Bencana Kekeringan, Luas dan Kerugian

IKPLHD Kabupaten Bojonegoro 2016 III - 91 11.941,20 Ha, dengan perkiraan kerugian materi mencapai 50 milyar rupiah. Daerah terdampak banjir yang paling parah terjadi di Kecamatan Kanor dan Baureno, hal ini disebabkan karena kedua kecamatan tersebut berada di daerah aliran sungai Bengawan Solo. Jumlah korban meninggal akibat bencana banjir tahun 2016 hanya 1 satu orang, sedangkan korban mengungsi sebanyak 1.203 orang. Bencana banjir yang terjadi di Kabupaten Bojonegoro akibat dari luapan air sungai Bengawan Solo dan juga banjir bandang. Berikut ini disajikan grafik area terdampak banjir yang terjadi di 14 Kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Bojonegoro : Gambar 3.22 Grafik Luas Area Terendam Banjir

3.4.2. Bencana Kekeringan, Luas dan Kerugian

Bencana kekeringan lahan pertanian yang terjadi di wilayah Kabupaten Bojonegoro tahun 2015 melanda hampir di seluruh wilayah Kabupaten Bojonegoro. Hal ini dimungkinkan karena di tahun 2015 terjadi musim kemarau yang cukup panjang, sehingga dari 28 kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Bojonegoro, ada 25 kecamatan yang mengalami bencana kekeringan dengan total area 14.531 Ha. Kecamatan Kasiman 567,80 120,50 3.114,50 3.513,85 30,00 1.860,00 801,75 392,30 11,00 153,50 16,00 12,00 1.327,00 21,00 0,00 500,00 1.000,00 1.500,00 2.000,00 2.500,00 3.000,00 3.500,00 4.000,00 A re a Te re n d am H a Kecamatan IKPLHD Kabupaten Bojonegoro 2016 III - 92 adalah yang paling parah kondisinya dengan total area yang mengalami kekeringan mencapai 3.974 Ha atau hampir 27, sedangkan yang paling sedikit terdampak kekeringan adalah kecamatan Ngambon dengan total area hanya 37 Ha atau 0,25. Di tahun 2016 tidak terjadi bencana kekeringan di lahan pertanian. Hal ini dikarenakan musim kemarau yang pendek, hujan masih turun di musim kemarau atau biasa disebut kemarau basah. Salah satu faktor penyebabnya adalah fenomena “La Nina”. Dampak dari fenomena La Nina ini adalah bertambahnya curah hujan. Kondisi yang diakibatkan oleh La Nina berbanding terbalik dengan fenomena El Nino, yaitu curah hujan justru akan berkurang, seperti yang terjadi pada 2015 lalu. Selain bencana kekeringan yang terjadi di lahan pertanian, di Kabupaten Bojonegoro juga terjadi bencana kekeringan akibat kekurangan pasokan air bersih atau belum tercukupinya kebutuhan akan air bersih. Di tahun 2015 ada 16 kecamatan di wilayah Kabupaten Bojonegoro yang kekurangan pasokan air bersih, dengan jumlah penduduk mencapai 30.134 KK. Sedangkan di tahun 2016, jumlah desakecamatan yang terdampak kekeringan mengalami penurunan menjadi 63 desa yang tersebar di 14 Kecamatan dengan perkiraan jumlah KK sekitar 28.689 KK. Gambar 3.23 Pengiriman Air Bersih di Wilayah Terdampak Kekeringan IKPLHD Kabupaten Bojonegoro 2016 III - 93

3.4.3. Bencana Kebakaran Hutan, Luas dan Kerugian