Tahap Pendahuluan Pra Tindakan

45 2. Variabel Dependen Variabel dependen atau variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah sikap empati.

E. Desain Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari rangkaian kegiatan berupa perencanaan, tindakan dan pengamatan, serta refleksi. Peneliti terlibat secara langsung dari tahap perencanaan, observasi, mencatat dan mengumpulkan data. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap pendahuluan atau pra tindakan dan tahap pelaksanaan tindakan.

1. Tahap Pendahuluan Pra Tindakan

Sebelum dilakukan tindakan terlebih dahulu, peneliti melakukan beberapa langkah pra tindakan agar pelaksanaan tindakan berjalan sesuai dengan tujuan. Langkah-langkah pra tindakan adalah sebagai berikut : a. Peneliti melakukan observasi langsung untuk melihat bagaimana perilaku siswa di kelas maupun luar kelas. b. Peneliti melakukan wawancara dengan guru wali kelas dan siswa kelas IV terkait dengan sikap empati siswa yang belum terlihat, kemudian peneliti juga menjelaskan metode storytelling sebagai alternatif peningkatan sikap empati. c. Peneliti bekerjasama dengan guru wali kelas dalam melaksanakan tindakan terhadap subjek penelitian. d. Peneliti meminta izin kepada kepala pihak sekolah untuk melakukan penelitian. 46 2. Tahap Pelaksanaan Tindakan Pada tahap ini peneliti menggunakan model Spiral dari Kemmis McTaggart. Berikut ini bentuk desain Kemmis Mc Taggart Depdikbud Dirjendikdasmen Dikmen, 1999: 21 : Gambar 2. Alur Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan Mc Taggart Siklus dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. Perencanaan Tahap perencanaan dimulai dengan membuat rencana pelaksanaan layanan, format observasi, format wawancara dan menyusun instrument berupa skala sikap empati yang dibutuhkan untuk mengumpulkan data. Sebelum memulai tindakan, peneliti menentukan cerita yang disampaikan dan menentukan jadwal pemberian tindakan storytelling. 2. Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan Sebelum melaksanakan tindakan, peneliti terlebih dahulu membagikan skala empati kepada siswa sebagai acuan bagaimana kapasitas empati siswa. Pelaksanaan tindakan mengacu pada rencana 47 yang sudah disusun sebelumnya. Pelaksanaan tindakan peneliti berkolaborasi dengan guru wali kelas sebagai pelaksana tindakan pada saat penelitian. Pengamatan dilaksanakan pada saat dilakukan tindakan dan setelah dilakukannya tindakan peningkatan sikap empati siswa melalui metode storytelling. Observasi ini meliputi antusias siswa dalam dalam proses tindakan, susasana di dalam kelas ketika mengukuti tindakan dan hambatan yang dialami ketika menggunakan metode storytelling. Pada tahap ini pihak-pihak yang dilibatkan adalah guru wali kelas, siswa dan peneliti. Metode storytelling dilaksanakan dalam 6 kali tindakan. Judul cerita yang disampaikan yaitu sebagai berikut : Judul cerita Tindakan I : Kentang Ajaib Judul cerita Tindakan II : Ibu Bermata Satu Judul cerita Tindakan III : Rasulullah dan Seorang Pengemis Buta Judul cerita Tindakan IV : Sepeda Motor Baru Judul cerita Tindakan V : Ibu Pemungut Beras Judul cerita Tindakan VI : Dibuang Ke Hutan 3. Refleksi Tahap refleksi yaitu dengan mengumpulkan data dari proses tindakan kemudian dianalisis sebagai hasil refleksi. Berdasarkan hasil data yang telah dianalisis, peneliti dapat mengetahui apakah metode storytelling dapat meningkatkan sikap empati siswa atau tidak. Setelah mengetahui hasil dari refleksi, maka hasil tersebut 48 dapat digunakan sebagai pedoman untuk merencanakan tindakan pada siklus selanjutnya yang lebih efektif.

F. Skenario Siklus