Dokumen Non Perizinan terdiri dari :

RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 II - 231

3.2. Dokumen Non Perizinan terdiri dari :

a. Tanda Daftar Perusahaan TDP; : 270 dok b. Tanda Daftar Gudang TDG; : 8 dok c. Tanda Daftar Industri; : 5 dok d. Surat Keterangan Penyimpanan Barang : 0 dok

5. Meningkatnya Cakupan

Penerbitan Dokumen Kependudukan Adapun indikator yang ke empat yaitu meningkatnya cakupan penertiban dokumen kependudukan, cakupan pertama penerbitan e- KTP pada Tahun 2015 sedikit menurun dibandingkan Tahun 2014. a. Cakupan penerbitan kartu tanda penduduk Cakupan pertama penerbitan e- KTP pada Tahun 2015 sedikit menurun dibandingkan Tahun 2014. Menurunnya capaian ini dapat disebabkan oleh beberapa hal antara lain karena sebagian penerbitan KTP-el masih dilaksanakan di Kementerian Dalam Negeri sehingga capaian yang diperoleh tidak dapat diperkirakan sesuai target. Permasalahan pada jaringan dan kondisi peralatan perekaman yang tidak dapat difungsikan juga menjadi kendala dalam penerbitan e-KTP karena data penduduk yang sudah merekam e-KTP tidak langsung terkirim ke server pusat sehingga pencetakan menjadi terhambat. Jumlah penduduk Kabupaten Aceh Tamiang sebanyak 304.503 jiwa. Penduduk adalah Warga Negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia UU No. 24 Tahun 2013. Jumlah penduduk ini adalah jumlah penduduk yang tersebar di 12 dua belas kecamatan dalam Kabupaten Aceh Tamiang. Jumlah penduduk wajib KTP di Kabupaten Aceh Tamiang sebanyak 204.830 jiwa. Penduduk wajib KTP adalah penduduk yang telah berusia 17 tahun keatas atau telah menikah yang diwajibkan untuk memiliki Kartu Identitas Kartu Tanda Penduduk. b. Cakupan penerbitan kartu keluarga Cakupan kedua yaitu cakupan penerbitan KK yang meningkat di Tahun 2015 dibandingkan Tahun 2014 dengan jumlah target yang sama. Cakupan penerbitan akta kelahiran yang menurun di Tahun 2015. Tingginya capaian yang diperoleh pada Tahun 2014 RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 II - 232 dikarenakan kecilnya angka yang ditargetkan pada perencanaan jangka menengah Renstra sehingga memperoleh capaian hingga 233,63. Setelah mengevaluasi capaian ini maka pada revisi Renstra dinas ditetapkan peningkatan target untuk Tahun 2015 dan memperoleh capaian sebesar 101,01. Jumlah kepala keluarga di Kabupaten Aceh Tamiang sebanyak 82.254 kepala keluarga.Keluarga merupakan unit masyarakat terkecil dalam kehidupan. Data keluarga menjadi penting untuk menyusun berbagai program pembangunan seperti peningkatan ekonomi, penghasilan dan penanganan kemiskinan. Kepala keluarga harus berusia 17 tahun ke atas atau telah menikah. c. Cakupan penerbitan kutipan akta kelahiran Cakupan penerbitan akta kelahiran memiliki angka capaian paling tinggi yaitu 101,01. Akta kelahiran yang dimaksudkan disini adalah khusus bagi penduduk yang lahir di Tahun 2015 bayi 0-1 tahun. Tingginya persentase penerbitan akta kelahiran untuk bayi ini mengartikan bahwa sudah semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya memiliki akta kelahiran dengan segera membuat akta kelahiran untuk bayi yang baru lahir Jumlah kelahiran di Kabupaten Aceh Tamiang sebanyak 3.846 jiwa. Kelahiran adalah hasil reproduksi yang nyata dari seorang atau sekelompok wanita, yang dicerminkan dalam jumlah bayi yang dilahirkan. d. Cakupan penerbitan akta kematian yang juga menurun pada Tahun 2015. Hal ini disebabkan karena sangat minimnya penduduk yang membuat akta kematian sedangkan target yang ditetapkan harus mengacu kepada Standar Pelayanan Minimal. Realisasi yang dicapai setiap tahunnya hanya meningkat dengan persentase yang sangat kecil sedangkan angka target yang ditetapkan meningkat tajam setiap tahunnya sehingga capaian yang diperoleh tidak menunjukkan peningkatan. Dalam hal ini dinas harus melakukan sosialisasi kepada aparatur desa dan masyarakat untuk melaporkan setiap peristiwa kematian dan sekaligus membuat akta kematiannya. RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 II - 233 Jumlah kematian di Kabupaten Aceh Tamiang sebanyak 380 jiwa diambil dari data pemohon yang melaporkan kematian. Kematian menurut WHO adalah suatu peristiwa menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen yang biasa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup. Data Kependudukan Kabupaten Aceh Tamiang Tahun2015 Gambar : 3.10 Beberapa hambatan dan kendala yang dihadapi dalam melaksanakan indikator diatas antara lain : a. Keterbatasan jumlah dan kualitas sumber daya aparatur yang ada b. Keterbatasan anggaran dan keterlambatan pengesahan anggaran juga menjadi kendala dalam pelaksanaan kegiatan RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 II - 234 Sasaran 13 Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Data Dan Informasi Yang Dapat Diakses Analisis Pencapaian Sasaran 13 Pengukuran Kinerja NO Indikator Kinerja Capaian 2014 2015 Kondisi akhir RPJMK 2017 Target Realisasi Capaian 1 Persentase Penghematan Hasil Pengadaan BarangJasa 50 10 3.42 34.2 12,73 2 Jumlah Paket Pengadaan BarangJasa yang dikelola oleh ULP 98,8 300 paket 279 93 450 paket 3 Meningkatnya Sinkronisasi Perencanaan Program Pembangunan RPJM dan RKPD 66,7 92.5 66,18 71,55 97 Sasaran strategis 13 tiga belas terdiri dari 3 tiga indikator kinerja berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian sebesar 65,83dengan kategori Cukup baik, secara rinci penilaian indikator adalah sebagai berikut : 1. Persentase terlaksanannya penghematan terhadap Layanan Pengadaan Barang Jasa Pada indikator Persentase terlaksanannya penghematan terhadap Layanan Pengadaan Barang Jasa Secara Elekrtonik LPSE yang ditargetkan 10 dan nilai capaian 3,42 berarti terealisasi sebesar 25. Yang mana LPSE merupakan suatu unit yang melayani proses pengadaan barangjasa yang dilaksanakan melalui Sistem Pengadaan Secara Elektronik SPSE. LPSE juga merupakan perpanjangan tangan dari LKPP untuk membantu dalam pengelolaan Aplikasi Sistem Rencana Umum Pengadaan SiRUP. Total lelang e-procurement pada Tahun RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 II - 235 2015 sampai dengan tanggal 11 Desember 2015 sebanyak 279 paket dan seluruhnya sudah selesai proses lelang. Total paket pengadaan yang diumumkan lewat portal LPSEpada Lelang non e-procurement tidak ada. Pengadaan Kendaraan Operasional dalmas secara elektronik melalui katalog elektronik gagal dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah dikarenakan penyedia tidak menyanggupi waktu pelaksanaan pekerjaan karoserinya. Dan ada juga 2 dua SKPK yang belum mengumumkan RUP pada portal SiRUP, yang mana pengumuman RUP pda portal SiRUP merupakan salah satu point pada Rencana Aksi Daerah Pencegahan Pemberantasan Korupsi RAD-PPK. Salah satu strategi dalam mewujudkan pencapaian sasaran meningkatkan pelaksanaan tugas kantor, telah diupayakan dengan mengoptimalkan penyediaan Jasa Pendukung Pelaksanaan Tata Usaha Kantor dan pengadaan terhadap barang kebutuhan LPSE Kabupaten Aceh Tamiang. 2. Jumlah Paket Pengadaan BarangJasa yang dikelola oleh ULP Pencapaian indikator persentase untuk Jumlah Paket pengadaan barangjasa yang dikelola oleh ULP ditargetkan pelaksanaan paket kegiatan sebanyak 300 paket dan terealisai hanya 279 paket yang terdiri dari : - Dinas Pekerjaan Umum : 153 Paket - Dinas Pendidikan :45 Paket - Dinas Pertanian dan Peternakan :22 Paket - Dinas Kelautan dan Perikanan : 16 Paket - Dinas Kesehatan : 10 Paket - Dinas Pertambangan dan Energi : 7 Paket - Dinas perhubungan Komunikasi dan Informatika :4 Paket - RSUD :4 Paket - BPBD :4 Paket - Sekretariat Daerah :2 Paket - Dinas Disbudparpora :2 Paket - BAPEL :1 Paket - BAPPEDA :1 Paket - Dinas Syariat Islam :1 Paket - Disperindagkop :1 Paket - Kantor P2KS :1 Paket - Dinas Sosial :1 Paket RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 II - 236 - BLHK :1 Paket - DPPKA :1 Paket - Kantor Camat Kota Kuala Simpang :1 Paket - Kantor Camat Kejuruan Muda :1 Paket 3. Meningkatnya Sinkronisasi Perencanaan Program Pembangunan RPJM dan RKPD Berdasarkan evaluasi terhadap Meningkatnya pelaksanaan perencanaan pembangunan yang terintegrasi dan suistainable.Faktor pendorong keberhasilan, hambatan, dan strategi pemecahan sasaran ini adalah : Telah dilakukan verifikasi terhadap rancangan RKPD sehingga dapat segera menindaklanjuti hasil catatan verifikasi dan Peraturan Bupati tentang RKPD akan tetapi capaiannya hanya sebesar 66.18, dikarenakan banyaknya jumlah program di RKPD tidak sesuai dengan program yang ada di RPJM. Program yang ada di RKPD berjumlah 135 program dari 204 program yang ada di RPJM. Hal ini disebabkan SKPK menginput program kegiatan tidak sesuai dengan Permendagri No. 13 Tahun 2006. Untuk Qanun Revisi RPJMD Kabupaten Aceh Tamiang belum juga dapat diqanunkan karena saat ini masih dalam tahap proses finalisasi revisi RPJMD. Ada beberapa hal yang belum dibahas oleh pihak Legislatif. Adapun hambatan dalam Perencanaan Program PembangunanRPJM dan RKPD 1. Banyaknya program di RKPD yang tidak sesuai dengan program yang ada di RPJM. Program yang ada di RPJM berjumlah 135 program dari 204 program yang ada di RPJM. Hal ini disebabkan banyak program yang ada di RPJM tidak dapat dilaksanakan oleh SKPK, dan ada beberapa program yang tidak sesuai dengan program RPJM 2. Ada kecendrungan dokumen RPJM dan RESNTRA SKPK seringkali tidak dijadikan acuan yang serius didalam menyusun RKPDRENJA SKPK. Kondisi ini muncul salah satunya disebabkan oleh kualitas tenaga perencana di SKPK yang terbatas kualitas dan kuantitasnya 3. Kualitas RPJP, RPJM daerah dan RENSTRA SKPK sering kali belum optimal dikarenakan beberapa kelemahan yang ditemui dalam penyusunan rencana tersebut seperti indikator capaian yang sering kali tidak terukur dengan jelas. RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 II - 237 Keberhasilan RENJA SKPK berpedoman pada RENSTRA dan mengacu pada rancangan awal RKPD Strategis Pemecahan : 1. Dengan adanya Revisi RPJM Kabupaten Aceh Tamiang ini, diharapkan seluruh SKPK untuk lebih dapat melihat arah program yang ingin dicapai sesuai dengan Visi,Misi Bupati Terpilih. 2. SKPK diharapkan lebih dapat melihat program kegiatan sesuai dengan pedoman dan peraturan PERMENDAGRI No. 13 Tahun 2006 Sasaran 14 Meningkatnya Produktifitas Pemuda Analisis pencapaian sasaran 14 pengukuran kinerja No Indikator Kinerja Capaian 2014 2015 Kondisi Akhir RPJMK 2017 Target Realisasi Capaian 1 Meningkatnya jumlah organisasi kepemudaan aktif 27 Unit 27 Unit 100 27 unit Sasaran strategis 14 empat belas terdiri dari 1 satu indikator kinerja berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian sebesar 92,50dengan kategori sangat berhasil, secara rinci penilaian indikator adalah sebagai berikut : Indikator kinerja meningkatnya jumlah organisasi kepemudaan aktif adapun program dan kegiatan yang dilakukan untuk mencapai indikator kinerja tersebut adalah program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan dengan kegiatan sebagai berikut : - Operasional kesekretariatan KNPI - Seleksi dan pelatihan PASKIBRAKA - Pembinaan KEMPRATA - Fasilitasi Organisasi PRAMUKA - Pembinaan Organisasi Kepemudaan - Fasilitasi Pekan Temu Wicara Organisasi Pemuda - Pengadaan Tenda Pramuka - Pembuatan DED Bumi Perkemahan RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 II - 238 Dengan anggaran sebesar Rp. 1,315,533,400,- satu milyar tiga ratus lima belas juta lima ratus tiga puluh tiga ribu empat ratus rupiah dengan realisasi sebesar Rp. 1,279,112,881 satu milyar dua ratus tujuh puluh Sembilan Juta seratus dua belas ribu delapan ratus delapan puluh satu rupiah. Pagu dan realisasi anggaran yang relatif tinggi bagi Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan menunjukkan perhatian yang cukup serius dari Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga dalam menyikapi pentingnya peran generasi muda dalam pembangunan dan berharap agar para pemuda dapat mengambil peran penting dalam mengisi pembangunan di Kabupaten Aceh Tamiang seperti juga yang diinginkan oleh Kepala Daerah terpilih. Sasaran 15 Meningkatnya Kualitas Hidup Dan Kemandirian Perempuan Analisis Pencapaian Sasaran 15 Pengukuran Kinerja No Indikator Kinerja Capaian 2014 2015 Kondisi Akhir RPJMK 2017 Target Realisasi Capaian 1 Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan layanan bantuan hukum 75 80 79 99 80 Sasaran strategis 15 lima belas terdiri dari 1 satu indikator kinerja berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian sebesar 92,50dengan kategori sangat berhasil, secara rinci penilaian indikator adalah sebagai berikut : Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa untuk sasaran strategis Meningkatnya Kualitas Hidup dan Efektifitas Perlidungan bagi Perempuan dan Anak, terjadi peningkatan capaian sebesar 5, walaupun anggaran yang ada pada Tahun 2015 tidak mendukung kegiatan sepenuhnya karena anggaran yang diberikan berasal dari Dana MIGAS yang secara pertanggung jawaban dikelola oleh BP3A Provinsi Aceh. RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 II - 239 Sasaran 16 Menurunnya Angka Pelanggaran Hukum Di Masyarakat Analisis Pencapaian Sasaran 16 Pengukuran Kinerja No Indikator Kinerja Capaian 2014 2015 Kondisi akhir RPJMK 2017 Target Realisasi Capaian 1 Berkurangnya jumlah aliran kepercayaan yang menyimpang 4 aliran 4 aliran 4 aliran 100 2 Berkurangnya jumlah kasus penyalahgunaan dan peredaran narkoba 64 kasus 60 kasus 60 kasus 100 3 Meningkatnya jumlah kampung sadar hukum 100 12 kampun g 12 kampun g 100 Sasaran strategis 16 enam belas terdiri dari 3 tiga indikator kinerja berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian sebesar 92,50dengan kategori sangat berhasil secara rinci penilaian indikator adalah sebagai berikut : 1. Berkurangnya jumlah aliran kepercayaan yang menyimpang. Capaian strategis dari sasaran ini mengalami kenaikan sebesar 5,99 jika dilihat dari persentase capaian Tahun 2015 yaitu sekitar 100. Untuk mengetahui alasan terjadinya kenaikan pada sasaran ini disebabkan oleh beberapa hal : a. Kurang adanya sarana pendukung personil dalam melakukan operasional forum kewaspadaan dini masyarakat; b. Meningkat Kinerja Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat. c. Masih kurangnya personil pengawasan terhadap Aliran kepercayaan masyarakat yang menyimpang dalam Kab. Aceh Tamiang, khususnya di daerah pedalaman. RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 II - 240 d. Kurangnya koordinasi antar instansi terkait, sehingga pelaksanaan kegiatan menjadi kurang lancar. Kedepan Badan Kesbang Pol akan merangkul semua elemen dimasyarakat khususnya yang ada di daerah terpencil. e. Tahun 2015 Penyimpangan Aliran Kepercayaan terjadi di 3 Wilayah Kecamatan yaitu : - LDII Lembaga Dakwah Islam Islamiyah di. Kec. Tamiang Hulu. - Aliran Salafi di Kec. Karang Baru. - Pengkeramatan Pohon besar Blang Ijo di Kec. Rantau. f. Para pengikut dan anggota Aliran sudah diberikan penyuluhan oleh kalangan Ulama bahwa aliran yg selama ini diikuti adalah Sesat. Dan harus ditinggalkan. 2. Berkurangnya jumlah kasus penyalahgunaan dan peredaran narkoba data kurang. Kemudian pada indikator ini mengalami kenaikan sebesar 8,4 jika dilihat dari persentase capaian Tahun 2015 yaitu sekitar 100. Kendala yang dihadapi pada pelaksanaan kegiatan ini antara lain : 1. Koordinasi sosialisasi peran masyarakat terhadap penurunan pelanggaran Hukum penyakit masyarakat PEKAT 2. Masih kurangnya pemberian dan penyuluhan dan penerangan kepada para siswapelajar pendidikan menengah yang rentan dan beresiko tinggi dari penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba. Untuk alasan itu Badan Kesbang Pol dan Linmas Kab. Aceh Tamiang melaksanakan penyuluhan terhadap para pelajar SMPSMA di 12 Kecamatan dalam Wilayah Kab. Aceh Tamiang. 3. Belum terbentuknya Badan Narkotika Kabupaten. 4. Membentuk dan meningkatkan ketrampilan kader Anti Narkoba di kalangan siswapelajar pendidikan menengah yang lingkungannya rentan dan beresiko tinggi dari penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba. 5. Melakukan tes Narkoba dimulai dari pendidikan menengah dan memberikan pelayanan rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial. 6. Kegiatan tersebut dilaksanakan untuk pemberantasan Narkoba dalam Wilayah Kab. Aceh Tamiang. 7. Tahun 2014 64 kasus Sabu, Ganja tersangka 98 Orang RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 II - 241 8. Tahun 2015 60 kasus tersangka 95 Orang 3. Meningkatnya jumlah kampung sadar hukum Indikator meningkatnya jumlah kampung sadar hukum, dalam Kabupaten Aceh Tamiang secara berkesinambungan sampai dengan Tahun 2015. Dengan jumlah keseluruhan kampung yang telah dibina sebanyak 30 tiga puluh kampung. Adapun kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan yaitu untuk Meningkatkan kesadaran hukum bagi masyarakat dalam Kabupaten Aceh Tamiang. Adapun kendala yang harus dihadapi saat pelaksanaan kegiatan adalah letak kampung yang jauh dari pusat pemerintahan sehingga dalam perjalanan memakan waktu yang lama. Untuk Tahun 2015, Bagian Hukum telah melakukan Penyuluhan Hukum di 12 dua belas kampung sehingga mencapai target yaitu 12 kampung dengan capaian 100. Kampung- kampung yang mendapat pembinaan yaitu: 1. Kampung Kuala Genting Kecamatan Bendahara 2. Kampung Tangsi Lama Kecamatan Seruway 3. Kampung Sekerak Kanan Kecamatan Sekerak 4. Kampung Mesjid Kecamatan Manyak Payed 5. Kampung Tebing Tinggi Kecamatan Tenggulun 6. Kampung Bandar Khalifah Kecamatan Tamiang Hulu 7. Kampung Purwodadi Kecamatan Kejuruan Muda 8. Kampung Suka Mulia Upah Kecamatan Banda Mulia 9. Kampung Jamur Jelatang Kecamatan Rantau 10. Kampung Paya Meta Kecamatan Karang Baru 11. Kampung Serba Kecamatan Bandar Pusaka 12. Kampung Kota Lintang Kecamatan Kota Kuala Simpang RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 II - 242 Sasaran 17 Lestarinya Kegiatan Sosial Kemasyarakatan, Olahraga, Budaya Daerah Sesuai Kearifan Local Analisis Pencapaian Sasaran 17 Pengukuran Kinerja No Indikator Kinerja Capaian 2014 2015 Kondisi Akhir RPJMK 2017 Target Realisasi Capaian 1 Meningkatnya Jumlah Prestasi Cabang Olahraga Tingkat Nasional dan Daerah 14 medali 14 medali 14 medali 100 38 medali 2 Meningkatnya Jumlah Obyek Wisata yang dikembangkan 1 objek Wisata 2 objek wisata 1 objek wisata 50 4 objek wisata Sasaran strategis 17 tujuh belas terdiri dari 2 dua indikator kinerja berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian sebesar 60,00dengan kategori cukup berhasil, secara rinci penilaian indikator adalah sebagai berikut : 1. Meningkatnya Jumlah Prestasi Cabang Olahraga Tingkat Nasional dan Daerah Meningkatnya prestasi olahraga tingkat nasional dan daerah. Indikator ini diukur melalui perolehan medali dalam ajang kompetisi olahraga tingkat nasional dan daerah. Adapun yang menjadi acuan perolehan medali adalah kegiatan Pekan Olahraga Pelajar Daerah tingkat Provinsi Aceh yang berlangsung 2 dua tahun sekali. Untuk tahun 2015, Pekan Olahraga Pelajar Daerah tingkat Provinsi Aceh tidak berlangsung sehingga data perolehan medali diambil dari perolehan medali Pekan Olahraga Pelajar Daerah POPDA Provinsi Aceh ke XIII di Lhokseumawe tahun 2014 yang lalu. Upaya pencapaian indikator meningkatnya jumlah kegiatan pembinaan dan pemasyarakatan olahraga dilaksanakan melalui program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga dengan kegiatan- RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 II - 243 kegiatan yang bersifat penyelenggaraan kompetisi olahraga seperti turnamen-turnamen olahraga dan Bupati Cup. Beberapa event Kabupaten yang dilakukan pada tahun ini antara lain : a. Keikutsertaan LIGA NUSANTARA, tidak dapat dilaksanakan akibat batalnya diselenggarakan kompetisi Liga Nusantara karena dibekukannya organisasi PSSI oleh Pemerintah Pusat; b. Keikutsertaan K LIGA, tidak dapat dilaksanakan akibat dari dibekukannya organisasi PSSI oleh Pemerintah Pusat; c. Senam Massal, tidak dapat dilaksanakan akibat kurangnya koordinasi bidang terkait dalam menyikapi kegiatan senam massal tersebut. 2. Meningkatnya Jumlah Obyek Wisata yang dikembangkan Kondisi geografis Kabupaten Aceh Tamiang terdiri dari 12 Kecamatan dengan morfologi datar, landai sampai berombak dan berbukit meliputi wilayah kecamatan Tenggulun, Tamiang Hulu dan Bandar Pusaka sehingga Kabupaten Aceh Tamiang memiliki sejumlah objek wisata alam yang masih asri dan belum banyak diketahui oleh publik, hal ini dikarenakan lokasi yang jauh di pedalaman serta belum didukung oleh sarana dan prasarana jalan yang memadai. Untuk memantapkan struktur ekonomi daerah berbasis potensi lokal, maka dipandang perlu untuk menggiatkan Pariwisata di Kabupaten Aceh Tamiang. Hal ini akan sejalan dengan Program Prioritas Pemerintah Pusat yang sangat menaruh perhatian yang tinggi terhadap pembangunan sektor Pariwisata sehingga pembangunan sektor pariwisata langsung mendapat pengawasan dari Presiden Republik Indonesia. Objek Wisata Yang Ada Di Kabupaten Aceh Tamiang No Nama Obyek Lokasi Jarak Dari Ibu Kota Luas Area 1 2 3 4 5 1 Pantai Kuala Ketapang Bandar Khalifah Kec. Bendahara ± 25 km ± 10 Ha 2 Air Terjun Sangka Pane Desa Pengidam Kec. Banda Pusaka ±35 km ±15 Ha RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 II - 244 3 Pemandian Kuala Parit Kaloy Kec. Tamiang Hulu ± 30 km ± 10 Ha 4 Pemandian Gunung Pandan Ds Selamat Kec. Tenggulun ± 35 km ± 15Ha 5 Pantai Kupang Ds Lubuk Damar ± 20 km ± 25Ha 6 Air Terjun Tujuh Tingkat Ds Selamat Kec. Tenggulun ± 35 km ± 15Ha 7 Goa Pintu Koari Ds Selamat Kec. Tenggulun ± 35 km ± 10Ha 8 Pemandian Mata Air Panas Ds Selamat Kec. Tenggulun ± 35 km ± 10Ha 9 Pemandian DAM Ds Selamat Kec. Tenggulun ± 35 km ± 10Ha 10 Air terjun Tam sar Ds. Bengkelang Kec. Bandar Pusaka ± 30km ± 15Ha 11 Jati Kasih Sumber Air Panas Ds Selamat Kec. Tenggulun ± 35 km ± 15Ha 12 Wisata Pancing Ds Tj Keramat Kec. Banda Mulia ± 25km ± 15Ha 13 Pantai Pusung Cium Ds Dusn Kapal ± 35km ± 13Ha Data : Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Aceh Tamiang 2015 Ada beberapa objek wisata yang akan dikembangkan dan masuk sebagai objek wisata andalan antara lain : Objek Wisata Andalan Di Kabupaten Aceh Tamiang No Nama Objek Jumlah Pengunjung Lokasi Status Tanah Pemilik 1 Pantai Kuala Ketapang 2000 Orang Banda Khalifah Kec. Bendahara Milik Negara Pemkab Aceh Tamiang 2 Pemandian Kuala Parit 1500 Orang Kaloy Kec. Tamiang Hulu Milik Negara Pemkab Aceh Tamiang RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 II - 245 3 Pemandian Gunung pandan 2000 Orang Desa selamat Kec Tenggulun Milik Negara Pemkab Aceh Tamiang 4 Wisata pancing 1500 Orang Desa Tanjung Keramat Kec. Banda Mulia MilikNegara Pemkab Aceh Tamiang Data : Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Aceh Tamiang 2015 Mengingat besarnya potensi periwisata yang besar di Kabupaten Aceh Tamiang jika dikembangkan dengan baik dapat menjadi sumber penyumbang peningkatan Pendapatan Asli Daerah. Ada beberapa hal perbaikan yang harus segera di benahi yaitu: a. Sarana dan prasarana jalan yang baik menuju lokasi wisata b. Sarana tranportasi darat yang mudah dan murah untuk menuju lokasi c. Sarana dan prasarana pendukung MCK dan penginapan d. Peran aktif dari Pemerintah Daerah dalam penggelolaan ojek wisata tersebut. Dibutuhkan kerja sama yang baik dengan berbagai pihak dan instansi terkait untuk melakukan pengembangannya. Sampai saat ini Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga tidak dapat berbuat banyak selain mencoba beberapa kali menggunakan anggarannya yang minim untuk kepentingan pengembangan keempat objek wisata tersebut. RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 II - 246 Sasaran 18 Meningkatnya Kualitas Beragama dan Ukhuwah Islamiah Analisis Pencapaian Sasaran 18 Pengukuran Kinerja No Indikator Kinerja Capaian 2014 2015 Kondisi Akhir RPJMK 2017 Target Realisasi Capaian 1 Penurunan jumlah pelanggar qanun syariat islam 80 300 orang 296 Orang 98,67 20 2 Jumlah dana Zakat dan Infaq yang disalurkan Rp. 2.223.224.371 Rp. 3.671.641,138 Rp. 3.294.045,504 89.72 100 3 Meningkatkan jumlah penerima dana ZIS 2.072 orang 3,232 Orang 3637 Orang 112.53 5000 org Sasaran strategis 18 delapan belas terdiri dari 3 Tiga indikator kinerja berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian sebesar 92,5dengan kategori sangat baik, secara rinci nilai capaian indikator pada sasaran 18 delapan belas adalah sebagai berikut : 1. Penurunan Jumlah Pelanggar Qanun Syariat Islam Indikator selanjutnya penurunan jumlah pelanggar qanun syariat islam seperti Pelaksanaan eksekusi uqubat cambuk merupakan keistimewaan aceh Undang-Undang di Provinsi Aceh tentang Syariat Islam yang harus kita patuhi, dan tidak ada niat sedikitpun ingin mempermalukan para pihak terhukum. Eksekusi uqubat cambuk Tahun 2015 dilaksanakan sebanyak 5 lima kali tempat pelaksanaan diantaranya : RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 II - 247 1. Halaman Istana Karang Baru : 7 orang terdakwa dieksekusi 2. Halaman Kantor Kejaksaan Negeri Kuala Simpang : 2 orang terdakwa dieksekusi 3. Halaman Mesjid Syuhada Kampung Bundar Kecamatan Karang Baru : 8 orang terdakwa dieksekusi 4. Halaman Mesjid Syuhada Kampung Bundar Kecamatan Karang Baru : 10 orang terdakwa dieksekusi 5. Gedung Islamic Centre Aceh Tamiang : 2 orang terdakwa dieksekusi Keseluruhan jumlah terdakwa yang melanggar Qanun No. 13 Tahun 2003 tentang maisir perjudian kemudian dieksekusi pada Tahun 2015 berjumlah 29 orang, masing-masing para terhukum sudah menjalani hukuman di lembaga pemasyarakatan LP Kuala Simpang. Setelah menjalani eksekusi para terdakwa dinyatakan bebas dari masa tahanan di lembaga pemayarakatan. Unsur-unsur yang terlibat dalam pelaksanaan eksekusi uqubat cambuk adalah Kejaksaan N egeri Kualasimpang, Mahkamah Syar’iah, Dinas Syariat Islam, Wilayatul Hisbah. Polres Aceh Tamiang dan Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tamiang. Diharapkan untuk kedepannya para masyarakat di Kabupaten Aceh Tamiang tidak ada lagi yang melanggar qanun syariat islam. Pelanggaran Qanun Syariat Islam Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2015 No Qanun Pelanggar Qanun Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Razia Cafe 2015 1 No 11 Thn 2002 3 tdk shlat Jum’at berjamaah - 271 - - - 2 No 11 Tahun 2002 Busana Muslim 166 - 44 142 - 3 No 12 Tahun 2003 Khamar 68 23 4 11 - 4 No 13 Tahun 2003 Judi 76 47 3 24 8 RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 II - 248 5 No 14 Tahun 2003 KhalwatMesum 35 45 22 80 31 JUMLAH 345 386 73 257 39 Sumber :Kantor Satpol PP dan WH dan Dinas syariat islam Kab. Aceh Tamiang 2. Jumlah dana Zakat dan Infaq yang disalurkan Meningkatnya jumlah dana Zakat Infak dan ShadaqahZIS yang oleh Baitul Maal Kabupaten Aceh Tamiang disalurkan kepada masyarakat, Jumlah dana Zakat dan Infaq yang disalurkan dan jumlah penerima Zakat dan Infaq dan dengan membandingkan antara Capaian Kinerja tahun ini dan tahun sebelumnya terjadi penurunan sebesar 10,28. Untuk Tahun 2014, dana Zakat Infaq masih merupakan dana hibah yang pencairannya masih melalui Bagian Kesra Sekdakab Aceh Tamiang. Untuk Tahun 2015, Pencairan Dana Zakat Infaq telah termuat dalam DPA Sekretariat Baitul Mal dengan persentase pembagian dana zakat sesuai asnaf terhadap total dana yang disalurkan adalah sebagai berikut : a. Fakir sebesar Rp. 432.000.000,- dengan persentase 13,11 b. Ibnu Sabil sebesar Rp. 751.400.000,- dengan persentase 22,81 c. Amil sebesar Rp. 131.715.504,- dengan persentase 4,00 d. Muallaf sebesar Rp. 22.500.000,- dengan persentase 0,68 e. Gharim sebesar Rp. 44.000.000,- dengan persentase 1,34 Sedangkan untuk Dana Infaq persentase pembagian dana Infaq terhadap total dana yang disalurkan adalah sebagai berikut : a. Honor petugas Unit Pengembangan Infaq Produktif sebanyak 4 orang sebesar Rp. 48.000.000,- dengan persentase 1,46 b. Paket Ramadhan 1436 H sebesar Rp. 525.000.000,- dengan persentase 15,94 c. Bantuan Kesehatan sebesar Rp. 12.600.000,- dengan persentase 0,38 d. Santunan Fakir Uzur sebesar Rp. 468.000.000,- dengan persentase 14,21 e. Bantuan Rehab Rumah sebesar Rp. 720.000.000,- dengan persentase 21,86 f. Bantuan Transportasi Guru Ngaji sebesar Rp. 85.200.000,- dengan persentase 2,59 g. Bantuan Renovasi Mesjid sebesar Rp. 50.000.000,- dengan persentase 1,52 RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 II - 249 h. Bantuan Musafir sebesar Rp. 3.630.000,- dengan persentase 0,11 3. Meningkatkan jumlah penerima dana ZIS Target penyaluran zakatTahun 2015 sebesar Rp. 1.440.396.270,- dan realisasi untuk penyaluran zakat sebesar Rp. 1.381.615.504,- disalurkan untuk 1.675 orang dengan persentase pembagian dana zakat sesuai asnaf terhadap total dana yang disalurkan adalah sebagai berikut : a. Fakir sebesar Rp. 432.000.000,- dengan persentase 13,11 dengan jumlah penerima sebanyak 120 orang b. Ibnu Sabil sebesar Rp. 751.400.000,- dengan persentase 22,81 dengan jumlah penerima sebanyak 1468 orang c. Amil sebesar Rp. 131.715.504,- dengan persentase 4,00 dengan jumlah penerima sebanyak 28 orang d. Muallaf sebesar Rp. 22.500.000,- dengan persentase 0,68 dengan jumlah penerima sebanyak 15 orang e. Gharim sebesar Rp. 44.000.000,- dengan persentase 1,34 dengan jumlah penerima sebanyak 44 orang Jumlah dana infaq yang disalurkan tahun 2015 sebesar Rp. 2.229.627.811,- disalurkan kepada 2.134 orang dengan persentase pembagian dana Infaq terhadap total dana yang disalurkan adalah sebagai berikut : a. Honor petugas Unit Pengembangan Infaq Produktif kepada 4 orang sebesar Rp. 48.000.000,- dengan persentase 1,46 b. Paket Ramadhan 1436 H sebesar Rp. 525.000.000,- dengan persentase 15,94 dan jumlah penerima sebanyak 1500 orang c. Bantuan Kesehatan sebesar Rp. 12.600.000,- dengan persentase 0,38 dan jumlah penerima sebanyak 23 orang d. Santunan Fakir Uzur sebesar Rp. 468.000.000,- dengan persentase 14,21 dan jumlah penerima sebanyak 130 orang e. Bantuan Rehab Rumah sebesar Rp. 720.000.000,- dengan persentase 21,86 dan jumlah penerima sebanyak 36 orang f. Bantuan Transportasi Guru Ngaji sebesar Rp. 85.200.000,- dengan persentase 2,59 dan jumlah penerima sebanyak 426 orang g. Bantuan Renovasi Mesjid sebesar Rp. 50.000.000,- dengan persentase 1,52 dan jumlah penerima sebanyak 10 unit RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 II - 250 h. Bantuan Musafir sebesar Rp. 3.630.000,- dengan persentase 0,11 dan jumlah penerima sebanyak 5 orang Kegiatan penyaluran zakat, kegiatan penyaluran infaq, kegiatan rapat baitul mal kampung, kegiatan sosialisasi zakat untuk kecamatan dan kegiatan koordinasi pengumpulan zakat. Kegiatan yang termasuk dalam DPA Sekretariat Baitul Mal untuk Tahun 2014 adalah kegiatan rapat baitul mal kampung, dan pada Tahun 2015 kegiatan yang termasuk dalam DPA sekretariat baitul mal adalah kegiatan penyaluran zakat, kegiatan penyaluran infaq dan kegiatan rapat baitul mal kampung. Permasalahan yang menjadi faktor penghambat peningkatan jumlah penerimaan ZIS dan penyaluran dana ZIS kepada masyarakat antara lain : 1. Belum maksimalnya pelaksanaan sosialisasi kepada masyarakat tentang keberadaan dan fungsi Baitul Maal sebagai lembaga pengumpul dan penyalur ZIS milik pemerintah; 2. Masih kurangnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kinerja Baitul Maal; 3. Terbatasnya jumlah SDM yang frofesional ; 4. Penyediaan anggaran yang belum mencukupi. Dibandingkan antara tahun lalu dengan tahun ini dan semua sasaran indikator yang diharapkan rata-rata mencapai 90,25, penyebab belum optimalnya kinerja ini adalah karena kurang sinerginya kegiatan, program dan kebijakan antar satuan kerja perangkat daerah dan masih sangat kurangnya pegawai Sekretariat Baitul Mal. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, perlu ditempuh langkah-langkah antara lain sebagai berikut : 1. Meningkatkan koordinasi antar satuan kerja perangkat daerah terkait untuk mensinergikan berbagai kegiatan, program dan kebijakan. 2. Meningkatkan kualitas sumberdaya aparatur. 3. Perlu menambah pegawai di Bagian Sekretariat Baitul Mal. 4. Membangun iklim kerja yang kondusif disemua tingkatan organisasi. RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 II - 251

G. Akuntabilitas Keuangan