Kerangka Pikir KAJIAN PUSTAKA

60

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian dengan judul “ Kebijakan Mutu pada Sekolah Muhammadiyah di SD Muhammadiyah Suronatan Yogyakarta“ ini menggunakan jenis penelitian dengan metode kualitatif untuk mendapatkan data kebijakan mutu di sekolah, faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan kebijakan mutu di sekolah, dan solusi yang dilakukan oleh sekolah. Dalam penelitian ini dilaksanakan untuk mendapatkan data-data dari lapangan yang berbentuk verbal sesuai dengan keadaan sebenarnya atau apa adanya dan dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang fakta-fakta yang terjadi di lapangan. Penelitian jenis kualitatif ini adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi gabungan, analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi Sugiyono, 2012 : 1. Penelitian kualitatif dieksplorasikan dan diperdalam dari suatu fenomena sosial lingkungan sosial yang terdiri atas pelaku, kejadian, tempat dan waktu. Penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang mengungkapkan situasi sosial tertentu dengan mendiskripsikan kenyataan secara benar, dibentuk oleh kata-kata berdasarkan teknik pengumpulan dan analisis data yang relevan yang diperoleh dari situasi alamiah. Bagaimana suasana iklim kelas, iklim kantor, budaya yang berkembang, keadaan lingkungan fisik, keteduhan, kesejukan atau 61 sebaliknya yang tidak mungkin diperoleh tanpa keberadaan langsung di lapangan. Penelitian ini memungkinkan peneliti untuk menangkap makna yang terbesit dari sikap, pola, gerak-gerik, dan emosi sumber informasi Djam’an Satori Aan Komariah, 2011 : 22-27. Suharsimi Arikunto 2003 : 305 jenis penelititan kualitatif deskriptif ialah metode yang menggunakan tolok ukur sebagai penilai-an dalam penelitian, tolok ukur yang dimaksudkan ialah indikator-indikator yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap subyek dan obyek penelitian. Metode analisa kualitatif deskriptif adalah memberikan predikat kepada variabel yang diteliti sesuai dengan kondisi sebenarnya. Menurut Lexy J.Moleong 2002 : 6 data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Hal ini disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif. Selain itu, semua yang dikumpulkan akan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti. Pendekatan penelitian jenis kualitatif deskriptif ini digunakan untuk mengungkapan segala fakta-fakta yang terjadi secara apa adanya di lapangan selama penelitian berlangsung, yaitu tentang karakteristik kebijakan mutu di sekolah SD Muhammadiyah Suronatan Yogyakarta. Untuk meningkatkan pemahaman tentang pembelajaran, pengajaran, interaksi, perilaku, sikap dan segala hal yang berkaitan dengan kebijakan mutu di sekolah sesuai dengan judul penelitian “Kebijakan Mutu di sekolah SD Muhammadiyah Suronatan Yogyakarta”. 62

B. Setting Penelitian

Menurut Sukardi 2003 : 53 tempat penelitian atau setting penelitian adalah tempat dimana proses studi yang digunakan untuk memperoleh pemecahan masalah penelitian. Tempat penelitian tergantung pada bidang ilmu yang melatarbelakangi studi tersebut. Setting pada penelitian haruslah jelas sehingga dapat melakukan penelitian dengan efektif dan akurat. Penentuan lokasi atau setting penelitian dipertimbangkan berdasarkan kemungkinan dapat tidaknya dimasuki dan dikaji lebih mendalam. Selanjutnya, dipertimbangkan apakah lokasi dan setting penelitian memberi peluang yang menguntungkan untuk dikaji dan sesuai dengan penelitian yang dilakukan Burhan Bungin, 2001 :148. Penelitian ini dilakukan di SD Muhammadiyah Suronatan Yogyakarta untuk mengkaji dan menggali lebih dalam tentang kebijakan mutu pada input, proses dan output sekolah.

C. Subjek Penelitian

Menurut Djam’an Satori Aan Komariah 2009 : 48-49 populasi atau sampel pada pendekatan kualitatif lebih tepat disebut sumber data pada situasi sosial tertentu yang menjadi subyek penelitian. Sampel dalam penelitian kualitatif bukan dinamakan responden tetapi narasumber , atau partisipan, informan teman guru atau konsultan dalam penelitian tergantung pada isi teori atau konsep yang digunakan. Menurut Suharsimi Arikunto 2003 : 200 subjek penelitian pada umumnya manusia atau apa saja yang menjadi urusan manusia. Subjek penelitian harus ditata sebelum peneliti siap untuk mengumpulkan data.