Dari segi input, kebijakan mutu sekolah terkait siswa, sarana-prasarana,

213 berkualitas dan bervariasi, tersedianya lingkungan yang kondusif, tingginya tingkat kedisiplian, tersedianya faktor lain yang mendukung seperti UKS, komunikasi serta interaksi yang baik, dan sebagainya. Bapak KD : Untuk mendukung upaya kebijakan mutu, dalam proses belajar mengajar sekolah menyediakan LCD tiap kelas, guru menggunakan Movie Maker untuk membuat modul mata pelajaran, terdapat ruang musik, keterampilan, laboratorium, dan guru umumnya berjenjang pendidikan S-1 dan termasuk guru bidang studi. Sekolah menyediakan sarana-prasarana dan fasilitas. Peranan dan partisipasi masyarakat dilibatkan dalam aktivitas sekolah, terutama untuk perkembangan proses belajar mengajar Bapak HT : Dari dalam sekolah penyediaan fasilitas, kedisiplinan tinggi dan peranan serta kemampuan guru dalam pelaksanaan proses belajar mengajar sangat berpengaruh dan mendukung dalam upaya meningkatkan mutu. Dari luar sekolah, kepercayaan masyarakat tinggi dengan mempercayakan anak- anak untuk bersekolah disini. Bapak HT MT : Media pembelajaran digunakan untuk mendukung keberlangsungan proses belajar mengajar secara optimal. Setiap kelas telah dipasang LCD untuk membantu penyampaian materi secara visual. Pengaplikasian dan penggunaan Movie Maker digunakan untuk mempermudah dan menarik perhatian siswa dalam proses belajar mengajar. Dalam melaksanakan proses belajar mengajar agar dapat berlangsung optimal dibutuhkan peranan dari berbagai faktor yang menyertainya. Salah satunya faktor sekolah lainnya adalah BUMS, yang harus dapat membantu dan mendukung upaya penigkatan mutu sekolah. Bapak BN Ibu DS : Dalam pelaksanaan kebijakan disekolah masih terdapat beberapa pihak yang kontra dalam mendukung kebijakan sekolah, hal tersebut dirasakan semakin menambah beban pendidikan dan pengajaran oleh guru. Misalnya saja terkait kebijakan tentang kurikulum, yang menuntut guru bekerja ekstra. 214 Dengan sistem pergantian jam istirahat saat proses belajar mengajar berlangsung, membuat proses belajar mengajar di dalam kelas susah untuk dijalankan secara optimal. Keadaan bisingramai, menuntut usaha lebih guru agar dapat menarik perhatian siswa dan tetap menjalankan proses belajar mengajar. Pada saat memberikan materi mata pelajaran harus menggunakan media yang guru kurang kuasai justru dapat menimbulkan kecanggungan dan dari faktor lingkungan, minimnya lahan sekolah membatasi ruang gerak dalam mengeksplorasikan kegiatan mereka secara leluasa dan tidak terhalang oleh ruang gerak. Dalam pelaksanaan kebijakan yang ada disekolah masih terdapat beberapa pihak yang kontra dalam mendukung kebijakan sekolah, hal tersebut dirasakan semakin menambah beban pendidikan dan pengajaran oleh guru. Misalnya saja terkait kebijakan tentang kurikulum, yang menuntut guru bekerja ekstra. Ibu WK FN : Faktor pendukung untuk proses belajar mengajar ialah ketersediaan fasilitas atau saran-prasarana, ketersediaan bahan ajar dan sumber belajar, serta disiplin siswa.

3. Solusi mengatasi kendala pelaksanaan kebijakan mutu di sekolah SD

Muhammadiyah Suronatan Solusi dan peranannya untuk mengatasi kendala kebijakan mutu di sekolah SD Muhammadiyah Suronatan Yogyakarta diantaranya ialah sosialisasi kebijakan sekolah, optimalisasi pemenuhan standar nasional pendidikan, dan penguatan komitmen. Bapak KD : Pelaksanaan kebijakan dilakukan oleh semua warga sekolah terutama guru. Kebijakan sekolah dilakukan dengan mengupayakan kesadaran semua pihak untuk mendukung program sekolah. Bapak HT : Optimalisasi pemenuhan standar nasional pendidikan. Peranan berbagai standar sangat penting dalam mempertahankan eksistensi sekolah. Terutamanya pada proses belajar mengajar, yang termasuk dalam standar proses, yang nantinya akan menghasilkan lulusan sebagai hasil dari proses belajar