Penggunaan Bahan Bakar KUALITAS UDARA

IKPLHD Kabupaten Bojonegoro 2016 III - 85 Lokasi SO2 µgNm 3 CO Ppm NO2 µgNm 3 O3 µgNm 3 Pb mgNm 3 Dustfall mgNm 3 Pemukiman dekat jalan padat kendaraan 4.94 2.07 12.78 0.0197 0.0834 Bundaran Adipura 1.97 3 0.221 20.49 0.0179 0.161 Terminal Rajekwesi 10.08 2 0.1 2.36 0.0146 0.273 Pemukiman dekat jalan padat kendaraan 3,34 1 0,84 15,29 0,0037 0,0417 Dari tabel diatas diperoleh kesimpulan bahwa kualitas udara ambien di 9 sembilan lokasi yang dipantau secara periodik masih memenuhi kriteria atau tidak melebihi baku mutu yang dipersyaratkan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999.

3.3.2. Penggunaan Bahan Bakar

Saat ini sumber energi yang paling banyak digunakan di dunia adalah energi fosil yang berupa bahan bakar minyak. Sumber energi dibagi menjadi dua yaitu sumber energi terbarukan meliputi energi surya dan panas bumi, dan sumber energi tak terbarukan meliputi minyak, batu bara dan gas alam. Penggunaan energi untuk sektor transportasi, industri dan rumah tangga akan terus meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan berkembangnya pembangunan di sektor industri. Berdasarkan data dari Dinas Perhubungan Kabupaten Bojonegoro tahun 2016, jumlah kendaraan yang menggunakan bahan bakar premium sebanyak 301.220 unit kendaraan. Jumlah tersebut mengalami penurunan dibandingkan tahun 2015 yang berjumlah 339.425 unit kendaraan. Sedangkan kendaraan yang menggunakan bahan bakar solar mengalami kenaikan dari 6.158 unit kendaraan di tahun 2015 menjadi 8.147 unit di tahun 2016. Kendaraan roda dua adalah yang paling banyak menggunakan bahan bakar premium, yaitu sebanyak 283.057 unit kendaraan, kemudian kendaraan penumpang pribadi sebanyak 14.002 unit, disusul truk kecil dan kendaraan roda tiga. Kendaraan yang berbahan bakar solar jumlahnya lebih sedikit dibandingkan kendaraan yang berbahan bakar premium, akan IKPLHD Kabupaten Bojonegoro 2016 III - 86 tetapi kendaraan berbahan bakar solar kebanyakan kendaraan dengan kapasitas besar seperti mobil beban, truk besar dan kecil, bus besar dan bus kecil, sehingga kebutuhan bahan bakarnya jauh lebih besar. Adapun perbandingan jumlah kendaraan yang menggunakan bahan bakar premium dan solar sebagaimana grafik berikut ini : Gambar 3.19 Jumlah Kendaraan dan Penggunaan Bahan Bakar Adapun Kebutuhan bahan bakar untuk sektor industri terdiri dari LPG dan solar, dengan jumlah masing-masing 261.580 Kg untuk LPG dan 631.575 liter untuk solar. Dibandingkan tahun 2015 konsumsi bahan bakar LPG untuk sektor industri mengalami kenaikan sebesar 2,4, sedangkan untuk solar mengalami penurunan yang cukup signifikan yaitu sebesar 18,96. Sedangkan konsumsi bahan bakar untuk keperluan rumah tangga, didominasi LPG sebesar 25.318.500 Kg, disusul minyak tanah sebesar 2.294 liter dan kayu bakar sebesar 1.237 Kg. Konsumsi LPG untuk keperluan rumah tangga mengalami penurunan dari 25.369.000 kg di tahun 2015 menjadi 25.318.500 di tahun 2016. Sedangkan minyak tanah mengalami kenaikan dari 2.290 liter di tahun 2015 turun menjadi 2.294 liter di tahun 2016. Hal ini membuktikan konversi minyak tanah ke gas LPG berhasil di mana penggunaan LPG di tahun 2015-2016 pada nilai penggunaan relatif sama. Bensin 97 Solar 3 IKPLHD Kabupaten Bojonegoro 2016 III - 87

3.3.3. Penjualan Kendaraan bermotor