Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2017

RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 III-15 relatif rendah bertolak belakang dengan tuntutan dunia kerja akan tenaga kerja terampil, ahli dan kompeten, seiring dengan tuntutan perkembangan ekonomi global, yang relatif sering terjadi di Kabupaten Aceh Tamiang e Meningkatkan partisipasi swasta melalui kemitraan antara pemerintah, masyarakat dan swasta public-private partnership. Tantangan ini menjadi cukup penting karena terbatasnya sumber daya pemerintah dalam pembiayaan pembangunan, terutama terkait dengan efisiensi pembiayaan investasi dan penyediaan infrastruktur yang bervariasi dan berkualitas. f Memfasilitasi pengembangan koperasi di berbagai bidang dan lokasi usaha di Kabupaten Aceh Tamiang sebagai bentuk bisnis yang dimiliki dan dikelola bersama-sama oleh pekerja untuk meningkatkan kemampuan menciptakan kesempatan kerja dan pendapatan melalui sumber daya bersama. g Meningkatkan pelayanan dan penyediaan fasilitas ekonomi seperti pasar dan kawasan khusus PKL secara memadai bagi pelaku ekonomi dan masyarakat luas untuk mendukung kegiatan bisnis di Kabupaten Aceh Tamiang, di samping menciptakan lapangan kerja. h Membangun promosi bersama joint marketing dalam memasarkan potensi daerah dengan melalui kerjasama pemerintah dengan pemerintah, dan pemerintah dengan swasta serta masyarakat.

3.1.2.2. Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2017

Fokus kebijakan ekonomi makro Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2017 adalah pemantapan pertumbuhan ekonomi, dengan tujuan utama penanggulangan kemiskinan dengan menekan angka pengangguran. Sasaran yang harus dicapai adalah pencapaian pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen sampai dengan 8 persen dengan isu strategis yang harus diselaraskan pada tahun 2017 adalah peningkatan kesempatan kerja serta mengurangi kemiskinan dan kesenjangan antar wilayah. Hal ini sejalan pula dengan arah kebijakan Pemerintah Aceh Tahun 2017 salah satunya yaitu adanya perkembangan yang berarti dalam penanganan masalah pembangunan seperti kemiskinan dan pengangguran. RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 III-16 Berkaitan dengan fokus capaian tersebut diatas, maka usaha-usaha yang harus dilakukan dalam pemantapan ekonomi daerah, yaitu : 1. Meningkatkan penyediaan sarana dan prasarana transportasi melalui pembangunan jalan dan jembatan, pemeliharaan kondisi jalan dan jembatan untuk meningkatkan aksessibilitas wilayah. 2. Meningkatkan penyediaan prasarana dan sarana sumberdaya air dan irigasi guna mendukung aktivitas produksi. 3. Mengembangkan potensi unggulan daerah dan promosi khas daerah. 4. Memberi kemudahan dalam berinvestasi melalui kemudahan dalam pelayanan perizinan terpadu satu pintu. 5. Meningkatkan koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah TPID untuk menjaga kestabilan harga barang dan jasa. 6. Meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam pembangunan Kondisi perekonomian Kabupaten Aceh Tamiang yang dipengaruhi oleh kondisi ekonomi global, ekonomi nasional dan regional, maka prospek perekonomian Tahun 2017 dan 2018 sesuai asumsi dalam RPJM Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013-2017 diproyeksikan sebagai berikut : 1. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2017 dan Tahun 2018 menurut harga konstan tanpa migas diperkirakan akan mengalami pertumbuhan sebesar 5 persen. 2. Persentase penduduk miskin Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2017 diperkirakan akan menurun menjadi 11 persen dan tahun 2018 menjadi sebesar 10 persen. 3. Laju pertambahan penduduk pada Tahun 2017 dan Tahun 2018 diperkirakan sekitar rata-rata 2,5 persen per tahun . 4. Indeks Pembangunan Manusia IPM Tahun 2017 diharapkan dapat mencapai 67,5 dan tahun 2018 mencapai 68. RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 III-17 3.2. ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH Kebijakan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Aceh Tamiang mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku, yakni Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Peraturan Pemerintah nomor 58 tahun 2005 tentang pengelolaan keuangan Daerah, dan Peraturan Menteri Dal am Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011. Substansi dari tujuan utama penganggaran meliputi 1 stabilitas fiskal, 2 alokasi sumber daya sesuai prioritas dan 3 pemanfaatan anggaran secara efektif dan efisien. Stabilitas fiskal yang baik dan penerapan sistem perencanaan dan penganggaran dengan perspektif jangka menengah, merupakan kunci bagi kepastian pendanaan kegiatan pemerintah daerah, dalam kondisi di mana dana yang tersedia sangat terbatas sedangkan kebutuhannya begitu besar. Alokasi sumber daya sesuai prioritas, perlu dibatasi dengan indikasi pagu yang realistis agar tekanan pengeluaranpembelanjaan tidak mengganggu pencapaian tujuan fiskal. Dengan penetapan pagu indikatif pada tahap awal sebelum dimulai penganggaran, para pelaku anggaran dapat menentukan kebijakan dan prioritas anggaran. Termasuk keputusan yang men genai “trade-off” antara keputusan yang telah diambil di masa yang lalu dan akan diambil pada masa yang akan datang. Dengan tercapainya 2 dua tujuan, maka stabilitas fiskal dan alokasi sumber daya sesuai prioritas, maka dengan itu tujuan yang ketiga yakni pemanfaatan anggaran secara efektif, transparan dan efisien juga akan dapat dicapai.

3.2.1. Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan

Proyeksi belanja Kabupaten Aceh Tamiang diperkirakan kebutuhannya terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pendapatan Daerah Kabupaten Aceh Tamiang tahun 2017 diproyeksikan sebesar Rp.1.726.096.804.322,-. Target ini naik 29,27 persen dibandingkan target pendapatan daerah Tahun 2016. Proyeksi pendapatan daerah tahun 2017 terdiri dari Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp. 188.928.960.067,- Dana Perimbangan sebesar Rp.1.234.496.752.140,-, Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah termasuk Dana Otsus sebesar Rp.297.671.092.115,-. Kenaikan Dana Perimbangan karena proyeksi e-proposal DAK Fisik RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 III-18 Tahun 2017 yang diusulkan ke Bappenas dan Kementerian Keuangan meningkat menjadi sebesar Rp. 499.725.379.140,- dari sebelumnya alokasi DAK Fisik Tahun 2016 sebesar Rp. 190.423.550.000,-. Berdasarkan Peraturan Gubernur Aceh tentang Pagu Indikatif, Kriteria dan Persyaratan Seleksi ProgramKegiatan Pembangunan Sumber TDBH Migas dan Otonomi Khusus Tahun Anggaran 2017, dana Otsus yang dialokasikan untuk Kabupaten Aceh Tamiang sebesar Rp. 149.383.161.807,-. Pendapatan Daerah akan digunakan untuk membiayai Belanja Daerah yang terdiri dari Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung. Sementara itu, untuk belanja yang bersifat khusus akan didanai dengan sumber Dana Alokasi Khusus DAK sesuai petunjuk teknis per bidang yang dikeluarkan masing- masing Kementerian Teknis. Pengajuan program dan kegiatan DAK dilakukan melalui pendekatan berbasis proposal dengan lebih menekankan keterkaitan alokasi DAK dengan pencapaian sasaran- sasaran programproyek nasional.

3.2.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah

Kebijakan pengelolaan keuangan yang dilakukan adalah dengan memprioritaskan pemenuhan belanja yang bersifat wajib dan mengikat serta berdasarkan skala prioritas yang memenuhi kriteria realistis, terukur, penting dan mendesak sehingga anggaran yang terbatas tersebut dapat berdampak langsung kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pengelolaan Keuangan Daerah mengacu kepada Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011. Pengelolaan Keuangan di Kabupaten Aceh Tamiang dilaksanakan dengan menggunakan sistem yang terintegrasi yang dinamakan Sistem Informasi Manajemen Daerah SIMDA. Sistem yang digunakan online antar Satuan Kerja Perangkat Kabupaten SKPK mulai dari penginputan Rencana Kerja dan Anggaran RKA, Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten APBK hingga pelaporan keuangan. RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 III-19

3.2.2.1 Arah Kebijakan Pendapatan Daerah