27 Berdasarkan  pendapat  para  ahli  dapat  disimpulkan  bahwa
storytelling  adalah  metode  yang  dilakukan  dengan  menceritakan mendongengkan  sebuah  cerita  yang  didalamnya  terdapat  nilai-nilai
moral dan sosial.
2.  Unsur – unsur Storytelling
Sebuah  cerita  memiliki  unsur-unsur  penting  yang  terkandung  di dalamnya.  Unsur-unsur  tersebut  dikenal  dengan  unsur  intrinsik  dan
ekstrinsik.  Unsur  intrinsik  adalah  unsur  yang  membangun  dari  dalam sebuah  cerita.  Menurut  Enny  Zubaidah  2012:  62-93  unsur  intrinsik
meliputi:  a  tema  dan  amanat,  b  tokoh  dan  penokohan,  c  alur,  d setinglatar, e sudut pandang, dan f gaya penceritaan.  Berikut adalah
penjelasan unsur intrinsik yang terkandung dalam cerita : 1 Tema dan Amanat
Tema  adalah  pesan  cerita,  yang  merupakan  perasaan,  ide,  dan makna  yang  ingin  disampaikan  penulis  tentang  kehidupan,  nilai,
kepercayaan,  atau  perilaku  manusia.  Tema  memegang  peranan penting dalam storytelling. Sebuah cerita harus memiliki tema yang
menarik untuk disampaikan kepada anak sehingga menarik perhatian anak dalam mengikuti storytelling .
Sebuah  cerita  selain  memiliki  tema  tentu  terdapat  amanat  yang terkandung  di  dalamnya.  Amanat  adalah  pesan  yang  ingin
disampaikan  oleh  penulis.  Hal  penting  yang  harus  diperhatikan adalah  kejelasan  tema  cerita  sehingga  memudahkan  anak  dalam
memahami amanat yang terkandung dalam cerita.
28 2 Tokoh dan Penokohan
Sebuah  cerita  menjadi  lebih  menarik  apabila  melibatkan  tokoh yang mempunyai sifat yang berbeda-beda. Tokoh cerita atau sering
dikenal  dengan  pelaku  cerita  memiliki  sifat,  kebiasaan,  dan tingkahlaku  yang  secara  keseluruhan  mampu  menggambarkan
seseorang. Tokoh yang digunakan dalam cerita memiliki peran untuk menghidupkan  sebuah  cerita.  Jadi  tokoh  yang  dideskripsikan
memiliki sifat yang berbeda-beda akan membuat cerita menjadi lebih menarik sehingga mempunyai kesan tersendiri bagi anak-anak yang
membacanya. 3 Alur
Alur  adalah  jalan  sebuah  cerita  dari  awal  sampai  akhir  cerita disampaikan.  Sebuah  cerita  dapat  dipahami  karena  memiliki  alur
yang jelas. Dalam pelaksanaan storytelling, haruslah memilih cerita yang mempunyai alur yang jelas dan mudah dipahami sehingga anak
dapat mengerti isi cerita di dalamnya. 4 Seting atau Latar Cerita
Latar  menggambarkan  tempat,  suasana,  dan  waktu  terjadinya peristiwa ketika peristiwa tersebut berlangsung. Tempat bisa terjadi
di  rumah,  di  hutan,  dikantor,  dan  sebagainya.  Waktu  bisa berlangsung pagi hari, siang hari, sore hari, malam hari, besok, atau
pun  lusa.Suasana  dapat  berlangsung  ketika  cuaca  panas,  dingin, sejuk dan sebagainya.
29 5 Gaya Penceritaan
Gaya cerita memegang peranan penting untuk menarik perhatian anak. Hal ini terlihat dari cara pemilihan kata, penggunaan kalimat
dalam  gaya  bahasa,  teknik  penggambaran  tokoh,  latar  cerita  dan sebagainya.  Sebuah  cerita  yang  dapat  dipahami  oleh  anak  adalah
cerita  yang  menggunakan  bahasa  sederhana  sehingga  tidak membingungkan anak.
6 Sudut Pandang Sudut  pandang  merupakan  cara  penulis  dalam  menyampaikan
cerita  melalui  tokoh  dan  unsur  yang  ditampilkan.  Sebuah  cerita tergantung  dari  siapa  yang  menceritakan.  Oleh  karena  itu,  cerita
dapat  berubah  jika  cerita  itu  ditulis  melalui  sudut  pandang  yang orang yang berbeda.
Unsur ekstrinsik berbeda dengan unsur intrinsik. Unsur ekstrinsik adalah  unsur  yang  berada  di  luar  cerita  seperti  masyarakat,  agama,
politik,  ekonomi dan filsafat. Sebuah  cerita  yang  dibuat oleh seseorang tergantung pada seberapa luas dan dalamnya pegetahuan orang tersebut
sehingga mempengaruhi cerita yang dihasilkan.
3.  Manfaat Storytelling