Materi Pembelajaran Komponen Pembelajaran Berbicara

30 menemukan sumber belajar, siswa dapat dilibatkan untuk mencarinya. Segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk mempelajari bahan dan pengalaman belajar sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai itu merupakan sumber pelajaran. Sumber pembelajaran berbicara itu terdapat dalam diri manusia, alat pengajaran, bahan pengajaran, aktivitas dan lingkungan Sanjaya, 2006: 175. Permasalahan yang seringkali muncul dalam praktik pembelajaran adalah sumber belajar yang digunakan hanya buku teks pelajaran. Celakanya lagi jika buku teks pelajaran digunakan sebagai media juga, hal ini membuat terhambatnya proses kreatif siswa dalam memperoleh sumber pelajaran. Berikut ini jenis-jenis sumber belajar menurut Suryaman 2012: 110-115. a. Buku Teks Pelajaran Buku teks pelajaran adalah buku acuan wajib dalam pembelajaran yang digunakan di satuan pendidikan dari tingkat dasar dan menengah yang isi dalam buku merujuk pada standar isi untuk pendidikan sesuai tingkatannya. Buku teks pelajaran dapat dipilih sebagai sumber pembelajaran bahasa Indonesia tidak hanya dari satu penerbit, dari penerbit lain juga dapat digunakan agar siswa dapat memperoleh wawasan yang luas. b. Laporan Hasil Penelitian Laporan hasil penelitian dapat dijadikan sumber pelajaran, laporan tersebut diterbitkan oleh suatu lembaga penelitian atau oleh para peneliti yang sangat berguna untuk sumber belajar yang akurat dan mutakhir. Sebuah laporan hasil penelitian biasanya berisi bahan-bahan untuk perbaikan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. 31 c. Jurnal Jurnal merupakan hasil penelitian yang diterbitkan berkala. Jurnal berisikan hasi penelitian atau didapat dari pendapat ahli sesuai bidang yang telah dikaji kebenarannya oleh ahli yang berbeda-beda. Jurnal-jurnal yang relevan dengan pembelajaran Bahasa Indonesia misalnya jurnal sastra, jurnal linguistik, jurnal cerpen, dan jurnal pendidikan bahasa dan sastra Indonesia. d. Pakar Bidang Studi Pakar bidang studi merupakan salah satu sumber belajar dengan mencari pakar bidang studi yang sama, namun berbeda instansi. Misalnya guru bahasa Indonesia yang menjadi narasumber dalam berbagai diklat, guru yang menciptakan inovasi media pembelajaran, guru yang menulis buku teks. Pakar bidang studi merupakan orang-orang yang ada disekitar kita karena adanya prestasi-prestasi tertentu dan dapat dijadikan sumber belajar. e. Kalangan Profesional Sumber belajar yang dapat digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia adalah dari kalangan profesional dapat diperoleh melalui organisasi. Misalnya dalam pengembangan menulis, dapat diperoleh dari organisasi penulis. f. Penerbitan Berkala Sumber belajar dari penerbitan berkala sangat dominan digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Misalnya wacana, berita, artikel, iklan, biografi. g. Internet Sumber belajar ini biasa dimanfaatkan oleh guru karena kemudahan untuk mengaksesnya. Biasanya guru menggunakan situs-situs pendidikan untuk 32 mendapatkan informasi selain dari buku teks. Selain buku teks secara kovensional terdapat buku teks elektronik yang dapat diakses melalui internet. h. Sumber Audiovisual Sumber audiovisual ini secara kreatif dikembangkan oleh ahli dalam bidang teknologi untuk menciptakan bahan ajar yang menarik yang diwujudkan melalui CD, e-learning dan blog. i. Lingkungan Lingkungan sekitar dapat digunakan sebagai sumber belajar. Lingkungan alam, lingkungan sosial, lingkungan seni budaya, lingkungan sekolah dan lain-lain dapat digunakan untuk pengembangan bahan ajar. Siswa dapat dengan mudah mencari sumber belajar dari lingkungan sekitar siswa.

6. Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi pembelajaran merupakan bentuk pelaksanaan pembelajaran, ada tiga bentuk yaitu penilaian, pengukuran, dan tes. Penilaian merupakan suatu proses untuk mengetahui apakah keluaran suatu program telah sesuai dengan tujuan atau kriteria yang sudah ditentukan, pengukuran adalah penilaian yang berupa data-data kuantitatif, dan tes adalah cara untuk mendapatkan informasi tentang peserta didik Nurgiyantoro, 2010: 5-6. Alat penilaian yang biasa digunakan dalam evaluasi pembelajaran berbicara yaitu: a. Berbicara berdasarkan gambar Untuk mengungkapkan kemampuan berbicara dalam pembelajaran bahasa, gambar dapat digunakan sebagai rangsangan pembicaraan yang baik. Rangsangan 33 yang berupa gambar sangat baik digunakan untuk anak-anak usia dini atau tahap awal, namun hal ini juga dapat digunakan untuk pembelajar yang kemampuan bahasanya lebih tinggi tergantung gambar yang dipergunakan itu sendiri. Rangsang gambar yang dapat dipakai sebagai rangsang berbicara dikelompokkan menjadi gambar objek dan gambar cerita. Gambar objek merupakan gambar tentang objek tertentu yang berdiri sendiri seperti binatang, kendaraan, pakaian, alam, dan objek lainnya yang kehadirannya tidak memerlukan bantuan objek gambar lainnya. Gambar cerita adalah gambar susun yang terdiri dari sejumlah panel gambar yang saling berkaitan yang secara keseluruhan membentuk sebuah cerita. Tugas-tugas pragmatik atau otentik yang diberikan kepada peserta didik untuk berbicara berdasarkan gambar yang disediakan dapat dengan cara-cara sebagai berikut : 1 Pemberian pertanyaan Dalam sebuah penilaian berbicara pemberian pertanyaan secara terbuka untuk dijawab semua peserta didik termasuk asesmen otentik. Pertanyaan yang diajukan harus yang menuntut mereka untuk berpikir tinggi bukan sekedar hafalan atau mengungkap fakta dan konsep. Pertanyaan yang diajukan harus yang memungkinkan peserta didik untuk mengungkapkan kemampuan berbahasa dan pemahaman kandungan makna gambar. 2 Bercerita

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN Meningkatkan Keterampilan Berbicara Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Menggunakan Metode Pembelajaran Role Playing Siswa Kelas IV SD Negeri Godog

0 1 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI TEKNIK CERITA BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Teknik Cerita Berantai Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Sribit 2, Sidoharjo,

0 5 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI TEKNIK CERITA BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Teknik Cerita Berantai Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Sribit 2, Sidoharjo,

0 1 11

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARANBAHASA INDONESIA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN Peningkatan Keterampilan Berbicara Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Melalui Strategi Pembelajaran Complete Sentence Pada Siswa Kelas IV SDN 5 Mejobo-Mej

0 0 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI STRATEGI Peningkatan Keterampilan Berbicara Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Melalui Strategi Pembelajaran Complete Sentence Pada Siswa Kelas IV SDN 5 Mejobo-Mejobo-Kudus T

0 0 13

EFEKTIVITAS STRATEGI THINK, TALK, WRITE PADA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA PRANCIS SISWA KELAS XI SMA NEGERI 10 YOGYAKARTA.

0 0 179

EFEKTIFITAS MEDIA WAYANG KERTAS DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PRANCIS KELAS X SMA NEGERI 9 YOGYAKARTA.

1 2 168

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PRANCIS MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 SANDEN.

0 2 228

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PRANCIS SISWA SMA NEGERI 3 KLATEN KELAS XI IPS DENGAN MEDIA PERMAINAN “SEDANG APA”.

1 5 210

KEEFEKTIFAN METODE TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PRANCIS PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA.

0 0 195