konsumen itu muncul dari logo atau trade mark, labelnya maupun nama baik yang sudah terkenal dari perusahaan penghasil barang tersebut. Atribut produk akan
menimbulkan kesan serta image yang baik dari konsumen terhadap produk yang kita pasarkan bahkan kadang-kadang image konsumen itu muncul dari logo atau
trade mark yang tergambar dalam bungkus produknya Gitosudarmo, 1999. Indikator keunggulan produk sudah dibahas dalam bauran pemasaran produk.
b. Keunggulan Perdagangan
Fasilitas perdagangan merupakan fasilitas yang diberikan oleh perusahaan kepada konsumennya yang berupa pengangkutan pengiriman atau penyebaran
distribusi penetrasi pasar. Pengembangan fasilitas perdagangan yang lebih lanjut pada saat ini sedang populer adalah pemberian ”fasilitas kredit”, dalam hal ini
pelanggan dapat memakai terlebih dahulu barang yang dibelinya meskipun belum lunas pembayarannya Gitosudarmo 1999.
c. Keunggulan Sarana Pelayanan
Saran pelayanan yang dimiliki oleh suatu perusahaan dapat dikelola dengan baik sehingga memperoleh skala penjualan barang yang optimal sesuai
dengan target perusahaan. Menurut Bharadwaj, dkk, kinerja pemasaraan dengan indikator yang tepat akan menghasilkan keunggulan bersaing berkelanjutan. Dari
pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa kinerja pemasaran mempengaruhi keunggulan bersaing berkelanjutan Ferdinand, 2002.
2.8. Struktur Ecuation Modeling SEM
Struktur Equation Modeling SEM merupakan sekumpulan teknik – teknik statistikal yang memungkinkan pengujian sebuah rangkain hubungan yang
relatif “rumit” secara simultan Waluyo, 2008. Hubungan yang rumit tersebut
dapat diartikan sebagai rangkaian hubungan yang dibangun antara satu atau beberapa variabel dependen dengan satu atau beberapa variabel independen,
dimana setiap variabel dependen dan independen berbentuk faktor atau konstruk yang dibangun dari beberapa indikator yang diobservasi atau diukur langsung.
SEM structural equation modelling cocok digunakan untuk mengkonfirmasi dari berbagai indikator untuk sebuah dimensi konstruksi
konsep faktor, menguji kesesuain ketepatan sebuah model berdasarkan data empiris yang diteliti, menguji kesesuaian model sekaligus hubungan kwalitas
antar faktor yang dibangun diamati dalam model tersebut. Keungulan aplikasi SEM structural equation modelling dalam penelitian
manajemen adalah karena kemampuan untuk menampilkan sebuah model koprehensif bersamaat dengan kemampuannya untuk mengkonfirmasi dimensi
atau faktor dari sebuah konsep melalui dalam sebuah indikator – indikator empiris serta kemampuannya untuk mengukyr pengaruh faktor yang secara teoritis ada
Ferdinand, 2002. Oleh karena itu SEM structural equation modelling biasanya dipandang sebagai kombinasi antara analisis faktor dan analisis regresi, dan tentu
saja bisa diaplikasikan secara terpisah hanya dalam analisis faktor ataupun hanya dalam analisis regresi.
Beberapa konvensi yang berlaku dalam SEM structural equation modelling sebagai berikut :
a. Variabel terukur measured variable adalah variabel ini disebut juga
observed variables, indikator variables atau multivest variables. Variabel terukur adalah variabel yang datanya harus dicari melalui penelitian lapangan,
misalnya melalui instrumen – instrumen survey. Digambarkan dalam bentuk
segi empat atau bujur sangkar. b.
Faktor adalah variabel bentukan yang dibentuk melalui indikator-indikator yang diamati dalam dunia nyata. Variabelini yang dapat disebut sebagai
letent variable kaerena merupakan bentukan, konstruk atau unobserved variable. Faktor digambarkan dalam bentuk oval atau elips
c. Hubungan antar variabel adalah hubungan antar variabel tersebut dinyatakan
dalam bentuk garis. Bila tidak ada garis berarti tidak ada hubungan langsung terhadap yang di hipotesakan. Bentuk-bentuk garis dari hubungan antar
variabel tersebut adalah :
Garis dengan anak panah satu arah Garis ini menunjukkan adanya hubungan kualitas regresi yang
dihipotesakan antara dua variable, dimana variable yang dituju oleh anak garis panah satu arah ini adalah veriabel dependenendogen dan yang tidak
dituju oleh anak panah satu arah adalh veriabel independent eksogen.
Garis dengan anak panah dua arah Garis ini menunjukkan adanya korelasi antara dua variabel. Bila penelitian
ini meregresikan dua buah veriabel independen terhadap dua veriabel dependen, maka syarat yang harus dipenuhi adalah tidak adanya korelasi
antara veriabel independen. Jika garis ini bertujian untuk menguji ada tidaknya korelasi kemudian layak atau tidak dilakukan regresi antar variabel.
Pemodelan SEM structural equation modelling dapat dilakukan dengan pendekatan dua langkah two step modelling approach yaitu pertama
mengembangkan model pengukuran dan kedua adalah model struktural. Measurment model ini dilakukan untuk menghasilkan penilaian mengenai
validitas konvergen dan validitas diskriminan, sedangkan model struktural menyajikan penyajian penilaian validitas prediktif Santoso, 2009.
Di dalam pemodelan SEM akan bekerja dengan “konstruk” atau “faktor” yaitu konsep – konsep yang memiliki pijakan teoritis yang cukup untuk
menjelaskan berbagai hubungan. Konstruk – konstruk yang dibangun dalam diagram jalur di atas dapat dibedakan dalam 2 kelompok konstruk, yaitu konstruk
eksogen dan konstruk endogen.
Konstruk eksogen exogenous construct dikenal juga sebagai source
variable atau independent variable yang tidak diprediksi oleh variabel lain dalam model. Secara diagramatis, konstruk eksogen adalah konstruk yang dituju oleh
garis dengan satu ujung panah. Dalam gambar terlihat adanya sebuah garis lengkung dengan anak panah 2 ujung. Garis lengkung ini tidak menjelaskan
sebuah kausalitas melainkan untuk mengindikasikan adanya korelasi, karena syarat yang harus dipenuhi dalam uji regresi adalah tidak ada korelasi antar
variabel independen dalam sebuah model. Dengan garis lengkung ini, peneliti dapat mengamati berapa kuatnya tingkat korelasi antar kedua konstruk yang akan
digunakan untuk analisis lebih lanjut.
Konstruk endogen endogenous construct adalah faktor yang diprediksi
oleh satu atau beberapa konstruk. Konstruk endogen dapat memprediksi satu atau beberapa konstruk endogen lainnya, tetapi konstruk eksogen hanya dapat
berhubungan kausal dengan konstruk endogen. Berdasarkan pijakan teoritis yang cukup, seorang peneliti dapat menentukan mana yang akan diperlakukan sebagai
konstruk endogen dan mana sebagai konstruk eksogen Solimun, 2004.
2.9. Penelitian Terdahulu