IKPLHD Kabupaten Bojonegoro
2016
III - 49
BAB III ANALISIS PRESSURE, STATE, DAN RESPONSE
ISU LINGKUNGAN HIDUP DAERAH
3.1 TATA GUNA LAHAN
Tutupan lahan atau penggunaan lahan merupakan salah satu unsur indikator yang berpengaruh terhadap laju perkembangan pembangunan di
suatu wilayah. Pada pemanfaatan lahan sering terjadi perubahan tata guna lahan yang disebabkan oleh proses perkembangan wilayah dan kebutuhan
pergerakan masyarakat. Penggunaan lahan berkaitan dengan kegiatan manusia pada bidang
lahan tertentu, misalnya permukiman, perkotaan dan persawahan. Penggunaan lahan juga merupakan pemanfaatan lahan dan lingkungan
alam untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam penyelenggaraan kehidupannya. Pengertian penggunaan lahan biasanya digunakan untuk
mengacu pemanfaatan masa kini present or current land use. Oleh karena aktivitas manusia di bumi bersifat dinamis, maka perhatian sering
ditujukan pada perubahan penggunaan lahan baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
3.1.1 Luas Kawasan Lindung Berdasarkan RTRW
Penggunaan lahan di Kabupaten Bojonegoro berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bojonegoro menurut Peraturan Daerah
Nomor 26 Tahun 2011 terdiri atas kawasan lindung dan kawasan budidaya.
Kawasan lindung seluas 3.665,78 hektar, dan kawasan budidaya seluas 227.040,22 hektar.
Kawasan lindung adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya
alam dan sumber daya buatan. Kawasan budidaya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan
potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya buatan.
IKPLHD Kabupaten Bojonegoro
2016
III - 50
Kawasan lindung berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bojonegoro terbagi menjadi kawasan hutan lindung, kawasan sempadan
sungai, serta kawasan danau dan waduk. Kawasan hutan lindung seluas 1.456,47 hektar 40, kawasan sempadan sungai seluas 1.242,04 hektar
34, dan kawasan sekitar danau 967,27 hektar 26. Adapun grafik luas wilayah menurut luas kawasan lindung
berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW di Kabupaten Bojonegoro sebagaimana data dari Bappeda Kabupaten Bojonegoro adalah
sebagai berikut :
Gambar 3.1 Luas Kawasan Lindung Berdasarkan RTRW
Melihat gambar diatas di mana luasan hutan lindung memiliki persentase paling luas di Kabupaten Bojonegoro. Hal ini menandakan
Pemerintah Kabupaten Bojonegoro serius menjaga kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup
yang mencakup sumber daya alam, sumber daya buatan dan nilai sejarah serta budaya bangsa guna kepentingan pembangunan berkelanjutan.
3.1.2 Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama
Luas wilayah Kabupaten Bojonegoro mencapai 230.706 hektar dengan proporsi penggunaan lahan utama meliputi lahan non pertanian
seluas 55,283 hektar 24, lahan sawah dengan luas 78,064 hektar
40 34
26 Kawasan Hutan
Lindung Ha Sempadan Sungai
Ha Kawasan sekitar
danau waduk Ha
IKPLHD Kabupaten Bojonegoro
2016
III - 51
34, lahan kering seluas 40,228 hektar 17, lahan perkebunan dengan luas 48 hektar 0,02, dan lahan hutan rakyat seluas 54,850 hektar
23,77. Adapun gambaran lengkap mengenai grafik luas wilayah menurut penggunaan lahan utama di Kabupaten Bojonegoro sebagaimana
data dari Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro adalah sebagai berikut :
Gambar 3.2 Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama
Dari gambar diatas, dapat dilihat bahwa Kabupaten Bojonegoro sesuai dengan visinya menjadi lumbung pangan nasional. Luas lahan
sawah paling luas dibandingkan luas lahan non pertanian, lahan kering, lahan perkebunan dan lahan hutan rakyat. Hal ini menjadikan Bojonegoro
lumbung pangan nasional.
3.1.3 Luas Kawasan Hutan Berdasarkan Fungsi dan Status