Pelayanan Kesehatan Dasar 1. - 2017 RKPD 2017

RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 II - 63 siaga aktif tahun 2014 dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2.56 Cakupan Desa Siaga Aktif Tahun 2014 Menurut Kecamatan NO Kecamatan Puskesmas Jumla h Desa DesaKelurahan Siaga Jumlah 1 Manyak Payed Manyak Payed 36 2 5,6 2 Bendahara Bendahara 12 12 100 Sungai Iyu 21 2 9,5 3 Banda Mulia Banda Mulia 10 - 4 Seruway Seruway 24 1 4,2 5 Rantau Rantau 9 7 77,8 Sapta Jaya 7 7 100 6 Karang Baru Karang Baru 31 - 7 Sekerak Sekerak 15 1 6,7 8 Kota Kuala Simpang Kota Kuala Simpang 5 - 9 Kejuruan Muda Kejuruan Muda 15 9 60 10 Tamiang Hulu Tamiang Hulu 9 100 11 Tenggulun Simpang Kiri 5 5 100 12 Bandar Pusaka Bandar Pusaka 14 4 28,6 Jumlah KabupatenKota 213 59 27,7 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tamiang, 2015.

F. Pelayanan Kesehatan Dasar 1.

Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani Cakupan kompilasi kebidanan yang ditangani untuk periode 2010 – 2014 sangat fluktuatif, namun mengalami trend pisitif dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2012. Pada tahun 2010 cakupan kompilasi kebidanan yang ditangani adalah sebesar 41,40 meningkat menjadi 89,89 pada tahun 2012. Angka ini sudah mencapai Standar Pelayanan Minimal SPM, dimana target SPM untuk tahun 2015 adalah sebesar 80. Perkembangan cakupan kompilasi kebidanan yang ditangani periode 2008 – 2012 adalah seperti tabel berikut. RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 II - 64 Tabel 2.57 Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani Tahun 2008 – 2012 NO Uraian Satuan Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 1 Jumlah komplikasi kebidanan yg mendapat penanganan a Orang 537 740 1152 722 722 2 Jumlah ibu dgn komplikasi kebidanan b Orang 1297 1247 1282 1345 1360 3 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani ab100 41,40 59,34 89,89 53,68 53,08 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tamiang, 2015.

2. Cakupan

Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang Memiliki Kompetensi Kebidanan Cakupan pertolongan persalinan kesehatan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012, menunjukkan tren positif, pada tahun 2008 adalah sebesar 82,42, meningkat menjadi 98,4 di tahun 2012. Angka ini sudah mencapai Standar Pelayanan Minimal dengan target di tahun 2015 adalah sebesar 90. Perkembangan cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan periode tahun 2010 – 2014 adalah seperti tabel berikut. Tabel 2.58 Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Tahun 2010 – 2014 NO Uraian Satuan Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 1 Jumlah ibu bersalin yg ditolong oleh tenaga kesehatan a orang 5.136 5.674 5.638 5697 5584 2 Jumlah seluruh ibu bersalin b orang 6.190 5.952 5.731 5751 6801 3 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan ab100 82,97 95,32 98,4 99.06 82.11 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tamiang, 2015. RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 II - 65

3. Cakupan

Desa Universal Child Immunization UCI Universal Child Immunization UCI adalah tercapainya imunisasi dasar secara lengkap pada bayi usia 0 – 11 bulan, ibu hamil, Wanita Usia Subur WUS dan anak sekolah tingkat dasar. Cakupan desa UCI pada tahun 2014 adalah sebesar 81,7, angka ini masih dibawah target SPM, dan perlu mendapat perhatian agar capaian di tahun 2015 mencapai target SPM yaitu harus sudah mencapai 100. Perkembangan cakupan desa UCI tahun 2008 – 2012 adalah seperti tabel berikut. Tabel 2.59 Cakupan DesaKelurahan Universal Child Immunization UCI NO Uraian Satuan Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 1 Jumlah desa UCI a Desa 145 160 162 179 174 2 Jumlah seluruh desa b Desa 213 213 213 213 213 3 CakupanDesa UCI ab100 68.08 75.12 76.06 84.0 81.7 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tamiang, 2015

4. Cakupan Balita Gizi Buruk yang Mendapat

Perawatan Cakupan balita gizi buruk yang mendapat perawatan dari tahun 2010 sampai dengan 2012 adalah sebesar 100, angka ini sudah mencapai target SPM dengan target di tahun 2010 adalah sebesar 100. Perkembangan cakupan balita gizi buruk yang mendapat perawatan periode tahun 2008 – 2012 adalah seperti tabel berikut. RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 II - 66 Tabel 2.60 Cakupan Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Tahun 2010 – 2014 NO Uraian Satuan Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 1 Jumlah Balita gizi buruk yang mendapat Perawatan a Orang 78 35 116 86 26 2 Jumlah Balita gizi buruk seluruhnya b Orang 78 35 116 86 26 3 Persentase Cakupan Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan ab100 100 100 100 100 100 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tamiang, 2015

5. Cakupan

Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit DBD Cakupan penanganan penderita penyakit DBD yang dimaksud adalah cakupan penderita DBD yang didiagnosis dan dirawat sesuai SOP. Penanganan penderita penyakit DBD periode tahun 2008 – 2012 adalah sebesar 100. Angka ini sudah mencapai target SPM yaitu 100 setiap tahunnya. Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD tahun 2008 – 2012 disajikan pada tabel berikut. Tabel 2.61 Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit DBD NO Uraian Satuan Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 1 Penderita DBD yang diobati a orang 245 174 59 22 159 2 Penderita DBD yang ditemukanb orang 245 174 59 22 159 3 Cakupan penanganan DBD ab100 100 100 100 100 100 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tamiang, 2015.

6. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-1

Cakupan kunjungan ibu hamil K-1 adalah Cakupan ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar pada trimester pertama kehamilannya di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Pelayanan antenatal merupakan pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 II - 67 profesional Dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter umum, Bidan dan Perawat kepada ibu hamil pada masa kehamilan. Indikator K-1 menunjukkan akses pada kesehatan ibu hamil kepada tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan yang tersedia. Standar minimal yang ditetapkan untuk pelayanan kehamilan adalah 1 kali pada trimester I, 1 kali pada trimester II dan 2 kali pada trimester III. Standar ini terpenuhi dan bermakna terhadap kualitas pelayanan yang diberikan. Cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil K1 pada tahun 2014 adalah 6.039 88,8, target SPM Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-1 tahun 2014 adalah 91.

7. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-4

Cakupan Kunjungan ibu hamil K-4 adalah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar paling sedikit empat kali. Pelayanan yang diberikan mencakup minimal: 1 Timbang berat badan dan ukur tinggi badan, 2 Ukur tekanan darah, 3 Skrining status imunisasi tetanus dan pemberian Tetanus Toksoid, 4 Ukur tinggi fundus uteri, 5 Pemberian tablet besi 90 tablet selama kehamilan, 6 temu wicara pemberian komunikasi interpersonal dan konseling, 7 Test laboratorium sederhana Hb, Protein Urine dan atau berdasarkan indikasi HbsAg, Spilis, HIV, Malaria, TBC. K1 dan K4 akan berperan penting dalam mendeteksi secara dini berbagai permasalahan selama masa kehamilan. Salah satunya adalah mendeteksi ibu hamil risiko tinggi atau dengan komplikasi kehamilan. Cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil K4 tahun 2014 berjumlah 5,476 80,5, target SPM Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-4 tahun 2014 adalah 93. RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 II - 68

8. Cakupan Pelayanan Nifas

Pelayanan nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar pada ibu mulai 6 hari sampai 42 hari paska melahirkan oleh tenaga kesehatan. Kontak ibu 28 Profil Kesehatan Aceh Tamiang 2014 nifas dengan tenaga kesehatan minimal 3 kali, yaitu 1 kali pada 6 jam pasca persalinan sampai dengan 3 hari; 1 kali pada minggu ke II, dan 1 kali ada minggu ke VI termasuk pemberian vitamin A 2 kali serta persiapan atau pemasangan KB pasca persalinan. Pada tahun 2014 pelayanan kesehatan ibu nifas dan mendapat pelayanan kesehatan KF1 adalah 5,599 99,8, target SPM Cakupan Pelayanan Nifas tahun 2014 adalah 90. Cakupan pelayanan kesehatan K1, K4, Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan dan Ibu Nifas Tahun 2013 – 2014 disajikan dengan grafik berikut. Gambar 2.11 Grafik Cakupan Pelayanan Kesehatan K1, K4, Persalinan ditolong Nakes dan Ibu Nifas Tahun 2013 – 2014 9. Cakupan Pemberian Vitamin A pada Ibu Nifas Cakupan ibu nifas mendapat kapsul vitamin A adalah jumlah pemberian vitamin A 2 kali pada ibu bersalin saat periode nifas yaitu 6 RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 II - 69 sampai 42 hari paska persalinan. Pemberian kapsul vitamin A ibu nifas melahirkan memiliki manfaat penting bagi ibu dan bayi yang di susui. Tambahan vitamin A melalui suplementasi dapat meningkatkan kualitas ASI, meningkatkan daya tahan tubuh, dan dapat meningkatkan kelangsungan hidup anak. Pada ibu hamil dan menyusui, Vitamin A berperan penting untuk memelihara kesehatan ibu selama masa kehamilan dan menyusui. Buta senja pada ibu menyusui, suatu kondisi yang kerap terjadi karena Kurang Vitamin A KVA. Cakupan pemberian Vitamin A pada Ibu Nifas di Kabupaten Aceh Tamiang ditahun 2014 adalah 5,589 99,57. Berikut adalah grafik perkembangan cakupan Vitamin A pada Ibu Nifas Tahun 2012 – 2014. Gambar 2.12 Grafik Cakupan Vitamin A pada Ibu Nifas Tahun 2012 – 2014 10. Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani Komplikasi kebidanan adalah kesakitan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas yang dapat mengancam jiwa ibu danatau bayi. Cakupan komplikasi kebidanan adalah jumlah kasus komplikasi ibu hamil, bersalin dan ibu nifas yang mendapat pelayanan sesuai standar di pelayanan dasar maupun PONED dan fasilitas RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 II - 70 rujukan RSUD Kabupaten Aceh Tamiang. Penanganan definitif adalah penangananpemberian tindakan terakhir untuk menyelesaikan permasalahan setiap kasus komplikasi kebidanan. Perhitungan jumlah ibu dengan komplikasi kebidanan di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama dihitung berdasarkan angka estimasi 20 dari Total Ibu Hamil disatu wilayah pada kurun waktu yang sama. Jumlah perkiraan komplikasi kebidanan adalah 1.360 orang dan yang ditangani berjumlah 722 53.08, target SPM Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani tahun 2014 adalah 80.

11. Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang Ditangani

Neonatus komplikasi adalah Neonatus dengan penyakit dan kelainan yang dapat menyebabkan kesakitan, kecacatan dan kematian. Neonatus dengan komplikasi seperti asfiksia, ikterus, hipotermia, tetanus neonatorum, infeksisepsis, trauma lahir, BBLR Berat Badan Lahir Rendah 2500 gr, sidroma gangguan pernafasan, kelainan kongenital. Neonatus komplikasi yang ditangani adalah Neonatus komplikasi yang mendapatkan pelayanan oleh tenaga kesehatan yang terlatih, dokter dan bidan di sarana pelayanan kesehatan. Perhitungan sasaran neonatus dengan komplikasi dihitung berdasarkan 15 dari jumlah lahir hidup yaitu 5630. Dari perkiraan komplikasi neonatal resti 845 orang dan yang ditangani sebesar 513 60,7 , target SPM Cakupan Neonatus dengan komplikasi yang Ditangani tahun 2014 adalah 65. Berikut adalah grafik perkembangan Cakupan Penanganan Komplikasi Kebidanan dan Neonatal Tahun 2012 – 2014. RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 II - 71 Gambar 2.13 Cakupan Penanganan Komplikasi Kebidanan dan Neonatal Tahun 2012 – 2014

12. Cakupan Pelayanan Anak Balita

Lima tahun pertama kehidupan, pertumbuhan mental dan intelektual berkembang pesat. Masa ini merupakan masa keemasan atau golden period dimana terbentuk dasar-dasar kemampuan dimana terbentuk dasar-dasar kemampuan keinderaan, berfikir, erbicara serta pertumbuhan mental intelektual yang intensif dan awal pertumbuhan moral. Pada masa ini stimulasi sangat penting untuk mengoptimalkan fungsi-fungsi organ tubuh dan rangsangan pengembangan otak. Upaya deteksi dini gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak usia dini menjadi sangat penting agar dapat dikoreksi sedini mungkin dan atau mencegah gangguan kearah yang lebih berat. Pelayanan kesehatan anak balita meliputi pelayanan pada anak balita sakit dan sehat. Pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan sesuai standar yang meliputi: 1. Pelayanan pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali setahun. 2. Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang SDIDTK. RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 II - 72 3. Pemberian Vitamin A dosis tinggi 200.000 IU, 2 kali dalam setahun. 4. Kepemilikan dan pemanfaatan buku KIA oleh setiap anak balita. 5. Pelayanan anak balita sakit sesuai standar dengan menggunakan pendekatan Manajemen Terpadu Balita Sakit MTBS. Cakupan pelayanan anak balita di Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2014 adalah ebesar 15,453 70,5, target SPM Cakupan Pelayanan Anak Balita tahun 2014 adalah 75.

13. Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat

Cakupan penjaringan siswa SD dan setingkat adalah pemeriksaan kesehatan umum, esehatan gigi dan mulut siswa melalui penjaringan kesehatan terhadap murid kelas 1 SD dan setingkat yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan bersama tenaga kesehatan terlatih guru dan dokter kecil. Tenaga kesehatan adalah tenaga medis, tenaga keperawatan dan petugas puskesmas lainnya yang telah dilatih sebagai tenaga pelaksana UKSUKGS. Guru UKSUKGS adalah guru kelas atau guru yang ditunjuk sebagai Pembina UKSUKGS di sekolah dan telah dilatih tentang UKSUKGS. Dokter kecil adalah kader kesehatan sekolah yang biasanya berasal dari murid kelas 4 dan 5 SD dan setingkat yang telah mendapatkan pelatihan dokter kecil. Usaha Kesehatan Sekolah UKS merupakan bagian dari program kesehatan anak usia sekolah. Anak usia sekolah yang sesuai dengan proses tumbuh kembangnya dibagi menjadi 2 sub kelompok, yaitu pra remaja 6-9 tahun dan remaja 10-11 tahun. Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 II - 73 setingkat di Kabupaten Aceh Tamiang tahun 2014 yaitu: 6,310 siswa atau 98,3, target SPM kegiatan ini tahun 2014 adalah 100.

14. Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1

Sarana Kesehatan Dengan Kemampuan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 adalah tempat pelayanan gawat darurat yang memiliki Dokter Umum on site berada di tempat 24 jam dengan kualifikasi General Emergency Life Support GELS danatau Advance Trauma Life Support ATLS + Advance Cardiac Life Support ACLS, serta memiliki alat transportasi dan komunikasi. Persentase Rumah Sakit dengan kemampuan pelayanan gawat darurat level 1 di Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2014 adalah 100.

15. Cakupan penemuan

dan penanganan penderita penyakit menular Beban penyakit menular tertentu yang terjadi di masyarakat dan memerlukan perhatian serius antara lain seperti tabel berikut. Tabel 2.62 Angka Kesakitan Penyakit Menular Tertentu Tahun 2010 – 2014 NO Kasus Penyakit Menular Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 1 Kasus TB BTA + per 100.000 pddk 108,37 122,93 109,01 99,08 74,57 2 Kasus Malaria API per 1.000 pddk 0,48 0,37 0,31 0,28 0,62 3 Kasus Diare per 1.000 penduduk 51,61 58,45 50,04 11,19 52,6 4 Kasus Pneumonia per 100 Balita 1,13 2 6,6 6,7 8,38 5 Prevalensi HIVAIDS per 100.000 pddk 3,76 3,88 6,01 10,54 19,06 6 Kasus DBD per 100.000 pddk 93,15 67,52 20,96 8,3 58,4 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tamiang, 2015. Pada tabel dapat dilihat bahwa : - Kasus penemuan BTA+ diantara suspeck per 100.000 penduduk, dari tahun 2011 – 2013 sudah mencapai target nasional 70, namun di tahun 2014 tidak tercapai karena target nasional sudah ditingkatkan menjadi RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 II - 74 90, dan kasus penjaringan yang biasanya di bantu Global Fund semakin dikurangi sehingga untuk penemuan kasusnya menurun. - Target yang ditetapkan untuk kasus malaria API adalah 1 per 1000 penduduk. Pada tabel diatas dapat kita lihat kasus malaria tahun 2010 – 2014 seluruhnya 1 per 1000 penduduk, hal ini berarti kasus malaria di Kabupaten Aceh Tamiang telah dapat dieliminasi. - Untuk kasus diare, target temuan yang ditetapkan oleh Kementrian Kesehatan adalah 411 per 1000 penduduk, sementara selama kurun waktu 5 tahun terakhir tidak pernah mencapai target, hal ini disebabkan karena masih banyak penderita yang berobat ke sarana kesehatan tetapi beli obat sendiri dan berobat ke praktek swasta serta sistem pelaporan yang masih belum maksimal. - Pada kasus temuanpenjaringan Pneumonia setiap tahun nya sudah mulai mengalami peningkatan, walau belum mencapai target nasional sebesar 4,46 dari jumlah balita. - Untuk prevalensi kasus HIVAIDS per 100.000 pddk dari tahun 2010 – 2015 terjadi penurunan. Hal ini disebabkan karena adanya penderita HIVAIDS yang meninggal dan pindah ke luar daerah. - Angka kesakitan Demam Berdarah Dengue DBD per 100.000 penduduk dari tahun 2010 – 2014 terjadi fluktuasi, dimana kasus tertinggi terjadi pada tahun 2010 dan kasus terendah terjadi pada tahun 2013. Dan terjadi 1 kasus kematian akibat penyakit ini pada tahun 2014. RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 II - 75

16. Cakupan DesaKelurahan terkena KLB ditangani 24 Jam

Kejadian Luar Biasa KLB adalah timbulnya atau kejadian kesakitan dan atau kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu desa dalam waktu tertentu. Penyakit menular, keracunan makanan, keracunan bahan berbahaya lainnya masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Penyakit diare, campak, demam berdarah dengue merupakan penyakit yang sering menimbulkan KLB. Penduduk yang terancam adalah penduduk yang tinggal di desa yang terkena kejadian luar biasa. Attack Rate adalah angka pengukuran yang dipakai untuk menghitung insiden kasus baru selama kejadian KLB terhadap penduduk yang terancam. Sementara CFR Case Fatality Rate adalah persentase penderita yang meninggal karena suatu penyakit terhadap seluruh kasus penyakit yang sama. Salah satu indikator kinerja penanggulangan KLB adalah dengan melakukan kegiatan penyelidikan dan penanggulangan KLB dengan cepat dan tepat yang terlaksana kurang dari 24 jam sejak adanya KLB atau dugaan KLB. Pada Kabupaten Aceh Tamiang tahun 2014 terdapat 4 desa yang terkena KLB dan seluruhnya ditangani 24 Jam 100 dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2.63 Kejadian Luar Biasa KLB di KampungKelurahan yang Ditangani 24 jam Tahun 2014 NO Kecamatan Puskesmas KLB di Kampung Kelurahan Jumlah Ditangani 24 Jam 1 Manyak Payed Manyak Payed 1 1 100 2 Bendahara Bendahara - Sungai Iyu - 3 Banda Mulia Banda Mulia - 4 Seruway Seruway 2 2 100 5 Rantau Rantau - Sapta Jaya - RKPD Kabupaten Aceh Tamiang 2017 II - 76 6 Karang Baru Karang Baru

1 1

100 7 Sekerak Sekerak - 8 Kota Kuala Simpang Kota Kuala Simpang - 9 Kejuruan Muda Kejuruan Muda - 10 Tamiang Hulu Tamiang Hulu - 11 Tenggulun Simpang Kiri - 12 Bandar Pusaka Bandar Pusaka - Jumlah KabupatenKota 4 4 100 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tamiang, 2015.

G. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan 1. Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan