RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017
II - 179
4. Berkurangnya panjang jaringan jalan dan jembatan dalam kondisi buruk
Indikator berkurangnya panjang jalan dalam kondisi buruk terdiri dari 2 dua indikator penilaian yaitu :
a. Jalan dalam kondisi buruk
Kondisi jalan dalam kondisi buruk mengalami penurunan yang signifikan dengan adanya peningkatan kondisi jalan dari buruk
menjadi sedang dan baik, target penurunan jalan dalam kondisi buruk adalah sepanjang 280 KM dengan realisasi sepanjang 288.9
KM atau 29.8 dari total keseluruhan jalan dalam kondisi buruk Tahun 2015, realisasi target ini telah melebihi target akhir RPJMK
Tahun 2017 sebesar 40.
b. Jembatan dalam kondisi buruk
Kondisi jembatan
dalam kondisi
buruk mengalami
penurunan yang signifikan dengan adanya peningkatan kondisi jembatan dari buruk menjadi sedang dan baik, target penurunan
jembatan dalam kondisi burukrusak adalah sebesar 22,18 atau 402 unit dari jumlah total 1.774 unit yang ada di Kabupaten Aceh
Tamiang. Selain mempergunakan jasa dari rekanan, Dinas Pekerjaan
Umum Kabupaten Aceh Tamiang juga melaksanakan kegiatan swakelola dalam program rehabilitasipemeliharaan jalan dan
jembatan. Kegiatan swakelola merupakan bantuan bagi masyarakat
untuk mengantisipasi hal-hal yang mendesak terhadap penanganan jalan dan jembatan dan juga permohonan dari masyarakat kepada
Kepala Daerah untuk perbaikan jalan dan jembatandi Kecamatan masing-masing.
Permasalahan :
a. Dalam Perhitungan database jalan dan jembatan memiliki banyak klasifikasi berdasarkan klasifikasi kondisi sumber
pendanaan. b. Perhitungan data yang sering berubah-ubah akibat adanya
peningkatan status jalan yg pada mulanya di buat oleh instansi teknis lain sebagai jalan usaha tani, seiring dengan
perubahan waktu terjadi peningkatan status.
RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017
II - 180
c. Belum lengkapnya base data jalan dalam Kabupaten, serta perbedaan penetapan klasifikasi jalan oleh BPS.
5. Meningkatnya ketersediaan sarana prasarana alat berat
Capaian sasaran strategis untuk indikator kinerja Jumlah Alat Berat yang Tersedia adalah terealisasi Kegiatan Pengadaan Alat Berat
sebanyak 5 unit dari target yang ditetapkan yaitu sebanyak 5 unit dengan capaian kinerja sebesar 100. Pada Indikator ini terdapat
perubahan target capaian kinerja, yaitu sebelum Perubahan APBK P- APBK Aceh Tamiang Tahun 2015 target jumlah alat berat yang
tersedia adalah 4 unit, sedangkan dalam Perubahan APBK P-APBK menjadi 5 lima unit. Adapun jenis Alat Berat yang telah terealisasi
pengadaannya adalah sebagai berikut: 1. 1 satu unit Motor Grader
2. 1 satu unit Excavator 3. 1 satu unit Truk Self Loader
4. 1 satu unit Cargo Crane 5. 1 satu unit Vibration Roller
Pengadaan Alat-alat Berat sangat diperlukan untuk mendukung kinerja UPTD Pengelolaan Aset Daerah Alat Berat Dinas Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan dan Aset DPPKA Kabupaten Aceh Tamiang yang baru terbentuk pada Tahun 2014. Hal ini sejalan dengan Visi dan
Misi Bupati Aceh Tamiang Tahun 2013-2017 yaitu untuk meningkatkan sarana dan prasarana transportasi di Kabupaten Aceh Tamiang dengan
meningkatkan infrastruktur daerah. Untuk mewujudkan peningkatan infrastruktur
daerah diperlukan
dukungan alat
berat dalam
pelaksanaan pekerjaaannya. Disamping itu dengan bertambahnya jumlah alat berat maka diharapkan penerimaan PAD dari penyewaan
alat berat yang tergolong dalam Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah juga dapat meningkat.
RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017
II - 181
Sasaran 2 Meningkatnya Pelayanan Angkutan Jalan, Angkutan Sungai, Angkutan
Penyeberangan dan Angkutan Laut Analisis Pencapaian Sasaran 2 Pengukuran Kinerja
Target Realisasi Capaian
1 Jumlah Terminal
Angkutan Penumpang yang berfungsi
80 1 unit
1 unit 100
2 unit 2
Jumlah Dermaga yang berfungsi
98 1 unit
1 unit 100
8 unit
NO Indikator Kinerja
Capaian 2014
2015 Kondisi
akhir RPJMK
2017
Sasaran 2 terdiri dari 2 dua indikator sasaran berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan rata-rata capaian sasaran sebesar 92.50
dengan kategori Sangat Berhasil. sejalan dengan misi 1 satu RPJM Kabupaten AcehTamiang Tahun 2013-
2017 “ Memantapkan Prasarana dan sarana jaringan Transportasi wilayah”.
1. Jumlah terminal angkutan penumpang yang berfungsi
Untuk indikator Persentase peningkatan pelayanan angkutan yang ditargetkan sebesar 100 dapat terealisai sesuai target sehingga
capaian persentase sebesar 100 untuk Tahun 2015 begitu pula pada tahun sebelumnya yaitu Tahun 2014 persentase capaian 98. Untuk
indikator sasaran jumlah pengadaan fasilitas sarana dan prasarana Terminal Kualasimpang terealisasi dengan persentase capaian Tahun
2015 yaitu 100 meningkat dibandingkan Tahun 2014 dengan persentase capaian yaitu 98, sehingga dapat meningkatkan
pelayanan terhadap masyarakat yang berada di Terminal Kota Kualasimpang.
Beberapa program yang dilakukan oleh dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2015 :
a. Peningkatan Pelayanan Angkutan b. Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan
c. Peningkatan Pelayanan Angkutan Laut dan Sungai d. Peningkatan Prasarana dan Sarana Bidang Telematika
2. Jumlah dermaga yang berfungsi
Yang dimaksud dengan dermaga pada indikator ini bukan merupakan dermaga dalam kategori besar namun hanya merupakan
dermaga kecil sandaran boat. Jumlah dermaga yang berfungsi pembangunan sandaran boat terealisasi dengan persentase capaian
RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017
II - 182
Tahun 2015 yaitu 100 meningkat dibandingkan Tahun 2014 dengan persentase capaian yaitu 98. Jumlah dermaga sandaran Boat di
Kabupaten Aceh Tamiang sebanyak 16 unit yang terbagi menjadi dua yaitu dermaga getek dan dermaga boat. Jumlah Dermaga Getek
sebanyak 10 unit yang terbagi dalam 4 Kecamatan yaitu 4 unit di Kecamatan Sekerak Kp. Baling Karang, Kp. Sulum, Kp. Pematang
Durian dan Kp. Sekumur, 3 unit di Kecamatan Bendahara Kp. Tanjung Mulia, Kp. Tanjung Binjai dan Kp. Pusong Kapal, 2 unit di
Kecamatan Seruway Kp. Tanjung Paret dan Kp. Rantau Pakam dan 1 unit di Kecamatan Karang Baru Kp. Tanjung Gelumpang. Sedangkan
jumlah Dermaga Boat sebanyak 6 unit yang terbagi dalam 4 Kecamatan yaitu 2 unit di Kecamatan Sekerak Kp. Sekerak Kiri dan
Kp. Pante Perlak, 2 unit di Kecamatan Seruway Kp. Gelung dan Kp. Tualang, 1 unit di Kecamatan Karang Baru Kp. Suka Jadi dan 1 unit
di Kecamatan Kota KualasimpangKp. Pahlawan.Permasalahan yang di hadapi dalam pelaksanaan indikator diatas antara lain:
a. Jumlah SDM yang belum memadai. b. Masih minimnya sosialisasi terhadap pentingnya penggunaan
sarana informasi publik. Untuk
mengatasi permasalahan
tersebut, telah dilakukan langkah-langkah perbaikan antara lain : 1. Meningkatkan koordinasi antar satuan kerja perangkat daerah
terkait untuk mensinergikan berbagai kegiatan, program dan kebijakan.
2. Meningkatkan kualitas sumberdaya aparatur. 3. Membangun iklim kerja yang kondusif.
4. Mengalokasikan sumber anggaran yang memadai pada instansi teknis.
Sasaran 3 Meningkatnya Kualitas Penataan Ruang Wilayah Yang Berwawasan
Lingkungan, Partisipatif Dan Berkelanjutan
Analisis Pencapaian Sasaran 3 Pengukuran Kinerja
Target Realisasi
Capaian
1 Bertambahnya luas
Ruang Terbuka Hijau yang dikelola
0.3483 Ha 0.003Ha 0.86
3.2Ha
NO Indikator Kinerja
Capaian 2014
2015 Kondisi
akhir RPJMK
2017
RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017
II - 183
Sasaran 3 tiga hanya mengukur 1 satu indikator dengan nilai capaian kinerja 27.5 dengan kategori tidak berhasil
Bertambahnya luas Ruang Terbuka Hijau yang dikelola
Ruang terbuka hijau RTH merupakan Persentase terlaksananya penataan Kawasan RTH Kota Kualasimpang bertambahnya luas Ruang
Terbuka Hijau yang dikelola pada Tahun 2015 hanya ± 0,003 Ha,sedangkan target yang harus di capai yaitu sebesar 0,3483 Ha. Pada
Tahun 2017 dengan demikian pertambahan luasan Ruang Terbuka Hijau RTH sebesar 0,86 .
Permasalahan :
a. Belum adanya data base ruang terbuka hijau secara keseluruhan b. Masih terdapat perbedaan dalam menentukan definisi dari
kawasan terbuka hijau dengan pembuatan taman tepi jalan c. Perlu adanya perhatian lebih dari Pemerintah Daerah tentang
pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau RTH d. Belum adanya penetapan pola tata ruang yang jelas tentang
penetapan RTH di wilayah ibu kota Kabupaten Aceh Tamiang.
Tabel Data Inventaris RTH Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2015
e.
Kabupaten Jenis RTH
Luas RTH
Tahun Legalitas
Kota Ha
Aceh Tamiang
1. Taman Lingkungan Perkantoran Gedung
Komersi 0,45
2011
2. Taman lingkungan Perumahan Pemukiman
0,53 2012
3. Lapangan Upacara 0,11
2011 4. Jalur Pengaman Jalan,
Median Jalan, Pedestrian 1,09
2009 - 2015
Data: Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2015
RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017
II - 184
Program yang dilaksanakan untuk menjawab indikator diatas a. Penyusunan Program RTH
b. Penataan dan pemeliharaan RTH taman kota c. Penyusunan program RTH PJU
Beberapa kegiatan yang telah di lakukan sehubungan dengan RTH dan Penghijauan lingkungan :
a. Sosialisasi pemahaman dan kesadaran stakeholder terhadap regulasi lingkungan
b. Penyusunan Program RTH c. Penataan dan pemeliharaan RTH taman kota
d. Mengikutsertakan SDM pengelola lingkungan hidup untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan
Sasaran 4 Berkurangnya Tingkat Pencemaran, Kerusakan Lingkungan
dan Resiko Bencana Analisis Pencapaian Sasaran 4 Pengukuran Kinerja
Target Realisasi
Capaian 1
Meningkatnya kinerja pengelolaan
persampahan : 97
100 97.14
97.14 96
2 Cakupan
pengawasan terhadap
pelaksanaan AMDAL
100 6
Perusahaan 10
Perusahaan 166,67
6 perusahaan
Berkurangnya Luas Areal Lahan Kritis
7.7 1,481.02 Ha
250 Ha 32.87
6.280.75 Ha 3
NO Indikator Kinerja
Capaian 2014
2015 Kondisi
akhir RPJMK
2017
Sasaran 4 empat terdiri dari 3 tiga indikator dengan penilaian rata-rata capaian kinerja 70.83 dengan kategori Berhasil, sejalan dengan
misi 2 RPJMK 2013- 2017 “mewujudkan pembangunan yang ramah
lingkungan dan berbasis partisipasi masyarakat”
1. Meningkatnya kinerja pengelolaan persampahan
Meningkatnya Kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat, bersih dan indah, merupakan Indikator program sasaran ini
yaitu meningkatnya
pengembangan kinerja
pengelolaan persampahan, dengan target 12 kecamatan dan realisasi 97,14 dengan
persentase capaian kinerja 100. Kegiatan pada indikator ini meliputi: a. Belanja Peralatan Kebersihan
b. Pengadaan Tong sampah Pilah
RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017
II - 185
c. Pengadaan BIN Sampah d. Pengadaan Viar Hidrolik
e. Pengadaan Gerobak Sampah Dorong f. Pembuatan Sumur Bor di TPA
2. Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan AMDAL
Meningkatnya penurunan
tingkat pencemaran
dan perusakanlingkunganpersentase terlaksananya pemantauan kualitas
lingkungan dengan realisasi 100 dengan capaian kinerja 100 pada Tahun 2014. Kegiatan pemantauan ini dilakukan terhadap Perkebunan
dan Pabrik Kelapa Sawit PKS yang berada di Aceh Tamiang dengan realisasi 10 perusahaan yang telah melaporkan dokumen wajib
AMDAL. Jumlah ini mengalami peningkatan dibandingkan Tahun 2014 hanya 6 perusahaan yang menyampaikan dokumen Wajib AMDAL.
Data
Perusahaan Yang Telah Menyampaikan Dokumen AMDAL
NO Nama Perusahaan
Jenis Kegiatan
1 PERTAMINA
Migas - Perkebunan kelapa sawit
- Pabrik kepala sawit - Perkebunan kelapa sawit
- Pabrik kepala sawit - Perkebunan kelapa sawit
- Pabrik kepala sawit 6
Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Aceh
Infrastruktur 7
PT.Sisirau Perkebunan kelapa sawit
8 PT.Bakau Bina Usaha
Hutan Tanaman Industri 9
Kementrian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga
Infrastruktur 10
PT.Tripa Semen Aceh Industri Semen
2 PT.Perkebunan 1 Persero
3 PT.Perusahaan Perkebunan dan
Pertanian 5
PT.Socfin Indonesia Medan
Data: Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2015
3. Berkurangnya luas areal lahan hutan kritis
Kabupaten Aceh Tamiang memiliki luas kawasan hutan 82.178,54 Ha yang terdiri dari delapan Kecamatan yang terbagi atas
hutan lindung dan hutan produksi.
RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017
II - 186
Luas Kawasan Hutan Kabupaten Aceh Tamiang Berdasarkan SK. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor SK. 103menLHK-II2015 Tanggal 02 April 2015
Hutan Lindung Hutan Produksi
1 Tenggulun
23.283,39 -
2 Tamiang Hulu
15.042,77 12.261,01
3 Bandar Pusaka
2.008,49 5.602,74
4 Sekerak
- 317,64
5 Manyak Payed
1.124,13 8.131,36
6 Banda Mulia
257,75 2.618,75
7 Bendahara
1.267,20 3.721,96
8 Seruway
2.393,31 4.148,04
45.377,04 36.801,50
No Kecamatan
Luas Ha
JUMLAH
Data : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Aceh Tamiang 2015
Aspek strategis lainnya yang menjadi upaya pengelolaan kehutanan di Kabupaten Aceh Tamiang adalah lahan kritis dengan
perincian sebagai berikut :
Luas Lahan Kritis Di Kabupaten Aceh Tamiang Yang Di Rehabilitasipada Tahun 2015
NO KECAMATAN
LUAS LAHAN KRITIS Ha
1 Tamiang Hulu
640,56 2
Bandar Pusaka 250
3 Bendahara
590,46 JUMLAH
1.481,02
Data : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Aceh Tamiang 2015
Beberapa permasalahan pencapaian target indikator kinerja yang telah ditetapkan tidak terlepas dari program dan kegiatan yang
dijalankan oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Aceh Tamiang indikator tersebut pada tabel diatas merupakan hasil
perhitungan yang dijelaskan sebagai berikut. Berdasarkan tabel diatas luas lahan kritis yang direncanakan
untuk direhabilitasi adalah seluas 82.178,54 Ha, namun yang terealisasi hanya 32,87 atau 250 Ha.
Beberapa hambatan yang di hadapi sehingga target tidak dapat terelisasi :
a. Masih adanya penebangan liar illegal Logging; b. Keterbatasan anggaran yang disediakan;
c. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang pelestarian hutan.
RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017
II - 187
Beberapa program
dan kegiatan
yang dilakukan
guna meningkatkan penanganan terhadap areal kritis yang ada di Kabupaten
Aceh Tamiang: 1. Pemeliharaan Tanaman Reboisasi Pengkayaan P1
Pemeliharaan Tanaman
Reboisasi Pengkayaan
merupakan meningkatnya tanaman reboisasi dan dapat memperbaiki hasil
potensi hutan 2. Pembuatan Tanaman Pengkayaan Reboisasi
Reboisasi adalah upaya pembuatan penanaman jenis pohon hutanpada
kawasan hutan
rusak yang
berupa lahan
kosongterbuka, alang-alang atau semak belukar dan hutan rawang untuk
mengembalikan fungsi
hutan. Pembuatan
tanaman pengkayaan reboisasi di Kampung Tenggulun Kecamatan Tenggulun
merupakan kegiatan penanaman jenis tanaman kayu-kayuan dan Multi Purpose Trees System pada tegakan hutan yang masih kosong
atau bekas penebangan liar dengan jumlah penanaman disesuaikan dengan keadaan lapangan.
3. Pembuatan Tanaman Rehabilitasi Hutan Pantai Kegiatan ini dilaksanakan di Kec. Bendahara Kecamatan Banda
Mulia Kabupaten Aceh Tamiang seluas 150 Ha. Kegiatan ini lebih menitik beratkan pada areal yang terabrasi oleh pasang surut air
laut dan areal yang sering dilakukan perambahan secara illegal dengan jenis tanaman dan jarak tanam di sesuaikan pada keadaan
lapangan sehingga terlaksananya penanaman tanaman hutan pantai.
4. Inventarisir Luas Lahan Kritis Kegiatan ini merupakan salah satu pendataan luas lahan kritis agar
dapat terdata dan memperbaiki lahan yang telah kritis
5. Penanaman Restorasi Dikawasan Hutan
Kegiatan ini merupakan penanaman kembali Tanaman dikawasan hutan, serta dapat memperbiaki retorasi di kawasan hutan
6. Pembuatan Pengkayaaan Tanaman Hutan Manggrove Kegiatan ini dilakukan untuk menjaga abrasi dan erosi air laut dan
menjaga kelestarian kelangsungan tanaman laut dan sekitarnya 7. Sosialisasi Tentang Tata Batas Kawasan Hutan
Kegiatan ini merupakan pemberitahuan, penilaian tatabatas kawasan hutan yang telah dilakukan oleh Dinas Kehutanan dan
Perkebunan Kabupaten Aceh Tamiang pada Tahun 2015.
RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017
II - 188
Sasaran 5 Meningkatnya Akses Masyarakat Sarana Dan Prasarana Dasarpermukiman
Analisis Pencapaian Sasaran 5 Pengukuran Kinerja
Target Realisasi
Capaian NO
Indikator Kinerja Capaian
2014 2015
Kondisi akhir
RPJMK 2017
100 981 unit
2 Meningkatnya ketersediaan
listrik bagi rumah dhuafa 75
500 KK 460 KK
92.00 3.080
1 Jumlah pembangunan rumah
layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah
100 153 unit
153 unit
Sasaran 5 lima terdiri dari 2 dua indikator kinerja dengan penilaian kinerja sasaran 92.5 dengan kategori Sangat Berhasil, sejalan
dengan misi 2 dua RPJM Kabupaten Aceh Tamiang, yaitu “ Mewujudkan pembangunan
yang ramah
lingkungan dan
berbasis partisipasi
masyarakat”.
1. Jumlah pembangunan rumah layak huni bagi mayarakat
Capaian Indikator kinerja Tahun 2015 terealisasi sebesar 100 atau 153 Unit, sedangkan pada Tahun 2014 jumlah
rumah yang dibangun mencapai 180 unit rumah. Pembangunan rumah layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah
dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Aceh Tamiang dengan sumber pembiayaan berasal dari dana Otsus.
Jumlah pembangunan rumah layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah Tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel
berikut :
RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017
II - 189
Pembangunan Perumahan Layak Huni Bagi Masyarakat Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2015
NO KECAMATAN
RUMAH SEHAT SEDEHANA
TIPE 36
1 BENDAHARA
13 Unit 2
MANYAK PAYED 13 Unit
3 KEJURUAN MUDA
13 Unit 4
RANTAU 13 Unit
5 BANDA MULIA
13 Unit 6
KARANG BARU 13 Unit
7 SERUWAY
13 Unit 8
SEKERAK 10 Unit
9 KUALASIMPANG
13 Unit 10
TAMIANG HULU 13 Unit
11 TENGGULUN
13 Unit 12
BANDAR PUSAKA 13 Unit
JUMLAH TOTAL 153 Unit
Data : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Aceh Tamiang 2015
2. Meningkatnya ketersediaan listrik bagi rumah Dhuafa
Penyediaan listrik bagi rumah Duafa merupakan salah satu sarana dan prasarana dasar yang diperlukan oleh masyarakat kurang
mampu Dhuafa, meningkatnya ketersedian sarana listrik merupakan salah satu dari program peningkatan dan pengembangan pemanfaatan
energi yang dilaksanakan oleh Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Aceh Tamiang selain kegiatan pembangunan listrik bagi
dhuafa juga dilakukan beberapa kegiatan lainnya seperti :
a. Pengadaan dan pemasangan PJU-TS ibukota Kecamatan b. Pemasangan lampu PJU ornamen media jalan
c. Pemasangan meterisasi PJU d. Pembangunan instalasi bio gas
RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017
II - 190
e. Pembangunan jaringan PLTS terpusat f. Pengadaan tiang listrik dan jaringan
Realisasi Tahun 2015 menyumbangkan kontribusi sebesar 92.00 atau 460 KK dari keseluruhan 3080 KK yang akan diberikan
instalasi listrik sampai akhir periode RPJM tahun 2013-2017. Data ketersediaan listrik bagi rumah miskin Dhuafa Tahun
2015 dapat dilihat pada tabel berikut :
Penyediaan Listrik Bagi Rumah MiskinDuafa
NO KECAMATAN
JUMLAH KAMPUNG
JUMLAH KK PENERIMA
BANTUAN 1
KUALA SIMPANG 3
8 2
SEKERAK 7
31 3
RANTAU 3
9 4
KARANG BARU 5
26 5
BENDAHARA 9
31 6
MANYAK PAYED 11
72 7
BANDA MULIA 6
31 8
SERUWAY 10
36 9
BANDAR PUSAKA 7
43 10 KEJURUAN MUDA
13 94
11 TAMIANG HULU 1
34 12 TENGGULUN
5 45
JUMLAH TOTAL 80
460
Data : Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Aceh Tamiang 2015
Permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian indikator Sasaran Strategis indikator 5lima antara lain :
RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017
II - 191
a. Belum adanya database pasti tentang jumlah masyarakat berpenghasilan rendah yang belum memiliki rumah tinggal
serta instalasi listrik. b. Pembangunan rumah dan sarana listrik masih ada yang belum
tepat sasaran
Sasaran 6 Menurunnya Tingkat Kemiskinan, Dan Pengangguran
Serta Meningkatnya Pendapatan Masyarakat
Analisis Pencapaian Sasaran 6 Pengukuran Kinerja
Sasaran 6 enam terdiri dari 5 lima indikator kinerja dengan penilaian kinerja sasaran 76.50 dengan kategori berhasil, selengkapnya
nilai capaian indikator pada sasaran 6 enam sesuai hasil pengukuran kinerja sebagai berikut :
1. Meningkatnya PMKS yang menerima bantuan sosial
Tingkat pencapaian
sasaran meningkatnya
penanganan penyandang
masalah kesejahteraan
sosial PMKSmerupakan
perbandingan jumlahpenyandang masalah kesejahteraan sosial yang memperoleh bantuan sosialterealisasi 3,3 dari target yang telah
ditetapkan sebesar 4 dengan capaian sebesar 82,5 pada Tahun 2015, terjadi sedikit penurunan dari tahun sebelumnya dengan
persentase capaian sebesar 101, namun capaian ini masih terkategori baik hampir mencapai target dan telah melebihi target
nasional sebesar 80.
Target Realisasi Capaian
5 Meningkatnya Persentase
Pencari Kerja yang ditempatkan
74 40
14.80 37.00
50
NO Indikator Kinerja
Capaian 2014
2015 Kondisi
akhir RPJMK
2017
82.50 5
2 Meningkatnya Persentase
Penyandang cacat yang memperoleh bantuan sosial
100 5
7.30 146.00
6 1
Meningkatnya PMKS yang Memperoleh Bantuan Sosial
101 4
3.30
90 4
Meningkatnya jumlah Industri Rumah Tangga IKM
15 IKM 27 IKM
30 IKM 100.00 800 Unit
3 Jumlah koperasi aktif
108 Koperasi
164 Koperasi
172 koperasi
100.00
RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017
II - 192
Program yang dilakukan guna peningkatan kehidupan bagi PMKS antara lain:
a. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil KAT dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial PMKS
dengan kegiatan sebagai berikut : Pelatihan dan keterampilan usaha ekonomi produktif UEP bagi keluarga rentan,pelatihan dan
keterampilan usaha ekonomi produktif UEP bagi wanita rawan sosial ekonomi WRSE danpelatihan dan keterampilan usaha
ekonomi produktif UEP bagi wanita rawan sosial ekonomi WRSE.
b. Program pelayanan dan Rehabilitasi kesejahteraan sosial dengan kegiatan pengembangan sebagai berikut : rehab rumah tidak
layak,pengadaan bahan bangun rumah bagi masyarakatrehabilitasi rumah warga miskin dansosialisasi bahaya HIVAIDS bagi eks
wanita penyandang masalah tuna sosial WMPTS
2. Meningkatnya persentase penyandang cacat yang memperoleh bantuan sosial
Sampai dengan tahun 2015 persentasepenyandang cacat yang memperoleh bantuan terealisasi 7,3 dari target 5 dengan
persentase capaian tahun ini sebesar 146 terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya dengan persentase capaian sebesar 100.
Pencapaian indikator ini dapat melebihi dari target yang ditetapkan dikarenakan adanya pengalihan kegiatan pada APBK Perubahan.
Program yang dilakukan dalam rangka penyaluran bantuan bagi penyandang cacat berupa Program pembinaan para penyandang cacat
dan trauma dengan kegiatan sebagai berikut :pelatihan keterampilan bagi penyandang cacat dan trauma, pelatihan keterampilan kecantikan
dan tata rias pengantin bagi penyandang cacat tuna rungutuna wicara, pengadaan sarana dan prasarana Cacat fisik, Pelatihan dan
keterampilan usaha ekonomi produktif UEP bagi penyandang disabilitas dan pembinaan sarana dan prasarana pendukung usaha bagi
penyandang disabilitas Permasalahan untuk kedua indikator diatas antara lain :
a. Belum tersedianya data base yan jelas mengenai jumlah penyandang cacat dan PMKS dalam Kabupaten Aceh Tamiang.
b. Tidak tersedianya anggaran yang memadai.
RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017
II - 193
3. Jumlah koperasi aktif
Untuk Indikator jumlah koperasi aktif pada tahun 2015 ini jumlah koperasi seluruhnya 287 dan jumlah koperasi aktif 173
koperasi. Adapun data koperasi di setiap kecamatan sebagai berikut :
Data Koperasi dalam Kabupaten Aceh Tamiang
No. Kecamatan
Koperasi Aktif Koperasi Tidak Aktif
Jumlah 1
Manyak Payed 15
16 31
2. Bendahara
20 11
31 3.
Banda Mulia 9
3 12
4. Karang Baru
26 26
52 5.
Sekerak 1
1 6.
Kuala simpang 18
18 36
7. Seruway
14 8
22 8.
Kejuruan Muda 10
3 13
9. Tenggulun
8 5
13 10.
Rantau 30
11 41
11. Tamiang Hulu
18 9
27 12.
Bandar Pusaka 4
4 8
Jumlah….. 173
114 287
Data : Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Aceh Tamiang 2015
Indikator jumlah pembinaan koperasi serta direvitalisasi Pada kegiatanPembinaaan,pengamanan
dan penghargaan
koperasi berprestasi dalam rangka peringatan Hari Koperasi dengan target 137
koperasi dipilih 3 koperasi yang berprestasi dengan peringkat I koperasi Sukma Jaya,Peringkat II Kopwan Cempaka Jaya menjadi
koperasi terbaik tingkat nasionaldan peringkat III Koperasi Mekar Baroekah sebagai koperasi berprestasi tingkat Provinsi.Untuk
kegiatan Revitalisasi Koperasi dengan target dan terealisasi 37 Koperasi untuk pembenahan dan penyehatan kelembagaan koperasi.
Kegiatan Pelatihan Manajemen dan pengembangan produk dan Usaha bagi pengurus koperasi yang diikuti oleh 30 koperasi aktif. Serta
kegiatan pelatihan akuntasi dan pengembangan produk dan usaha bagi pengurus koperasi yang diikuti oleh 20 koperasi aktif.
Program yang telah dilaksanakan guna pembinaan koperasi di Kabupaten Aceh Tamiang antara lain :
a. Program Peningkatan kualitas kelembagaan koperasi b. Program Pengembangan dan pembinaan koperasi dan UKM
4. Meningkatnya jumlah Industri Rumah Tangga IKM
Kemudian dari tabel indikator sasaran diatas untuk kinerja Jumlah industri kecil rumah tangga IKM ini jumlah IKM atau
RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017
II - 194
perajin melebihi target dalam rencana kerja tahunan 2015 dari 27 IKM terealisasi menjadi 30 IKM dan Usaha Kecil Menengah UKM tercapai
sesuai dengan target rencana kerja 2015 yaitu 40 UKM Program pendukung indikator kinerja diatas antara lain :
1. Program Pengembangan sistem pendukung usaha bagi UMKM 2. Program Pengembangan Industri kecil Menengah
3. Program Penciptaan iklim usaha Kecil Menengah yang kondusif 4. Program Pengembangan industri kecil dan menengah
5. Meningkatnya Persentase Pencari Kerja yang ditempatkan
Meningkatnya persentase pencari kerja yang ditempatkan terealisasi 14,8 dari target yang telah ditetapkan sebesar 40
dengan capaian sebesar 37. Sedikitnya capaian kinerja indikator ini dari tahun sebelumnya disebabkan hanya sebagian kecil pencari kerja
yang diterima di perusahaan-perusahaan yang ada di Kabupaten Aceh Tamiang.
Program pengembangan tenaga kerja yang telah dilakukan guna meningkatkan jumlah pencari kerja yang ditempatkan serta program
pengembangan tenaga kerja untuk melakukan wirausaha antara lain: a. Program Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja dengan
kegiatan pengembangan kelembagaan produktivitas dan pelatihan masyarakat wirausaha
b. Peningkatan Kuantitas dan Kualitas Tenaga Kerja Mandiri untuk Menciptakan Wirausaha Baru dengan kegiatan Pengembangan
keterampilan dan wirausaha tenaga kerja muda Permasalahan:
- Kurangnya peluang usaha baru non perkebunan yang beroperasi
dikabupaten Aceh Tamiang -
Belum adanya database dari instansi terkait mengenai rasio pencari kerja dibandingkan dengan penduduk usia produktif
- Belum adanya pembinaan khusus dari departemen ketenaga
kerjaan dan pemda terhadap lulusan SMASederajat dan sarjana yang baru menyelesaikan pendidikan.
RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017
II - 195
Sasaran 7 Meningkatnya Kemampuan Masyarakat Dan Stakeholder Dalam Usaha
Mewujudkan Ketersediaan Pangan Yang Berkelanjutan
Analisis Pencapaian Sasaran 7 Pengukuran Kinerja
Sasaran strategis7 tujuh memiliki 5 lima indikator dengan penilaian capaian kinerja sasaran74,04 dengan kategori Berhasil.
Selengkapnya nilai capaian Indikator pada sasaran 7tujuh sesuai hasil
pengukuran sebagai berikut:
1.
Peningkatan Indeks Pertanaman padi masyarakat
Indeks Pertanaman IP padi sebesar 1,9 pada Tahun 2017. Hal ini sudah tercapai IP padi 1,94 untuk skala Kabupaten.
Sedangkan untuk luas tanaman hortikultura dari target 10 Ha pada Renja tahun lalu terealisasi 125 Ha.
Luas lahan yang dapat ditanami dengan tanaman pangan dan Hortikultura. Dari target tanam padi 37.000 Ha hanya terealisasi
32.213 Ha, hal ini terjadi karena tuntutan dari pemerintah pusat Kabupaten Aceh Tamiang bisa mencapai swasembada, sedangkan luas
lahan yang dipacu oleh pusat dan daerah berbeda, Kabupaten Aceh Tamiang mengakui, luas lahan saat ini yang terdata di BPS Kabupaten
Aceh Tamiang seluas 16.488 Ha sedangkan di Pusat terdata 19.033 Ha sehingga jika angka luas sawah ini dapat dilakukan dua kali tanam
muncullah angka 38.066, makanya pusat menargetkan luas tanam di Tahun 2015 untuk Kabupaten Aceh Tamiang seluas 37.000 Ha.
Target Realisasi
Capaian
1 Peningkatan Indeks
Pertanaman padi masyarakat
- 2 IPThn
1,96 IPThn 98
2 IP 2
Meningkatnya Jumlah Lumbung Pangan
Masyarakat 100
2 Unit 2 Unit
100 2 unit
Meningkatnya Produksi Peternakan ekortahun
- Sapi 114.94
72.366 ekorthn 65.648 ekorthn
90.58 87,56 ekorthn
- Kerbau 100
625 ekorthn 582 ekorthn
80.99 756 ekorthn
- Kam bing 111.79
24.900 ekorthn 23.270 ekorthn
93.45 30.129 ekorthn
- Kam bing 96.74
10.160 ekorthn 10.399 ekorthn
102.35 12.294 ekorthn
- Ayam Buras 94.17
172.115 ekorthn 17.245 ekorthn
10.02 208.259 ekorthn
- Ayam Ras 129.64
665.286 ekorthn 141.754 ekorthn
21.31 829.196 ekorthn
- Itik 163.81
46.191 ekorthn 32.003 ekorthn
69.28 55.891 ekorthn
4 M eningkatnya Jum lah
Lum bung Pangan M asyarakat
100.00 2 Unit
2 Unit 100.00
12 Unit 5
Meningkatnya Jumlah Cadangan Pangan Daerah
beras -
27 Ton 26,4 Ton
98.00 53,2 Ton
Meningkatnya Produksi Perkebunan Rakyat :
- Sawit
3.07 60,136.00
TonThn 199.702.80 TonThn
332.09 220.306,96 TonThn
- Karet
100.00 3.359.50
TonThn 12,229.50 Tonthn
364.03 14.050,86 TonThn
- Kakao
100.00 161 TonThn
32 TonThn 19.88
853,12 TonThn
2015 Kondisi akhir RPJMK
2017
5 3
NO Indikator Kinerja
Capaian 2014
RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017
II - 196
Pada Tahun 2015, ada beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan untuk mewujudkan pencapaian target kinerja dengan
luas lahan 3.700Ha untuk padi dan 10Ha untuk tanaman Hortikultura. Salah satunya dengan kegiatan pengadaan benih padi sebanyak
40.500 kg dengan luas 1.620 Ha. Penanaman jagung yang dibantu pemerintah seluas 505 Ha dari dana Otsus. Dari optimalisasi lahan
sawah sumber dana Otsus sebanyak 313 Ha dan dari kegiatan pengembangan agribisnis padi sebanyak 100 Ha dari dana APBK, jadi
total luas lahan yang bersumber dari dana APBK dan Otsus yaitu seluas 2.066 Ha selain dari APBN sebanyak 6.000 Ha., Selebihnya
swadaya petani dengan hasil luas tanam untuk Tahun 2015 hanya 32.213 Ha, hal ini terjadi karena data luas lahan sawah saat ini hanya
16.488 Ha. Jika Indeks Penaman IP 2 kali tanam setahun seluruh luas areal seharusnya 32.976 Ha, sisanya yang tidak menanam
dikarenakan tidak adanya air pada saat musim kemarau. Sawah di Kabupaten Aceh Tamiang seluruhnya merupakan sawah tadah hujan
dengan jenis pengaiaran sebagai berikut :
Luas Lahan Sawah Di Kabupaten Aceh Tamiang Menurut Jenis Pengairantahun 2015
TEHNIK SEMI TEKNIK
TRADISIONAL TADAH HUJAN
1 Tamiang Hulu
- -
- 540
540 2
Bandar Pusaka -
- -
678 678
3 Tenggulun
- -
- 592
592 4
Kejuruan Muda -
- 25
685 710
5 Sekerak
- -
- 150
150 6
Karang Baru -
155 -
2.051 2.206
7 Kota Kualasimpang
- -
- -
- 8
Rantau -
- -
1.177 1.177
9 Seruway
- -
335 1.642
1.977 10
Bendahara -
527 -
1.795 2.322
11 Banda Mulia
- -
- 1.681
1.681 12
Manyak Payed -
- 50
4.405 4.455
682 410
15.396 16.488
NO KECAMATAN
JENIS PENGAIRAN JUMLAH
Jumlah Total
Data : Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Aceh Tamiang 2015
Dari data tabel diatas dapat kita lihat bahwa Aceh Tamiang belum memiliki irigasi teknis, yang ada hanyalah semi teknis seluas
682 Ha, irigasi tradisional seluas 410 Ha dan sisanya seluas 15.396 Ha adalah tadah hujan. Kami mohon kepada Pemerintah Kabupaten Aceh
Tamiang kedepan agar dapat dibangun irigasi teknis yang bersumber
RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017
II - 197
dari air sungai Tamiang dengan mengandalkan irigasi semi teknis dan tradisional.
Permasalahan yang di hadapi : a. Penurunan pencapaian hasil produksi padi sebesar 5,8 tonHa dari
target yang ingin dicapai sebanyak 7,2 tonHa, hal ini disebabkan karena pada masa tanam, lahan sawah mengalami kekeringan
yang sangat ekstrim sehingga kualitas bulir padi kurang baik. Target tanam juga tidak tercapai dari target 37.000 Ha hanya
terealisasi 32.213 Ha, berkurang 4.787 Ha. Akibat kurangnya sumber air tidak cukup tersedia .
b. Indeks pertanaman IP padi yang ditargetkan pada Tahun 2015 sebesar 1,7 Tahun 2015 realisasi sebesar 1,94 sedangkan
pada Tahun 2017 ditargetkan pemerintah pusat untuk Aceh Tamiang dengan IP 1,9. Artinya belum sampai 2 kali tanam
dalam setahun, namun apabila sarana dan prasarana pengairan tidak juga terealisasi Dinas Pekerjaan Umum PU maka target
peningkatan IP, produksi, produktifitas dan luas tanam dapat direalisasikan. Harapan kami pada pemerintah Kabupaten melalui
Dinas PU agar irigasi teknis dapat terwujud pada Tahun 2016 atau 2017 mendatang. Namun dapat kami jelaskan pula bahwa
tingginya nilai IP belum tentu akan meningkatkan produksi karena hubungannya hanya pada jumlah musim tanam padi yang
dilakukan dalam setahun. Luas tanam untuk kegiatan hortikultura meningkat dari target yaitu 10 Ha menjadi 125 Ha
2.
Meningkatnya Jumlah Lumbung Pangan Masyarakat
Terwujudnya ketersediaan pangan yang berkelanjutan mencapai 100, peningkatan ketahanan pangan pertanian dan perkebunan
dalam hal kegiatan yang dilakukan pengembangan cadangan pangan daerah, pembangunan lumbung pangan desa, peningkatan menu
pangan beragam, bergizi, seimbang dan aman B2SA, analisis mutu, keamanan dan konsumsi pangan, monitoring evaluasi dan pelaporan
kegiatan Bapelluh, pengadaan perlengkapan B2SA, pengisian gudang cadangan pangan pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang.
Pembangunan lumbung Pangan Masyarakat melalui dana Otsus Tahun 2015 dibangun 2 unit lumbung pangan di desa Kp. Durian
Kecamatan Rantau dan Desa Matang Tepah Kec. Bendahara. Dengan adanya indikator ini diharapkan dapat mengurangi jumlah desa yang
mengalami rawan pangan.Kegiatan yang dilakukan melalui anggaran
RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017
II - 198
APBA dan APBN berupa pengembangan KRPL kawasan rumah pangan lestari pada kecamatan rantau di 6 desa.
Indikator-indikator yang ingin dicapai saling berhubungan satu dengan yang lain. Indeks Ketersediaan Pangan menunjukan konsidi
ketahan pangan di Aceh Tamiang cendrung stabil dengan produksi beras yang mengalami surplus. Namun indeks ini masih level terendah
dalam upaya peningkatan ketahanan pangan yang berkelanjutan. Selanjutnya harus diupayakan indeks konsumsi yang mewujudkan
masyarakat yang sehat.
3.
Meningkatnya Jumlah Cadangan Pangan Daerah
Pengembangan cadangan pangan daerah pada tahun ini diperoleh melalui dana APBK dan dan Otsus sebanyak 26,4 ton beras
yang diletakkan di gudang cadangan pangan daerah di kecamatan Manyak Payed. Masih kurangnya pemenuhan Standar Pelayanan
Minimal Ketahanan Pangan yang merupakan indikator dalam peningkatan Ketahanan Pangan yang Berkelanjutan. Berupa analisis
harga pasar dan pemenuhan kebutuhan data yang valid dalam menentukan stok pangan, kebutuhan pangan dan akses pangan.
Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian Perkebunan a. Pengembangan Cadangan Pangan Daerah
b. Pembangunan Lumbung Pangan Desa Otsus c. Peningkatan Menu Beragam, Bergizi ,Seimbang dan Aman B2SA
d. Analisis Mutu, Keamanan dan Konsumsi Pangan e. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Kegiatan Bapeluh
f. Pengadaan Perlengkapan B2SA g. Pengisian Gudang Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten Aceh
Tamiang Otsus Permasalahan yang dihadapi dalam meningkatkan cadangan
pangan a. Kurangnya pembiayaan untuk pelaksanaan Survei pasar secara
berkala untuk mengetahui ketersediaan pangan bagi masyarakat
b. Belum adanya data pasti indeks ketersediaan pangan di Kabupaten
Aceh Tamiang
c. Masih adanya perbedaan persepsi data antara instansi terkait
dengan BPS
RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017
II - 199
4.
Meningkatnya Produksi Peternakan
Jumlah ternak yang dapat diproduksi melalui INKA dan IB mengalami peningkatan dari target 1000 ekor pertahun menjadi 2.712
ekor pada Tahun 2015. Hal ini sangat dimungkinkan dengan peran serta peternak dengan petugas paramedis dilapangan yang semakin
mengerti dan faham akan keuntungan dari program IB. Khususnya yang menghasilkan ternak unggul bernilai jual tinggi.
Untuk produksi peternakan hanya populasi domba dan ayam buras yang melampaui target sedangkan sapi, kerbau, kambing, ayam
pedaging dan itik tidak mencapai target seperti yang telah ditetapkan walaupun jika dibandingkan dengan Tahun 2014 rata-rata komoditas
tersebut mengalami peningkatan. Demikian halnya produksi daging hanya kerbau dan domba yang melebihi target diatas 100 sedangkan
yang lainnya dibawah target, artinya kesanggupan konsumen dengan tingkat pendapatannya serta tingginya harga pasar daging baik sapi
maupun unggas sangat dirasakan oleh masyarakat. Mudah - mudahan di tahun mendatang harga kebutuhan pokok seperti daging sapi dan
unggas dapat dijangkau oleh masyarakat sehingga para peternak dapat mengembangkan usaha ternak dengan lebih baik lagi.
Produksi Peternakan Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2014
– 2015
No Jenis produksi peternakan
produksi tahun 2014 Produksi Tahun 2015
1. Produksi peternakan:
- Sapi
65.548 ekorthn 62.836 ekor
- Kerbau
528 ekorthn 652 ekor
- Kambing
23.270 ekorthn 20.889 ekor
- Domba
10.399 ekorthn 6.815 ekor
- Ayam Buras
172.450 ekorthn 152.401 ekor
- Ayam Ras Pedaging
141.754 ekorthn 76.700 ekor
- Itik 32.003 ekorthn
26.753 ekor 2.
Produksi daging: -
Sapi 670.503 tonthn
625.335 tonthn -
Kerbau 250 tonthn
562.5tonthn -
Kambing 41.943 tonthn
32.337.5 tonthn -
Domba 1.654 tonthn
1.075 tonthn -
Ayam Buras 69.987 tonthn
67.225 tonthn - Ayam ras pedaging
706.875 tonthn 808.512.7 tonthn
- Itik 29.443 tonthn
19.073 tonthn - Telur ayam
4.789.292 butir 1.413.024 butir
- Telur itik 596.358 butir
butir Data : Dinas Pertanian dan Peternakan 2015
RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017
II - 200
Pertambahan populasi sapi Tahun 2015 dari target 1.000 ekor menjadi realisasi 2.712 ekor dikarenakan adanya pengadaan sapi
sebanyak 55 ekor Tahun 2015 dan jumlah kelahiran ternak baik dari hasil kawin alam INKA maupun program kawin suntik inseminasi
buatan IB. Hal ini menandakan bahwa masyarakat peternak sudah mulai termotivasi dengan program IB yang menghasilkan ternak
unggulan yang bernilai jual tinggi terlebih dengan adanya kegiatan expo ternak tingkat kabupaten dan provinsi yang mempertandingkan
ternak hasil IB terbaik.
5.
Meningkatnya Produksi Perkebunan Rakyat
Kabupaten Aceh Tamiang memiliki luas areal perkebunan ± 101.886,8 Ha yang terdiri dari perkebunan rakyat dan perkebunan
besar, potensi yang dimiliki ini didukung oleh iklim dan letak geografis daerah yang sangat cocok untuk pengembangan usaha budidaya
perkebunan agroklimat
sehingga sangat
diharapkan sektor
perkebunan memberikan banyak keuntungan bagi perekonomian
daerah dan mampu menambah Pendapatan Asli Daerah PAD.
Kontribusi Sub Sektor Perkebunan Terhadap PDRB hasil bagi antara PDRB sub sektor perkebunan dan PDRB seluruh sektor Bidang
perkebunan.target realisasi. a. Peningkatan produksi perkebunan rakyat Tahun 2015 menunjukkan
peningkatan yang signifikan, produksi perkebunan kelapa sawit meningkat sebesar 332.09 atau sebesar 199.702,80 Tonthn dari
target sebesar 60.136 tonthn. b. Peningkatan produksi karet mencapai 364 atau 12.229,50 tonthn
dari target 3.359,50 tonthn c. Produksi kakao Tahun 2015 mengalami penurunan produksi dari
target 161 tonthn hanya sebesar 32 tonthn atau 19.88. Peningkatan pencapaian target kinerja bukan disebabkan oleh
penambahan luas kebun rakyat, karena program dan kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Aceh
Tamiang tidak menambah luas areal kebun rakyat, akan tetapi lebih meningkatkan produksi kebun rakyat.
Luas Areal dan Produksi komoditi perkebunan dalam wilayah Kabupaten Aceh Tamiang selama Tahun 2015 adalah sebagai berikut :
RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017
II - 201
Luas Areal dan Produksi Komoditi Perkebunan Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2015
JUMLAH PRODUKSI
TBM TM
TR 1 KARET
5,022 13,439
2,621 21,082
12,229.50 910
2 KELAPA SAWIT 3,574
16236 994
20,804 199,702.80
12,300 3 KELAPA DALAM
83 472
31 586
259.6 550
4 NILAM 0.5
0.5 -
1 70
5 PINANG 148
636 59
843 400.7
630 6 KAPUK
3 2
5 0.1
30 7 KAKAO
489 1066
215 1,770
32.0 30
8 KEMIRI -
- -
- -
- 9 KOPI
19 5
2 26
150 300
10 SAGU 24
19 3
46 11
580 11 AREN
22 26
3 51
12.4 266
NO KOMODITI
LUAS AREAL RATA-RATA
PRODUKTIVITAS
Data : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Aceh Tamiang 2015
Bebarapa kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan pendapatan petani perkebunan antara lain:
a. Pengadaan Fungisida :Kegiatan ini meliputi pengadaan fungisida untuk memberantas jamur akar putih pada tanaman karet seluas
200 Hektar di Kecamatan Bandar Pusaka, Tamiang Hulu, Kejuruan Muda dan Karang Baru.
b. Pengadaan Herbisida Karet dan Kelapa Sawit :Pengadaan Herbisida dimanfaatkan untuk membasmi tumbuhan penggangu
Gulma dan Hama sedangkan tanaman utama tidak terganggu. c. Pengadaan Bibit Karet dan kelapa sawit Okulasi Siap Salur
:Kegiatan ini meliputi pengadaan bibit karet di Kecamatan Kejuruan Muda, Rantau, Manyak Payed dan Seruway.
d. Pengadaan Pupuk Karet dan Kelapa Sawit : Kegiatan ini meliputi pengadaan pupuk untuk meningkatkan pendapatan petani dan
meningkatnya produksi tanaman yang di pupuk. e. Pembuatan Jalan Produksi : Kegiatan ini dilaksanakan di Kampung
Sunting Kec. Bandar Pusaka, Kampung Wono Sari Kec. Tamiang Hulu sepanjang4 Km. Kampung Seumadam Kecamatan Kejuruan
Muda sepanjang 1,50 Km Kampung Bandung Kecamatan Manyak Payed yang jumlah keseluruhannya adalah 600 M. Kegiatan ini
bertujuan untuk memudahkan petani mengakut hasil produksi kebun yang sebelumnya sudah ada jalan akan tetapi belum bisa
RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017
II - 202
dilewati oleh kendaraan roda empat jenis truk yang akan membawa hasil panen petani.
f. Pelatihan penggunaan pupuk yang benar bagi petani.
Sasaran 8 Meningkatnya Mutu Pendidikan
Analisis Pencapaian Sasaran 8 Pengukuran Kinerja
Target Realisasi
Capaian
Meningkatnya APM, APK, APS SDMI, SMPMTs :
- APM SDMI
- 77.15
- 77.15
- 100
- 90
- APM SMPMTs
- 61.73
- 61.73
- 100
- 80
- APK SDMI
- 93.92
- 93.92
- 100
- 100
- APK SMPMTs
- 85.81
- 85.81
- 100
- 95
- APS SDMI
- 95.00
- 95.00
- 100
- 95
- APS SMPMTs
- 93.00
- 93.00
- 100
- 93
Menurunnya Angka Putus Sekolah APtS:
- APtS SDMI
- 0.06
- 0.06
- 100
- 0,00
- APts SMPMTs
- 0.22
- 0.22
- 100
- 0,00
Meningkatnya APM, APS, APK :
- -
APM SMASMKMA -
44.66 -
44.66 -
100 -
75 -
APK SMASMKMA -
68.87 -
68.87 -
100 -
86,18 -
APS SMASMKMA -
80.00 -
80.00 -
100 -
80 Meningkatnya Angka
Kelulusan : -
AL SDMI -
96.7 -
96.7 -
100 -
100 -
AL SMPMTs -
96.63 -
96.63 -
100 -
99,99 -
AL SMASMKMA -
95.69 -
95.69 -
100 -
99,99 1.
NO Indikator Kinerja
Capaian 2014
2015 Kondisi akhir
RPJMK 2017
2.
3. 4.
Sasaran strategis 8 delapan terdiri dari 4 empat indikator dengan nilai capaian rata-rata sasaran sebesar 92,50 dengan kategori
sangat berhasil Sasaran ini sejalan dengan misi “mengembangkan kualitas sumber daya manusia yang sehat, cerdas, profesional, humanis dan
beretika”. Indikator ini sebagian besar dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tamiang.
1. Meningkatnya APM, APK, APS SDMI, SMPMTs 1.1. Meningkatnya Angka Partisipasi Murni APM
Angka partisipasi murni adalah perbandingan penduduk usia antara 7 hingga 18 tahun yang terdaftar sekolah pada
tingkat pendidikan SDSLTPSLTA dibagi dengan jumlah penduduk berusia 7 hingga 18 tahun. Angka Partisipasi Murni
APM adalah persentase siswa dengan usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikannya dari jumlah penduduk di usia
yang sama. APM di suatu jenjang pendidikan didapat dengan
RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017
II - 203
membagi jumlah siswa atau penduduk usia sekolah yang sedang bersekolah dengan jumlah penduduk kelompok usia yang
berkaitan dengan
jenjang sekolah
tersebut.Meningkatnya AngkaPartisipasiMurni APM dapat dilihat pada tabel berikut ini
:
Angka Partisipasi Murni APM Tahun20142015
Data : Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tamiang 2015
1.2. Angka Partisipasi Kasar APK