Rehabilitas Hutan dan Lahan Kritis Perkebunan

RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 II - 121

II. Kehutanan dan Perkebunan

Pembangunan kehutanan diarahkan untuk konservasi hutan produksi dan hutan rakyat. Untuk memperbaiki dan menanggulangi kerusakan hutan dan lahan dilakukan beberapa upaya yaitu dengan rehabilitasi hutan dan lahan kritis.

A. Rehabilitas Hutan dan Lahan Kritis

Luas hutan di Kabupaten Aceh Tamiang tahun 2014 menurut Dinas Kehutanan dan Perkebunan adalah seluas 83.898,64 Ha, terdiri dari Hutan Lindung seluas : ± 42.054,75 Ha dan Hutan Produksi seluas : ± 21.313,99 Ha. Luas hutan menurut kecamatan disajikan pada tabel berikut. Tabel 2.119 Luas Hutan Tahun 2014 Menurut Kecamatan NO Kecamatan Hutan Produksi Mangrove Ha Hutan Lindung Mangrove Ha Hutan Produksi Darat Ha Hutan Lindung Darat Ha 1 Manyak Payed 4.998,76 1.124,13 3.132,60 - 2 Bendahara 3.721,96 1.267,20 - - 3 Banda Mulia 2.618,75 257,75 - - 4 Seruway 4.148,04 2.393,31 - - 5 Rantau - - - - 6 Karang Baru - - - - 7 Sekerak - - 317,64 - 8 Kota Kuala Simpang - - - - 9 Kejuruan Muda - - - - 10 Tamiang Hulu - - 12.261,01 15.703,29 11 Tenggulun - - - 24.342,97 12 Bandar Pusaka - - 5.602,74 2.008,49 Jumlah 15.487,51 5.042,39 21.313,99 42.054,75 Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Aceh Tamiang, 2016. Kerusakan kawasan hutan di Kabupaten Aceh Tamiang periode 2011 – 2015 disebabkan banyaknya penebangan liar dan perambahan hutan menjadi perkebunan. Sedangkan luas hutan dan lahan kritis yang direhabilitasi dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 adalah seluas 6.157,8 Ha. Luas hutan dan lahan kritis yang direhabilitasi tiap tahunnya dapat dilihat pada tabel berikut. RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 II - 122 Tabel. 2.120 Luas Hutan dan Lahan Kritis yang Direhabilitasi Tahun 2011 – 2015 NO Kegiatan Luas Ha Jumlah Ha 2011 2012 2013 2014 2015 1 Reboisasi DAS - 20 Ha 10 km 10 km - - 20 Ha 20 km 2 Pengembangan Kawasan Hutan Rakyat - - 50 5 75 55 3 Reboisasi Mangrove Percontohan - - - - - - 4 Pembuatan Reboisasi Mangrove 500 - - 20 - 20 5 Pembuatan Tanaman Hutan Rakyat 50 50 50 20 20 120 6 Pembuatan Tanaman Reboisasi 100 50 125 - 80 175 7 Penanaman KBR 300 3,995 364,8 283 - 4.642,8 Jumlah HaThn 950 4,115Ha 10 Km 589,8Ha +10km 328 Ha +10km 175 6.157,8 Ha + 20 Km Persentase 1,1 4,8 6,9 0,38 0,20 13,85 Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Aceh Tamiang, 2016.

B. Perkebunan

Komoditi perkebunan yang merupakan primadona unggulan di Kabupaten Aceh Tamiang yaitu karet, kelapa sawit dan kakao. Sedangkan kelapa dalam, nilam, pinang, kapukrandu, kemiri, kopi, sagu dan aren merupakan komoditi perkebunan non unggulan, akan tetapi tetap dikembangkan oleh petani kebun di Kabupaten Aceh Tamiang. Perkembangan luas perkebunan Kelapa Sawit, Karet dan Kakao rakyat di Kabupaten Aceh Tamiang pada tahun 2010-2014 adalah sebagai berikut. Tabel 2.121 Perkembangan Luas Perkebunan Kelapa Sawit RakyatTahun 2010 – 2014 NO Tahun Luas Ha Jumlah Ha Produksi Kg Produktivitas KgHaThn KK TBM TM TR 1 2010 3.966 14.146 1.488 19.600 176.825 12.500 9.076 2 2011 3.990 14.165 1.453 19.614 177.062 12.500 9.076 3 2012 4.104 14.558 1.488 20.150 181.247,1 12.450 9.096 4 2013 4.171 14.574 1.372 20.049 161.784,9 11.100 9.542 5 2014 4.042 15.034 1.271 20.347 44.451 2.957 9.590 Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Aceh Tamiang, 2015. RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 II - 123 Tabel 2.122 Perkembangan Luas Perkebunan Karet RakyatTahun 2010 – 2014 NO Tahun Luas Ha Jumlah Ha Produksi Kg Produktivitas KgHaThn KK TBM TM TR 1 2010 3.323 12.892 2.420 18.635 11.890 922 13.802 2 2011 3.420 13.610 1.750 18.780 13.365 982 14.093 3 2012 4.907 13.136 2.925 20.968 11.559,7 880 14.104 4 2013 507 13.137 2.923 20.981 11.560,6 880 13.408 5 2014 5.141 13.438 2.722 21.301 11.489,5 855 14.225 Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Aceh Tamiang, 2015. Tabel 2.123 Perkembangan Luas Perkebunan Kakao RakyatTahun 2010 – 2014 No Tahun Luas Ha Jumla h Ha Produk si Kg Produktivit as KgHaTh n KK TBM TM TR 1 2010 972 1.28 352 2.604 1.152 900 4.189 2 2011 977 1.28 1 352 2.610 1.127 880 4.190 3 2012 694 1.19 1 330 2.215 702 590 4.120 4 2013 661 1.01 4 289 1.899 598,5 590 3.388 5 2014 539 1.07 3 217 1.829 611,6 570 3.815 Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Aceh Tamiang, 2015.

III. Energi dan Sumber Daya Mineral

Sumber daya mineral yang ditambang di Kabupaten Aceh Tamiang didominasi dengan galian golongan C meliputi pasir dan batu. Namun belum seluruhnya memiliki ijin, sehingga perlu ditertibkan. Perkembangan area penambangan liar yang ditertibkan periode 2010 – 2014 meningkat signifikan dari 54,62 pada tahun 2010 meningkat menjadi 81,69 pada tahun 2014. Labih rinci penertiban area penambangan liar yang ditertibkan disajikan pada tabel berikut. Tabel 2.124 Luas Penambangan Liar yang Ditertibkan Tahun 2010 – 2014 N O Uraian Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 1 Luas Penambangan Liar yang Ditertibkan m 2 385.144 98.570 137.9 11 65.00 58.00 2 Luas Area Penambangan Liar m 2 705.055 319.91 1 175.3 81 73.00 71.00 3 Persentase 54,62 30,80 78,50 89,00 81,69 Sumber : Dinas Pertambangan dan Energi, 2015. RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 II - 124 Tabel 2.125 Jumlah Penambang Liar yang Ditertibkan Tahun 2010 – 2014 N O Uraian Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 1 Jumlah Penambang Liar yang Ditertibkan Unit 20

14 20

14 18 2 Jumlah penambangan seluruhnya Unit 22 16 22 20 23 3 Persentase 90,90 87,50 90,90 70,00 78,26 Sumber : Dinas Pertambangan dan Energi, 2015. Tabel 2.126 Jumlah Penambang yang Memiliki Izin Tahun 2010 – 2014 N O Uraian Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 1 Jumlah Penambang yang memiliki Izin Usaha Pertambangan IUP unit 44 20 30 14 18 2 Jumlah penambang seluruhnya Unit 66 36 52 34 41 3 Persentase 66,6 55,5 57,69 41,17 43,9 Sumber : Dinas Pertambangan dan Energi, 2015. Tabel 2.127 Jumlah Penambang Liar yang Ditertibkan Tahun 2010 – 2014 Menurut Kecamatan N O Kecamatan Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 1 Tamiang Hulu 8 2 10 3 4 2 Bandar pusaka 6 4 5 1 1 3 Kejuruan Muda - - - - 1 4 Tenggulun 13 3 7 6 2 5 Rantau 2 3 2 - - 6 Kota Kuala Simpang 2 4 1 2 - 7 Seruway - 1 - - 1 8 Bendahara - - - - - 9 Banda Mulia - - - - - 10 Karang Baru 4 2 3 2 2 11 Sekerak 9 - 2 - 6 12 Manyak Payed - 1 - - 1 Total 44 20 30 14 18 Sumber : Dinas Pertambangan dan Energi, 2015.

IV. Produksi Pertanian

Produksi perikanan di Kabupaten Aceh Tamiang cenderung meningkat. Dari 9.119,13 ton pada tahun RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 II - 125 2010 meningkat menjadi 14.932,45 ton pada tahun 2014, atau terjadi peningkatan rata-rata pada periode tersebut sebesar 13,27 . Jumlah produksi ikan pertahunnya untuk periode 2010 – 2014 adalah sepertii tabel berikut. Tabel 2.128 Produksi Perikanan Tangkap Tahun 2010-2014 NO Kecamatan Produksi ton 2010 2011 2012 2013 2014 1 Seruway 1.364,43 1.767,58 2.041,85 2.267,98 2.454,70 2 Bendahara 1.111,45 1.439,85 1.663,27 1.847,47 2.032,22 3 Banda Mulia 488,12 632,35 730,47 811,37 892,50 4 Manyak Payed 6.155,13 7.380,89 8.215,13 8.903,10 9.553,03 Total 9.119,13 11.220,67 12.650,72 13.829,92 14.932,45 Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Aceh Tamiang, 2015.

2.1.3.3 Aspek Layanan Urusan Keistimewaan Aceh

Pelaksanaan Syriat Islam di Aceh merujuk kepada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh Pasal 20 huruf ”a” menyebutkan bahwa: “Penyelenggaraan Pemerintahan Aceh dan pemerintahan kabupatenkota berpedoman pada asas umum penyelenggaraan pemerintahan yang terdiri atas asas ke- Islaman. Pasal 42 ayat 1 huruf “e” menyebutkan: “Gubernur atau BupatiWalikota mempunyai tugas dan wewenang melaksanakan dan mengoordinasikan pelaksanaan syari’at Islam secara menyeluruh. Pasal 125 ayat 2 Syariat Islam sebagaimana dimaksud pada ayat 1 meliputi ibadah, ahwal alsyakhshiyah hukum keluarga, muamalah hukum perdata, jinayah hukum pidana, qadha’ peradilan, tarbiyah pendidikan, dakwah, syiar, dan pembelaan Islam. RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 II - 126

I. Pelanggaran Syariat Islam

Tabel 2.129 Jumlah Pelanggaran Syariat Islam di Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2012 – 2014 No Uraian Tahun 2012 2013 2014 1 Qanun No.11 Tahun 2002 Tentang Aqi dah, Ibadah dan Syi’ar Islam 166 111 271 2 Qanun No.12 Tahun 2003 Tentang Khamar dan Sejenisnya 68 21 23 3 Qanun No.13 Tahun 2003 Tentang Maisir Perjudian dan Sejenisnya 76 47 18 4 Qanun No.14 Tahun 2003 Tentang Khalwat Mesum 35 45 27 Jumlah 345 224 339 Sumber : Dinas Syari’at Islam dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Tamiang, 2015.

II. Jumlah Tenaga Da’I Wialayah Perbatasan

Tabel 2.130 Jumlah Tenaga Da’i Wilayah Perbatasan Tahun 2012 – 2014 Menurut Kecamatan No Uraian Tahun 2012 2013 2014 1 Tamiang Hulu 5

1 1

2 Bandar pusaka - 1 2 3 Kejuruan Muda 9 7 8 4 Tenggulun 3 1 4 5 Rantau 4 6 6 6 Kota Kuala Simpang - - - 7 Seruway 6 8 8 8 Bendahara 2 2 2 9 Banda Mulia - - - 10 Karang Baru - - - 11 Sekerak 1 4 2 12 Manyak Payed - - - Jumlah 30 30 33 Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Tamiang, 2015. RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 II - 127

III. Tenaga Da’I di Wilayah Kecamatan

Tabel 2.131 Jumlah Tenaga Da’i di Wilayah Kecamatan Tahun 2011 – 2014 No Uraian Jumlah Da’i orang 2011 2012 2013 2014 1 Tamiang Hulu 3 3 3 3 2 Bandar pusaka 4 4 4 4 3 Kejuruan Muda 4 4 3 3 4 Tenggulun

1 1

1 1

5 Rantau 4 4 3 3 6 Kota Kuala Simpang 3 3 2 2 7 Seruway 4 4 4 4 8 Bendahara 6 6 6 6 9 Banda Mulia 3 3 3 3 10 Karang Baru 8 8 8 8 11 Sekerak 4 4 4 4 12 Manyak Payed 6 6 9 9 Total 50 50 50 50 Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Tamiang, 2015.

IV. Guru Ngaji di Kecamatan Tabel 2.132

Jumlah Guru Ngaji Tahun 2014 Menurut Kecamatan No Uraian Guru Ngaji Orang 1 Tamiang Hulu 54 2 Bandar pusaka 20 3 Kejuruan Muda 79 4 Tenggulun 21 5 Rantau 60 6 Kota Kuala Simpang 12 7 Seruway 78 8 Bendahara 86 9 Banda Mulia 35 10 Karang Baru 71 11 Sekerak 31 12 Manyak Payed 68 Total 615 Sumber : Dinas Syariat Islam Kabupaten Aceh Tamiang, 2015 RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 II - 128

V. Dayah

Tabel 2.133 Jumlah DayahPesantren dan Murid Tahun 2014 Menurut Kecamatan No Uraian Jumlah Dayah Jumlah Murid 1 Tamiang Hulu - - 2 Bandar pusaka - - 3 Kejuruan Muda 3 67 4 Tenggulun - - 5 Rantau 1 8 6 Kota Kuala Simpang - - 7 Seruway 1 8 8 Bendahara 1 11 9 Banda Mulia 4 29 10 Karang Baru 6 62 11 Sekerak - - 12 Manyak Payed 17 192 Total 33 377 Sumber : Dinas Syariat Islam Kabupaten Aceh Tamiang, 2015.

VI. Zakat, Infaq dan Shadaqah Tabel 2.134

Jumlah Penyaluran dan Penerima Zakat Tahun 2010-2014 N O Uraian Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 1 Jumlah dana yang disalurka n Rp 1.158.000.0 00 1.098.791.2 33 1.657.019.6 24 1.288.563.4 75 2.223.224.3 71 2 Jumlah penerim a zakat orang 144 785 918 304 450 3 Jumlah penerim a infaq dan sadaqah orang 394 108 56 185 1.622 Sumber : Sekretariat Baitul Mal Kabupaten Aceh Tamiang, 2015.

2.1.4 Aspek Daya Saing Daerah

Daya saing daerah merupakan salah satu aspek tujuan penyelenggaraan otonomi daerah sesuai dengan potensi, kekhasan, dan unggulan daerah. Suatu daya saing competitiveness merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan pembangunan ekonomi yang berhubungan dengan tujuan pembangunan daerah dalam mencapai tingkat kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan. RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 II - 129

2.1.4.1 Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah

Kemampuan ekonomi daerah dalam kaitannya dengan daya saing daerah adalah bahwa kapasitas ekonomi daerah harus memiliki daya tarik attractiveness bagi pelaku ekonomi yang telah berada dan akan masuk ke suatu daerah untuk menciptakan multiflier effect bagi peningkatan daya saing daerah. Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan kemampuan ekonomi daerah salah satunya dapat dilihat dari pengeluaran rata-rata konsumsi rumah tangga per kapita angka konsumasi rata-rata rumah tangga per kapita sebulan pangan dan non pangan, dan produktivitas total daerah. Indikator pengeluaran rata-rata konsumsi rumah tangga per kapita dimaksudkan untuk mengetahui tingkat konsumsi rumah tangga yang menjelaskan seberapa atraktif tingkat pengeluaran rumah tangga. Semakin besar angka konsumsi RT semakin atraktif bagi peningkatan kemampuan ekonomi daerah. Pada tahun 2011 pengeluaran konsumsi rata- rata rumah tangga per kapita di Kabupaten Aceh Tamiang mencapai Rp 521.547,-,meningkat sebesar 2,5 bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dengan persentase konsumsi non pangan sebesar 40,57, hal ini menunjukkan bahwa pengeluaran rumah tangga masih dominan untuk kebutuhan makanan. Pengeluaran konsumsi Rumah Tangga per Kapita periode tahun 2001 – 2011 adalah seperti tabel berikut. Tabel 2.135 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga per-Kapita Tahun 2010 – 2011 NO Uraian Tahun 2010 2011 1 Rata-rata Pengeluaran Non Pangan Rp 200.916 211.587 2 Rata-rata Pengeluaran Konsumsi Makanan Rp 308.121 309.960 3 Rata-rata Pengeluaran Rp 509.037 521.547 4 Persentase Pengeluaran Konsumsi non-pangan 39,47 40,57 Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Tamiang, Tahun 2012. RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 II - 130

2.1.4.2 Fokus Iklim Berinvestasi I.

Angka Kriminalitas Angka kriminalitas dapat menggambarkan tingkat keamanan masyarakat, semakin rendah angka kriminalitas, maka semakin tinggi tingkat keamanan masyarakat. Untuk rentang tahun 2010 – 2013 angka kriminalitas di Kabupaten Aceh Tamiang cenderung menurun. Pada tahun 2010 jumlah tindak kriminal terjadi sebanyak 497 kasus, menurun menjadi 367 kasus pada tahun 2013. Dari data ini dapat diketahui bahwa angka kriminalitas di Kabupaten Aceh Tamiang pada tahun 2013 adalah 13,88, artinya pada setiap 10.000 penduduk terjadi 13,88 kasus tindak kriminal. Kasus kriminal yang terjadi pada tahun 2010 –2013 dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2.136 Angka Kriminalitas Tahun 2010 – 2013 NO Tindak Kriminal Jumlah Kasus kasus 2010 2011 2012 2013 1 Penyalahgunaan Narkoba 84 71 51 69 2 Pembunuhan - 1 3 2 3 Kejahatan Seksual 4 3 3 - 4 Penganiayaan 79 76 59 59 5 Pencurian 275 301 172 196 6 Penipuan 55 40 24 41 7 Pemalsuan uang - 1 - - Jumlah Tindak Kriminal 497 493 312 367 Jumlah Penduduk 251.914 257.681 261.125 264.420 Angka Kriminalitas 19,72 19,13 11,94 13,88 Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Tamiang, 2015.

II. Jumlah DemonstrasiUnjuk Rasa

Pada periode 2010 – 2014 kasus demonstrasiunjuk rasa cenderung fluktuatif, dan tertinggi terjadi pada tahun 2010 yaitu 9 kasus. Namun berkurang menjadi 3 kasus di tahun 2012. Dan selalu terjadi demonstrasi bidang politik tiap tahunnya. Jumlah kejadian RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 II - 131 demonstrasiunjuk rasa tiap tahunnya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2.137 Jumlah Demonstrasi Tahun 2010 – 2014 NO Jenis Demonstrasi Unjuk Rasa Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 1 Bidang Politik 1 2 2 - 2 2 Ekonomi 5 2 - 3 3 3 Kasus pemogokan kerja 3 4 1

1 1

Jumlah kasus 9 8 3 4 6 Sumber : Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Tahun 2015.

III. Lama Proses Perizinan

Jenis perizinan yang ditangani Kabupaten Aceh Tamiang 2009 sebanyak 26 jenis perizinan, terdiri dari : izin usaha perdagangan SIUP, izin tempat usaha SITU, TDP, TDG, TDI, IMB, HO dan izin lainnya. Lamanya waktu untuk pengurusan izin tersebut dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2.138 Jenis Izin yang Diterbitkan dan Lama Proses Perizinan NO Jenis Izin Lama Proses Perizinan hari 1 Izin Mendirikan Bangunan IMB 3 2 Izin Pemasangan atau penyelenggaraan reklame 3 3 Suarat Izin tempat Usaha 3 4 Izin Gangguan HO 3 5 Surat Izin Usaha perdagangan SIUP 3 6 Tanda Daftar Perusahaan TDP 3 7 Tanda Daftar Gudang TDG 3 8 Tanda Daftar Industri TDI 3 9 Izin Usaha Jasa Konstruksi IUJK 3 10 Izin Pemakaian Kekayaan Daerah 3 11 Izin Kilang Padi 3 12 Izin Usaha Rerstauran dan Rumah Makan Cafe 3 13 Izin Usaha Rekreasi dan Hiburan Umum 3 14 Izin Pendirian Pusat Kebugaran 3 15 Izin Bidang Kesehatan 3 16 Izin Balai Pengobatan, Klinik dan Praktek Bersama 3 17 Izin Toko Obat Berizin dan Penjualan Jamu 3 RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 II - 132 NO Jenis Izin Lama Proses Perizinan hari Tradisional 18 Izin Praktek Perawat, Bidan dan Fisioterapi 3 19 Izin Praktek Dokter Umum, Dokter Gigi dan Dokter Spesialister 3 20 Izin Pengobatan Tradisional dan Akupuntur 3 21 Izin Praktek Tukang Gigi 3 22 Izin Kesehatan Lingkungan Pemukiman Industri 3 23 Izin Optik 3 24 Izin Hotel dan Losmen Penginapan 3 25 Izin Penjualan dan Penyaluran Obat-obatan Hewan dan Saprodi pertanian 3 26 Izin Pendirian Lembaga Pendidikan Non Formal 3 Sumber : Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu dan Penanaman Modal, 2012.

IV. Pendapatan Asli Daerah Bersumber dari Pajak dan Retribusi

Pajak daerah merupakan iuran wajib yang dilakukan oleh pribadi atau badan dalam hal ini perusahaan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang berdasarkan perundangundangan yang berlaku, yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan daerah dan pembangunan daerah sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Sedangkan Retribusi daerah merupakan pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan danatau diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan dalam hal ini perusahaan. Tabel 2.139 Pendapatan Asli Daerah Bersumber dari Pajak dan Retribusi Tahun 2010 – 2014 NO Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 1 Pajak Daerah 2.647.819.584 4.477.970.900 4.391.062.413 9.921.003.473 8.358.791.910 2 Retribusi Daerah 4.709.004.901 4.955.305.565 5.974.920.527 20.085.268.751 71.737.834.712 Sumber : Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Aceh Tamiang, 2015. RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 II - 133

V. Jumlah Qanun yang Mendukung Iklim Usaha

Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang dalam rentang tahun 2008 – 2011 telah menetapkan 12 Qanun yang mendukung iklim usaha yaitu qanun yang terkait perizinan. Dengan uraian jumlah qanun tiap tahunnya seperti berikut. Uraian Qanun yang terkait perizinan adalah sebagai berikut.

A. Tahun 2008 :