RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017
II - 76 6
Karang Baru Karang Baru
1 1
100 7
Sekerak Sekerak
- 8
Kota Kuala Simpang Kota Kuala
Simpang -
9 Kejuruan Muda
Kejuruan Muda -
10 Tamiang Hulu
Tamiang Hulu -
11 Tenggulun
Simpang Kiri -
12 Bandar Pusaka
Bandar Pusaka -
Jumlah KabupatenKota 4
4 100
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tamiang, 2015.
G. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan 1. Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Penyelenggaraan Sistem
Jaminan Kesehatan Nasional JKN yang telah digulirkan
Pemerintah sejak Januari 2014 merupakan bagian dari sistem Jaminan Sosial Nasional yang
diselenggarakan oleh Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial BPJS Kesehatan, dengan
diselenggarakannya Jaminan
Kesehatan Nasional oleh BPJS Kesehatan maka Asuransi
Kesehatan Askes dan Jaminan Kesehatan Aceh JKA pelaksanaan dan tanggung jawabnya
beralih kepada
BPJS Kesehatan.
Adapun cakupan jaminan kesehatan di Kabupaten Aceh
Tamiang tahun 2014 adalah 74,98.
2. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap di Sarana Pelayanan Kesehatan
Sarana kesehatan
adalah tempat
pelayanan kesehatan meliputi antara lain; Rumah
Sakit pemerintah
dan swasta,
puskesmas, balai pengobatan pemerintah dan swasta, praktek bersama dan perorangan.
Kunjungan rawat
jalan adalah
pelayanan keperawatan
kesehatan perorangan
yang meliputi
observasi, diagnosa,
pengobatan, rehabilitasi medik tanpa tinggal diruang rawat
inap pada sarana kesehatan. Rawat inap adalah proses perawatan
pasien oleh tenaga kesehatan profesional akibat penyakit tertentu, dimana pasien diinapkan di
suatu ruangan dirumah sakit atau Puskesmas
RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017
II - 77
tertentu. Adapun cakupan kunjungan rawat jalan pada tahun 2014 adalah sebesar 100,1
dari jumlah penduduk, sedangkan cakupan kunjungan rawat inap adalah 6,7 dari jumlah
penduduk.
3. Angka Kematian Pasien di Rumah Sakit.
Gross Death Rate GDR merupakan salah satu indikator mutu pelayanan di fasilitas
rujukan RSUD. GDR adalah angka kematian umum di Rumah Sakit tiap-tiap 1.000 penderita
keluar. Sedangkan Net Death Rate NDR adalah angka
kematian ≥ 48 jam setelah dirawat di Rumah sakit untuk tiap-tiap 1.000 penderita
keluar. Persentase
GDR Kabupaten
Aceh Tamiang tahun 2014 adalah 2,2 dan NDR adalah
1,2.
4. Indikator Kinerja Pelayanan di Rumah Sakit
Kinerja layanan rumah sakit menjadi isu utama untuk mengukur mutu pelayanan. Hal
tersebut terjadi sebagai konsekuensi tuntutan masyarakat terhadap kebutuhan dan pelayanan
prima atau pelayanan yang bermutu tinggi. Mutu tidak dapat dipisahkan dengan standar,
karena kinerja diukur berdasarkan standar. Melalui
kinerja pelayanan
rumah sakit,
menunjukkan kontribusi profesionalis dalam meningkatkan mutu pelayanan yang berdampak
terhadap pelayanan kesehatan secara umum. Indikator kinerja yang diukur antara lain Bed
Occupancy Rate
BOR yaitu
persentase pemakaian tempat tidur pada satu waktu
tertentu. Length of Stay LOS adalah rata-rata lama rawatan dalam satuan hari seorang
pasien. Turn Over Interval TOI rata-rata hari tempat tidur tidak ditempati dari saat terisi ke
saat terisi berikutnya.
RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017
II - 78
Tabel 2.64 Indikator Pelayanan Rumah Sakit Tahun 2014
NO Nama Rumah Sakit
BOR LOS
TOI NDR
GDR
Hari Hari 000 000
1 RSUD Kabupaten Aceh
Tamiang 58,2
3,7 2,37
13,1 23,9
2 RS Swadaya Pertamina
25,7 0,0
6,7 -
1,4
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tamiang, 2015.
5. Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan di RSUD
Salah satu indikator kinerja pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah dapat ditinjau dari
cakupan pelayanan kesehatan rujukan baik kepada pasien dari masyarakat miskin maupun
pasien umum.
Perkembangan cakupan
pelayanan kesehatan
rujukan pasien
dari msyarakat miskin ataupun dengan sistem
Jaminan Kesehatan Nasional JKN, mengikuti trend positif, sedangkan pelayanan kesehatan
rujukan pasien umum semakin berkurang seiring dengan berjalannya program dari Badan
Penyelenggaraan Jaminan
Sosial BPJS.
Perkembangan cakupan pelayanan kesehatan rujukan tahun 2012
– 2014 adalah seperti pada tabel berikut.
Tabel 2.65 Kinerja Pelayanan RSUD Aceh Tamiang
NO Uraian
Tahun
2012 2013
2014 1
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskinJKN kunjungan
86.378 24.646
45.120 2
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien umum kunjungan
122.909 14.475
5.900 Sumber : Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang, 2015.
III. Pekerjaan Umum A. Panjang Jalan dan Jembatan
Pembangunan infrastruktur merupakan salah satu aspek penting dan vital untuk mempercepat
proses pembangunan. Infrastruktur juga memegang
RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017
II - 79
peranan penting sebagai salah satu roda penggerak pertumbuhan ekonomi. Ini mengingat gerak laju dan
pertumbuhan ekonomi tidak dapat pisahkan dari ketersediaan
infrastruktur seperti
transportasi, telekomunikasi, sanitasi, dan energi. Oleh karena
itu, pembangunan sektor ini menjadi fondasi dari pembangunan ekonomi selanjutnya.
Diantara infrastruktur
transportasi yang
tersedia di Kabupaten Aceh Tamiang adalah jaringan jalan dan jembatan, dengan kondisi rentang tahun
2010 – 2014, seperti pada tabel berikut.
Tabel 2.66 Perkembangan Kondisi Jalan dan Jembatan Tahun 2010
– 2014
Tahu n
Jalan m kondisi
baiksedan g
Jembatan m kondisi
baiksedan g
Baik Sedang
Rusak Baik
Sedan g
Rusak
2010
150.59 6
168.17 5
564.91 9
36,07 1.99
8 398
1.083 68,87
2011
182.15 4
168.32 5
533.21 1
39,66 2.27
3 340
915 74,06
2012
240.43 164.01
9 527.81
1 43,38
-
2013
263.22 1
181.77 2
487.26 7
47,73 1950
470 576,5
80,76
2014
318.22 1
214.16 4
399.87 5
57,11 -
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Tamiang, 2014. Catatan : Data panjang jembatan tahun 2012 dan 2014 tidak tersedia.
Panjang jalan periode tahun 2010 – 2014
terus meningkat, dari 883.690 m di tahun 2010, meningkat menjadi 932.260 m pada tahun 2014.
Dan diperkirakan akan terus bertambah seiring dengan peningkatan aksesibilitas pada pusat-pusat
kegiatan PK. Panjang jalan dengan kondisi baiksedang dalam hal ini jalan yang menjamin
kendaraan dapat berjalan selamat dan nyaman, pada tahun 2014 adalah sepanjang 532.385 m atau
sebanyak 57,11,
sementara target
Standar Pelayanan Minimal untuk kondisi jalan di tahun 2014
adalah 60. Sedangkan kondisi jembatan untuk tahun 2014 belum ada data, namun pada tahun
2013, jembatan dalam kondisi baiksedang sudah mencapai 80,76.
RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017
II - 80
Sedangkan panjang
jaringan jalan
berdasarkan kondisi menurut kecamatan tahun 2013
adalah sebagai berikut. Tabel 2.67
Panjang Jaringan Jalan Berdasarkan Kondisi Tahun 2013 Menurut Kecamatan
NO Kecamatan
Kondisi m Total
Km Baik
Rusak Ringan
Rusak Berat
1 Manyak Payed
55.145 38.205
19.510 112.860 2
Bendahara 15.278
10.820 58.020
84.118 3
Banda Mulia 9.670
6.419 19.621
35.710 4
Seruway 15.195
4.506 55.584 75.285
5 Rantau
27.768 27.880
18.302 73.950
6 Karang Baru
61.905 38.590
18.425 118.920 7
Sekerak 17.170
11.190 46.535
74.895 8
Kota Kuala Simpang
11.510 950
- 12.460
9 Kejuruan Muda
26.140 14.860
62.109 88.169
10 Tamiang Hulu 9.740
9.400 37.161 56.301
11 Tenggulun 2.500
3.000 90.130
95.630 12 Bandar Pusaka
11.200 14.860
62.109 88.169
Jumlah 263.221
181.772 487.267
932.260
Sumber :Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Tamiang, 2015.
Panjang jalan menurut status dan jenis permukaan di Kabupaten Aceh Tamiang tahun 2014,
disajikan pada tabel berikut.
Tabel 2.68 Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan dan Status Tahun 2014
NO Jenis
Permukaan Jenis Jalan
Total
Jalan Negara
Jalan Provinsi
Jalan Kaupaten
1 Diaspal
48.570 -
274.970 323.540
2 Kerikil
- -
202.298 202.298
3 Tanah
- -
399.422 399.422
Sumber :Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Tamiang, 2015.
RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017
II - 81
B. Irigasi 1. Rasio Jaringan Irigasi