IKPLHD Kabupaten Bojonegoro
2016
I - 8
Sebelum tahun 2011 wilayah Kabupaten Bojonegoro terdiri dari 27 Kecamatan, kemudian berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten
Bojonegoro Nomor 22 Tahun 2011 tentang Pembentukan Kecamatan Gayam di Kabupaten Bojonegoro, pada Tahun 2011 terjadi pemekaran 1
satu Kecamatan baru yaitu Kecamatan Gayam yang sebelumnya merupakan bagian dari 2 kecamatan yaitu Kecamatan Kalitidu dan
Ngasem. Sehingga secara administrasi Kabupaten Bojonegoro saat ini terbagi menjadi 28 kecamatan dengan 419 desa dan 11 kelurahan,
berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bojonegoro Nomor 26 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Kabupaten
Bojonegoro.
1.2.2 Topografi
Keadaan topografi Kabupaten Bojonegoro disepanjang Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo merupakan daerah dataran rendah low
land yang berada pada ketinggian 11 sampai dengan 25 meter diatas permukaan laut dengan kemiringan 2 sampai dengan 14,99 persen,
sedangkan dibagian selatan merupakan dataran tinggi upland plain di sepanjang kawasan Gunung Pandan, Kramat dan Gajah yang berada pada
ketinggian diatas 25 meter. Untuk lebih jelasnya mengenai kondisi topografi Kabupaten Bojonegoro, dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 1.2 Luas Wilayah Berdasarkan Ketinggian di Kab. Bojonegoro
No. Ketinggian Tempat mdpl
Luas Ha Persen
1 11
– 25 m 43.155
18,71 2
25 - 99,99 m 104.629
45,35 3
100 - 499,99 m 82,348
35,69 4
500 m 574
0,25 Jumlah
230.706 100
IKPLHD Kabupaten Bojonegoro
2016
I - 9
Tabel 1.3 Luas Wilayah Menurut Kemiringan Tanah di Kab. Bojonegoro
No. Kemiringan Tanah
Luas Ha persen
1 0 - 2
127.109 55,10
2 2 - 15
83.429 36,16
3 15 - 40
17.312 7,50
4 40
2.856 1,24
Jumlah 230.706
100
Menurut tipologinya lahan di Kabupaten Bojonegoro terbagi menjadi 3 tiga bagian yaitu :
1 Daerah pegunungan, merupakan dataran tinggi yang terletak di utara
dan selatan Kabupaten Bojonegoro, merupakan rangkaian dari Pegunungan Kapur Utara berada di Kecamatan Kedewan dan
Pegunungan Kapur Selatan mulai dari Kecamatan Sekar, Gondang, Temayang, Sugihwaras dan Kedungadem.
2 Daerah dataran rendah dengan ketinggian kurang dari 25 m dari
permukaan laut, terletak disepanjang aliran Sungai Bengawan Solo yang merupakan daerah pertanian yang subur.
3 Daerah tengah Kabupaten Bojonegoro, merupakan lahan sawah yang
subur, tersebar dari Kecamatan Margomulyo sampai dengan Kepohbaru.
Gambar 1.2 Festival Perahu Hias di Kabupaten Bojonegoro
IKPLHD Kabupaten Bojonegoro
2016
I - 10
1.2.3 Struktur Geologi
Jenis tanah yang ada di Kabupaten Bojonegoro secara umum adalah Grumosol di mana pada musim kemarau terjadi rekahan tanah yang
cukup besar dan pada musim penghujan tanah sedikit sekali meresapkan air sehingga tanah bersifat becek dan lengket. Tanah grumosol banyak
dijumpai di daerah tengah Kabupaten Bojonegoro mulai dari Kecamatan Purwosari, Ngasem, Dander, Sukosewu, Kapas, Balen, Sumberrejo,
Kedungadem dan Kepohbaru. Terdapat jenis tanah alluvial, yang terbentuk dari endapan halus di
aliran sungai dalam hal ini adalah Sungai Bengawan Solo yang tersebar di wilayah utara mulai dari Kecamatan Margomulyo sampai dengan Baureno.
Tanah alluvial memiliki struktur tanah yang pejal dan yang tergolong liat atau liat berpasir dengan kandungan pasir kurang dari 50. Tanah alluvial
memiliki manfaat di bidang pertanian yaitu untuk mempermudah proses irigasi pada lahan pertanian. Selain itu tanah alluvial memiliki kandungan
unsur hara yang tinggi sehingga cocok untuk bidang pertanian. Selain grumosol dan alluvial di Kabupaten Bojonegoro juga ditemukan jenis
tanah litosol dan mediteran. Terdapat jenis tanah litosol yang tersebar di Kecamatan
Margomulyo, Ngraho, Tambakrejo, Ngambon, Bubulan, Temayang, Sugihwaras dan Kedungadem. Tanah litosol merupakan jenis tanah yang
terbentuk dari batuan beku yang berasal dari proses meletusnya gunung berapi dan juga sedimen keras dengan proses pelapukan kimia dan fisika
yang belum sempurna. Jenis tanah litosol ini mengandung batuan dan memiliki unsur hara yang sangan sedikit sehingga tidak cocok untuk
dijadikan lahan pertanian. Tanaman yang cocok tumbuh di tanah litosol anatar lain: rerumputan, jagung, dan bunga edelweis.
Sedangkan jenis tanah komplek mediteran dan litosol terletak di bagian selatan Kabupaten Bojonegoro meliputi Kecamatan Sekar,
Gondang dan sebagian Kecamatan Bubulan. Tanah mediteran merupakan
IKPLHD Kabupaten Bojonegoro
2016
I - 11
hasil pelapukan batuan kapur keras dan batuan sedimen sehingga tanah ini memiliki warna yang cukup terang seperti merah, coklat terang, hingga
kuning. Tanah mediteran ini merupakan tanah pertanian yang subur di daerah kapur daripada jenis tanah kapur lainnya sehingga cocok untuk
tanaman palawija, jati, tembakau, dan jambu mete. Lebih jelasnya jenis tanah di Kabupaten Bojonegoro dapat dilihat pada tabel 1.4. berikut :
Tabel 1.4 Luas Areal Menurut Jenis Tanah di Kabupaten Bojonegoro
No. Jenis Tanah
Luas Ha Persen
1 Alluvial
46.349 20,09
2 Grumosol
88.937 38,55
3 Litosol
50.871 22,05
4 Mediteran
44.549 19,31
Jumlah 230.706
100
1.3 METODOLOGI PENYUSUNAN