RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017
II - 41
lengkap seperti instalasi air bersih dan listrik. Sedangkan kecamatan yang telah dilengkapi dengan gedung kesenian
adalah Kecamatan Seruway. Kegiatan seni dan budaya didukung oleh 35 grup kesenian, dan kegiatan olah raga
didukung oleh 187 klub. Dengan rincian perkecamatan adalah sebagai berikut.
Tabel 2.27 Perkembangan Seni dan Olah Raga Menuru Kecamatan
Tahun 2014
2.1.3.4
NO Kecamatan
Jumlah Grup Kesenian
Jumlah Gedung
Kesenian Jumlah Klub
Olah Raga 1
Tamiang Hulu 3
- 27
2 Bandar Pusaka
2 -
28 3
Kejuruan Muda 1
- 19
4 Tenggulun
2 -
17 5
Rantau 2
- 22
6 Kota Kuala Simpang
3 -
11 7
Seruway 7
1 3
8 Bendahara
4 -
3 9
Banda Mulia 2
- 4
10 Karang Baru
5 1
13 11
Tenggulun 2
- 17
12 Manyak Payed
2 -
23
Jumlah 35
2 187
Sumber : Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga, 2015.
2.1.3 Aspek Pelayanan Umum
Aspek pelayanan umum mencakup pelayanan urusan wajib dan pelayanan urusan pilihan yang menjadi jangkauan pelayanan dari
SKPK di Kabupaten Aceh Tamiang.
2.1.3.1 Fokus Layanan Urusan Wajib I.
Pendidikan
Sektor pendidikan mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam menentukan tingkat kualitas
sumber daya manusia. Sumber daya manusia yang diharapkan yaitu yang mampu melakukan inovasi,
kreasi serta memiliki karakter dan budi pekerti.
A. Pendidikan Dasar
APS merupakan ukuran daya serap sistem pendidikan terhadap penduduk usia sekolah. Angka
tersebut memperhitungkan adanya
perubahan penduduk terutama usia sekolah. Ukuran yang
banyak digunakan di sektor pendidikan seperti pertumbuhan jumlah murid lebih menunjukkan
RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017
II - 42
perubahan jumlah murid yang mampu ditampung di setiap jenjang sekolah. Sehingga, naiknya
persentase jumlah murid tidak dapat diartikan sebagai semakin meningkatnya partisipasi sekolah.
Kenaikan tersebut dapat pula dipengaruhi oleh semakin besarnya jumlah penduduk usia sekolah
yang tidak
diimbangi dengan
ditambahnya infrastruktur sekolah serta peningkatan akses
masuk sekolah
sehingga partisipasi
sekolah seharusnya tidak berubah atau malah semakin
rendah.
1. Angka Partisipasi Dasar
Angka Partisipasi
Sekolah APS
memberikan gambaran secara umum tentang banyaknya kelompok umur tertentu yang
sedang bersekolah,
tanpa memperhatikan
jenjang pendidikan yang sedang dijalani. APS merupakan indikator yang digunakan sebagai
petunjuk keberhasilan program wajib belajar. Sebagai
standar, program
wajib belajar
dikatakan berhasil jika nilai APS umur 7-12 tahun lebih dari 95 dan umur APS 13-15
tahun lebih dari 70 . Adapun Angka Partisipasi Sekolah APS tahun 2012-2014, dapat dilihat
pada tabel berikut: Tabel 2.28
Perkembangan APS Jenjang Pendidikan Dasar Tahun 2012
– 2014 Tahun
Uraian Laki-laki Perempuan
Total 2012
7 – 12 tahun
- -
89,67 13
– 15 tahun -
- 80,16
2013
7 – 12 tahun
- -
87.38 13
– 15 tahun -
- 84.69
2014
7 – 12 tahun
100,00 98,96
99,52 13
– 15 tahun 100,00
93,86 96,80
Sumber : Dinas Pendidikan dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Tamiang, 2015.
RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017
II - 43
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa pada tahun 2014, APS usia 7-12 tahun
mencapai 99,52 . Sedangkan, penduduk usia 13-15 tahun yang masih bersekolah sebanyak
96,80 . Oleh karena itu, terlihat bahwa capaian APS untuk usia 7-12 tahun 99,52
sudah melewati target wajib belajar, demikian juga dengan target APS usia 13-15 tahun yang
sudah melampui target sebesar 70 . Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa penerapan
program wajib belajar sembilan tahun di
Kabupaten Aceh Tamiang sudah berhasil. 2. Rasio
Ketersediaan Sekolah
Jenjang Pendidikan Dasar
Rasio ketersediaan
sekolah dapat
menunjukkan kemampuan untuk menampung semua
penduduk usia
pendidikan. Rasio
ketersediaan sekolah ini dihitung untuk tiap 10.000 penduduk. Selama kurun waktu 2010
– 2014 rasio ketersediaan sekolah untuk jenjang
pendidikan SDMI mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena bertambahnya jumlah
murid, yang
tidak sebanding
dengan pertambahan jumlah sekolah. Pada tahun 2010
rasio ketersediaan
sekolah mencapai
52 sekolah per 10.000 penduduk, berkurang
menjadi 48 sekolah per 10.000 penduduk di tahun 2014, dan pada titik-titik tertentu masih
dibutuhkan sekolah untuk melayani penduduk yang penyebaran tidak merata, hal ini dapat
diatasi dengan membuka kelas jauh filial. Demikian juga dengan ketersediaan sekolah
pada jenjang
SMPMTs masih
belum mencukupi, hal ini mengindikasikan perlunya
pembangunan sekolah baru untuk memenuhi kebutuhan
penduduk di
Kabupaten Aceh
Tamiang pada
beberapa lokasi.
Rasio ketersediaan sekolah dan penduduk usia
RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017
II - 44
sekolah untuk
jenjang pendidikan
dasar disajikan pada tabel berikut.
Tabel 2.29 Rasio Ketersediaan Sekolah Jenjang Pendidikan Dasar
Tahun 2010 – 2014
NO Jenjang
Pendidikan Tahun Pelajaran
20102011 20112012 20122013 20132014 20142015 1
SDMI 1.1. Jumlah
gedung sekolah
179 179
183 183
183
1.2. jumlah penduduk
kelompok usia 7-12
tahun
34.289 33.828
35.387 37.281
37.605
1.3. Rasio Jlh sekolahJlh
Pddk10.000
52,20 52,91
51,714 49.09
48,66
2 SMPMTs 2.1. Jumlah
gedung sekolah
71 73
73 73
78
2.2. jumlah penduduk
kelompok usia 13-15
tahun
16.497 15.669
17.950 17.975
18.124
2.3. Rasio Jlh sekolahJlh
Pddk10.000
43,04 46,59
41,586 40.61
42,99 Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tamiang, 2015.
Berdasarkan sebaran
ketersediaan sekolah per kecamatan, menunjukkan bahwa
ketersediaan sekolah jenjang pendidikan SDMI paling sedikit adalah di Kecamatan Seruway
rata-rata rasio 36 sekolah per 10.000 penduduk, Dan
untuk ketersediaan
sekolah jenjang
pendidikan SMPMTs paling sedikit adalah di Kecamatan Bandar Pusaka yaitu 24 sekolah per
10.000 penduduk. Ketersediaan sekolah jenjang pendidikan dasar tahun 2013
– 2014 disajikan pada table berikut.
RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017
II - 45
Tabel 2.30 Ketersediaan Sekolah Jenjang Pendidikan Dasar
Tahun Pelajaran 20142015 Menurut Kecamatan
NO KECAMATAN
SDMI SMPMTs
Jumlah gedung
sekolah jumlah
penduduk usia 7-12
thn Rasio
Jumlah gedung
sekolah jumlah
penduduk usia 13-15 thn
Rasio 1
Manyak Payed 20
4.325 46,24
7 2.098
33,37 2
Bendahara 17
2.796 60,80
5 1.410
35,46 3
Banda Mulia 9
1.580 56,96
3 760
39,47 4
Seruway 18
3.501 51,41
8 1.741
45,95 5
Rantau 17
4.699 36,18
7 2.262
30,95 6
Karang Baru 26
5.258 49,45
8 2.497
32,04 7
Sekerak 7
918 76,25
3 451
66,52 8
Kota Kuala Simpang
11 2.536
43,38 6
1.224 49,02
9 Kejuruan Muda
18 4.812
37,41 12
2.232 53,76
10 Tamiang Hulu
12 2.738
43,83 7
1.320 53,03
11 Tenggulun
12 2.640
45,45 4
1.257 31,82
12 Bandar Pusaka
16 1.802
88,79 8
890 89,89
Jumlah 183
37.605 48,66
78 18.124
42,99 Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tamiang, 2015.
3. Rasio Guru
Terhadap Murid
Untuk Pendidikan Dasar
Rasio guru
terhadap murid
menggambarkan tingkat ketersediaan tenaga pengajar
yang dibutuhkan
pada jenjang
pendidikan tertentu, per 1.000 jumlah murid. Jumlah guru di Kabupaten Aceh Tamiang sudah
mencukupi dengan
memperhitungkan guru
kontrak dan guru bakti, namun beberapa bidang studi masih terjadi kekurangan guru, dan
sebaran guru juga belum merata. Rasio jumlah gurumurid pada jenjang pendidikan dasar
dapat dilihat padaTabel berikut :
Tabel 2.31 Rasio Guru Terhadap Murid Jenjang Pendidikan Dasar Tahun 2010
– 2014
NO Jenjang
Pendidikan Tahun Pelajaran
20102011 20112012 20122013 20132014 20142015 1
SDMI 1.1. Jumlah Guru
2.406 2.425
2.435 1.858
2.284 1.2. Jumlah Murid
36.901 36.289
36.021 35.371
35.314 1.3. Rasio : Jlh GuruJlh
Murid 1.000 65,20
66,82 67,60
52,53 64,68
2 SMPMTs
2.1. Jumlah Guru 1.365
1.435 1.416
1.395 1,428
2.2. Jumlah Murid 14.608
14.788 15.096
15.581 15.568
2.3. Rasio : Jlh GuruJlh Murid 1.000
93,44 97,04
93,80 89,53
91,73 Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tamiang, 2014.
RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017
II - 46
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa jumlah guru yang ada baik pada jenjang SDMI
dan SMPMTs
sudah mencukupi
bahkan berlebih. Menurut Standar Pelayanan Minimal
SPM idealnya untuk guru jenjang pendidikan SDMI 1 satu orang guru harus dapat melayani
32 tiga puluh dua orang peserta didik. Permasalahannya
adalah penyebaran
guru belum merata dan masih kekurangan guru pada
beberapa bidang studi tertentu. Sebaran guru menurut
kecamatan disajikan
pada tabel
berikut.
Tabel 2.32 Rasio Guru Terhadap Murid Jenjang Pendidikan Dasar
Tahun Pelajaran 20142015 Menurut Kecamatan
NO KECAMATAN
SDMI SMPMTs
Jumlah Guru
Jumlah Murid
Rasio Jumlah
Guru Jumlah
Murid Rasio
1 2
3 4
5=34 6
7 8=67
1 Manyak Payed
270 3.871
69,75 172
1.923 89,44
2 Bendahara
201 2.579
77,94 79
830 95,18
3 Banda Mulia
123 1.613
76,26 57
638 89,34
4 Seruway
188 3.171
59,29 155
1.617 95,86
5 Rantau
240 4.177
57,46 138
1.877 73,52
6 Karang Baru
326 5.118
63,70 191
2.210 86,43
7 Sekerak
89 808
110,15 27
189 142,86
8 Kota Kuala
Simpang 192
3.309 58,02
139 1.725
80,58 9
Kejuruan Muda 238
3.906 60,93
190 1.579
120,33 10
Tamiang Hulu 150
2.603 57,63
115 1.211
94,96 11
Tenggulun 124
2.291 54,12
64 915
69,95 12
Bandar Pusaka 143
1.868 76,55
101 854
118,27 Jumlah
2.284 35.314
64,68 1.428
15.568 91,73
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tamiang, 2015.
4. Ketersedian Perpustakaan
Jenjang Pendidikan Dasar
Idealnya setiap sekolah harus memiliki perpustakaan sekolah, namun sampai dengan
tahun 2014 belum seluruh sekolah terpenuhi. Untuk
jenjang pendidikan
SDMI jumlah
perpustakaan yang tersedia sudah mencapai 84,15 , masih ada 31 sekolah dasar lagi yang
belum memiliki perpustakaan. Sedangkan pada jenjang SMPMTs hanya 65,38 atau sebanyak
51 unit yang tersedia dari 78 unit yang dibutuhkan.
Perkembangan ketersediaan
RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017
II - 47
perpustakaan pada jenjang dasar disajikan pada tabel berikut.
Tabel 2.33 Ketersediaan Perpustakaan Jenjang Pendidikan Dasar Tahun 2010
– 2014 NO
Jenjang Pendidikan Tahun
2010 2011
2012 2013
2014
1 SDMI
1.1. Jumlah perpustakaan
100 126
134 149
154
1.2. Jumlah sekolah
seluruhnya
179 179
183 183
183
1.3. Persentase
55.87 70.39
73.22 81.42
84.15
2 SMPMTs
2.1. Jumlah perpustakaan
45 49
50 50
51
2.2. Jumlah sekolah
seluruhnya
71 73
73 73
78
2.3. Persentase
63.38 67.12
68.49 68.49
65.38 Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tamiang, 2015.
B. Pendidikan Menengah 1. Angka