Candi Ijo Prosiding Seminar Nasional Seri 6 Pengabdian 2016

Yogyakarta, 30 November 2016 219

d. Candi Barong

Gambar 7 Candi Barong Candi Barong terletak di perbukitan Batur Agung, tepatnya berada di Dusun Candi Sari, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman. Dinamakan Candi Barong oleh penduduk setempat karena adanya hiasan kala pada setiap sisi tubuh candi. Hiasan tersebut menyerupai singa barong. Ketika itu kondisi candi masih berupa reruntuhan dan sulit dikenali bentuk aslinya. Pemugaran Candi Barong dimulai pada tahun 1987. Candi induk Candi Barong selesai dipugar pada tahun 1992 yang kemudian dilanjutkan dengan pemugaran talud dan pagar. Candi ini bercorak Hindu dan diperkiraan menjadi tempat pemujaan Dewa Wisnu karena ditemukan arca Dewi Sri dewi kesuburan yang merupakan istri Dewa Wisnu dan Dewi Laksmi, pengiring Dewa Wisnu. Juga terdapat hiasan kerang bersayap sankha yang merupakan salah satu simbol laksana Dewa Wisnu, dan bagian puncak bangunan kemuncak yang berbentuk permata ratna. Bangunan candi ini diperkirakan berfungsi untuk kegiatan pemujaan yang berhubungan dengan permohonan kesuburan. Hal ini mungkin berkaitan dengan kondisi tanah di sekitar candi yang kurang subur, sehingga dengan memuja Dewi Sri diharapkan keadaan tanah akan menjadi subur. Halaman komplek candi ini berupa tiga buah teras yang semakin tinggi ke arah timur yang merupakan bagian belakang. Pada teras tertinggi terdapat sebuah selasar dan dua buah candi yang tidak memiliki jendela dan pintu. Candi pertama berukuran 8,20 m x 8,20 m dengan tinggi 9,25 m, sedang candi kedua berukuran 8,25 m x 8,25 m dengan tinggi 9,25 m. Pada masing-masing sisi bangunan candi terdapat relung dengan hiasan kala dan makara. Teras tertinggi ini merupakan halaman yang paling suci. Perbedaan antara keduanya terletak pada ragam hias dan arcanya. Berdasarkan kedua hal tersebut, candi pertama diduga dibangun 220 untuk pemujaan dewa Wisnu, sedangkan candi kedua untuk Dewi Sri. Di halaman teras kedua terdapat struktur bangunan berukuran 12,30 m x 7,80 m dan beberapa umpak batu berbentuk segi delapan. Diduga struktur tersebut merupakan pondasi bangunan pendapa dengan atap dari kayu. Sedangkan pada halaman teras pertama tidak ditemukan struktur bangunan Secara keseluruhan kompleks Candi Barong diduga dibangun dalam dua tahap. Hal ini dapat dilihat dari beberapa indikasi yang ditemukan saat dilakukan pemugaran, antara lain adanya temuan