Tahapan Packing Produk Kemasan Tahapan Pemasaran

176 Gambar 9: Pendampingan packing produk lokal untuk pasar lokal

11. Tahapan Pemasaran

Tahapan promosi produk juga menjadi bagian yang penting dalam pemasaran produk, maka diperlukan upaya penyebaran informasi terhadap produk makanan olahan local tersebut secara lebih luas, baik melalui papan nama usaha, leaflet hingga promosi lewat momen acara kebudayaan desa. . Gambar 10: Beberapa Papan Nama Usaha pada UMKM yang masih Kecil Untuk penyebaran informasi usaha para UKM dilakukan dengan menyediakan beberapa leaflet yang terkait usahanya. Diharapkan dengan adanya leaflet dapat meningkatkan serapan produk usaha para UKM. Yogyakarta, 30 November 2016 177 Gambar 11: Beberapa Leaflet Produk Makanan Lokal Dari beberapa sebaran informasi ini dilakukan di berbagai kesempatan, even dusun dan desa serta kecamatan. Sedangkan yang diluar Kecamatan dilakukan melalui pemetaan potensi pasar. Gambar 12: Penyiapan produk untuk uji pasar 178 Produk siap dipasarkan Uji pasar melalui toko swalayan Produk ada di rak toko Swalayan Kegiatan pemasaran yang dilakukan pada masa KKN ini merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi beberapa tahapan yaitu pemahaman tenntang arti pasar, konsep pemasaran, produk, proses produksi, packing produk, penentuan HPP hingga penjualan produk kepasaran. KESIMPULAN Program kegiatan KKN UII yang telah dilaksanakan pada tahap awal kegiatan dari mulai seleksi mahasiswa hingga pelaksanaan kegiatan KKN merupakan rangkaian pelaksanaan KKN PPM. Pelaporan kegiatan masih merupakan bagian proses interaksi kegiatan pemberdayaan. 1. Kegiatan persiapan pembinaan untuk pelaksanaan program sudah dilaksanakan guna mewujudkan hasil yang diharapkan. 2. Kegiatan penyuluhan usaha dan beberapa kegiatan ketrampilan usaha yang sudah dilaksanakan merupakan rangkaian kegiatan KKN PPM yang sudah berjalan sesuai dengan arah dan sasaran program. 3. Beberapa luaran mencakup: a. adanya pemahaman tentang pentingnya melakukan diversifikasi terhadap turunan hasil pertanian dan peternakan untuk produk makanan olahan berbahanbaku lokal. b. terlatihnya kelompok usaha masyarakat dalam pembuatan makanan olahan berbahan lokal. c. adanya pemahaman tentang produk berkualitas yaitu berbasis keragaman, bergizi, seimbang dan aman bagi konsumen. d. tersedianya mesin pengolah emping jagung, alat pembuat criping, oven dan beberapa alat pendukung lainnya. e. adanya pemahaman terhadap prinsip-prinsip Pemasaran yang melipuyti kualiutas produk, kemasan produk yang baik, dan distribusi penjualan yang lebih terarah sesuai kebutuhan konsumen. Yogyakarta, 30 November 2016 179 UCAPAN TERIMAKASIH Pada kesempatan ini diucapkan terimakasih kepada Kemenristek DIKTI yang telah mensuport pendanaan pelaksanaan KKN PPM dan DPPM UII yang telah memberikan menempatkan mahasiswa KKN untuk mensuport pelaksanaan KKN PPM. DAFTAR PUSTAKA Badan Bimas Ketahanan Pangan – Departemen Pertanian. 2002. Kebijakan Pengembangan Pangan Lokal dan Makanan Tradisional Khas Nusantara Dalam Pemantapan Ketahanan Pangan. Lokakarya Penumbuhan Pusat Kajian Pangan Lokal dan Makanan Tradisional Khas Nusantara, Semarang 4 Nopember 2002 Anonymous. 2007. 22 Peluang Bisnis Makanan untuk Home Industry. PT AgroMedia Pustaka, Jakarta Anwar, Y. 2010.38 Inspirasi Usaha Makanan Minuman untuk Home Industry. PT AgroMedia Pustaka,Jakarta 180 PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA PEREMPUAN PADA AYAM PANGGANG GANDU KECAMATAN KARANGREJO MAGETAN Vivi Ariyani, Dyah Kurniawati, Ardianus Laurens Paulus Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Katolik Widya Mandala Madiun Email : viviariyaniuwmyahoo.com ABSTRAK Berwirausaha dengan cara kreatif saat ini merupakan kebutuhan yang harus dilakukan apabila ingin bersaing dalam era kompetitif yang cepat berubah. Demikian pula dengan ibu-ibu pembuat ayam panggang di Desa Gandu Kabupaten Magetan, berada di Provinsi Jawa Timur dengan Ibukota Magetan . Sentra ayam panggang Gandu adalah salah satu alternatif yang bisa dijadikan sebagai tujuan wisata kuliner di wilayah Magetan. Sentra ayam panggang Gandu merupakan sentra makanan khas Kabupaten Magetan. Dalam pendampingan pada usaha ayam panggang di Desa Gandu ini, target dan luarannya adalah memiliki keterampilan membuat dan mengoperasikan online shop, sehingga pemasaran yang dilakukan dapat lebih modern. Dengan demikian kelompok usaha perempuan ayam panggang Gandu memiliki pengetahuan memanfaatkan teknologi komputer dan internet guna memasarkan produknya secara lebih luas. Serta dapat menggunakan komputer untuk mendesain merek yang mudah diingat konsumen, Tersedianya mesin bubut ayam dan pelatihan penggunaan mesin bubut ayam, sehingga pembubutan bulu ayam dapat lebih cepat dan dapat segera diolah untuk dapat memenuhi pesanan dari para konsumen. Serta peningkatan inovatif produk dengan menambah varian rasa ayam panggang, Peningkatan keterampilan kelompok usaha perempuan ayam gandu dalam hal pengemasan ayam panggang dengan tampilan kemasan yang menarik agar lebih mudah dikenali oleh para konsumen dan tahan lama agar dapat dijadikan buah tangan hingga ke luar kota Magetan, Peningkatan keterampilan kelompok usaha untuk mampu membuat laporan keuangan sederhana, agar dapat diketahui aliran kas masuk dan keluar usaha. Sehingga kelompok usaha mitra dapat merencanakan perkembangan usaha ayam panggang menjadi lebih besar. Metoda pelaksanaan untuk mencapai tujuan pengabdian masyarakat melalui kegiatan IbM dilakukan dengan cara: Pengadaan teknologi untuk membantu usaha ayam panggang mitra, pemberian pelatihan dan pendampingan akuntansi sederhana, inovasi rasa ayam panggang, desain dengan menggunakan corel, dan pemasaran online disertai dengan panduan pelatihan melalui pengembangan modul, hal ini agar mitra menjadi lebih paham dan dapat mengikuti pelatihan dan pendampingan dengan baik dan lancar. Melalui kegiatan IbM ini, kaum perempuan mitra IbM di Desa Gandu dapat semakin mengembangkan usaha ayam panggang mereka dan selalu dapat menggali potensi yang mereka miliki untuk menjadi kekuatan yang dapat menopang perekonomian keluarga saat ini dan terus dapat dilanjutkan hingga ke generasi selanjutnya Kata Kunci: Usaha Perempuan, Ayam Panggang Gandu, ABSTRACT Entrepreneurship in creative ways is now a need to do if you want to compete in a competitive era of rapid change. Similarly, mothers with grilled chicken maker in the village Gandu Magetan, East Java Province is located in the capital city of Magetan. Gandu Sentra roast chicken is one of the alternatives that could be used as a culinary tourism destination in the region Magetan. Grilled chicken Sentra Gandu is a center for typical foods Magetan. Efforts in mentoring in Gandu grilled chicken in the village, the targets and luarannya is to have the skills to create and operate an online shop, so that marketing can do more modern. Thus the womens business group grilled chicken Gandu has knowledge of using computer technology and the Internet to market their products more widely. And can use a computer to design a memorable consumer brands, Ava ilability of lathe chicken and training in the use of lathes chicken, so turning chicken feathers can be much faster and can be immediately processed to be able to meet orders from consumers. And increasing the innovative product by adding flavors grilled chicken, Improved skills of the business group chicken lady gandu in terms of packaging grilled chicken with a view attractive packaging to be more easily Yogyakarta, 30 November 2016 181 recognizable to consumers and durable that can be used as a souvenir to the outside of the town of Magetan, Improved business group skills to be able to make simple financial reports, in order to know the flow of cash in and out of business. So the group can plan the development of business partners grilled chicken becomes larger. Implementation method to achieve the goal of community service through activities IbM done by: Procurement of technologies to help businesses grilled chicken partners, providing training and mentoring simple accounting, innovation taste grilled chicken, design using corel, and online marketing along with training guides through the development of modules , it is that the partners are better informed and can follow the training and mentoring properly and smoothly. Through this IbM, women in the village Gandu IbM partners to further develop their businesses and grilled chicken can always explore the potential they have to become a force that can sustain the family economy at this time and continue to be able to proceed to the next generation Keywords: Womens Business, Roast Chicken Gandu, PENDAHULUAN Dunia sudah memasuki peradaban keempat dengan sebutan era kreatif yang menempatkan kreativitas dan inovasi sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi. Kebutuhan terhadap inovasi sangat mutlak jika ingin bersaing dalam era kompetitif yang sangat cepat berubah dan tidak dapat diramalkan. Bangsa Indonesia pun harus bekerja keras dan kreatif jika ingin survive dan menang dalam persaingan. Kritik yang menyatakan bahwa bangsa Indonesia kurang kreatif harus ditanggapi dengan serius dan hal itu harus dianggap sebagai tantangan. Menanggapi hal tersebut, presiden Republik Indonesia baru-baru ini telah melontarkan gagasan membentuk KIN Komisi Inovasi Nasional yang pada hakekatnya Ki Hajar Dewantoro pahlawan pendidikan nasional telah bicara tentang konsep inovasi dengan menerapkan prinsip Niteni mencari tahu, meneliti; Niroake menirukan, simulasi; dan Nambahake mengembangkan dan memberi nilai tambah. Dengan demikian, guna meningkatkan kapasitas pertumbuhan ekonomi nasional, maka dibutuhkan jumlah wirausaha yang tinggi dan berdaya saing. Negara Indonesia saat saat ini hanya memiliki jumlah wirausaha sebesar 1,56 persen. Negara-negara maju memiliki tingkat kewirausahaan yang tinggi, sehingga pertumbuhan ekonominya menjadi relatif lebih berkualitas Alamsyah, 2014. Tingkat kewirausahaan di Indonesia masih jauh jika dibandingkan negara-negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, dan Singapura yang sudah di atas 4 persen. Menurut Alamsyah 2014 tingkat kewirausahaan yang lebih tinggi memiliki hubungan yang signifikan dengan pembangunan ekonomi yang lebih pesat, partisipasi sektor formal dan tata kelola yang lebih baik. Kewirausahaan dalam pembangunan ekonomi tidak hanya terbatas pada peningkatan output per kapita dan pendapatan, namun juga sebagai inisiator perubahan dalam struktur bisnis masyarakat. Artinya kewirausahaan juga berperan dalam menjembatani gap antara pengetahuan dan pasar, menciptakan bisnis baru dan membawa 182 produk baru ke pasar. Dengan melihat situasi tersebut maka sektor informal merupakan alternatif yang dapat membantu menyerap pengangguran. Berwirausaha merupakan satu alternatif jalan keluar terbaik. Kabupaten Magetan, berada di Provinsi Jawa Timur dengan Ibukota Magetan . Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Ngawi di bagian utara, Kota Madiun dan Kabupaten Madiun di sebelah timur, Kabupaten Ponorogo di bagian selatan, serta Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Wonogiri keduanya termasuk provinsi Jawa Tengah di sebelah barat. Kabupaten Magetan, secara keseluruhan perekonomian daerah Kabupaten Magetan sejak tahun 2007 mengalami pertumbuhan positif dengan laju rata-rata sebesar 4,47 per tahun. Kabupaten Magetan merupakan kota wisata di Jawa Timur bagian barat yang banyak dikunjungi wisatawan. Sentra ayam panggang Gandu adalah salah satu alternatif yang bisa dijadikan sebagai tujuan wisata kuliner di wilayah Magetan. Sentra ayam panggang Gandu merupakan sentra makanan khas Kabupaten Magetan. Kabupaten Magetan memiliki daerah wisata yang cukup terkenal yaitu Telaga Sarangan dan Telaga Wahyu. Sehingga dengan mengembangkan sentra ayam panggang akan membantu mendongkrak pendapatan asli daerah. Desa Gandu terdapat beberapa pemilik usaha perempuan yang membuka usaha ayam panggang untuk menambah pendapatan keluarga mereka. Para pembeli dapat memilih dan menyantap gurih serta sehatnya ayam panggang pedas bumbu rujak. Pembeli dapat menikmati di dalam atau teras rumah perdesaan yang sejuk dan hening. Produk ayam panggang Gandu ini telah terkenal hingga daerah di luar Magetan, selain karena banyak orang menyukai makanan olahan dari ayam dengan nilai gizinya. Rasa ayam Gandu yang khas juga membuat konsumen datang kembali untuk menikmatinya. Setiap harinya Mitra menyediakan ayam mentah yang akan diolah secara tradisional dengan bumbu rempah- rempah, dan baru di panggang bila ada konsumen yang datang. Namun produk ayam panggang yang dihasilkan oleh mitra terkadang masih kurang matang dalam proses memasaknya, hal ini menandakan proses perebusan ayam kampung dengan bumbu dan pemanggangannya masih belum sempurna. Hal ini mengurangi kepuasan pada ayam bakar Gandu di samping kurangnya varian rasa yang ditawarkan, selain itu masih banyak wisatawan yang tidak mengetahui bahwa ayam Gandu dapat dijadikan buah tangan dari Magetan. Namun bila konsumen membeli ayam panggang Gandu sebagai oleh-oleh. Namun untuk perjalanan yang jauh, kelemahan pada pembungkusnya yang masih sangat sederhana yakni hanya dengan menggunakan dus yang dialasi daun pisang atau kertas minyak. Hal ini di jelaskan pula oleh Soeparno 1994 yang menjelaskan bahwa pengepakan termasuk salah satu cara preservasi daging yang tidak dapat Yogyakarta, 30 November 2016 183 diabaikan. Sebab fungsi utama pengepak adalah untuk melindungi ayam terhadap kerusakan yang terlalu cepat, baik karena perubahan kimiawi, maupun kontaminasi mikrobial, serta untuk menampilkan produk dengan cara yang menarik. Oleh sebab itu kelompok usaha perempuan pada ayam panggang Gandu yang ingin menambah pendapatan keluarga masih sangat membutuhkan pendampingan usaha. Kami bermaksud memperkenalkan dan mendampingi dalam pelatihan mengembangkan strategi pemasaran melalui penjualan online . Selain itu membantu kelompok usaha perempuan di desa Gandu agar dapat menemukan metode memasak yang matang sempurna dan inovasi varian rasa. Dalam hal pengemasan ayam panggang tim Ibm akan memperkenalkan dan mendampingi dalam mendesain merek pada kemasan agar memiliki nilai jual lebih. Pengadaan bahan baku yang segar setiap saat agar dapat memenuhi kebutuhan dan pemesanan dari konsumen merupakan keinginan dari mitra agar ayam panggang Gandu dapat di jadikan sebagai buah tangan dan di nikmati hingga di luar kota Magetan. Serta agar kelompok usaha perempuan ini dapat berkembang dengan pesat tim Ibm akan melakukan pelatihan penyusunan laporan keuangan sederhana, agar kelompok usaha dalam menghitung pendapatan dan pengeluaran dari usaha mereka. Sehingga dari sana mereka dapat mengembangkan usahanya lebih besar dari saat ini. Permasalahan Yang Dihadapi Mitra Dalam pengelolaan usaha, mitra adalah pemilik sekaligus pengelola rumah makan ayam panggang, sehingga pemilik terlibat langsung dalam memasak serta melayani konsumen yang datang untuk makan. Hal ini telah menyebabkan pemilik hanya terkonsentrasi perhatiannya pada permasalahan sehari-hari, sehingga tidak memiliki cukup waktu untuk mengembangkan inovasi dan strategi pemasaran produk sehingga lebih berkembang dan di kenal oleh masyarakat di luar kota Magetan. Dari hasil survei yang telah kami lakukan, diperoleh gambaran mengenai permasalahan yang muncul pada mitra, yaitu: 1. Manajemen Pemasaran Strategi pemasaran yang dilakukan oleh kelompok usaha perempuan ayam panggang Gandu belum maksimal karena penjualan selama ini hanya menggunakan metode langsung melalui konsumen yang membeli kemudian bercerita kepada orang lain word of mouth dan papan reklame yang dipasang di pinggir desa. 2. Manajemen Operasional Masalah yang ada dalam sentra ayam panggang Gandu adalah cara pengolahan yang masih sederhana. Dengan cara langsung di panggang, padahal ayam yang digunakan adalah ayam kampung, sehingga ayam panggang tidak dapat matang secara sempurna. Begitu pula dengan 184 kemasan yang digunakan masih sederhana, dengan menggunakan dus biasa tanpa nama merek, hal ini membuat ayam panggang tidak memiliki cirri khas. Selain itu biaya langsung yang dikeluarkan cukup tinggi karena modal yang dimiliki masih sangat terbatas sehingga menyebabkan mitra tidak mampu membeli bahan baku dalam jumlah besar atau mesin modern untuk pengembangan usaha. Dengan biaya langsung yang besar akan menyebabkan harga jual produk menjadi mahal. 3. Manajemen Keuangan Permasalahan yang muncul dalam bidang keuangan adalah pencatatan kegiatan sehari-hari tidak dibukukan secara baik sehingga sulit untuk mengetahui kemajuan usaha yang telah dijalankan. Laporan keuangan yang di miliki tidak lengkap karena tidak di catat setiap hari. Maka akan sulit untuk mengevaluasi apakah usaha yang dilakukan telah memenuhi studi kelayakan bisnis atau belum untuk dapat berkembang ke depannya. 4. Manajemen Sumber Daya Manusia Kelompok usaha perempuan yang akan kami dampingi ingin menambah pendapatan keluarga. Namun karena manajemen usaha mereka masih lemah, sehingga usaha ayam panggang yang mereka dirikan tidak mengalami perkembangan yang berarti. Berdasarkan uraian tersebut, mendorong kami untuk memberikan pendampingan dalam membuat strategi usaha online shop agar meningkatkan penjualan karena konsumen potensial dapat mengenal dan memesan ayam panggang melalui online . Selain itu tim kami akan mendamping dalam pengembangan atribut produk, yakni melalui inovasi rasa ayam panggang dengan demikian menu yang ditawarkan menjadi lebih variatif dan ayam kampung panggang dapat matang sempurna, dengan harapan dapat menaikkan omzet penjualan karena tersedia berbagai pilihan rasa ayam panggang dan penciptaan merek di benak konsumen dan untuk pengembangan usaha, tim akan memberikan pelatihan penyusunan laporan keuangan, agar kelompok usaha perempuan ayam panggang Gandu dapat mengetahui aliran kas yang dimiliki untuk mengembangkan usahanya menjadi lebih besar. METODE PELAKSANAAN Dalam mengembangkan usaha ayam panggang diperlukan banyak terobosan sehingga usaha ini maju dan berkembang serta berdaya saing. Maka solusi yang akan ditawarkan oleh tim pengusul I b M adalah : Yogyakarta, 30 November 2016 185 a. Dari segi manajemen operasional Dalam hal ini, tim pengusul akan mendampingi mitra melalui pengadaan dan pelatihan cara pengolahan ayam kampung yang benar sehingga ayam yang dihasilkan akan matang secara sempurna. b. Dari segi kreatifitas dan manajemen pemasaran Strategi pemasaran yang baik sangat diperlukan oleh sebuah usaha agar produknya dikenal luas oleh masyarakat. Maka melalui program ini, tim pengusul akan melakukan pendampingan dan pelatihan manajemen pemasaran kepada mitra untuk memasarkan produknya dengan strategi promosi yang baru, yaitu dengan menggunakan online shop . Tim menawarkan solusi ini agar kelompok usaha lebih giat lagi melakukan promosi karena selama ini promosi yang dilakukan belum maksimal. Mitra hanya mengandalkan strategi word of mouth . Dalam mengatasi permasalahan pemasaran produknya, maka tim pengusul menawarkan bentuk promosi dengan membuat online shop , menciptakan desain merek yang mudah diingat di benak konsumen, mengikuti pameran yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah dan membina kerjasama dengan biro wisata agar produknya dapat dikenal konsumen dengan lebih meluas. c. Dari segi manajemen keuangan dan jiwa wirausaha Dalam membantu mitra agar bisa membukukan dengan baik, maka tim pengusul akan mendampingi mitra melalui pelatihan administrasi, laporan keuangan sederhana agar mampu mengelola keuangan usaha dengan baik. Dengan demikian akan mudah diketahui perkembangan usaha yang telah dilakukan dari laporan keuangan yang dibuat. Dari sini jiwa kewirausahaan mitra dapat terbagun agar tidak cepat berpuas diri dengan usaha yang saat ini stagna, namun dapat merencakan pengembangan usahanya dengan lebih baik. Tim pengusul merencanakan beberapa kegiatan yang akan dilakukan dalam rangka pendampingan kepada pengrajin ayam panggang, yaitu : Table 1 : Ipteks yang akan di transfer kepada kedua Mitra Tahap Kegiatan Hasil Yang Diharapkan 1. Koordinasi dengan mitra. 1. Agenda kerja dan metode kerja. 2. Diskusi tentang mengembangkan kelompok usaha perempuan dari permasalahan yang mereka hadapi agar dapat lebih berkembang dari saat ini. 2. Mendapatkan solusi dari masalah yang mereka hadapi. 3. Penyuluhan dan pendampingan administrasi. 3. Mitra mampu membukukan administrasi usaha dengan baik. 186 4. Penyuluhan dan pendampingan akuntansi secara praktis. 4. Mitra mampu mencatat, membukukan dan menyusun laporan keuangan usaha. 5. Pengadaan mesin bubut ayam dan pelatihan penggunaan mesin bubut ayam 5. Mitra dapat menggunakan mesin bubut ayam, sehingga pembersihan bulu ayam lebih efektif dan efisien 6. Pendampingan dan pelatihan inovasi rasa ayam panggang. 6. Mitra mampu menghasilkan ayam panggang dengan variasi rasa. 7. Pengadaan mesin insect killer , agar dapat mengusir lalat yang mengganggu konsumen yang datang makan ditempat mitra 7. Mitra dapat menggunakan dan memahami cara kerja mesin insect killer 8. Pelatihan strategi pemasaran dengan pembuatan online shop dan mendesain merek yang mudah diingat konsumen. 8. Mitra dapat membuat online shop dan mempromosikan produk ayam panggang mereka dengan online shop tersebut dan mendesain merek. Melalui kegiatan tersebut, tim pengusul berharap akan dapat membantu mitra menjadi kelompok usaha ayam panggang yang berkembang besar. Dari hasil pertemuan dengan mitra, program pendampingan, penyuluhan, dan pelatihan ditanggapi dan disambut baik. Melalui program ini, kelompok usaha akan banyak mendapatkan pengetahuan mulai dari manajemen keuangan yang akan berguna untuk mengetahui perkembangan usahanya ke depan. Manajemen operasi sehingga kelompok usaha akan dapat memiliki teknologi dan keterampilan menghasilkan produk yang lebih baik, dengan menggunakan panci presto agar ayam panggang matang dengan sempurna yang memiliki rasa dengan lebih variatif. Pengadaan mesin bubut ayam diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi mitra lebih tinggi. Selain itu mitra juga dapat memasarkan hasilnya lebih luas lagi melalui brosur dan online shop , sehingga tidak hanya sekedar menunggu konsumen yang datang seperti yang biasanya terjadi saat ini. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil yang dicapai dalam kegiatan Ibm Pengembangan Kelompok Usaha Perempuan Pada Ayam Panggang Gandu Kecamatan Karangrejo Magetan sampai pada laporan kemajuan ini telah mencapai 70. Sampai dengan saat ini kegiatan yang dilakukan oleh Tim IbM adalah Yogyakarta, 30 November 2016 187 melakukan pendampingan dalam hal manajemen keuangan, pemasaran dan manajemen produksi. Berikut adalah kegiatan yang dilakukan oleh tim Persiapan Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat Pada tahap awal Tim melakukan rapat koordinasi untuk pelaksanaan hibah Ibm, Setelah itu Tim melakukan koordinasi dengan pihak Desa Gandu Kecamatan Karangrejo untuk melaksanakan kegiatan IbM pada kedua tempat usaha Mitra. Dengan ijin yang telah diberikan oleh pemerintah Desa kami melanjutkan berkoordinasi dengan kelompok mitra tentang wirausaha yang mitra lakukan dalam usaha meningkatkan pendapatan keluarga. Dalam hal ini mitra dan tim berdiskusi tentang usaha usaha yang mitra telah lakukan dan perkembangan usaha yang akan diupayakan oleh mitra demi kelangsungan usaha ayam panggang Gandu yang telah mitra lakukan. Permasalahan yang dihadapi oleh mitra adalah melakukan usaha turun menurun dengan menggunakan konsep tradisional, yaitu memproduksi ayam panggang melalui proses pembersihan bulu ayam secara manual, hanya memproduksi dua varian rasa ayam panggang dan menjalani saja usaha yang telah ada tanpa melakukan usaha tentang manajemen pamasaran modern dengan menggunakan media internet. Kegiatan Pelatihan dan Pendampingan Dengan melihat dan mempelajari permasalah dari mitra tersebut, kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan memberikan pelatihan dan pengembangan serta pengadaan alat yang dbutuhkan oleh mitra untuk dapat meningkatkan usaha mitra menjadi lebih maju dari keadaan saat ini. Tim memberikan pelatihan penggunaan komputer untuk desain merek mitra agar lebih dapat dikenal oleh masyarakat serta meningkatkan penggunaan internet bagi pemasaran mitra agar produk ayam panggang Gandu buatan mitra lebih dikenal oleh masyarakat luas. Berikut adalah hasil pelaksanaan kegiatan di kelompok usaha mitra Gambar 1. Pelatihan Pemasaran online 188 Gambar 1 merupakan dokumentasi kegiatan pelatihan pemasaran online yang diselenggarakan pada tanggal 13 dan 20 Maret 2016 di tempat usaha mitra Desa Gandu Kecamatan Karang rejo. Pelatihan ini diberikan supaya mitra memiliki blog pribadi tentang sejarah dan perkembangan usaha mitra dan diberikan pelatihan agar dapat membuka link dengan media sosial milik mitra dan beberapa grup di media sosial. Dengan demikian konsumen pengguna media sosial dapat mengenal tempat usaha mitra dari internet. Gambar 2 Pelatihan Corel Gambar 2 merupakan dokumentasi pelatihan corel yang diberikan pada mitra agar mampu mendesain merek produk yang memiliki nilai jual lebih, sehingga konsumen dapat lebih tertarik untuk membeli produk mitra. Pelatihan dilaksanakan pada tanggal 14 April 2016, ditempat usaha mitra Desa Gandu Kecamatan Karangrejo Selain itu pada pelatihan ini mitra juga diberikan pelatihan untuk mendesain kemasan untuk ayam panggang, dengan kemasan yang baru ini diharapkan usaha mitra dapat lebih dikenal masyarakat dengan kemasannya yang menarik. Gambar 3 Pelatihan Laporan Keuangan Sederhana Gambar 3 mendokumentasikan pelatihan pembuatan laporan keuangan sederhana. Pelatihan dilaksanakan pada tanggal 15 April 2016, ditempat usaha mitra Desa Gandu Kecamatan Karangrejo Dengan adanya pelatihan ini mitra diharapkan dapat membuat laporan keluar masuk kas, sehingga dapat memiliki pengetahuan tentang harta dan kewajiban yang dimiliki usahanya. Yogyakarta, 30 November 2016 189 Dengan demikian diharapkan dapat membuat perencanaan dan mengembangan usaha lebih baik dari saat ini Gambar 4 Pelatihan Variasi rasa Gambar 4 mendokumentasikan pelatihan varian rasa bagi mitra. Pelatihan dilaksanakan pada tanggal 20 Mei 2016, ditempat usaha mitra Desa Gandu Kecamatan Karangrejo. Pada pelatihan ini mitra diberikan pandangan bahwa penting bagi usaha yang bergerak di bisnis makanan untuk mengembangkan variasi rasa. Pada pelatihan ini mitra diberikan variasi menu seperti ayam panggang bumbu madu, bumbu terasi dan bumbu rending. Hal ini agar konsumen mendapatkan beberapa pilihan rasa untuk ayam panggang agar tidak bosan dengan pilihan rasa yang ada selama ini bumbu bawang dan bumbu rujak. 190 Gambar 6 Pengadaan Daftar Menu, X- Banner dan Banner Gambar 6 mendokumentasikan pengadaan daftar menu. Terlebih dulu melakukan sesi pemotretan produk pada tanggal 13 April 2016 untuk selanjutnya sebagai ikon pada daftar menu, Banner dan X-Banner X-Banner dan Banner bagi mitra. Harapannya dengan pengadaan ini merek mitra dapat lebih menarik konsumen untuk datang dan membeli ayam panggang pada usaha mitra. Pemasangan Banner dan X-banner pada tanggal 9 Mei 2016 Gambar 7 Pengadaan Barang Bagi mitra Gambar 6 mendokumentasikan pengadaan barang bagi mitra berupa mesin bubut ayam, mesin ini digunakan untuk mempermudah mitra dalam mencabuti bulu ayam. Karena selama ini mitra melakukan pencabutan bulu ayam secara manual, sehingga tenaga manusia terbatas untuk mengadakan bahan baku untuk produk ayam panggang bagi konsumen. Selain itu juga tim melakukan pengadaan insect killer , mesin ini dapat membuat lalat mati, karena banyaknya lalat di lesehan ayam panggang ini juga merupakan kendala bagi mitra. Selain itu tim memberikan gunting untuk pemotongan ayam yang telah matang, karena pemotongan dengan menggunakan pisau seperti selama ini yang dilakukan oleh mitra membuat potongan ayam menjadi kurang rapi, dan wastafel untuk mencuci tangan bagi konsumen, karena mitra kesulitan memperoleh wastafel untuk outdoor di daerah Karangrejo Magetan. Selanjutnya tim membantu mitra untuk membuat master kotak kemasan ayam panggang. Pada kegiatan ini kami akan mengadakan master untuk kotak kemasan ayam panggang, sebab konsumen akan lebih tertarik dengan kemasan yang menarik, selain rasa lezat dari ayam Yogyakarta, 30 November 2016 191 panggang. Hal ini dilakukan agar citra produk mitra dapat tertanam dalam benak konsumen. Dengan demikian bila konsumen hendak membeli ayam panggang di daerah Gandu akan datang ke tempat usaha mitra. Selanjutnya kegiatan pendampingan Manajemen Pemasaran Pada kegiatan ini tim mendampingi mitra dalam mengisi blog yang telah mitra buat pada saat pelatihan pemasaran online, dengan perkembangan usaha dan penambhana variasi menu baru oleh mitra. Dengan demikian masyarakat luas akan semakin tertarik untuk datang ke tempat usaha mitra, yaitu lesahan ayam panggang. Kegiatan pendampingan dalam hal pembuatan laporan keuangan sederhana sehingga mitra dapat memiliki administrasi keuangan yang tertib. Hal ini penting bagi perkembangan usaha mitra lebih lanjut. KESIMPULAN Kegiatan pengabdian yang telah dilakukan hingga dengan memberikan pelatihan dan pendampingan kelompok mitra dalam usaha menumbuhkembangkan usaha yang telah dirintis secara turun temurun. Pelatihan yang diberikan berupa pelatihan pemasaran online agar produk ayam panggang mitra semakin di kenal oleh masyarakat, pelatihan corel untuk membuat desain merek agar mudah diingat di benak konsumen, pelatihan pelaporan keuangan sederhana dan pelatihan variasi rasa agar mitra mendapatkan pengetahuan yang dapat mitra gunakan bagi perkembangan usahanya. Selain itu dengan pengadaan alat berupa mesin bubut ayam saat penjualan mitra menjadi semakin meningkat dibandingkan sebelumnya. Harapannya agar hal ini dapat terus berjalan dan terus berkembang DAFTAR PUSTAKA Buckle KA, Edward RA, Fleet GH, Wooton M. 1987. Ilmu Pangan. Purnomo H, Adiono , penerjemah. Jakarta: UI Press. Terjemahan dari: Food Science. Soeparno. 1994. Ilmu dan Teknologi Daging . Yogyakarta: UGM Press. Winarno FG. 1994. Sterilisasi Komersial Produk Pangan . Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 192 PERENCANAAN BERBASIS PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENYONSONG UNDANG-UNDANG DESA NO 6 TAHUN 2014 4 Yulianto Purwono Prihatmaji 1 , Dwipraptono Agus Harjito 2 1 Program Studi Arsitektur, Universitas Islam Indonesia 2 Program Studi Ekonomi Manajemen, Universitas Islam Indonesia e-mail: prihatmajiuii.ac.id ABSTRAK Partisipasi masyarakat memiliki posisi yang sangat penting dalam perencanaan pembangunan Desa , karena pada dasarnya masyarakat adalah pihak yang paling mengetahui masalah dan kebutuhannya sendiri, oleh karena itu perencanaan pembangunan desa yang partisipatif menjadi amanat undang-undang no 6 tahun 2014 yang harus di laksanakan oleh pelaku pembangunan sehingga perencanaannya harus dimulai dari wilayah unsur pemerintahan desa yang paling bawah yaitu dusun. Desa Purwobina ngun merupakan desa yang terletak di Kecamatan Pakem Sleman, Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Perencanaan dan pengembangan skala dusun menjadikan permasalahan tersendiri bagi desa ini dikarenakan warga belum memiliki kemampuan untuk memotret potensi wilayah yang ada sehingga perencanaan dan pengembangan wilayah pedusunan masih bersifat parsial yang disusun tanpa perlibatan masyarakat. Berdasarkan hasil focus group discusion dengan tokoh masyarakat di putuskan prioritas penyelesaian masalah yang harus diselesaikan meliputi peningkatan kapasitas kelompok masyarakat dalam melakukan perencanaan, pemetaan dan pengembangan kawasan. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah menggunakan pendekatan partisipatif masyarakat, sehingga target yang dihasilkan dari kegiatan KKN PPM ini adalah terciptanya peningkatan kapasitas pelaku masyarakat, dokumen perencanan yang terintegrasi, dan pemetaan potensi wilayah Kata Kunci:Perencanaan, partisipasi masyarakat, dan peningkatan kapasitas ABSTRACT Community participation has a very important position in the development plan village, because basically people are most likely to know the problems and needs, therefore the rural development planning participatory be mandated by law No. 6 of 2014 which must be carr ied by development actors that planning should start from the territory of the government under which the village hamlet. The village Purwobinangun is a village located in Pakem Sleman, Sleman Yogyakarta. Planning and development scale of a problem for the village makes this village because residents do not have the ability to photograph potential of existing areas so that the planning and development of the rural area is only partially compiled without the involvement of the community. Based on the results of focus group discusion with community leaders at the disconnect problem solving priorities that must be resolved include increasing the capacity of community groups in planning, mapping and development of the area. The method used in this activity is to use a participatory approach of society, so that the target generated from KKN PPM activities is the creation of capacity building society actors, integrated planning document, and mapping potential areas Keywords: planning, public participation, and capacity building 4 Artikel ini merupakan hasil dari pelaksanaan kegiatan Pengabdian Masyarakat KKN-PPM Kuliah Kerja Nyata- Program Pemberdayaan Masyarakat yang di danai oleh Direktorat Riset dan Pengabdian masyarakat DRPM, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Yogyakarta, 30 November 2016 193 LATAR BELAKANG Secara etimologis masyarakat berasal dari bahasa Arab syaraka yang berarti ikut serta dan berpartisipasi. Sedangkan menurut Soekanto 2003 masyarakat adalah kumpulan manusia yang membentuk suatu kelompok yang hidup bersama-sama dan saling membantu satu sama lain dalam hubungannya atau saling berinteraksi. Dalam konteks desa, masyarakat adalah kumpulan manusia yang tinggal di suatu desa dan berinteraksi sesuai dalam suatu sistem kebudayaan. Dalam pasal 68 Undang-Undang Desa disebutkan bahwa masyarakat Desa memiliki sejumlah hak, yaitu hak untuk meminta dan mendapatkan informasi, memperoleh pelayanan, menyampaikan aspirasi, memilih dan di pilih, dan mendapatkan pengayoman dan perlindungan dari gangguan ketenteraman dan ketertiban. Di sisi lain masyarakat desa juga memiliki kewajiban untuk berpartisipasi dan aktif mendukung kegiatan di Desa. Menurut Koentjaraningrat, partisipasi masyarakat desa dalam pembangunan memiliki dua prinsip yang berbeda yaitu: 1. Partisipasi dalam aktivitas-aktivitas bersama dalam proyek- proyek pembangunan yang khusus; 2. Partisipasi sebagai individu di luar aktivitas-aktivitas bersama dalam pembangunan. Dalam setiap kegiatan pembangunan desa, masyarakat selalu memiliki tempat untuk berpartisipasi baik secara kelompok atau individu, sebagai perencana atau pelaksana, atau sebatas menjadi pendukung. Disahkannya Undang-Undang Desa telah menjadi titik tolak dari kebangkitan partisipasi masyarakat desa dalam pembangunan. Masyarakat kini mempunyai “tanggung jawab” lebih yang telah diatur dalam Undang-Undang Desa untuk ikut serta dalam menyukseskan pembangunan tempat tinggalnya. Menurut Moeljarto terdapat beberapa alasan pentingnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan, yaitu: 1. Rakyat adalah fokus sentral dan tujuan terakhir pembangunan, partisipasi merupakan akibat logis dari dalil tersebut. 2. Partisipasi menimbulkan rasa harga diri dan kemampuan pribadi untuk dapat turut serta dalam keputusan penting yang menyangkut masyarakat. 3. Partisipasi menciptakan suatu lingkaran umpan balik arus informasi tentang sikap, aspirasi, kebutuhan dan kondisi daerah yang tanpa keberadaannya akan tidak terungkap. Arus informasi ini tidak dapat dihindari untuk berhasilnya pembangunan. 4. Pembangunan dilaksanakan lebih baik dengan dimulai dari mana rakyat berada dan dari apa yang mereka miliki. 5. Partisipasi memperluas kawasan penerimaan proyek pembangunan. 6. Partisipasi akan memperluas jangkauan pelayanan pemerintahan kepada seluruh masyarakat. 194 7. Partisipasi menopang pembangunan. 8. Partisipasi menyediakan lingkungan yang kondusif bagi baik aktualisasi potensi manusia maupun pertumbuhan manusia. 9. Partisipasi merupakan cara yang efektif membangun kemampuan masyarakat untuk pengelolaan program pembangunan guna memenuhi kebutuhan khas daerah. 10. Partisipasi dipandang sebagai pencerminan hak-hak demokratis individu untuk dilibatkan dalam pembangunan mereka sendiri. Pandangan diatas memperlihatkan bahwa partisipasi masyarakat memiliki potensi untuk mempengaruhi dan menentukan pembangunan. Masyarakat desa dapat berfungsi sebagai pelaksana, pengawas, pendukung, dan peninjau dalam suatu program. Semua fungsi tersebut perlu dilandasi komitmen yang kuat dari setiap individu. Salah satu model perencanaan yang bisa dijadikan sebagai wadah partisipasi masyarakat adalah perencanaan partisipatif. Perencanaan partisipatif merupakan proses penyusunan rencana yang dilakukan oleh masyarakat secara sadar untuk mencapai suatu tujuan atau menyelesaikan permasalahan. Pembuat keputusan rencana adalah masyarakatpemangku kepentingan terkait dan dapat dibantu oleh para ahli. Model perencanaan ini akan lebih demokratis dan bisa menumbuhkan rasa memiliki terhadap rencana yang disusun. Desa Purwobinangun Pakem Sleman merupakan desa yang berada di Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman. Merupakan Desa dengan jumlah pedukuhan terbanyak di Kecamatan Pakem dengan jumlah 18 pedukuhan yaitu Turgo, Ngepring, Kemiri, Ngelosari, Tawangrejo, Wringin Lor meliputi Wringin Lor dan Sudimoro, Wringin Kidul meliputi Wringin Kidul dan Potro, Watuadeg, Jamblangan, Beneran, Kradangan, Bunder, Gatep, Kadilobo, dan Sembung. Banyaknya jumlah pedukuhan menjadikan permasalahan tersediri bagi desa dalam membuat sebuah perencanaan pengembangan fisik dan non fisik dalam menyongsong undang-undang desa tahun 2014. Oleh karena itu perlu dilaksanakan program pendampingan perencanaan partisipatif dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat PKM ini. PERMASALAHAN Permasalahan lemahnya sumber daya manusia, dan keterbatasan pengetahuan perangkat desa dalam menyusun perencanaan yang partisipatif dapat menjadikan arah pengembangan desa menjadi stagnant tanpa adanya arah tujuan yang jelas dan berkelanjutan. Sebagai pilot project pelaksanaan perencanaan partisipatif tingkat pedukuhan desa memilih pedukuhan Tritis Turgo, Ngelosari, Ngepring, dan Kemiri sebagai lokasi KKN- PPM dan sebagai pilot percontohan. Pedukuhan tersebut di atas merupakan pedukuhan yang berdekatan dengan Yogyakarta, 30 November 2016 195 wilayah Gunung Merapi dan memiliki potensi alam yang belum terkelola dengan baik. Potensi tanaman bambu, tanaman anggrek, tanaman salak, tanaman kopi, tanaman teh, tanaman obat, sumber mata air yang berlimpah dengan suasana alam yang indah menjadikan ke empat wilayah tersebut perlu dikembangkan sebagai potensi ekonomi masyarakat di Desa Purwobinangun. Berlimpahnya potensi tersebut saat ini belum terkelola dengan baik akibat dari rendahnya sumber daya manusia masyarakat yang sebagian besar didominasi oleh masyarakat petani. Bambu yang dihasilkan dari Dusun Ngelosari, Tritis Turgo, Ngepring, dan Kemiri merupakan bambu yang memiliki kualitas bambu yang baik dan biasanya hanya dijual sebagai bahan kerajinan untuk wilayah D.I.Yogyakarta. Bambu-bambu tersebut diantaranya adalah bambu apus, wulung dan pethung. Disamping adanya potensi tersebut di atas Dusun Ngelosari, Tritis Turgo, Ngepring, dan Kemiri memiliki permasalahan berkaitan dengan perencanaan dan pengembangan skala Dusun, warga belum memiliki kemampuan untuk memotret potensi wilayah yang ada sehingga perencanaan dan pengembangan wilayah pedusunan masih bersifat parsial yang disusun tanpa perlibatan masyarakat. Berdasarkan hasil Focus Group Discusion dengan perangkat dan warga masyarakat di temukan permasalahan yang belum direncanakan dan dikembangkan dengan baik di antaranya sebagai berikut: No Potensi Permasalahan 1. Sumber daya alam  Berlimpahnya tanaman bambu yang berkualitas yang belum terkelola dengan baik  Terdapatnya sumber mata air yang berlimpah yang belum terkelola dengan baik  Potensi dan keindahan sungai yang masih alami dan belum dikembangkan untuk potensi wisata  Berlimpahnya tanaman obat yang tidak termanfaatkan 2. Kerajinan  Adanya potensi kerajinan anyaman bambu yang tidak berkembang  Tidak adanyanya keberlanjutan pemasaran produk anyaman akibat dari lemahnya jejaringan dan pemasaran produk 3. Kuliner  Adanya potensi makanan olahan dari produk lokal yang tidak berkembang  Pengemasan produk tidak berkualitas mutu 196 4. Kesenian  Adanya kesenian Jathilan yang tidak terkelola dengan baik  Kesenian Jathilan belum dapat dijadikan sebagai komoditi wisata 5. Wisata  Dusun Ngelosari, Tritis Turgo, Ngepring, dan Kemiri berada di kawasan yang sangat strategis wisata akan tetapi belum dapat mengambil peluang mendukung wisata  Potensi rumah adat yang tidak termanfaatkan  Tidak teroptimalnya potensi alam dalam mendukung wisata METODE ANALISIS Berdasarkan permasalahan tesebut dapat dilakukan analisis SWOT untuk menemukan strategi penyelesaian masalah. Analisis mengunakan analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi yang harus dilakukan untuk menyelesaikan masalah. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan strength dan peluang opportunities , namun secara bersama-sama dapat meminimalkan kelemahan weakness dan ancaman threats . Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan dan kebijakan organisasi. Dengan demikian kebijakan strategis harus menganalisis faktor-faktor strategis organisasi yang terdiri atasa kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada kondisi yang ada saat ini Suharto, 2010; Wardhani, 2010. Hasil ini disebut dengan analisis situasi yang diimplementasi dalam model diagram empat bidang. Tahapan analisis SWOT sebagai berikut: 1 Menentukan faktor-faktor strategi eksternal Faktor-faktor eksternal dapat diperoleh dengan cara menganalisis lingkungan eksternal perusahaan dengan kegiatannya seperti analisis terhadap competitor, analisis terhadap nasabah, kreditur, kondisi perekonomian, demografi, kebijakan pemerintah dan sebagainya. Faktor-faktor strategi eksternal merupakan peluang dan ancaman bagi perusahaan. Setelah faktor-faktor strategi perusahaan ditentukan selanjutnya menyusun faktor tersebut ke dalam matrik faktor strategi eksternal EFAS Eksternal Strategic Factors Analysis Summary . 2 Menentukan faktor strategi internal Faktor-faktor ini diperoleh berdasarkan gambaran keadaan internal perusahaan seperti sumber daya, kemampuan produksi, kondisi keuangan dan sebagainya. Faktor strategi internal merupakan kekuatan dan kelemahan dari strategi perusahaan yang bersangkutan. Yogyakarta, 30 November 2016 197 Faktor-faktor internal tersebut kemudian diidentifikasi dalam bentuk table IFAS Internal Strategic Factors Analysis Summary . 3 Merumuskan alternatif strategi dengan membuat matrik internal-eksternal dalam matrik SWOT. Tahap selanjutnya adalah mentransfer peluang, ancaman serta kekuatan dan kelemahan perusahaan didasarkan pada analisis faktor internal-eksternal ke dalam matrik SWOT. Tahap kegiatan yang dilakukan dalam pembuatan matrik ini adalah: a Dalam sel opportunities O buat 5 sampai 10 peluang eksternal. Sel itu harus mempertimbangkan deregulasi industry sebagai salah satu faktor strategis. b Dalam sel Treats T buat 5 sampai 10 anacaman eksternal yang harus dihadapi perusahaan. c Dalam sel Strengths S buat kekuatan yang dimiliki baik saat ini maupun masa mendatang. d Dalam sel Weakness W susun 5 samapi 10 kelemahan yang dimiliki perusahaan. 4 Merumuskan alternatif strategi pemasaran berdasarkan analisis SWOT Berdasarkan peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan serta disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki, buat berbagai alternative strategi berdasarkan kombinasi keempat faktor tersebut. a Strategi SO Strategi ini dibuat berdasarkan pada pemanfaatan seluruh kekuatan untuk membuat dan memanfaatkan seluruh kekuatan sebesar-besarnya. b Strategi ST Strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatur ancaman. c Strategi WO Strategi yang diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. d Strategi WT Strategi yang didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensive dan meminimalkan yang ada sekaligus menghindari ancaman. 198 Tabel 1. Diagram Matrik SWOT IFAS EFAS STRENGTHS S Tentukan faktor-faktor kelemahan internal WEAKNESS W Tentukan 5-10 faktor- faktor kekuatan internal OPPORTUNITIES O Tentukan faktor peluang eksternal STRATEGI SO Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang STRATEGI WO Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang TREATHS T Tentukan faktor ancaman eksternal STRATEGI ST Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman STRATEGI WT Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan-kelemahan dan menghindari peluang HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Hasil analisis SWOT Dengan mengaplikasikan metode analisis SWOT sebagaimana digambarkan pada Gambar 1, dan memasukkan berbagai aspek permaslahan yang ada, maka dapat dirumuskan berbagai strategi pemecahan maalah yang dipaparkan pada matrik SWOT sebagai berikut. Tabel 2. Hasil Analisis SWOT IFAS EFAS Kekuatan S Kelemahan W  Adanya potensi wisata alam dan limpahan tanaman bambu  Adanya potensi kerajinan, kuliner dan kesenian  Adanya potensi sungai, gunung Merapi, dan Air  Kondisi masyarakat yang Rukun dan  SDM belum mempunyai kemmapuan dalam membuat sebuah perencanaan  Desa belum memiliki dokumen perencaaan  Perencaaan bersifat parsial  Kelembagaan terbentuk secara parsial  Kelembagaan Desa terdiri dari unsur anggota yang kurang mengetahui tentang Yogyakarta, 30 November 2016 199 memiliki jiwa gotong royong sebuah perencanaan yang disusun secara partisipatif Peluang O Strategi S-O Strategi W-O  Terciptnya dokumen perencanaan pengembangan desa dalam jangka pendek dan panjang  Terciptanya peta potensi ekonomi dan wisata 1. Pendampingan pemetaan potensi desa 2. Pendampingan Penyusunan rencana pengembangan desa 3. Pendampingan SDM dalam peningkatan ekonomi kewirausahaan kerajinan, kuliner dan kesenian 4. Melibatkan generasi muda dan menyusun perencanaan yang terintegratif 1. Melaksanakan rembug warga dan pembentukan kepengurusan perencananan partisipatif 2. Pendampingan pemetaan wilayah 3. Optimalisasi SDM menyusun dokumen perencanaan Ancaman T Strategi S-T Strategi W-T  Tidak adanya peta kawasan di Desa Purwobinangun  Tidak adanya masterplan pengembangan jangka pendek dan panjang  Tidak adanya sarana informasi dan profil desa 1. Terciptanya peta Desa 2. Pembuatan perencanaan dalam bentuk masterplan 3. Membentuk sarana informasi dan profil desa 1. Meningkatkan kemampuan SDM dalam meyusun perencanaan 2. Pendampingan kelembagaan desa dalam menyusun informasi desa 3. Perbaikan media informasi Hasil dari analisis SWOT sebagaimana dipaparkan pada tabel 2 tersebut kemudian dapat dibuat urutan prioritas program berdasarkan masing-masing aspek, yaitu aspek sumber daya manusia, sarana-prasarana, kelembagaan dan pemasaran Tabel 3. 200 Tabel 3. Prioritas kegiatan program KKN-PPM Perencanaan partisipatif di Desa Purwobinangun Pakem Sleman No Potensi Permasalahan Prioritas Program 1. Sumber daya alam  Berlimpahnya tanaman bambu yang berkualitas yang belum terkelola dengan baik  Terdapatnya sumber mata air yang berlimpah yang belum terkelola dengan baik  Potensi dan keindahan sungai yang masih alami dan belum dikembangkan untuk potensi wisata  Berlimpahnya tanaman obat yang tidak termanfaatkan  Pemetaan potensi sumber daya alam  Pengembangan potensi wisata air dan sungai 2. Kerajinan  Adanya potensi kerajinan anyaman bambu yang tidak berkembang  Tidak adanyanya keberlanjutan pemasaran produk anyaman akibat dari lemahnya jejaringan dan pemasaran produk  Pendampingan peta potensi kerajinan  Pendampingan jejaringan dan pemasaran 3. Kuliner  Adanya potensi makanan olahan dari produk lokal yang tidak berkembang  Pengemasan produk tidak berkualitas mutu  Peta potensi makanan olahan  Membentuk jejaringan dan pasar  Perbaikan packaging dan pengemasan  Perbaikan kualitas, mutu dan standar kesehatan makanan Yogyakarta, 30 November 2016 201 olahan 4. Kesenian  Adanya kesenian Jathilan yang tidak terkelola dengan baik  Kesenian Jathilan belum dapat dijadikan sebagai komoditi wisata  Pendampingan kelembagaan kesenian  Pendampingan pemasaran kesenian sebagai daya tarik wisata 5. Wisata  Dusun Ngelosari, Tritis Turgo, Ngepring, dan Kemiri berada di kawasan yang sangat strategis wisata akan tetapi belum dapat mengambil peluang mendukung wisata  Potensi rumah adat yang tidak termanfaatkan  Tidak teroptimalnya potensi alam dalam mendukung wisata  Pemetaan potensi wisata  Membentuk kelompok masyarakat sadar wisata  Optimalisasi sumber daya alam sebagai sarana penunjang wisata Pelaksanaan Program Dalam mengatasi permasalahan tersebut diatas maka metode yang digunakan supaya program dapat berkelanjutan adalah dengan kaderisasi, pelatihan, pendampingan, studi lapangan, dan implementasi Profil Mitra kerjasama Untuk melaksanakan program pemberdayaan masyarakat melalui PKM ini dibutuhkan jalinan kerjasama yang baik dengan banyak pihak. Upaya untuk membangun jalinan kerjasama ini diharapkan dapat melibatkan beberapa lembaga mitra yang memiliki komitmen untuk bekerjasama dalam pengelolaan PKM ini yaitu : 1 Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Sleman Melalui bidang perindustrian yang mengelola usaha kecil di Kabupaten Sleman, Dinas memiliki andil yang cukup besar dalam mendukung keberlanjutan program melalui dana-dana pelatihan dan pengadaan alat produksi 202 2 Pemerintah Desa Purwobinangun, dan perangkat Dusun. Peran Pemerintah di sini adalah pengalokasian dana dari APBD sesuai yang telah dianggarkan dalam musrenbang Desa Purwobinangun di bidang ekonomi dan sarana prasarana sehingga dapat mensuport keberlanjutan hasil perencanaan ini. Adapun susunan kelompok masyarakat sasaran: 1 Perangkat Desa dan Dusun mulai dari pamong Desa, Kepala Dusun, Ketua RWRT, Lembaga Desa; 2 Kelompok Pemuda karangTaruna; 3 Kumpulan bapak-bapak, 4 PKK ; 5 Kelompok pengelola desa wisata Untuk menjalankan program dalam rangka mengatasi permasalahan tersebut, maka pelaksanaan kegiatan ini memuat tahapan sebagai berikut: 3 Persiapan dan Pembekalan a Sosialisasi ke masayarakat penguna program b Persiapan dan pembekalan 4 Pelaksanaan kegiatan a Pendampingan pemetaan potensi unggulan b Pendampingan pembuatan profil wilayah c Pendampingan penyusunan masterplan desa d Pendampingan kewirausahaan Kerajinan dan kuliner e Studi banding ke sentra bambu Tabel 3. Rincian kegiatan PPM No Nama Pekerjaaan Program Prioritas 1. Pendampingan pemetaan potensi unggulan Desa Purwobinangun Peningkatan kapasitas kelompok masyarakat dalam melakukan pemetaan potensi unggulan 2. Pendampingan Penyusunan Profil desa Peningkatan kapasitas kelompok masyarakat dalam melakukan penyusunan profil desa 3. Pendampingan penyusunan masterplan desa Peningkatan kapasitas kelompok masyarakat dalam menyusun masterplan berdasarkan potensi yang dimiliki di setiap dusun 4. Pendampingan peningkatan kapasitas SDM berbasis Kewirausahaan Peningkatan kapasitas SDM produksi kerajinan melalui studi banding, dan dan tata kelola potensi kesenian serta kuliner 5. Seminar Hasil PKM Sosialisasi program pelaksanaan PKM ke pihak terkait Yogyakarta, 30 November 2016 203 Tahapan Realisasi Program Untuk pelaksanaan pendampingan telah dilakukan koordinasi dan sosialisasi program- program kepada masyarakat sasaran, yaitu mempersiapkan masyarakat sasaran untuk terlibat kegiatan yang disepakati bersama masyarakat. Untuk menjalankan program kegiatan dimulai dari proses pertemuan bersama masyarakat sasaran, dimaksud mewujudkan atau membangun kesepahaman dan kesepakatan dalam kerjasama. 1 Pendampingan pemetaan potensi unggulan desa Purwobinangun Desa Purwobinagun memiliki potensi sumber bahan baku bambu yang berlimpah dengan luas area mencapai 30 HA yang tersebar di pedukuhan Dusun Ngelosari, Tritis Turgo, Ngepring, dan Kemiri. Bambu yang berasal dari Desa Purwobinagun meupakan bambu dengan kualitas terbaik dan biasanya di gunakan untuk bahan baku kerajinan. Potensi tersebut selama ini belum termanfaatkan dan dikelola dengan baik oleh masyarakat di Desa Purwobinangun. Hal tersebut dikarenakan bambu bagi masyarakat desa tidak dapat dikelola dengan baik untuk pengembangan potensi wisata. Luaran dari kegiatan ini adalah terciptanya pemetaan potensi bambu di Desa Purwobinangun. Gambar 1. Potensi Unggulan di Desa Purwobinangun 2 Pendampingan penyusunan profil desa Profil desa memiliki banyak manfaat untuk kemajuan desa, namun hal ini belum disadari oleh pemerintah Desa Purwobinagun. Dengan adanya profil akan memudahkan pihak luar untuk mengetahui potensi dan pengembangan di Desa Purwobinangun. Ketiadaan tersebut akibat dari kelemahan sumber daya manusia desa dalam menyusun sebuah profil desa. Luarannya adalah tersusunnya profil pada tingkat desa. 3 Pendampingan penyusunan masterplan desa Masterplan Desa sangat penting keberadaannya, hal ini di karenakan dengan adanya masterplan dapat memudahkan desa dalam menyusun sebuah perencanaan untuk jangka pendek dan panjang. Masterplan yang disusun harus berdasarkan pastisipatif keterlibatan 204 masyarakat. Dengan adanya proses ini maka penyusunan masterplan dapat lebih optimal untuk kemajuan desa. Gambar 3. Masterplan Desa Purwobinangun berbasis potensi lokal 4 Pendampingan peningkatan kapasitas SDM berbasis kewirausahaan Masyarakat Desa Purwobinangun Dusun Tritis Turgo, Ngelosari, Ngepring, dan Kemiri memiliki kemampuan dalam menghasilkan kerajinan anyaman bambu, pengolahan makanan tradisional, Rendahnya kualitas Sumber daya manusia dalam optimalisasi pengembangan kerajinan anyaman dan kuliner menyebabkan kegiatan ini tidak mampu berkembang untuk peningkatan ekonomi masyarakat. Permasalahan tersebut akibat dari rendahnya kualitas produk, desain, pemasaran, pengemasan, dan pemasaran. Disamping hal tersebut kesenian tradisional belum terkelola dengan baik akibat tata kelola kesenian dilakukan secara asal-asalan. Gambar 4. Kegiatan Pengembangan ekonomi desa 5 Penguatan sumber daya manusia melalui studi banding Kegiatan ini dalam rangka membuka wawasan masyarakat desa dupaya dapat belajar langsung ke sentra kerajinan anyaman bambu di Moyudan. Pemilahan Desa Moyudan Yogyakarta, 30 November 2016 205 dilatar belakangi karena sebagian besar masyarakat di Desa Moyudan sebagai perajin anyaman bambu. Gambar 5.Studi Banding ke Moyudan Sleman KESIMPULAN Dalam pelaksanaan laporan kegiatan kemajuan pendampingan perencanaan berbasis partisipasi masyarakat dalam menyonsong undang-undang desa no 6 tahun 2014 ini adalah dapat disimpulkan sebagai berikut: 1 Pelaksanaan KKN-PPM ini mendapatkan respon yang positif dari pemerintah desa, Dinas Perindutrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Sleman dan masyarakat Desa Purwobinangun 2 Hasil dari perencanaan masterplan di gunakan sebagai usulan dana desa pada tahun 2017 3 Kegiatan KKN-PPM ini dapat menjadi kegiatan yang berkelanjutan pelaksanaan KKN pada periode berikutnya dengan program pendampingan realisasi program SARAN Saran dalam pelaksanaan kegiatan PPM pendampingan perencanaan berbasis partisipasi masyarakat dalam menyonsong undang-undang desa no 6 tahun 2014 ini dapat ditindak lanjuti dengan kegiatan peningkatan kapasitas sumber daya manusia dalam rangka pengembangan potensi yang ada di Desa Purwobinangun sehingga dapat tewujud desa yang mandiri dan sejahtera UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Riset dan Pengabdian masyarakat DRPM, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi yang telah memberikan dana hibah untuk pelaksanaan kegiatan Pengabdian Masyarakat KKN-PPM Kuliah Kerja Nyata- Program Pemberdayaan Masyarakat ini. 206 DAFTAR PUSTAKA Soetrisno, Loekman.2000. Menuju Masyarakat Partisipatif. Yogyakarta: Penerbit Kanisius Sumaryadi, I Nyoman. 2005. Efektivitas Implementasi Kebijkan Otonomi Daerah. Jakarta: Penerbit Citra Utama Yuwono, Teguh. 2001. Manajemen Otonomi Daerah : Membangun Daerah Berdasarkan Paradigma Baru. Semarang: Ciyapps Diponegoro Universiti Hetifah, Sumarto, Sj. 2003. Inovasi, Partisipasi dan Good Governance. Jakarta: Penerbit Yayasan Obor Indonesia Pattinama, M. J., 2009, Pengetasan Kemiskinan Dengan Kearifan Lokal Studi Kasus di Pulau Buru-Maluku dan Surade-Jawa Barat, Jurnal Makara Sosial Humaniora , 13 1, 1-12. Situmorang, J., 2007, Kaji Tindak Peningkatan Peran Koperasi dan UKM sebagai Lembaga Keuangan Alternatif, Jurnal Infokop, 2, 24-35. Suharto, E., 2010, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat; Kajian Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial Pekerjaan Sosial, Cet. ke-4, PT Refika Aditama: Bandung. Yogyakarta, 30 November 2016 207 PEMBUATAN SIRUP DARI DAUN PISANG Aden Wijan, Rifqi Prasetya Yuniawan Universitas Islam Indonesia Email: shinjiprasetya gmail.com ABSTRAK Sirup adalah sediaan pekat dalam air dari gula atau pengganti gula dengan atau tanpa bahan tambahan, bahan pewangi, dan zat aktif sebagai obat. Daun pisang Musa sapientum var. sylveteris berpotensi digunakan dalam bidang medis karena diketahui adanya a ktivitas antimikroba dan antioksidan. Kandungan daun pisang yang paling tinggi ialah kandungan a llantolin yang berperan untuk memperbarui sel kulit mati di lapisan kulit Anda . Antioksidan merupakan suatu bahan kimia yang dapat melindungi sel serta ja ringan tubuh dari kerusakan akibat proses oksidasi dari serangan radikal bebas. Manfaat daun pisang adalah meredakan batuk, mengobati radang, menambah daya tahan tubuh, mengatasi keputihan dan lain-lain. Tujuan dari program ini adalah untuk mendorong dan memotivasi masyarakat agar dapat membuat usaha sendiri. Jenis daun pisang yang digunakan adalah dari pisang kepok atau pisang batu. Kombinasi bahan tersebut direbus menggunakan air selama 3-5 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi lama perebusan berpengaruh terhadap warna dan rasa dari sirup daun pisang itu sendiri. Kata kunci : daun pisang, Sirup, pisang kepok ABSTRACT The syrup is a concentrated dosage in the water of a sugar or sugar substitutes with or without additives, fragrance, and the active substance as a medicine. Leaf bana na Musa sapientum var. Sylveteris may potentially be used in the medical field because there are known antimicrobial and antioxidant activity. The content of banana leaves is the highest content of allantolin whose role is to update the layer of dead skin cells on your skin. Antioxidants are chemical that may protect cells and tissues from damage caused by oxidation from free radical attack. Benefits of banana leaves is relieve cough, treat inflammation, increase endura nce, overcoming whiteness and others. The purpose of this program is to encourage and motivate the community to create their own business. Type of banana leaves used are of bananas or banana kepok stone. The combination of the ingredients are boiled with water for 3-5 minutes. The results showed that the variation of the old boiling affect the color and flavor of syrup banana leaves itself. Key Word: syrup, banana leaves, banana kapok PENDAHULUAN Sirup merupakan salah satu produk olahan cair yang dikonsumsi sebagian besar orang sebagai minuman pelepas dahaga. Sirup adalah sediaan pekat dalam air dari gula atau pengganti gula dengan atau tanpa bahan tambahan, bahan pewangi, dan zat aktif sebagai obat Ansel, 2005. Menurut Mun’im dan Endang 2012, menyatakan bahwa sirup mengandung paling sedikit 50 sukrosa dan biasanya 60-65. Sirup bahan herbal yang berkhasiat obat menggunakan bahan dari daun pisang Musa sapientum var. sylveteris karena ditinjau dari manfaatnya bahan tersebut mempunyai potensi yang sangat besar. Pemanfaatan daun pisang 208 sebagai bahan sirup, memberikan pengetahuan kepada masyarakat bahwa daun pisang tidak hanya dapat digunakan sebagai pembungkus makanan saja. Secara tradisional daun pisang banyak digunakan sebagai pembungkus makanan dan pemberi flavor dalam pengolahan bahan pangan. Bahan pangan yang dibungkus daun pisang lalu dikukus akan memberikan cita rasa tertentu Mohapatra dkk. , 2010. Makanan khas Indonesia yang menggunakan daun pisang diantaranya lontong, nagasari, bugis dan lontong. Daun pisang juga banyak digunakan sebagai kemasan pembungkus seperti tempe. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sahaa dkk 2013 diketahui bahwa daun pisang Musa sapientum var. sylveteris berpotensi digunakan dalam bidang medis karena diketahui adanya aktivitas antimikroba dan antioksidan. Kandungan daun pisang yang paling tinggi ialah kandungan allantolin yang berperan untuk memperbarui sel kulit mati di lapisan kulit Anda. Bahan antioksidan mampu menetralisir racun di dalam tubuh hingga mengandung zat anti radang. Manfaat daun pisang adalah meredakan batuk, mengobati radang, menambah daya tahan tubuh, mengatasi keputihan dan lain-lain. Walaupun tanaman pisang mudah tumbuh dan dapat dijumpai di banyak tempat, penggunaan daun pisang sebagai bahan untuk pembuatan sirup mempunyai keterbatasan dari segi pengumpulan, kontinyuitas dan masa pakai. Pohon pisang yang terlalu sering diambil daunnya akan berpengaruh pada buah yang dihasilkan. Selain itu menyimpan daun pisang dalam waktu lama akan membuat daun menjadi layu sehingga perlu upaya pengolahan agar mudah memperoleh daun pisang kapanpun dibutuhkan. Jenis tanaman pisang beragam dan dapat dilihat dari buah pisang yang dihasilkan. Jenis pisang yang beragam tersebut juga membuat daunnya memiliki bentuk maupun tekstur yang berbeda. Daun pisang yang paling baik untuk digunakan sebagai bahan pembuatan sirup adalah dari jenis pisang kepok atau batu. Daun pisang ini lebih tebal, menghasilkan aroma harum dan tidak menimbulkan perubahan warna pada sirup. Oleh sebab itu, pohon pisang batu dan kepok banyak dibudidayakan dengan tujuan untuk diambil dan dimanfaatkan daunnya saja. Tujuan dari program ini adalah untuk mendorong dan memotivasi warga giricahyo terutama di dusun jati agar dapat membuat usaha sendiri dan memanfaatkan banyaknya pohon pisang yang ada di desa giricahyo. Yogyakarta, 30 November 2016 209 METODE Bahan Bahan utama yang digunakan adalah daun pisang batu atau daun pisang kepok yang diperoleh dari desa Giricahyo, Purwosari,. Bahan lain yang digunakan adalah cytrun, gula pasir, air secukupnya dan vanili atau daun pandan Alat Alat yang digunakan untuk pembuatan sirup dari daun pisang adalah  Blender  Saringan  Kain kasa atau serbet  Kompor atau tungku  Baskom, 1 buah  Timbangan  Gunting  Pisau  Gelas Prosedur Cara pembuatan sirup dari daun pisang diawali dengan mencuci daun pisang yang telah di sortir. Kemudian daun pisang di timbang sebanyak 50 gr, lalu di potong-potong hingga kecil. Setelah itu daun pisang yang telah di potong-potong hingga kecil dimasukkan ke dalam blender dan tambahkan air secukupnya. Daun pisang yang telah di blender hingga halus disaring menggunakan kain kasa atau serbet sebanyak 3-4 kali agar ampasnya benar-benar hilang. Setelah itu masukkan kedalam panci dan tambahkan gula pasir sebanyak 4-6 sendok makan jika daun pisang sebanyak 50 gram , sedikit cytrun dan vanili sebanyak ½ sendok makan. Kombinasi bahan tersebut di rebus selama 3-5 menit, kemudian di dinginkan dan masukkan ke dalam gelas. Sirup daun pisang siap disajikan. HASIL DAN PEMBAHASAN Daun pisang yang digunakan adalah daun pisang kepok, karena daun nya lebih tebal dan menghasilkan aroma yang harum. Kandungan daun pisang yang paling tinggi ialah kandungan allantolin yang berperan untuk memperbarui sel kulit mati di lapisan kulit Anda. Antioksidan merupakan zat yang dapat menetralkan radikal bebas Hariyatmi, 2004 : 54. Lamanya perebusan dilakukan sekitar 3-5 menit, jika terlalu lama akan berpengaruh terhadap warna dan rasa dari sirup daun pisang itu sendiri. Perebusan ini bertujuan untuk 210 menghilangkan bakteri dan getah yang ada di daun pisang. Serta kebanyakan cytrun akan mempengaruhi rasa daun pisang. Sirup daun pisang khususnya daun pisang kepok, banyak sekali memiliki manfaat. Dari segi kesehatan, daun pisang mengandung unsur-unsur yang bermanfaat bagi tubuh, contohnya meredakan batuk, mengobati radang, menambah daya tahan tubuh, mengatasi keputihan dan lain-lain. Hasil pembuatan sirup dari daun pisang adalah warnanya hijau muda Gambar 1. KESIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan, program ini dapat disimpulkan bahwa daun yang digunakan untuk pembuatan sirup dari daun pisang ini adalah daun pisang kepok dan lama perebusan dan kebanyakan cytrun akan mempengaruhi rasa dan warna dari sirup daun pisang itu sendiri. UCAPAN TERIMAKASIH Dengan terselesaikannya Artikel Program Unggulan dari KKN Unit 404, kami mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada : 1. Allah S.W.T. atas limpahan karunia dan hidayahnya sehingga penulis dapat melaksanakan penelitian dan menyelesaikan Artikel Program Unggulan. 2. Bapak Drs. Aden Wijdan, M.Si selaku Dosen Pembimbing 1 dan Bapak Usmar Ismail, SE selaku Dosen Pembimbing 2, terima kasih banyak atas segala masukan, kritik, dan saran yang mendidik Yogyakarta, 30 November 2016 211 3. Kedua Orang Tua kami yang telah membantu dan mendukung kami dalam mengerjakan Artikel Program Unggulan unit. 4. Teman-teman KKN Unit 404 : Satya Mernugraha Loka, Wardhatunnisa Saputri Megananda, Hidayatul Fitri, Dayu Arya Pambudiarti, Yazid Luthfil Khaliq, Dian Indriyani dan Putry Bayu Rini. Terima kasih atas kerjasamanya dalam menyelesaikan artikel program unggulan unit 404 REFERENSI Mun ’im, Abdul dan Endang Hanani. 2012. Fitoterapi Dasar . Jakarta : Dian Rakyat. Ansel, H. C, Allen, L. V and Popovich, N. G. 2005. Ansel Farmaccutical Dosage Form and Drug Delivery System. Eight Edition, Lippincott Williams and Wilkins a Watters Kluver Company . Philadelphia. Sahaa, R.K., Srijan A., Syed Sohidul H.S., Priyanka R., 2013, Medicinal activities of the leaves of Musa sapientum var. sylvesteris in vitro, Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine, 3 6, 476-482. Mohapatra, D., Sabyasachi M. and Namrata S., 2010, Banana and its by-product utilization: an overview, Journal of Science and Industrial Res.69 : 323-329 212 VIDEO PROFIL PARIWISATA DESA SAMBIREJO KECAMATAN PRAMBANAN KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA Agus Harjito, Baharudin Machmud, Muhammad Syaf i’ie Nurbadi, Isna Choirunnisa, Nur Aisyah Rahmani Nasution Universitas Islam Indonesia Email: machmud8bgmail.com ABSTRAK Pariwisata adalah obyek yang sangat mudah untuk menarik pengunjung, dengan situs wisata dari suatu daerah bisa menjadi terkenal bahkan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Salah satu tempat yang ada sangat banyak situs wisata di desa Kecamatan Sambirejo, Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Jadi kampanye yang diperlukan untuk menarik pengunjung atau wisatawan untuk mengunjungi lokasi wisata di desa Sambirejo. media promosi dari situs wisata di desa Sambirejo masih kurang dan hanya melalui website. Sehingga dibutuhkan media promosi yang mampu membuat pengunjung lebih tertarik untuk mengunjungi lokasi wisata yang dimiliki oleh Desa Sambirejo, salah satunya melalui video. Kata kunci: Pariwisata, pengunjung, Promosi, Video ABSTRACT Tourism is an object that is very easy to attract visitors, with the tourist site of an area can become famous even improve the quality of life in society. One place that there are very much tourist site is in the village Sambirejo, Prambanan subdistrict, Sleman regency, Yogyakarta. So that campaign needed to attract visitors or tourists in order to visit tourist sites in the village Sambirejo. Media promotion of the tourist sites in the village Sambirejo still lacking and only through websites. So it takes media campaign that able to make visitors more interested in visiting tourist site is owned by Village Sambirejo, one of them via video. Keywords: Tourism, Visitor, P romotion, Video PENDAHULUAN Menurut Suwantoro 1997 Pariwisata adalah suatu proses kepergiaan sementara dari seseorang atau lebih menuju tempat lain dari luar tempat tinggalnya karena suatu alasan dan bukan untuk melakukan kepergian yang menghasilkan uang. Pariwisata merupakan objek yang sangat mudah menarik pengunjung, dengan adanya objek wisata suatu daerah dapat menjadi terkenal bahkan meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya. Salah satu tempat yang sangat banyak terdapat objek pariwisata adalah di Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta yang terdapat beberapa tempat wisata yang bagus dan menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan. Untuk menarik pengunjung atau wisatawan tentunya diperlukan promosi, menurut Fandy Tjiptono 2001 promosi adalah suatu bentuk komunikasi yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi, membujuk, dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan Yogyakarta, 30 November 2016 213 perusahaan yang bersangkutan. Akan tetapi untuk media promosi lokasi wisata yang ada di Desa Sambirejo masih kurang dan hanya melalui website , sedangkan saat ini website masih kurang diminati oleh para wisatawan. Sehingga dibutuhkan media promosi yang mampu membuat pengunjung lebih tertarik untuk berwisata di objek pariwisata yang dimiliki oleh Desa Sambirejo, salah satunya melalui media video. Menurut Azhar Arsyad 2011 menyatakan bahwa video merupakan gambar-gambar dalam frame , di mana frame demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar hidup. Tujuan dari program ini adalah melakukan promosi melalui media video serta memberikan inspirasi bahwa video saat ini adalah senjata paling mudah untuk melakukan promosi. METODE Sebelum melakukan pembuatan video profil pariwisata maka diperlukan penjelasan proker atau sosialisasi ke tokoh masyarakat desa yaitu Bapak Mujimin, S.Sos., alasan kami memilih beliau adalah karena beliau merupakan salah satu perangkat desa Sambirejo yang menjabat sebagai Carik dan beliau merupakan perangkat desa yang sangat mengerti terkait objek wisata yang ada di Desa Sambirejo. Selain itu, kami memilih beliau agar mendapatkan pengarahan dan izin untuk melakukan peliputan atau pengambilan video di lokasi wisata. Tahap selanjutnya yaitu melakukan persiapan sebelum pengambilan video yaitu: Tabel 1 Alat No Alat 1 Kamera 2 Tripot 3 Laptop 4 DVD-RW 5 Wadah DVD-RW 214 Gambar 1 Kamera Gambar 2 Tripot Gambar 3 Laptop Yogyakarta, 30 November 2016 215 Gambar 4 DVD-RW Gambar 5 Wadah DVD-RW Kemudian dilakukan pengambilan video dilokasi pariwisata yang terdapat di Desa Sambirejo. Tahap selanjutnya adalah dengan menggabungkan video dari masing-masing lokasi wisata yang berbeda untuk dijadikan 1 video dengan ditambah audio-audio sehingga diharapkan lebih menarik dan mampu menghibur bagi siapa saja yang melihat video tersebut. Tahap akhir adalah memasukkan video kedalam DVD-RW yang kemudian diberikan kepada tokoh masyarakat sebagai arsip desa dan dengan mengunggah video di media yang sering digunakan untuk menonton berbagai macam video yaitu media sosial, youtube dan sebagainya. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan metode di atas didapatkan 6 objek wisata yang terdapat di Desa Sambirejo yang dimasukkan ke dal am “Video Profil Pariwisata Desa Sambirejo Kecamatan Prambanan Kabupaten Sleman Yogyakarta ”, yaitu: 216

a. Tebing Breksi

Gambar 4 Tebing Breksi Berlokasi di Pedukuhan Nglengkong, Groyokan Sambirejo Prambanan yang merupakan tempat pertambangan dan sebagai sumber mata pencaharian warga. Akan tetapi setelah dilakukan penelitian ternyata batuan kapur breksi adalah endapan abu vulkanik dari Gunung Api Purba Nglanggeran. Maka, kawasan ini masuk dalam cagar budaya dan harus dilestarikan. Sehingga oleh pemerintah dihentikan segala proyek aktivitas tambang menambang dan oleh warga setempat lokasi bekas tambang dijadikan sebagai obyek wisata yang sangat indah dengan diberi nama “Tebing Breksi”. Di lokasi ini terdapat singkapan batuan endapan debu gunungapi purba, membentuk morfologi bukit. Oleh penduduk lokal bukit ini ditambang menghasilkan kupasan tebing setinggi 30 m. Semula, warga setempat hanya tahu bahwa tebing mengandung material breksi yang merupakan salah satu bahan bangunan. Melihat kondisi alamnya, sejumlah peneliti mencoba menggali batuan untuk diuji di laboratorium, hasilnya cukup mengejutkan. dengan sangat meyakinkan bahwa perlapisan ini merupakan hasil letusan gunungapi yang eksplosif. Batuan semacam ini banyak dijumpai mulai dari perbukitan di daerah Parangtritis sampai di daerah Wonogiri dan dengan ketebalan Antara 300-600 m. Singkapan terbaik terdapat di Desa Semilir, di Kecamatan Pathuk, DIY, sehingga formasi batuan ini disebut Formasi Semilir. Formasi ini, secara stratigrafi urutan perlapisan, berada di atas Lava Bantal Berbah. Distribusi yang luas dan dengan ketebalan yangbesar mengindikasikan bahwa Formasi Semilir ini dihasilkan dari suatu peristiwa rangkaian letusan gunungapi yang besar sekitar 20 juta tahun lalu yang kemungkinan tidak kalah dahsyat dengan letusan Toba Volcano . Oleh karenanya formasi ini disebut sebagai hasil super eruption dari Semilir Volcano . Yogyakarta, 30 November 2016 217

b. Candi Boko

Gambar 5 Candi Boko Situs arkeologi yang beda dari situs-situs serupa. Banyak yang mengira kalau Istana Ratu Boko ini hanya berupa candi seperti halnya Prambanan dan Borobudur. Faktanya, Ratu Boko merupakan bekas kompleks istana yang terdiri atas beberapa bagian bangunan. Istana kerajaan yang merupakan peninggalan kerajaan Mataram kuno. Berdasarkan sejarah kerajaan Mataram kuno pada abad ke-8, Ratu Boko telah digunakan oleh dinasti Syailendra Rakai panangkaran jauh sebelum zaman raja Samaratungga pendiri Borobudur dan Rakai Pikatan Pendiri Prambanan. Kerajaan Mataram kuno tidak hanya meninggalkan kumpulan kitab dan prasasti kuno tetapi juga membangun banyak candi Hindu dan Budha. Penemuan artefak emas di daerah Wonoboyo menunjukan kehebatan karya seni dan kekayaan budaya. Candi-candi peninggalan kerajaan Mataram kuno seperti Kalasan, Plaosan, Prambanan, Sewu, Mendut, Pawon, Borobudur dan masih banyak lagi. Berdasarkan sebuah kitab kuno yang dipakai oleh Rakai Pikatan pada tahun 746-784, bangunan-bangunan yang berada di sekitar candi Ratu Boko bernama Abhayagiri Vihara. Kata Abhaya bermakna „tidak berbahaya‟ atau „ kedamaian‟ sedangkan makna keseluruhan dari Abhayagiri adalah tempat „tempat berdiam para biarawan budha yang terletak diatas bukit yang tenang. Pada tahun 856-863 Abhayagiri berubaha namanya menjadi Walaing Kraton yang di proklamirkan oleh Vasal Rakai bernama Rakai Walaing Pu Kumbayoni. Di dalam kitab Mintyasih yang dibuat oleh Rakai Watukara Dyah Balituh pada tahun 898-908, disebutkan bahwa Walaing adalah keturunan dari Punta Karna yang membuat kitab Mintyasih. Tidak ada jejak sejarah apapun tentang Kraton Walaing sejak awal abad ke-10 hingga akhir abad ke-16 sendiri berasal dari cerita rakyat setempat. Ratu Boko yang didalam bahasa