koneksitas antara motivasi responden dan janji kampanye pasangan SBY-Budiono untuk. Disamping itu dengan diketahuinya koneksitas antara janji kampanye
dengan kepentingan pribadi responden akan menunjukkan sejauh apa dukungan responden terhadap pasangan SBY-Budiono. Berikut datanya.
Tabel 142. Tanggapan Responden Tentang Sesuai Tidaknya Janji Kampanye SBY-Budiono Dengan Kepentingan Pribadi Responden
Tanggapan Jumlah
Sesuai 52
52.53 Tidak Sesuai
47 47.47
Total 99
100
Sumber : Kuesioner 2009
Tabel 143. Klasifikasi Tanggapan Responden Menurut Jenis Kelamin Tentang Sesuai Tidaknya Janji Kampanye SBY-Budiono Dengan Kepentingan Pribadi Responden
Tanggapan L
P Jumlah
Sesuai 13
13.13 39
39.39 52
52.53 Tidak Sesuai
34 34.34
13 13.13
47 47.47
Total 47
47.47 52
52.52 99
100
Sumber : Kuesioner 2009
Tabel 144 Klasifikasi Tanggapan Responden Menurut Jenis Pekerjaan Tentang Sesuai Tidaknya Janji Kampanye SBY-Budiono Dengan Kepentingan Pribadi Responden
Pekerjaan Sesuai
Tdk Sesuai Jumlah
Mahasiswa 4
4.04 16
16.16 20
20.20 PNS
16 16.16
8 8.08
24 24.24
Wiraswasta 9
9.09 8
8.08 17
17.17 Pegawai Swasta
9 9.09
11 11.11
20 20.20
Pemuka Agama 14
14.14 4
4.04 18
18.18
Total 52
52.53 47
47.47 99
100
Sumber : Kuesioner 2009
Tabel 145. Klasifikasi Tanggapan Responden Menurut Agama Tentang Sesuai Tidaknya Janji Kampanye SBY-Budiono Dengan Kepentingan Pribadi Responden
Agama Sesuai
Tdk Sesuai Jumlah
Islam 29
29.29 19
19.19 48
48.48 Protestan
16 16.16
22 22.22
38 38.38
Katolik 5
5.05 3
3.03 8
8.08 Budha
1 1.01
1 1.01
2 2.02
Hindu 1
1.01 2
2.02 3
3.03
Total 52
52.53 47
47.47 99
100
Sumber : Kuesioner 2009
Universitas Sumatera Utara
Tabel 146. Klasifikasi Tanggapan Responden Menurut Tingkat Pendidikan Tentang Sesuai Tidaknya Janji Kampanye SBY-Budiono Dengan Kepentingan Pribadi Responden
Pendidikan Sesuai
Tdk Sesuai Jumlah
SLTA 11
11.11 4
4.04 15
15.15 D3
16 16.16
6 6.06
22 22.22
S1 18
18.18 22
22.22 40
40.40 S2
7 7.07
15 15.15
22 22.22
Total 52
52.53 47
47.47 99
100
Sumber : Kuesioner 2009
52.53 responden menyatakan bahwa janji kampanye SBY sesuai dengan kepentingan pribadi mereka. Khususnya janji dalam persoalan pendidikan. SBY
yang pada periode sebelumnya juga telah memfokuskan 20 APBN untuk biaya pendidikan dirasa perlu memberikan pengawasan lebih dalam periode yang
berikutnya agar kondisi pendidikan Indonesia semakin baik. Disamping itu janji kampanye SBY tentang penegakkan hukum juga tak kalah pentingnya dalam
penilaian responden. Karena menurut mereka, tak ada perbaikan yang akan terjadi ketika supremasi hukum tidak ditegakkan. Sementara itu 47.47 responden
menyatakan sebaliknya. Alasan yang disampaikan responden pada umumnya karena ketidakpercayaan para responden dengan sosok SBY maupun Budiono
sehingga janji-janji kampanye mereka dianggap sebagai bagian dari pencitraan saja dan bukan merupakan suatu substansi yang akan diperjuangkan ketika
mereka terpilih. Disamping itu ada pula responden yang menyatakan bahwa janji- janji yang dilemparkan SBY cenderung utopis, karena menurut responden
infrastruktur yang ada tidak memungkinkan untuk janji-janji itu dipenuhi oleh pasangan tersebut ketika terpilih. 29.29 responden yang menyatakan bahwa
kepentingan pribadi mereka lebih sesuai dengan janji-janji kampanye JK. Begitu pula dengan 18.18 responden lainnya yang menyatakan janji-janji kampanye
Universitas Sumatera Utara
Megawati lebih sesuai dengan kepentingan pribadi mereka. Janji kedua calon tersebut dianggap lebih masuk akal dan mungkin dilakukan. Khususnya janji
mereka tentang perwujudan ekonomi kerakyatan, karena menurut responden meskipun baru sebatas wacana namun infrastruktur yang ada sangat
memungkinkan hal itu terwujud. Persoalannya menurut responden kembali kepada sosok JK dan Megawati apakah konsisten menjalankan janji-janjinya
sewaktu terpilih.
3.2.2.5.Sikap Responden Terhadap Pencitraan SBY-Budiono
Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi ataupun nilai. Sikap bukan perilaku, tetapi
merupakan kecenderungan untuk berperilaku dengan cara-cara tertentu. Sikap mempunyai daya pendorong atau motivasi. Sikap menentukan apakah orang
harus pro atau kontra terhadap sesuatu, menentukan apa yang disukai, diharapkan dan diinginkan. Sikap mengandung aspek evaluatif, artinya mengandung nilai
menyenangkan like atau tidak menyenangkan dislike. Sikap ini juga dapat diperteguh atau diubah. Oleh karena itu penting untuk diketahui apa latarbelakang
responden dalam menentukan sikap dalam pilpres 2009 yang lalu. Berikut data hasil penelitian yang dilakukan;
3.2.2.5.1. Keyakinan Pribadi Dan Pilihan Politik
Seperti telah disinggung sebelumnya, sikap memiliki latarbelakang. Latarbelakang tersebut meliputi persepsi, kognisi dan motivasi seperti juga telah
dikatakan sebelumnya. Persepsi, kognisi dan motivasi tersebut akan melahirkan
Universitas Sumatera Utara
sesuatu yang dinamakan dengan keyakinan pribadi. Dengan kata lain yang lebih sederhana dapat dikatakan bahwa Sikap pada umumnya dilatarbelakangi oleh
keyakinan pribadi. Merujuk pada hal itu perlu kiranya dilihat apakah dalam menjatuhkan preferensi politik para responden menggunakan keyakinan pribadi
secara individual atau tidak.
Tabel 147. Tanggapan Responden Tentang Keterlibatan Keyakinan Pribadi Dalam Menentukan Pilihan Politik Pada Pilpres 2009
Tanggapan Jumlah
Melibatkan 92
92.93 Tidak Melibatkan
7 7.07
Total 99
100
Sumber : Kuesioner 2009
Tabel 148. Klasifikasi Tanggapan Responden Menurut Jenis Kelamin Tentang Keterlibatan Keyakinan Pribadi Dalam Menentukan Pilihan Politik Pada Pilpres 2009
Tanggapan L
P Jumlah
Melibatkan 42
42.42 50
50.51 92
92.93 Tidak Melibatkan
5 5.05
2 2.02
7 7.07
Total 47
47.47 52