Tabel 57. Tanggapan Responden Tentang Kebijakan Bantuan Langsung Tunai Tanggapan
Jumlah
Setuju 34
34.34 Tidak Setuju
65 65.66
Total 99
100 Sumber : Kuesioner 2009
Tabel 58. Klasifikasi Tanggapan Responden Menurut Jenis Kelamin Tentang Kebijakan Bantuan Langsung Tunai
Tanggapan L
P Jumlah
Setuju 12
12.12 22
22.22 34
34.34 Tidak Setuju
35 35.35
30 30.30
65 65.66
Total 47
47.47 52
52.52 99
100
Sumber : Kuesioner 2009
Tabel 59. Klasifikasi Tanggapan Responden Menurut Pekerjaan Tentang Kebijakan Bantuan Langsung Tunai
Pekerjaan Setuju
Tdk Setuju Jlh
Mahasiswa 6
6.06 14
14.14 20
20.20 PNS
8 8.08
16 16.16
24 24.24
Wiraswasta 7
7.07 10
10.10 17
17.17 Pegawai Swasta
6 6.06
14 14.14
20 20.20
Pemuka Agama 7
7.07 11
11.11 18
18.18
Total 34
34.34 65
65.66 99
100
Sumber : Kuesioner 2009 Tabel 60. Klasifikasi Tanggapan Responden Menurut Agama
Tentang Kebijakan Bantuan Langsung Tunai
Agama Setuju
Tdk Setuju Jlh
Islam 20
20.20 28
28.28 48
48.48 Protestan
9 9.09
29 29.29
38 38.38
Katholik 2
2.02 6
6.06 8
8.08 Budha
1 1.01
1 1.01
2 2.02
Hindu 2
2.02 1
1.01 3
3.03
Total 34
34.34 65
65.66 99
100
Sumber : Kuesioner 2009 Tabel 61. Klasifikasi Tanggapan Responden Menurut Tingkat Pendidikan
Tentang Kebijakan Bantuan Langsung Tunai
Pendidikan Setuju
Tdk Setuju Jlh
SLTA 13
13.13 2
2.02 15
15.15 D3
7 7.07
15 15.15
22 22.22
S1 12
12.12 28
28.28 40
40.40
Universitas Sumatera Utara
S2 2
2.02 20
20.20 22
22.22
Total 34
34.34 65
65.66 99
100 Sumber : Kuesioner 2009
Penolakan terhadap kebijakan BLT dinyatakan oleh 65.66 responden
secara mayoritas yang datang dari semua kelompok kecuali responden yang berlatarbelakang pendidikan SLTA dan sejenisnya. Responden yang menolak
menyatakan bahwa kebijakan tersebut menghancurkan mentalitas anak bangsa dan budaya Indonesia yang malu meminta. Kebijakan tersebut cenderung
dijadikan sebagai alat transaksi politik oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Disamping itu, lemahnya pengawasan akan program tersebut
disinyalir menyebabkan peluang korupsi di tingkat birokrasi pemerintahan. BLT dinilai sebagai program yang lebih banyak buruknya daripada baiknya oleh
responden, sehingga tak layak untuk dilanjutkan karena bukan merupakan pendidikan politik yang baik terhadap rakyat, apalagi dianggap sebagai prestasi
pemerintah dan digunakan untuk strategi kampanye. Sementara itu, 34.34 responden yang menyetujui kebijakan tersebut menyatakan bahwa kebijakan yang
diambil pemerintah SBY pada periode sebelumnya dengan memberikan Bantuan Langsung Tunai BLT dianggap sangat membantu masyarakat, khususnya
masyarakat yang hidup dibawah garis kemiskinan. Kebijakan tersebut dianggap responden efisien karena dianggap memberikan pilihan kepada masyarakat untuk
menggunakan uang yang diberikan pemerintah untuk kebutuhan yang paling dibutuhkan berdasarkan penilaian masyarakat itu sendiri. Jadi tak terbatas kepada
kesehatan maupun pendidikan saja. Karena menurut mereka masyarakat sendirilah yang paling tau apa yang mereka paling butuhkan, sehingga dengan memberikan
mereka uang tunai dianggap responden akan memberikan pilihan kepada
Universitas Sumatera Utara
masyarakat miskin yang cenderung tidak memiliki kesempatan untuk membuat pilihan.
3.2.2.1.5. Isu Perbaikan Ekonomi Pada Masa Pemerintahan SBY
Tak kalah menariknya dengan isu BLT yang di klaim pemerintah SBY sebagai prestasi pemerintah, kontroversi juga terjadi dalam isu perbaikan
ekonomi. SBY sebagai pemerintah yang incumbent dalam beberapa iklan politik dan publikasi politik lainnya khususnya mendekati dan pada masa kampanye
pemilu presiden 2009 yang lalu sangat gencar menginformasikan bahwa terjadi perbaikan ekonomi Indonesia selama pemerintahannya. Sementara itu, masyarakat
di akar rumput cenderung tidak merasakan sesuai dengan apa yang diberitakan tersebut. Penelitian akan tanggapan publik terhadap hal tersebut penting dilakukan
untuk melihat bagaimana daya serap pencitraan diterima di masyarakat. Berikut merupakan data penelitian yang ditemukan.
Tabel 62. Tanggapan Responden Tentang Setuju atau Tidaknya Respoden Dengan Klaim Perbaikan Ekonomi Pada Masa Pemerintahan SBY
Tanggapan Jumlah
Setuju 47
47.47 Tidak Setuju
52 52.53