29 5 Gaya Penceritaan
Gaya cerita memegang peranan penting untuk menarik perhatian anak. Hal ini terlihat dari cara pemilihan kata, penggunaan kalimat
dalam gaya bahasa, teknik penggambaran tokoh, latar cerita dan sebagainya. Sebuah cerita yang dapat dipahami oleh anak adalah
cerita yang menggunakan bahasa sederhana sehingga tidak membingungkan anak.
6 Sudut Pandang Sudut pandang merupakan cara penulis dalam menyampaikan
cerita melalui tokoh dan unsur yang ditampilkan. Sebuah cerita tergantung dari siapa yang menceritakan. Oleh karena itu, cerita
dapat berubah jika cerita itu ditulis melalui sudut pandang yang orang yang berbeda.
Unsur ekstrinsik berbeda dengan unsur intrinsik. Unsur ekstrinsik adalah unsur yang berada di luar cerita seperti masyarakat, agama,
politik, ekonomi dan filsafat. Sebuah cerita yang dibuat oleh seseorang tergantung pada seberapa luas dan dalamnya pegetahuan orang tersebut
sehingga mempengaruhi cerita yang dihasilkan.
3. Manfaat Storytelling
Bagi anak-anak, duduk yang manis menyimak penjelasan dan nasihat merupakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Sebaliknya jika
mereka diminta untuk duduk berlama-lama untuk menyimak cerita atau dongeng adalah hal yang menyenangkan. Oleh karena itu, mendidik dan
30 menasehati anak melalui cerita memberikan efek pemuasan terhadap
kebutuhan akan imajinasi dan fantasi. Menurut Tadkiroatun Musfiroh 2005: 24 bercerita menjadi
sesuatu yang penting bagi anak karena beberapa alasan :
1. Bercerita merupakan alat pendidikan budi pekerti yang paling mudah dicerna anak disamping teladan yang dilihat anak setiap hari.
2. Bercerita memberi ruang lingkup yang bebas pada anak untuk mengembangkan kemampuan bersimpati dan berempati terhadap
peristiwa yang menimpa orang lain. Hal tersebut mendasari anak untuk memiliki kepekaan sosial.
3. Bercerita memberikan efek psikologis yang positif bagi anak dan guru sebagai pencerita, seperti kedekatan emosional sebagai
pengganti figur lekat orangtua. 4. Bercerita mendorong anak memberikan “makna” bagi proses belajar
terutama mengenai empati sehingga anak dapat berpikir bagaimana seharusnya memandang sesuatu masalah dari sudut pandang orang
lain. Dengan kata lain, anak belajar memahami sudut pandang orang lain secara lebih jelas berdasarkan perkembangan psikologis masing-
masing. Menurut Musfiroh Elis, 2009Musfiroh, 2005 dalam Treni
2012: 8 berpendapat terdapat beberapa alasan menjadi sesuatu yang penting yaitu sebagai berikut :
1. Memberi contoh pada anak bagaimana menyikapi suatu masalah dengan baik, bagaimana melakukan pembicaraan yang baik,
31 sekaligus memberi pelajaran pada anak bagaimana cara
mengendalikan keinginan-keinginan yang dinilai negatif oleh masyarakat.
2. Mendongeng memberi ruang gerak pada anak kapan sesuatu nilai berhasil ditangkap dan diaplikasikan.
Pendapat yang sama diungkapkan oleh Moeslichaton dalam Muallifah, 2013: 98
bahwa metode bercerita storytelling memiliki manfaat, diantaranya :
1. Menyisipkan sifat empati, kejujuran, kesetiaan, keramahan dan ketulusan.
2. Memberikan sejumlah pengetahuan sosial, moral, dan lain sebagainya.
3. Melatih anak belajar mendengarkan apa yang disampaikan. 4. Membuat anak bisa mengembangkan aspek psikomotor, kognitif dan
afektif. 5. Mampu meningkatkan imajinasi dan kreatifitas anak.
Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan manfaat storytelling sebagai berikut :
1. Bercerita merupakan alat pendidikan budi pekerti yang paling mudah dipahami anak disamping teladan yang dilihat anak setiap hari.
2. Bercerita memberi ruang lingkup yang bebas pada anak untuk mengembangkan kemampuan bersimpati dan berempati terhadap
peristiwa yang menimpa orang lain.
32 3. Bercerita memberikan efek psikologis yang positif bagi anak dan
guru sebagai pencerita. 4. Bercerita mendorong anak memberikan “makna” bagi proses belajar
terutama mengenai empati. 5. Memberi contoh pada anak bagaimana menyikapi suatu masalah
dengan baik 6. Memberi ruang gerak pada anak kapan sesuatu nilai berhasil
ditangkap dan diaplikasikan.
4. Teknik Penyajian Storytelling