Upaya Penanggulangan Teknik Pengumpulan Data

Yogyakarta, 30 November 2016 251 membawa semangat jiwa kembali datang. Jika orang tua menunggu sampai mereka pergi orang tua akan menemukan masalah dan akan mengalami sindrom sarangg kosong. d. Membuat paket kegiatan kepedulian sosial Orang tua masih dapat berperan serta dalam membantu orang lain melalui kegiatan sosial f. Beri selamat pada diri sendiri Walaupun peran orang tua tidak pernah belum selesai dilaksanakan, orang tua sudah mencapai suatu tujuan. Orang tua sudah menjadikan anaknya sebagai seorang dewasa muda yang mandiri, dimana hal ini bukan tugas yang mudah. Beri pujian untuk suatu pekerjaan yang berhasil dikerjakan dengan baik. g. Dapatkan dukungan atau cari dukungan dari keluarga yang lain Ketika orang tua mengalami perasaan tertekan, kesedihan yang berlebihan, anak dapat mengunjungi atau dapat meminta pertolongan dokter, perawat, keluarga lain atau kerabat. Apabila sindrom sarang kosong terjadi berlarut-larut dan tidak diantisipasi, maka seorang ibu akan menjadi sangat sensitif dan sering berprasangka negatif. Seorang ibu merasa anaknya tidak lagi menempatkannya di urutan pertama dalam hidup setelah anaknya menikah. Ia merasa anaknya lebih memilih pasangannya dari pada dirinya Indriasari Ivvaty, 2007. KESIMPULAN Kepergian anak-anak menimbulkan perasaan yang tidak nyaman bagi para ibu. Perasaan tidak nyaman ini berupa perasaan sedih dan merasa kehilangan anak-anak, bahkan ada yang merasa stres, khawatir, dan kehilangan perannya sebagai seorang ibu. Perasaan tidak nyaman ini selalu muncul pada ibu di awal-awal dia harus melepaskan kepergian anak terakhirnya dari rumah. Perilaku yang sering muncul yang menunjukan bahwa seseorang mengalami emptynest syndrome yaitu seperti sering merasa sedih dan kesepian saat hidup sendiri ditinggal orang yang disayangi, merasa hidupya tidak lagi berdaya karena kurangnya dukungan dari orang disekitarnya hingga melemahnya kondisi tubuh karena pemikiran negatif yang sering muncul. Adanya dukungan sosial dari keluarga dan upaya melakukan stategi coping dengan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan, berkumpul bersama teman-teman dan keluarga yang lain, serta menyibukkan dirinya dengan bekerja, dapat membantu para ibu tersebut menyesuaikan diri dengan kepergian anak-anak mereka dari rumah. Penyesuaian diri ini pada akhirnya dapat membantu para ibu mencapai kesejahteraan psikologis maupun kemajuan dalam perkembangan hidupnya untuk terus bersemangat menjalani sisa hidupnya. 252 SARAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diperoleh beberapa saran bagi pihak-pihak yang terkait dalam penelitian ini, antara lain: 1 Bagi ibu rumah tangga Umumnya yang menyebabkan stres pada ibu rumah tangga adalah aktivitas yang statis dan monoton, serta reinforcement yang mereka peroleh kurang nyata. Saran yang diberikan pada ibu rumah tangga untuk mengurangi stres yang dialami adalah mengikuti kegiatan-kegiatan di luar rumah, seperti arisan, kegiatan-kegiatan sosial, atau acara perkumpulan yang diikuti oleh para ibu lainnya. Aktivitas tersebut secara tidak langsung dapat memberikan reinforcement bagi ibu rumah tangga berupa relasi-relasi baru yang memungkinkan mereka untuk melakukan coping stress. Meminimalisir efek yang ditimbulkan oleh empty nest syndrome dapat dilakukan dengan cara mempersiapkan sedini mungkin kondisi psikis orang tua, khusus ibu, dengan cara membangun kemandirian anak sejak dini. Hal tersebut dilakukan agar orang tua, khususnya ibu, dapat menyesuaikan diri sejak awal saat anak telah dapat mengurus dirinya sendiri. Selain mempersiapkan kondisi psikis untuk menghadapi krisis empty nest syndrome, orang tua diharapkan dapat mengenal dan mengetahui seberapa besar kemampuan dan kapasitas anak untuk hidup mandiri. Hal tersebut dilakukan agar orang tua dapat membangun kepercayaan pada anak saat menjalani kehidupan yang lebih mandiri sehingga rasa cemas atau khawatir pada anak dapat diminimalisir. 2 Bagi Ibu Bekerja Stres yang dialami oleh ibu bekerja disebabkan karena padatnya jadwal di dalam maupun di luar rumah yang dijalani oleh ibu bekerja. Saran yang dapat diberikan untuk ibu bekerja adalah mereka dapat mengatur dan menyeimbangkan jadwal mereka antara jadwal di lingkungan tempat kerja dan jadwal untuk mengatur urusan domestik rumah tangga. Selain menyeimbangkan jadwal antara pekerjaan di lingkungan kerja dengan urusan domestik dalam rumah tangga, ibu bekerja juga dapat menyediakan waktu bagi mereka untuk beristirahat. 3 Bagi Pihak-Pihak Terkait RT atau RW setempat Hal-hal yang dapat dilakukan oleh pihak RT atau RW setempat untuk dapat mengurangi dan meminimalisir stres dan empty nest syndrome yang dialami oleh para ibu, yaitu membuat suatu kegiatan rutin yang dapat dihadiri oleh para warga, khususnya para ibu, agar para warga tersebut dapat bersosialisasi satu sama lain. Sosialisasi tersebut membuat mereka dapat berbagi cerita Yogyakarta, 30 November 2016 253 dan masalah pada individu lainnya dan mungkin mereka dapat memperoleh saran dari individu lainnya untuk masalah yang sedang meraka hadapi. 4 Bagi peneliti selanjutnya. Penelitian tentang tingkat stres tentu sudah sangat umum dilakukan, khususnya pada bidangpsikologi. Penelitian mengenai tingkat stres dan emptynest syndrome ini diharapkan dapat berkelanjutan, yaitu untuk kedepannya dapat dikembangkan dengan meneliti faktor-faktor lain yang mungkin terkait dengan tingkat stres dan empty nest syndrome, seperti status sosio ekonomi. DAFTAR PUSTAKA 1. Akmalah, Nurul. 2014. Psychological Well-being pada Ibu Usia Dewasa Madya yang Berada pada Fase Sangkar Kosong, Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi, Vol 02 2. Poerwandari, K. 2007. Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian Perilaku Manusia. Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi Fakultas Psikologi Univeritas Indonesia. 3. Santrock, J.W. 2002. Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup edisi kelima. Penerj. Achmad Chusairi, Juda Damanik; Ed. Herman Sinaga, Yati Sumiharti. Jakarta: Erlangga. 4. Tika, Larasati. 2001 . Jurnal Kualitas Wanita Yang Mengalami Menopause . Dibuka di website http:www.dokumen.orgpdf10865. Pada tanggal 6 September 2016 5. Utami, Putri Lila., Ni Wayan S.P., 2012, Perbedaan Tingkat Stres Ditinjau Dari Empty Nest Syndrome Dan Status Ibu, Journal Phsycology, Vol.01 254 PENDAMPINGAN MASYARAKAT DESA ARGODADI DI BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT Bayu Wiyantoko dan Jamalul Lail Universitas Islam Indonesia Email : Bayu_Wiyantokogmail.com, Jamalul_laingmail.com ABSTRACT Pendampingan kesehatan merupakan salah satu bentuk pendampingan yang paling banyak dibutuhkan oleh masyarakat khususnya desa Argodadi. Program yang di lakukan yaitu C ek kesehatan gratis, Sosialisasi DBD, sosialisasi pemeriksaan payudara sendiri SADARI dan Assessment geriatri. Metode yang digunakan untuk cek kesehatan gratis bertempat di Dusun Selogedong, Dingkikan, serta Dumpuh yang terdiri dari pemeriksaan berat badan, tinggi badan, tensi, gula darah, asam urat, serta edukasi terkait masing-masing penyakit. Sosialisasi DBD dilakukan di Dusun Selogedong dilaksanakan dalam 1x tatap muka dengan menggunakan alat bantu berupa pamflet yang diberikan pada warga. Program SADARI dilakukan dengan sosialisasi mengenai kanker payudara dan cara melakukan pemeriksaan payudara sendiri SADARI pada masyarakat di dusun Sumberan dari rumah ke rumah. Assessment geriatri merupakan suatu program screening yang dilakukan untuk melihat kondisi lansia dengan menggunakan 10 pertanyaan penyaring kondisi fisik penglihatan, pendengaran, nutrisi, status dan depresi dengan jumlah 32 lansia total 180 orang. Hasil cek kesehatan didapatkan di Dusun Selogedong Dusun Dingkikan dan di Dusun Dumpuh terdapat 94 warga dari 184 orang yang mender ita Hipertensi, 10 orang dari 206 warga yang memiliki kadargula darah sewaktu 200 mgdl, dan terdapat 122 warga dari 217 yang mengalami hiperurisemia kadar asam urat yang tinggi. Hasil Sosialisasi DBD berupa pemahaman warga dusun Selogedong mengenai demam berdarah. Hasil Assessment geriatri pada 32 orang lansia yang ada di Dusun Dumpuh dan dusun Dingkikan didapatkan lansia yang hipertensi, gangguan memori, gangguan penglihatan , gangguan pendengaran, gangguan mobilitas, Inkontinensia urin, penurunan ber at badan, gangguan depresi, dan status dimensia didapatkan 1 orang mengalami gangguan Intelektual berat, 5 orang mengalami gangguan Intelektual sedang, 6 orang mengalami gangguan Intelektual ringan. Dari hasil pemeriksaan kesehatan warga Desa Argodadi dapat disimpulkan bahwa kesehatan masih menjadi hal yang perlu mendapat perhatian dan evaluasi dari pihak kesehatan yang ada dan juga warga khususnya warga Desa Argodadi sendiri. Key words :, C ek kesehatan gratis, Sosialisasi DBD, Sosialisasi SADARI dan Assessment geriatri. ABSTRACT Mentoring health is one form of assistance most needed by the community, especially the village Argodadi. The program will be undertaken ie free health checks, DBD socialization, socialization breast self-examination BSE and the Assessment geriatrics. The method used for free health check housed in Hamlet Selogedong, Dingkikan, and Dumpuh which consists of checking the weight, height, blood pressure, blood sugar, uric acid, and education related to each disease. Socialization DBD do in Dusun Selogedong implemented in 1x face to face with the use of tools in the form of a pamphlet given to residents. BSE done with the socialization program about breast cancer and how to perform breast self-examination BSE in the community in the hamlet Sumberan from house to house. Geriatric Assessment is a screening program conducted to see the condition of the elderly by using 10 questions filter physical condition vision, hearing, nutrition, status and depression with the amount of 32 elder ly total 180 people. Results of health checks obtained in Hamlet Selogedong Dusun Dingkikan and the Hamlet Dumpuh there are 94 residents of 184 people suffering from hypertension, 10 of the 206 residents who had kadargula blood when 200 mg dl, and there are 122 residents of the 217 who have hyperuricemia elevated high uric acid. Results Dissemination DBD villagers Selogedong form of understanding regarding dengue. Results Assessment of geriatrics at 32 elderly people in the village Dumpuh and hamlets Dingkikan obtained elderly hypertension, memory impairment, impaired vision, impaired hearing, impaired mobility, incontinence of urine, weight loss, depression, and the status of dementia found 1 person impaired Yogyakarta, 30 November 2016 255 intellectual heavy, five people are being intellectually impaired, 6 people have mild intellectual disorders. From the results of medical examination Argodadi village residents can be concluded that health remains an area that needs attention and evaluation on the part of health providers and citizens, especially citizens Argodadi village itself. Key words:, free health checks, DBD Socialization, socialization BSE and Assessment geriatrics . PENDAHULUAN Kesehatan yang ada di Desa Argodadi dibilang cukup baik, hal ini dapat terlihat dari jumlah angka kejadian penyakit yang ditemukan di Puskesmas Sedayu 2 sebagai Puskesmas pengampu kesehatan di Desa Argodadi. Penyakit yang paling banyak ditemukan di Desa Argodadi diantaranya adalah Nasofaringitis akut, Reumatik Arthritis, Skizofrenia, dan Hipertensi. Menurut data statistik dari Puskesmas Sedayu II pada bulan Juli 2016, hipertensi menduduki urutan kedua dari sepuluh besar penyakit yang diderita warga di Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Arthritis gout menduduki urutan keempat disusul diabetes melitus yang berada pada urutan kesepuluh. Ketiga penyakit tersebut termasuk dalam penyakit yang paling banyak diderita oleh warga Kecamatan Sedayu Puskesmas Sedayu, 2016 . Observasi yang telah dilakukan di Desa Argodadi khusunya Dusun selogedong ditemukan jumlah angka kejadian DBD cukup tinggi,di dusun sumberan terdapat 1 kasus ibu meninggal akibat kanker payudara, hal ini salah satunya dipengaruhi karena kurangnya pengetahuan tentang kanker payudara serta cara deteksi dini untuk pemeriksaan kanker payudara dan di Jumlah lansia yang ada di Desa Argodadi khusunya dusun Dumpuh dan dusun Dingkikan dinilai cukup banyak. Dalam bidang kesehatan, pencegahan merupakan pilar utama untuk menunjang kesehatan manusia. Salah satu program terkait dengan pencegahan adalah screening kecehatan cek kesehatan. Cek kesehatan ini terdiri dari pengukuran tekanan darah, gula darah, asam urat, serta edukasi terkait masing-masing penyakit. Program cek kesehatan ini diharapkan mampu memberikan kesadaran kepada warga akan pentingnya menjaga kesehatan agar terhindar dari penyakit seperti hipertensi, diabetes melitus, serta arthritis gout. Selain itu, program ini bertujuan untuk pencegahan dan deteksi dini. Adapun pencegahan yang dapat dilakukan berupa mengubah gaya hidup life style seperti rajin olahraga, mengontrol pola makan dan berat badan serta mengurangi konsumsi rokok. Diharapkan setelah dilaksanakannya program ini akan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan. Hipertensi merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas di Indonesia. Prevalensi hipertensi terus meningkat seiring bertambahnya usia. Hipertensi merupakan silent killer dimana gejala yang dijumpai dapat bervariasi pada masing-masing individu dan hampir 256 sama dengan gejala penyakit lainnya. Gejala tersebut antara lain sakit kepalarasa berat di tengkuk, mumet vertigo, jantung berdebar, mudah lelah, penglihatan kabur, telinga berdenging tinitus, dan mimisan. Peningkatan tekanan darah yang terjadi secara terus menerus dapat mengakibatkan kerusakan pada ginjal gagal ginjal, jantung penyakit jantung koroner, dan otak stroke bila tidak dideteksi secara dini dan mendapat pengobatan yang memadai. Menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, pada tahun 2013 terdapat 28,5 penduduk Indonesia yang menderita hipertensi, hal tersebut setara dengan 65.048.110 jiwa jika jumlah total penduduk Indonesia adalah 252.124.458 jiwa. Selain hipertensi, diabetes melitus juga merupakan penyebab mortalitas dan morbiditas yang cukup tinggi di Indonesia. Data dari Riskesdas tahun 2013, diperkirakan jumlah absolut penderita diabetes melitus di Indonesia adalah sekitar 12 juta jiwa. Diabetes melitus adalah penyakit gangguan metabolik akibat pankreas tidak memproduksi cukup insulin atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif. Insulin adalah hormon yang mengatur keseimbangan kadar gula darah. Akibatnya terjadi peningkatan konsentrasi glukosa didalam darah hiperglikemia. Individu dikatakan menderita diabetes melitus, jika pernah terdiagnosis menderita diabetes melitus oleh dokter atau belum pernah didiagnosis menderita diabetes melitus oleh dokter tetapi dalam 1 bulan terakhir mengalami gejala sering lapar, sering haus, seriang buang air kecil dalam jumlah banyak dan berat badan turun. Demam berdarah dengue merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan gejala berupa demam, nyeri otot dan atau nyeri sendi yang disertai penurunan jumlah sel leukosit leukopenia, ruam, pembesaran kelenjar limfa limfadenopati , penurunan jumlah trombosit trombositopenia dan perdarahan diatesis hemoragik Sudoyo, 2010. Jumlah rata- rata kasus DBD yang dilaporkan sebanyak 150.822 kasus dengan rata-rata kematian 1.321 kematian dalam 3 tahun terakhir 2008-2011. Kejadian kasus DBD tahun 2011 sampai dengan Juni 2011 dilaporkan sebanyak 16.612 orang dengan kematian sebanyak 142 orang CFR=0,85. Dari jumlah kasus tersebut, angka kematian akibat DBD pada perempuan lebih tinggi dibanding laki-laki dengan proporsi penderita DBD pada perempuan sebesar 50,33 dan laki-laki sebesar 49,67 Kemenkes, 2011. Disamping itu, kanker merupakan masalah kesehatan terbanyak di dunia dengan angka kejadian yang terus meningkat setiap tahunnya. Kanker payudara dapat terjadi pada setiap orang, namun kebanyakan terjadi pada usia diatas tiga puluh tahun dengan rerata usia terbanyak adalah rentang usia empat puluh lima sampai dengan empat puluh sembilan tahun 25,2. Di Indonesia pada tahun 1994 terdapat 23.310 kasus baru kanker dengan kanker payudara terbesar kedua 2743 pasien setelah kanker serviks 4126 pasien. World Health Organisation WHO Yogyakarta, 30 November 2016 257 menyebutkan bahwa tahun 2012 didapatkan 48,998 kasus baru akibat kanker payudara. Angka kejadian tersebut merupakan insidensi terbesar dibandingkan dengan kejadian kanker servik, colorectum, ovarium dan paru paru pada wanita Arief Putra et al, 2014. Kanker payudara masih memungkinkan untuk disembuhkan apabila terdeteksi secara dini dimana belum terjadi proses penyebaran ke jaringan lain. Deteksi dini adanya kanker payudara dapat dilakukan dengan pemeriksaan payudara sendiri SADARI. Pemeriksaan ini diketahui dapat mengetahui adanya tanda keganasaan pada payudara sebesar 75-85. Penemuan awal melalui sadari ini yang selanjutnya akan berdampak terhadap proses pengobatan dan tingkat kesembuhan serta harapan hidup dari penderita Wan Desen et al, 2013. Gambar 1. Angka Kejadian Kanker Pada Wanita Di Indonesia pada tahun 2016 jumlah lansia mencapai 30 juta jiwa dan di Desa Argodadi Khusunya Dusun Dumpuh dan Dusun Dingkikan sebanyak 130 orang. Pada saat memasuki kondisi usia lanjut banyak sekali penyakit degeneratif penyakit yang terjadi pada usia tua yang sering dijumpai, seperti darah tinggi, nyeri sendi, diabetes dan stroke. Hal ini terkait dengan perubahan-perubahan fisik yang terjadi pada tubuh lansia dan resiko terjadinya penyakit semakin meningkat seiring dengan bertambahnya umur. Angka mortalitas dan mobilitas yang terjadi terutama pada lansia dikarenakan oleh penanganan medis yang tidak memadai, hal ini karena banyak lansia yang enggan memeriksakan diri ke puskesmas karena merasa bahwa hal tersebut biasa ditemukan pada usia tua sehingga penanganan yang diberikan kurang efektif dan penyakit telah menjadi kronis lanjut. Melihat hal tersebut perlu kiranya dilakukan screening rutin untuk melihat kondisi lansia secara umum, baik dari fisik , mental dan kognitif sehingga tindakan promotif dan preventif pencegahan dapat dilakukan untuk menghindari terjadinya suatu penyakit dan angka harapan hidup lansia semakin meningkat. 258 METODE Rangkaian proses cek kesehatan ini diawali dengan registrasi peserta, kemudian dilakukan informed consent secara lisan terhadap peserta. Menurut Achadiat, C, M 2004, Dengan demikian informed consent dapat diartikan sebagai izin atau pernyataan setuju dari pasien yang diberikan secara bebas, sadar, dan rasional setelah mendapatkan informasi yang dipahami terhadap tindakan atau penyakit dari dokter. Setelah peserta menyatakan diri setuju terhadap informed consent, selanjutnya dilakukan tindakan pemeriksaan. Tindakan pemeriksaan yang dilakukan berupa tensi tekanan darah, pengambilan darah untuk cek gula darah dan asam urat, serta edukasi untuk masing-masing hasil yang didapat. Tindakan tensi tekanan darah menggunakan alat berupa sfigmomanometer atau biasa dikenal dengan istilah tensi meter dan stetoskop. Kemudian, melakukan pemeriksaan kadar gula darah dan asam urat. Pemeriksaan kadar gula darah menggunakan alat berupa lanset, lancing device, chip glukosa, strip glukosa, alat easy touch GCU, kapas alkohol, serta kapas kering atau tissue. Prosedur pemeriksaan kadar asam urat hampir sama dengan pemeriksaan kadar gula darah, yang membedakan hanya chip dan strip yang dipakai. Untuk pemeriksaan asam urat chip dan strip yang dipakai adalah chip dan strip asam urat yang berwarna orange. Setelah didapatkan hasil pemeriksaan, selanjutnya peserta diberikan edukasi yang disesuaikan dengan hasil yang didapatkan pada saat pemeriksaan. Edukasi dilanjutkan dengan memberikan pengertian kepada peserta yang terdeteksi mengalami penyakit untuk segera memeriksakan diri ke pusat pelayanan kesehatan jika gejala yang muncul dirasa mengganggu aktivitas sehari-hari. Edukasi yang diberikan terkait masing-masing penyakit yang diderita kepada peserta bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan. Gambar 1. Alat cek kesehatan Setelah peserta cek kesehatan menjalani rangkaian prosedur pemeriksaan dan edukasi, selanjutnya data yang telah didapat direkap dalam suatu tabel post pemeriksaan hasil kesehatan di Desa Argodadi, Kecamatan Sedayu, khusunya pada tiga dusun dimana dilakukannya cek kesehatan, yaitu Dusun Dingkikan, Dumpuh, serta Selogedong. Cek kesehatan di tiga dusun Yogyakarta, 30 November 2016 259 tersebut dilakukan selama masing-masing 11,5 jam disetiap dusun. Dimana pemeriksa akan menunggu warga di lokasi cek kesehatan dan peserta boleh bebas memilih waktu untuk datang pada kegiatan tersebut. Cek kesehatan pertama kali dilaksanakan di Dusun Selogedong pada tanggal 13 Agustus 2016, disusul dengan Dusun Dingkikan pada tanggal 21 Agustus 2016, dan yang terakhir dilaksanakan di Dusun Dumpuh pada tanggal 28 Agustus 2016 Sosialisasi DBD merupakan suatu penyuluhan yang berisi mengenai apa definisi demam berdarah, penyebab demam berdarah, tanda dan gejala demam berdarah, penanganan pertama demam berdarah dan pencegahan demam berdarah dalam 1x tatap muka dengan menggunakan alat bantu berupa pamflet untuk mempermudah warga dalam memahami materi yang diberikan. Pelaksanaan dengan cara mengunjungi arisan ibu-ibu dusun Selogedong dan memberikan beberapa materi tentang demam berdarah. Untuk realisasinya dibutuhkan waktu 2,5 jam. Gambar 2. Proses sosialisasi DBD Program SADARI dilakukan dengan melakukan observasi terhadap angka kejadian kanker payudara di dusun Sumberan, Argodadi, Sedayu, Bantul yang selanjutnya dilakukan wawancara serta diskusi mengenai pemahaman masyarakat dalam deteksi dini terjadinya kanker payudara. Setelah didapatkan data tersebut selanjutnya melakukan analisis mengenai faktor risiko yang mungkin berhubungan dengan kejadian kanker payudara di dusun Sumberan Argodadi Sedayu Bantul. Berdasarkan hasil observasi tersebut selanjutnya dilakukan kegiatan sosialisasi serta pelatihan mengenai kanker payudara dan cara mendeteksi dini kanker payudara dengan melakukan pemeriksaan payudara sendiri SADARI pada masyarakat di dusun Sumberan Argodadi Sedayu Bantul secara intensif dari rumah ke rumah. Sampel yang digunakan dalam kegiatan ini adalah wanita dengan rentang usia 20-50 tahun yang merupakan kader posyandu. 260 Gambar 3. Cara Pemeriksaan SADARI Kegiatan sosialisasi serta pelatihan ini dilakukan sebanyak 8 kali dengan cara dari rumah ke rumah dan membutuhkan waktu selama 2 jam. Setelah dilakukannya kegiatan ini didapatkan tingkat pemahaman masyarakat khususnya kader posyandu meningkat. Program A ssessment Geriatri merupakan suatu program screening yang dilakukan untuk melihat kondisi lansia dengan menggunakan 10 pertanyaan penyaring kondisi fisik penglihatan, pendengaran, nutrisi, status dan depresi. Kemudian menilai skor SFMMSE short form of the Mini Mental State Examination merupakan program pertanyaan singkat yang diajukan untuk melihat status dimensia atau ingatan dengan melihat tingkat kognitif atau Intelektual pasien. SFMMSE merupakan kuesioner ringkas dari MMSE Mini Mental State Examination untuk melihat status dimensia, hanya saja karena di dusun Dumpuh dan dusun Dingkikan banyak warga yang masih berpendidikan rendah. Maka menggunakan SFMMSE. Proses Assessment geriatri dilakukan dari rumah ke rumah dengan jumlah 32 lansia total 130 yang diambil secara acak dengan waktu kegiatan per rumah 30 menit. HASIL DAN PEMBAHASAN Jumlah peserta kegiatan cek kesehatan di tiga dusun di Desa Argodadi, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta adalah sebanyak 223 warga. Dengan rincian sebanyak 57 peserta di Dusun Selogedong, 88 peserta di Dusun Dingkikan, serta 78 peserta di Dusun Dumpuh. Program cek kesehatan ini memiliki target 150 peserta dari ketiga dusun, oleh karena itu maka persentase keberhasilan program cek kesehatan ini adalah sebesar 148,67 . Data hasil pemeriksaan didapatkan penderita hipertensi di Dusun Selogedong sebanyak 10 warga 47,61 dari 21 warga yang di cek tekanan darahnya, di Dusun Dingkikan Yogyakarta, 30 November 2016 261 sebanyak 51 warga 60 dari 85 warga, dan di Dusun Dumpuh sebanyak 33 warga 42,30 dari 78 warga. Angka kejadian hipertensi di ketiga dusun cukup tinggi, banyak faktor risiko yang dapat menjadi penyebab. Menurut Sugiharto, A 2007. Gambar 4. Proses cek kesehatan gratis Faktor risiko terjadinya hipertensi pada masyarakat antara lain: umur, riwayat keluarga, kebiasaan konsumsi makanan asin, konsumsi lemak, konsumsi minyak jelantah, kebiasaan olahraga, serta, obesitas. Jika diamati dari warga di Desa Argodadi, khususnya pada ketiga dusun yaitu Dusun Selogedong, Dingkikan, serta Dumpuh, faktor risiko yang mencetuskan terjadinya hipertensi adalah umur, riwayat keluarga, serta konsumsi makanan dengan kadar garam yang kurang terkontrol. Jika dilihat dari umur, rata-rata peserta yang mendatangi program cek kesehatan adalah peserta dengan usia diatas 40 tahun, yang mana semakin tinggi usia seseorang maka akan semakin meningkat risiko terkena hipertensi. Menurut Duprez, D 2012, pada usia lanjut, terjadi perubahan pada matriks ekstraseluler berupa penurunan serat elastin yang menjaga ke-fleksibel-an pembuluh darah dan peningkatan serat kolagen meningkatkan kekakuan pada jaringan ikat pada dinding arteri, sehingga mengakibatkan pembuluh darah pada usia lanjut menjadi kaku dan terjadilah tekanan darah tinggi. Jika seseorang memiliki riwayat keluarga hipertensi, maka risiko untuk terkena hipertensi juga akan semakin besar. Begitu juga dengan konsumsi makanan dengan kadar garam yang tidak terkontrol, akan memacu peningkatan tekanan darah dengan cara garam akan menyebabkan penumpukan cairan dalam tubuh, sehingga akan meningkatkan volume dan tekanan darah Sugiharto, A., 2007. Dari data pemeriksaan kadar gula darah didapatkan hasil sebanyak 2 warga 4,87 dari 41 warga di Dusun Selogedong memiliki kadar gula darah sewaktu 200 mgdL, artinya sebanyak 2 warga dari 41 warga Dusun Selogedong yang diperiksa kadar gula darahnya 262 menderita diabetes melitus. Walaupun sebenarnya untuk memastikan diagnosis diabetes melitus banyak hal yang harus dikonfirmasi, seperti melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, bahkan pemeriksaan penunjang yang berulang. Untuk Dusun Dingkikan sebanyak 6 warga 7,22 dari 83 warga serta di Dusun Dumpuh sebanyak 2 warga 2,63 dari 76 warga yang di cek kadar gula darahnya memiliki kadar gula darah sewaktu 200 mgdL. Hasil pemeriksaan kadar asam urat dikatakan tinggi untuk wanita jika 6 mgdL dan untu pria 7 mgdL. Dari hasil pemeriksaan kadar asam urat didapatkan hasil sebanyak 39 warga 69,64 dari 56 warga di Dusun Selogedong memiliki kadar asam urat yang tinggi. Untuk Dusun Dingkikan sebanyak 47 warga 55,29 dari 85 warga serta di Dusun Dumpuh sebanyak 36 warga 47,36 dari 76 warga memiliki kadar asam urat yang tinggi. Menurut Suiraoka 2012, makanan yang mengandung purin dalam jumlah tinggi maupun sedang, antara lain: jeroan, udang, remis, kerang, ragi, alkohol, makanan kaleng, kacang-kacangan, kembang kol, bayam, asparagus, daun singkong, jamur, daun pepaya, serta kangkung. Di Desa Argodadi jumlah buah melinjo cukup melimpah, dan warga cenderung untuk mengkonsumsi melinjo yang telah dijadikan emping. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab tingginya kadar asam urat pada warga di Desa Argodadi, khususnya pada ketiga dusun yang dilakukan cek kesehatan. Selain melinjo, di Desa Argodadi banyak terdapat bayam, yang mana bayam cukup diperik sendiri di halaman rumah warga, sehingga angka konsumsi bayam di Desa Argodadi cukup tinggi. Warga desa Argodadi khusuya Dusun Selogedong sudah mengenal lebih dalam mengeai DBD baik definisi demam berdarah, penyebab demam berdarah, tanda dan gejala demam berdarah, penanganan pertama demam berdarah dan pencegahan demam berdarah. Sosialisasi dan Pelatihan SADARI dirasa merupakan cara yang efektif agar masyarakat menjadi lebih mengerti mengenai kanker payudara dan mengetahui tentang manfaat SADARI. Dengan pengetahuan tersebut selanjutnya dapat mendorong masyarakat untuk sadar akan kesehatan payudara. Upaya yang telah dilakukan tersebut diharapkan dapat menekan angka kejadian kanker payudara serta dapat sebagai langkah awal dalam skrining kanker payudara. Hasil Assesment geriatri pada 32 orang lansia yang ada di Dusun Dumpuh dan dusun Dingkikan didapatkan sebanyak 15 orang warga 46,87 terkena hipertensi, 17 orang warga 53,125 mengalami gangguan memori atau daya ingat, 15 orang warga 46,87 mengalami gangguan penglihatan , 7 orang warga 22,58 mengalami gangguan pendengaran, 6 orang warga 18,75 mengalami gangguan mobilitas kaki, 4 warga 12,5 mengalami Inkontinensia urin, 9 orang warga 28,13 mengalami penurunan berat badan, 4 orang warga 12,5 mengalami gangguan depresi, dan dari Skor SFMMSE untuk penyaring status dimensia didapatkan 1 orang 3,125 mengalami gangguan Intelektual berat, 5 orang Yogyakarta, 30 November 2016 263 15,625 mengalami gangguan Intelektual sedang, dan 6 orang 18,75 mengalami gangguan Intelektual ringan. Gambar 5. Proses assessment geriatric KESIMPULAN Dari Pemeriksaan kesehatan angka kejadian hipertensi dan asam urat di Desa Argodadi, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta cukup tinggi. Hal ini dipengaruhi oleh kebiasaan terlebih pola makan warga masyarakat yang gemar mengkonsumsi makanan asin, konsumsi emping melinjo, serta bayam yang cukup tinggi di Desa Argodadi. Dampak dari program cek kesehatan ini adalah dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman warga mengenai arti penting kesehatan. Berdasarkan kegiatan tersebut dapat disimpulkan bahwa mayoritas masyarakat dusun Sumberan, Argodadi, Sedayu, Bantul belum mengetahui mengenai cara Pemeriksaan Payudara Sendiri SADARI untuk deteksi dini kanker payudara. Kanker payudara merupakan salah satu penyakit dengan prognosis yang buruk namun apabila terdeteksi secara dini maka dimungkinkan mememiliki tindak lanjut yang lebih baik sehingga kejadian kanker payudara dapat dicegah dengan dilakukan dengan pemeriksaan SADARI secara teratur . Program sosialisasi DBD yang dilakukan di Dusun Selogedong dihadiri oleh peserta 29 orang dengan minat peserta saat mengikuti program baik dan sengat antusias, hal ini dapat dilihat dari kehadiran peserta yang biasanya hadir sebelum program dimulai serta aktifnya peserta bertanya, berinteraksi saat pelaksanaan program berlangsung. Dari Assessment geriatri yang dilakukan banyak lansia yang mengalami Hipertensi dan penyakit degeneratif seperti gangguan penglihatan, dan pendengaran, penurunan berat badan dan ada beberapa yang mengalami depresi. Dilihat dari skor dimensia atau ingatan warga desa Argodadi rata-rata memiliki tingkat kognitif yang baik namun ada beberapa yang mengalami ganggguan intelektual ringan, sedang dan berat. Hal ini kemungkinan karena pendidikan lansia 264 di Desa Argodadi masih termasuk rendah sehingga stimulasi dan latihan untuk meningkatkan daya ingat masih kurang sehingga perlu selalu dilatih. SARAN Untuk program cek kesehatan ke depanya, sebaiknya disertakan dengan program pengobatan gratis. Agar hasil pemeriksaan yang telah diketahui, dapat langsung dilakukan tatalaksana terkait masing-masing penyakit. REFERENSI Achadiat, C, M., 2004. Dinamika Etika dan Hukum Kedokteran dalam Tantangan Zaman. Jakarta : EGC Candra, A., 2010. Demam Berdarah Dengue: Epidemiologi, Patogenesis, dan Faktor Risiko Penularan. Aspirator. 22: 110- 119 Duprez, Daniel., Treatment of Isolated Systolic Hypertension in the Elderly. Expert Rev Cardiovasc., 2012:1011:1367-1373 Forman, J, P., Stampfer, M, J., Curhan, G, C., Diet and Lifestyle Risk Factors Associated With Incident Hypertension in Women. JAMA., 2009:3024:401-411 Kemenkes, 2011. Modul Pengendalian Demam Berdarah Dengue. Jakarta: Bakti Husada. Misnadiarly., 2007. Rematik: Asam Urat-Hiperurisemia, Arthritis Gout. Jakarta : Pustaka Obor Populer Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia., 2013. Panduan Praktis Klinis Dokter Pelayanan Kesehatan Primer. Jakarta : Indonesia Perkumpulan Endokrinologi Indonesia Perkeni., 2011. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus tipe 2 di Indonesia 2011. Jakarta : Indonesia Respati, D., Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis untuk Perkiraan Kejadian Luar Biasa Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kota Yogyakarta. Jurnal Penelitian Humaniora. 142: 1- Sudoyo A,W., Setiyohadi, B., Alwi, I., Simadibrata, M., Setiati, S., 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi VI. Jakarta : Interna Publishing Sugiharto, Aris., 2007. Faktor-Faktor Risiko Hipertensi Grade II pada Masyarakat, Tesis, Program Pascasarjana Magister Epidemiologi, Universitas Diponegoro Suiraoka., 2012. Penyakit Degeneratif. Yogyakarta : Nuha Medika Yogyakarta, 30 November 2016 265 ANALISIS KUALITAS KANDUNGAN AIR BAKU DESA MUNGGUNG DAN MENETUKAN SOLUSI PENGOLAHAN AIR YANG TEPAT Eko Siswoyo Universitas Islam Indonesia Email : juitajuitari24gmail.com ABSTRAK Air bersih merupaka n suatu kebutuhan terpenting bagi masyarakat, khususnya masyarakat Desa Munggung. Sampai saat ini masalah air bersih masih merupakan faktor masalah utama yang ada di Desa Munggung. Merancang teknologi pengolahan air untuk suatu daerah, mudah dan murah yakni dengan teknologi filter air sederhana. Filtrasi adalah proses yang digunakan pada pengolahan air bersih untuk memisahkan bahan pengotor partikulat yang terdapat dalam air. Penelitian ini bertujuan menganalisa kualitas air yang bersumber dari tandon air yang berada di Desa Munggung dengan parameter bau, rasa, pH, Magnesium Mg, Mangan Mn, dan kekeruhan sesuai dengan standar Peraturan Menteri Kesehatan Permenkes No. 416MENKESPERIX1990. Setelah diteliti menggunakan filter air sederhana, air yang tertampung lebih bersih, karena kotoran- kotoran yang terdapat dalam air tersebut telah tersaring oleh bahan-bahan yang dimasukkan kedalam pipa, air ini sudah dapat digunakan untuk keperluan rumah tangga namun belum dapat dikonsumsi secara langsung karena didalam air tersebut masih banyak terkandung patogen yang berbahaya. Hal ini menunjukkan masih perlu adanya evaluasi mengenai flow air masuk dan flow air keluar, selain itu dari segi konstruksi masih harus banyak perbaikan pemberian shock pada pipa sambungan. Key words : filter air, air bersih ABSTRACT Water is an important requirement for people, especially the village of Munggung. Until now, the problem of clean water is still a major problem factor in the village Munggung. Designing a water treatment technology to a region, that is easy and inexpensive with simple water filter technology. Filtration is a process used in water treatment to separate impurities particulates contained in water. This study aimed to analyze the quality of water from the wa ter tank in the village Munggung with parameters odor, taste, pH, Magnesium Mg, manganese Mn, and turbidity in accordance with the standards of Ministry of Health Permenkes No. 416 Menkes Per IX 1990. Having examined using a water filter is simple, water being stored cleaner, because of impurities contained in water that has been filtered by the materials inserted into the pipe, this water can be used for domestic purposes but can not be consumed directly because in the water still contained many harmful pathogens. This show is still need for an evaluation of the incoming water flow and water flow out, other than that in terms of construction, it needs a lot of improvement the provision of shock on the pipe connection. Key words : air filter , clean air PENDAHULUAN Latar Belakang Universitas Islam Indonesia UII dalam mewujudkan cita-cita UII yang berbeda dengan universitas lainnya dimana menerapkan empat dharma. Pada pasal 5 Statuta UII menyatakan 266 pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengabdian, dan dakwah Islamiyah adalah empat dharma yang diberlakukan UII semenjak ditetapkannya tahun 2005. Kuliah Kerja Nyata KKN masuk dalam dharma pengabdian dimana KKN adalah wadah bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu yang didapatkan dari bangku kuliah yang dimana akan diaplikasikan secara langsung kekehidupan bermasyarakat secara nyata. Dasarnya program KKN mengharapkan mahasiswa membantu desa yang memang berpotensi untuk mengembangkan potensinya sehingga tidak stagnan dan membantu permasalahan yang ada pada masyarakat tersebut. Kecamatan Karangdowo, khususnya desa Munggung sendiri memiliki potensi pertanian dan peternakan yang hingga kini masih bisa dikembangkan. Dalam hal pertanian desa Munggung bergerak di sektor pertanian padi. Padi sendiri adalah tumbuhan yang membutuhkan pengairan yang sangat banyak, dikarenakan dalam pertumbuhannya padi harus terendam oleh air agar tumbuhan ini tetap bisa hidup. Terkait air baku masyarakat yang ada di desa Munggung dapat dikategorikan tidak kesulitan jikalau tidak dalam kondisi kemarau panjang. Akan tetapi permasalahan yang ada pada desa tersebut ialah kualitas kandunga air yang terdapat pada sumber air baku sangat jelek. Dimana keluhan masyarakat atas kandungan air baku yang berasal dari sumur dangkal masyarakat apabila dikonsumsi dengan cara menggunakannya untuk konsumsi air minum maka timbul endapan mineral. Perlu adanya penanganan terkait dengan sumber air masyarakat desa Munggung dengan malukakan pengolahan air skala kecil atau pengolahan air secara sederhana. Dengan adanya pengolahan air secara sederhana diharapkan kualitas air baku masyarakat desa Munggung sedikit meningkat. Dengan dilakukannya pengujian sumber air baku masyarakat yang dilakukan pengujannya di laboratorium. Hal yang dapat diperhatikan sebelum dilakukan pengujian air baku tersebut yaitu keluhan masyarakat atas sumber air yang mereka konsumsi. Dilakukan dengan merasakan dari fisik melalui bau dan tingkat kekeruhan airnya. Kualitas air secara fisik Kimia Dan biologi Penelitian ini bertujuan untuk: a. memahami jalannya proses filter air. b. Menganalisa kualitas air yang bersumber dari Desa Munggung dengan parameter bau, rasa, pH, dan kekeruhan air sesuai dengan standar Peraturan Menteri Kesehatan Permenkes. TINJAUAN PUSTAKA Filtrasi adalah suatu proses pemisahan zat padat dari fluida cair maupun gas yang membawanya menggunakan suatu medium berpori atau bahan berpori lain untuk Yogyakarta, 30 November 2016 267 menghilangkan sebanyak mungkin zat padat halus yang tersuspensi dan koloid. Secara umum filtrasi adalah proses yang digunakan pada pengolahan air bersih untuk memisahkan bahan pengotor partikulat yang terdapat dalam air. Pada prosesnya air merembes dan melewati media filter sehingga akan terakumulasi pada permukaan filter dan terkumpul sepanjang kedalaman media yang dilewatinya. Filter juga mempunyai kemampuan untuk memisahkan partikulat semua ukuran termasuk didalamnya algae, virus, dan koloid-koloid tanah. Menurut Baker 1948, filtrasi tetap menjadi salah satu teknologi mendasar terkait dengan pengolahan air. Digunakannya media filter atau saringan karena merupakan alat filtrasi atau penyaring yang memisahkan campuran solida likuida dengan media porous atau material porous lainnya guna memisahkan sebanyak mungkin padatan tersuspensi yang paling halus. Dan penyaringan ini merupakan proses pemisahan antara padatan atau koloid dengan cairan, dimana prosesnya bisa dijadikan sebagai proses awal primary treatment . Menurut Tjokrokusumo 1995, pada pengolahan air baku dimana proses koagulasi tidak perlu dilakukan, maka air baku langsung dapat disaring dengan saringan jenis apa saja termasuk pasir kasar. Karena saringan kasar mampu menahan material tersuspensi dengan penetrasi partikel yang cukup dalam, maka saringan kasar mampu menyimpan lumpur dengan kapasitas tinggi. Karakteristik filtrasi dinyatakan dalam kecepatan hasil filtrat. Masing-masing dipilih berdasarkan pertimbangan teknik dan ekonomi dengan sasaran utamanya, yakni menghasilkan filtrat yang murah dengan kualitas yang tetap tinggi. Dikarenakan juga karena air olahan yang akan disaring berupa cairan yang mengandung butiran halus atau bahan-bahan yang larut dan menghasilkan endapan, maka bahan-bahan tersebut dapat dipisahkan dari cairan melalui filtrasi Kusnaedi,1995. METODE Materi Kegiatan Ketersediaannya sumber air yang ada di Desa Munggung tidak mengalami kesulitan akan tetapi permasalahan yang ada masyarakat tidak berani mengelola sumber air sebagai air minum dan tidak menggunakan air tersebut sebagai kegiatan masak – memasak karena tingginya endapan yang ada. Terkait dengan tingginya tingkat kesadahan pada sumber air masyarakat maka dapat dilakukan dengan menganalisa kandungan yang ada pada sumber air baku masyarakat Desa Munggung dengan pengujian laboratorium dengan menentukan parameter apa saja yang akan 268 diuji. Sedangkan solusi yang akan diberikan yaitu dengan melakukan filter air penyaringan air secara sederhana. Dengan demikian dimaksudkan agar tingkat pencemar yang ada pada air bisa berkurang. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: pasir, kerikil, lem pipa PVC, kapas filter aquarium, dan arang aktif. Sedangkan alat yang digunakan untuk membuat filter air adalah: Kran air ½ dim, shock pipa 1 dim, shock pipa ½ dim, L ½ dim, dob pipa paralon 4 dim, Pipa paralon ½ dim, pipa paralon 4 dim. Jalannya Kegiatan Waktu dan tempat pelaksanaan filter air sederhana dilakukan di Desa Munggung, Karangdowo, Klaten, pada tanggal 06 sampai 28 agustus 2016. Rencana Kegiatan Kegiatan dilakukan melibatkan masyarakat desa Munggung khususnya perangkat desa. Pembuatan filter air dilakukan dengan mengunakan arang aktif dengan bahan lain yaitu pasir, kerikil, lem pipa PVC dan kapas filter aquarium. Semua bahan ini berada dalam sebuah pipa, yang berfungsi sebagai penjernih air. PEMBAHASAN Proses Penjernihan air bertujuan untuk menghilangkan zat pengotor atau untuk memperoleh air yang kualitasnya memenuhi standar persyaratan kualitas air seperti : a Menghilangkan gas-gas terlarut b Menghilangkan rasa yang tidak enak c Membasmi bakteri patogen yang sangat berbahaya d Mengelolah agar air dapat digunakan untuk rumah tangga dan industri e Memperkecil sifat air yang menyebabkan terjadinya endapan dan korosif pada pipa atau saluran air lainnya. Dari hasil pengujian teknologi saringan air sederhana yang dilakukan, semakin tebal dan semakain banyak bahan yang digunakan maka air kotor yang disaring akan lebih bersih dari sebelumnya, karena kotoran yang terdapat dalam air telah tersaring pada bahan-bahan yang digunakan. Hasil yang diperoleh dari pembuatan filter air sederhana yaitu air yang semulanya keruh berubah menjadi jernih. Hal tersebut dikarenakan dalam pembuatan alat saring ketebalan tertinggi terdapat pada pasir. Pasir dapat menjernihkan air secara optimal. Semakin tebal pasir yang digunakan semakin jernih air yang dikeluarkan. Namun, karena masih bersifat protitipe Yogyakarta, 30 November 2016 269 maka perlu adanya evaluasi mengenai flow air keluar dan flow air masuk. Selain itu, dari segi konstruksi masih harus banyak perbaikan pemberian shock pada pipa. KESIMPULAN 1. Proses pembuatan filter air secara umum berlangsung baik. Walaupun memakan waktu yang cukup lama. 2. Kandungan Mn yang terdapat pada air bersih desa Munggung merupakan kandungan yang paling tinggi dalam air. REFERENSI Kusnaedi. 1995. Penjernihan Air. Fisika Terapan. bandung Darmasetiawan. 2001. Teori dan Perencanaan Instalasi Pengolahan Air, Bandung: Yayasan Suryono. Tjokrokusumo, KRT. 1998. Pengantar Engineering Lingkungan, STTL “YLH”, Yogyakarta. 270 IMPLEMENTASI 5R PADA BALAI DESA RIMUN, KECAMATAN LOANO, KABUPATEN PURWOREJO Irawan Jati 1 , Pamade Hatta 2 ,Candra Yoga Adiyanto 3 , Ahmad Zarirudin Haki 4 , Andi Abdul Rahman Wahid 5 , Indah Lestari 6 , Alfrista Pramaidenta Pramana 7 , Rizky Yuliantari 8 , Tasya Pradipta 9 1Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia Email: deden.hattagmail.com ABSTRACT The condition of physical workplace is being one of the most important factors in the macro ergonomic system. Clean, neat, well-arranged and pleasant condition will automatically bring good atmosphere in supporting working process. Time, raw material and space wastes can be eliminated in order to achieve better improvement in the working condition. A good principle or working condition must cover the cleanliness, the correct placement of the equipment, priority of safety process and assurance of the working process can be run efficiently and effectively. One of the tools to establish comfortable job atmosphere is by implementing 5S methods that is known as seiri, seiton, seiso, seiketsu and shitsuke. The method represents several phases in managing condition of workplace which impacts the job effectiveness, efficiency and working safety.This research is conducted to overcome the problem above. By designing a system with the basis of macro ergonomic especially participatory approach, the research will present ways to improve packaging workplace at CV. Valasindo. The purpose of this research is to analyze 5S implementation as an effort for improving working condition effectively. By using Wilcoxon non- parametric analysis for data processing, it shows that significant value p is 0,005 p 0,05. The final conclusion shows there is improvement in workplace condition after implementing 5S methodology.The productivity of packing increases 12,5 from 434 unit packed before 5S and 488 unit packed after 5S. Keyword: Macroergonomic, Ergonomic participatory, 5S, Packing ABSTRAK Kondisi kerja fisik menjadi salah satu faktor yang paling penting dalam sistem ergonomis makro. , Rapi, kondisi baik-diatur dan menyenangkan bersih secara otomatis akan membawa suasana yang baik dalam mendukung proses kerja. Waktu, bahan baku dan ruang limbah dapat dihilangkan untuk mencapai perbaikan yang lebih baik dalam kondisi kerja. Sebuah prinsip yang baik atau kondisi kerja harus mencakup kebersihan, penempatan yang benar dari peralatan, prioritas proses keselamatan dan jaminan dari proses kerja dapat berjalan secara efisien dan efektif. Salah satu alat untuk membangun suasana kerja yang nyaman adalah dengan menerapkan 5S metode yang dikenal sebagai seiri, seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke. Metode ini merupakan beberapa tahapan dalam mengelola kondisi tempat kerja yang berdampak pada efektifitas kerja, efisiensi dan safety.This bekerja penelitian dilakukan untuk mengatasi masalah di atas. Dengan merancang sistem dengan dasar ergonomis makro pendekatan terutama partisipatif, penelitian ini akan menyajikan cara untuk meningkatkan kemasan tempat kerja di CV. Valasindo. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pelaksanaan 5S sebagai upaya untuk meningkatkan kondisi kerja secara efektif. Dengan menggunakan analisis parametrik Wilcoxon non untuk pengolahan data, hal itu menunjukkan bahwa nilai signifikan p adalah 0,005 p 0,05. Kesimpulan akhir menunjukkan ada perbaikan dalam kondisi kerja setelah menerapkan produktivitas 5S methodology.The kemasan meningkat 12,5 dari 434 unit yang dikemas sebelum 5S dan 488 Unit dikemas setelah 5S. Keyword: Macroergonomic, ergonomis partisipatif, 5S, Packing Yogyakarta, 30 November 2016 271 PENDAHULUAN Balai desa pada umumnya berfungsi sebagai tempat berkumpulnya para warga dan perangkat desa baik itu berupa pertemuan maupun rapat. Balai desa juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan dokumen penting warga seperti surat kematian, surat kelahiran dan lain sebagainya. Namun, kondisi balai desa saat ini sangatlah memprihatinkan dan jarang sekali di rawat oleh perangkat desa maupun warga. Dan juga tak jarang balai desa digunakan juga sebagai tempat penyimpanan barang sementara. Hal ini tentu saja dapat menimbulkan ketidaknyamanan bagi para pekerjanya. Oleh karena itu perlu dilakukannya penyuluhan berkaitan dengan pemeliharaan balai desa dengan menggerakkan metode 5R yang terdiri dari ringkas, rapi, resik, rawat dan rajin. Selain penyuluhan juga adanya penerapan 5R di balai desa sebagai contoh dengan harapan kedepannya balai desa dapat menjadi tempat kerja yang nyaman dan bersih sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja dan juga dapat mengurangi waktu pencarian. Pengertian 5R sama dengan 5S Program 5S Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke merupakan dasar bagi mentalitas karyawan untuk melakukan perbaikan improvement dan juga untuk mewujudkan kesadaran mutu quality awareness Heizer and Render, 2009. 5S adalah sebuah pendekatan dalam mengatur lingkungan kerja, yang pada intinya berusaha mengeliminasi waste sehingga tercipta lingkungan kerja yang efektif, efisien dan produktif Osada, 2004. Sedangkan Hirano 1996 mendefinisikan 5S sebuah alat untuk membantu mengungkapkan masalah dan bila digunakan secara canggih, dapat menjadi bagian dari proses pengendalian visual dari sebuah sistem lean yang direncanakan dengan baik. 5S sendiri merupakan singkatan dari Seiri Sort, Seiton Straighten, Seiso Shine, Seiketsu Standardize, dan Shitsuke Sustain. Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai 5R yang berarti Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin. Menurut Imai 2001 5S sangatlah penting karena merupakan pondasi dalam membuat suatu proses menjadi sependek mungkin, mengurangi biaya produksi, output yang berkualitas dan mengurangi timbulnya kecelakaan dengan adanya kondisi yang lebih baik. Seiri Sort atau Ringkas, merupakan tahap membedakan item-item yang diperlukan dan tidak diperlukan, mengambil keputusan yang tegas dan menerapkan manajemen stratifikasi untuk membuang yang tidak diperlukan dan menyimpan barang-barang yang masih diperlukan Osada, 2004. Pembedaan item ditujukan agar sistem kerja menjadi ringkas. Upaya yang dilakukan dengan menyingkirkan barang- barang yang sudah tidak bermanfaat, sehingga perusahaan akan mempunyai ruang kerja yang lebih luas. Seiton Straighten atau Rapi, merupakan tahap menyimpan barang di tempat yang tepat atau dalam tata letak yang benar dengan menekankan pada aspek keamanan, mutu dan efektifitas, sehingga dapat digunakan dalam 272 keadaan mendadak Hirano, 1998. Hal ini berguna untuk menghilangkan waktu yang terbuang dalam proses pencarian barang dan tempat kerja menjadi lebih rapi. Seiso Shine atau Resik merupakan tahap ketiga dalam metode 5S. Prinsip dari Seiso atau shine adalah membersihkan tempat atau lingkungan kerja, mesin atau peralatan dan barang- barang lainnya agar tidak terdapat debu atau kotoran dan sampah yang berserakan. Kondisi yang bersih dapat mempengaruhi manusia secara psikologis dengan membuat diri mereka merasa nyaman dan tidak merasa stress Hirano, 1998. Langkah awal yang dapat dilakukan pada tahap ini seperti membuang sampah pada tempatnya dan membersihkan lantai pada ruang kerja. Seiketsu Standardize atau Rawat merupakan sebuah kegiatan di mana setiap orang harus berupaya mempertahankan kemajuan yang telah dicapai melalui tahap Seiri, Seiton dan Seiso sebelumnya. Pada tahap ini hasil yang telah dicapai dipertahankan dengan cara membakukannya atau standardize Imai, 2001. Tahap terakhir dalam metode 5S adalah Shitsuke Sustain atau Rajin. Prinsip shitsuke adalah terciptanya kebiasaan pribadi karyawan untuk menjaga dan meningkatkan apa yang sudah dicapai. Disiplin ditempat kerja merupakan pengembangan kebiasaan positif di tempat kerja Heizer and Render, 2009. Agar tahap shitsuke dapat terlaksana dengan baik maka proses-proses sebelumnya harus dapat dijalankan dengan baik. METODE Objek percobaan program kerja 5R yang dilakukan dengan beberapa tahap Tahapan Kegiatan yang diawali dengan wawancara dan kajian teori. Dimana wawancara dilakukan kepada perangkat desa secara door to door.dan tahapan nya terdiri dari : a. Persiapan Materi Dimana persiapan materi ini dilakukan dari beberapa referensi tentang 5R yang di cari melalui buku maupun internet. Pencarian refrensi ini untuk membuat slide presentasi yang akan di berikan kepada audiens agar mengerti tentang dasar-dasar 5R. b. Koordinasi Setelah pemberian materi tentang 5R mahasiswa melakukan koordinasi dengan perangkat desa. Koordinasi ini dilakukan untuk melaksanakan tahapan selanjutnya yaitu penyuluhan 5R. c. Penyuluhan 5R Setelah materi terkumpul dan diringkas agar mudah dipahami. Setelah melakukan koordinasi dengan perangkat desa langkah selanjutnya adalah penyuluhan. Dalam penyuluhan ini dilakukan oleh salah satu mahasiswi dari anggota kami yaitu dengan Yogyakarta, 30 November 2016 273 dijelaskan tentang 5R itu apa bagiamana pelaksanaan nya dan diberikan contoh contoh penerapan 5R tersebut. Setelah itu dilakukan penerapan. Gambar 1.1 Penyuluhan 5R di balai desa d. Penerapan 5R Setelah melakukan penyuluhan 5R dan memberikan dasar-dasar tentang 5R langkah selanjutnya adalah penerapan 5R. Dalam penerapan 5R mahasiswa bergotong royong dengan perangkat desa untuk menerapkan materi yang telah dijelaskan pada saat penyuluhan. Gambar 1.2 Penerapan 5R di Ruang Pertemuan Balai desa Gambar 1.3 Penerapan 5R di balai desa 274 e. Pembuatan layout dan label Dalam pembuatan layout ini menggunakan softwere VISIO agar lebih mudah diatur apabila terjadi kesalahan. Softwere ini memang dikhususkan untuk membuat layout dan label. Gambar 1.4 Layout Ruang Pertemuan di Balai desa Gambar 1.5 Layout Ruang Kantor di Balai desa Gambar 1.6 Layout Ruang dapur dan gudang di Balai desa Yogyakarta, 30 November 2016 275 f. Pemasangan layout dan label Setelah layout dan label sudah jadi langkah selanjutnya adalah pemasangan. Pemasangan ini dilakukan pada waktu penerapan 5R. Pemasangan ini berfungsi untuk memberi nama barang ataupun nama perangkat agar lebih membedakan dan membagi berkas atau barang sesuai tempat yang sudah dilabeli. Gambar 1.7 Pemasangan Layout di ruang Pertemuan Balai desa Gambar 1.8 Pemasangan Layout di Ruang kantor Balai desa 276 Gambar 1.9 Pemasangan Layout di Ruang dapur dan gudang Balai desa g. Evaluasi Pada tahapan evaluasi adalah tahapan yang terakhir. Namun tahapan ini tahapan yang paling penting karena pada tahapan ini untuk membandingkan antara tata letak lama dengan tata letak baru di balai desa. Sehingga dapat terlihat jelas banyak perbedaan yang membuat balai desa terlihat lebih tertata. Dan evaluasi ini dilakukan oleh perangkat desa beserta mahasiswa- mahasiswi kkn 137 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dalam pelaksanan ataupun penerapan 5R yaitu : a. Ruangan balai desa menjadi tertata rapi, bersih dan nyaman. b. Ruangan dapur yang menjadi satu dengan gudang terlihat lebih luas dan rapi. c. Dokumen-dokumen yang terdapat di balai desa telah tertata dengan rapi. d. Setiap ruangan telah di berikan gambaran layout sesudah di terapkan 5R agar setiap adanya pemindahan meja atau kursi dapat di tata seperti semula sesuai dengan layout yang telah di pajang. e. Setiap kursi dan meja telah diberikan label penomoran agar mudah diketahui jika meja dan kursi tersebut milik balai desa ketika dipinjam untuk keperluan tertentu. f. Kedepannya perangkat desa akan dapat mengaplikasikan dan menjaga kebersihan tersebut. Didalam pembahasan 5R ini penerapan nya juga mempunyai tujuan, yaitu : 1. Meningkatkan produktivitas karena pengaturan balai desa sebagai tempat kerja yang lebih efisien. Yogyakarta, 30 November 2016 277 2. Meningkatkan kenyamanan karena tempat kerja selalu bersih dan menjadi luaslapang. 3. Mengurangi bahaya di tempat kerja karena kualitas tempat kerja yang bagusbaik. 4. Menambah penghematan karena menghilangkan berbagai pemborosan di balai desa. Tetapi dalam penerapan juga mengalami kendala, yaitu :  Sulitnya mengumpulkan perangkat desa secara lengkap.  Kesulitan pembuatan layout dan label karena harus mendata ulang sehingga membutuhkan waktu yang lama.  Kesulitan dari pihak perangkat desa untuk bisa terus mempertahankan 5R setelah KKN dikarenakan masih kurangnya kesadaran antar perangkat desa.  Kurangnya ruangan untuk gudang ataupun tempat barang-barang bekas. Hasil dari perubahan yang di Balai desa setelah penerapan 5R Gambar 1.10 Sebelum dilakukan 5R Gambar 1.11 Sesudah dilakukan 5R 278 KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat di peroleh berdasarkan program yang telah dilaksanakan adalah : Penyuluhan dan penerapan 5R Rapi, Resik, Rawat, Ringkas dan Rajin. Program ini dapat memberikan manfaat bagi perangkat desa di Balai Desa Rimun dikarenakan barang- barang yang terdapat dibalai desa sebelumnya belum tertata dengan rapi, layout setiap ruangan juga belum tertata dengan rapi serta masih terdapat banyak barang-barang yang tidak diperlukan tetapi masih disimpan di balai desa tersebut. Untuk di ruang pertemuannya sendiri terdapat lemari yang udah beberapa tahun tidak dibuka sehingga tanpa di sadari dokumen-dokumen tersebut sebagian habis dimakan rayap untungnya masih ada beberapa yang masih bisa diselamatkan. Selain itu, di ruang kantor juga telah dirapikan serta barang yang tidak lagi terpakai di sisihkan begitu pula pada ruangan gudang yang digabung dengan dapur awalnya sangat berantakan dan sempit namun setelah layout dan tata letaknya diubah kini dapur menjadi luas. Dan di harapkan agar perangkat desa dapat mempertahankan 5R yang telah diterapkan sebelumnya agar balai desa selalu bersih dan nyaman untuk para pekerjanya. REFERENSI a. Santoso, G. 2004. Ergonomi Manusia, Peralatan dan Lingkungan . b. Prestasi Pustaka, Jakarta Simanjuntak, P. 2000. Produktivitas dan Tenaga Kerja Indonesia . FEUI, Jakarta. Sukapto, P. 2008. Bibliography Ambon, B. 2015, September 15. Pengaruh P erlakuan Panen dan Pascapanen Terhadap Mutu Cengkeh . Retrieved September 8, 2016, from Balai Besar Perbenihan Proteksi Tanaman Perkebunan: ditjenbun.pertanian.go.idbbpptpamb onberita-377-pengaruh-perlakuan- panen- dan-pascapanen-terhadap- mutu-cengkih.html Evendi, R. 2015. Pengeringan Cengkeh Eugania Aromaticum Menggunakan Energi Surya. Masengi, C., Caroline, al., e. 2015. Peningkatan Aktifitas Petani Cengkeh di Wilayah Desa Toulimembet Kecamatan Kakas. Yogyakarta, 30 November 2016 279 INOVASI PEMASARAN KUE GELANG SINGKONG KHAS DESA PURBAYAN Junaidi Safitri,Vina Rahmawati, Ananda Try Oktaviani, Auliya Hafiz, Widya Ayu Sekar Rini, Eka Rachma Islamianti, Wira Setya Dharma, Fajarsurya Lintang, Dadang Hidayat Universitas Islam Indonesia Email: psivinarahmawatigmail.com ABSTRAK Program ini dilaksanakan berdasarkan hasil observasi dan wawancara, serangkaian pengamatan yang dilakukan untuk penyusunan rencana kegiatan yang bertujuan untuk memberikan manfaat bagi masyarakat desa Purbayan Ada banyak sekali singkong. Singkong merupakan salah satu sumber terbesar dari karbohidrat makanan di daerah tropis, setelah padi dan jagung. Singkong merupakan makanan pokok utama di negara berkembang, memberikan diet dasar bagi lebih dari setengah miliar orang. Ini adalah salah satu tanaman yang paling tahan kekeringan, mampu tumbuh di tanah marginal, singkong memiliki banyak manfaat bagi manusia untuk contoh singkong bisa dibuat dari berbagai makanan. Olahan singkong bisa kita temukan di Desa Purbayan, salah satu yang membuat KUGESI. KUGESI Kue Gelang Singkong adalah makanan tradisional dari Purbayan. Rasa KUGESI adalah gurih dan baik sebagai asin atau manis. pemasaran sederhana memberikan kami dengan ide-ide untuk membuat memasarkannya, sehingga produk dapat meningkatkan nilai jual. Ide untuk mewujudkan itu adalah dengan merek produk dengan nama akrab, KUGESI. Selain itu, inovasi lain adalah membuat kemasan yang lebih baik, sehingga orang- orang bisa lebih menarik. Untuk rasa varian, saus Cuka ditambahkan dalam paket KUGESI ini. Kata kunci: Program, singkong, Purbayan, Inovasi, makanan tradisional, KUGESI, kemasan. ABSTRACT The program is implemented based on the results of observation and interviews, the series of observations made to the preparation of the plan of activities aimed at providing benefits for the people of the village of Purbayan There are an awful lot of cassava. Cassava is one of largest source of food carbohydrates in the tropics, after rice and maize. Cassava is a ma jor staple food in the developing world, providing a basic diet for over half a billion people. It is one of the most drought-tolerant crops, capable of growing on marginal soils , cassava have many benefit for human for the example cassava can be made of various food. Processed of cassava we can find in Purbayan village, one of that was make KUGESI. KUGESI Kue Gelang Singkong is traditional food of Purbayan. The flavor of KUGESI is savory and as either salty or sweet . Simple marketing provide us with ideas to make the marketing it, so the product can increase the sale value. The idea to realize it is by branding the product with the familiar name, KUGESI. Besides, the other innovation is make a better packaging, so the people can be more interest. For the variant flavor, cuka sauce was added in the KUGESI’s package. Keywords : Program, Cassava, Purbayan, Innovation ,traditional food, KUGESI, packaging. PENDAHULUAN Universitas Islam Indonesia UII memiliki visi rahmatan lil ‘alamiin, yang berkomitmen untuk meraih kesempurnaan di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dan dakwah. Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat KKN PPM adalah wahana bagi mahasiswa untuk belajar, berdakwah, dan bekerja dalam kegiatan pengabdian dan pemberdayaan pada masyarakat dan prosesnya mencakup seluruh komponen Catur Dharma UII 280 pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengabdian pada masyarakat, dan dakwah Islamiyah yang dilakukan secara berkelompok. Dengan adanya Kuliah Kerja Nyata KKN, mahasiswa dapat berkontribusi secara langsung dengan masyarakat dan dapat memberikan kontribusi positif, dengan adanya program-program pada Kuliah Kerja Nyata KKN. Peran KKN bukan hanya sebagai alat komunikasi untuk menjaga stabilitas nama baik perguruan tinggi, melainkan juga diharapkan dapat memberikan pengabdian kepada masyarakat yang bermanfaat bagi kemanusiaan. Dengan adanya KKN ini mahasiswa dituntut untuk menjalani proses kehidupan yang bisa dibilang berbeda. Manfaat yang didapatkan oleh mahasiswa selama KKN diharapkan dapat menjadi bekal yang sangat berguna dalam kehidupan bermasyarakat dan lebih bisa menghargai segala perbedaan yang ada diantara sesama. Pelaksanaan KKN UII berlangsung selama 30 hari dan selama KKN mahasiswa wajib tinggal di lokasi. Aktivitas selama di lokasi meliputi: a perencanaan yang berupa koordinasi, sosialisasi dan persiapan segala kebutuhan yang diperlukan selama menjalankan program, b pelaksanaan program. Wilayah kerjanya lokasi adalah DesaKelurahan di mana mahasiswa ditempatkan. Untuk mengendalikan kegiatan mahasiswa selama KKN, pihak-pihak yang terkait Pembimbing, Pemerintah Desa, dan Mahasiswa mengadakan pertemuan koordinasi yang dijadwalkan secara periodik. Semua mahasiswa KKN dalam satu unit di desa wajib mengikuti semua kegiatan koordinasi tingkat desa yang diselenggarakan oleh koordinator desa dan mengundang perwakilan tokoh masyarakat dimana mahasiswa melaksanakan kegiatan KKN serta Pembimbing 1 dan Pembimbing 2. Program-progam yang dilaksanakan disesuaikan dengan 5 lima bidang garapan, di mana masing-masing mahasiswa diperkenankan mengambil 1 dari 5 bidang garapan yang ditawarkan. Mahasiswa disarankan untuk mengambil bidang kerja yang relevan dengan disiplin ilmu mahasiswa yang bersangkutan. Lima bidang kerja yang dimaksud adalah: 1 Sosial, Budaya, dan Pemerintahan SBP, 2 Ekonomi dan Peningkatan Wirausaha EPW, 3 Prasarana, Sarana, dan Teknologi PST, 4 Kesehatan dan Lingkungan Hidup KLH, 5 Dakwah Islamiyah dan Pendidikan DIP Pusat KKN DPPM UII, 2016. Pada KKN kali ini, kami dari unit 31 yang berlokasi di Desa Purbayan, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo. Kami menyelenggarakan sebuah program yang mengacu pada bidang Ekonomi dan Peningkatan Wirausaha EPW dimana hal ini berdasarkan banyaknya sumber daya alam yang layak untuk memasuki pasar dagang. Perlu diketahui bahwa Desa Purbayan memiliki kekayaan alam yang melimpah, diantaranya ialah singkong, cengkeh, kopi, Yogyakarta, 30 November 2016 281 kelapa, daun nilam, dan sebagainya. Namun, dalam pemanfaatannya masih sangat sederhana dan hanya bernilai jual rendah. Padahal jika dikembangkan lebih lanjut, bahan-bahan sederhana seperti diatas dapat menjadi barang yang bernilai jual lebih di pasaran. Singkong menjadi komoditi utama yang dimiliki oleh Desa Purbayan. Singkong adalah tanaman rakyat yang telah dikenal di seluruh pelosok Indonesia. Saat ini produksi singkong di Indonesia telah mencapai kurang lebih 20 juta ton per tahun BPS, 2008. Singkong merupakan hasil pertanian yang jumlahnya berlimpah dan perlu alternatif lain dalam pemanfaatannya untuk menunjang program ketahanan pangan sesuai dengan PP Nomor 68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan yang mengatur ketersediaan pangan, cadangan pangan, penganekaragaman pangan, pencegahan, dan penanggulangan masalah pangan. Berbagai penelitian mengenai singkong sudang banyak dikembangkan oleh berbagai pihak. Berdasarkan hasil penelitian tersebut banyak sekali kandungan yang ada di dalamnya. Berdasarkan laporan dari USDA United States Department of Agriculture , untuk 100gr singkong memiliki kandungan energi sebesar 160 Kcal, jumlah Karbohidrat 38.06 g, Protein 1,36 g 2,5, Total Lemak 0.28 g, Kolesterol 0 mg, dan Serat 1,8 g. Kandungan vitamin tertinggi ubi kayu adalah Folat vitamin B9 27 mg, Vitamin C 20,6 mg, dan Vitamin K 1,9 mg. Selebihnya adalah Niacin 0.854 mg, Pyridoxine 0.088 mg, Riboflavin 0.048 mg, Thiamin 0,087 mg, Vitamin A 13 IU , dan Vitamin E 0,19 mg. Sodium 14 mg, Kalium 271 mg, Kalsium 16 mg 1,6, Zat Besi 0,27 mg, Magnesium 21 mg, Mangan 0,383 mg, Fosfor 27 mg, dan Zinc 0.34 mg Koswara, 2009. Gambar 1.1. Singkong yang matang dan siap diolah Pemanfaatan singkong oleh masyarakat Desa Purbayan hanya sebagai panganan sederhana yang mudah untuk diolah, seperti singkong goreng ataupun singkong rebus. Adapun olahan makanan yang sudah secara turun-temurun diolah oleh setiap rumah di Desa Purbayan, 282 yaitu tiwul. Tiwul sendiri merupakan panganan pokok pengganti nasi, dengan bentuk yang sama seperti nasi. Rasanya tawar namun bertekstur lebih keras daripada nasi Koswara, 2009. Namun demikian salah satu petani singkong di Desa Purbayan telah mengembangkan singkong menjadi olahan yang lebih unik. Olahan tersebut adalah kerupuk singkong dan kue gelang. Kedua panganan ini biasanya dikonsumsi sebagai cemilan dan pelengkap pada makanan. Masyarakat Indonesia terutama di pulau Jawa sering menjadikan kerupuk dengan berbagai macam bahan baku sebagai pelengkap dalam makanannya Muhlisah, 2000. Selain itu persaingan bisnis makanan cenderung kepada makanan ringan atau cemilan tradisional. Dari fakta tersebut dapat membuka peluang besar untuk bisnis dalam bidang makanan. Tidak hanya dari segi pengolahan makanan, diperlukan juga sebuah daya tarik dari produk yang telah dihasilkan. Daya tarik tersebut dapat berupa pengemasan yang rapi dan menarik, sehingga layak beredar di pasaran yang lebih luas Djuwardi,2011. Oleh karena itu program ini bertujuan untuk meningkatkan penjualan produk singkong, salah satunya kue gelang singkong sehingga dampak jangka panjangnya yaitu kesejahteraan ekonomi para petani singkong yang lebih baik. METODE Sebelum kami memutuskan untuk membuat dan memasarkan produk “KUGESI”, kami sebelumnya mewawancarai para petani singkong yang ada di Desa Purbayan. Tidak banyak warga yang membuat produk kue gelang singkong. Pada kesempatan kali ini, kami berhasil mewawancarai seorang petani singkong bernama Bapak Tumirin yang mendiami RT 02 Desa Purbayan. Bapak Tumirin tak lain dan tak bukan adalah satu-satunya warga desa yang memanfaatkan singkong menjadi kerupuk dan kue gelang. Bapak Tumirin menjelaskan bahwa, kerupuk singkong yang dihasilkan di beri harga Rp.10.000 per kg dan kue gelang dijual Rp.1.000 per 3 buah. Dengan harga yang ditawarkan, Bapak Tumirin belum memberikan kemasan dan label khusus terhadap produknya. Metode yang digunakan untuk awal pemasaran yakni berkeliling desa memperkenalkan produk baru di Desa Purbayan bernama “KUGESI” serta menitipkan kepada penjual sayur keliling yang biasa menjajakan dagangannya hingga ke desa-desa lain. Produk tersebut telah dikemas dengan bahan plastik dan telah diberi label stiker atau logo, serta dilengkapi dengan bumbu tambahan yaitu saus cuka. Dengan kemasan beserta logo yang baik, kemudian didiskusikan untuk menaikkan harga jual. Yogyakarta, 30 November 2016 283 Gambar 2.1 Design kemasan dan sticker KUGESI Untuk langkah selanjutnya, penulis memberikan beberapa gambaran terkait pemasaran produk kepada Bapak Tumirin selaku produsen utama kue gelang singkong, salah satunya yaitu edukasi tentang pentingnya kemasan serta label atau brosur dari sebuah produk serta langkah- langkah pemasaran yang sederhana. Dengan demikian, diharapkan Bapak Tumirin dapat mengolah secara pribadi dan dapat mengembangkan usaha hingga ke sentra oleh-oleh khas Kota Purworejo. HASIL DAN PEMBAHASAN Awalnya, kami selaku penulis menilik lebih jauh mengenai proses pembuatan dari memanen singkong hingga produk siap konsumsi. Hampir semua warga Desa Purbayan memiliki kebun singkong di masing-masing rumahnya. Hal ini dikarenakan singkong selain digunakan sebagai bahan dasar pembuat kerupuk dan kue gelang namun juga digunakan untuk membuat tiwul. Tiwul itu sendiri ialah makanan pokok warga Desa Purbayan yang dapat dikatakan sebagai pengganti nasi. Maka dari itu, setiap warga desa wajib mempunyai lahan kebun singkong sendiri. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, pemanfaatan singkong berfokus terhadap 3 produk yakni tiwul, kerupuk, dan kue gelang. Penulis memilih kue gelang yang akan menjadi komoditi pasar yang nantinya akan dikembangkan ke tahap branding. Kue gelang dapat dikatakan sebagai makanan cemilan khas dari Desa Purbayan. Bapak Tumirin membuat adonan kerupuk dan kue gelang biasanya 3 hari sekali. Tergantung dari seberapa lama habisnya bahan tersebut. Biasanya 1,5 kg singkong dapat menghasilkan 40-50 kue gelang tergantung dari besar kecilnya ukuran kue yang dibentuk. Tidak mengacu kepada bentuk gelang yang ditawarkan, konsumen bisa membentuknya sesuai dengan seleranya masing-masing. 284 Proses pembuatan adonan bermula dari singkong digiling terlebih dahulu, kemudian di peras dan diambil pati singkong. Ampas dari gilingan singkong dikeringnya terlebih dahulu. Setelah ampas kering, setengah dari ampas tersebut dikukus terlebih dahulu kurang lebih 15 menit. Sembari menunggu ampas singkong yang dikukus matang, sisa dari ampas singkong yang masih kering dicampur dengan pati singkong kemudian diaduk rata. Setelah itu, masukan ampas singkong yang telah matang dikukus kemudian campurkan hingga merata sembari ditekan-tekan agar adonan menjadi padat. Sebelum gue gelang dibentuk, buatlah adonan bumbu yang terdiri dari bawang putih, ketumbar, merica, dan garam untuk perasa kue gelang. Semua bumbu ditumbuk hingga halus. Adonan kugesi dan bumbu kemudian dicampurkan hingga rata barulah dibentuk menyerupai gelang. Darisitulah kami mendapatkan ide untuk menamai produk tersebut dengan nama “KUGESI” alias Kue Gelang Singkong. Untuk bumbu sendiri, kadar disesuaikan dengan selera dan banyaknya jumlah adonan yang akan dibuat. Gambar 3.1. Pati Singkong Gambar 3.2 Pencampuran Adonan Yogyakarta, 30 November 2016 285 Gambar 3.3. Adonan siap bentuk Hasil dari adonan yang telah dibentuk menyerupai gelang tersebut dapat di goreng langsung dan bisa dikonsumsi atau bisa disimpan terlebih dahulu hingga kurun waktu maksimal 3 hari. Setelah adonan selesai di cetak menyerupai gelang, konsumen dapat menggorengnya secara langsung apabila hendak dikonsumsi atau disimpan terlebih dahulu dan digoreng ketika hendak memakannya. Sehingga penyajian yang direkomendasikan adalah dalam keadaan masih hangat. Gambar 3.4 . “KUGESI” yang telah di goreng Target dari program kami ialah memasarkan kue gelang singkong dengan nama “KUGESI” yakni singkatan dari Kue Gelang Singkong. Singkatan tersebut dipilih sebagai brand karena mudah untuk diingat. Dengan demikian dibutuhkan kemasan produk serta logo untuk memperkuat brand atau product yang telah dibuat. Selanjutnya dibuat logo dan sticker khusus untuk “KUGESI” dengan warna dominan kuning dan biru. 286 Gambar 3.5. Logo dan Stiker “KUGESI” Stiker dibuat menjadi beberapa ukuran dan bentuk untuk menyesuaikan kemasan yang akan digunakan. Setelah logo, stiker dan plastik kemasan telah siap, kemudian pengemasan KUGESI dalam berbagai ukuran kemasan plastik. Kami dan pembuat kugesi m melakukan pengemasan kedalam beberapa wadah yang layak untuk dapat dipasarkan. Gambar 3.6 . “KUGESI” yang sudah dikemas Setelah proses packaging selesai, langkah kami dalam proses awal pemasarannya ialah berkeliling desa untuk mengenalkan produk tersebut. Kemudian selanjutnya menitipkan kepada tukang sayur keliling yang biasa menjajakannya belanjaannya hingga ke desa-desa lain. Setelah diberikan packaging maka nilai jual pun semakin tinggi. Harga jual ”KUGESI” meningkat menjadi Rp. 4000 bungkus dengan isi KUGESI sebanyak 5 buah ditambah dengan saus cuka sebagai pelengkap. Yogyakarta, 30 November 2016 287 Gambar 3.7. Penjual say ur keliling bersama “KUGESI” Gambar 3.8. Penempelan sticker KUGESI di tempat-tempat yang sering terlihat sebagai upaya promosi Bersamaan dengan inovasi pemasaran kue gelang singkong, kami membuat tambahan saus yang terbuat dari cuka, cabai rawit, kecap, asam jawa, dan bawang putih. Sehingga rasa khas KUGESI dilengkapi dengan rasa asamnya cuka dan pedas dari cabe rawit. Saat ini, makanan ringan atau camilan dengan rasa yang pedas sedang menjadi trend di kalangan masyarakat. Pemilihan bumbu tidak menggunakan bahan yang instan, sehingga bahan-bahan pembuatan saus tersebut dapat diperoleh sendiri dari desa. Pemberian kuah cuka tersebut menambah cita rasa lain terhadap KUGESI sehingga menjadi menarik untuk dikonsumsi. Keberhasilan menarik konsumen tersebut mengakibatkan peningkatan penjualan produk. Selain strategi penjualan melalui penjual sayur, upaya yang dilakukan adalah promosi dengan penempelan sticker di tempat-tempat umum yang sering terlewati warga, serta tempat lain seperti pada sepeda motor. Upaya ini berhasil mengenalkan produk KUGESI kepada masyarakat dalam luang lingkup Desa Purbayan. Sehingga masyarakat pun familiar dengan nama produk tersebut. 288 KESIMPULAN Desa Purbayan memiliki potensi hasil bumi yang melimpah salah satunya yang paling banyak adalah singkong. Pengolahan singkong sebagai bahan panganan masih kurang optimal. Kebanyakan masih diolah sebagai makanan berat dengan proses pembuatan yang sederhana. Belum banyak produk olahan singkong sebagai cemilan yang unik. Dari Desa Purbayan hanya salah satu petani singkong yang berhasil mengolah singkong menjadi makanan ringan atau cemilan yang unik. Cemilan tersebut adalah kue gelang singkong, atau dikenal dengan singkatan KUGESI. Namun pemasaran KUGESI yang diproduksi tersebut belum maksimal. Dengan program inovasi peningkatan pemasaran produk dengan memperbaiki packaging dan penambahan saus sebagai varian rasa, diharapkan kedepannya mencapai target bisa terjual di desa-desa lain bahkan sampai pasar kota dan sentra oleh-oleh khas Purworejo. Keberhasilan jangka pendek dari program ini adalah terjualnya produk KUGESI melalui penjual sayur keliling dengan harga Rp.4000bungkus, setelah diberi pengemas dan penambahan saus cuka. Selain itu, masyarakat juga telah familiar dengan brand dan logo KUGESI yang menarik. Ketertarikan masyarakat luas saat ini akan makanan ringan atau cemilan tradisional merupakan suatu peluang bisnis. Sehingga meskipun proses pembuatannya yang sederhana dan tidak memerlukan banyak modal, dengan menggunakan kemasan dan variasi yang menarik, dapat meningkatkan harga jual di pasaran. Oleh karena itu, dengan adanya program inovasi pemasaran kue gelang singkong, dengan penambahan label sticker , logo dan variasi ukuran kemasan serta penambahan cita rasa lain dari kuah cuka pedas, mampu meningkatkan daya tarik sekaligus daya jual dari KUGESI. SARAN Program inovasi pemasaran kue gelang singkong KUGESI dapat terus berlanjut hingga mencapai target yaitu dipasarkan di sentra oleh-oleh khas Purworejo. Oleh karena itu perlu adanya pemantauan atau mentoring terhadap kemajuan pemasaran setelah diberikan inovasi varian kemasan yang dilengkapi label atau logo produk, serta penambahan saus cuka. Dengan demikian, dapat dilakukan penyusunan strategi kembali untuk mencapai target penjualan. Peningkatan produksi kemasan juga dapat dilakukan untuk memenuhi target penjualan. Selain itu yang tak kalah penting adalah konsistensi dalam menjaga kualitas produk, serta selalu up to date terhadap perkembangan jaman, khususnya perkembangan dalam bisnis makanan Yogyakarta, 30 November 2016 289 ringan. Oleh karena itu, segala media komunikasi harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sebagai sumber informasi terkini. Program pengenalan peningkatan usaha harus diperbanyak, supaya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama dalam bidang ekonomi dan kewirausahaan. Bapak Tumirin sebagai pionir usaha KUGESI dapat meningkatkan usahanya dan membentuk suatu lapangan pekerjaan baru di Desa Purbayan. Dampak lain untuk kedepannya yaitu dapat mengangkat nama Desa Purbayan sendiri dengan makanan khas nya, yaitu KUGESI. Oleh karena itu, perlu dukungan dan kerjasama antara masyarakat desa dan pemerintah setempat. UCAPAN TERIMAKASIH Penulis menyadari bahwa dalam pelaksanaan kuliah kerja nyata dan penulisan laporan ini tidak lepas dari bimbingan, motivasi, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada :  Allah SWT, yang dengan rahmat dan kasih sayang-Nya penulis dapat menyelasaikan program dan dapat bermanfaat bagi masyarakat dalam tugas KKN serta Nabi Muhammad SAW yang senantiasa membimbing manusia ke jalan yang dirahmati Allah SWT.  Orang tua serta keluarga yang selalu memberikan doa, motivasi serta dukungan yang senangtiasa tiada hentinya.  Dr. Ir. Harsoyo, M.Sc., selaku rektor Universitas Islam Indonesia.  Prof. Akhmad Fauzy, Ph.D., selaku Direktur DPPM-UII.  Dr. Unggul Priyadi, M.Si., selaku kepala pusat KKN DPPM-UII.  Junaidi Safitri, selaku pembimbing 1 yang telah mendampingi dan membimbing mulai dari persiapan dan perencanaan program sampai kegiatan Kuliah Kerja Nyata ini selesai.  Yudi Wiratno, ST, selaku Dosen Pembimbing Lapangan II yang telah sabar meberikan bimbingan dan pengarahan.  Bapak Sutrisno Kepala Desa Purbayan.  Bapak dan Ibu Sempu selaku tuan rumah yang telah memberikan izin menginap dan bantuan selama pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata, telah menganggap kami seperti keluarga sendiri.  Bapak Tukiman selaku ketua RT 02 yang telah banyak membantu kami dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata di RT 02, Desa Purbayan. 290  Bapak dan ibu Tumirin dan bapak dan ibu Kusnaidi yang telah senangtiasa membantu kami dalam hal apapun untuk mempermudah kami dalam melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata, serta telah menganggap kami seperti keluarga sendiri.  Semua warga Desa Purbayan yang telah mendukung dan berpartisipasi dalam seluruh kegiatan Kuliah Kerja Nyata.  Teman – teman satu posko yaitu unit 29 dan unit 31 yang telah banyak membantu selama proses kegiatan Kuliah Kerja Nyata. DAFTAR PUSTAKA Pusat KKN DPPM UII,2016, Pedoman Penyelenggaraan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Semester Antar Waktu Universitas Islam Indonesia ,Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Islam Indonesia,Yogyakarta,12. Koswara,Sutrisno,2009, Teknologi Pengolahan Singkong:Teori dan Praktek, Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor,Bogor,2-3. Muhlisah,Fauziah,2000, Aneka Makanan Ringan ,Kanisius,Yogyakarta,14. Djuwardi,Anton,2011, Cassava:Solusi Pemberagaman Kemandirian pangan ,Grasindo,Jakarta,145. Yogyakarta, 30 November 2016 291 “SECARA” TUBING DI PURBAYAN SEHAT, CERIA DAN RAMAH LINGKUNGAN DENGAN TUBING Junaidi Safitri , Dinu Hafidh Muvariz , Krida Adi Susena , Nursa Ariawan, Sarah Nurjannah, Ad’hani Rihandini, Ismeina Ulfatunnajah, Dillah Nurfathiyah Mufti Universitas Islam Indonesia Email: Kridaadigmail.com, dinuhafidhgmail.com ABSTRAK Menjadi sehat adalah sebuah negara yang ingin setiap manusia. Tapi, itu tidak cukup karena keadaan sehat tidak akan tinggal dalam waktu lama jika kesehatan fisik dan emosional yang tidak dalam kondisi yang baik. Banyak tindakan harus dilakukan untuk menjaga kondisi tubuh yang sehat seperti menjaga higienity, tidur yang cukup, tidak merokok, kegiatan fisik, pijat dan spa, cek sehat up, dll tubing olahraga memiliki produk dan beberapa uniqeness bahwa efek kesehatan tubuh, kebahagiaan, dan bisa menginspirasi orang untuk peduli dengan lingkungan. Olahraga air tubing adalah olahraga yang menggunakan ban dalam untuk mengapung di atas air. Tubing olahraga dapat diterapkan pada setiap jenis sungai, danau, atau pantai yang menarik dan juga dapat menjadi ajang untuk peduli lingkungan. Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh tabung olahraga untuk keadaan emosional kita. Juga, manfaat dari tulisan ini adalah untuk memberikan pengetahuan tentang bagaimana menjadi sehat, bahagia, dan menjaga alam dengan tabung olahraga. Tubing sebagai olahraga air memberikan yang sehat untuk tubuh ous, kebahagiaan, dan dapat menghemat alam. Kata-kata Kunci: Sehat, Lingkungan, Tubing ABSTRACT Being healthy is a state that every human want. But,tha t’s not enough because a healthy state won ’t stay in a long period if the physical and emotional health are not in a good shape. A lot of action must to be done to keep the healthy state of the body like keeping the higienity, enough sleep, not smoking, any physical activities, massage and spa, healthy check up, etc. The tubing sport has a product and some uniqeness that effect the health of the body, happiness, and can inspire people to be care with the environment. The tubing water sport is a sport that using an inner tube to float on the water. Tubing sport can be apply on any type of river, lake, or some interesting beach and also can be an event to care about the environment. The purpose of this paper is to know how the effect of tubing sport to our emotional state. Also, the benefit of this writing is to give some knowledge about how to be healthy, happy, and keep the nature with tubing sport. Tubing as a water sport gives healthy to ous body, happiness, and can save the nature Keywords: Health, Environment, Tubing PENDAHULUAN Latar Belakang Menjadi sehat merupakan dambaan setiap manusia. Diketahui umum kesehatan merupakan keadaan termahal di dunia ini. Agar tetap sehat banyak orang melakukan berbagai upaya untuk mempertahankannya seperti memulai dari hal yang sederhana yaitu menjaga kebersihan, mengatur pola makan dan minum, cukup istirahat, tidak merokok, sampai dengan hal yang lebih kompleks yaitu dengan berolahraga secara rutin, melakukan perwatan diri seperti 292 masase dan spa, memeriksakan kesehatan secara berkala, mangikuti meditasi dan yoga. Bagi orang modern sekarang dimana aktivitas fisik dan kerjanya sangat tinggi, stress tinggi, 1 sampai 3 hal dari deretan kegiatan diatas haruslah masuk dalam agenda mingguannya agar memiliki kesehatan yang baik. Manusia baru memahami arti kesehatan setelah jatuh sakit, setelah memahami arti kesehatan manusia baru mau merubah pola hidupnya, dengan penuh kesadaran manusia baru dapat memberikan makna pada hidupnya, Krishna, 2006. Sehat saja tidaklah cukup sebab keadaan sehat tidak akan bertahan lama kala, kesehatan badan, emosi diri tidak terjaga. Untuk kesehatan badan pola hidup sehat merupakan hal utama yang mempengaruhi kesehatan badan. Dalam menjaga mental emosional tetap terjaga seimbang kecerian menjadi satu kata yang mujarab untuk dilakukan. Lingkungan juga sangat penting berperan sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi kesehatan. Entah itu lingkungan tempat tinggal, kerja dan lingkungan alam yang lebih luas. Untuk hidup sehat kesehatan harus diupayakan terus menerus. Hal yang paling mudah dan meriah untuk dilakukan adalah memilih satu kegiatan olahraga yang memberikan kesehatan dan kecerian. Akan tetapi masalah lingkungan adalah masalah klasik di negeri ini. Upaya- upaya dari LSM, pemerhati, pecinta lingkungan atau alam dan dinas terkait yang selalu menyuarakan dan menggelar aksi hidup hijau, sadar lingkungan, peduli alam, hidup sehat dan bebas dari sampah rasanya tak kunjung berujung. Bencana dimana- manapun akhirnya tidak terhindarkan. Mulai dari polusi, kumuh, banjir, penyakit, longsor dan abrasi adalah sederetan kejadian tetap yang tak kenal musim dimana sampai saat ini belum ada jalan keluarnya. Melalui olahraga tubing masyarakat diupayakan sadar akan perannya sebagai kelompok manusia yang peduli terhadap lingkungan. Penyebab terjadinya masalah lingkungan hidup adalah adanya kegiatan masyarakat seperti pembuangan limbah pabrik, sampah dari rumah tangga, penebangan dan kebakaran hutan yang dapat menimbulkan pencemaran terhadap sungai dan laut, tanah, hutan sehingga banyak flora dan fauna yang punah Gunadarma, 2010. Olahraga tubing memiliki berbagai bentuk produk dan keunikan yang belum banyak dikenal dan menginspirasi banyak orang untuk peduli terhadap lingkungan. Olahraga tubing merupakan olahraga air yang unik dimana pelaksanaannya meggunakan tube dari ban dalam bekas mobil fuso sebagai sarana dan perairan sebagai prasarana. Olahraga tubing dapat dilaksanakan diberbagai karakter sungai, danau dan pantai yang menarik dan unik untuk dijadikan tempat tubing yang bisa dijadikan ajang peduli terhadap lingkungan. Olahraga tubing terdiri dari dari dua karakteristik kegiatan yaitu satu cara yang bergerak sendiri free- floating dan yang kedua ditarik ditambatkan pada kendaraan tertentu dua- duanya memiliki sensai yang berbeda. Sedangkan untuk tempat bermainnya terbagi dalam tiga Yogyakarta, 30 November 2016 293 tempat yaitu di atas air sungai atau danau, di atas medan bersalju dan di udara. Begitu menariknya kegiatan tubing untuk dinikmati wisatawan sehingga penting sekali dapat dipasarkan ke wisatawan sebagai ragam pilihan produk wsiata yang dimiliki Purbayan. Tubing yang ditarik biasanya dilakukan di atas danau dan laut. Tabung bundarnya di tambatkan diperahu atau motor boat , lalu ditarik dengan cepat, kadang tubing juga biasa dilakukan di medan bersalju saat musim dingin. biasanya di lereng perbukitan ataupun dilakukan di medan salju atau es datar yang luas, dengan cara tubing ditarik oleh kendaraan salju dan, olahraga tubing di udara dengan beberapa faktor tertentu, seperti bahan, berat, kecepatan dan lainnya, tube bisa terangkat dan terbang, seperti halnya wahana Flying Fish . Hal ini yang disebutkan bahwa tubing bisa dilakukan di udara, Muliarta, 2012. Selain sehat secara fisik, mental, dan keseimbangan terbukti membantu mengendalikan tubing dan meminimalkan bahaya atau resiko yang datang dari diri sendiri yang pada akhirnya mampu memberikan kecerian. Seperti juga pada jenis-jenis kegiatan di alam terbuka yang lain, selalu ada bahaya obyektif di balik kenikmatan yang diperoleh yaitu dari alam atau tempat kegiatan. Tubing tepat dimainkan pada aliran badan sungai yang tidak terlalu lebar namun dangkal, seperti di sungai yang terdapat di RT 4 desa Purbayan. Muliarta, 2012. memberikan kesehatan, kecerian dan peduli terhadap alam karena dilakukan dengan penuh kecerian, menggunakan barang bekas dan membutuhkan kondisi perairan yang asri dan indah. Olahraga tubing tidak akan dapat terlaksana dengan baik apabila perairannya rusak, tidak menarik, berlimbah, kumuh, keruh, bau, banyak sampah dan banjir. Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dipandang penting untuk mengkaji lebih mendalam tentang sehat, ceria, ramah lingkungan dengan tubing. Pembatasan Masalah Terkait dengan uraian latar belakang diatas maka permasalahan yang ada dibatasi pada bagaimana sehat, ceria, ramah lingkungan dengan tubing. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui bagaimana sehat, ceria, ramah lingkungan dengan tubing. Manfaat Penulisan Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah untuk memberikan wawasan dan pemahaman tentang bagaimana sehat, ceria, ramah lingkungan dengan tubing. 294 PEMBAHASAN Makna Kesehatan dan Kecerian Kesehatan adalah hak dasar tiap manusia dan merupakan salah satu faktor yang menentukan kualitas sumber daya manusia. Perlu dilakukan upaya untuk memelihara dan meningkatkan kualitas kesehatan dari ancaman dan bahaya yang merugikan, BPS 202. Pemerintah melalui visi Indonesia Sehat 2010, berupaya agar masyarakat dapat hidup dalam lingkungan dan perilaku sehat, mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, adil, dan merata, sehingga memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.Depkes 1999. Kesehatan dapat dikatakan sebagai upaya yang gampang-gampang susah yaitu gampang diteorikan dan susah untuk diperoleh seperti yang diungkapkan oleh Balog, 2006; menyampaikan bahwa para pendidik kesehatan memandang kesehatan sebagai sesuatu konsep yang subyektif, komprehensif dan multidimensional, sama dengan yang diungkapkan oleh WHO yaitu kesehatan sebagai suatu keadaan yang kompleks, mental dan sosial yang baik dan tidak hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan. Namun sebagai suatu pilihan dalam hidup, bila ditanya memilih hidup yang sehat atau sakit tentu semua orang akan memilih hidup dengan penuh kesehatan. Bila hidup dengan kesehatan pilihannya itu berarti hidup seutuhnya. Hidup seutuhnya berarti hidup dengan penuh pemahaman bahwa sehat secara fisik, mental emosional dan rohani dimana berdampingan dengan sakit, bila tidak sehat berarti sakit, bila tidak rajin berarti malas, bila tidak siang berarti malam tidak ada pilihan lain. Oleh karean itu bila sehat sebagai suatu pilihan hidup sudah sepantasnya diupayakan terus menerus dengan pola hidup sehat, sehat secera fisik, mental emosional dan rohani. Sehat secara rohani dapat diukur dari kecerian yang nampak pada seseorang. Namun seberapa besar dan kecilnya kecerian itu yang sulit diukur karena kecerian bila dinilai dari besar dan kecil keceriaan bukanlah keceriaan lagi. Sebelum membicarakan kecerian lebih jauh ada baiknya membahas lawan katannya yaitu murung, sedih, atau stres terlebih dahulu. Karena stress merupakan cikal bakal berbagai penyakit fisik, dan mental emosional dimana kebalikan dari kesehatan atau kecerian. Di Amerika Serikat tepatnya di National Institut of Occupational Safety and Psychological Association pada bulan Maret 1999 penelitian mereka menyebutkan 25 pekerja di AS mengalami stress berat di tempat kerja sampai membutuhkan bantuan medis dan psikolog. Ironisnya ilmu medis hanya bisa menangani gejala penyakit yang disebabkan oleh stress, depresi, gelisah, kawatir dll. Menurut dr. Setiawan, obat-obatan anti depresi dan anti stress yang biasanya diberikan hanya mengurangi atau menghilangkan gejala-gejala penyakit. Bahkan seorang penderita bisa mengalami ketergantungan obat dengan segala akibatnya, Yogyakarta, 30 November 2016 295 Krishna, 2001. Masih menurut dr. Setiawan; pada dasarnya stres terjadi bila manusia berada dalam keadaan yang tidak sesuai atau bukan maunya. Dalam keadaan lemah atau sakit bisa mengalami stress. Begitu pula jika melakukan olahraga berat, selain keadaan fisik yang memicu stress masih ada juga keadaan mental atau emosional yang bisa menjadi pemicu seperti takut, kecewa, cemas, tidak nyaman dan gelisah, Krishna; 2001. Aktivitas Fisik Yang Dibutuhkan Untuk Menjaga Kesehatan Dan Menciptakan Keceriaan WHO, 2003, dalam hubungannya dengan pemeliharaan kesehatan menyampaikan bahwa keuntungangan kesehatan yang banyak diperoleh melalui aktivitas fisik yang berintensitas sedang setiap hari secara komulatif selama kurang lebih 30 menit. Aktivitas jasmani tingkat ini dapat dijangkau melalui aktivitas jasmani dan gerak tubuh yang luas dalam kegiatan sehari-hari seperti berjalan untuk bekerja, menggunakan tangga, berkebun, menari, dan juga berbagai olahraga rekreasi dan pengisi waktu luang. Dalam melakukan aktivitas jasmani dalam intensitas sedang degnan durasi yang cukup lama seperti anak-anak dan remaja membutuhkan aktivitas tambahan selama 20 menit 3 kali seminggu. Metode outbound training adalah ide pendidikan inovatif yang dikreasikan oleh Kurt Hahn yang telah bertahan dan berkembang selama lebih dari enam puluh tahun. Kurt Hahn telah meninggal pada tahun 1974 tetapi pengaruhnya dalam outbound training dan inisiatif pendidikan lainnya masih hidup hingga saat ini. Beliau lebih menekankan tercapainya tujuan daripada melatih fokus, dengan menggunakan cara yang sangat fleksibel, beragam dan sangat adaptatif. Sehingga dengan mudah mampu menggugah peserta tertawa dan ceria dalam mengikuti kegiatan, Jamaluddin, 2003. Sebagai salah satu olahraga rekreasi tubing mampu memberikan nuansa yang menyehatkan dan menceriakan. Bagaimana tidak tubing sungai yang tempat kegiatannya berada dilembah-lembah meminta peserta dengan suka rela berjalan 15-25 menit menuju starting point. Berjalan dengan medan yang berpariasi datar, terjal, turunan menguras tenaga yang cukup membuat badan berkeringat dan membakar berbagai kalori dalam tubuh. Belum lagi saat pelaksanaan tubing selain kecerian yang diperoleh ada konpensasi tenaga yang harus dikeluarkan saat mengarungi sungai kurang lebih 1-2 ½ jam perjalanan. Saat pengarungan berkhir tidak jarang peserta juga masih harus menaiki anak tangga di tebing atau lembah tempat finising poin berada. 296 Makna Lingkungan Pengertian lingkungan hidup adalah semua benda, daya dan kondisi yang terdapat dalam suatu tempat atau ruang tempat manusia atau makhluk hidup berada dan dapat mempengaruhi hidupnya. Istilah lingkungan hidup, dalam bahasa Inggris disebut dengan environment , dalam bahasa Belanda disebut dengan millieu atau dalam bahasa Perancis disebut dengan l’environment. Dalam kamus lingkungan hidup yang disusun Michael Allaby, lingkungan hidup itu diartikan sebagai: the physical, chemical and biotic condition surrounding and organism. S.J. Mc Naughton dan Larry L. Wolf mengartikannya dengan semua faktor eksternal yang bersifat biologis dan fisika yang langsung mempengaruhi kehidupan, pertumbuhan, perkembangan dan reproduksi organism Prof. Dr. Ir. Otto Soemarwoto, seorang ahli ilmu lingkungan ekologi terkemuka mendefinisikannya sebagai berikut: Lingkungan adalah jumlah semua benda dan kondisi yang ada dalam ruang yang di tempati yang mempengaruhi kehidupan. Prof. Dr St. Munadjat Danusaputro, SH, ahli hukum lingkungan terkemuka dan Guru Besar Hukum Lingkungan Universitas Padjadjaran mengartikan lingkungan hidup sebagai semua benda dan kondisi, termasuk di dalamnya manusia dan tingkah perhuatannya, yang terdapat dalam ruang tempat manusia berada dan mempengaruhi hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya. Lingkungan biotik adalah segala makhluk hidup mulai dari organisme yang tidak kasat mata sampai pada hewan dan vegetasi raksasa yang terdapat dipermukaan bumi. Sedangkan lingkungan abiotic merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar makhluk hidup yang bukan berupa organisme. Adanya keinginan untuk mencapai sasaran pembangunan yang ideal ialah membntuk manusia Indonesia seutuhnya secara material dan spiritual. Setiap pembangunan perlu mengkaji komponen yang meliputi komponen biotik, abiotik dan kultur yaitu sebagai berikut: 1. Pembangunan berwawasan lingkungan, merupakan pengelolaan sumber daya sebaik mungkin dengan pembangunan yang berkesinambungan serta peningkatan terhadap mutu hidup masyarakat. Sasaran pembangunan yaitu untuk meningkatka kesejahteraan masyarakat. Kegiatan pembangunan dapat menimbulkan pengaruh yang cukup besar terhadap lingkungan. Kegiatan tersebut dapat bersifat secara alamiah, kimia maupun secara fisik. 2. Kualitas lingkungan hidup, yaitu dengan memperhatikan kondisi lingkungan hidup sekitar yang berhubungan dengan mutu hidup. Kualitas hidup dapat ditentukan oleh tiga komponen utama yaitu terpenuhinya kebutuhan untuk kelangsungan hidup hayati, terpenuhinya kebutuhan untuk kelangsungan hidup manusiawi dan Yogyakarta, 30 November 2016 297 terpenuhinya kebebasan untuk memilih. Lingkungan harus dijaga agar dapat mendukung terhadap kualitas berupa tingkat hidup masyarakat yang lebih tinggi. Lingkungan mempunyai kemampuan untuk menghasilkan sumber daya serta mengurangi zat pencemaran dan ketegangan sosial terbatas. Batas kemampuan itu disebut daya dukung. Dalam Undang-Undang Lingkungan Hidup, daya dukung lingkungan ialah kemampuan suatu lingkungan untuk mendukung peri kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. 3. Keterbatasan ekologi dalam pembangunan, biologi lingkungan yang biasa dikenal dengan ekologi adalah bagian dari ilmu pengetahuan yang mempunyai hubungan erat dengan lingkungan. Ekologi berasal dari kata oikos yang berarti rumah tangga dan logos yang mempunyai arti ilmu pengetahuan. Jadi, ekologi dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan keadaan lingkungannya yang bersifat dinamis. Hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya sangat terbatas terhadap lingkungan yang bersangkutan, hubungan inilah yang disebut dengan keterbatasan ekologi. Dalam keterbatasan ekologi terjadi degradasi ekosistem yang disebabkan oleh dua hal yaitu peristiwa alami dan kegiatan manusia. Secara alami merupakan peristiwa yang terjadi bukan karena disebabkan oleh perilaku manusia. Sedangkan yang disebabkan oleh kegitan manusia yaitu degradasi ekosistem yang dapat terjadi diberbagai bidang meliputi bidang pertanian, pertambangan, kehutanan, konstruksi jalan raya, pengembangan sumber daya air dan adanya urbanisasi. • Olahraga Tubing • Sejarah Tubing Tubing yang secara harafiah artinya tabung tube adalah kegiatan rekreasi menaiki tabung bundar yang dilaksanakan diatas aliran air sungai. Tubing yang berkembang di Amerika juga dikenal dengan sebutan Toobing dan pelakunya disebut Tubers Pasha Ernowo – Okezone 2011. Berawal dari munculnya kebosanan seorang pemandu rafting di Amerika. Akhirnya diapun melakukan olahraga air dengan menggunankan ban dalam FUSO yang telah dimodifikasi, di tengah-tengahnya dilengkapi dengan tali pengaman untuk pegangan dan dudukan untuk pinggul. Orang tersebut ingin mengarungi sungai dengan cara yang lebih menarik, lebih menantang. Orang yang sudah sangat akrab dengan karakter sungai itu memakai jaket pelampung, helm, sepatu pada dirinya sebagai pengaman saat melakukan 298 olahraga tubing , lalu mulai mengarungi sungai dengan air yang tenang atau tidak terlalu deras sambil melihat pemandangan yang di lewati selama melakukan tubing . Tak lama berselang, orang-orang Amerika pencetus tubing ini mengganti tube yang awalnya ban FUSO sekedar diikat dengan karet menjadi lebih baik, bentuknyapun terus dikembangkan, hingga mencapai bentuk dasar ban sungai yang dikenal sekarang. Kini tubing sudah menyebar luas di Amerika dan Indonesia. Seiring berjalannya waktu perkembangannya sangat pesat. Salah satu tokoh tubing modern menjelaskan, sebenarnya sudah ada sejak dulu, siapa pun yang masuk ke sungai dengan alat pengapung apa pun dia tidak akan bisa tenggelam. Misalnya ada kelompok- kelompok manusia yang memanfaatkan ban mobil dan batangan pohon yang dirakit sebagai alat transportasi dan sampai sekarang pun kegiatan semacam itu tetap ada seperti anak-anak usia SD dengan santai bermain di sungai hanya dengan ban dalam mobil. Seolah jaman prasejarah masih berlangsung sampai sekarang, Muliarta 2012. Perkembangan Olahraga Tubing Tubing adalah olahraga air yang cukup menantang dan menyenangkan. Olahraga tubing di Indonesia ternyata dikagumi dunia. Dicoba berbagai maneuver ternyata tubing juga lebih stabil. Tubing tepat untuk santai dan hiburan. Wisatawan juga bisa menggunakan tangan ataupun kaki untuk mengatur gerakan, mengontrol tube , dan menghindari halangan dan santai dengan mengikuti arus sungai agar inner tube yang di gunakan tetap berjalan mengarungi sungai. Bahkan bagi yang tidak terlalu bisa berenang tidak perlu kawatir, karena melakukan tubing di sungai tidaklah harus pintar berenang karena wisatawan hanyalah cukup dengan meletakkan badan di inner tube dan menjaga kesetabilan di atas di air, Muliarta, 2012. Perkembangan awal tubing di tanah air mungkin agak terlambat, rasanya bukan hanya soal harga, walaupun harga tubing di luar negeri rata-rata jutaan kalau dirupiahkan. Mungkin yang lebih berperan adalah lambatnya arus informasi. Kondisi ini tidak lepas dari kelompok masyarakat sadar wisata Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, Gunung Kidul menjadi satu- satunya wisata cave tubing di Indonesia. Cave Tubing Kalisuci ini menempati urutan ketiga di dunia setelah Cave Tubing di Amerika Tengah, dan New Zealand. Perhatian anak-anak muda di Yogyakarta, sekelompok penggemar olahraga tubing lainnya secara bersama- sama mencetuskan untuk memelopori tubing di Indonesia dan mengadakan latihan bersama mengarungi sungai dengan menggunakan inner tube yang telah dimodifikasi dan didesain khusus sesuai karakter tubuh orang untuk mengarungi Sungai Kalisuci dan sejak saat itu latihan- latihan dan sosialisasi semakin diintensifkan di beberapa Yogyakarta, 30 November 2016 299 sungai di tanah air. Dalam perkembangan selanjutnya para pegiat olahraga tubing yang semakin meluas ini menganggap perlunya sebuah organisasi yang dapat memayungi olahraga ini, agar di kemudian hari terdapat keseragaman dalam aturan maupun prosedur yang dapat dijadikan pegangan bersama. Peran Tubing sebagai Olahraga Kesehatan dan Rekreasi Tubing sebagai olahraga kesehatan dan rekreasi adalah tubing sungai yang lebih tepat dalam memberikan kebugaran dan keceriaan. Berdasarkan tempat pelaksanaannya dalam tubing sungai untuk mencapai daerah starting point peserta harus menempuh medan yang terjal dan jauh kurang lebih membutuhkan waktu 10- 20 menit di sungai-sungai yang terdapat di Purworejo. Untuk menikmati keindahan dan keunikan sungai di desa Purbayan bias dengan melakukan olahraga tubing yang menggunakan inner tube . Dengan melakukan olahraga tubing ini wisatawan dapat melihat jenis-jenis satwa liar di sekitar lokasi kegiatan seperti moyet-moyet yang bermain, tupai, tangsiah, tengkek, jalak, kelelawar, biawak, tumbuhan-tumbuhan yang memperindah di sekitar lingkungan lokasi kegiatan, ukiran batu yang terdapat disekitar dinding sungai dan derasnya air terjun di sungai desa Purbayan. Berbagai hal yang diperoleh diatas tentu tubing bisa memberikan kesenangan, kecerian dan kesehatan. PT.Sari Profit, 2010. Sarana Tubing yang Dibutuhkan Berikut ini merupakan alat-alat yang dibutuhkan dalam olahraga tubing. Wai Kong, 2011; 1. Ban Tubing 2. Pelampung 3. Helm Sungai 4. Pelindung Lutut, Siku, Tangan dan Tulang Kering 5. Sepatu boat 6. Pakaian selam.

1. Prasarana

Tubing Prasarana yang digunakan untuk tubing adalah sungai, danau dan pantai. Sungai merupakan faktor yang paling utama untuk dapat terlaksananya aktivitas tubing . Tanpa adanya sungai yang membentang bukan mustahil tidak akan kedengaran canda tawa, canda wisatawan yang sedang menelusuri sungai yang sangat bagus dan sangat menantang. Buih-buih yang timbul akibat adanya pinggiran-pinggiran sungai dan batu- batu penghalang dalam aktivitas 300 bukanlah merupakan suatu hal yang mudah dilupakan bagi tamu-tamu yang sudah pernah merasakannya. Sungai yang tepat untuk tubing yaitu sungai yang berarus tenang tidak terlalu deras dan air sungai yang tidak terlalu dalam, Muliarta, 2012. Tubing tepat untuk dilakukan di dalam sungai yang tenang dan memiliki kesulitan tingkat bawah dimana tipe sungai yang seperti ini memiliki arus yang bagus, riam yang tidak terlalu juram dan banyak bebatuan untuk dihindari, hal ini akan menambah keasyikan tersendiri bagi para wisatawan yang menyukai tantangan saat melakukan tubing. Sehingga pengarungan sungai dengan tubing akan lebih menyenangkan dan menantang. Kedalaman dasar sungai yang tidak terlalu dalam juga menjadi pertimbangan untuk memilih sungai yang tepat untuk olahraga tubing , dengan kedalaman berkisar antara 0,5 meter. Hal ini dimaksudkan agar wisatawan yang mengontrol ban saat terjatuh dapat kembali menaiki ban tubing untuk melanjutkan petualangan dan terhindari dari bebatuan dalam sungai. Sungai-sungai tidak selalu cocok dimasukkan kedalam 1 kategori dalam 1 lokasi, atau penafsiran secara pribadi yang nantinya akan dapat menimbulkan kesalah pahaman. Kesulitan sungai dapat berubah setiap tahunnya sesuai dengan naik turunnya tingkatan sungai, perubahan yang terjadi secara alami, pohon-pohon yang tumbang, atau karena cuaca yang buruk PT. Sari Profit, 2010:12. Teknik Olahraga Tubing Jika bermain tubing untuk pertama kalinya, pelajarilah dengan seksama prosedur pengarungan dan peralatan yang diperlukan lebih dulu. Ada beberapa teknik yang dapat dikembangkan dan dipelajari saat melakukan tubing. 1 Posisi mengapung pada inner tube. Berikut ini dalam sebuah posisi yang baik untuk memungkinkan posisi mengapung pada tube adalah keseimbangan yang baik, bergerak dan gaya mendorong yang baik, nyaman dan selain itu, posisi yang baik adalah dengan duduk ditengah- tengah, untuk menjamin keamanan dan perlindungan dari benturan. G uide akan memberi langkah pertama dalam posisi melakukan tubing, yaitu posisi dalam yang Pemain dalam posisi duduk dengan pinggul yang berada ditengah- tengah tube, punggung bersandar dibagian ban bagian belakang, lakukan sesuai dengan kenyamanan. 2 Pada posisi mengapung, tangan berada di pegangan yang sudah ada bagian kanan kiri tube , dan siku ataupun tangan menempel pada sisi dalam tube jika tangan tidak