Kebijakan Policy TINJAUAN PUSTAKA

2.3. Kebijakan Policy

Kebijakan adalah suatu jenis rencana yang memberikan bimbingan berpikir untuk mempengaruhi perilaku dan arah dalam pengambilan keputusan. Karena dengan kebijakan ini maka rencana akan semakin baik dan menjuruskan daya pikir dari pengambilan keputusan ke arah tujuan yang diinginkan Hasibuan, 2005. Dalam praktek kebijakan sering ditafsirkan salah, karena banyak yang menafsirkan, bahwa kebijakan diartikan penyimpangan dari kententuan-ketentuan yang telah ditetapkan. Padahal pengertian kebijakan itu adalah suatu batas dalam pengambilan keputusan yang diperbolehkan. Untuk lebih jelasnya ada beberapa pengertian kebijakan menurut para ahli, yaitu sebagai berikut : Menurut Koontz: General statement of understanding that guide thinking in decision can be made, thius leading some assurance that decision will be consistent to goals or objectives. Artinya : Kebijakan adalah pernyataan-pernyataan atau pengertian-pengertian umum yang memberikan bimbingan berpikir dalam menentukan keputusan. Fungsinya adalah menandai lingkungan di sekitar yang dibuat, sehingga memberikan jaminan bahwa keputusan-keputusan itu akan sesuai dengan dan menyokong tercapainya arahtujuan Hasibuan 2005. Menurut Terry : A policy is a verbal written or implied over all guide setting up boundaries that supply the general limits and dirrection in which managerial action will take place. Artinya : Kebijakan adalah suatu pedoman yang menyeluruh baik lisan maupun tulisan yang memberikan suatu batasan umum dan arah tempat managerial action akan dilakukan. Menurut Hasibuan 2005 pentingnya kebijakan adalah : 1. Kebijakan merupakan bagian dan membawa arah fungsi perencanaan. Kebijakan merupakan kerangka dasar pemikiran dalam membimbing tindakan yang akan diambil untuk mencapai hasil yang diinginkan. Kebijakan akan memberikan stabilitas dan menanamkan kepercayaan dalam usaha perencanaan. 2. Kebijakan akan memberikan arti terhadap tujuan. 3. Kebijakan dipergunakan untuk menempatkan tujuan perusahan atau organisasi sebenarnya. 4. Kebijakan merupakan alat delegatian of authority yang penting bagi pengorganisasian. 5. Kebijakan merupakan alat untuk mendapatkan wewenang. Dalam kebijakan ada beberapa tingkatan. Menurut Hasibuan 2005 tingkatan-tingkatan tersebut adalah : 1. Kebijakan pokok basic policy dibuat oleh manager puncak atau oleh pemilik perushaan. Pada tingkat ini perencanaan lebih bersifat membimbing ke arah pemikiran untuk manajerial, yaitu memberikan petunjuk serta menggariskan secara umum, baik mengenai tujuan maupun caranya. 2. Kebijakan umum general policy yang dibuat oleh manager madya. Pada tingkat ini perencanaan lebih bersifat administratif, yaitu sudah lebih jelas menunjukkan cara-cara bagaimana tujuan-tujuan dan cara-cara yang telah digariskan dalam perencanan yang sifatnya direktif dapat dilaksanakan sebaik-baiknya. 3. Kebijakan bagian departmental policy yang dibuat oleh manajer lini supervisor dan atau mandor. Dalam tingkat ini setiap anggota kelompok lebih banyak mempunyai tugas menghasilkan, sehingga tugas itu bersifat operatif, yaitu pekerjaan yang harus berakhir dengan menghasilkan sesuatu yang konkret. Jadi, sifat perencanaan pada tingkat ini, juga lebih bersifat operatif yakni bagaiman caranya menjalankan sesuatu agar dicapai hasil yang sebaik-baiknya. Kebijakan bagian inilah yang dijadikan indikator dalam kebijakan perusahaan karena penelitian ini dikhususkan pada bagian pemasaran.

2.4. Perilaku Konsumen