Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen 1. Uji Validitas Instrumen

54 terhadap orang lain b. Kemampuan empati siswa sebelum dan setelah pelaksanaan storytelling c. Manfaat diajarkan kemampuan empati saat dilaksanakan metode storytelling Wawancara dalam penelitian ini ditujukan kepada siswa dan guru wali kelas yang dilakukan setelah pelaksanaan tindakan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dialami selama tindakan, hasil tindakan dan kemampuan berempati siswa sebelum dan sesudah pelaksanaan tindakan.

H. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen 1. Uji Validitas Instrumen

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana akurasi suatu tes atau skala dalam menjalankan fungsi pengukurannya Saifuddin Azwar, 2012: 8. Pengukuran dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila menghasilkan data yang secara akurat memberikan gambaran mengenai variabel yang diukur seperti dikehendaki oleh tujuan pengukuran tersebut. Akurat dalam hal ini berarti tepat dan cermat sehingga apabila tes menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran maka dikatakan sebagai pengukuran yang memiliki validitas rendah. Penelitian ini menggunakan validitas konstrak dan validitas isi. Untuk menguji validitas konstrak, dapat digunakan pendapat dari ahli expert judgment. Instrument yang sudah dikonstruksi terkait aspek-aspek diukur 55 dengan berlandaskan teori tertentu selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli dalam hal ini yaitu dosen pembimbing. Setelah pengujian konstruksi dari ahli, maka diteruskan dengan uji coba instrument Sugiyono, 2013: 177. Pengujian validitas isi dapat dibantu dengan menggunakan kisi-kisi instrument. Pada kisi-kisi terdapat variabel yang diteliti, indikator sebagai tolak ukur dan nomor butir item pernyataan yang telah dijabarkan dari indikator sehingga dapat dikatakan bahwa instrument yang memiliki validitas isi adalah instrument yang telah sesuai dengan isi Sugiyono, 2013: 182. Skala empati dalam penelitian ini diujicobakan kepada 28 siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Samirono yang beralamat di Jalan Kolombo No.002 Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta. Data yang dihasilkan dianalisis dengan menggunakan software SPSS Seri 22.0. 2. Uji Reliabilitas Instrumen Suatu alat ukur dikatakan reliabel apabila alat itu dalam mengukur suatu gejala pada waktu yang berlainan senantiasa menunjukkan hasil yang sama. Alat yang reliabel secara konsisten memberi hasil ukuran yang sama Nasution, 2012: 77. Reliabilitas alat merupakan syarat mutlak untuk menentukan pengaruh variabel yang satu terhadap variabel lain. Disamping itu, reliability ini juga merupakan syarat bagi validitas suatu tes. Tes yang tidak reliabel dengan sendirinya tidak valid. Jika tes itu tidak reliabel, maka hasil tes yang berbeda-beda dapat diragukan validitasnya. 56 Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach. Perhitungan statistiknya dilakukan dengan menggunakan komputer program SPSS For Windows Seri 22.0. Saifuddin Azwar 2012: 33 menjelaskan secara teoritik, besarnya koefisien reliabilitas dapat berada mulai dari angka 0 dampai dengan angka 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati 1,00 maka semakin tinggi reliabilitasnya dan sebaliknya. Setelah dilakukan uji coba instrumen pada skala sikap empati, maka diperoleh nilai reliabilitas Alpha Cronbach sebesar 0,870. Hasil ini menunjukkan bahwa instrumen penelitian memiliki reliabilitas tinggi. Tabel 5. Uji Reliabilitas Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .870 51 Peneliti memilih item berdasarkan daya diskriminasi seperti yang disebutkan oleh Saifuddin Azwar 2013: 86 bahwa kriteria pemilihan item berdasar korelasi item total digunakan batasan r ≥ 0,30. Semua item yang mencapai korelasi minimal 0,30 daya bedanya dianggap memuaskan. Berikut adalah tabel pemilihan item berdasarkan korelasi item total : 57 Tabel 6. Pemilihan Item Berdasarkan Korelasi Item Total No Aspek Indikator Deskriptor Nomor sebelum uji coba Juml ah Item gugur Item Terpakai Jum lah + - + - 1 Kognitif Memahami perasaan orang lain Memahami kesulitan orang lain 1,17, 33,45 9,25, 39,48 8 1,48 17,33, 45 9, 25, 39 6 Memahami kebahagiaan orang lain 10,26, 40,49 2,18, 34,46 8 34,40 10,26, 49 2,18, 39 6 Mengenali kondisi orang lain Mengenali kondisi orang lain yang sedang bahagia dari mimik wajah 3,19 11,27 4 3,27 19 11 2 Mengenali kondisi orang lain yang sedang sedih mimik wajah 12,28, 35 4,20, 41 6 12,20, 41 28,35 4 3 2 Afektif Merasakan pengalaman orang lain Merasakan pengalaman yang menyenangkan orang lain 5,21, 42,47 13,29, 36 7 5,42 21,47 13, 29, 36 5 Merasakan pengalaman tidak menyenangkan orang lain 14,30, 37,50 6,22, 43 7 30,37 14,50 6,22, 43 5 Memberikan respon empatik terhadap orang lain Memberikan respon empatik secara verbal 7,23, 44 15,31 5 7,44 23 15, 31 3 Memberikan respon empatik secara non verbal 16,32, 51 8,24, 38 6 38 16,32, 51 8,24 5 Jumlah 26 25 51 16 17 18 35 58

I. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan proses mencari, mencatat, mengobservasi dan menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh dari hasil kegiatan wawancara, catatan lapangan dan materi-materi lain yang dapat dijadikan data penelitian sehingga dengan mudah dapat dipahami. Pada penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif didapatkan dari skala sikap empati siswa sedangkan data kualitatif didapat dari hasil observasi dan wawancara. Data kuantitatif dianalisis dengan membandingkan data pada siklus awal dan siklus akhir. Berikut adalah langkah-langkah penghitungannya menurut Saifuddin Azwar 2012: 149 yaitu sebagai berikut : 1. Menentukan skor tertinggi dan terendah Skor tertinggi = 4 x banyak item = 4 x 35 = 140 Skor terendah = 1 x banyak item = 1 x 35 = 35 2. Menghitung Mean Ideal M M = ½ skor tertinggi+skor terendah = ½ 140+35 = 87,5 3. Menghitung Standar Deviasi SD SD = 16 skor tertinggi-skor terendah = 16 140-35 = 17,5 59 Tabel 7. Rumusan Skor Sikap Empati Tabel 8. Kategori Skor Sikap Empati

J. Kriteria Keberhasilan Tindakan