Optimalisasi sStandar Nasional Pendidikan

157 Penyediaan sarana prasarana digunakan untuk proses belajar mengajar berpengaruh dalam menghasilkan output yang lebih baik. Penggunaan alat-alat dalam proses mengajar juga bertujuan untuk mempertinggi prestasi belajar. Sarana-prasarana digunakan sebagai penunjang aktivitas proses belajar mengajar dapat mempermudah pelaksanaan proses belajar mengajar. Kebijakan sekolah dalam penyediaan sarana-prasarana merupakan upaya sekolah untuk meningkatkan mutu sekolah. Mutu sekolah dinilai dari hasil atau output sekolah, pelayanan sekolah dalam pemenuhan kepentingan dan kebutuhan siswa serta penyediaan fasilitas di sekolah. Dalam Standar Pendidikan Nasional, standar sarana dan prasarana memiliki beberapa indikator diantaranya ialah sarana dan perlengkapan yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran teratur dan berkelanjutan perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku, dan sumber belajar lainnya, memiliki prasarana yang menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan lahan, ruang kelas, ruang pimpinan, ruang pendidik, ruang tata usaha, perpustakaan, laboraorium,dll. Dalam Standar Nasional Pendidikan standar pembiayaan mempunyai beberapa indikator dan aturan-aturan sebagai tolok ukur penggunaan pembiayaan sekolah. Indikator standar pembiayaan antara lain ialah penggunaan biaya-biaya investasi , biaya operasi dan biaya personal, kejelasan penggunaan biaya investasi biaya penyediaan sarana 158 dan prasasarana, pengembangan sumber daya manusia, dan modal kerja tetap, kejelasan penggunaan biaya operasi meliputi gaji pendidik dan tenaga kependidikan, bahan atau peralatan habis pakai, dan biaya pendidikan tak langsung, kejelasan penggunaan biaya personal meliputi biaya pendidikan yang dikeluarkan oleh peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan. Syaiful 1997:37 Pembiayaan berpengaruh terhadap upaya meningkatkan mutu. Sekolah sebagai lembaga pendidikan mempunyai rincian dana anggaran pendidikan yang digunakan untuk segala aktivitas sekolah. Di sekolah rincian anggaran pembiayaan tersebut dijabarkan secara jelas dalam rincian dana RAPBS Rincian Anggaran Pendidikan dan Belanja Sekolah. Rincian penggunaan pembiayaan sekolah sebagai evaluasi pembiayaan dan pengadaan sekolah. Pembiayaan sekolah mencakup biaya operasi meliputi gaji pendidik dan tenaga kependidikan, bahan atau peralatan habis pakai, dan biaya pendidikan tak langsung. Dalam pengadaan sekolah pembiayaan meliputi biaya investasi penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan sumber daya manusia, dan modal kerja tetap. Pemenuhan Standar Nasional Pendidikan pada standar pengelolaan terdapat beberapa indikator , antara lain ialah visi sekolah merupakan cita-cita bersama mampu memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan pada warga sekolah dan segenap pihak yang 159 berkepentingan, misi dalam mewujudkan visi sekolah dan menjadi dasar bagi peyusunan program pokok sekolah, tujuan sekolah berdasarkan visi, misi dan tujuan pendidikan nasional, serta relevansi dengann kebutuhan masyarakat, dan indikator terakhir adalah rencana kerja sekolah jangka menengah empat tahun dan jangka tahunan. Tujuan sekolah diarahkan pada visi, misi, tujuan sekolah dan tujuan nasional pendidikan. Visi sekolah diarahkan untuk memberikan inspirasi dan motivasi warga sekolah. Misi sekolah menjadi arah dalam penyusunan program-program pokok sekolah baik program akademik maupun non akademik. Upaya peningkatan mutu sekolah melalui standar pengelolaan membutuhkan pemahaman dan hubungan yang baik antara satu komponen standar pendidikan dengan komponen standar pendidikan yang lain, sebab dalam standar pengelolaan mencakup faktor ideologi sekolah, dan dalam pelaksanaan sekolah tidak hanya bergantung pada satu standar, tetapi membutuhkan dukungan dari standar-standar pendidikan lainnya.

c. Penguatan komitmen

Solusi dalam mengatasi kendala atau faktor penghambat dalam proses pendidikan maupun proses belajar mengajar dengan penguatan komitmen Arcaro,2007:85-89. Untuk mengatasi kendala-kendala yang dihadapi sekolah lebih banyak melibatkan guru dan peranan warga sekolah. Dalam kegiatan pembelajaran semua konsep, prinsip, nilai, 160 metode, alat dan kemampuan guru diuji dalam bentuk perbuatan. Penguatan komitmen guru sebagai tenaga pendidik dan sekolah sebagai lembaga pendidikan ditujukan dalam pencapaian dan pelaksanaan visi, misi, tujuan dan pelaksanaan strategi untuk mencapai target-target sekolah. Guru adalah tenaga profesional yang mampu menjadi fasilitator belajar dan pengelola sumber belajar bagi siswanya. Berkaitan dengan peran guru, menurut Hamalik 2003 peranan guru sebagai fasilitator belajar bertitik tolak dari tujuan yang hendak dicapai. Maka guru berkewajiban mengembangkan tujuan-tujuan pendidikan menjadi rencana-rencana yang operasional. Peranan guru tidak hanya sebagai fasilitator, sebagai motivator memberikan semangat dan energi kepada siswa untuk terus belajar. Djamarah 2000 dalam buku Psikologi Pendidikan Sugihartono,dkk., 2012:85 Peran guru dalam pembelajaran sebagai berikut: korektor, inspirator, informator, organisator, motivator, inisiator, fasilitator, pembimbing, demonstrator, pengelola kelas, mediator, supervisoor, evaluator. Tugas- tugas guru mencakup tiga kategori yaitu tugas profesi, tugas kemanusiaan, dan tugas kemasyarakatan. Tugas profesi seorang guru melakukan proses pendidikan, pengajaran, dan pelatihan. Tugas guru dalam memberikan pendidikan kepada peserta didik guru berupaya siswa dapat meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup. Tugas guru dalam memberikan 161 pengajaran kepada peserta didik guru dituntut untuk terampil dalam menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Tugas guru sebagai orang yang memberikan pelatihan kepada peserta didik merupakan perwujudan dari upaya guru memberikan keterampilan pada peserta didik. Tugas guru dalam bidang kemanusiaan ialah merupakan perwujudan dari tuntutan bahwa seorang guru harus mampu menjadikan dirinya sebagai orang tua kedua. Tugas guru dalam bidang kemasyarakatan ialah bahwa guru dapat menghasilkan output yang sesuai dengan harapan masyarakat, sehingga guru dapat mempertanggungjawabkan proses belajar mengajar dan pendidikan kepada orang tua dan masyarakat. Pelaksanaan peranan dan tugas guru merupakan penguatan komitmen guru dengan kompetensi dan profesionalisme sebagai bentuk pengabdian dan loyalitas guru dalam dunia pendidikan melalui lembaga pendidikan atau sekolah dimana guru itu berada. Rusman 2009 Kompetensi guru merupakan kemampuan seorang guru dalam melaksanakan kewajiban secara bertanggung jawab dan layak. Guru profesional merupakan pekerjaan didasari keahlian keguruan dengan pemahaman mendalam terhadap landasan kependidikan, secara akademis memiliki pengetahuan teori-teori kependidikan, dan memiliki keterampilan untuk dapat mengimplementasikan teori kependidikan. Peranan guru terutama ialah sebagai pendidik dan pembimbing. Guru sebagai pendidik menyampaikan ilmu pengetahuan, nilai dan 162 keterampilan untuk menuju kedewasaan, sedangkan guru sebagai pembimbing menuntun siswa dan memberikan lingkungan sesuai dengan arah dan tujuan yang dicita-citakannya. Dalam menjalankan peranan dan tugasnya, guru memiliki kode etik yang mengatur pelaksanaan profesi guru untuk mencapai tujuan pendidikan dan perilaku mereka. Komitmen tehadap kode etik guru sangat berpengaruh dalam proses pendidikan dan proses belajar mengajar di sekolah. Menurut Westby Gibson Sardiman:2012 kode etik guru dikatakan sebagai statement formal merupakan norma dalam mengatur tingkah laku guru. Kode etik guru merupakan perangkat perangkat untuk mempertegas atau mengkhususkan kedudukan guru dan peranan guru serta sekaligus melindungi profesinya. Sekolah sebagai lembaga pendidikan merupakan organisasi yang senantiasa menginginkan agar personil-personilnya melaksanakan tugas secara optimal dan menyumbangkan segenap kemampuannya untuk kepentingan organisasi. Setiap personil dalam lembaga pendidikan membutuhkan peningkatan dan perbaikan. Bagi sekolah, hasil penilaian prestasi kinerja tenaga pendidik dan kependidikan penting dalam pengambilan keputusan program sekolah, sistem imbalan, dan aspek lain dari keseluruhan proses efektif sumber daya manusia. Komitmen sekolah dalam menjalankan fungsi sesuai dengan tujuan dan harapan masayarakat merupakan solusi untuk mendukung 163 upaya peningkatan mutu sekolah. Oleh karena itu, komitmen guru dan sekolah diperlukan dalam upaya meningkatkan mutu dan mengahasilkan output sesuai visi, misi dan tujuan sekolah. Semakin tinggi komitmen yang dijalankan, semakin tinggi upaya peningkatan mutu di sekolah dalam mempertahankan eksistensi.