51
C. Setting Penelitian
Setting penelitian ini meliputi setting tempat, waktu, dan kondisi. Setting tempat penelitian ini adalah SMA Negeri 5 Yogyakarta, dengan
alasan pertama, SMA Negeri 5 Yogyakarta merupakan sekolah yang memiliki reputasi sekolah yang baik. Kedua, sekolah tersebut merupakan
sekolah yang memiliki prestasi yang bagus dalam perlombaan yang berkaitan dengan keterampilan berbicara, dan ketiga, sekolah tersebut
belum pernah digunakan sebagai tempat penelitian tentang pelaksanaan pembelajaran keterampilan berbicara dalam mata pelajaran Bahasa
Indonesia. Setting waktu dalam penelitian ini adalah Maret sampai Mei 2016.
Selama April peneliti melakukan pengamatan dan wawancara. Setting kondisi dalam penelitian ini adalah saat proses pembelajaran keterampilan
berbicara. Kondisi tersebut meliputi interaksi antara guru dan peserta didik selama pembelajaran berlangsung. Kondisi sekolah juga mendukung
pelaksanaan pembelajaran keterampilan berbicara siswa juga menjadi bagian dari setting penelitian.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1.
Pengamatan Teknik pengamatan dalam penelitian ini menggunakan teknik
pengamatan tanpa peran serta. Pengamatan tanpa peran serta merupakan
52
pengamatan yang dilakukan oleh peneliti hanya mengamati jalannya pembelajaran keterampilan berbicara pada siswa kelas XI IPA 1, XI IPA 2
dan XI IPS SMA Negeri 5 Yogyakarta. Teknik pengamatan ini dipilih dengan alasan agar peneliti tidak menginterfensi jalannya pembelajaran
sehingga hasil pengamatannya dapat bersifat objektif. Hasil pengamatan lingkungan sekolah dan peran guru dalam pembelajaran berbicara untuk
menumpulkan informasi yang berkaitan dengan aspek-aspek yang berpengaruh dalam pembelajaran berbicara.
2. Wawancara
Dalam penelitian ini jenis wawancara yang digunakan adalah wawancara terstruktur, menurut Sugiyono 2010: 319 wawancara ini
dalam pelaksanaannya peneliti membuat daftar pertanyaan untuk ditanyakan kepada narasumber sesuai kondisi saat wawancara berlangsung
sehingga wawancara dapat berjalan apa adanya dan alami. Hal ini agar narasumber secara suka rela memberikan jawaban atas pertanyaan yang
diajukan oleh peneliti. Wawancara selain dengan guru, wawancara juga dilakukan dengan
siswa, pelaksanaan wawancara dengan siswa dilakukan setelah proses pengamatan selesai. Peneliti memilih siswa yang aktif dalam
pembelajaran bahasa Indonesia dan siswa yang memperoleh prestasi dalam perlombaan yang berhubungan dengan keterampilan berbicara
sehingga siswa tersebut lebih banyak mengetahui mengenai kontribusi pembelajaran keterampilan berbicara dengan prestasi yang diperoleh