IKPLHD Kabupaten Bojonegoro
2016
III - 76
97.512 rumah tangga dengan akses air ledeng; 151.554 rumah tangga dengan akses air sumur;
0 rumah tangga dengan akses air sungai; 8 rumah tangga dengan akses air hujan;
22.924 rumah tangga dengan akses air kemasan dan; 34.065 rumah tangga dengan akses air lainnya.
Kebutuhan akan air bersih masyarakat Bojonegoro belum sepenuhnya tercukupi oleh PDAM selaku penyedia jasa layanan air bersih,
sehingga masih banyak warga masyarakat Bojonegoro yang mengandalkan air sumurair tanah dan sungai dalam mencukupi kebutuhan air bersih
mereka, sehingga penting untuk menjaga kualitas air sumur dan air sungai agar dapat memenuhi baku mutu sebagai air bersih.
3.2.7. Fasilitas Buang Air Besar
Sanitasi adalah segala upaya yang dilakukan untuk menjamin terwujudnya kondisi yang memenuhi persyaratan kesehatan. Kesehatan
lingkungan adalah hal yang penting, sehingga pemenuhan sarana prasarana fasilitas lingkungan sebagai fasilitas sarana umum yang dibangun dalam
rangka meningkatkan kualitas lingkungan adalah menjadi satu keharusan. Sanitasi juga didefinisikan sebagai perilaku disengaja dalam pembudayaan
hidup bersih dengan maksud mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya dengan harapan
usaha ini akan menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia. Penyediaan sarana prasarana tempat buang air besar bagi
masyarakat yang belum memiliki fasilitas buang air besar sendiri adalah hal yang sangat-sangat dibutuhkan, karena di Kabupaten Bojonegoro saat
ini masih ada rumah tangga yang tidak mempunyai fasilitas tempat buang air besar. Ironisnya mereka menjadikan sungai atau lahan persawahan dan
tegalan sebagai tempat buang air besar. Berikut ini disajikan grafik jumlah rumah tangga dan fasilitas buang air besar :
IKPLHD Kabupaten Bojonegoro
2016
III - 77
Gambar 3.15 Grafik Jumlah Rumah Tangga dan Fasilitas BAB
Dari tabel tersebut diatas dapat dilihat bahwa 84,8 masyarakat Bojonegoro sudah memiliki fasilitas buang air besar sendiri, 4,6
memiliki fasilitas buang air besar bersama, 0,001 menggunakan fasilitas BAB umum dan sisanya 10,6 BAB di sungai.
Sedangkan persentase terbesar rumah tangga dengan fasilitas buang air besar sendiri terdapat di Kecamatan Dander yaitu sebanyak 7, hal ini
dimungkinkan karena Kecamatan Dander termasuk salah satu kecamatan yang sudah melaksanakan program ODF. Sedangkan Kecamatan dengan
fasilitas buang air besar sendiri yang masih minim jumlahnya berada di wilayah Kecamatan Kedewan yaitu sebesar 0,8. Jumlah ini sudah
mengalami kenaikan sebesar 0,2 dibandingkan dengan tahun 2015 yang hanya berjumlah 0,6.
3.2.8. Jumlah Penduduk menurut Tingkat Pendidikan