul.  Tiwul  sendiri  merupakan  panganan  pokok  pengganti  nasi,  dengan  bentuk  yang sama seperti nasi. Rasanya tawar namun bertekstur lebih keras daripada nasi Koswara, 2009.
Namun  demikian  salah  satu  petani  singkong  di  Desa  Purbayan  telah  mengembangkan singkong menjadi olahan yang lebih unik. Olahan tersebut adalah kerupuk singkong dan kue
gelang.  Kedua  panganan  ini  biasanya  dikonsumsi  sebagai  cemilan  dan  pelengkap  pada makanan.  Masyarakat  Indonesia  terutama  di  pulau  Jawa  sering  menjadikan  kerupuk  dengan
berbagai macam bahan baku sebagai pelengkap dalam makanannya Muhlisah, 2000. Selain itu persaingan bisnis makanan cenderung kepada makanan ringan atau cemilan tradisional. Dari
fakta tersebut dapat membuka peluang besar untuk bisnis dalam bidang makanan. Tidak  hanya  dari  segi  pengolahan  makanan,  diperlukan  juga  sebuah  daya  tarik  dari
produk  yang  telah  dihasilkan.  Daya  tarik  tersebut  dapat  berupa  pengemasan  yang  rapi  dan menarik, sehingga layak beredar di pasaran yang lebih luas Djuwardi,2011. Oleh karena itu
program  ini  bertujuan  untuk  meningkatkan  penjualan  produk  singkong,  salah  satunya  kue gelang singkong sehingga dampak jangka panjangnya yaitu kesejahteraan ekonomi para petani
singkong yang lebih baik.
METODE
Sebelum kami memutuskan untuk membuat dan memasarkan produk “KUGESI”, kami sebelumnya  mewawancarai  para  petani  singkong  yang  ada  di  Desa  Purbayan.  Tidak  banyak
warga  yang  membuat  produk  kue  gelang  singkong.  Pada  kesempatan  kali  ini,  kami  berhasil mewawancarai seorang petani singkong bernama Bapak Tumirin yang mendiami RT 02 Desa
Purbayan.  Bapak  Tumirin  tak  lain  dan  tak  bukan  adalah  satu-satunya  warga  desa  yang memanfaatkan singkong menjadi kerupuk dan kue gelang. Bapak Tumirin menjelaskan bahwa,
kerupuk  singkong  yang  dihasilkan  di  beri  harga  Rp.10.000  per  kg  dan  kue  gelang  dijual Rp.1.000  per  3  buah.  Dengan  harga  yang  ditawarkan,  Bapak  Tumirin  belum  memberikan
kemasan dan label khusus terhadap produknya. Metode  yang  digunakan  untuk  awal  pemasaran  yakni  berkeliling  desa  memperkenalkan
produk  baru  di  Desa  Purbayan  bernama  “KUGESI”  serta  menitipkan  kepada  penjual  sayur keliling yang biasa menjajakan dagangannya hingga ke desa-desa lain. Produk tersebut telah
dikemas dengan bahan plastik dan telah diberi label stiker atau logo, serta dilengkapi dengan bumbu  tambahan  yaitu  saus  cuka.  Dengan  kemasan  beserta  logo  yang  baik,  kemudian
didiskusikan untuk menaikkan harga jual.
Yogyakarta, 30 November 2016
283
Gambar 2.1
Design
kemasan dan
sticker
KUGESI
Untuk langkah selanjutnya, penulis  memberikan  beberapa  gambaran terkait pemasaran produk kepada Bapak Tumirin selaku produsen utama kue gelang singkong, salah satunya yaitu
edukasi tentang pentingnya kemasan serta label atau brosur dari sebuah produk serta langkah- langkah  pemasaran  yang  sederhana.  Dengan  demikian,  diharapkan  Bapak  Tumirin  dapat
mengolah  secara  pribadi  dan  dapat  mengembangkan  usaha  hingga  ke  sentra  oleh-oleh  khas Kota Purworejo.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Awalnya,  kami  selaku  penulis  menilik  lebih  jauh  mengenai  proses  pembuatan  dari memanen  singkong  hingga  produk  siap  konsumsi.  Hampir  semua  warga  Desa  Purbayan
memiliki  kebun  singkong  di  masing-masing  rumahnya.  Hal  ini  dikarenakan  singkong  selain digunakan sebagai bahan dasar pembuat kerupuk dan kue gelang namun juga digunakan untuk
membuat  tiwul.  Tiwul  itu  sendiri  ialah  makanan  pokok  warga  Desa  Purbayan  yang  dapat dikatakan  sebagai  pengganti  nasi.  Maka  dari  itu,  setiap  warga  desa  wajib  mempunyai  lahan
kebun singkong sendiri. Seperti  yang  sudah dijelaskan sebelumnya, pemanfaatan singkong berfokus  terhadap 3
produk yakni tiwul, kerupuk, dan kue gelang. Penulis memilih kue gelang yang akan menjadi komoditi  pasar  yang  nantinya  akan  dikembangkan  ke  tahap
branding.
Kue  gelang  dapat dikatakan sebagai makanan cemilan khas dari Desa Purbayan. Bapak Tumirin membuat adonan
kerupuk dan kue gelang biasanya 3 hari sekali. Tergantung dari seberapa lama habisnya bahan tersebut. Biasanya 1,5 kg singkong dapat menghasilkan 40-50 kue gelang tergantung dari besar
kecilnya ukuran  kue yang dibentuk. Tidak mengacu kepada bentuk gelang yang ditawarkan, konsumen bisa membentuknya sesuai dengan seleranya masing-masing.
284
Proses pembuatan adonan bermula dari singkong digiling terlebih dahulu, kemudian di peras dan diambil pati singkong. Ampas dari gilingan singkong dikeringnya terlebih dahulu.
Setelah ampas kering, setengah dari ampas tersebut dikukus terlebih dahulu kurang lebih 15 menit.  Sembari  menunggu  ampas  singkong  yang  dikukus  matang,  sisa  dari  ampas  singkong
yang masih kering dicampur dengan pati singkong kemudian diaduk rata. Setelah itu, masukan ampas  singkong  yang  telah  matang  dikukus  kemudian  campurkan  hingga  merata  sembari
ditekan-tekan agar adonan menjadi padat. Sebelum gue gelang dibentuk, buatlah adonan bumbu yang terdiri dari bawang putih, ketumbar, merica, dan garam untuk perasa kue gelang. Semua
bumbu ditumbuk hingga halus. Adonan kugesi dan bumbu kemudian dicampurkan hingga rata barulah dibentuk menyerupai gelang. Darisitulah kami mendapatkan ide untuk menamai produk
tersebut dengan nama “KUGESI” alias Kue Gelang Singkong. Untuk bumbu sendiri, kadar disesuaikan dengan selera dan banyaknya jumlah adonan yang akan dibuat.
Gambar 3.1. Pati Singkong
Gambar 3.2 Pencampuran Adonan
Yogyakarta, 30 November 2016
285
Gambar 3.3. Adonan siap bentuk Hasil  dari  adonan  yang  telah  dibentuk  menyerupai  gelang  tersebut  dapat  di  goreng
langsung dan bisa dikonsumsi atau bisa disimpan terlebih dahulu hingga kurun waktu maksimal 3 hari. Setelah adonan selesai  di  cetak menyerupai  gelang, konsumen dapat  menggorengnya
secara langsung apabila hendak dikonsumsi atau disimpan terlebih dahulu dan digoreng ketika hendak memakannya. Sehingga penyajian yang direkomendasikan adalah dalam keadaan masih
hangat.
Gambar 3.4 . “KUGESI” yang telah di goreng
Target  dari  program  kami  ialah  memasarkan  kue  gelang  singkong  dengan  nama “KUGESI”  yakni  singkatan  dari  Kue  Gelang  Singkong.  Singkatan  tersebut  dipilih  sebagai
brand
karena mudah untuk diingat. Dengan demikian dibutuhkan kemasan produk  serta logo untuk memperkuat
brand
atau
product
yang telah dibuat. Selanjutnya dibuat logo dan
sticker
khusus untuk “KUGESI” dengan warna dominan kuning dan biru.
286
Gambar 3.5.  Logo dan Stiker “KUGESI”
Stiker dibuat menjadi beberapa ukuran dan bentuk untuk menyesuaikan kemasan  yang akan  digunakan.  Setelah  logo,  stiker  dan  plastik  kemasan  telah  siap,  kemudian  pengemasan
KUGESI  dalam  berbagai  ukuran  kemasan  plastik.  Kami  dan  pembuat  kugesi  m  melakukan pengemasan kedalam beberapa wadah yang layak untuk dapat dipasarkan.
Gambar 3.6 . “KUGESI” yang sudah dikemas
Setelah proses
packaging
selesai, langkah kami dalam proses awal pemasarannya ialah berkeliling desa untuk mengenalkan produk tersebut. Kemudian selanjutnya menitipkan kepada
tukang sayur keliling yang biasa menjajakannya belanjaannya hingga ke desa-desa lain. Setelah diberikan
packaging
maka  nilai  jual  pun  semakin  tinggi.  Harga jual  ”KUGESI”  meningkat
menjadi  Rp. 4000 bungkus dengan isi KUGESI sebanyak 5 buah ditambah dengan saus cuka sebagai pelengkap.
Yogyakarta, 30 November 2016
287
Gambar 3.7. Penjual say ur keliling bersama “KUGESI”
Gambar 3.8. Penempelan
sticker
KUGESI di tempat-tempat yang sering terlihat sebagai upaya promosi
Bersamaan  dengan  inovasi  pemasaran  kue  gelang  singkong,  kami  membuat  tambahan saus yang terbuat dari cuka, cabai rawit, kecap, asam jawa, dan bawang putih. Sehingga rasa
khas  KUGESI  dilengkapi  dengan  rasa  asamnya  cuka  dan  pedas  dari  cabe  rawit.  Saat  ini, makanan  ringan  atau  camilan  dengan  rasa  yang  pedas  sedang  menjadi
trend
di  kalangan masyarakat. Pemilihan bumbu tidak menggunakan bahan yang instan, sehingga bahan-bahan
pembuatan  saus  tersebut  dapat  diperoleh  sendiri  dari  desa.  Pemberian  kuah  cuka  tersebut menambah  cita  rasa  lain  terhadap  KUGESI  sehingga  menjadi  menarik  untuk  dikonsumsi.
Keberhasilan menarik konsumen tersebut mengakibatkan peningkatan penjualan produk. Selain  strategi  penjualan  melalui  penjual  sayur,  upaya  yang  dilakukan  adalah  promosi
dengan penempelan
sticker
di tempat-tempat umum yang sering terlewati warga, serta tempat lain  seperti  pada  sepeda  motor.  Upaya  ini  berhasil  mengenalkan  produk  KUGESI  kepada
masyarakat  dalam  luang  lingkup  Desa  Purbayan.  Sehingga  masyarakat  pun  familiar  dengan nama produk tersebut.
288
KESIMPULAN
Desa Purbayan memiliki potensi  hasil bumi  yang melimpah salah satunya  yang paling banyak adalah singkong. Pengolahan singkong sebagai bahan panganan masih kurang optimal.
Kebanyakan masih diolah sebagai makanan berat dengan proses pembuatan yang sederhana. Belum banyak produk olahan singkong sebagai cemilan yang unik.
Dari Desa Purbayan hanya salah satu petani singkong yang berhasil mengolah singkong menjadi makanan ringan atau cemilan yang unik. Cemilan tersebut adalah kue gelang singkong,
atau dikenal dengan singkatan KUGESI. Namun pemasaran  KUGESI yang diproduksi tersebut belum  maksimal.  Dengan  program  inovasi  peningkatan  pemasaran  produk  dengan
memperbaiki
packaging
dan  penambahan  saus  sebagai  varian  rasa,  diharapkan  kedepannya mencapai target bisa terjual di desa-desa lain bahkan sampai pasar kota dan sentra oleh-oleh
khas Purworejo. Keberhasilan jangka pendek dari program ini adalah terjualnya produk KUGESI melalui
penjual  sayur  keliling  dengan  harga  Rp.4000bungkus,  setelah  diberi  pengemas  dan penambahan  saus  cuka.  Selain  itu,  masyarakat  juga  telah  familiar  dengan
brand
dan  logo KUGESI yang menarik.
Ketertarikan  masyarakat  luas  saat  ini  akan  makanan  ringan  atau  cemilan  tradisional merupakan suatu peluang bisnis. Sehingga meskipun proses pembuatannya yang sederhana dan
tidak  memerlukan  banyak  modal,  dengan  menggunakan  kemasan  dan  variasi  yang  menarik, dapat meningkatkan harga jual di pasaran.
Oleh karena itu, dengan adanya program inovasi pemasaran kue gelang singkong, dengan penambahan label
sticker
, logo dan variasi ukuran kemasan serta penambahan cita rasa lain dari kuah cuka pedas, mampu meningkatkan daya tarik sekaligus daya jual dari KUGESI.
SARAN
Program inovasi pemasaran kue gelang singkong KUGESI dapat terus berlanjut hingga mencapai  target  yaitu  dipasarkan  di  sentra  oleh-oleh  khas  Purworejo.  Oleh  karena  itu  perlu
adanya  pemantauan  atau  mentoring  terhadap  kemajuan  pemasaran  setelah  diberikan  inovasi varian kemasan yang dilengkapi label atau logo produk, serta penambahan saus cuka. Dengan
demikian, dapat dilakukan penyusunan strategi kembali untuk mencapai target penjualan. Peningkatan produksi kemasan juga dapat dilakukan untuk memenuhi target penjualan.
Selain itu yang tak kalah penting adalah konsistensi dalam menjaga kualitas produk, serta selalu
up  to  date
terhadap  perkembangan  jaman,  khususnya  perkembangan  dalam  bisnis  makanan
Yogyakarta, 30 November 2016
289
ringan. Oleh karena itu, segala media komunikasi harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sebagai sumber informasi terkini.
Program pengenalan peningkatan usaha harus diperbanyak, supaya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama dalam bidang ekonomi dan kewirausahaan. Bapak Tumirin
sebagai pionir usaha KUGESI dapat meningkatkan usahanya dan membentuk suatu lapangan pekerjaan baru di Desa Purbayan.
Dampak lain untuk   kedepannya  yaitu dapat  mengangkat  nama Desa Purbayan sendiri dengan  makanan  khas  nya,  yaitu  KUGESI.  Oleh  karena  itu,  perlu  dukungan  dan  kerjasama
antara masyarakat desa dan pemerintah setempat.
UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis menyadari bahwa dalam pelaksanaan kuliah kerja nyata dan penulisan laporan ini tidak lepas dari bimbingan, motivasi, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam
kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada :   Allah SWT, yang dengan rahmat  dan kasih sayang-Nya penulis dapat menyelasaikan
program dan dapat bermanfaat bagi masyarakat dalam tugas KKN serta Nabi Muhammad SAW yang senantiasa membimbing manusia ke jalan yang dirahmati Allah SWT.
  Orang tua serta keluarga yang selalu memberikan doa, motivasi serta dukungan  yang senangtiasa tiada hentinya.
  Dr. Ir. Harsoyo, M.Sc., selaku rektor Universitas Islam Indonesia.   Prof. Akhmad Fauzy, Ph.D., selaku Direktur DPPM-UII.
  Dr. Unggul Priyadi, M.Si., selaku kepala pusat KKN DPPM-UII.   Junaidi Safitri, selaku pembimbing 1 yang telah mendampingi dan membimbing mulai
dari persiapan dan perencanaan program sampai kegiatan Kuliah Kerja Nyata ini selesai.   Yudi Wiratno, ST, selaku Dosen Pembimbing Lapangan II yang telah sabar meberikan
bimbingan dan pengarahan.   Bapak Sutrisno Kepala Desa Purbayan.
  Bapak dan  Ibu Sempu selaku tuan rumah  yang  telah memberikan izin  menginap dan
bantuan selama pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata, telah menganggap kami seperti keluarga sendiri.
  Bapak  Tukiman    selaku  ketua  RT  02  yang  telah  banyak  membantu  kami  dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata di RT 02, Desa Purbayan.
290
  Bapak dan ibu Tumirin dan bapak dan ibu Kusnaidi yang telah senangtiasa membantu kami dalam hal apapun untuk mempermudah kami dalam melaksanakan program Kuliah
Kerja Nyata, serta telah menganggap kami seperti keluarga sendiri.   Semua warga Desa Purbayan yang telah mendukung dan berpartisipasi dalam seluruh
kegiatan Kuliah Kerja Nyata.   Teman – teman satu posko yaitu unit 29 dan unit 31 yang telah banyak membantu selama
proses kegiatan Kuliah Kerja Nyata.
DAFTAR PUSTAKA
Pusat  KKN  DPPM  UII,2016,
Pedoman  Penyelenggaraan  Kuliah  Kerja  Nyata  Pembelajaran Pemberdayaan
Masyarakat Semester
Antar Waktu
Universitas Islam
Indonesia
,Direktorat  Penelitian  dan  Pengabdian  Masyarakat  Universitas  Islam Indonesia,Yogyakarta,12.
Koswara,Sutrisno,2009,
Teknologi Pengolahan Singkong:Teori dan Praktek,
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian Institut
Pertanian Bogor,Bogor,2-3. Muhlisah,Fauziah,2000,
Aneka Makanan Ringan
,Kanisius,Yogyakarta,14. Djuwardi,Anton,2011,
Cassava:Solusi Pemberagaman
Kemandirian pangan
,Grasindo,Jakarta,145.
Yogyakarta, 30 November 2016
291
“SECARA” TUBING DI PURBAYAN SEHAT, CERIA DAN RAMAH LINGKUNGAN DENGAN TUBING
Junaidi Safitri
,
Dinu Hafidh Muvariz
,
Krida Adi Susena
,
Nursa Ariawan, Sarah Nurjannah,
Ad’hani Rihandini, Ismeina Ulfatunnajah, Dillah Nurfathiyah Mufti
Universitas Islam Indonesia Email:
Kridaadigmail.com, dinuhafidhgmail.com
ABSTRAK
Menjadi sehat adalah sebuah negara yang ingin setiap manusia. Tapi, itu tidak cukup karena keadaan sehat tidak akan tinggal dalam waktu lama jika kesehatan fisik dan emosional yang tidak
dalam kondisi yang baik. Banyak tindakan harus dilakukan untuk menjaga kondisi tubuh yang sehat seperti menjaga higienity, tidur yang cukup, tidak merokok, kegiatan fisik, pijat dan spa, cek sehat
up,  dll  tubing  olahraga  memiliki  produk  dan  beberapa  uniqeness  bahwa  efek  kesehatan  tubuh, kebahagiaan, dan bisa menginspirasi orang untuk peduli dengan lingkungan. Olahraga air tubing
adalah olahraga yang menggunakan ban dalam untuk mengapung di atas air. Tubing olahraga dapat diterapkan pada setiap jenis sungai, danau, atau pantai yang menarik dan juga dapat menjadi ajang
untuk  peduli  lingkungan.  Tujuan dari  makalah  ini adalah untuk  mengetahui  bagaimana  pengaruh tabung  olahraga  untuk  keadaan  emosional  kita.  Juga,  manfaat  dari  tulisan  ini  adalah  untuk
memberikan  pengetahuan  tentang  bagaimana  menjadi  sehat,  bahagia,  dan  menjaga  alam  dengan tabung  olahraga.  Tubing  sebagai  olahraga  air  memberikan  yang  sehat  untuk  tubuh  ous,
kebahagiaan, dan dapat menghemat alam. Kata-kata Kunci: Sehat, Lingkungan, Tubing
ABSTRACT
Being healthy is a state that every human want. But,tha t’s not enough because a healthy state
won ’t stay in a long period if the physical and emotional health are not in a good shape. A lot of
action must to be done to keep the healthy state of the body like keeping the higienity, enough sleep, not smoking, any physical activities, massage and spa, healthy check up, etc. The tubing sport has
a product and some uniqeness that effect the health of the body, happiness, and can inspire people to be care with the environment. The tubing water sport is a sport that using an inner tube to float
on the water. Tubing sport can be apply on any type of river, lake, or some interesting beach and also can be an event to care about the environment. The purpose of this paper is to know how the
effect  of  tubing  sport  to  our  emotional  state.  Also,  the  benefit  of  this  writing  is  to  give  some knowledge about how to be healthy, happy, and keep the nature with tubing sport. Tubing as a water
sport gives healthy to ous body, happiness, and can save the nature
Keywords: Health, Environment, Tubing
PENDAHULUAN Latar Belakang
Menjadi  sehat  merupakan  dambaan  setiap  manusia.  Diketahui  umum  kesehatan merupakan keadaan termahal di dunia ini. Agar tetap sehat banyak orang melakukan berbagai
upaya  untuk  mempertahankannya  seperti  memulai  dari  hal  yang  sederhana  yaitu  menjaga kebersihan, mengatur pola makan dan minum, cukup istirahat, tidak merokok, sampai dengan
hal yang lebih kompleks yaitu dengan berolahraga secara rutin, melakukan perwatan diri seperti
292
masase dan spa, memeriksakan  kesehatan secara  berkala, mangikuti meditasi dan  yoga. Bagi orang modern sekarang dimana aktivitas fisik dan kerjanya sangat tinggi, stress tinggi, 1 sampai
3 hal dari deretan kegiatan diatas haruslah masuk dalam agenda  mingguannya agar memiliki kesehatan  yang  baik.  Manusia  baru  memahami  arti  kesehatan  setelah  jatuh  sakit,  setelah
memahami arti kesehatan manusia baru mau merubah pola hidupnya, dengan penuh kesadaran manusia baru dapat memberikan makna pada hidupnya, Krishna, 2006. Sehat    saja    tidaklah
cukup    sebab keadaan  sehat  tidak  akan  bertahan  lama  kala, kesehatan badan, emosi diri tidak terjaga. Untuk kesehatan  badan  pola  hidup  sehat  merupakan hal   utama   yang mempengaruhi
kesehatan badan.  Dalam  menjaga  mental  emosional  tetap terjaga seimbang kecerian menjadi satu kata yang  mujarab  untuk  dilakukan.  Lingkungan juga sangat penting berperan sebagai
suatu keadaan yang mempengaruhi kesehatan. Entah itu lingkungan tempat tinggal, kerja dan lingkungan  alam  yang  lebih  luas.  Untuk  hidup  sehat    kesehatan    harus    diupayakan    terus
menerus.  Hal  yang  paling  mudah  dan  meriah  untuk  dilakukan  adalah  memilih  satu  kegiatan olahraga yang memberikan kesehatan dan kecerian. Akan  tetapi  masalah  lingkungan adalah
masalah klasik di negeri ini. Upaya- upaya  dari  LSM,  pemerhati,  pecinta lingkungan atau alam  dan  dinas  terkait  yang  selalu  menyuarakan  dan  menggelar  aksi  hidup  hijau,  sadar
lingkungan,  peduli  alam,  hidup  sehat  dan  bebas  dari  sampah  rasanya  tak  kunjung  berujung. Bencana  dimana-  manapun  akhirnya  tidak  terhindarkan.  Mulai  dari  polusi,  kumuh,  banjir,
penyakit,   longsor   dan abrasi adalah sederetan kejadian tetap  yang tak kenal musim dimana sampai saat ini belum ada jalan keluarnya. Melalui olahraga tubing masyarakat diupayakan sadar
akan  perannya  sebagai  kelompok  manusia  yang  peduli  terhadap  lingkungan.  Penyebab terjadinya masalah lingkungan hidup adalah adanya kegiatan masyarakat  seperti  pembuangan
limbah  pabrik,  sampah  dari  rumah  tangga,  penebangan  dan  kebakaran  hutan  yang  dapat menimbulkan  pencemaran  terhadap  sungai  dan  laut,  tanah,  hutan  sehingga  banyak  flora  dan
fauna yang punah Gunadarma, 2010. Olahraga  tubing  memiliki  berbagai bentuk  produk  dan  keunikan  yang  belum banyak
dikenal dan menginspirasi banyak orang   untuk   peduli   terhadap   lingkungan. Olahraga tubing merupakan olahraga air yang unik   dimana   pelaksanaannya   meggunakan tube dari ban dalam
bekas mobil fuso sebagai sarana dan perairan sebagai prasarana. Olahraga      tubing      dapat dilaksanakan diberbagai karakter sungai, danau dan pantai yang   menarik   dan   unik   untuk
dijadikan tempat
tubing
yang bisa dijadikan ajang peduli terhadap lingkungan. Olahraga
tubing
terdiri dari dari dua karakteristik kegiatan yaitu satu cara yang bergerak sendiri
free-  floating
dan  yang  kedua  ditarik  ditambatkan  pada  kendaraan  tertentu  dua- duanya memiliki sensai yang berbeda.  Sedangkan  untuk  tempat bermainnya terbagi dalam tiga
Yogyakarta, 30 November 2016
293
tempat  yaitu  di  atas  air  sungai  atau  danau,  di  atas  medan  bersalju  dan  di  udara.  Begitu menariknya  kegiatan
tubing
untuk  dinikmati  wisatawan  sehingga  penting  sekali  dapat dipasarkan ke wisatawan sebagai ragam pilihan produk wsiata yang dimiliki Purbayan.
Tubing
yang ditarik biasanya dilakukan  di  atas  danau  dan  laut. Tabung bundarnya   di tambatkan   diperahu   atau motor
boat
, lalu ditarik dengan    cepat, kadang
tubing
juga biasa dilakukan      di  medan  bersalju  saat  musim  dingin.  biasanya  di  lereng  perbukitan  ataupun
dilakukan di medan salju atau es datar yang  luas, dengan cara
tubing
ditarik oleh  kendaraan salju  dan, olahraga
tubing
di  udara dengan  beberapa  faktor    tertentu,   seperti   bahan,    berat, kecepatan dan lainnya,
tube
bisa terangkat dan terbang, seperti halnya wahana
Flying Fish
. Hal ini yang disebutkan bahwa
tubing
bisa dilakukan di udara, Muliarta, 2012. Selain sehat secara fisik, mental, dan keseimbangan terbukti membantu mengendalikan
tubing
dan meminimalkan bahaya atau resiko yang datang dari diri sendiri yang pada akhirnya mampu memberikan   kecerian.   Seperti   juga   pada jenis-jenis kegiatan di alam terbuka yang
lain, selalu ada bahaya
obyektif
di balik kenikmatan yang diperoleh yaitu dari alam atau tempat kegiatan.
Tubing
tepat  dimainkan  pada  aliran  badan  sungai  yang  tidak  terlalu  lebar  namun dangkal,  seperti  di  sungai  yang  terdapat  di  RT  4  desa  Purbayan.  Muliarta,    2012.
memberikan      kesehatan,   kecerian    dan   peduli    terhadap    alam    karena dilakukan dengan penuh kecerian, menggunakan barang bekas dan membutuhkan kondisi perairan yang asri  dan
indah. Olahraga tubing tidak akan dapat terlaksana dengan baik apabila perairannya rusak, tidak menarik, berlimbah, kumuh, keruh, bau, banyak sampah dan banjir.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas    maka    dipandang    penting    untuk mengkaji lebih   mendalam   tentang   sehat,  ceria, ramah lingkungan dengan tubing.
Pembatasan Masalah
Terkait dengan uraian  latar belakang diatas maka permasalahan yang ada dibatasi pada bagaimana sehat, ceria, ramah lingkungan dengan tubing.
Tujuan Penulisan
Tujuan  penulisan  artikel  ini  adalah  untuk  mengetahui  bagaimana  sehat,  ceria,  ramah lingkungan dengan tubing.
Manfaat Penulisan
Adapun   manfaat    yang  ingin   dicapai  dalam  penulisan  ini  adalah  untuk  memberikan wawasan dan pemahaman tentang bagaimana sehat, ceria, ramah lingkungan dengan tubing.
294
PEMBAHASAN Makna  Kesehatan dan Kecerian
Kesehatan   adalah   hak   dasar   tiap manusia  dan  merupakan salah  satu  faktor  yang menentukan  kualitas  sumber  daya  manusia.  Perlu  dilakukan  upaya  untuk  memelihara  dan
meningkatkan  kualitas  kesehatan  dari  ancaman  dan  bahaya  yang  merugikan,  BPS    202. Pemerintah  melalui visi Indonesia Sehat 2010, berupaya agar masyarakat dapat hidup dalam
lingkungan dan perilaku sehat, mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, adil, dan  merata,  sehingga  memiliki  derajat  kesehatan  yang  setinggi-tingginya.Depkes  1999.
Kesehatan  dapat  dikatakan  sebagai  upaya  yang  gampang-gampang  susah  yaitu  gampang diteorikan  dan  susah  untuk  diperoleh  seperti  yang  diungkapkan  oleh  Balog,  2006;
menyampaikan bahwa para pendidik kesehatan memandang kesehatan sebagai sesuatu konsep yang  subyektif,  komprehensif  dan  multidimensional,  sama  dengan  yang  diungkapkan  oleh
WHO yaitu kesehatan sebagai suatu keadaan yang kompleks, mental dan sosial yang baik dan tidak hanya  ketiadaan penyakit  atau kelemahan.  Namun sebagai suatu pilihan dalam hidup,
bila ditanya memilih hidup yang sehat atau sakit tentu semua orang akan memilih hidup dengan penuh  kesehatan.  Bila  hidup dengan kesehatan pilihannya itu berarti hidup seutuhnya. Hidup
seutuhnya  berarti  hidup  dengan      penuh      pemahaman      bahwa      sehat  secara  fisik,  mental emosional dan rohani dimana   berdampingan   dengan   sakit,   bila tidak sehat berarti sakit, bila
tidak rajin berarti malas,  bila  tidak  siang  berarti  malam  tidak ada  pilihan  lain.  Oleh  karean itu bila  sehat sebagai suatu pilihan hidup sudah sepantasnya diupayakan terus menerus dengan
pola hidup sehat, sehat secera fisik, mental emosional dan rohani.  Sehat secara rohani dapat diukur dari kecerian    yang    nampak    pada    seseorang.
Namun seberapa besar dan kecilnya kecerian itu yang sulit diukur karena kecerian bila dinilai dari besar dan kecil keceriaan bukanlah keceriaan lagi. Sebelum membicarakan kecerian
lebih jauh ada baiknya  membahas  lawan  katannya    yaitu murung, sedih, atau stres terlebih dahulu.  Karena stress merupakan cikal bakal berbagai  penyakit  fisik,  dan  mental  emosional
dimana kebalikan dari kesehatan atau kecerian. Di
Amerika Serikat tepatnya di National Institut of   Occupational   Safety   and   Psychological Association
pada bulan Maret 1999 penelitian mereka  menyebutkan  25  pekerja  di  AS  mengalami  stress  berat  di  tempat  kerja  sampai
membutuhkan bantuan medis dan psikolog. Ironisnya  ilmu  medis  hanya  bisa  menangani  gejala  penyakit  yang  disebabkan  oleh
stress,  depresi, gelisah,  kawatir  dll. Menurut  dr.  Setiawan, obat-obatan  anti depresi  dan  anti stress yang biasanya diberikan hanya mengurangi atau menghilangkan gejala-gejala penyakit.
Bahkan  seorang  penderita  bisa  mengalami  ketergantungan    obat    dengan    segala  akibatnya,
Yogyakarta, 30 November 2016
295
Krishna, 2001. Masih menurut dr. Setiawan; pada dasarnya stres terjadi bila manusia berada dalam keadaan  yang  tidak sesuai  atau  bukan  maunya.  Dalam  keadaan  lemah atau sakit  bisa
mengalami  stress.  Begitu  pula  jika  melakukan  olahraga  berat,  selain  keadaan  fisik  yang memicu stress masih ada juga keadaan mental atau emosional yang bisa menjadi pemicu seperti
takut, kecewa, cemas, tidak nyaman dan gelisah, Krishna; 2001.
Aktivitas  Fisik  Yang  Dibutuhkan  Untuk  Menjaga  Kesehatan    Dan  Menciptakan Keceriaan
WHO, 2003, dalam hubungannya dengan pemeliharaan kesehatan menyampaikan bahwa keuntungangan kesehatan yang  banyak  diperoleh  melalui aktivitas   fisik   yang   berintensitas
sedang setiap hari secara komulatif selama kurang lebih  30  menit.  Aktivitas  jasmani  tingkat ini dapat  dijangkau  melalui  aktivitas jasmani dan  gerak  tubuh  yang  luas  dalam  kegiatan
sehari-hari  seperti  berjalan  untuk bekerja, menggunakan tangga, berkebun, menari, dan juga berbagai  olahraga  rekreasi  dan  pengisi  waktu  luang.  Dalam  melakukan  aktivitas  jasmani
dalam   intensitas   sedang   degnan durasi  yang  cukup  lama  seperti  anak-anak dan remaja membutuhkan aktivitas tambahan selama 20 menit 3 kali seminggu.
Metode outbound  training  adalah  ide pendidikan inovatif yang dikreasikan oleh Kurt Hahn yang  telah  bertahan  dan  berkembang  selama  lebih  dari  enam  puluh  tahun.  Kurt  Hahn  telah
meninggal pada tahun      1974      tetapi pengaruhnya   dalam   outbound training dan inisiatif pendidikan lainnya masih hidup hingga saat ini. Beliau lebih menekankan tercapainya tujuan
daripada melatih fokus, dengan menggunakan cara yang sangat fleksibel, beragam dan sangat adaptatif.  Sehingga  dengan  mudah  mampu  menggugah  peserta  tertawa  dan  ceria  dalam
mengikuti kegiatan, Jamaluddin, 2003. Sebagai  salah  satu  olahraga  rekreasi  tubing   mampu    memberikan   nuansa    yang
menyehatkan    dan    menceriakan.    Bagaimana  tidak  tubing  sungai  yang  tempat  kegiatannya berada dilembah-lembah   meminta   peserta dengan    suka    rela    berjalan    15-25    menit
menuju  starting      point.      Berjalan      dengan  medan  yang  berpariasi  datar,  terjal,  turunan menguras tenaga yang cukup membuat badan berkeringat dan membakar berbagai kalori dalam
tubuh.  Belum  lagi  saat  pelaksanaan tubing selain kecerian  yang diperoleh ada konpensasi tenaga  yang   harus  dikeluarkan saat mengarungi sungai kurang lebih 1-2 ½ jam perjalanan.
Saat pengarungan berkhir tidak jarang peserta juga masih harus menaiki anak tangga di tebing atau lembah tempat finising poin berada.
296
Makna Lingkungan
Pengertian lingkungan hidup adalah semua benda, daya dan kondisi yang terdapat dalam suatu tempat atau ruang tempat manusia atau  makhluk  hidup  berada  dan dapat mempengaruhi
hidupnya. Istilah lingkungan hidup, dalam bahasa Inggris disebut dengan
environment
, dalam bahasa  Belanda  disebut  dengan  millieu  atau  dalam  bahasa  Perancis  disebut  dengan
l’environment.  Dalam  kamus  lingkungan  hidup  yang  disusun  Michael  Allaby,  lingkungan hidup  itu  diartikan  sebagai:  the  physical,  chemical  and  biotic  condition  surrounding  and
organism.
S.J. Mc Naughton
dan
Larry L. Wolf
mengartikannya dengan semua faktor eksternal yang  bersifat  biologis  dan  fisika yang   langsung   mempengaruhi   kehidupan,  pertumbuhan,
perkembangan  dan  reproduksi  organism  Prof.  Dr.  Ir.  Otto  Soemarwoto,  seorang  ahli  ilmu lingkungan  ekologi  terkemuka  mendefinisikannya  sebagai  berikut:  Lingkungan  adalah
jumlah semua benda  dan  kondisi  yang  ada  dalam  ruang yang di tempati yang mempengaruhi kehidupan.    Prof. Dr St. Munadjat Danusaputro, SH, ahli  hukum  lingkungan  terkemuka  dan
Guru  Besar  Hukum      Lingkungan    Universitas  Padjadjaran  mengartikan  lingkungan  hidup sebagai semua benda dan kondisi, termasuk di dalamnya manusia dan tingkah perhuatannya,
yang    terdapat    dalam    ruang  tempat  manusia  berada  dan  mempengaruhi  hidup  serta kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya.
Lingkungan   biotik   adalah   segala makhluk  hidup  mulai  dari  organisme  yang tidak kasat  mata    sampai    pada    hewan    dan  vegetasi  raksasa  yang    terdapat  dipermukaan  bumi.
Sedangkan      lingkungan      abiotic merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar makhluk hidup  yang  bukan  berupa organisme.  Adanya  keinginan  untuk mencapai sasaran
pembangunan  yang ideal ialah  membntuk  manusia  Indonesia seutuhnya   secara   material dan   spiritual. Setiap pembangunan perlu mengkaji komponen yang meliputi komponen biotik,
abiotik dan kultur yaitu sebagai berikut: 1.
Pembangunan berwawasan lingkungan, merupakan pengelolaan sumber  daya  sebaik mungkin  dengan  pembangunan  yang  berkesinambungan  serta  peningkatan  terhadap
mutu hidup masyarakat. Sasaran pembangunan yaitu untuk meningkatka kesejahteraan masyarakat.  Kegiatan pembangunan  dapat  menimbulkan pengaruh  yang  cukup  besar
terhadap  lingkungan.  Kegiatan  tersebut  dapat  bersifat  secara  alamiah,  kimia  maupun secara fisik.
2.  Kualitas  lingkungan  hidup,  yaitu dengan  memperhatikan  kondisi  lingkungan hidup sekitar  yang     berhubungan  dengan mutu hidup. Kualitas hidup dapat ditentukan oleh
tiga      komponen      utama      yaitu terpenuhinya kebutuhan untuk kelangsungan hidup hayati,  terpenuhinya  kebutuhan  untuk  kelangsungan  hidup  manusiawi  dan
Yogyakarta, 30 November 2016
297
terpenuhinya  kebebasan  untuk  memilih.  Lingkungan  harus  dijaga  agar  dapat mendukung  terhadap  kualitas  berupa  tingkat  hidup  masyarakat  yang  lebih  tinggi.
Lingkungan  mempunyai  kemampuan  untuk  menghasilkan  sumber  daya  serta mengurangi  zat  pencemaran  dan  ketegangan  sosial  terbatas.  Batas  kemampuan  itu
disebut  daya  dukung.  Dalam  Undang-Undang  Lingkungan  Hidup,  daya  dukung lingkungan  ialah  kemampuan  suatu  lingkungan  untuk  mendukung  peri  kehidupan
manusia dan makhluk hidup lainnya. 3.  Keterbatasan      ekologi dalam pembangunan, biologi  lingkungan  yang biasa dikenal
dengan ekologi adalah bagian dari ilmu pengetahuan yang mempunyai hubungan    erat dengan lingkungan.  Ekologi    berasal  dari  kata oikos yang berarti rumah tangga dan
logos  yang  mempunyai  arti  ilmu  pengetahuan.  Jadi,  ekologi  dapat  diartikan  sebagai ilmu pengetahuan tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan keadaan
lingkungannya  yang  bersifat  dinamis.  Hubungan  antara  makhluk  hidup  dengan lingkungannya  sangat  terbatas  terhadap  lingkungan  yang  bersangkutan,  hubungan
inilah  yang  disebut  dengan  keterbatasan  ekologi.  Dalam  keterbatasan  ekologi  terjadi degradasi ekosistem yang disebabkan oleh dua hal yaitu peristiwa alami dan kegiatan
manusia. Secara alami merupakan peristiwa yang terjadi bukan karena disebabkan oleh perilaku manusia. Sedangkan  yang  disebabkan  oleh kegitan manusia yaitu degradasi
ekosistem  yang  dapat  terjadi  diberbagai  bidang  meliputi  bidang  pertanian, pertambangan,  kehutanan, konstruksi jalan raya,  pengembangan sumber daya air dan
adanya urbanisasi.
•     Olahraga
Tubing
•     Sejarah
Tubing
Tubing
yang  secara  harafiah  artinya  tabung
tube
adalah  kegiatan  rekreasi  menaiki tabung bundar yang dilaksanakan diatas aliran air sungai.
Tubing
yang berkembang di Amerika juga dikenal dengan sebutan
Toobing
dan pelakunya disebut
Tubers
Pasha Ernowo – Okezone
2011. Berawal  dari  munculnya  kebosanan  seorang  pemandu
rafting
di  Amerika.  Akhirnya diapun  melakukan  olahraga  air  dengan  menggunankan  ban  dalam  FUSO  yang  telah
dimodifikasi,  di  tengah-tengahnya  dilengkapi  dengan  tali  pengaman  untuk  pegangan  dan dudukan  untuk  pinggul.  Orang  tersebut  ingin    mengarungi    sungai    dengan  cara  yang  lebih
menarik,  lebih  menantang.  Orang  yang  sudah  sangat  akrab  dengan  karakter  sungai    itu memakai  jaket pelampung,   helm,   sepatu   pada   dirinya sebagai pengaman saat melakukan
298
olahraga
tubing
, lalu mulai mengarungi sungai dengan air yang tenang atau tidak terlalu deras sambil melihat pemandangan yang di lewati selama melakukan
tubing
. Tak  lama  berselang,  orang-orang  Amerika  pencetus
tubing
ini  mengganti
tube
yang awalnya  ban  FUSO  sekedar  diikat  dengan  karet  menjadi  lebih  baik,  bentuknyapun  terus
dikembangkan,  hingga  mencapai  bentuk    dasar    ban    sungai    yang dikenal sekarang. Kini
tubing
sudah  menyebar  luas  di  Amerika  dan  Indonesia.  Seiring  berjalannya  waktu perkembangannya   sangat pesat.
Salah satu tokoh
tubing
modern menjelaskan, sebenarnya sudah ada sejak dulu, siapa pun yang masuk ke sungai dengan alat pengapung apa pun dia tidak akan bisa tenggelam. Misalnya
ada kelompok- kelompok manusia  yang memanfaatkan ban mobil dan batangan pohon  yang dirakit sebagai alat transportasi dan sampai sekarang pun kegiatan semacam itu tetap ada seperti
anak-anak usia SD dengan santai  bermain  di sungai  hanya dengan ban dalam mobil. Seolah jaman prasejarah masih  berlangsung sampai sekarang, Muliarta 2012.
Perkembangan Olahraga
Tubing
Tubing
adalah olahraga air yang cukup menantang dan menyenangkan. Olahraga
tubing
di    Indonesia    ternyata dikagumi  dunia.  Dicoba  berbagai
maneuver
ternyata
tubing
juga lebih stabil.
Tubing
tepat untuk  santai   dan  hiburan.  Wisatawan  juga bisa   menggunakan tangan   ataupun     kaki untuk mengatur gerakan, mengontrol
tube
, dan menghindari halangan dan  santai  dengan  mengikuti  arus  sungai  agar
inner  tube
yang  di  gunakan  tetap  berjalan mengarungi sungai. Bahkan bagi yang tidak terlalu bisa berenang tidak perlu kawatir, karena
melakukan
tubing
di sungai tidaklah harus pintar berenang karena wisatawan hanyalah cukup dengan meletakkan badan di
inner tube
dan menjaga kesetabilan di atas di air, Muliarta, 2012. Perkembangan awal
tubing
di tanah air mungkin agak terlambat, rasanya  bukan hanya soal harga, walaupun harga
tubing
di luar negeri rata-rata jutaan kalau dirupiahkan. Mungkin yang lebih berperan adalah lambatnya  arus informasi. Kondisi ini tidak lepas dari kelompok
masyarakat  sadar  wisata  Desa  Pacarejo,  Kecamatan  Semanu,  Gunung  Kidul  menjadi  satu- satunya wisata
cave tubing
di Indonesia.
Cave Tubing
Kalisuci ini menempati urutan ketiga di dunia setelah
Cave Tubing
di Amerika Tengah, dan New Zealand. Perhatian  anak-anak  muda  di  Yogyakarta,    sekelompok    penggemar  olahraga
tubing
lainnya    secara    bersama-  sama  mencetuskan  untuk memelopori
tubing
di    Indonesia    dan mengadakan  latihan bersama mengarungi sungai dengan menggunakan
inner tube
yang   telah dimodifikasi   dan   didesain   khusus   sesuai karakter tubuh orang untuk mengarungi Sungai
Kalisuci  dan  sejak saat  itu  latihan-  latihan dan sosialisasi semakin diintensifkan di  beberapa
Yogyakarta, 30 November 2016
299
sungai di tanah air. Dalam perkembangan selanjutnya para pegiat olahraga
tubing
yang semakin meluas ini menganggap perlunya sebuah organisasi yang dapat memayungi olahraga ini, agar
di kemudian hari terdapat keseragaman dalam aturan maupun prosedur  yang dapat dijadikan pegangan bersama.
Peran Tubing sebagai Olahraga Kesehatan dan Rekreasi
Tubing sebagai  olahraga  kesehatan dan  rekreasi  adalah tubing sungai  yang  lebih tepat dalam   memberikan   kebugaran   dan keceriaan. Berdasarkan tempat pelaksanaannya  dalam
tubing  sungai  untuk mencapai daerah starting point peserta harus menempuh   medan   yang terjal   dan   jauh kurang  lebih  membutuhkan  waktu  10-  20 menit   di   sungai-sungai   yang
terdapat   di Purworejo. Untuk menikmati keindahan dan keunikan   sungai   di   desa   Purbayan bias dengan   melakukan   olahraga
tubing
yang menggunakan
inner tube
. Dengan melakukan olahraga
tubing
ini  wisatawan  dapat  melihat  jenis-jenis satwa liar di sekitar lokasi kegiatan seperti  moyet-moyet  yang  bermain,  tupai,  tangsiah,  tengkek,  jalak,  kelelawar,  biawak,
tumbuhan-tumbuhan  yang  memperindah  di  sekitar  lingkungan  lokasi  kegiatan,  ukiran  batu yang  terdapat  disekitar  dinding  sungai  dan  derasnya  air  terjun  di  sungai  desa  Purbayan.
Berbagai hal yang diperoleh diatas tentu  tubing  bisa  memberikan  kesenangan, kecerian   dan kesehatan.   PT.Sari   Profit,  2010.
Sarana
Tubing
yang Dibutuhkan
Berikut ini merupakan alat-alat yang dibutuhkan   dalam   olahraga
tubing.
Wai Kong, 2011;
1.    Ban Tubing 2.    Pelampung
3.    Helm Sungai 4.    Pelindung Lutut, Siku, Tangan dan Tulang Kering
5.    Sepatu boat 6.    Pakaian selam.
                