Jalan dalam kondisi buruk Jembatan dalam kondisi buruk

RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 II - 179

4. Berkurangnya panjang jaringan jalan dan jembatan dalam kondisi buruk

Indikator berkurangnya panjang jalan dalam kondisi buruk terdiri dari 2 dua indikator penilaian yaitu :

a. Jalan dalam kondisi buruk

Kondisi jalan dalam kondisi buruk mengalami penurunan yang signifikan dengan adanya peningkatan kondisi jalan dari buruk menjadi sedang dan baik, target penurunan jalan dalam kondisi buruk adalah sepanjang 280 KM dengan realisasi sepanjang 288.9 KM atau 29.8 dari total keseluruhan jalan dalam kondisi buruk Tahun 2015, realisasi target ini telah melebihi target akhir RPJMK Tahun 2017 sebesar 40.

b. Jembatan dalam kondisi buruk

Kondisi jembatan dalam kondisi buruk mengalami penurunan yang signifikan dengan adanya peningkatan kondisi jembatan dari buruk menjadi sedang dan baik, target penurunan jembatan dalam kondisi burukrusak adalah sebesar 22,18 atau 402 unit dari jumlah total 1.774 unit yang ada di Kabupaten Aceh Tamiang. Selain mempergunakan jasa dari rekanan, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Aceh Tamiang juga melaksanakan kegiatan swakelola dalam program rehabilitasipemeliharaan jalan dan jembatan. Kegiatan swakelola merupakan bantuan bagi masyarakat untuk mengantisipasi hal-hal yang mendesak terhadap penanganan jalan dan jembatan dan juga permohonan dari masyarakat kepada Kepala Daerah untuk perbaikan jalan dan jembatandi Kecamatan masing-masing. Permasalahan : a. Dalam Perhitungan database jalan dan jembatan memiliki banyak klasifikasi berdasarkan klasifikasi kondisi sumber pendanaan. b. Perhitungan data yang sering berubah-ubah akibat adanya peningkatan status jalan yg pada mulanya di buat oleh instansi teknis lain sebagai jalan usaha tani, seiring dengan perubahan waktu terjadi peningkatan status. RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 II - 180 c. Belum lengkapnya base data jalan dalam Kabupaten, serta perbedaan penetapan klasifikasi jalan oleh BPS.

5. Meningkatnya ketersediaan sarana prasarana alat berat

Capaian sasaran strategis untuk indikator kinerja Jumlah Alat Berat yang Tersedia adalah terealisasi Kegiatan Pengadaan Alat Berat sebanyak 5 unit dari target yang ditetapkan yaitu sebanyak 5 unit dengan capaian kinerja sebesar 100. Pada Indikator ini terdapat perubahan target capaian kinerja, yaitu sebelum Perubahan APBK P- APBK Aceh Tamiang Tahun 2015 target jumlah alat berat yang tersedia adalah 4 unit, sedangkan dalam Perubahan APBK P-APBK menjadi 5 lima unit. Adapun jenis Alat Berat yang telah terealisasi pengadaannya adalah sebagai berikut: 1. 1 satu unit Motor Grader 2. 1 satu unit Excavator 3. 1 satu unit Truk Self Loader 4. 1 satu unit Cargo Crane 5. 1 satu unit Vibration Roller Pengadaan Alat-alat Berat sangat diperlukan untuk mendukung kinerja UPTD Pengelolaan Aset Daerah Alat Berat Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset DPPKA Kabupaten Aceh Tamiang yang baru terbentuk pada Tahun 2014. Hal ini sejalan dengan Visi dan Misi Bupati Aceh Tamiang Tahun 2013-2017 yaitu untuk meningkatkan sarana dan prasarana transportasi di Kabupaten Aceh Tamiang dengan meningkatkan infrastruktur daerah. Untuk mewujudkan peningkatan infrastruktur daerah diperlukan dukungan alat berat dalam pelaksanaan pekerjaaannya. Disamping itu dengan bertambahnya jumlah alat berat maka diharapkan penerimaan PAD dari penyewaan alat berat yang tergolong dalam Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah juga dapat meningkat. RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 II - 181 Sasaran 2 Meningkatnya Pelayanan Angkutan Jalan, Angkutan Sungai, Angkutan Penyeberangan dan Angkutan Laut Analisis Pencapaian Sasaran 2 Pengukuran Kinerja Target Realisasi Capaian 1 Jumlah Terminal Angkutan Penumpang yang berfungsi 80 1 unit 1 unit 100 2 unit 2 Jumlah Dermaga yang berfungsi 98 1 unit 1 unit 100 8 unit NO Indikator Kinerja Capaian 2014 2015 Kondisi akhir RPJMK 2017 Sasaran 2 terdiri dari 2 dua indikator sasaran berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan rata-rata capaian sasaran sebesar 92.50 dengan kategori Sangat Berhasil. sejalan dengan misi 1 satu RPJM Kabupaten AcehTamiang Tahun 2013- 2017 “ Memantapkan Prasarana dan sarana jaringan Transportasi wilayah”.

1. Jumlah terminal angkutan penumpang yang berfungsi

Untuk indikator Persentase peningkatan pelayanan angkutan yang ditargetkan sebesar 100 dapat terealisai sesuai target sehingga capaian persentase sebesar 100 untuk Tahun 2015 begitu pula pada tahun sebelumnya yaitu Tahun 2014 persentase capaian 98. Untuk indikator sasaran jumlah pengadaan fasilitas sarana dan prasarana Terminal Kualasimpang terealisasi dengan persentase capaian Tahun 2015 yaitu 100 meningkat dibandingkan Tahun 2014 dengan persentase capaian yaitu 98, sehingga dapat meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat yang berada di Terminal Kota Kualasimpang. Beberapa program yang dilakukan oleh dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2015 : a. Peningkatan Pelayanan Angkutan b. Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan c. Peningkatan Pelayanan Angkutan Laut dan Sungai d. Peningkatan Prasarana dan Sarana Bidang Telematika

2. Jumlah dermaga yang berfungsi

Yang dimaksud dengan dermaga pada indikator ini bukan merupakan dermaga dalam kategori besar namun hanya merupakan dermaga kecil sandaran boat. Jumlah dermaga yang berfungsi pembangunan sandaran boat terealisasi dengan persentase capaian RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 II - 182 Tahun 2015 yaitu 100 meningkat dibandingkan Tahun 2014 dengan persentase capaian yaitu 98. Jumlah dermaga sandaran Boat di Kabupaten Aceh Tamiang sebanyak 16 unit yang terbagi menjadi dua yaitu dermaga getek dan dermaga boat. Jumlah Dermaga Getek sebanyak 10 unit yang terbagi dalam 4 Kecamatan yaitu 4 unit di Kecamatan Sekerak Kp. Baling Karang, Kp. Sulum, Kp. Pematang Durian dan Kp. Sekumur, 3 unit di Kecamatan Bendahara Kp. Tanjung Mulia, Kp. Tanjung Binjai dan Kp. Pusong Kapal, 2 unit di Kecamatan Seruway Kp. Tanjung Paret dan Kp. Rantau Pakam dan 1 unit di Kecamatan Karang Baru Kp. Tanjung Gelumpang. Sedangkan jumlah Dermaga Boat sebanyak 6 unit yang terbagi dalam 4 Kecamatan yaitu 2 unit di Kecamatan Sekerak Kp. Sekerak Kiri dan Kp. Pante Perlak, 2 unit di Kecamatan Seruway Kp. Gelung dan Kp. Tualang, 1 unit di Kecamatan Karang Baru Kp. Suka Jadi dan 1 unit di Kecamatan Kota KualasimpangKp. Pahlawan.Permasalahan yang di hadapi dalam pelaksanaan indikator diatas antara lain: a. Jumlah SDM yang belum memadai. b. Masih minimnya sosialisasi terhadap pentingnya penggunaan sarana informasi publik. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, telah dilakukan langkah-langkah perbaikan antara lain : 1. Meningkatkan koordinasi antar satuan kerja perangkat daerah terkait untuk mensinergikan berbagai kegiatan, program dan kebijakan. 2. Meningkatkan kualitas sumberdaya aparatur. 3. Membangun iklim kerja yang kondusif. 4. Mengalokasikan sumber anggaran yang memadai pada instansi teknis. Sasaran 3 Meningkatnya Kualitas Penataan Ruang Wilayah Yang Berwawasan Lingkungan, Partisipatif Dan Berkelanjutan Analisis Pencapaian Sasaran 3 Pengukuran Kinerja Target Realisasi Capaian 1 Bertambahnya luas Ruang Terbuka Hijau yang dikelola 0.3483 Ha 0.003Ha 0.86 3.2Ha NO Indikator Kinerja Capaian 2014 2015 Kondisi akhir RPJMK 2017 RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 II - 183 Sasaran 3 tiga hanya mengukur 1 satu indikator dengan nilai capaian kinerja 27.5 dengan kategori tidak berhasil Bertambahnya luas Ruang Terbuka Hijau yang dikelola Ruang terbuka hijau RTH merupakan Persentase terlaksananya penataan Kawasan RTH Kota Kualasimpang bertambahnya luas Ruang Terbuka Hijau yang dikelola pada Tahun 2015 hanya ± 0,003 Ha,sedangkan target yang harus di capai yaitu sebesar 0,3483 Ha. Pada Tahun 2017 dengan demikian pertambahan luasan Ruang Terbuka Hijau RTH sebesar 0,86 . Permasalahan : a. Belum adanya data base ruang terbuka hijau secara keseluruhan b. Masih terdapat perbedaan dalam menentukan definisi dari kawasan terbuka hijau dengan pembuatan taman tepi jalan c. Perlu adanya perhatian lebih dari Pemerintah Daerah tentang pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau RTH d. Belum adanya penetapan pola tata ruang yang jelas tentang penetapan RTH di wilayah ibu kota Kabupaten Aceh Tamiang. Tabel Data Inventaris RTH Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2015 e. Kabupaten Jenis RTH Luas RTH Tahun Legalitas Kota Ha Aceh Tamiang 1. Taman Lingkungan Perkantoran Gedung Komersi 0,45 2011 2. Taman lingkungan Perumahan Pemukiman 0,53 2012 3. Lapangan Upacara 0,11 2011 4. Jalur Pengaman Jalan, Median Jalan, Pedestrian 1,09 2009 - 2015 Data: Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2015 RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 II - 184 Program yang dilaksanakan untuk menjawab indikator diatas a. Penyusunan Program RTH b. Penataan dan pemeliharaan RTH taman kota c. Penyusunan program RTH PJU Beberapa kegiatan yang telah di lakukan sehubungan dengan RTH dan Penghijauan lingkungan : a. Sosialisasi pemahaman dan kesadaran stakeholder terhadap regulasi lingkungan b. Penyusunan Program RTH c. Penataan dan pemeliharaan RTH taman kota d. Mengikutsertakan SDM pengelola lingkungan hidup untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan Sasaran 4 Berkurangnya Tingkat Pencemaran, Kerusakan Lingkungan dan Resiko Bencana Analisis Pencapaian Sasaran 4 Pengukuran Kinerja Target Realisasi Capaian 1 Meningkatnya kinerja pengelolaan persampahan : 97 100 97.14 97.14 96

2 Cakupan

pengawasan terhadap pelaksanaan AMDAL 100 6 Perusahaan 10 Perusahaan 166,67 6 perusahaan Berkurangnya Luas Areal Lahan Kritis 7.7 1,481.02 Ha 250 Ha 32.87 6.280.75 Ha 3 NO Indikator Kinerja Capaian 2014 2015 Kondisi akhir RPJMK 2017 Sasaran 4 empat terdiri dari 3 tiga indikator dengan penilaian rata-rata capaian kinerja 70.83 dengan kategori Berhasil, sejalan dengan misi 2 RPJMK 2013- 2017 “mewujudkan pembangunan yang ramah lingkungan dan berbasis partisipasi masyarakat”

1. Meningkatnya kinerja pengelolaan persampahan

Meningkatnya Kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat, bersih dan indah, merupakan Indikator program sasaran ini yaitu meningkatnya pengembangan kinerja pengelolaan persampahan, dengan target 12 kecamatan dan realisasi 97,14 dengan persentase capaian kinerja 100. Kegiatan pada indikator ini meliputi: a. Belanja Peralatan Kebersihan b. Pengadaan Tong sampah Pilah RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 II - 185 c. Pengadaan BIN Sampah d. Pengadaan Viar Hidrolik e. Pengadaan Gerobak Sampah Dorong f. Pembuatan Sumur Bor di TPA

2. Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan AMDAL

Meningkatnya penurunan tingkat pencemaran dan perusakanlingkunganpersentase terlaksananya pemantauan kualitas lingkungan dengan realisasi 100 dengan capaian kinerja 100 pada Tahun 2014. Kegiatan pemantauan ini dilakukan terhadap Perkebunan dan Pabrik Kelapa Sawit PKS yang berada di Aceh Tamiang dengan realisasi 10 perusahaan yang telah melaporkan dokumen wajib AMDAL. Jumlah ini mengalami peningkatan dibandingkan Tahun 2014 hanya 6 perusahaan yang menyampaikan dokumen Wajib AMDAL. Data Perusahaan Yang Telah Menyampaikan Dokumen AMDAL NO Nama Perusahaan Jenis Kegiatan 1 PERTAMINA Migas - Perkebunan kelapa sawit - Pabrik kepala sawit - Perkebunan kelapa sawit - Pabrik kepala sawit - Perkebunan kelapa sawit - Pabrik kepala sawit 6 Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Aceh Infrastruktur 7 PT.Sisirau Perkebunan kelapa sawit 8 PT.Bakau Bina Usaha Hutan Tanaman Industri 9 Kementrian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga Infrastruktur 10 PT.Tripa Semen Aceh Industri Semen 2 PT.Perkebunan 1 Persero 3 PT.Perusahaan Perkebunan dan Pertanian 5 PT.Socfin Indonesia Medan Data: Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2015

3. Berkurangnya luas areal lahan hutan kritis

Kabupaten Aceh Tamiang memiliki luas kawasan hutan 82.178,54 Ha yang terdiri dari delapan Kecamatan yang terbagi atas hutan lindung dan hutan produksi. RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 II - 186 Luas Kawasan Hutan Kabupaten Aceh Tamiang Berdasarkan SK. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor SK. 103menLHK-II2015 Tanggal 02 April 2015 Hutan Lindung Hutan Produksi 1 Tenggulun 23.283,39 - 2 Tamiang Hulu 15.042,77 12.261,01 3 Bandar Pusaka 2.008,49 5.602,74 4 Sekerak - 317,64 5 Manyak Payed 1.124,13 8.131,36 6 Banda Mulia 257,75 2.618,75 7 Bendahara 1.267,20 3.721,96 8 Seruway 2.393,31 4.148,04 45.377,04 36.801,50 No Kecamatan Luas Ha JUMLAH Data : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Aceh Tamiang 2015 Aspek strategis lainnya yang menjadi upaya pengelolaan kehutanan di Kabupaten Aceh Tamiang adalah lahan kritis dengan perincian sebagai berikut : Luas Lahan Kritis Di Kabupaten Aceh Tamiang Yang Di Rehabilitasipada Tahun 2015 NO KECAMATAN LUAS LAHAN KRITIS Ha 1 Tamiang Hulu 640,56 2 Bandar Pusaka 250 3 Bendahara 590,46 JUMLAH 1.481,02 Data : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Aceh Tamiang 2015 Beberapa permasalahan pencapaian target indikator kinerja yang telah ditetapkan tidak terlepas dari program dan kegiatan yang dijalankan oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Aceh Tamiang indikator tersebut pada tabel diatas merupakan hasil perhitungan yang dijelaskan sebagai berikut. Berdasarkan tabel diatas luas lahan kritis yang direncanakan untuk direhabilitasi adalah seluas 82.178,54 Ha, namun yang terealisasi hanya 32,87 atau 250 Ha. Beberapa hambatan yang di hadapi sehingga target tidak dapat terelisasi : a. Masih adanya penebangan liar illegal Logging; b. Keterbatasan anggaran yang disediakan; c. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang pelestarian hutan. RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 II - 187 Beberapa program dan kegiatan yang dilakukan guna meningkatkan penanganan terhadap areal kritis yang ada di Kabupaten Aceh Tamiang: 1. Pemeliharaan Tanaman Reboisasi Pengkayaan P1 Pemeliharaan Tanaman Reboisasi Pengkayaan merupakan meningkatnya tanaman reboisasi dan dapat memperbaiki hasil potensi hutan 2. Pembuatan Tanaman Pengkayaan Reboisasi Reboisasi adalah upaya pembuatan penanaman jenis pohon hutanpada kawasan hutan rusak yang berupa lahan kosongterbuka, alang-alang atau semak belukar dan hutan rawang untuk mengembalikan fungsi hutan. Pembuatan tanaman pengkayaan reboisasi di Kampung Tenggulun Kecamatan Tenggulun merupakan kegiatan penanaman jenis tanaman kayu-kayuan dan Multi Purpose Trees System pada tegakan hutan yang masih kosong atau bekas penebangan liar dengan jumlah penanaman disesuaikan dengan keadaan lapangan. 3. Pembuatan Tanaman Rehabilitasi Hutan Pantai Kegiatan ini dilaksanakan di Kec. Bendahara Kecamatan Banda Mulia Kabupaten Aceh Tamiang seluas 150 Ha. Kegiatan ini lebih menitik beratkan pada areal yang terabrasi oleh pasang surut air laut dan areal yang sering dilakukan perambahan secara illegal dengan jenis tanaman dan jarak tanam di sesuaikan pada keadaan lapangan sehingga terlaksananya penanaman tanaman hutan pantai. 4. Inventarisir Luas Lahan Kritis Kegiatan ini merupakan salah satu pendataan luas lahan kritis agar dapat terdata dan memperbaiki lahan yang telah kritis

5. Penanaman Restorasi Dikawasan Hutan

Kegiatan ini merupakan penanaman kembali Tanaman dikawasan hutan, serta dapat memperbiaki retorasi di kawasan hutan 6. Pembuatan Pengkayaaan Tanaman Hutan Manggrove Kegiatan ini dilakukan untuk menjaga abrasi dan erosi air laut dan menjaga kelestarian kelangsungan tanaman laut dan sekitarnya 7. Sosialisasi Tentang Tata Batas Kawasan Hutan Kegiatan ini merupakan pemberitahuan, penilaian tatabatas kawasan hutan yang telah dilakukan oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Aceh Tamiang pada Tahun 2015. RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 II - 188 Sasaran 5 Meningkatnya Akses Masyarakat Sarana Dan Prasarana Dasarpermukiman Analisis Pencapaian Sasaran 5 Pengukuran Kinerja Target Realisasi Capaian NO Indikator Kinerja Capaian 2014 2015 Kondisi akhir RPJMK 2017 100 981 unit 2 Meningkatnya ketersediaan listrik bagi rumah dhuafa 75 500 KK 460 KK 92.00 3.080 1 Jumlah pembangunan rumah layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah 100 153 unit 153 unit Sasaran 5 lima terdiri dari 2 dua indikator kinerja dengan penilaian kinerja sasaran 92.5 dengan kategori Sangat Berhasil, sejalan dengan misi 2 dua RPJM Kabupaten Aceh Tamiang, yaitu “ Mewujudkan pembangunan yang ramah lingkungan dan berbasis partisipasi masyarakat”.

1. Jumlah pembangunan rumah layak huni bagi mayarakat

Capaian Indikator kinerja Tahun 2015 terealisasi sebesar 100 atau 153 Unit, sedangkan pada Tahun 2014 jumlah rumah yang dibangun mencapai 180 unit rumah. Pembangunan rumah layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Aceh Tamiang dengan sumber pembiayaan berasal dari dana Otsus. Jumlah pembangunan rumah layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah Tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel berikut : RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 II - 189 Pembangunan Perumahan Layak Huni Bagi Masyarakat Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2015 NO KECAMATAN RUMAH SEHAT SEDEHANA TIPE 36 1 BENDAHARA 13 Unit 2 MANYAK PAYED 13 Unit 3 KEJURUAN MUDA 13 Unit 4 RANTAU 13 Unit 5 BANDA MULIA 13 Unit 6 KARANG BARU 13 Unit 7 SERUWAY 13 Unit 8 SEKERAK 10 Unit 9 KUALASIMPANG 13 Unit 10 TAMIANG HULU 13 Unit 11 TENGGULUN 13 Unit 12 BANDAR PUSAKA 13 Unit JUMLAH TOTAL 153 Unit Data : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Aceh Tamiang 2015

2. Meningkatnya ketersediaan listrik bagi rumah Dhuafa

Penyediaan listrik bagi rumah Duafa merupakan salah satu sarana dan prasarana dasar yang diperlukan oleh masyarakat kurang mampu Dhuafa, meningkatnya ketersedian sarana listrik merupakan salah satu dari program peningkatan dan pengembangan pemanfaatan energi yang dilaksanakan oleh Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Aceh Tamiang selain kegiatan pembangunan listrik bagi dhuafa juga dilakukan beberapa kegiatan lainnya seperti : a. Pengadaan dan pemasangan PJU-TS ibukota Kecamatan b. Pemasangan lampu PJU ornamen media jalan c. Pemasangan meterisasi PJU d. Pembangunan instalasi bio gas RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 II - 190 e. Pembangunan jaringan PLTS terpusat f. Pengadaan tiang listrik dan jaringan Realisasi Tahun 2015 menyumbangkan kontribusi sebesar 92.00 atau 460 KK dari keseluruhan 3080 KK yang akan diberikan instalasi listrik sampai akhir periode RPJM tahun 2013-2017. Data ketersediaan listrik bagi rumah miskin Dhuafa Tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut : Penyediaan Listrik Bagi Rumah MiskinDuafa NO KECAMATAN JUMLAH KAMPUNG JUMLAH KK PENERIMA BANTUAN 1 KUALA SIMPANG 3 8 2 SEKERAK 7 31 3 RANTAU 3 9 4 KARANG BARU 5 26 5 BENDAHARA 9 31 6 MANYAK PAYED 11 72 7 BANDA MULIA 6 31 8 SERUWAY 10 36 9 BANDAR PUSAKA 7 43 10 KEJURUAN MUDA 13 94 11 TAMIANG HULU 1 34 12 TENGGULUN 5 45 JUMLAH TOTAL 80 460 Data : Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Aceh Tamiang 2015 Permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian indikator Sasaran Strategis indikator 5lima antara lain : RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 II - 191 a. Belum adanya database pasti tentang jumlah masyarakat berpenghasilan rendah yang belum memiliki rumah tinggal serta instalasi listrik. b. Pembangunan rumah dan sarana listrik masih ada yang belum tepat sasaran Sasaran 6 Menurunnya Tingkat Kemiskinan, Dan Pengangguran Serta Meningkatnya Pendapatan Masyarakat Analisis Pencapaian Sasaran 6 Pengukuran Kinerja Sasaran 6 enam terdiri dari 5 lima indikator kinerja dengan penilaian kinerja sasaran 76.50 dengan kategori berhasil, selengkapnya nilai capaian indikator pada sasaran 6 enam sesuai hasil pengukuran kinerja sebagai berikut :

1. Meningkatnya PMKS yang menerima bantuan sosial

Tingkat pencapaian sasaran meningkatnya penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial PMKSmerupakan perbandingan jumlahpenyandang masalah kesejahteraan sosial yang memperoleh bantuan sosialterealisasi 3,3 dari target yang telah ditetapkan sebesar 4 dengan capaian sebesar 82,5 pada Tahun 2015, terjadi sedikit penurunan dari tahun sebelumnya dengan persentase capaian sebesar 101, namun capaian ini masih terkategori baik hampir mencapai target dan telah melebihi target nasional sebesar 80. Target Realisasi Capaian 5 Meningkatnya Persentase Pencari Kerja yang ditempatkan 74 40 14.80 37.00 50 NO Indikator Kinerja Capaian 2014 2015 Kondisi akhir RPJMK 2017 82.50 5 2 Meningkatnya Persentase Penyandang cacat yang memperoleh bantuan sosial 100 5 7.30 146.00 6 1 Meningkatnya PMKS yang Memperoleh Bantuan Sosial 101 4 3.30 90 4 Meningkatnya jumlah Industri Rumah Tangga IKM 15 IKM 27 IKM 30 IKM 100.00 800 Unit

3 Jumlah koperasi aktif

108 Koperasi 164 Koperasi 172 koperasi 100.00 RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 II - 192 Program yang dilakukan guna peningkatan kehidupan bagi PMKS antara lain: a. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil KAT dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial PMKS dengan kegiatan sebagai berikut : Pelatihan dan keterampilan usaha ekonomi produktif UEP bagi keluarga rentan,pelatihan dan keterampilan usaha ekonomi produktif UEP bagi wanita rawan sosial ekonomi WRSE danpelatihan dan keterampilan usaha ekonomi produktif UEP bagi wanita rawan sosial ekonomi WRSE. b. Program pelayanan dan Rehabilitasi kesejahteraan sosial dengan kegiatan pengembangan sebagai berikut : rehab rumah tidak layak,pengadaan bahan bangun rumah bagi masyarakatrehabilitasi rumah warga miskin dansosialisasi bahaya HIVAIDS bagi eks wanita penyandang masalah tuna sosial WMPTS

2. Meningkatnya persentase penyandang cacat yang memperoleh bantuan sosial

Sampai dengan tahun 2015 persentasepenyandang cacat yang memperoleh bantuan terealisasi 7,3 dari target 5 dengan persentase capaian tahun ini sebesar 146 terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya dengan persentase capaian sebesar 100. Pencapaian indikator ini dapat melebihi dari target yang ditetapkan dikarenakan adanya pengalihan kegiatan pada APBK Perubahan. Program yang dilakukan dalam rangka penyaluran bantuan bagi penyandang cacat berupa Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma dengan kegiatan sebagai berikut :pelatihan keterampilan bagi penyandang cacat dan trauma, pelatihan keterampilan kecantikan dan tata rias pengantin bagi penyandang cacat tuna rungutuna wicara, pengadaan sarana dan prasarana Cacat fisik, Pelatihan dan keterampilan usaha ekonomi produktif UEP bagi penyandang disabilitas dan pembinaan sarana dan prasarana pendukung usaha bagi penyandang disabilitas Permasalahan untuk kedua indikator diatas antara lain : a. Belum tersedianya data base yan jelas mengenai jumlah penyandang cacat dan PMKS dalam Kabupaten Aceh Tamiang. b. Tidak tersedianya anggaran yang memadai. RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 II - 193

3. Jumlah koperasi aktif

Untuk Indikator jumlah koperasi aktif pada tahun 2015 ini jumlah koperasi seluruhnya 287 dan jumlah koperasi aktif 173 koperasi. Adapun data koperasi di setiap kecamatan sebagai berikut : Data Koperasi dalam Kabupaten Aceh Tamiang No. Kecamatan Koperasi Aktif Koperasi Tidak Aktif Jumlah 1 Manyak Payed 15 16 31 2. Bendahara 20 11 31 3. Banda Mulia 9 3 12 4. Karang Baru 26 26 52 5. Sekerak 1 1 6. Kuala simpang 18 18 36 7. Seruway 14 8 22 8. Kejuruan Muda 10 3 13 9. Tenggulun 8 5 13 10. Rantau 30 11 41 11. Tamiang Hulu 18 9 27 12. Bandar Pusaka 4 4 8 Jumlah….. 173 114 287 Data : Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Aceh Tamiang 2015 Indikator jumlah pembinaan koperasi serta direvitalisasi Pada kegiatanPembinaaan,pengamanan dan penghargaan koperasi berprestasi dalam rangka peringatan Hari Koperasi dengan target 137 koperasi dipilih 3 koperasi yang berprestasi dengan peringkat I koperasi Sukma Jaya,Peringkat II Kopwan Cempaka Jaya menjadi koperasi terbaik tingkat nasionaldan peringkat III Koperasi Mekar Baroekah sebagai koperasi berprestasi tingkat Provinsi.Untuk kegiatan Revitalisasi Koperasi dengan target dan terealisasi 37 Koperasi untuk pembenahan dan penyehatan kelembagaan koperasi. Kegiatan Pelatihan Manajemen dan pengembangan produk dan Usaha bagi pengurus koperasi yang diikuti oleh 30 koperasi aktif. Serta kegiatan pelatihan akuntasi dan pengembangan produk dan usaha bagi pengurus koperasi yang diikuti oleh 20 koperasi aktif. Program yang telah dilaksanakan guna pembinaan koperasi di Kabupaten Aceh Tamiang antara lain : a. Program Peningkatan kualitas kelembagaan koperasi b. Program Pengembangan dan pembinaan koperasi dan UKM

4. Meningkatnya jumlah Industri Rumah Tangga IKM

Kemudian dari tabel indikator sasaran diatas untuk kinerja Jumlah industri kecil rumah tangga IKM ini jumlah IKM atau RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 II - 194 perajin melebihi target dalam rencana kerja tahunan 2015 dari 27 IKM terealisasi menjadi 30 IKM dan Usaha Kecil Menengah UKM tercapai sesuai dengan target rencana kerja 2015 yaitu 40 UKM Program pendukung indikator kinerja diatas antara lain : 1. Program Pengembangan sistem pendukung usaha bagi UMKM 2. Program Pengembangan Industri kecil Menengah 3. Program Penciptaan iklim usaha Kecil Menengah yang kondusif 4. Program Pengembangan industri kecil dan menengah

5. Meningkatnya Persentase Pencari Kerja yang ditempatkan

Meningkatnya persentase pencari kerja yang ditempatkan terealisasi 14,8 dari target yang telah ditetapkan sebesar 40 dengan capaian sebesar 37. Sedikitnya capaian kinerja indikator ini dari tahun sebelumnya disebabkan hanya sebagian kecil pencari kerja yang diterima di perusahaan-perusahaan yang ada di Kabupaten Aceh Tamiang. Program pengembangan tenaga kerja yang telah dilakukan guna meningkatkan jumlah pencari kerja yang ditempatkan serta program pengembangan tenaga kerja untuk melakukan wirausaha antara lain: a. Program Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja dengan kegiatan pengembangan kelembagaan produktivitas dan pelatihan masyarakat wirausaha b. Peningkatan Kuantitas dan Kualitas Tenaga Kerja Mandiri untuk Menciptakan Wirausaha Baru dengan kegiatan Pengembangan keterampilan dan wirausaha tenaga kerja muda Permasalahan: - Kurangnya peluang usaha baru non perkebunan yang beroperasi dikabupaten Aceh Tamiang - Belum adanya database dari instansi terkait mengenai rasio pencari kerja dibandingkan dengan penduduk usia produktif - Belum adanya pembinaan khusus dari departemen ketenaga kerjaan dan pemda terhadap lulusan SMASederajat dan sarjana yang baru menyelesaikan pendidikan. RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 II - 195 Sasaran 7 Meningkatnya Kemampuan Masyarakat Dan Stakeholder Dalam Usaha Mewujudkan Ketersediaan Pangan Yang Berkelanjutan Analisis Pencapaian Sasaran 7 Pengukuran Kinerja Sasaran strategis7 tujuh memiliki 5 lima indikator dengan penilaian capaian kinerja sasaran74,04 dengan kategori Berhasil. Selengkapnya nilai capaian Indikator pada sasaran 7tujuh sesuai hasil pengukuran sebagai berikut: 1. Peningkatan Indeks Pertanaman padi masyarakat Indeks Pertanaman IP padi sebesar 1,9 pada Tahun 2017. Hal ini sudah tercapai IP padi 1,94 untuk skala Kabupaten. Sedangkan untuk luas tanaman hortikultura dari target 10 Ha pada Renja tahun lalu terealisasi 125 Ha. Luas lahan yang dapat ditanami dengan tanaman pangan dan Hortikultura. Dari target tanam padi 37.000 Ha hanya terealisasi 32.213 Ha, hal ini terjadi karena tuntutan dari pemerintah pusat Kabupaten Aceh Tamiang bisa mencapai swasembada, sedangkan luas lahan yang dipacu oleh pusat dan daerah berbeda, Kabupaten Aceh Tamiang mengakui, luas lahan saat ini yang terdata di BPS Kabupaten Aceh Tamiang seluas 16.488 Ha sedangkan di Pusat terdata 19.033 Ha sehingga jika angka luas sawah ini dapat dilakukan dua kali tanam muncullah angka 38.066, makanya pusat menargetkan luas tanam di Tahun 2015 untuk Kabupaten Aceh Tamiang seluas 37.000 Ha. Target Realisasi Capaian 1 Peningkatan Indeks Pertanaman padi masyarakat - 2 IPThn 1,96 IPThn 98 2 IP 2 Meningkatnya Jumlah Lumbung Pangan Masyarakat 100 2 Unit 2 Unit 100 2 unit Meningkatnya Produksi Peternakan ekortahun - Sapi 114.94 72.366 ekorthn 65.648 ekorthn 90.58 87,56 ekorthn - Kerbau 100 625 ekorthn 582 ekorthn 80.99 756 ekorthn - Kam bing 111.79 24.900 ekorthn 23.270 ekorthn 93.45 30.129 ekorthn - Kam bing 96.74 10.160 ekorthn 10.399 ekorthn 102.35 12.294 ekorthn - Ayam Buras 94.17 172.115 ekorthn 17.245 ekorthn 10.02 208.259 ekorthn - Ayam Ras 129.64 665.286 ekorthn 141.754 ekorthn 21.31 829.196 ekorthn - Itik 163.81 46.191 ekorthn 32.003 ekorthn 69.28 55.891 ekorthn 4 M eningkatnya Jum lah Lum bung Pangan M asyarakat 100.00 2 Unit 2 Unit 100.00 12 Unit 5 Meningkatnya Jumlah Cadangan Pangan Daerah beras - 27 Ton 26,4 Ton 98.00 53,2 Ton Meningkatnya Produksi Perkebunan Rakyat : - Sawit 3.07 60,136.00 TonThn 199.702.80 TonThn 332.09 220.306,96 TonThn - Karet 100.00 3.359.50 TonThn 12,229.50 Tonthn 364.03 14.050,86 TonThn - Kakao 100.00 161 TonThn 32 TonThn 19.88 853,12 TonThn 2015 Kondisi akhir RPJMK 2017 5 3 NO Indikator Kinerja Capaian 2014 RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 II - 196 Pada Tahun 2015, ada beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan untuk mewujudkan pencapaian target kinerja dengan luas lahan 3.700Ha untuk padi dan 10Ha untuk tanaman Hortikultura. Salah satunya dengan kegiatan pengadaan benih padi sebanyak 40.500 kg dengan luas 1.620 Ha. Penanaman jagung yang dibantu pemerintah seluas 505 Ha dari dana Otsus. Dari optimalisasi lahan sawah sumber dana Otsus sebanyak 313 Ha dan dari kegiatan pengembangan agribisnis padi sebanyak 100 Ha dari dana APBK, jadi total luas lahan yang bersumber dari dana APBK dan Otsus yaitu seluas 2.066 Ha selain dari APBN sebanyak 6.000 Ha., Selebihnya swadaya petani dengan hasil luas tanam untuk Tahun 2015 hanya 32.213 Ha, hal ini terjadi karena data luas lahan sawah saat ini hanya 16.488 Ha. Jika Indeks Penaman IP 2 kali tanam setahun seluruh luas areal seharusnya 32.976 Ha, sisanya yang tidak menanam dikarenakan tidak adanya air pada saat musim kemarau. Sawah di Kabupaten Aceh Tamiang seluruhnya merupakan sawah tadah hujan dengan jenis pengaiaran sebagai berikut : Luas Lahan Sawah Di Kabupaten Aceh Tamiang Menurut Jenis Pengairantahun 2015 TEHNIK SEMI TEKNIK TRADISIONAL TADAH HUJAN 1 Tamiang Hulu - - - 540 540 2 Bandar Pusaka - - - 678 678 3 Tenggulun - - - 592 592 4 Kejuruan Muda - - 25 685 710 5 Sekerak - - - 150 150 6 Karang Baru - 155 - 2.051 2.206 7 Kota Kualasimpang - - - - - 8 Rantau - - - 1.177 1.177 9 Seruway - - 335 1.642 1.977 10 Bendahara - 527 - 1.795 2.322 11 Banda Mulia - - - 1.681 1.681 12 Manyak Payed - - 50 4.405 4.455 682 410 15.396 16.488 NO KECAMATAN JENIS PENGAIRAN JUMLAH Jumlah Total Data : Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Aceh Tamiang 2015 Dari data tabel diatas dapat kita lihat bahwa Aceh Tamiang belum memiliki irigasi teknis, yang ada hanyalah semi teknis seluas 682 Ha, irigasi tradisional seluas 410 Ha dan sisanya seluas 15.396 Ha adalah tadah hujan. Kami mohon kepada Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang kedepan agar dapat dibangun irigasi teknis yang bersumber RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 II - 197 dari air sungai Tamiang dengan mengandalkan irigasi semi teknis dan tradisional. Permasalahan yang di hadapi : a. Penurunan pencapaian hasil produksi padi sebesar 5,8 tonHa dari target yang ingin dicapai sebanyak 7,2 tonHa, hal ini disebabkan karena pada masa tanam, lahan sawah mengalami kekeringan yang sangat ekstrim sehingga kualitas bulir padi kurang baik. Target tanam juga tidak tercapai dari target 37.000 Ha hanya terealisasi 32.213 Ha, berkurang 4.787 Ha. Akibat kurangnya sumber air tidak cukup tersedia . b. Indeks pertanaman IP padi yang ditargetkan pada Tahun 2015 sebesar 1,7 Tahun 2015 realisasi sebesar 1,94 sedangkan pada Tahun 2017 ditargetkan pemerintah pusat untuk Aceh Tamiang dengan IP 1,9. Artinya belum sampai 2 kali tanam dalam setahun, namun apabila sarana dan prasarana pengairan tidak juga terealisasi Dinas Pekerjaan Umum PU maka target peningkatan IP, produksi, produktifitas dan luas tanam dapat direalisasikan. Harapan kami pada pemerintah Kabupaten melalui Dinas PU agar irigasi teknis dapat terwujud pada Tahun 2016 atau 2017 mendatang. Namun dapat kami jelaskan pula bahwa tingginya nilai IP belum tentu akan meningkatkan produksi karena hubungannya hanya pada jumlah musim tanam padi yang dilakukan dalam setahun. Luas tanam untuk kegiatan hortikultura meningkat dari target yaitu 10 Ha menjadi 125 Ha 2. Meningkatnya Jumlah Lumbung Pangan Masyarakat Terwujudnya ketersediaan pangan yang berkelanjutan mencapai 100, peningkatan ketahanan pangan pertanian dan perkebunan dalam hal kegiatan yang dilakukan pengembangan cadangan pangan daerah, pembangunan lumbung pangan desa, peningkatan menu pangan beragam, bergizi, seimbang dan aman B2SA, analisis mutu, keamanan dan konsumsi pangan, monitoring evaluasi dan pelaporan kegiatan Bapelluh, pengadaan perlengkapan B2SA, pengisian gudang cadangan pangan pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang. Pembangunan lumbung Pangan Masyarakat melalui dana Otsus Tahun 2015 dibangun 2 unit lumbung pangan di desa Kp. Durian Kecamatan Rantau dan Desa Matang Tepah Kec. Bendahara. Dengan adanya indikator ini diharapkan dapat mengurangi jumlah desa yang mengalami rawan pangan.Kegiatan yang dilakukan melalui anggaran RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 II - 198 APBA dan APBN berupa pengembangan KRPL kawasan rumah pangan lestari pada kecamatan rantau di 6 desa. Indikator-indikator yang ingin dicapai saling berhubungan satu dengan yang lain. Indeks Ketersediaan Pangan menunjukan konsidi ketahan pangan di Aceh Tamiang cendrung stabil dengan produksi beras yang mengalami surplus. Namun indeks ini masih level terendah dalam upaya peningkatan ketahanan pangan yang berkelanjutan. Selanjutnya harus diupayakan indeks konsumsi yang mewujudkan masyarakat yang sehat. 3. Meningkatnya Jumlah Cadangan Pangan Daerah Pengembangan cadangan pangan daerah pada tahun ini diperoleh melalui dana APBK dan dan Otsus sebanyak 26,4 ton beras yang diletakkan di gudang cadangan pangan daerah di kecamatan Manyak Payed. Masih kurangnya pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Ketahanan Pangan yang merupakan indikator dalam peningkatan Ketahanan Pangan yang Berkelanjutan. Berupa analisis harga pasar dan pemenuhan kebutuhan data yang valid dalam menentukan stok pangan, kebutuhan pangan dan akses pangan. Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian Perkebunan a. Pengembangan Cadangan Pangan Daerah b. Pembangunan Lumbung Pangan Desa Otsus c. Peningkatan Menu Beragam, Bergizi ,Seimbang dan Aman B2SA d. Analisis Mutu, Keamanan dan Konsumsi Pangan e. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Kegiatan Bapeluh f. Pengadaan Perlengkapan B2SA g. Pengisian Gudang Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang Otsus Permasalahan yang dihadapi dalam meningkatkan cadangan pangan a. Kurangnya pembiayaan untuk pelaksanaan Survei pasar secara berkala untuk mengetahui ketersediaan pangan bagi masyarakat b. Belum adanya data pasti indeks ketersediaan pangan di Kabupaten Aceh Tamiang c. Masih adanya perbedaan persepsi data antara instansi terkait dengan BPS RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 II - 199 4. Meningkatnya Produksi Peternakan Jumlah ternak yang dapat diproduksi melalui INKA dan IB mengalami peningkatan dari target 1000 ekor pertahun menjadi 2.712 ekor pada Tahun 2015. Hal ini sangat dimungkinkan dengan peran serta peternak dengan petugas paramedis dilapangan yang semakin mengerti dan faham akan keuntungan dari program IB. Khususnya yang menghasilkan ternak unggul bernilai jual tinggi. Untuk produksi peternakan hanya populasi domba dan ayam buras yang melampaui target sedangkan sapi, kerbau, kambing, ayam pedaging dan itik tidak mencapai target seperti yang telah ditetapkan walaupun jika dibandingkan dengan Tahun 2014 rata-rata komoditas tersebut mengalami peningkatan. Demikian halnya produksi daging hanya kerbau dan domba yang melebihi target diatas 100 sedangkan yang lainnya dibawah target, artinya kesanggupan konsumen dengan tingkat pendapatannya serta tingginya harga pasar daging baik sapi maupun unggas sangat dirasakan oleh masyarakat. Mudah - mudahan di tahun mendatang harga kebutuhan pokok seperti daging sapi dan unggas dapat dijangkau oleh masyarakat sehingga para peternak dapat mengembangkan usaha ternak dengan lebih baik lagi. Produksi Peternakan Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2014 – 2015 No Jenis produksi peternakan produksi tahun 2014 Produksi Tahun 2015 1. Produksi peternakan: - Sapi 65.548 ekorthn 62.836 ekor - Kerbau 528 ekorthn 652 ekor - Kambing 23.270 ekorthn 20.889 ekor - Domba 10.399 ekorthn 6.815 ekor - Ayam Buras 172.450 ekorthn 152.401 ekor - Ayam Ras Pedaging 141.754 ekorthn 76.700 ekor - Itik 32.003 ekorthn 26.753 ekor 2. Produksi daging: - Sapi 670.503 tonthn 625.335 tonthn - Kerbau 250 tonthn 562.5tonthn - Kambing 41.943 tonthn 32.337.5 tonthn - Domba 1.654 tonthn 1.075 tonthn - Ayam Buras 69.987 tonthn 67.225 tonthn - Ayam ras pedaging 706.875 tonthn 808.512.7 tonthn - Itik 29.443 tonthn 19.073 tonthn - Telur ayam 4.789.292 butir 1.413.024 butir - Telur itik 596.358 butir butir Data : Dinas Pertanian dan Peternakan 2015 RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 II - 200 Pertambahan populasi sapi Tahun 2015 dari target 1.000 ekor menjadi realisasi 2.712 ekor dikarenakan adanya pengadaan sapi sebanyak 55 ekor Tahun 2015 dan jumlah kelahiran ternak baik dari hasil kawin alam INKA maupun program kawin suntik inseminasi buatan IB. Hal ini menandakan bahwa masyarakat peternak sudah mulai termotivasi dengan program IB yang menghasilkan ternak unggulan yang bernilai jual tinggi terlebih dengan adanya kegiatan expo ternak tingkat kabupaten dan provinsi yang mempertandingkan ternak hasil IB terbaik. 5. Meningkatnya Produksi Perkebunan Rakyat Kabupaten Aceh Tamiang memiliki luas areal perkebunan ± 101.886,8 Ha yang terdiri dari perkebunan rakyat dan perkebunan besar, potensi yang dimiliki ini didukung oleh iklim dan letak geografis daerah yang sangat cocok untuk pengembangan usaha budidaya perkebunan agroklimat sehingga sangat diharapkan sektor perkebunan memberikan banyak keuntungan bagi perekonomian daerah dan mampu menambah Pendapatan Asli Daerah PAD. Kontribusi Sub Sektor Perkebunan Terhadap PDRB hasil bagi antara PDRB sub sektor perkebunan dan PDRB seluruh sektor Bidang perkebunan.target realisasi. a. Peningkatan produksi perkebunan rakyat Tahun 2015 menunjukkan peningkatan yang signifikan, produksi perkebunan kelapa sawit meningkat sebesar 332.09 atau sebesar 199.702,80 Tonthn dari target sebesar 60.136 tonthn. b. Peningkatan produksi karet mencapai 364 atau 12.229,50 tonthn dari target 3.359,50 tonthn c. Produksi kakao Tahun 2015 mengalami penurunan produksi dari target 161 tonthn hanya sebesar 32 tonthn atau 19.88. Peningkatan pencapaian target kinerja bukan disebabkan oleh penambahan luas kebun rakyat, karena program dan kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Aceh Tamiang tidak menambah luas areal kebun rakyat, akan tetapi lebih meningkatkan produksi kebun rakyat. Luas Areal dan Produksi komoditi perkebunan dalam wilayah Kabupaten Aceh Tamiang selama Tahun 2015 adalah sebagai berikut : RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 II - 201 Luas Areal dan Produksi Komoditi Perkebunan Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2015 JUMLAH PRODUKSI TBM TM TR 1 KARET 5,022 13,439 2,621 21,082 12,229.50 910 2 KELAPA SAWIT 3,574 16236 994 20,804 199,702.80 12,300 3 KELAPA DALAM 83 472 31 586 259.6 550 4 NILAM 0.5 0.5 - 1 70 5 PINANG 148 636 59 843 400.7 630 6 KAPUK 3 2 5 0.1 30 7 KAKAO 489 1066 215 1,770 32.0 30 8 KEMIRI - - - - - - 9 KOPI 19 5 2 26 150 300 10 SAGU 24 19 3 46 11 580 11 AREN 22 26 3 51 12.4 266 NO KOMODITI LUAS AREAL RATA-RATA PRODUKTIVITAS Data : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Aceh Tamiang 2015 Bebarapa kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan pendapatan petani perkebunan antara lain: a. Pengadaan Fungisida :Kegiatan ini meliputi pengadaan fungisida untuk memberantas jamur akar putih pada tanaman karet seluas 200 Hektar di Kecamatan Bandar Pusaka, Tamiang Hulu, Kejuruan Muda dan Karang Baru. b. Pengadaan Herbisida Karet dan Kelapa Sawit :Pengadaan Herbisida dimanfaatkan untuk membasmi tumbuhan penggangu Gulma dan Hama sedangkan tanaman utama tidak terganggu. c. Pengadaan Bibit Karet dan kelapa sawit Okulasi Siap Salur :Kegiatan ini meliputi pengadaan bibit karet di Kecamatan Kejuruan Muda, Rantau, Manyak Payed dan Seruway. d. Pengadaan Pupuk Karet dan Kelapa Sawit : Kegiatan ini meliputi pengadaan pupuk untuk meningkatkan pendapatan petani dan meningkatnya produksi tanaman yang di pupuk. e. Pembuatan Jalan Produksi : Kegiatan ini dilaksanakan di Kampung Sunting Kec. Bandar Pusaka, Kampung Wono Sari Kec. Tamiang Hulu sepanjang4 Km. Kampung Seumadam Kecamatan Kejuruan Muda sepanjang 1,50 Km Kampung Bandung Kecamatan Manyak Payed yang jumlah keseluruhannya adalah 600 M. Kegiatan ini bertujuan untuk memudahkan petani mengakut hasil produksi kebun yang sebelumnya sudah ada jalan akan tetapi belum bisa RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 II - 202 dilewati oleh kendaraan roda empat jenis truk yang akan membawa hasil panen petani. f. Pelatihan penggunaan pupuk yang benar bagi petani. Sasaran 8 Meningkatnya Mutu Pendidikan Analisis Pencapaian Sasaran 8 Pengukuran Kinerja Target Realisasi Capaian Meningkatnya APM, APK, APS SDMI, SMPMTs : - APM SDMI - 77.15 - 77.15 - 100 - 90 - APM SMPMTs - 61.73 - 61.73 - 100 - 80 - APK SDMI - 93.92 - 93.92 - 100 - 100 - APK SMPMTs - 85.81 - 85.81 - 100 - 95 - APS SDMI - 95.00 - 95.00 - 100 - 95 - APS SMPMTs - 93.00 - 93.00 - 100 - 93 Menurunnya Angka Putus Sekolah APtS: - APtS SDMI - 0.06 - 0.06 - 100 - 0,00 - APts SMPMTs - 0.22 - 0.22 - 100 - 0,00 Meningkatnya APM, APS, APK : - - APM SMASMKMA - 44.66 - 44.66 - 100 - 75 - APK SMASMKMA - 68.87 - 68.87 - 100 - 86,18 - APS SMASMKMA - 80.00 - 80.00 - 100 - 80 Meningkatnya Angka Kelulusan : - AL SDMI - 96.7 - 96.7 - 100 - 100 - AL SMPMTs - 96.63 - 96.63 - 100 - 99,99 - AL SMASMKMA - 95.69 - 95.69 - 100 - 99,99 1. NO Indikator Kinerja Capaian 2014 2015 Kondisi akhir RPJMK 2017 2. 3. 4. Sasaran strategis 8 delapan terdiri dari 4 empat indikator dengan nilai capaian rata-rata sasaran sebesar 92,50 dengan kategori sangat berhasil Sasaran ini sejalan dengan misi “mengembangkan kualitas sumber daya manusia yang sehat, cerdas, profesional, humanis dan beretika”. Indikator ini sebagian besar dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tamiang. 1. Meningkatnya APM, APK, APS SDMI, SMPMTs 1.1. Meningkatnya Angka Partisipasi Murni APM Angka partisipasi murni adalah perbandingan penduduk usia antara 7 hingga 18 tahun yang terdaftar sekolah pada tingkat pendidikan SDSLTPSLTA dibagi dengan jumlah penduduk berusia 7 hingga 18 tahun. Angka Partisipasi Murni APM adalah persentase siswa dengan usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikannya dari jumlah penduduk di usia yang sama. APM di suatu jenjang pendidikan didapat dengan RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 II - 203 membagi jumlah siswa atau penduduk usia sekolah yang sedang bersekolah dengan jumlah penduduk kelompok usia yang berkaitan dengan jenjang sekolah tersebut.Meningkatnya AngkaPartisipasiMurni APM dapat dilihat pada tabel berikut ini : Angka Partisipasi Murni APM Tahun20142015 Data : Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tamiang 2015

1.2. Angka Partisipasi Kasar APK