86 pelajaran terakhir sehingga setelah tindakan selesai, siswa langsung
pulang ke rumah.
3. Pelaksanaan Tindakan VI Cerita Dibuang ke Hutan
a Perencanaan Tahap perencanaan sama seperti tindakan sebelumnya yaitu
peneliti dan guru wali kelas mempersiapkan cerita untuk tindakan keenam.
b Tindakan dan Pengamatan Tindakan VI dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 14 Mei 2016
jam 07.00-07.50 wib di ruang kelas IV. Siswa yang tidak masuk sekolah adalah BRDK. Ibu guru meminta siswa agar bersungguh-
sungguh dalam mendengarkan cerita karena ini adalah cerita terakhir yang dibacakan oleh ibu guru. Kemudian ibu guru menyampaikan
tujuan kegiatan storytelling dan judul cerita. Sebelum mulai membacakan cerita, ibu guru memberikan tiga pertanyaan untuk
dijawab oleh siswa dan jawabannya akan dituliskan di buku latihan. Cerita ini berasal dari Jepang yang mengisahkan tentang seorang
ibu yang tinggal bersama anak laki-laki yang dan menantunya. Ibu tersebut bernama Umemura sedangkan anak laki-laki dan menantunya
bernama Takeshi dan Haruka. Umemura yang sudah tua hanya berbaring di atas kasur. Kondisi itu tentu merepotkan seluruh anggota
keluarganya. Takeshi dan istrinya mempunyai niat untuk membuang ibunya ke hutan. Takeshi berpura-pura mengajak Umemura ke hutan
lebat untuk mencari daun obat.
87 Sesampainya di tengah hutan, Takeshi menurunkan Umemura dan
mengucapkan salam perpisahan. Kemudian Takeshi segera pergi meninggalkan Umemura. Baru beberapa langkah Takeshi berjalan,
Umemura memanggil anaknya. Umemura mengatakan bahwa dia mematahkan ranting pohon sebagai petunjuk pulang untuk Takeshi
agar tidak tersesat. Meskipun Takeshi telah berbuat jahat kepada ibunya namun, sang ibu tetap menyayangi Takeshi. Mendengar hal itu,
Takeshi menangis dan memeluk ibunya. Takeshi segera membawa ibunya pulang. Setelah peristiwa tersebut, Takeshi dan istrinya
merawat Umemura dengan baik. Cerita selesai dibacakan dan ibu guru memberikan waktu 10 menit
untuk menjawab pertanyaan yang diberikan. Setelah siswa selesai mengerjakan, ibu guru bertanya mengenai jawaban dari ketiga
pertanyaan tersebut. Jawaban-jawaban yang disampaikan siswa semakin baik, seperti BYH dan NDAP yang biasanya harus ditunjuk
terlebih dahulu sekarang mengacungkan jari ingin menyampaikan jawabannya. Siswa mengatakan tidak boleh memperlakukan ibu
seperti yang dilakukan Takeshi kepada Ibunya, harus menyayangi dan merawatnya dengan baik. Pada tindakan ini, berdasarkan hasil pre test
memiliki kemampuan empati dalam kategori rendah menjadi lebih aktif dari biasanya. Hal ini menunjukkan bahwa siswa mulai mencoba
untuk meningkatkan kapasitas sikap empati agar lebih baik dan siswa memiliki antusias yang tinggi dalam mengikuti kegiatan storytelling
88 sehingga siswa memberikan jawaban-jawaban yang bagus sesuai yang
diharapkan. Tindakan VI ditutup dengan sebuah peribahasa yaitu “kasih sayang
ibu sepanjang jalan, kasih sayang anak sepanjang galah”. Peribahasa ini dapat diartikan bahwa kasih sayang ibu dari mengandung selama
sembilan bulan, melahirkan tanpa mempedulikan rasa sakit dan merawat anaknya hingga besar. Semua pengorbanan ibu tidak bisa
tergantikan oleh apapun. Pengamatan tidak hanya dilakukan ketika kegiatan storytelling
tetapi juga setelah tindakan. Pada jam mata pelajaran BTQ Baca Tulis Quran, NASMP tiba-tiba menangis. Melihat temannya menangis,
siswa laki-laki tidak lagi mengejek temannya. Ada dua siswa laki-laki yang menghampiri NASMP dan bertanya mengapa menangis. Namun,
NASMP tidak menjawab dan diam saja. Kemudian siswa laki-laki tersebut meminta temannya untuk tidak menangis lagi. Peristiwa ini
menunjukkan bahwa siswa laki-laki mengalami perubahan terkait sikap empatinya dengan tidak lagi mengejek teman yang menangis.
4. Hasil Tindakan Siklus II