Penelitian yang Relevan KAJIAN PUSTAKA

56

C. Kerangka Pikir

Kebijakan mutu di sekolah dalam proses belajar mengajar terdiri dari input, proses, dan output sekolah. Input dalam kebijakan mutu di sekolah ialah kualitas siswa seleksi calon siswa baru dan kondisi siswa, penyediaan sarana- prasarana di sekolah, kompetensi dan profesionalisme guru, dan penyediaan bahan ajar di sekolah. Proses dalam kebijakan mutu di sekolah mencakup gaya belajar anak, metode belajar mengajar, dan penguasaan materi oleh guru. Output dalam kebijakan mutu di sekolah ialah hasil proses belajar mengajar akademik dan non akademik, pelayanan sekolah, dan kepuasan terhadap sekolah. Pelaksanaan kebijakan mutu di sekolah di pengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor pendukung kebijakan mutu di sekolah terdiri dari ketersediaan guru dan tenaga kependidikan berkualitas, ketersediaan sarana-prasarana yang berkualitas, lingkungan proses belajar mengajar yang kondusif, tingkat kedisiplinan tinggi, dan ketersediaan faktor lain yang mendukung kebijakan umutu di sekolah dalam proses belajar mengajar seperti Usaha Kesehatan Sekolah UKS, Bimbingan Konseling BK, komunikasi dan interaksi, partisipasi orang tua danmasyarakat dalam mendukung kebijakan mutu di sekolah. Faktor penghambat kebijakan mutu di sekolah terdiri dari kondisi siswa yang heterogen, kurangnya penguasaan guru pada media, keadaan fisik sekolah minimnya lahan sekolah, terdapat pihak kontra dengan kebijakan mutu di sekolah, dan minimnya peran pimpinan yayasan. Kebijakan mutu di sekolah merupakan upaya peningkatan mutu sekolah. Upaya peningkatan mutu di sekolah dilaksanakan dalam proses belajar mengajar 57 dengan tujuan mewujudkan visi dan misi sekolah. Setiap komponen proses belajar mengajar merupakan fokus dari kebijakan mutu di sekolah. Pengelolaan input sekolah dan pelaksanaan proses berpengaruh terhadap output yang dihasilkan. Semakin baik pelaksanaan kebijakan mutu di sekolah dari input dan proses akan memberikan output sekolah yang lebih optimal. Gambar 1. Kerangka pikir penelitian Kebijakan Mutu di Sekolah Kendala dan Fak- tor Penghambat: Kondisi siswa he- terogen,Kurangnya penguasaan guru pada media, minim nya lahan, pihak kontra dengan kebi jakan,minimnya peran yayasan Faktor Pendukung: Kualitas guru dan tenaga kependidik an, Kualitas dan ke- tersediaan sarana pra sarana, Lingkungan PBM, Tingkat kedisi plinan, Faktor lain- nyaUKS, Koperasi, BK, Komunikasi dan interaksi, Partisipasi- orang tua Upaya Peningkatan Mutu di Sekolah : Kebijakan mutu di sekolah merupakan upaya untuk peningkatan mutu sekolah. Upaya peningkatan mutu di sekolah dilaksanakan dalam proses belajar mengajar dengan tujuan mewujudkan visi dan misi sekolah. Proses Belajar Mengajar Proses Pembelajaran Proses: Gaya Belajar Anak, Metode Belajar Anak, Penguasaan Materi Guru Output: Hasil PBM akademik dan non akademik, Pelayanan Sekolah, Kepuasaan. Input: Siswa, Sarana- Prasarana, Profesiona lisme Guru, Bahan Ajar 58

D. Pertanyaan Penelitian

Pedoman pertanyaan penelitian berdasarkan rumusan masalah dan kerangka pikir di atas ialah sebagai berikut : 1. Bagaimana kebijakan mutu di sekolah SD Muhammadiyah Suronatan Yogyakarta? a. Bagaimanakah kebijakan mutu sekolah di SD Muhammadiyah Suronatan Yogyakarta dari segi input? Dari segi input, kebijakan mutu sekolah terkait sarana-prasarana, profesionalisme dan kompetensi guru, dan bahan ajar. b. Bagaimanakah kebijakan mutu sekolah di SD Muhammadiyah Suronatan Yogyakarta dari segi proses? Dari segi proses, kebijakan mutu sekolah terkait dengan gaya belajar anak, metode pembelajaran, dan penguasaan materi guru. c. Bagaimanakah kebijakan mutu sekolah di SD Muhammadiyah Suronatan Yogyakarta dari segi output? Dari segi output, kebijakan mutu sekolah terkait dengan hasil prestasi belajar mutu akademik maupun non akademik, pelayanan dan kepuasan. 2. Apa saja kendala atau faktor penghambat, dan faktor pendukung pelaksanaan kebijakan mutu di sekolah SD Muhammadiyah Suronatan Yogyakarta? a. Apa saja faktor penghambat kebijakan mutu di sekolah SD Muhammadiyah Suronatan Yogyakarta? b. Apa saja faktor pendukung kebijakan mutu di sekolah SD Muhammadiyah Suronatan Yogyakarta? 59 3. Bagaimana solusi mengatasi kendala pelaksanaan kebijakan mutu di sekolah SD Muhammadiyah Suronatan? a. Apa saja solusi untuk mengatasi kendala kebijakan mutu di sekolah SD Muhammadiyah Suronatan Yogyakarta? b. Bagaimana peranan solusi dilaksanakan untuk mengatasi kebijakan mutu di sekolah SD Muhammadiyah Suronatan Yogyakarta? 60

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian dengan judul “ Kebijakan Mutu pada Sekolah Muhammadiyah di SD Muhammadiyah Suronatan Yogyakarta“ ini menggunakan jenis penelitian dengan metode kualitatif untuk mendapatkan data kebijakan mutu di sekolah, faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan kebijakan mutu di sekolah, dan solusi yang dilakukan oleh sekolah. Dalam penelitian ini dilaksanakan untuk mendapatkan data-data dari lapangan yang berbentuk verbal sesuai dengan keadaan sebenarnya atau apa adanya dan dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang fakta-fakta yang terjadi di lapangan. Penelitian jenis kualitatif ini adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi gabungan, analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi Sugiyono, 2012 : 1. Penelitian kualitatif dieksplorasikan dan diperdalam dari suatu fenomena sosial lingkungan sosial yang terdiri atas pelaku, kejadian, tempat dan waktu. Penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang mengungkapkan situasi sosial tertentu dengan mendiskripsikan kenyataan secara benar, dibentuk oleh kata-kata berdasarkan teknik pengumpulan dan analisis data yang relevan yang diperoleh dari situasi alamiah. Bagaimana suasana iklim kelas, iklim kantor, budaya yang berkembang, keadaan lingkungan fisik, keteduhan, kesejukan atau