Evaluasi Pembelajaran Komponen Pembelajaran Berbicara
33
yang berupa gambar sangat baik digunakan untuk anak-anak usia dini atau tahap awal, namun hal ini juga dapat digunakan untuk pembelajar yang kemampuan
bahasanya lebih tinggi tergantung gambar yang dipergunakan itu sendiri. Rangsang gambar yang dapat dipakai sebagai rangsang berbicara dikelompokkan
menjadi gambar objek dan gambar cerita. Gambar objek merupakan gambar tentang objek tertentu yang berdiri sendiri seperti binatang, kendaraan, pakaian,
alam, dan objek lainnya yang kehadirannya tidak memerlukan bantuan objek gambar lainnya. Gambar cerita adalah gambar susun yang terdiri dari sejumlah
panel gambar yang saling berkaitan yang secara keseluruhan membentuk sebuah cerita.
Tugas-tugas pragmatik atau otentik yang diberikan kepada peserta didik untuk berbicara berdasarkan gambar yang disediakan dapat dengan cara-cara
sebagai berikut :
1 Pemberian pertanyaan
Dalam sebuah penilaian berbicara pemberian pertanyaan secara terbuka untuk dijawab semua peserta didik termasuk asesmen otentik. Pertanyaan yang
diajukan harus yang menuntut mereka untuk berpikir tinggi bukan sekedar hafalan atau mengungkap fakta dan konsep. Pertanyaan yang diajukan harus yang
memungkinkan peserta didik untuk mengungkapkan kemampuan berbahasa dan pemahaman kandungan makna gambar.
2 Bercerita
34
Penilaian dalam berbicara berdasarkan gambar juga dapat dilakukan dengan mengungkap kemampuan berbahasa dan kemampuan pemahaman
kandungan makna secara logis dapat dilakukan dengan meminta kepada peserta didik untuk bercerita sesuai dengan gambar yang sudah dilihat.
b. Berbicara berdasarkan rangsang suara
Tugas berbicara yang sering digunakan dalam penilaian berbicaa dengan menggunakan suara yang berasal dari siaran radio atau rekaman yang sengaja
dibuat untuk penilaian Nurgiyantoro, 2010: 407. Siaran radio yang dimaksudkan dapat berupa siaran berita, sandiwara dan program radio yang layak. Tugas ini
sangat berkaiatan dengan tes kompetensi menyimak jadi antara jenis kompetensi ini berkaitan namun dapat dibedakan melalui rubrik penilaian atau jenis
pertanyaan yang diajukan setelah peserta didik mendengarkan siaran radio tersebut.
c. Berbicara berdasarkan rangsang visual dan suara
Penilaian pada kemampuan berbicara melalui rangsang visual dan suara merupakan gabungan antara rangsang gambar dan suara sebelumnya, hal ini dapat
dilakukan melalui siaran televisi, video atau berbagai rekaman. Siaran televisi yang biasa digunakan adalah siaran berita atau siaran flaura dan fauna, dan lain-
lainnya yang mengandung unsur pendidikan untuk peserta didik. d.
Bercerita Dalam penilaian ini hal yang dilakasanakan adalah peserta didik diberi
tugas untuk menceritakan kembali teks atau cerita, jadi rangsang yang dijadikan
35
bahan untuk bercerita dapat berupa buku yang sudah dibaca, berbagi cerita fiksi dan cerita lama, berbagai pengalaman berpergian, berlomba, berseminar dan lain-
lainNurgiyantoro, 2010: 409. Penilaian yang sering dilakukan oleh guru dalam kelas adalah bercerita berdasarkan isi buku. Tugas bercerita secara lisan juga
dapat dijadikan tugas secara tertulis menjadi salah satu tugas menulis. e.
Wawancara Wawancara merupakan bentuk penilaian yang banyak dilakukan untuk
penilaian kemampuan kompetensi berbicara seseorang dalam satu bahasa khususnya bahasa asing yang dipelajarinya. Wawancara biasanya dilakukan
terhadap seorang yang sudah mempunyai kompetensi bahasa lisan sudah cukup memadai sehingga memungkinkan untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan.
Kegiatan wawancara dilakukan oleh dua beberapa orang penguji dalam praktik yang di sekolah misalnya guru kepada peserta didiknya. Masalah yang ditanyakan
dalam wawancara dapat menyangkut berbagai hal. Namun pada dasarnya wawancara dilakukan dengan orang yang sudah menguasai hal yang ingin
diketahui agar dapat informasi yang tepat. Jenis penilaian wawancara ini sangat mudah dan praktis, namun kelemahannya dalam hal penilaiana karena adanya
sifat subjektif pada pihak penilai. Sebelum wawancara pewawancara harus menyiapkan seperangkat alat dan teknik penilaian yang disepakati bersama.
f. Berdiskusi dan Berdebat
Tugas berbicara yang sering dilakukan dalam kegiatan pembelajaran disekolah maupun perguruan tinggi adalah berdiskusi, berdialog, berseminar, dan
36
berdebat. Dalam kegiatan ini dapat dilakukan secara formal, non formal dan setengah formal. Namun pada dasrnya bersifat tugas ini menjadikan sebuah dialog
atau debat harus menggunakan bahasa formal. Untuk mencapai penilaian pembelajaran dengan tugas-tugas tersebut sebaiknya menggunakan rubrik
penilaian. Aspek yang dinilai harus mencakup komponen kebahasaan dan gagasan yang diungkapkan nasing-masing.
g. Berpidato
Dalam kaitan penilaian pembelajaran berbicara tugas berpidato yang ada di sekolah dapat berwujud permainan simulasi. Misalnya peserta didik bersimulasi
peran sehingga pidato dilakukan sesuai peran yang didapat. Ada beberapa cara untuk menilai tugas berpidato. Cara pertama adalah mengambangkan alat evaluasi
sendiri dengan membuat rubrik penilaian, kedua, mengadopsi modelyang dikembangkan orang lain.