36 hal ini, guru mungkin memerlukan catatan kecil sebagai penolong jika
ada bagian yang terlupakan. Metode  storytelling  dalam  penelitian  ini  adalah  bercerita  dengan
alat peraga  yaitu buku bacaan. Hal ini  dilakukan  untuk  menghindari bagian-bagian  yang  terlupakan  oleh  guru  sehingga  keseluruhan  isi
cerita dapat disampaikan secara lengkap tanpa ada kekurangan apapun dan siswa dapat memahami makna yang terkandung dalam cerita.
5.  Rancangan Kegiatan Storytelling
Sebelum memulai kegiatan bercerita, guru terlebih dahulu membuat rancangan  kegiatan  storytelling  yang  meliputi  proses  persiapan  awal
sampai penutup akhir cerita. Menurut Moeslichatoen 2004: 175 dalam rancangan  kegiatan  bercerita  terdapat  rancangan  persiapan  guru,
pelaksanaan, dan penilaian kegiatan bercerita. a.  Rancangan Persiapan Guru
Guru  melakukan  persiapan  terlebih  dahulu  sebelum  melaksanakan kegiatan storytelling. Secara umum persiapan guru untuk merancang
kegiatan storytelling adalah sebagai berikut : 1.  Menetapkan tujuan dan temajudul cerita yang dipilih.
Sebuah  cerita  harus  memiliki  tujuan  yang  jelas  dan  sesuai dengan  tema  ataupun  judul  cerita  yang  dipilih.  Setelah
menetapkan  tujuan,  pilihlah  tema  atau  judul  cerita  yang  dapat menarik perhatian anak sehingga anak antusias dalam mengikuti
kegiatan storytelling.
37 2.  Menetapkan bentuk cerita yang dipilih.
Guru  harus  menetapkan  bentuk  cerita  yang  disampaikan kepada  anak.  Cerita  yang  disampaikan  dapat  menggunakan
ilustrasi gambar, majalahbuku, maupun papan flanel. 3.  Menetapkan  rancangan  bahan  dan  alat  yang  diperlukan  untuk
kegiatan bercerita. Bahan dan alat yang digunakan tergantung alat peraga yang
digunakan. b.  Rancangan Pelaksanaan Kegiatan Bercerita
Kegiatan  storytelling  dapat  berjalan  dengan  baik  karena  ada proses atau langkah-langkah sebagai acuan dalam melaksanakannya.
Langkah-langkah kegiatan storytelling adalah sebagai berikut : 1.  Mengkomunikasikan tujuan dan temajudul cerita kepada anak.
2.  Mengatur tempat duduk anak. 3.  Membuka kegiatan bercerita dengan menggali pengalaman anak
yang berkaitan dengan cerita. 4.  Mengembangkan cerita dengan menyampaikan fakta-fakta yang
terjadi di kehidupan sehari-hari. 5.  Menyampaikan cerita dengan memberikan gambaran positif dari
sebuah peristiwa. 6.  Menutup cerita dengan mengajukan pertanyaan kepada anak.
38 c.  Menetapkan Rancangan Penilaian Kegiatan Bercerita
Penilaian  kegiatan  bercerita  dilakukan  dengan  menggunakan teknik  bertanya  pada  akhir  kegiatan  yang  memberi  petunjuk
seberapa besar perhatian dan tanggapan anak terhadap isi cerita. Berdasarkan  pendapat  para  ahli  dapat  disimpulkan  rancangan
kegiatan storytelling yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1.  Menetapkan masalah untuk diberikan tindakan