Sosialisasi kebijakan di sekolah

153 evaluasi dari pihak pimpinan untuk memberikan masukan terhadap sekolah guna meningkatkan mutu yang lebih baik. Dwiningrum, S. I A 2011: 94-102 Peningkatan mutu sekolah adalah suatu proses sistematis dan terus menerus untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dan faktor-faktor yang berpengaruh dalam kebijakan mutu di sekolah dengan tujuan target sekolah tercapai dengan lebih efektif dan efisien. Sekolah dapat menjadi efektif dan sekaligus efisien. Sekolah efektif ialah pencapaian hasil yang baik, sedangkan sekolah yang efisien ialah penggunaan sumber daya yang hemat. Ada banyak sumber mutu dalam pendidikan, misalnya sarana gedung yang bagus, guru yang profesional, nilai moral yang tinggi, hasil ujian yang memuaskan, spesialisasi atau kejuaraan, dorongan orang tua, sumber daya manusia, aplikasi teknologi, kepemimimpinan, perhatian terhadap pelajar dan anak didik serta kurikulum yang memadai. Kebijakan mutu di sekolah diarahkan sebagai sekolah efisien dengan menggunakan sumber daya yang hemat. Kebijakan sekolah efisien termasuk penggunaan lahan, tata letak dan ruang sebagai media proses belajar mengajar.

b. Optimalisasi sStandar Nasional Pendidikan

Acuan mutu yang digunakan untuk pencapaian atau pemenuhan mutu pendidikan pada satuan pendidikan adalah Standar Nasional Pendidikan SNP dan standar-standar yang disepakati oleh kelompok masyarakat. SNP sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Pemerintah 154 Nomor 19 Tahun 2005 tantang Standar Nasional Pendidikan dan peraturan perundangan lain yang relevan yaitu minimal tentang sistem pendidikan diseluruh wilayah hukum NKRI. Terdapat delapan SNP yaitu: standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, standar penilaian. Delapan SNP tersebut memiliki keterkaitan satu sama lain dan sebagian standar menjadi prasyarat bagi pemenuhan standar yang lainnya. Dalam kerangka sistem, komponen input sistem pemenuhan SNP adalah standar kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan, standar pengelolaan, standar sarana dan prasarana, dan standar pembiayaan. Bagian yang termasuk pada komponen proses adalah standar isi, standar proses, dan standar evaluasi. Dan yang termasuk dalam komponen output ialah standar kompetensi lulusan. Di SD Muhammadiyah Suronatan Yogyakarta penerapan kedelapan Standar Nasional Pendidikan diperhatikan sebagai upaya peningkatan mutu sekolah, mengembangkan pelaksanaan proses belajar mengajar untuk menjadi lebih baik, dan dalam mempertahankan eksistensi sekolah. Standar pendidikan mutu lulusan atau output sekolah mefrupakan kemampuan sekolah menghasilkan output sesuai dengan tujuan dan harapan masyarakat. Kualitas pendidikan sebenarnya dari suatu sekolah ialah profil lulusan oleh institusi pendidikan dengan kualifikasi tujuan 155 yang berbentuk standar kemampuan dasar atau kualifikasi akademik minimal yang dikuasai oleh peserta didik. Di sekolah standar kompetensi lulusan atau penciptaan output tidak hanya berfokus pada nilai-nilai ujian sebagai prestasi akademik siswa, nilai-nilai bakat, minat dan sikap siswa sebagai prestasi non akademik. Standar kurikulum digunakan sekolah sebagai acuan sekolah dalam melaksanakan aktivitas proses belajar mengajar di kelas ataup proses pendidikan di lingkungan sekolah. Standar Pelayanan Minimal Sebagai Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar Laporan Penelitian Potensi Daerah Th 2009 oleh : Prof. Dr. Anik Gufron, dkk Standar proses terdapat beberapa hal, antara lain : silabus untuk setiap mata pelajaran, rencana pelaksanaan pembelajaran memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar, pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien, buku teks pelajaran untuk semua mata pelajaran serta digunakan oleh siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Standar penilaian berfungsi sebagai evaluasi sekolah terhadap pelaksanaan program-program sekolah. Standar penilaian mencakup panduan penilaian untuk setiap kelompok mata pelajaran, penilaian dari pendidikan yang dilakukan secara berkesinmabungan dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas, pedoman penilaian hasil belajar pada satuan 156 pendidikan ynag bertujuan untuk mencapai standar kompetensi lulusan untuk semua mata pelajaran. Penilaian tidak hanya dilakukan oleh pihak dalam sekolah, penilaian dilakukan pemerintah dan masyarakat terutama terkait penilaian terhadap output dan kualitas sekolah. Standar Pendidikan Nasional peningkatan mutu tenaga pendidik dan tenaga kependidikan. Pendidik di sekolah memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran. Dalam peningkatan mutu tenaga pendidik diarahkan pada profesionalisme dan kompetensi yang dimiliki guru, kemampuan mengajar, penguasaan metode, media, kemampuan penilaian , penerapan bahan ajar, sumber belajar, serta kemampuan untuk bersikap dan mengkondisikan diri sendiri, menjadi prioritas utama mengembangkan profesionalisme dan kompetensi guru. Pembinaan dan subsidi untuk study guru ditujukan untuk sekolah mengembangkan kompetensi guru. Setiap guru memiliki pengalaman yang berbeda, melalui forum diskusi dan pertemuan antar guru, kepala sekolah, dan bidang koordinasi, para guru dapat berbagi pengalaman mengajar. Tingkat pendidikan berpengaruh terhadap pola pikir antar guru. Guru dengan tingkat pendidikan tinggi, masa kerja yang lebih lama guru senior memiliki pengalaman lebih banyak daripada guru yang lain. Tenaga kependidikan melalui kesetaraan kualifikasi di sekolah berpartisipasi mendukung program-program sekolah. 157 Penyediaan sarana prasarana digunakan untuk proses belajar mengajar berpengaruh dalam menghasilkan output yang lebih baik. Penggunaan alat-alat dalam proses mengajar juga bertujuan untuk mempertinggi prestasi belajar. Sarana-prasarana digunakan sebagai penunjang aktivitas proses belajar mengajar dapat mempermudah pelaksanaan proses belajar mengajar. Kebijakan sekolah dalam penyediaan sarana-prasarana merupakan upaya sekolah untuk meningkatkan mutu sekolah. Mutu sekolah dinilai dari hasil atau output sekolah, pelayanan sekolah dalam pemenuhan kepentingan dan kebutuhan siswa serta penyediaan fasilitas di sekolah. Dalam Standar Pendidikan Nasional, standar sarana dan prasarana memiliki beberapa indikator diantaranya ialah sarana dan perlengkapan yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran teratur dan berkelanjutan perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku, dan sumber belajar lainnya, memiliki prasarana yang menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan lahan, ruang kelas, ruang pimpinan, ruang pendidik, ruang tata usaha, perpustakaan, laboraorium,dll. Dalam Standar Nasional Pendidikan standar pembiayaan mempunyai beberapa indikator dan aturan-aturan sebagai tolok ukur penggunaan pembiayaan sekolah. Indikator standar pembiayaan antara lain ialah penggunaan biaya-biaya investasi , biaya operasi dan biaya personal, kejelasan penggunaan biaya investasi biaya penyediaan sarana