IKPLHD Kabupaten Bojonegoro
2016
II - 26
2.2 KERUSAKAN LINGKUNGAN
2.2.1 Penambangan Galian C
Pertambangan adalah rangkaian kegiatan dalam rangka upaya pencarian, penambangan penggalian, pengolahan, pemanfaatan dan
penjualan bahan galian mineral, batubara, panas bumi, migas. Menurut Undang-undang Nomor 11 Tahun 1967, bahan tambang tergolong menjadi
3 jenis, yakni golongan A yang disebut sebagai bahan strategis, golongan B bahan vital, dan golongan C bahan tidak strategis dan tidak vital.
Bahan Golongan A merupakan barang yang penting bagi pertahanan, keamanan dan strategis untuk menjamin perekonomian dan
sebagian besar hanya diizinkan untuk dimiliki oleh pihak pemerintah, contohnya minyak, uranium dan plutonium. Sementara, bahan golongan B
dapat menjamin hajat hidup orang banyak, contohnya emas, perak, besi dan tembaga. Bahan golongan C adalah bahan yang tidak dianggap
langsung mempengaruhi hajat hidup orang banyak, contohnya garam, pasir, marmer, batu kapur dan asbes.
Gambar 2.6 Penambangan Galian C di Kecamatan Baureno
Sebagaimana diketahui, wilayah Kabupaten Bojonegoro yang mempunyai potensi sumber daya alam seperti hutan, perbukitan dan
berada di tengah-tengah Sungai Bengawan Solo maka secara langsung
IKPLHD Kabupaten Bojonegoro
2016
II - 27
mempunyai potensi sumber daya alam yang tidak sedikit, seperti potensi Galian C batu gamping, tanah urug dan pasir. Selama ini sumber daya
alam tersebut telah dimanfaatkan secara berlebihan tanpa melihat resiko lingkungan dan berorientasi pada kepentingan ekonomi.
Penambangan tanah urug dan pasir illegal yang terjadi di beberapa daerah di wilayah Kabupaten Bojonegoro saat ini banyak menimbulkan
kerugian, tidak hanya kerugian materi berupa hilangnya pendapatan asli daerah PAD bagi Kabupaten Bojonegoro, tetapi juga ancaman dan
kerugian bagi lingkungan hidup, yaitu rusaknya lingkungan dan menurunnya daya dukung dan daya tampung lingkungan. Beberapa
kegiatan penambangan galian golongan C dapat mengakibatkan bencana alam dan banjir.
Gambar 2.7 Penambangan Pasir di Bojonegoro
Dengan adanya penambangan baik di DAS Bengawan Solo maupun di daratan mengakibatkan banyak sekali cekungan-cekungan yang
ada di daratan dan longsor pada DAS Bengawan Solo. Suhu di daerah Kabupaten Bojonegoro juga semakin meningkat, mengingat galian yang
ada di daratan rata-rata di daerah yang banyak ditumbuhi tanaman. Kondisi ini mengakibatkan banyaknya lahan kritis dan dapat
mengakibatkan bencana alam serta kerusakan keanekaragaman hayati di wilayah Kabupaten Bojonegoro.
IKPLHD Kabupaten Bojonegoro
2016
II - 28
2.2.2 Sumur Tua